cover
Contact Name
I Gede Arjana
Contact Email
igede.arjana@undiksha.ac.id
Phone
+6287701436225
Journal Mail Official
jurnalpendidikanfisikaundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha
ISSN : 25992554     EISSN : 25992562     DOI : 10.23887
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching of physic education in Ganesha University of Education(GUE). The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at physic Education
Articles 443 Documents
ANALISIS KONSEPSI SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMA NEGERI 1 TABANAN ., Ni Made Suci Bhakti Karya Utami; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8362

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) profil miskonsepsi siswa SMA, (2) penyebab timbulnya miskonsepsi, dan (3) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa SMA pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Subjek penelitian adalah 65 siswa kelas X MIPA-9 & 11, serta seorang guru fisika di SMA Negeri 1 Tabanan. Pengumpulan data menggunakan tes miskonsepsi, pedoman wawancara dan check list. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) persentase rata-rata hasil tes miskonsepsi siswa mengalami peningkatan konsepsi ilmiah, kategori sound understanding mengalami perubahan dari 2,7% menjadi 17,5%, kategori partial understanding mengalami perubahan dari 19,5% menjadi 19,3%, kategori specific misconception mengalami perubahan dari 21,8 menjadi 19,1%, kategori no understanding mengalami perubahan dari 23,3% menjadi 17,7%, dan kategori no response mengalami perubahan dari 32,8% menjadi 26,4%. (2) penyebab miskonsepsi siswa didominasi dari siswa dan pengalam pribadi siswa, buku teks, dan metode mengajar guru. (3) retensi menunjukkan miskonsepsi siswa masih bersifat resisten. Kata Kunci : konsep, konsepsi, miskonsepsi, suhu dan kalor, retensi The research aimed at describing: (1) the students’ misconceptions profile, (2) the causes of misconceptions, and (3) misconceptions retentions of the senior high school students on temperature and heat material. This research used descriptive analytic method. The subjects were 65 students at class X MIPA-9 & 11, and a physics teacher. Data were collected by using a misconceptions test, an interview, and check list. The results are as follow: (1) the average percentage of students’ misconception test results increases to be scientific conception, sound understanding category changes from 2.7% to 17.5%, partial understanding category changes from 19.5% to 19.3%, specific misconception category changes from 21.8 to 19.1%, no understanding category changes from 23.3% to 17.7%, and no response categor changes from 32.8% to 26.4%; (2) the causes of misconception are dominated from the students theirselves, personals experiences, textbooks, and teaching methods; (3) The retention of the studens’ misconceptions is still resistent.keyword : concept, conception, misconceptions, temperature and heat, retention
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI Unggasari, N.W; Rapi, Ni Ketut; Rachmawati, Dewi Oktofa
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i2.20641

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar dan prestasi belajarfisika siswa dalam proses pembelajaran. Untuk memecahkan masalah tersebut dapat dilakukan intervensi tindakan berupa implementasi pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar, prestasi belajar, dan mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap implementasi pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas(PTK) yang dilakukan pada siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Sukasada. Jumlah siswa sebagai partisipan adalah 35 orang siswa yang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Data tes prestasi belajar fisika dikumpulkan dengan tes pilihan ganda diperluas. Data motivasi belajar dan data tanggapan siswaKata-kata kunci: inkuiri terbimbing, motivasi belajar, prestasi belajar.
STRATEGI PEMBLAJARAN GURU: RELEVANSINYA DALAM MEREDUKSI MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA Heny S. D, Ni Kadek; Suwindra, I N. Putu; Mardana, I. B. P.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i1.20247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan strategi pembelajaran guru, (2) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, (3) mendeskripsikan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika, dan (4) mendeskripsikan strategi pembelajaran guru relevansinya dalam mereduksi miskonsepsi siswa dan peningkatan belajar siswa. Jenis penelitian ini penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi serta tes. Informan sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru fisika kelas XI MIPA, dan siswa kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Busungbiu. Analisis data dilakukan secara periodik selama dan setelah pengumpulan data melalui tiga tahap, yaitu (1) reduksi data, (2) paparan data, (3) penarikan simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut. (1) perencanaan dan penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan kurikulum 2013 yang diterapkan oleh sekolah. Namun pada pelaksanaan pembelajaran, guru belum sepenuhnya menerapkan strategi yang sesuai dengan yang tersusun dalam RPP. Aspek-aspek pendekatan saintifik yang ditunjukkan oleh guru secara konsisten selama proses pembelajaran adalah: mengamati, menalar, dan mengkomunikasikan. Strategi pembelajaran yang digunakan guru adalah strategi pembelajaran inkuiri. (2) Profil miskonsepsi siswa pada materi alat-alat optic sangat bervariasi. Terdapat dua sampai lebih konsepsi siswa yang ditemukan pada setiap konsep yang diujikan. Tingginya miskonsepsi siswa karena siswa tidak memahami dengan jelas prinsip kerja alat-alat optik. Terjadi penurunan miskonsepsi setelah strategi pembelajaran yang digunakan guru diterapkan. Penurunan tersebut tidak terlalu signifikan. (3) Pretasi belajar siswa mengalami peningkatan, 38,71% siswa sudah mencapai KKM untuk kelas XI MIPA 2 dan sebanyak 53,57% siswa sudah mencapai KKM untuk kelas XI MIPA 3. (4) Strategi yang digunakan guru dalam mereduksi miskonsepsi siswa dan peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fisika belum optimal karena masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dan masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM.
