cover
Contact Name
Les Pingon
Contact Email
lespingon21@upi.edu
Phone
+6282144647693
Journal Mail Official
hendriklempeh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No.11, Banjar Tegal, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa
ISSN : -     EISSN : 26139596     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i2.39468
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha is a scientific journal published by Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education.
Articles 536 Documents
SENI KERAJINAN BATU APUNG DI DESA BULIAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG ., Komang Prayudi Indra Laksana; ., Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Jajang S,M.Sn
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.066 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2115

Abstract

(1) Sejarah keberadaan seni kerajinan batu apung dimulai pada tahun 2004 ketika I Komang Suartika melihat hasil kerajinan di daerah Gianyar, dan dia tertarik untuk mengembangkannya di Desa Bulian. (2) Bahan dan alat-alat yang digunakan adalah bahan meliputi batu apung, semen, debu batu apung, lem putih, hardboard. Alat-alat meliputi mesin pemotong(circle), mesin penghalus, penggaris besi, pisau cutter, amplas (glass paper), kuas, sikat plastik (3) Proses pembuatan seni kerajinan batu apung meliputi 2 tahap yaitu tahap penempelan dan finishing, (4) Variasi produk yang dihasilkan dari kerajinan ini adalah, dudukan lampu hias, kotak lilin, bingkai cermin, alat penggosok kaki. (5) Nilai estetis dari semua kerajinan batu apung ini terletak pada bentuk yang variatif dan tampilan khas batu apung menjadikan kerajinan ini menjadi kerajinan yang menarik dan unik Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan obyek penelitian adalah seluruh hasil dari kerajinan batu apung yang dihasilkan oleh Bapak I Komang Suartika. Kata Kunci : batu apung, bahan dan alat, proses, variasi produk, nilai estetis. (1) The History of pumice stones art was begin at 2004 since I Komang Suartika seen the result of art in a Regency of Gianyar. And he was interested to developed it in the Village of Bulian.(2) The recources he used was pumice stones, cements, and the dust of stones, white glue, and hardboard. The tools that he used such as circle cutter, softed machine, ironed ruler, cutter knife, glass paper, painted brush, and plastic brush.(3) The Making process of this scenic art is divided into 2 step, which is gluing and finishing.(4) The Varian product of this arts such as light stands, Candles box, mirror frame, and softner feet skin, etc(5) The aesthetic value of this arts is the variatif design of scenic stones, who make this become so interesting and unique art. This research was use descriptif method, with Qualitatif system. All of the objects from this research was taken from all of the Mr. I Komang Suartikas Creature, especially from pumice stones arts. keyword : pumice stones, recourses and tools,process,variatif product, aesthetic value.
PATUNG BERBAHAN DASAR SERBUK GERGAJI KARYA SISWA SMAN 1 ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO ., Yogi Pramana; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.763 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11450

Abstract

PATUNG BERBAHAN DASAR SERBUK GERGAJI KARYA SISWA SMAN 1 ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO oleh Yogi Pramana, NIM 1312031004 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRAK Penelitian ini berjudul patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (2) proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (3) kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (4) jenis patung apa saja yang dihasilkan oleh siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian ini menujukkan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, yaitu serbuk gergaji, air, lem kayu, kawat, kertas semen dan cat poster, Cutter, mangkok, ampelas, kuas tang, (2) proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo mengalami beberapa tahapan dimulai dari pemilahan serbuk gergaji, penyaringan serbuk gergaji, pembuatan kerangka, pembuatan adonan, penempelan adonan, penjemuran pertama, pembentukan patung, penjemuran kedua dan finishing, (3) kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo yaitu dari segi cuaca, jam pelajaran yang terlalu singkat dan serbuk gergaji yang kasar.