cover
Contact Name
Kadek Suranata
Contact Email
kadek.suranata@undiksha.ac.id
Phone
+6281915723813
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Udayana No. 11, Singaraja, Banjar Tegal, Kec. Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali 81116, Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha
ISSN : 26139634     EISSN : 26139642     DOI : -
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh jurusan bimbingan konseling pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran tentang bimbingan dan konseling. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bagi masyarakat akademik.
Articles 447 Documents
PENERAPAN KONSELING RASIONAL EMOTIF UNTUK MENINGKATKAN PERSEPSI POSITIF SISWA TERHADAP GURU MATEMATIKA DI KELAS VII 13 SMP N 2 SINGARAJA ., Gusti Lanang Oven Jelistia Putra; ., Prof. Dr. Ni Ketut Suarni,MS; ., Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Ps
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (Action Research). Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui peningkatan Persepsi Positif Siswa Terhadap Guru Matematika setelah diberikan konseling rasional emotif. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VII 13 SMP Negeri 2 Singaraja yang berjumlah 5 orang siswa sebagai subjek penelitian dan ke-5 siswa tersebut diberikan perlakuan melalui konseling rasional emotif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus yang pertama diperoleh peningkatan 8,5% sampai dengan 22% namun hanya 3 orang siswa yang mencapai kriteria diatas 65%, sedangkan 2 orang siswa belum mencapai peningkatan diatas 65%. Sehingga diadakan siklus kedua, siklus ke-2 diperoleh peningkatan 16% sehingga ke-2 orang siswa tersebut mencapai peningkatan diatas 65%. Hasil analisis menunjukan bahwa upaya meningkatkan Persepsi Positif Siswa Terhadap Guru Matematika dengan menggunakan konseling rasional emotif pada siswa kelas VII 13 SMP Negeri 2 Singaraja ada perubahan persepsi siswa yang lebih baik. Kata Kunci : Konseling rasional emotif, Persepsi Positif Siswa, Guru Matematika This research is an action research. This action research aimed at finding out the improvement of students positif perception towards mathematics teacher after given rational emotive counseling. This reasearh involved the students grade VII 13 SMP N 2 Singaraja that consisted of five students as research subject and the five students were handled by rational emotive counseling. This research was held in two cycles. In the firs cycle could reach improvement 8,5 percents to 22 percents but only three students could reach criteria up to 65percents. However two students hadn?t reached improvement up to 65 percents yet. So carried out the second cycle. In the second cycle gained improvements 16 percents. So that the two students gained improvement up to 65 percents. The analysis result indicated that the effort of rising students positif perception towards mathematics teacher by applying rational emotif. Influenced the change of students better perception.keyword : Rational Emotive Counseling, Students Positif Perception, Mathematics Teacher
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR DI KELAS VII C SMP NEGERI 3 SINGARAJA PURWANITA, WAYAN HENY; DANTES, NYOMAN DANTES; SETUTI, NI MADE
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan konseling yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui penerapan bimbingan kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus Subjek penelitian ini adalah 9 siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Data motivasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar dikumpulkan dengan metode observasi dan kuesioner. Dari hasil penelitian pada siklus I terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu dari 9 orang siswa hanya 4 orang siswa yang memenuhi ketuntasan yaitu di atas 65% (batas minimal pencapaian keberhasilan motivasi belajar) dan 5 orang siswa lainnya belum memenuhi ketuntasan yaitu masih dibawah 65% (batas minimal pencapaian keberhasilan motivasi belajar). Pada siklus I diketahui bahwa rata-rata persentase motivasi belajar siswa awal 61,26% meningkat menjadi 64,96%. Sedangkan pada siklus II peningkatan motivasi belajar sudah terjadi pada 5 orang siswa yang tandanya masih mengalami motivasi belajar kurang yaitu masih di bawah 65% (batas minimal pencapaian keberhasilan motivasi belajar) menjadi di atas 65%. Pada siklus II peningkatan motivasi belajar siswa adalah 64,96% menjadi 69,4%. Peningkatan terjadi baik pada penelitian siklus I maupun siklus II. Hal ini membuktikan bahwa penerapan bimbingan kelompok dapat berfungsi secara efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
PERBEDAAN PENGARUH KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODELING DAN TEKNIK DESENTISISASI SISTEMATIK TERHADAP SELF DISCLOSUREPADA SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA ., I G A Md Dwi Riyani; ., Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Ps; ., Prof. Dr. Nyoman Dantes
