cover
Contact Name
TYAGITA WIDYA SARI
Contact Email
tyagita.ws@univrab.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.cmj@univrab.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Collaborative Medical Journal (CMJ)
Published by Universitas Abdurrab
ISSN : 26150328     EISSN : 26156741     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Collaborative Medical Journal (CMJ) adalah open access journal yang memuat artikel ilmiah di bidang ilmu kedokteran dan kesehatan, yang meliputi ilmu kedokteran dasar, ilmu kedokteran klinis, ilmu kedokteran komunitas, dan ilmu kesehatan masyarakat. Collaborative Medical Journal (CMJ) merupakan wadah bagi para dosen dan peneliti, baik dari lingkup internal Program Studi Pendidikan Dokter - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan - Universitas Abdurrab, maupun dari lingkup eksternal untuk dapat mempublikasikan hasil penelitian dan hasil review literature yang dilakukan. Collaborative Medical Journal (CMJ) terbit sebanyak 3 kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari, Mei, dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
SIROSIS HEPATIS & TUBERKULOSIS PARU : SEBUAH LAPORAN KASUS Evy Eryta; Doni Saputra; Dea Vilia Siswoyo
Collaborative Medical Journal Vol 4 No 1 (2021): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v4i1.2163

Abstract

Telah dilakukan tindakan kepada seorang pasien laki-laki berusia enam puluh dua tahun di bawa ke IGD RSUD Kota Dumai dengan keluhan sesak nafas sejak ±2 minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri dada kanan dan nyeri dada dirasasakan seperti ditimpa beban dan tidak menjalar. Pasien mengeluhkan batuk disertai darah sejak 2 hari yang lalu. pasien mengeluhkan perut semakin membesar sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut disebelah kiri atas. Nyeri sudah lama dirasakan sekitar 6 bulan terakhir. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi Non-Medikamentosa yaitu edukasi kepada pasien dan keluarga untuk selalu memakai masker, menutup mulut dengan tissue atau lengan ketika batuk atau bersin, minum obat secara teratur dan tuntas, pola hidup sehat dan kontrol secara teratur. Di samping itu, dilakukan pula penatalaksanaan medikamentosa diantaranya IVFD A Fusin Hepar : Dextrose 5% 1:1 10 tpm, Omeprazole 1 ap, Furosemid 3x1 ap IV, Combivent 3x1 Resp Nebu, Spironolacton 100 mg 2x1 Tab OR, Propanolol 10 mg 2x1 Tab OR, KSR 1x1 Tab OR, Hepa Q 3x1 Tab OR, Cefotaxim 2x1Vial OR, NAC 3x1 Cap OR, Etambutol 1000mg 1x1 Tab OR, Inj streptomicyn 750 dan Ciprofloxacin 2x500 Tab OR. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang maka ditegakkan diagnosis kepada pasien tersebut adalah sirosis hepatis dan TB paru.
TB PARU PUTUS OBAT : SEBUAH LAPORAN KASUS Dewi Murni Manihuruk; Faisal Faisal; Abdil Mukhlisin
Collaborative Medical Journal Vol 4 No 1 (2021): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v4i1.2164

Abstract

Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke bagian poli RS dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu yang lalu. Batuk berdarah dialami terus-menerus disertai nyeri dada sebelah kiri, badan lemas, sering berkeringat di malam hari, demam terutama pada malam hari, mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. Riwayat TB batuk berdarah pada tahun 2015, riwayat mengonsumsi OAT tidak tuntas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah dan nadi dalam batas normal, frekuensi napas 24x/ menit, suhu 38,60 C. Pada pemeriksaan fisik mata, konjungtiva tampak anemis, pemeriksaan fisik thoraks tampak pergerakan dinding dada (keadaan statis dan dinamis) simetris, teraba fremitus vocal simetris kanan dan kiri, perkusi sonor di kedua lapang paru, dan auskultasi ditemukan rhonki dibagian hemithoraks kiri. Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah rutin, pemeriksaan BTA, pemeriksaan gen expert TB dan skrining HIV serta pemeriksaan rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin diperoleh Hb = 9,6 gr/dL, Ht = 29%, leukosit = 14.300/uL, trombosit = 597.000/ uL, gula darah sewaktu 106 mg/ dL. Pasien di diagnosis mengalami TB paru putus obat. Tatalaksana pasien ini diberikan sesuai dengan kondisi klinis pasien.
K3 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN APD PEMANEN KELAPA SAWIT PT. X ROKAN HULU Yuharika Pratiwi; Azan Fariscy
Collaborative Medical Journal Vol 5 No 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v5i1.1676

