cover
Contact Name
Wike Adhi Anggono
Contact Email
wike73@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpangan@yudharta.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
TEKNOLOGI PANGAN : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
ISSN : 20879679     EISSN : 2597436X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
The Journal of Food Technology is a Food Technology scientific information and communication media aimed at accommodating and communicating the results of research and service of students, lecturers and researchers. The fields of science include food science, technology, and processed food products, health, agribusiness, and fields related to fisheries, livestock, and agrotechnology related to food. The Journal of Food Technology is published twice in March and September and in an additional edition in December.
Arjuna Subject : -
Articles 320 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN GINGGER KERING (Zingiber officinale) TERHADAP MUTU DAN DAYA TERIMA TEH HERBAL DAUN AFRIKA SELATAN (Vernonia amygdalina) Dedy Muzaqi; Rekna Wahyuni

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.378 KB) | DOI: 10.35891/tp.v6i2.470

Abstract

Teh herbal yaitu teh yang dibuat dari selain daun teh camelliasinesis serta memiliki khasiat dalam membantu pengobatan suatu penyakit atau sebagai minuman penyegar tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan gingger kering (Zingiber officinale) terhadap mutu dan daya terima teh herbal daun afrika selatan (Vernonia amygdalina). Untuk mengetahui formulasi yang tepat pada prosentase penambahan gingger terbaik terhadap sifat Fisikokimia, sifat Oganoleptik, dan fisikokimia dan organoleptik Teh herbal Daun Afrika Selatan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Tunggal (RAT) dengan 5 perlakukan yaitu prosentase penambahan gingger pada teh herbal daun afrika selatan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Analisa data dilakukan menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variebel maka dilanjutkan uji dilanjutan dengan uji BNT yang tingkat signifikasinya 0,05. Analisa organoleptik dengan menggunakan Friedman, Metode pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah Metode Indeks Efektivitas De Garmo.Hasil dari penelitian menunjukkan perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan J1 penambahan 20% gingger dengan nilai 0,188, dengan keriteria sebagai berikut : Rata-rata Kadar Air 10,792 ; rata-rata pH ; 5,730 ; fenolat 751,401 ; Kecerahan ; 12,287 ; serta rata-rata tingkat kesukaan panelis terhadap Rasa 2,65 ; Aroma 3,20 ; Warna 2,75. 
DIVERSIFIKASI MANGGA OFF GRADE MENJADI SELAI DAN DODOL Cahyuni Novia; Syaiful Syaiful; Deny Utomo

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.16 KB) | DOI: 10.35891/tp.v6i2.471

Abstract

Karanganyar village is a good mango producing area of excellent quality and off grade. The lack of knowledge about the processing of mango off grade diversification leads to lower selling prices. Training diversified manufacture of processed mango off grade into jams and dodol is appropriate for the conditions of rural communities Karanganyar. Manufacture of butter and mango dodol off grade is focused on the handling and processing of raw materials are accurate and correct, so that the resulting product quality. The method used is lectures and applications making of jam and mango dodol off grade and their packaging. Achievement on the training of making jam and mango dodol off grade is a partner all participants can make jam and dodol well and their packaging. 
PENINGKATAN KEMAMPUAN KARYAWAN MELALUI PENGEMASAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN PADA INDUSTRI KERIPIK BUAH-BUAHAN A. Zainul Arifin; Sulistyawati Sulistyawati; Deny Utomo

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.092 KB) | DOI: 10.35891/tp.v6i2.472

Abstract

Olivia Jaya and Afalia Jaya is an industry that moves on the chips fruits. The lack of knowledge about the packaging and good financial management in industrial chips fruits cause the product unattractive and archive financial management is not arranged. Training on packaging and financial maanjemen is appropriate for the conditions in the industry Olivia Jaya and Afalia Jaya. Packaging is focused on appropriate ways and correct packaging, so that the resulting product is attractive and the quality remains. Financial management training focused on the use of computers for financial management applications, so that the financial records will be neatly arranged. The method used is lectures and application use financial management software. Achievement on the packaging training and financial management in industrial chips fruits are mostly participants partners to implement packaging properly and can implement financial management through a computer.
redaksi vol 6(2) 2015 Hapsari Titi Palupi

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.354 KB)