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Pengaruh Konseling Behavioral dengan Teknik Modeling dan Teknik Desentisisasi Sistematik terhadap siswa yang Mengalami Self Disclosure rendah ,Pada siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan rancangan Nonequivalent Pretes-Posttest Control Group Design. Subyek penelitian diambil melalui purposive sampling.Metode analisis data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan pengaruh konseling behavioral teknik modeling terhadap self disclosure siswa dengan t hitung = 26,8> t tabel =2,571 dan signifikansi P < 0,05. (2) terdapat pebedaan pengaruh konseling behavioral teknik desensitisasi sistematik terhadap self disclosure siswa dengan t hitung = 10,01 > t tabel 2,571 dan signifikasi P < 0,05.(3) terdapat perbedaan pengaruh teknik modeling dengan disentisisasi sistematik terhadap self disclosure terhadap siswa dengan t hitung = 26,84 > t tabel 2,228 dan signifikansi P < 0,05. Kata Kunci : Behavioral, Desensitisasi Sistematik , Modeling, Self Disclosure The purpose of the study was to find out the effect differences of Behavioural Counceling with modeling technique and Systematic Desentation Technique on students with low Self Disclosure.The sample of the study was X grade students of SMA Laboratorium Undiksha Singaraja. The design of the study was experiment nonequivalent pretest-posttest control group design with purposive sampling technique. The data were analyzed by using t-test. The result of the study shows (1) there is no difference Behavioural Counceling with modeling technique Technique on students with low Self Disclosur of X grade students the tobs was 26,8 > t table was 2.571 and significance F < 0,05, (2) there is no difference Behavioural Counceling with Systematic Desentation Technique on students with low Self Disclosur of X grade students tobs was 10.01 > t table 2.571 dan significance P < 0,05. (3) there is no difference Behavioural Counceling with modeling technique and Systematic Desentation Technique on students with low Self Disclosur of X grade students of SMA Laboratorium Undiksha Singaraja is rejected but Ha which stated ?there is a difference of Behavioural Counceling with modeling technique and Systematic Desentation Technique on students t obs was 26,84 > ttable 2.228 dan significance P < 0,05.keyword : Behavioural, Disentation Technique, Modeling, Self Disclosure
PENERAPAN TEORI KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN HETEROSEKSUAL SISWA KELAS X MIA 9 SMA NEGERI 1 SINGARAJA ., Ni Kadek Citarini; ., Dra. Ni Nengah Madri Antari, M.Erg.; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan (Action Research In Counseling) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan heteroseksual siswa kelas X MIA 9 SMA Negeri 1 Singaraja setelah dilaksanakan penerapan konseling behavioral dengan teknik modeling.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 9 SMA Negeri 1 Singaraja yang berjumlah 29 orang. Penelitian ini terdiri dari 4 siklus, siklus I bimbingan klasikal, silkus II bimbingan kelompok, siklus III konseling kelompok dan siklus IV konseling individu dimana masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnose, prognosa, konseling/treatment, evaluasi/follow up, dan refleksi. Proses pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner heteroseksualpola skala linkert dan analisis secara deskriptif serta menggunakan buku harian. Berdasarkan hasil analisi ditemukan bahwa kategori heteroseksual siswa pada siklus I (Bimbingan Klasikal) adalah kategori sangat tinggi 2 orang (6%), Tinggi 17 orang ( 58%), sedang 9 orang (31%) dan rendah 1 orang (5%). Siklus II (Bimbingan Kelompok), sangat tinggi 3orang (10%), tinggi 20 orang (75%) dan sedang 6 orang (15%).Siklus III (Konseling Kelompok)(Sangat Tinggi 4 orang (12%), Tinggi 23 orang ( 85%) dan sedang 2 orang (3%). Pada siklus IV (Konseling Individu) sudah terjadi peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang diperoleh oleh siswa yaitu siswa yang berkategori sangat tinggi meningkat menjadi 4 orang (33%), siswa yang berkategori tinggi juga mengalami peningkatan menjadi 20 orang (67%), dan tidak ada siswa yang berada pada kategori sedang, rendah, dan sangat rendah.Ini menunjukkan sudah ada peningkatan secara signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling hehavioral dengan teknik modeling efektif digunakan untuk meningkatkan heteroseksual siswa kelas X MIA 9 SMA Negeri 1 Singaraja. Kata Kunci : konseling behavioral, teknik modeling, heteroseksual This study is an action research (Action Research In Counseling) which aims to determine the increase in heterosexual students of class X MIA 9 SMAN 1 Singaraja after the application of behavioral counseling undertaken by engineering modeling.Subjek this research is class X MIA 9 SMAN 1 Singaraja totaling 29 people. The study consisted of four cycles, the first cycle of classical guidance, group guidance silkus II, cycle III IV group counseling and individual counseling cycles where each cycle through the stages of identification, diagnosis, prognosis, counseling / treatment, evaluation / follow-up, and reflection , The retrieval of data in this study using a questionnaire heteroseksuallinkert pola scale and descriptive analysis as