Abstract

ABSTRACT Personal Protective Equipment (PPE) is a collection of tools used by workers to protect part or all of their bodies from potential hazards or work accidents. Based on data from the International Labor Organization (ILO) 2018 every day more than 2.78 million deaths per year as a result of work accidents or work- related diseases. “Meanwhile, based on data from the Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) for employment in Indonesia in 2018, there were 173,105 cases of work accidents”. The cause of the accident comes from human factors, there are many factors that cause work accidents, including factors of knowledge, attitudes, behavior in using PPE, as well as lack of information related to the risk of work accidents. This study used an analytic observational study design, with a cross sectional study design. The sampling technique was carried out by total sampling and statistically tested using the chi-square test. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the behavior of using PPE on oil palm harvesters at PT. X Rokan Hulu. The results of this study found that there was a relationship between the knowledge of PPE use and the behavior of using PPE on harvesters (p-value = 0.002), and a relationship between the attitude of using PPE and the behavior of using PPE (p- value = 0.047)
PSIKOSIS PADA AUTOIMUN SEBUAH LAPORAN KASUS SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS KOINSIDENSI DENGAN MULTIPLE SKLEROSIS Deshinta Putri Mulya; Arief Darmawan
Collaborative Medical Journal Vol 5 No 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v5i1.1725

Abstract

Varied symptoms of Systemic lupus erythematosus make its diagnosis challenging. A 40 year old woman was admitted to the Emergency Room for self-talking, rambling and being rowdy. Psychiatric assessment showed an indication of organic hallucination. The patient had been undergoing neurologic treatment for four months due to multiple sclerosis with onset symptoms including of paraperese which was improved after taking steroids. In addition to neurologic symptoms, other conditions including mucous ulcers, malar rash, vasculitis, hair loss, and arthritis were found. The laboratory test indicated the presence of strong positive ANA profile in the RNP/Sm, Sm, SS-A native, Ro-52, SS-B and Ribosomal Protein. Patient’s condition significantly improved after undergoing treatment for Systemic lupus erythematosus flare with a coincidence of multiple sclerosis.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN KENTUT DAN EKSTRAK BUAH BELIMBING TERHADAP ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Melati Yulia Kusumastuti; Samran Samran; Debi Meilani
Collaborative Medical Journal Vol 5 No 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v5i1.2100

Abstract

Bacteria is one of the factors that cause infection. These infections can be treat with antibacterial compounds. Plants are one of the greatest sources of antibacterial compounds. Leaves of skunk vine (Paederia foetida L.) and sweet star fruit (Avverhoa carambola L.) are plant parts that commonly used traditionally as wound healing, anti-inflammatory, anti-diarrhea, etc. The purposes of this study were to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of skunk vine leaves and sweet starfruit leaves and to determine minimum inhibitory concentration (MIC) against E. coli and S. aureus. Leaves of skunk vine and sweet star fruit were extracted with 96% ethanol. The ethanol extract of each plant was screened for their phytochemicals compound and tested for antibacterial activity. The antibacterial activity test was carried out by using the agar disc diffusion method. The results of the study showed that 500 mg/ml of ethanolic extract of skunk vine leaves and sweet star fruit leaves could inhibited the growth of E. coli bacteria around 28.29 mm and 21.50 mm. Meanwhile, both extracts in the same concentration showed inhibition zones against S. aureus around 24.45 mm and 22.53 mm. It showed that ethanol extract of skunk vine leaves has better antibacterial activities than ethanol extract of start fruit leaves. The MIC of skunk vine leaves extract on both bacteria was 200 mg/ml, while the MIC of sweet starfruit leaves ethanol extract for E. coli was 12.5 mg/ml and S. aureus was 25 mg/ml. This indicates that both ethanol extracts have antibacterial activity against E. coli and S. aureus bacteria.
PENERAPAN TEKNIK PERIODIC ACID SCHIFF (PAS) PADA DIAGNOSIS HISTOPATOLOGI Fajriza Yona; Salmiah Agus; Tofrizal Tofrizal
Collaborative Medical Journal Vol 5 No 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Histopathological tissue examination with routine staining sometimes cannot provide a clear morphology of certain cells or tissues, therefore special staining techniques based on histochemical reactions are needed. Periodic Acid-Schiff's (PAS) is a histochemical staining method specifically used to detect the presence of polysaccharide carbohydrates, neutral mucins and other glycoproteins. This article was written with the aim of increasing knowledge for practitionersor clinicians regarding the PAS technique procedure and how it is used in diagnosis. The method of writing scientific papers is a literature review sourced from various journals, books and scientific articles that are relevant and in accordance with the topics discussed. The PAS technique procedure begins with fixation in 10% neutral buffer formalin, preparation of materials and reagents, PAS staining with counterstain and interpretation. The addition of diastase was performed before PAS stain for PAS/D, and Alcian Blue staining was performed before PAS stain for the AB/PAS technique. Errors at each stage will affect the results of PAS staining. The use of combined PAS and PAS techniques in pathological diagnosis is to exclude the differential diagnosis of various tumors containing glycogen and mucin, examine the thickness of the basement membrane in various diseases, and identify Jamur and amoeba in tissue infections.
NEOPLASIA PAROTIS DEKSTRA: SEBUAH LAPORAN KASUS Nurshal Hasbi; Anggi Dwi Prasetyo; Chyntia Madona
Collaborative Medical Journal Vol 4 No 2 (2021): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v4i2.2716

