Articles
84 Documents
Intervensi Politik terhadap Kebijakan Pendidikan Pasca Reformasi
Yeni Rahmawati
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (349.333 KB)
Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan generasi bangsa agar dapat menjadi warga Negara Indonesia yang memiliki daya saing yang tinggi di era globalisasi ini. Mengingat pentingnya pendidikan bagi masyarakat Indonesia banyak pihak yang berupaya menarik-narik pendidikan dalam dunia politik demi memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya baik bagi diri sendiri maupun kelompok. Ada yang berniat baik ingin memajukan pendidikan Nasional namun tidak sedikit diantara politisi tersebut yang hanya menjadikan pendidikan sebagai alat politik saja. Intervensi politik dalam dunia pendidikan semakin menjadi-jadi dan berkembangbiak setelah masuknya era reformasi. Pada era ini pendidikan betul-betul telah dijadikan alat politik untuk mendulang suara demi mencapai kemenangan dan memenuhi hasrat politik. Intervensi politik dalam dunia pendidikan tidak selamanya bernilai negative, intervensi ini dapat pula bernilai positif apabila diintervensi oleh politisi-politisi yang memiliki idealism yang tinggi tanpa memperhitungkan untung rugi baik bagi diri maupun kelompoknya. Namun sayang, politisi seperti ini jumlahnya masih relatif sedikit sehingga tidak terlihat pada permukaan.
Implementasi Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013 di MA Al-Amin Dompu
Husnul Khuluq
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (508.798 KB)
Penilaian merupakan aspek penting dalam sebuah proses pembelajaran. Oleh sebab itu, kajian tentang penilaian merupakan hal penting yang perlu ditindak lanjuti.Hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 di MA Al-Amin Dompu yang dilakukan guru termasuk kategori sangat baik, sedangkan menurut siswa termasuk kategori baik. Perencanaan dilakukan guru dengan mengkaji kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pada silabus. Perencanaan penilaian dijelaskan ke dalam RPP. Kesulitan terdapat pada perencanaan penilaian sikap. Penjelasan mengenai kompetensi dasar yang akan dinilai sulit dipahami oleh guru. Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 di MA Al-Amin Dompu yang dilakukan guru termasuk kategori sangat baik. Pengembangan Instrumen penilaian dilakukan dengan membuat kisi-kisi penilaian dan indikator pada silabus, tetapi terdapat beberapa guru yang mengembangkan instrumen penilaian tidak berdasarkan indikator, tidak melakukan analisis butir soal dan tidak membuat kisi-kisi penilaian. Pelaksanan penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 di MA Al-Amin Dompu yang dilakukan guru termasuk kategori sangat baik, sedangkan menurut siswa termasuk kategori baik. Pelaksanaan penilaian sudah mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, namun masih terdapat kekurangan. Kekurangan terdapat pada penilaian sikap, penilaian antar teman masih terkesan kurang objektif.Pengolahan dan pemanfaatan penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 di MA Al-Amin Dompuyang dilakukan guru termasuk kategori sangat baik, sedangkan menurut siswa termasuk kategori sangat baik. Pengolahan dan penskoran yang dilakukan sudah mengacu pada pedoman penilaian kurikulum 2013. Program remidial dilakukan dengan baik pada jam pembelajaran tersebut, hanya pada program pengayaan tidak dapat dilakukan karena kesulitan dalam mencari jam pengayaan diluar pembelajaran.
