cover
Contact Name
Wike Adhi Anggono
Contact Email
wike73@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpangan@yudharta.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
TEKNOLOGI PANGAN : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
ISSN : 20879679     EISSN : 2597436X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
The Journal of Food Technology is a Food Technology scientific information and communication media aimed at accommodating and communicating the results of research and service of students, lecturers and researchers. The fields of science include food science, technology, and processed food products, health, agribusiness, and fields related to fisheries, livestock, and agrotechnology related to food. The Journal of Food Technology is published twice in March and September and in an additional edition in December.
Arjuna Subject : -
Articles 320 Documents
PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) WIDA MANTOLO KECAMATAN BENUA KAYONG Adha Panca Wardanu; Muh Anhar

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.917 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i1.500

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa pelatihan Cara Produksi Pangan yang Baik atau Good Manufaturing Practice (GMP) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha industri kecil tentang proses produksi yang memenuhi standar produksi guna meningkatkan mutu produk dan daya saing. Metoda pendekatan dalam menyelasaikan masalah yang ada yaitu dengan melakukan Metode Transfer Teknologi (Ipteks) kepada Kelompok Usaha Bersama Wida Mantolo melalui pelatihan pelatihan mengenai cara produksi yang baik (GMP) dan menerapkannya didalam sistem dan proses produksi sehingga mampu memperbaiki mutu produk dan meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan KUB Wida Mantolo. Kegiatan Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat terbagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap monitoring. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman peserta meningkat, peserta mampu mengidentifikasi dan penilaian secara mandiri terhadap aspek-aspek GMP sesuai dengan standar produksi dan peserta mampu menerapkan aspek-aspek GMP. Penerapan kaidah GMP menunjukan peningkatan dari 49,9sebelum penerapan, menjadi 52,9 setelah penerapan GMP.  
PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP KRANJI (Dialium indum L.) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING (ASLT) SUHU Encik Eko Rifkowaty; Khairul Muttaqin

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.007 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i1.501

Abstract

Keranji merupakan buah musiman yang banyak terdapat pada bulan Januari hingga April. Saat terjadi lonjakan panen, buah keranji melimpah di pasaran. Diversifikasi produk pangan berbahan baku keranji dapat dilakukan seperti pembuatan sirup, sehingga dapat menambah nilai ekonomis keranji. Indonesia yang beriklim tropis menjadikan sirup mudah diterima ditengah masyarakat. Pengetahuan mengenai umur simpan sirup keranji perlu dilakukan sebagai upaya keamanan pangan dan memberikan informasi kepada masyarakat. Pendugaan umur simpan sirup keranji dilakukan dengan metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) suhu menggunakan pendekatan Arrhenius. Pengamatan terhadap perubahan mutu dilakukan selama periode waktu tertentu. Parameter yang diamati antara lain vitamin C, pH, padatan terlarut, dan total kapang. Plot perubahan mutu versus lama penyimpanan didapatkan persamaan linier. Plot eksponensial nilai slope (ln k) versus suhu (1/T ( o K)) didapatkan persamaan Arrhenius y = a + bx atau ln k = ln ko – Ea/RT. Pendugaan umur simpan ditentukan berdasarkan parameter yang memiliki nilai energi aktivasi terkecil. Energi aktivasi vitamin C, pH, total padatan terlarut, dan total kapang berturut-turut 8215,20, 1332,70, 11215,03, 536,19 kal/mol, sehingga pendugaan umur simpan ditentukan berdasarkan parameter total kapang. Umur simpan sirup keranji pada suhu 30o C yaitu ±20 hari, dengan skor penerimaan konsumen 61%.  
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) PADA PEMBUATAN KERUPUK Qoidatul Sholiha; Hapsari Titi Palupi

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.936 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i1.502