(4) jenis patung apa saja yang dihasilkan oleh siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo terdiri dari dua jenis yaitu patung berjenis Zounde Bosse yang merupakan bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas dari sisi kanan dan kirinya. Jenis patung yang kedua berupa relief, yaitu bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief tersebut tergolong pada relief berjenis Bas-relief , yaitu jenis relief dengan ukiran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan dinding. Kata Kunci : Kata kunci: patung, serbuk gergaji, THE STATUE MADE OF SAWDURT BY STUDENTS OF SMAN 1 ASEMBAGUS, SITUBONDO REGENCY by Yogi Pramana, NIM 1312031004 Fine Art Education Departement ABSTRACT The title of the research is the statue made of sawdart by student of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, the aims to ( 1 ) describe about the materials and tools to use in process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 2 ) the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 3 ) the obstacles encountered in the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 4 ) what kind of statue is produced by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency. This research is qualitative descriptive research. The tecniques of data collection used in the research are observation, interview, documentation, and literature. The techniques of data analysis in this research is domain analysis and taxonomy. The results of the research show ( 1 ) the materials and tools use in the process of make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency are sawdurt, water, wood glue, wire, cemen paper, poster paint, cutter, bowl, sandpaper, brush and pilers, ( 2 ) process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency experience several stage starting from the selection of sawdurt, the filtering of sawdurt, creation of the frameworn, making dough, pasting of dough, the first drying, the establishment of statue, the second drying and finishing, ( 3 ) the obstacles encountered in the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus are terms of weather, time of the lerson is too short, and sawdurt is rough, ( 4 ) what kind of statue is produced by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency it consists of two types, suchas Zounde Bosse statue which is a form the right and left. The second type of statue in the form of relief, the shape of the statue attached to the surface of the wall. Relief is pertained to the relief typeBas-Relief such as. Type of relief with a slightly rotruding engraving from the base of the wall surface. keyword : The keywords : statue, sawdurt
KERAJINAN BROS LOGAM DI BANJAR PANDE BANGLI ., Gusti Made Karismanata; ., Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui tentang keberadaan Kerajinan Bros Logam di Banjar Pande, meliputi aspek sejarah dan keberadaan Kerajinan Bros Logam di Banjar Pande, (2) mengetahui bahan-bahan dan alat-alat dalam pembuatan bros logam di Banjar Pande Bangli, (3) mengetahui proses pembuatan bros logam di Banjar Pande Bangli, (4) mengetahui hasil produk bros di Banjar Pande Bangli. Instrumen yang digunakan adalah (1) instrumen observasi, (2) instrumen wawancara, (3) instrumen dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah (1) teknik observasi, (2) teknik wawancara, (3) teknik dokumentasi, (4) teknik kepustakaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) analisis domain yang bertujuan untuk memperoleh pengertian umum, (2) analisis taksonomi dengan mengolah data lebih rinci. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan (1) tentang keberadaan Kerajinan Bros Logam di Banjar Pande yang dimulai pada tahun 2005 dan berkembang hingga, (2) bahan-bahan dan alat-alat dalam pembuatan bros logam meliputi kawat tembaga, plat kuningan, tembaga, permata dan lainnya (3) proses pembuatan bros yang meliputi tahap mengolah bahan kawat dan plat, mengelas, dan pelapisan logam, (4) hasil produk bros yang meliputi bros untuk wanita dan pria. Kata Kunci : Keberadaan, Kerajian, Bros, Logam This study aims to ( 1 ) know about the existence Bros. Metal Craft in Banjar Pande , covering aspects of the history and existence Bros. Metal Craft in Banjar Pande , ( 2 ) determine the materials and tools in the manufacture of Bros metal in Banjar Pande Bangli , ( 3 ) know the process of making metal Bros in Banjar Pande Bangli , ( 4 ) determine the results in Banjar Pande Bros products Bangli . The instruments used are ( 1 ) observation instrument , ( 2 ) interview instrument , ( 3 ) the instrument documentation . Data collection techniques are: ( 1 ) observation, ( 2 ) interviewing techniques , ( 3 ) technical documentation , ( 4 ) technical literature . The analysis used in this study were ( 1 ) a domain analysis that aims to obtain a general sense , ( 2 ) taxonomic analysis by processing the data in more detail. This research is a descriptive study that used a qualitative approach. The results of this study indicate ( 1 ) on the existence Bros. Metal Craft in Banjar Pande which began in 2005 and evolved until now ( 2 ) the materials and tools in the manufacture of metal bros include wire copper , brass plate , copper , gems , and other ( 3 ) the process of making a bros which includes the step of processing the wire and plate materials , welding , and metal coating,( 4 ) the results of which include brooches brooch products for women and men. keyword : Existence , Handicraft , Bros , Metal
OKOKAN (SEBUAH TINJAUAN SENI RUPA) ., Ni Putu Wikantariasih; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg.; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.768 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.14976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) unsur-unsur visual Okokan di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan (2) dan unsur-unsur estetik Okokan yang terdapat di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah pengrajin Okokan dan pengurus kesenian Okokan Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik (1) observasi, (2)wawancara, (3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara (1) reduksi data, (2) display atau penyajian data, (3) dan menarik kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Unsur-unsur visual Okokan di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan,Tabanan dapat dilihat melalui perbedaan bahan, warna, bentuk dan hiasan atau motif Okokan. Perbedaan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan yang terletak pada bahan, warna, bentuk Okokan bagian atas yaitu bagian Kuping yang tidak metias dengan motif karang boma. Sedangkan Okokan yang digunakan hanya sebagai hiburan atau hiasan di bagian atasnya yaitu pada bagian kuping yang metias dan menggunakan berbagai variasi bentuk di bagian atas (kuping) Okokan serta menggunakan variasi warna dengan motif pewayangan, karang boma, barong, celuluk dan lain sebagainya sesuai dengan pesanan pelanggan. (2) Unsur utama dalam pembuatan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan terletak pada unsur suara atau bunyi dari Okokan tersebut. Motif atau hiasan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan tidak mengutamakan nilai estetik, namun mengutamakan makna dari motif yang digunakan sehingga Okokan tersebut terlihat seperti hidup (Metaksu) dan disakralkan. Sedangkan Okokan yang diperagakan sebagai hiburan atau hiasan rumah tidak mengutamakan suara atau bunyi dari Okokan tersebut. Namun mengutamakan unsur estetik dari Okokan ini, yaitu dari segi pemilihan warna, bentuk Okokan yang simetris dan motif Okokan mengikuti bentuk Okokan tersebut. Simetris mengisyaratkan bahwa belahan kiri dan kanan dari setiap objek seni dibuat harus sama. Sama dalam hal ukuran, arah yang mengikuti prinsip pencerminan (reflektif) dan sama dalam hal bentuk.Kata Kunci : Okokan, Tinjauan, Visual, dan Estetik This study aims to find out (1) visual elements of Okokan in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan (2) and aesthetic Okokan elements in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan. The approach used is qualitative descriptive approach. The target of this research is artisans Okokan and art administrators Okokan Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan. This research is a qualitative descriptive study. Data collection in this research using technique (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) bibliography. The data collected is then analyzed by (1) data reduction, (2) display or presentation of data, (3) and drawing conclusions or verifying data. The results showed that (1) visual elements of Okokan in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan can be seen through material, color, shape and decoration or Okokan motif. Differences Okokan that is exhibited for religious ceremony that lies in the material, color, shape Okokan the upper part of the Ear that is not a metias with karang boma motif. While Okokan is used only as an entertainment or decoration on the