Peran Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan
Nurhasanah Nurhasanah
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (224.625 KB)
Semangat desentralisasi pendidikan perlu disambut dengan baik oleh lembaga pendidikan yang mana lembaga pendidikan diberi kebebasan dalam mengelola lembaganya sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjalankan proses pendidikannya. Untuk mewujudkan ini tentu berbagai bidang di struktur organisasi lembaga sekolah difungsikan secara maksimal tidak hanya yang bersifat akademis yang saja yang diperhatikan tetapi juga yang bersifat pendukung dalam hal ini bidang humas yang menjadi mediator komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat. Inilah yang belum disadari oleh lembaga pendidikan dan masyarakat dimana mereka masih menganggap dua bagian yang terpisahkan sehingga tidak adanya kepedulian terhadap keberadaan masing-masing, padahal mereka adalah dua kelompok yang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menghasilkan akhlak generasi masyarakat yang bermoral
Motivasi Kerja dalam Organisasi Berbasis Manajemen Pendidikan
Syatriadin Syatriadin
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (420.85 KB)
Pemenuhan kebutuhan individu dalam organisasi menjadikan pekerjaan memotivasi seseorang menjadi rumit namun penting. Motivasi dimaknai sebagai dorongan yang mendasari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Tiap orang sangat termotivasi untuk berperilaku dalam cara yang dapat memenuhi kebutuhannya dan kunci keberhasilan pemimpin terletak pada kemampuan memotivasi anggota organisasi.
Implentasi Pluralisme dalam Islam dan Barat
Kisman Kisman
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (373.254 KB)
Implementasi pluralisme dalam perspektif Islam antara lain: (1) Pluralisme dapat diimplementasikan dalam ranah pendidikan yang disebut dengan pendidikan multikultural sebagai sebuah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku, dan agama. (2) Pluralisme dapat di implementasikan dalam ranah sosial, seperti pengkajian, penelitian dan pendampingan kepada masyarakat terhadap persoalan-persoalan hukum, kesejahteraan sosial, budaya, pendidikan moral, dan terwujudnya keadilan serta penegakkan HAM. Sehingga terwujud masyarakat madani yang rukun dalam keberagaman. Implementasi pluralisme dalam perspektif Barat: (1) Mengadakan dialog antar umat beragama yang diadakan oleh pihak Barat. (2) Bekerjasama untuk menghadapi persoalan kemanusiaan dan persoalan bangsa. (3) Semangat kebersamaan Barat dalam menjalin hubungan kekerabatan terhadap umat lain, itu ditandai dengan mengucapkan selamat pada hari-hari besar yang dirayakan oleh umat lain. (4) Membangun yayasan-yayasan Kristen yang turut berjuang untuk membumikan kesadaran pluralisme dalam berbangsa dan bernegara.
An Analysis on Gender-Based Task in the Textbook Literature of Senior High School in Curriculum 2013
Rusdin Rusdin
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (867.013 KB)
The aim of this paper is to investigate the gender-based task in the textbook literature of senior high school curriculum 2013 grade 10. This study used qualitative method in conducting the data from the textbook literature and this study analysis focus on the textbook of the 10 grade student only and the textbook consist of nine chapter. Based on the dialogue in the chapter I shows that there are two dialogues with no mixed of male and female, both of the dialogues are different in turns and amount of words many of turns and words are used by female then male. For chapter 4and 5, and 9 are balance meanwhile, in chapter 3, 6, and 7 are imbalance position of gender appearance in gender based-task. Meanwhile, on chapter 8 did not found any kinds of task that related to gender. Despite of that, gender based-task is appear with varieties activity such as gender position in doing dialogues, as personal pronoun he/she, firstness, pictures giving which include of gender occupation and family.
Meningkatkan Kemampuan Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa STAI Al-Amin Dompu melalui Desain dan Perencanaan Pembelajaran PAI
Abdul Haris
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (681.913 KB)
Dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan perlu didukung oleh desain atau perencanaan pembelajaran yang memadai yang dapat mengadopsi seluruh keterampilan mengajar. Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru atau calon guru seyogyanya membuka diri untuk menggunakan metode dan pendekatan yang variatif sesuai kebutuhan yang dapat mendukung keberhasilan dan ketuntasan belajar yang ditandai oleh partisipasi dan keaktifan siswa. Untuk keperluan ini, guru perlu menguasai dan trampil menerapkan keterampilan dasar mengajar secara utuh dan terintegrasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kemampuan mengaplikasikan keterampilan dasar mengajar pada pembelajaran PAI bagi mahasiswa Progam Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Al-Amin Dompu tahun 2015/2016 dapat ditingkatkan melalui kegiatan desain dan perencanaan pembelajaran PAI?” Untuk melakukan pengkajian sebagaimana permasalahan penelitian, maka penelitian ini didesain dalam bentuk penelitian tindakan. Proses pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini berlangsung dalam tiga siklus. Pelaksanaan tindakan dari siklus I, siklus II hingga siklus III didasarkan pada refleksi dan temuan-temuan sebab akibat dalam kaitannya dengan penerapan keterampilan dasar mengajar selama kegiatan micro teaching dengan panduan desain dan perencanaan yang disusun oleh mahasiswa. Kegiatan penerapan keterampilan dasar mengajar melalui desain pembelajaran yang ditandai melalui kegiatan micro teaching hingga siklus III ternyata mampu memberikan hasil maksimal seperti diharapkan berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan. Secara kuantitatif diperoleh rata-rata skor keterampilan dasar mengajar sebesar 93,33, di mana semua mahasiswa memperoleh rata-rata skor di atas kriteria keberhasilan tindakan. Oleh sebab itu pelaksanaan tindakan dinyatakan berhasil.