Abstract

Kerupuk merupakan produk makanan kering yang sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Kerupuk biasanya dikonsumsi sebagai makanan kecil atau sebagai pelengkap hidangan. Tanaman lidah buaya (Aloe vera) menjadi olahan kerupuk adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan dalam meningkatkan nilai tambah dan nilai gizi serat dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara proporsi ekstrak lidah buaya dan tepung terhadap kualitas kerupuk ekstrak lidah buaya dan mengetahui proporsi ekstrak lidah buaya dan tepung untuk menghasilkan kerupuk ekstrak lidah buaya yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan rancangan acak tunggal (RAT) dengan 1 faktor yaitu proporsi lidah buaya dan tepung tapioka. Faktor ini terdiri 5 variabel yaitu A1 = ekstrak lidah buaya : tapioka (0 : 100), A2 = ekstrak lidah buaya : tapioka (10 : 90), A3 = ekstrak lidah buaya : tapioka (20 : 80), A4 = ekstrak lidah buaya : tapioka (30 : 70), A5 = ekstrak lidah buaya : tapioka (40 : 60) Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam dan dilanjutkan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%. Perlakuan terbaik pada penelitia ini adalah perlakuan A4 (ekstrak lidah buaya 30 : tapioka 70 ) dengan karakteristik sebagai berikut : rata-rata kadar air 12,01 %; antioksidan 7,75 %; daya kembang 67,84 %; daya serap minyak 5,50 %; serta rata-rata tingkat kesukaan panelis terhadap rasa 4,40 (menyukai) ; aroma 3,40 (netral) ; dan tekstur 3,90 (menyukai).  
PENGARUH KONSENTRASI PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP KUALITAS PERMENN JELLY EKSTRAK KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) Siti Junaida; Deny Utomo

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i1.503

Abstract

Buah naga merupakan buah yang sangat bermanfaat karena menggandung senyawa antioksidan, vitamin, serat serta memiliki rasa yang segar. Ekstrak kulit buah naga sangat baik karena mengandung senyawa antioksidan yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan gula terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik permen jelly ekstrak kulit buah naga putih. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rancangan Acak Tunggal (RAT), dimana terdapat 1 faktor yang terdiri dari 5 level (20%, 40%, 60%, 80%, 100%). Penelitian yang dilakukan antaralain analisa kimiawi dan fisik meliputi aktifitas antioksidan, kadar air, dan gula reduksi. Sedangkan sifat organoleptik dilakukan pengamatan terhadap rasa, aroma dan warna. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 5% dan 1% apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variable maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Untuk uji organoleptik menggunakan uji Friedman. Perlakuan terbaik menggunakan metode indeks efektifitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan penambahan gula pasir sebesar 100% merupakan hasil terbaik: antioksidan 14.14%; kadar air 11,81%; gula reduksi 17,66%; serta kesukaan panelis terhadap rasa 6,35 (menyukai); aroma 5,35 (agak menyukai); warna 6 (menyukai) dan tekstur 5,75 (agak menyukai).  
PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE Deny Utomo; Nurul Qomariyah

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1662.838 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i1.504

Abstract

Pada umumnya masyarakat menggunakan kedelai sebagai bahan pembuatan tempe, permintaan tempe semakin meningkat mengakibatkan semakin banyak impor kedelai. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengganti atau mencampur bahan baku (kedelai) dengan bahan yang lain. Salah satu bahan pengganti kedelai adalah biji lamtoro gung. Diversifikasi produk tempe dapat dilakukan dengan cara menambahkan lamtoro gung dalam tempe kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi biji kedelai : lamtoro gung terhadap lama fermentasi dan kualitas tempe. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dimana terdiri dari 3 faktor Perlakuan yaitu prosentase biji lamtoro gung 10%, 15% dan 20% dan lama fermentasi 18 Jam dan 36 Jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam dan dilanjutkan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) 5 %. Berdasarkan hasil analisa fisikokimia diperoleh tempe lamtoro yang disukai konsumen yaitu pada perlakuan A1B2 (prosentase biji lamtoro gung 10 % dan lama fermentasi 36 jam) dengan kualitas sebagai berikut : kadar Air 70,57 %, kadar protein 23,43 %, kadar lemak 5,46 %, kadar karbohidrat 10,34 %, dan berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh tempe lamtoro yang disukai konsumen yaitu pada perlakuan A1B1 (Prosentase biji lamtoro gung 10% dan lama fermentasi 18 jam) dengan karakteristik sebagai berikut : nilai kesukaan rasa 4,75 (Menyukai); nilai kesukaan aroma 4,35 (Menyukai) ; nilai kesukaan warna 4,75 (Menyukai) ; nilai kesukaan tekstur 3,95 (Netral).
KULINERI OLAHAN NENAS BAGI KELOMPOK MASYARAKAT DESA DEMA KALIMANTAN BARAT Agato Agato; Kardison Lumban Batu