Abstract

redaksi vol 6(2) 2015
PENGARUH PRE GELATINISASI TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG SINGKONG Hapsari Titi Palupi; A. Zainul A; Matheus Nugroho

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.499 KB) | DOI: 10.35891/tp.v1i1.474

Abstract

Selama ini tepung singkong masih terbatas penggunaannya, karena secara umum dibatasi oleh sifat fisik dan kimia-nya. Tepung singkong terbuat dari potongan ubi kayu yang telah kering. Tepung Pre gelatinisasi adalah tepung yang mengalami proses gelatinisasi dengan perebusan (parboiling) dan selanjutnya dikeringkan, sehingga memperbaiki kualitas, sifat reologi dan pasta tepung. Tujuan penelitian adalah mempelajari pembuatan dan karakteristik tepung singkong pre gelatinisasi dan pengaruh suhu pre-gelatinisasi 1000 C, 900 C, 800 C terhadap karakteristik tepung singkong . Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan yaitu A = Tanpa pre gelatinisasi, B = Pre gelatinisasi pada suhu 1000 C, C = Pre gelatinisasi pada suhu 900 C, D = Pre gelatinisasi pada suhu 800 C. Dari analisa statistik terdapat perbedaan nyata perlakuan tanpa pre gelatinisasi dan pre gelatinisasi terhadap karakteristik kadar air, kadar HCN, kadar amilosa, derajat putih, organoleptik, dan sifat amilografi. Perlakuan pre gelatinisasi mampu menurunkan suhu dan waktu awal gelatinisasi, suhu dan waktu gelatinisasi (saat granula pecah), viskositas dingin, dan viskositas balik. Analisa statistik terhadap perlakuan suhu pre gelatinisasi 1000 C, 900 C, 800 C memberikan pengaruh yang berbeda nyata, kadar amilosa, derajat putih, dan penerimaan organoleptik (warna, kenampakan, dan aroma) terhadap sifat amilografi.  
OPTIMASI PENGOLAHAN KEMBANG GULA JELLY CAMPURAN KULIT DAN DAGING BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis) DAN PRAKIRAAN BIAYA PRODUKSI Rekna Wahyuni

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.097 KB) | DOI: 10.35891/tp.v1i1.475

Abstract

 Tujuan penelitian adalah menentukan jenis dan proporsi bahan pengenyal pada pembuatan kembang gula jelly, mengetahui persentase kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) yang optimal pada pembuatan kembang gula jelly kulit buah naga merah untuk meningkatkan kualitas kembang gula jelly yang dihasilkan dan mengetahui biaya produksi dan kelayakan usaha pembuatan kembang gula jelly kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis). Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Penelitian tahap I terdiri dari 2 faktor (jenis dan persentase bahan pengenyal), faktor pertama terdiri dari 2 level (tepung karaginan dan tepung agar-agar) dan faktor kedua terdiri dari 4 level (2% ; 4% ; 6% ; dan 8% b/b). Analisa dilakukan menggunakan uji Organoleptik hedonic scale (warna, aroma, rasa dan tekstur) . Penelitian tahap II menggunakan Rancangan Acak Tunggal, dengan perlakuan persentase menambahkan kulit buah naga super merah , terdiri dari 6 level (0 % ; 20 % ; 40 % ; 60 % ; 80 % dan 100 %). Data yang didapat dari penelitian tahap I pada masing-masing variabel dianalisa dengan Uji Friedman. Perlakuan terbaik dianalisa menggunakan metode indeks efektifitas deGarmo et al., (1984) yang dimodifikasi oleh Susrini (2003). Penelitian tahap II dianalisa dengan uji F dan jika terdapat perbedaan dianalisa dengan Uji BNT 5%. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan Indeks Efektifitas. Selanjutnya perlakuan terbaik yang didapatkan dari uji Indeks Efektifitas diuji Analisa biaya produksi dan kelayakan usaha dengan menggunakan Analisa Finansial. Hasil penelitian didapatkan kombinasi perlakuan persentase kulit 100 % (tanpa penambahan daging buah) dan bahan pengenyal berupa tepung karaginan 6% b/b merupakan kombinasi yang paling baik dan memenuhi syarat mutu kembang gula yang ditetapkan dalam SNI 3547.2-2008, dengan karakteristik sebagai berikut: rerata kadar air 20.602% ; kadar abu 1.267% ; gula reduksi 20.700% ; serat kasar 1.428% ; antioksidan (DPPH) 6.493% serta rerata tingkat kesukaan panelis terhadap rasa 3.900 ; warna 4.667 ; aroma 3.533 dan tekstur 4.100. Berdasarkan analisa prakiraan biaya produksi dan finansial didapatkan pengolahan kembang gula kulit buah naga super merah layak diproduksi dengan lokasi di wilayah Kabupaten Malang. Perhitungan BEP dicapai pada volume penjualan 2.131 Kg atau senilai Rp. 83,918,794,00. Nilai payback period dicapai pada 1 tahun 3 bulan 3 hari. Nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 52.868.819,00. Nilai Profitability Index (PI) sebesar 1.575.  
PEMANFAATAN IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) MENJADI BAKSO DALAM RANGKA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DAN UPAYA MENINGKATKAN NILAI EKONOMISNYA Deny Utomo; Rekna Wahyuni; Rakhmad Wiyono