top is on the ears of the metias and using a variety of forms on the top (ear) Okokan and use color variations with pewayangan motifs, karang boma, barong, celuluk and so forth according to the order customer. (2) The main ingredient in the making of Okokan which is exhibited for religious ceremonies lies in the sound element or sound of the Okokan. Okokan motifs or decorations that are exhibited for religious ceremonies do not give priority to aesthetic values, but prioritize the meaning of the motives used so that the Okokan looks like life (Metaksu) and is sacred. While Okokan is exhibited as entertainment or home decoration does not give priority to the sound or sound of the Okokan. But prioritize the aesthetic element of this Okokan, namely in terms of color selection, form Okokan symmetrical and Okokan motifs follow the form Okokan it. Symmetrical hints that the left and right hemispheres of each art object are created must be the same. Same in size, the direction that follows the principle of reflection and the same in terms of form.keyword : Okokan, Review, Visual, and aesthetic
GAMBAR PADA BECAK ONTEL DI DESA KETOWAN, KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN SITUBONDO. ., Puji Purnomo Suwandi; ., Ketut Nala Hari Wardana, S.Sn.; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.151 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.4219

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Untuk mendeskripsikan alat dan bahan yang di gunakan dalam proses pembuatan gambar pada becak ontel di Desa ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, (2) Untuk mendeskripsikan proses pembuatan gambar pada becak ontel di Desa ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, (3) Untuk mendeskripsikan bentuk dan motif gambar pada becak ontel di Desa ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif, subjek dari penelitian ini ialah tempat dimana para becaan berkumpul. Dalam pengumpulan data, penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik yakni, (1) Teknik observasi, (2) Teknik wawancara, (3) Teknik pendokumentasian, dan (4) Teknik kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Keberadaan gambar pada Becak Ontel di Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, yang menggunakan alat-alat sederhadana dalam proses pembuatannya (2) Alat dan bahan yang digunakan dalam proses penggambaran pada Becak Ontel di Ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, meliputi dua macam alat pokok dan menggambar. Alat-alat tersebut ialah gergaji, gerinda, papan triplek dan alat untuk menggambarnya ialah pensil penggaris, kuas, dan gelas aqua bekas, (3) Jenis dan bentuk yang dihasilkan oleh pak Karso dalam menggambar Becak Ontel di Ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo yaitu : gambar geometri, persegi, garis lengkung dan lurus, seni letter, tradisi, pemandangan, dan bentuk ukiran. Kata Kunci : Becak Ontel, alat dan bahan, jenis dan bentuk gambar. ABSTRACT This research aims to, (1) To describe the tools and materials that used in the process of drawing on pedicab ontel in Ketowan Village Arjasa District Situbondo Regency, (2) To describe the process of drawing on becak ontel in Ketowan Village, Arjasa District Situbondo Regency, (3) To describe the shapes and motifs of drawing on becak ontel in Ketowan Village, Arjasa District, Situbondo Regency. This research is a descriptive research that use qualitative approach, the subject of this research is the place where the becak ontel gathered. In collecting data, this research is conducted by several techniques, namely: (1) Observation Technique, (2) Interview Technique, (3) Documentation Technique, and (4) Literature Technique. The result of this research indicates (1) The existance of the pictures on becak ontel in Ketowan Village, Arjasa District, Situbondo Regency are used simple tools in the making process (2) Tools and materials that are used in the process of drawing on becak ontel in Ketowan Village, Arjasa District, Situbondo Regency includes two kinds of main tools and drawing. The tools are saw, grinder, plywood board and the tools to draw are pencil, ruler, brush, and aqua glass, (3) The type and shape are produced by Pak Karso in drawing becak ontel in Ketowan Village, Arjasa District, Situbondo Regency are geometry, square, curved and straight line, letter art, traditions, sight, and carving shapes. keyword : becak ontel, tools and material, type and motif of picture.