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.736 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i2.505

Abstract

Nenas sebagai Komoditi lokal Desa Dema merupakan potensi yang dapat dikembangkan dalam peningkatan ekonomi masyarakat Desa Dema. Masyarakat Desa Dema lebih memilih menjual nenas segar karena kurangnya pegetahuan dan ketrampilan mengolah nenas menjadi produk pangan olahan yang menarik dan bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi wadah pendidikan dan peningkatan ketrampilan yang tepat bagi daerah pedesaan. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat mengutamakan penyederhanaan dalam penyampaian materi dan fokus pada peningkatan ketrampilan. Memberikan informasi teknologi pasca panen nenas, peluang usaha dan pelatihan dalam mengolah nenas sebagai kulineri olahan nenas diharapkan dapat membentuk masyarakat Desa Dema yang kreatif, inovatif dan produktif dalam memperdayakan potensi komoditi lokal. Usaha meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Desa Dema tentunya memberi pengaruh pada perbaikan indek pembangunan manusia Desa Dema. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu masyarakat Desa Dema yang terampil membuat kulineri olahan nenas yang diajarkan saat kegiatan.  
PENGANEKARAGAMAN PRODUK OLAHAN PISANG DIDESA PENITI LUAR KABUPATEN MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT Lamria Mangunsong; Sari Zawitri; Susana Susana

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.167 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i2.506

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan di desa Peniti Luar Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah. Adapun tujuan dari PPM ini adalah : memberikan informasi pengetahuan dan ketrampilan IPTEKS diversifikasi pisang menjadi produk olahan pangan yang prospektif serta membangun jiwa kewirausahaan di kalangan kelompok PKK sebagai mitra yang belum produktif menjadi mitra yang lebih maju dan mandiri dalam pengetahuan, keahlian dan keterampilan dalam mengolah potensi lokal hasil pertanian setempat menjadi berbagai produk olahan yang kreatif, bernutrisi dan bernilai jual tinggi upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan. Metode Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Transfer Teknologi (Ipteks) dan Kewirausahaan (Entrepreneurship) berupa Penyampaian materi Teknologi tepat guna berbasis pisang, penjelasan peralatan dan bahan yang digunakan selama produksi, pelatihan dan bimbingan teknis terhadap mitra dalam berproduksi, pelatihan kewirausahaan dan strategi pemasaran meliputi: pengemasan, harga jual, promosi dan distribusi serta evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan PKM ini dapat diterima oleh masyarakat hal ini dapat ditunjukkan dengan antusiasnya peserta pelatihan, selain itu peserta pelatihan memiliki kemampuan untuk mempraktekkan hasil olahannya dengan baik dan menarik sehingga mereka tertarik untuk membuat sendiri dan membuka usaha kecil untuk menambah income pendapatan keluarga  
IbM PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS LELE DENGAN KONSEP ZERO WASTE PROCESS DI KELURAHAN SUNGAI JAWI KECAMATAN PONTIANAK KOTA, KOTA PONTIANAK Nani Nuraenah; Kristina Novalina; Ika Meidy Deviarni

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.007 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i2.507