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.322 KB) | DOI: 10.35891/tp.v1i1.476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan proporsi ikan gabus dan tepung tapioka yang tepat sehingga diperoleh bakso ikan gabus yang berkualitas baik secara fisik, kimia dan organoleptik serta mengetahui aspek kelayakan finansial produksi bakso ikan gabus skala industri kecil. Hasil penelitian tahap I menunjukkan perlakuan terbaik adalah perlakuan tapioka 70% dan ikan gabus 30% dengan kadar air 49,27%, kadar abu 10,365 mg/100 g, tekstur 13,05 N, kadar pati 18,805%, kadar lemak 1,7675%, kadar protein 22,8275%, kesukaan : warna 5,95 (mendekati suka), kekenyalan 5,35 (antara agak suka sampai suka), aroma 6,4 (antara suka sampai sangat suka) dan rasa 5,45 (antara agak suka sampai suka). Hasil penelitian tahap II menghasilkan perhitungan aspek finansial produk bakso ikan gabus skala industri kecil yang berkapasitas produksi 118 g bakso ikan gabus / hari layak secara finansial dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: PBP sebesar 4,941 tahun, Net BC ratio= 1,223 , RCR = 1,372, NPV (pada suku bunga pinjaman 15%) = Rp. 8.659.111,91, IRR = 16,53% , BEP = 4.851,86 unit atau Rp. 37.775.000,08 atau 6,9%.  
STUDI PEMBUATAN SERBUK EFFERVESCENT TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) KAJIAN SUHU PENGERING, KONSENTRASI DEKSTRIN, KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN Na-BIKARBONAT Rakhmad Wiyono

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.79 KB) | DOI: 10.35891/tp.v1i1.477

Abstract

This research aimed to get the combination of drying temperature and dextrin concentration against the quality of temulawak’s essence, and the combination between citric acid and Na- Bicarbonate treatment against temulawak’s effervescent powder quality. The result of the first step shows that the treatment combination between 20% of dextrin concentration and 50°C of drying temperature which is the best treatment of the first step from temulawak’s powder essence that has characteristics on 10.11% of water content, ( L*) 55.10 of brightness level, (a*) 14.56 of redness level, ( b*) 44.20 of yellowness level, 24.63% of rendement, 5.63 of pH; 2.78 of water re-absorption; 1.88% of sugar content reduction; 62.27% antioxidant content, 5.55 obtains panellists’ assessment against color, 5.95 of taste, and 4.15 of aroma. The result of the second step shows that the treatment combination between 10% citric acid and 20% Na-bicarbonate that is the best treatment of the second step that has characteristics on 7.48% of water content, (L*) 59.37 of brightness level, (a*) 14.53 of redness level, (b*) 46.50 of yellowness level, 5.33 of pH, 88.17 of dissolving rate, 2.49% of sugar content reduction, and 46.53% of antioxidant content. The conclusion of this research is the best treatment combination on the first step is 20% of dextrin concentration and 50°C drying temperature, while at the second step is 10% citric acid concentration and 20% Na-bicarbonate. The advice of this research is its necessary to analyze the curcuminoid content as an active antioxidant compound in temulawak.  
PENGEMBANGAN PRODUK TAHU MENJADI TOFU CHIPS (KAJIAN JENIS BAHAN BAKU, SUHU PENGGORENGAN DAN BIAYA PRODUKSI) Ernawati Ernawati