Proses Kreatif Kartunis Putu Dian Ujiana ., Yoga Suta Wirya Made; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.292 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i2.21559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan catatan perjalanan Putu Dian Ujiana selama menekuni profesi sebagai kartunis. (2) Untuk mendeskripsikan proses kreatif Putu Dian Ujiana dalam mendapatkan ide dan cara memvisualisasikannya. (3) Untuk mendeskripsikan wujud karya kartun Putu Dian Ujiana. Subjek penelitian ini adalah Putu Dian Ujiana dengan objek berbagai karya kartun milik Dian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara, (3) kepustakaan. Kemudian data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahun 2012 adalah awal bagi Putu Dian Ujiana dalam mulai berkarya kartun. Sejak saat itu Dian banyak mendapat pembelajaran tentang bagaimana menciptakan karya kartun, pengalaman mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kartun (pameran, workshop, seminar, mengisi acara, dll), dan menghasilkan berbagai karya kartun. (2) Proses kreatif Putu Dian Ujiana berawal dari proses mendapatkan ide kemudian memvisualisasikan ide tersebut. Dian mendapatkan ide dari berbagai hal dengan cara melihat, membaca, berdiskusi, mendengarkan sesuatu, dan lain sebagainya. Dian memvisualisasikan ide menjadi karya dengan cara membungkus ide tersebut dengan identitas atau karakternya sebagai orang Buleleng. (3) Wujud karya Putu Dian Ujiana dapat dibagi berdasarkan bagaimana memodifikasi unsur visual, tokoh-tokoh apa saja yang sering muncul pada setiap karyanya, dan tema apa saja yang sering diangkat Kata Kunci : Proses kreatif, kartun. This study aims to: (1) Describe the travel notes of Putu Dian Ujiana during her profession as a cartoonist. (2) To describe the creative process of Putu Dian Ujiana in getting ideas and ways to visualize them. (3) To describe the form of Putu Dian Ujiana's cartoon work. The subject of this research is Putu Dian Ujiana with various objects of Dian's cartoons. Data collection in this study was done by techniques (1) observation, (2) interviews, (3) literature. Then the data is analyzed using domain analysis and taxonomy techniques. The results showed that: (1) 2012 was the beginning for Putu Dian Ujiana to start working on cartoons. Since then, Dian learned a lot about how to create cartoons, experiences from participating in activities related to cartoons (exhibitions, workshops, seminars, filling events, etc.), and producing various cartoon works. (2) Putu Dian Ujiana's creative process begins with the process of getting an idea and then visualizing the idea. Dian gets ideas from various things by seeing, reading, discussing, listening to something, and so on. Dian visualizes ideas into works by wrapping those ideas with her identity or character as a Buleleng people. (3) the form of Putu Dian Ujiana's work can be divided based on how to modify the visual elements, what characters often appear in each of his works, and what themes are often raised. keyword : Creative process, cartoons
KERAJINAN PANLIMA DI BANJAR MANUK KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI ., Pande Made Ari Sugitha; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.961 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.4303

Abstract

????Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan,(1) Keberadaan kerajinan (Panlima) di Desa Manuk kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, (2) Alat dan bahan yg digunakan dalam pembuatan kerajinan (Panlima) di Desa Manuk kecamatan Susut, Kabupaten Bangli (3) Proses pembuatan kerajinan (Panlima) di Desa Manuk kecamatan Susut, Kabupaten Bangli (4) Nilai estetis yg terdapat dalam kerajinan (Panlima) di Desa Manuk kecamatan Susut, Kabupaten Bangli dan (5) Keberagaman bentuk (Panlima) di Desa Manuk kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan model pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dan instrument yang digunakan adalah (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan Analisis Domain dan Analisis Taksonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerajinan Panlima adalah alat musik baru yang terbuat dari drum bekas yang merupakan ciri khas dari Banjar Manuk, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Alat dan bahan yang di gunakan dalam pembuatan Panlima adalah drum, meteran, penggaris, palu, mesin pemotong dan mesin