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup diminati oleh masyarakat di Indonesia, termasuk masyarakat di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Tingginya konsumsi ikan lele menyebabkan menjamurnya budidaya lele di Kalbar, salah satunya di wilayah Danau Sentarum Kelurahan Sungai Jawi, Kota Pontianak. Hal yang sering dikeluhkan oleh pembudidaya lele adalah keuntungan hasil penjualan lele segar yang relatif kecil mengingat tingginya biaya produksi khususnya biaya pakan dan turunnya harga jual lele ketika musim panen raya tiba. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu pengembangan usaha budidaya ikan lele tersebut adalah dengan mengembangkan produk-produk pengolahan berbasis lele sebagai usaha pendamping. Dalam bentuk produk olahan lele diharapkan nilai jual ikan lele dapat ditingkatkan, bahkan pada saat panen raya sekalipun. Tujuan umum dilaksanakannya kegiatan PKM ini adalah terbentuknya usaha produk olahan berbasis lele dengan konsep produksi bersih sebagai pendamping usaha budidaya lele. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini terdiri dari: demontrasi pembuatan produk nugget, kerupuk tulang, dan keripik kulit lele; kuisoner; dan investasi alat pengolahan produk lele. Indikator keberhasilan terlaksananya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) didasarkan pada tercapainya luaran berupa pemahaman mitra terhadap materi pelatihan, keterampilan mitra kerja dalam mengolah lele menjadi produk, ketersediaan alat produksi yang memadai, dan minat mitra kerja untuk membentuk usaha produk olahan lele. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 100% mitra kerja bertambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah daging lele menjadi produk nugget, tulang ikan menjadi kerupuk tulang ikan, dan kulit ikan menjadi keripik kulit dan mitra kerja berminat untuk membentuk usaha olahan lele tersebut dan usaha tersebut sudah didukung dengan peralatan produksi yang memadai.  
PENGARUH PENAMBAHAN TAPE UBI UNGU DAN JAMUR KUPING TERHADAP DAYA TERIMA, OVERRUN DAN TITIK LELEH ES KRIM Miftachul Nur Jannah; Rizka Mar’atus Sholichah; Arya Ulilalbab; Mirthasari Palupi

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.892 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i2.508

Abstract

Ubi jalar ungu mengandung karbohidrat tinggi yang tergolong Low glycemix Index sehingga dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan tape. Inovasi penganekaragaman produk es krim dapat mengoptimalkan manfaat ubi ungu dan jamur kuping untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh proporsi penambahan tape ubi ungu dan jamur kuping terhadap daya terima, overrun dan titik leleh es krim. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen serta menggunakan desain penelitian RAL (Rancanagan Acak Lengkap) dengan 3 perlakuan dan 3 replikasi. Dengan perlakuan tape ubi ungu (50%, 40%, 30%), jamur kuping (30%, 40%, 50%) dan susu skim (20%) pada setiap perlakuan. Untuk mengetahui pengaruh penambahan tape ubi ungu dan jamur kuping dianalisa menggunakan SPSS 17 dengan a 0,05. Untuk daya terima menggunakan uji friedman rank, a 0,01 untuk uji overrun dan titik leleh menggunkan uji One Way Anova, jika ada perbedaan kemudian dilanjut dengan uji Duncan. Hasil uji friedman rank terhadap parameter warna, aroma, dan rasa tidak berpengaruh signifikan, sedangkan untuk parameter tekstur berpengaruh secara signifikan. Hasil uji One Way Anova menunjukan ada pengaruh yang signifikan terhadap overrun dan titik leleh. Disarankan memperhatikan proporsi tape ubi ungu dan jamur kuping agar didapatkan daya terima yang baik, overrun dan titik leleh sesuai dengan standar.  
OLAHAN PANGAN ROSELA DI KELURAHAN PARIT MAYOR Desdy Hendra Gunawan; Ridwan Salim

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.656 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i2.509

Abstract

ABSTRAK  Tujuan utama kegiatan pengabdian adalah memberikan arahan, pembimbingan dan pelatihan  memanfaatkan tanaman rosella menjadi berbagai olahan pangan bernutrisi dan bernilaijual  tinggi dengans asaran organisasi PKK dan Dasa Wisma Parit Mayor dengan target utama  pemberdayaan potensilokal dan sumberdaya tersedia dengan harapan menjadikan Desa Parit  Mayor sebagai Maskot penghasil olahan rosella melalui pembentukan mitra mandiri yang  melakukan pengusahaanya. Metode kegiatan dilakukan dengan transfer teknologi tepatguna  secara teoritis dengan melakukan presentasi dan pembagian brosuru ntukmemudahkan  pemahaman dan keterampilan dan dilanjutkan dengan praktek untuk aplikasi teori sebelumnya.  Hasil yang diperoleh adalah tujuh produk meliputi: teh, bubuk, selai, jus, manisan, dodol dan  cake rosella dengan spesifikasinya dan mitra mampu melakukan pengemasan dan penyimpanan  terhadap produk yang dihasilkan.  Kata kunci: mitramandiri, rosella, keterampilan    

Page 5 of 32 | Total Record : 320