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.022 KB) | DOI: 10.35891/tp.v1i1.478

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan tofu chips yang baik dan disukai oleh konsumen berdasarkan pada pemilihan bahan baku dan penggunaan suhu penggorengan yang tepat. serta mendapatkan gambaran perencanaan produksi tofu chips ditinjau dari aspek finansial. Penelitian yang dilakukan merupakan gabungan dari penelitian dengan metode deskriptif dan eksperimental. Metode pelaksanaan penelitian meliputi : pembuatan tofu chips, uji kesukaan produk, produk terbaik, analisis kualitas, dan analisis finansial. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tofu chips yang dibuat dengan bahan baku tahu putih Malang, digoreng pada suhu 200o C, terpilih sebagai produk terbaik dengan skor 2,653. Karakteristik produk terbaik yaitu berwarna kuning kecoklatan, dan memiliki rasa yang khas seperti bahan bakunya sedangkan karakteristik kimia produk adalah sebagai berikut kadar protein 20,57%, kadar lemak 8,67, kadar air 0,0765 dan rendemen sebesar 29,06%. Investasi awal yang dibutuhkan untuk mendirikan industri tofu chips dengan kapasitas produksi 128 kg per hari adalah sebesar Rp. 139.160.950,00. Harga Pokok Produksi (HPP) didapat sebesar Rp. 977,08 per kemasan dengan berat 100 gram, harga jual yang direncanakan sebesar Rp. 1400 dengan penambahan mark up sebesar 40% , Break Even Point (BEP) terjadi pada volume penjualan 42517 kemasan senilai Rp. 59.344.554,46. Payback Periode (PP) adalah 3 tahun 9 bulan.  
EKSTRAKSI ANTOSIANIN DARI UBIJALAR UNGU (Ipomoea batatas cv. AYAMURASAKI) DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI SUBCRITICAL WATER Kukuk Yudiono

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.89 KB) | DOI: 10.35891/tp.v2i1.479

Abstract

Prinsip dasar ekstraksi dengan teknik subcritical water adalah untuk menurunkan polaritas solvent air sehingga mendekati polaritas solut antosianin, dilain fihak juga menyebabkan penurunan tegangan permukaan air sehingga meningkatkan difusitasnya. Dalam kondisi demikian sifat kelarutan solut oleh solvent menjadi meningkat disamping itu molekul-molekul air akan bergerak bebas ke/dari jaringan tanaman yang diekstrak dan transfort solut antosianin keluar sel menjadi lebih cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui performance penggunaan suhu subcritical dan non subcritical water untuk ekstraksi antosianin ubijalar Ayamurasaki, 2) Mendapatkan pH optimal untuk ekstraksi antosianin, 3) Mendapatkan pengaruh simultan suhu, pH, dan waktu ekstraksi dengan metode subcritical water terhadap ekstraksi antosianin, 4) Mengetahui performance metoda ekstraksi subcritical water untuk antosianin pada scale up, dan 5) Mendapatkan stabilitas ekstrak antosianin pada berbagai pH pelarut Hasil penelitian dengan RAL Pola Tersarang bahwa dalam perlakuan berbagai suhu ekstraksi, pada suhu 115o C didapat total antosianin tertinggi (0,474 mg/g) dengan viskositas 3,07 mPas. Perlakuan berbagai pH pelarut pada pH 2 (suhu 115o C) didapat viskositas terendah ( 2,86 mPas) dengan total antosianin tertinggi (0,475 mg/g). Hasil optimasi suhu, waktu, dan pH dengan Response Surface Methodology didapat (115o C, 20 mnt, dan 2) didapat total antosianin sebesar 0,59 mg/g. Uji t-test didapat total antosianin dan aktifitas antioksidan skala besar (20 L) dengan skala laboratorium (200 ml) tidak ada perbedaan. Uji stabilitas antosianin dengan Rancangan Faktorial selama 15 hari pada pH 2 paling stabil .  

Page 2 of 32 | Total Record : 320