pengaplas, pemotong besi, pelebur warna atau penta remover. Proses pembuatan Panlima dimulai dari tahap penggunaan bahan dan alat, pemotongan, pengolahan bahan, perakitan dan pemberian lapisan cat sampai membentuk ??panlima??. Nilai estetik yang terdapat pada Panlima adalah bentuk yang di tampilkan merupakan perubahan dan perpaduan antara seni musik tradisional dan modern. Sampai saat ini para pengrajin terus memproduksi alat musik Panlima dengan alasan sebagai tempat menyalurkan aspirasi bakat yang dimiliki oleh pengrajin panlima serta menambah ekonomi masyarakat khusunya para pengrajin.Kata Kunci : Drum bekas, Alat musik baru, Proses, Alat dan Bahan. ????This study aimed to describe (1) the existence of handicrafts (Panlima) in Manuk Village,Susut District, Bangli Regency, (2) The tools and materials used in the manufacture of handicrafts (Panlima) inManuk Village, Susut District, Bangli Regency (3) The process of making handicrafts (Panlima) in Manuk Village, Susut District, Bangli Regency (4) The aesthetic value of handicrafts (Panlima) Manuk Village, Susut District, Bangli Regency and (5) The plurality of (Panlima) Manuk Village, Susut District, Bangli Regency. This is a descriptive study with a qualitative approach model. The techniques used in collecting the data were: (1) observation, (2) Interview, (3) Documentation. The data collected were analyzed by using Domain Analysis and Taxonomy Analysis. ????The results of this study show that the Panlima handicraft is a new musical instrument made ??from drums that are the characteristic of BanjarManuk, Susut District, Bangli Regency. The tools and materials used in the manufacture of Panlima is drum, hammer, grendaand pengaplas machine, bolt cutters, color remover or pentaremover. The process of making Panlimais started from the stage of using the materials and tools, cutting, material processing, assembly and giving the paint layer to form a ?panlima?. Aesthetic value which is contained in Panlimais the shape which is showed is a change and mix between traditional music and modern art. Until now the craftsmen keep onproducing musical instruments Panlimain the reason of the place to channel the aspirations of talent possessed by craftsmen panlima and increase the local economy especially the craftsmen.keyword : second-hand drum, new musical instruments, Processes, Tools and Materials.
PENERAPAN METODE “COPY THE MASTER” SEBAGAI PERANGSANG DAYA CIPTA ANAK DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MENGGAMBAR DI TK KUMARA SATYA DHARMA SINGARAJA ., Luh Budiaprilliana; ., Drs.Jajang S,M.Sn; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.5945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) gambaran proses kegiatan menggambar di TK Kumara Satya Dharma dengan menggunakan metode ?Copy The Master? dan (2) analisis hasil karya anak-anak dalam kegiatan menggambar di TK Kumara Satya Dharma dengan menggunakan metode ?Copy The Master?. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental (eksperimen semu). Data diperoleh menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penyajian data dilakukan dengan memaparkan gambaran proses kegiatan menggambar dengan menggunakan metode ?Copy The Master? dan analisis hasil karya anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kegiatan menggambar di TK Kumara Satya Dharma Singaraja dengan menggunakan metode ?Copy The Master? awalnya membuat anak-anak kelompok manipulasi kebingungan karena mereka terbiasa didikte dalam kegiatan menggambar. Pada eksperimen-eksperimen berikutnya hingga eksperimen kedelapan menunjukkan munculnya sikap antusias dan kritis pada anak terkait dengan tema yang diangkat dan contoh gambar yang dipajang di papan tulis. Bahkan secara umum anak-anak tampak menuangkan ekspresinya melalui kegiatan menggambar. Pada eksperimen kedelapan yaitu menggambar bebas mereka juga tampak antusias. (2) Gambar-gambar hasil karya anak-anak kelompok manipulasi pada eksperimen pertama sampai ketujuh tampak memiliki objek-objek yang lebih bervariasi dibandingkan gambar-gambar hasil karya anak-anak kelompok kontrol. Pada eksperimen kedelapan yaitu kegiatan menggambar bebas pada kelompok kontrol maupun kelompok manipulasi, tampak bahwa muncul gejala yang sama yaitu munculnya pola gambar gunung kembar. Kata Kunci : metode ?Copy The Master?, daya cipta, eksperimen This research intended to describe about (1) description of drawing activity at TK