Tantangan Pemberdayaan Madrasah dalam Era Otonomi Daerah di Kabuapaten Dompu
Ilyas Yasin
AL-FURQAN Vol 1 No 1 (2012): Edisi Maret -Agustus 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (192.041 KB)
Kendati secara historis dan formal madrasah telah diakui keberadaannya,namun hingga kini madrasah masih menghadapi sejumlah problem. Dalamera otonomi daerah dewasa ini, kondisi madrasah tersebut semakinproblematik lantaran interpretasi yang beragam atas UU No. 32/2004tentang Pemerintahan Daerah. Di kabupaten Dompu, meski jumlah maupunpartisipasi madrasah cukup signifikan bagi peningkatan mutu SDM didaerah, namun Pemerintah daerah belum menjadikan atau melirikmadrasah sebagai sokoguru bagi peningkatan mutu SDM di daerah. Hal itubaik disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang ada pada madrasah itusendiri maupun beban kemiskinan ekonomi yang dihadapi Pemda. Olehkarena itu, ke depan diperlukan kolabarasi berbagai pihak untukmemberdayakan madrasah yang ada maupun untuk meningkatkan mutuSDM di daerah
Pengembangan Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Upaya Mencetak Guru Agama Profesional (sebuah analisis deskriptif konteks UUGD)
Alhamuddin Alhamuddin
AL-FURQAN Vol 1 No 1 (2012): Edisi Maret -Agustus 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (110.483 KB)
Pembaharuan Pendidikan Guru di Indonesia terkait dengankelahiran UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen( UUGD)yang amanat utamanya adalah profesionalisme pendidik dalamperbaikan mutu pendidikan. Fakultas Tarbiyah Program StudiPendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu LPTK perlumengantisipasi berbagai kebijakan tersebut, salah satunya ialahmelalui pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulummerupakan proses dinamik dan kontinyu dalam merespontuntutan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi serta globalisasi yang begitu cepat. Disamping itu,pengembangan kurikulum harus diikuti oleh sistem manajemenyang baik pula, sehingga tercipta efektifitas dan efesiensi dalampelaksanaan pengembangan tersebut.
Problema Peningkatan Mutu Guru di Indonesia
Fitriani Fitriani
AL-FURQAN Vol 1 No 1 (2012): Edisi Maret -Agustus 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (102.027 KB)
Guru merupakan komponen paling penting dalam kegiatan pembelajaran.Karena itu peningkatan mutu guru secara berkesinambungan dan terarahmenjadi kebutuhan tak terbantahkan. Namun demikian, kenyataannya upayapeningkatan mutu guru di Indonesia masih menghadapi kendala-kendalakultural maupun struktural. Kendala kultural berkaitan dengan sikap mentaldan budaya guru itu sendiri yang belum berorientasi mutu, sedangkankendala cultural berkaitan dengan kurangnya apresiasi dan keseriusanpemerintah terhadap upaya peningkatan mutu guru. Akibatnya, di lapanganseringkali ditemukan guru-guru yang kurang professional dalammenjalankan tugas-tugas profesionalnya.