well using the diary. Based on the results of the analysis found that the category of heterosexual students in the first cycle (Guidance Classical) is very high category 2 (6%), High 17 people (58%), while 9 people (31%) and low 1 person (5%). Cycle II (Guidance Group), very high 3orang (10%), more than 20 people (75%) and were 6 people (15%). Cycle III (Counselling) (Very High 4 people (12%), High 23 (85%) and were 2 people (3%). In the fourth cycle (Individual Counseling) has been an increase which is quite good. It can be seen from the result of the questionnaire obtained by the students is very high categorized students increased to 4 people (33 %), high category of students also increased to 20 people (67%), and no students were in the category of medium, low, and very low. this shows already a significant improvement. So it can be includethat the counseling techniques behavioral modeling effectively used to improve the heterosexual class X MIA 9 SMAN 1 Singaraja. keyword : behavioral counseling, modeling techniques, heterosexual
PENERAPAN KONSELING KOGNITIF SOSIAL DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN ETIKA SOSIAL PADA SISWA KELAS XIC UPW SMK NEGERI 1 SINGARAJA ., Ni Putu Desiawati; ., Kadek Suranata, S.Pd.; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penerapan konseling kognitifsosialteknik modeling utukmeningkatkanetikasosial siswa kelas XICUsaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 1 Singaraja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XICUPW SMK Negeri 1 Singaraja yang memiliki EtikaSosialrendah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, observasi dan analisis data. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling, evaluasi dan tahap refleksi. Berdasarkan hasil analisis data skor awal dari 38 siswadiperoleh hasil bahwa terdapat 6 orang siswa yang memiliki etikasosialrendah. Keenamorang ini akan ditindak lanjuti pada penelitian siklus Idansiklus II Hasil penelitian menunjukkan peningkatan etikasosial siswa. Peningkatan etikasosial siswa adalah sebagai berikut: pada pelaksanaan siklus I diperoleh peningkatan darikeenam orang siswapeningkatanwalauhanya 74,25%. Pada pelaksanaan siklus II pada siklus I mengalami peningkatan diatas 80,21% dengan rata-rata peningkatan 5,96% pada siklus II termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis data yang diperoleh pada siklus II. Hal ini berarti bahwa penerapan konseling kognitifsosialdenganteknik modeling dapatmeningkatkanetikasosialpada siswa kelas XICUPW SMK Negeri 1 Singaraja. Kata Kunci : konseling kognitifsosial, teknik modeling, etikasosial This study aimed at find out the effectiveness of cognitive social counseling modeling technique to improve students? social ethics of XIC class Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 1 Singaraja. Subjects of this study were the student of XIC class UPW SMK Negeri 1 Singaraja which was had low social ethics. This study was a counseling action research. The method of collecting data which was used in this study was questionnaire, observation, and data analysis. This study implemented in two cycles and each cycle consisted of identification, diagnosis, prognosis, counseling, evaluation, and reflection stage. Based on the result of data analysis from 38 students, there were 6 students had low social ethics. These 6 students were acted in the cycle I and cycle 2 of the study. The results of the study showed the improvements of students? social ethics. The improvements of students? social ethics were as follows: in the implementation of cycle I obtained 74,25% improvement from six students. In the implementation of cycle II in cycle I undergo an improvement up to 80,21% with the average of 5,96% in cycle II which was included high category. The results of data analysis which were obtained in cycle II. It meant that the implementation of cognitive social counseling with modeling technique was able to improve the students? social ethics in XIC class UPW SMK Negeri 1 Singaraja. keyword : cognitive social counseling, modeling technique,social ethic
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS VII F SMP NEGERI 2 SERIRIT TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Wilantara, Kadek Oktina
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang mengalami motivasi belajar rendah karena kecemasan yang berlebihan melalui penerapan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematik pada kelas VII F SMP Negeri 2 Seririt. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan konseling yang dirancang bersiklus, siklus tersebut terdiri dari tahap identifikasi, tahap diagnosa, tahap prognosa, tahap konseling, tahap evaluasi dan tahap refleksi.Subjek penelitian yang digunakan adalah kelas VII F SMP Negeri 2 Seririt yang mengalami motivasi belajar yang rendah. Siswa yang mengalami motivasi belajar rendah di kelas ini adalah sebanyak 8 orang siswa. Data motivasi belajar dikumpulkan dengan kuesioner motivasi belajar. Data yang diperoleh diolah dengan analisis deskriptif, dengan target keberhasilan pencapaian minimal 55%. Hasil penelitian menunjukkan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang mengalami motivasi belajar rendah di kelas VII F SMP Negeri 2 Seririt tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Peningkatan tersebut diketahui dari pencapaian motivasi belajar siswa yaitu dari 48% menjadi 59% dan peningkatannya adalah 12% pada siklus I. Pada siklus II pencapaian motivasi belajar siswa yaitu dari 59% menjadi 76% dan peningkatannya adalah 17%. Melalui penelitian ini, guru Bimbingan Konseling di SMP Negeri 2 Seririt supaya menerapkan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