Abstract

Kejadian neoplasma pada kelenjar salivatorius termasuk jarang. Sekitar 3% keganasan pada regio kepala dan leher adalah keganasan pada kelenjar saliva, dimana 80% kasus yang terjadi adalah keganasan pada kelenjar parotis. Neoplasma pada kelenjar parotis memiliki insidensi sekitar 1:100.000 orang, yaitu sekitar 2% dari keseluruhan neoplasma pada kepala dan leher. Penanganan neoplasma kelenjar dapat berupa tindakan operatif yang merupakan tatalaksana utama, serta non-operatif seperti pemberian antibiotik, kemoterapi, maupun terapi radiasi. Kami melaporkan kasus neoplasma kelenjar parotis yang terjadi pada pasien lanjut usia (lansia), yang pernah didiagnosis dengan diagnosis yang sama satu tahun yang lalu. Pasien menjalani tindakan operatif berupa parotidektomi superfisial, tanpa komplikasi perioperatif dan pascaoperatif. Kasus ini menekankan pentingnya untuk memperhatikan batas jaringan normal di sekitar tumor, untuk memastikan jaringan tumor terangkat seluruhnya.
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA YANG DITANGANI DENGAN PROSTATEKTOMI TERBUKA: SEBUAH LAPORAN KASUS Zulhendry Zulhendry
Collaborative Medical Journal Vol 4 No 2 (2021): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v4i2.2721

Abstract

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan kondisi yang terdapat pada pria, di mana terjadi pembesaran kelenjar prostat tetapi tidak bersifat kanker. Penyakit ini menyebabkan kompresi uretra, menyebabkan resistensi aliran urin yang dikenal sebagai obstruksi saluran keluar kandung kemih (BOO), yang akan bermanifestasi sebagai lower urinary tract infection (LUTS). BPH dipicu berbagai faktor, salah satunya adalah usia lanjut. Kami melaporkan kasus BPH pada pasien lansia yang datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sama sekali. Setelah diagnosis BPH terkonfirmasi berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien menjalani prostatektomi terbuka secara elektif.
HUBUNGAN POSTUR JANGGAL DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA PEKERJA BAGIAN PERKEBUNAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT MITRA BUMI KABUPATEN KAMPAR Asril Tanjung; Chairunnisa Hafez; Yuharika Pratiwi
Collaborative Medical Journal Vol 4 No 2 (2021): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low Back Pain merupakan nyeri yang terjadi pada punggung bawah, berupa nyeri lokal maupun radikuler atau bahkan keduanya. Posisi tubuh yang tidak sesuai secara signifikan dari posisi normal saat melakukan pekerjaan disebut postur janggal. Postur janggal adalah salah satu faktor penyebab low back pain. Tujuan: untuk mengetahui hubungan postur janggal dengan kejadian low back pain pada bagian perkebunan di pabrik kelapa sawit PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar. Penelitian observasional analitik pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan uji statistik menggunakan chi square. Terdapat hubungan antara postur janggal dengan low back pain pada pekerja bagian perkebunan di PKS PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar dengan nilai p-value = 0.000 (p-value < 0.05), yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Postur janggal berhubungan dengan kejadian low back pain pada pekerja bagian perkebunan PKS PT. Mitra Bumi Kabupaten Kampar.
HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN TIPE SENSORINEURAL PADA PEKERJA DI PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) PT. X ROKAN HULU TAHUN 2020 Donny Haryxon Tobing; Sri Marhaeni; Hidayatul Fitria; Muhammad Ilham Arfi; Yuharika Pratiwi
Collaborative Medical Journal Vol 4 No 2 (2021): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v4i2.2723

Abstract

Gangguan pendengaran sensorineural pada pekerja merupakan suatu kondisi terganggunya pendengaran akibat terpapar suara bising dalam rentang waktu yang lama dan berkelanjutan yang dialami oleh pekerja akibat pekerjaan atau lingkungan kerja. World Health Organization (WHO) (2018) memperkirakan bahwa 1,1 miliar pekerja di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran terkait paparan kebisingan. International Labour Organization (ILO) menyebutkan 60% pekerja mengalami gangguan pendengaran sensorineural, dimana di Asia terutama Malaysia diperoleh prevalensi 23% dan di Indonesia menjadi masalah terbesar penyebab kehilangan jam kerja. Pemerintah membuat pedoman nilai ambang batas (NAB) pendengaran bagi pekerja agar tidak mengalami gangguan pendengaran sensorineural yaitu 8 jam/hari dengan intensitas 80-85 dB. Untuk mengetahui hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural pada pekerja di pabrik kelapa sawit (PKS) PT. X. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pada pekerja pabrik sawit di PT. X. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling dengan besar sampel 135 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji chi square dan akan menghasilkan nilai p-value. Adanya hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural (p-value = 0,000).

Page 7 of 13 | Total Record : 121