Kumara Satya Dharma by using ?Copy The Master? method and (2) analysis of children?s artworks in drawing activity at TK Kumara Satya Dharma by using ?Copy The Master? method. This research used quasi experimental method. The data was gotten by observations, interviews, and documetation. Data was presented by describing the process of drawing activity by using ?Copy The Master? method and analysis of children?s artworks. The result of the research shows that (1) drawing activity at TK Kumara Satya Dharma Singaraja by using ?Copy The Master? method, firstly makes children in manipulation group confused because they usually being dictated in drawing activity. In the next experiments until the eighth experiment show the appearance of entusiastic and critical attitude of the children related to the theme sample image that being pinned on the whiteboard. Even generally children seem express their expressions by drawing. In the eighth experiment, that is the free drawing activity they also seem enthusiastic. (2) children?s artworks in manipulation group on the first experiment until the seventh experiment have more variatif objects than the children?s artworks in the control gorup. On the eighth experiment, that is free drawing in the control group and manipulation group, show that both have a same symptom of twin mountain image pattern. keyword : ?Copy The Master? method, creativity, experiment
METODE PEMBELAJARAN SENI DI SANGGAR BALI TRIMANIK KREATIF DENPASAR ., Ni Luh Gede Dewi Suputri; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.784 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7275

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) proses pembelajaran pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar (2) media pembelajaran yang digunakan pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar (3) metode pembelajaran yang digunakan serta (4) keunggulan dan kelemahan dari metode yang digunakan pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode (1) observasi (2) wawancara (3) dokumentasi (4) fokus Grup Diskusi (FGD) dan (5) kepustakaan. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) sanggar memiliki 4 kategori, yaitu kategori yang disetarakan dengan pendidikan PAUD, TK, SD dan SMP. Bimbingan yang diberikan berdasarkan kategori-kategori tersebut. Kategori PAUD, bimbingan berupa pengenalan warna, pengenalan garis dan penerapan warna. Bimbingan pada kategori TK berupa penerapan warna dengan teknik gradasi dan graffito. Pada kategori SD bimbingan berupa cara membuat bentuk atau objek dengan penerapan warna teknik campuran. Sedangkan pada kategori SMP, anak dibebaskan dalam menggambar atau melukis; (2) sanggar menggunakan dua jenis media, yaitu media cetak dan media elektronik. Pada media cetak dalam satu paket terdapat tiga lembar media, yaitu: media berupa bentuk berpola atau langkah-langkah dalam menggambar satu objek, hasil objek jadi dan hasil objek yang telah diwarnai; (3) metode pembelajaran yang digunakan pada sanggar adalah metode mencontoh dan latihan atau drill. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan individu, walau yang diajarkan pada setiap anak sama; dan (4) keunggulan dari metode mencontoh dan latihan atau drill yang digunakan pada sanggar adalah unggul dalam produkifitas dan kebutuhan jangka pendek terpenuhi. Sementara itu kelemahan yang dimiliki, yaitu: tidak adanya kreatifitas, psikologis anak tertekan, pembelajaran menganut paham ?guruisme?, guru jauh lebih sibuk, dan kebutuhan jangka panjang tidak terpenuhi. Kata Kunci : metode pembelajaran seni, perkembangan seni rupa anak. Abstract This research aims to describe about (1) the learning process in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar, (2) the learning media which is used in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar, (3) the learning method used, and (4) the strength and weaknesses of the method used in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar. In this research, the researcher uses some methods such as (1) observation, (2) interview, (3) documentation, (4) Focus Group Discussion (FGD), and (5) literature review. The data will be analyzed by qualitative descriptive method. The result of this research are (1) the studio has 4 categorize, that is equivalent with the level of education like PAUD, TK (play group), SD (elementary school level), and SMP (junior high school level). The technique