PENGARUH KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODELING BERMUATAN GURU DRONA DALAM CERITA MAHABARATA MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN SELF ENDURANCE SISWA KELAS X2 DI SMA N 1 SUKASADA ., Ni Luh Ayu Suwandewi; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd; ., Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Ps
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik modeling bermuatan guru drona teori konseling behavioral berpengaruh dalam meningkatkan self endurance siswa kelas X2. penelitian ini termasuk penelitian pra eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, buku harian dan kuesioner self endurance. Metode analisis data yang digunakan adalah paired sample t-test. Hasil penelitian ini yaitu kelompok eksperimen di treatmen dengan teknik modeling bermuatan guru drona teori konseling behavioral berpengaruh dalam meningkatkan self endurance siswa kelas X2 .Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel diatas didapatkan nilai thitung = 3,073 dengan df = (n-1) = (20-1) = 19 dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh nilai ttabel= 1,729. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai thitung> ttabel atau 3,073 >1,729. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan ?self endurance siswa yang diberikan treatment konseling behavioral dengan teknik modeling bermuatan guru Drona melalui lesson study lebih baik dari pada self endurance siswa sebelum diberikan treatment?.Kata Kunci : Behavioral, Modeling, , self Endurance This research aimed to know whether the modelling technique that contain Guru Drona behavioral conselling teory can increased the X2 students? self endurance. This research was a pre experiment research with one group pretest-posttest design. Data collecting process in this research use observation sheet, interview sheet, diary, and self endurance questionnaire. He method of the analysis that used in this research is paired sample t-test. The result of this research is the experiment group that was treated with modelling technique that contain Guru Drona and behavioral counseling teory can increase the self endurance of X2 students. According to the result of the hypotheses test, obtained that the tvalue = 3.073, with df = (n-1) = (20-1)=19 with significant value 5% then the ttable ¬= 1,729. According to that results, we can concluded that tvalue > ttable or 3.073 > 1.729. Then we can conclude that Ha, students? self endurance that was treated with behavioral counseling with modelling technnique that contains Guru Drona through lesson study better than students? self endurance before get the treatment.keyword : Behavioral, Modeling, , self Endurance
PENERAPAN TEORI BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODELING DENGAN PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF UNTUK MENINGKATKAN EXHIBITION SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI I SERIRIT ., Putu Hendra Arimbawa; ., Prof. Dr. Ni Ketut Suarni,MS; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teori konseling behavioral dengan teknik modeling dengan pemberian penguatan positif untuk meningkatkan self extihibition siswa kelas X5 SMAN 1 Seririt. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X 5 SMAN 1 Seririt. Penelitian ini terdiri dari 4 siklus dimana masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling/treatment/planing, evaluasi/follow-up dan modeling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode 1) obserfasi, 2) menjalankan siklus I,II,III,IV, 3) Penyebaran Buku Harian, 4) tes kuesioner. Data yang didapatkan dari metode kuesioner selanjutnya dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kategori kurangnya self extihibition pada diri siswa pada siklus I dari 30 siswa, 20 orang yang di kategorikan rendah. Jika dibandingkan dengan kategori kurangnya self extihibition siswa pada siklus yang terakhir yaitu siklus IV jumlahnya menjadi 2, berarti sudah ada peningkatan secara signifikan, ini membuktikan bahwa hipotesis dapat diterima. Implikasi dari penelitian ini dalam upaya meningkatkan extihibition pada diri siswa, guru BK dan guru mata pelajaran perlu memperhatikan hasil penelitian ini sehingga pemanfaatan teoari konseling extihibition dengan teknik extihibition dapat dijadikan salah satu solusi untuk meningkatkan self intraception pada siswa. Teori Konseling behavioral, teknik modeling dengan pemberian penguatan positif , Self extihibition. Kata Kunci : Teori Konseling behavioral, teknik modeling dengan pemberian penguatan positif , Self extihibition. This research aimed to know whether counselling behavioural and modeling dengan pemberian penguatan positif technique could improve self extihibition of X 5 students at SMAN 1 Seririt. The subject of this reserach was X 5 students at SMAN 1 Seririt. There were four cycles in this research by mean of identification phase, diagnose, prognosa, counseling/treatment/planning, evaluation/follow-up dan modeling. Data accumulation in this research had been done by using four methods, namely (1) observation, (2) cycles I,II,III,IV, (3) diaries, (4) questionnaire. The data from questionnaire then analyzed by using descriptive analysis method. Based on analysis result, there was student?s lack of self extihibition in cycle I which was from 30 students, 20 of them were in low category. When it was compare to student?s self extihibition at the last cycle which was in cycle IV there was improvement from 20 students in low category became 2 students. It was mean that there was significant improvement and the hypothesis could be accepted. The implications in this research was in improving student?s self extihibition inclination, BK?s teacher and the other teacher in diffrent subject needed to pay attention on this research?s result so that counselling behavioural usage dan modeling dengan pemberian penguatan positif technique could be beneficial to improve student?s self Exhibition. Keywords: behavioral counselling theory, modeling dengan pemberian penguatan positif technique, Self extihibition. . keyword : Keywords: behavioral counselling theory, modeling dengan pemberian penguatan positif technique, Self extihibition.
EFEKTIVITAS KONSELING GESTALT TEKNIK KURSI KOSONG UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM MENGHADAPI PROSES PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Gede Agus Supriadi; ., Prof. Dr. Ni Ketut Suarni,MS; ., Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Ps
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling Gestalt teknik kursi kosong untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII SMP laboratorium Undiksha Singaraja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.1 dan VIII.5 SMP laboratorium Undiksha Singaraja, yang memiliki percaya diri yang rendah. Rancangan penelitian ini adalah Pretes-Posttest Control Group Design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data siswa yang rasa percaya dirinya rendah kemudian dianalisis dengan bantuan SPSS 16.0. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa konseling Gestalt dengan teknik kursi kosong dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, yang disimpulkan dari hasil analisis, thitung > ttabel dengan taraf signifikan 5% (6.672 > 2,776). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Sebagai implikasi penelitian ini diharapkan dapat diwacanakan sebagai salah satu model pelatihan bagi guru pembimbing di sekolah-sekolah untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa. Kata Kunci : Konseling Gestalt, Teknik Kursi Kosong, Percaya Diri The main aim of this study was to find out the effectiveness of Gestalt counseling empty chair technique to increase students self confident of VIII grade Laboratory Junior High School Undiksha Singaraja . The subject of this study was VIII.1 and VIII.5 Grades which is categories of low self confident student. The research method used Pretest-Posttest Control Group Design. The data collection method conducted through questionnaires. Questionnaires gained the data of low self confident student then analyzed by SPSS 16.0 software. Based on the data analyzed found that Gestal counseling empty chair technique could improve students self confident concluded by the result of analyzed, thitung > ttabel with significance point 5% (6.672 > 2,776). This analyzed shown that the hypothesis of this study accepted. p The implication of this study could be as a reference for teacher to improve students self confident. keyword : Gestalt Counseling , Empty Chair Technique, Self Confident
EFEKTIVITAS KONSELING RASIONAL EMOTIF DENGAN TEKNIK KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL SISWA Ariyuda, Ketut Nanda
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling rasional emotif dengan teknik konseling kelompok untuk meningkatkan kesehatan mental siswa SMA Bhaktiyasa Singaraja. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Bhaktiyasa Singaraja tahun ajaran 2011/2012. Untuk mengumpulkan data digunakan metode kuesioner. Metode analisis dengan univariat dan statistik parametrik  yang menggunakan SPSS 16.0.Hasil penelitian menunjukan bahwa konseling kelompok efektif untuk meningkatkan kesehatan mental siswa SMA Bhaktiyasa Singaraja, ini terlihat dari hasil analisis nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel dengan taraf signifikan 5% (-71.204>2,776) (tanda (-­) menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan). Efektivitas konseling rasional emotif terlihat dari jumlah selisih pre-test dan post-tes kelompok eksperimen dengan persentase pencapaian kesehatan mental siswa yaitu 58% yang tergolong kesehatan mental sedang.