in teaching and learning process is given based on those categorizes. In PAUD categorize, the guidance in learning art covers introducing colors, introducing line and colors application. The guidance in learning art for TK (play group) categorize are colors application with gradation technique and graffito. For SD (elementary school level) categorize, the guidance are forming or object making using colors mixing application. Whereas in SMP (junior high school) categorize, the students are freely in drawing and painting; (2) The studio use two kinds of learning media, such as printing media and electronic media. In printing media, there are three kinds of media sheet in one package like media that has pattern or steps in drawing an object, completing object result and object result that already coloring; (3) The learning method that is used in studio is exampling method and training or drilling. The approach used is individual approach even though the subject material that has been learning by the students is same: and (4) the strength of exampling method and training or drilling which is used by the studio is excellent productivity and the short term of needed is fulfilled. However the weaknesses of this method are there is no creativity at all, child psychological are suppressed, teacher-centered learning process, teachers have more work to do, and the long term of needed is not fulfilled. keyword : learning method of art, the development of child art.
KERAJINAN ROTAN DI DIANA HANDICRAFT DESA GANTI KECAMATAN PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH ., IGA Nona Karniati; ., Drs.Jajang S,M.Sn; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.245 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) Keberadaan kerajinan rotan di Desa Ganti. (2) Alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembuatan kerajinan rotan. (3) Proses pembuatan kerajinan rotan. (4) Bentuk kerajinan rotan di Diana Handycraft (5) cara penanaman kerajinan rotan. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif, keseluruhan populasi yang ada ditempat penelitian menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keberadaan kerajinan anyaman rotan di Desa Ganti. (2) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan anyaman rotan meliputi alat antara lain maje, pusut, meteran, potongan kuku, penjepit, sikat, palu, dan baskom. Sedangkan bahan meliputi rotan, kulit rotan dan lem rajawali. (3) Proses pembuatan kerajinan rotan yaitu yang pertama memilih rotan yang masih bagus kemudian dianyam. Bentuk rotan ada dua macam yaitu bentuk bulat dan oval. Proses menganyam ada dua cara yaitu anyaman rapat dan silang dan yang terakhir finishing. Proses finishing ada tiga bagian yaitu proses pencelupan, penirisan dan penjemuran. (4) Kerajian rotan yang dihasilkan adalah aneka keranjang, wadah kue, wadah buah, guci, nampan, piring, toples tiruan dan wadah set. (5) Cara penanaman keterampilan menganyam rotan ini dilakukan dengan cara melihat langsung ketempat Ibu Diana dan memperaktikkan langsung proses menganyam tersebut. Kata Kunci : Kata Kunci: Kerajinan, anyaman rotan, penanaman keterampilan This research aims to find out about (1) The Existence of rattan handicraft in Ganti village (2) tools and materials used in the manufacture of rattan (3) the process of making rattan (4) form of rattan in Diana Handicraft (5) planting rattan craft skills. This research is a qualitative descriptive study, entired population in the study is the subject of research. Data collection techniques used were observation, interview and documentation. The result showed that (1) The Existence of rattan handicraft in Ganti village (2) equipment and materials in the manufacture of rattan is knife, awl, meters, pieces of nails, clamps, hammers and basin. (3) rattan handicraft making process that is the first pick rattan still good then plaited.forms of rattan there are two kinds of roun and oval. There are two ways of weaving process that is tightly woven and cross.finishing process there are three parts namely, draining and drying. (4) rattan handicrafts produced were various baskets, containers cake, fruit containers, jars, trays, plates, jars imitation, and container sets. (5) rattan planting is done by looking directly into the miss Diana and direct practice of the weaving process. keyword : Keywords : craft, wicker, planting skills

Page 8 of 54 | Total Record : 536