THE EFFECT OF GUIDED NOTE TAKING ASSISTED SELF REGULATED LEARNING MODEL TOWARDS THE PHYSICS LEARNING ACHIEVEMENT OF AN SMP STUDENTS ., Ni Wayan Yusti Purnadewi; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan model self regulated learning berbantuan guided note taking (SRLMA), kelompok siswa yang belajar dengan model self regulated learning (SRLM) dan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Konvensional (CLM). Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah SRLMA, SRLM dan CLM sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar fisika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Abiansemal tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah populasi 308 siswa. Sampel kelompok diambil dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 103 siswa.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest. Data prestasi belajar fisika siswa dianalisis secara deskriptif dan analisis ANACOVA satu jalur, dengan pengujian taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan SRLMA, SRLM, dan CLM (F = 20,782 dan α = 0,001). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan SRLMA berada pada kualifikasi cukup (M = 64,00; SD = 6,43), yang belajar dengan menggunakan SRLM berada pada kualifikasi cukup (M = 59,00; SD = 6,09), dan yang belajar dengan menggunakan CLM berada pada kualifikasi kurang (M = 54,60; SD = 5,80). Hasil tindak lanjut uji LSD menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang belajar dengan model SRLMA lebih tinggi dibandingkan SRLM ( ; Δµ= 3,628). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan SRLMA lebih tinggi dibandingkan CLM ( ; Δµ=8,211). Prestasi belajar siswa yang belajar dengan SRLM lebih tinggi dibandingkan CLM (LSD = 2,856; Δµ=4,853). Kata Kunci : model self regulated learning, prestasi belajar, model pembelajaran konvensional, guided note taking This study aimed at analyzing the difference of students’ achievement among the students who studied by using Guided Note Taking Assisted Self Regulated Learning Model (SRLMA), Self Regulated Learning Model (SRLM), and Conventional Learning Model (CLM). This study was quasy experiment with non equivalent pretest-posttest control group design. The independent variables of this research were the SRLMA, SRLM, and CLM with prior students’ achievement as covariate, while the dependent variable was physics students’ achievement. The population of this research was the whole grade VIII students of SMP Negeri 2 Abiansemal in academic year 2013/2014 which consisted of 308 students from 9 classes. Groups of sample were taken by using simple random sampling technique. The amount of the samples were 103 students. Data were collected by using pretest and posttest. Data of students’ achievement were analyzed descriptively and used one way ANCOVA analysis. For further analysis, Least Significant Difference (LSD) was used with significant evaluation test level 0.05. The result of this study shows that there are students’ achievement differences among students of SRLMA group, SRLM group, and CLM group (F= 20.782 and α= 0.001). The students’ achievement on the SRLMA students was considered as medium category (M=64.00 and SD=6.43), the students’ achievement on the SRLM group was considered as medium category (M=59.00 and SD=6.09), while the students’ achievement on the CLM students was considered as low category (M=54.60 and SD=5.80). This result shows that the students’ achievement of the SRLMA group was higher than the SRLM group and CLM group. LSD analysis shows that the students’ achievement of SRLMA group is better than SRLM group (LSD=2.877; =3.628), the students’ achievement of SRLMA group is better than CLM group (LSD=2.856; =8.211), and the students’ achievement of SRLM was higher than CLM group (LSD=2.856; =4.853).keyword : Self regulated learning model, Learning achievement, Guided note Taking, Conventional Learning Model
PENGEMBANGAN QUIZ GAME FISIKA PADA TOPIK MOMENTUM DAN IMPULS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Ari Winata, I Wayan; Putu Suwindra, I Nyoman; Mardana, Ida Bagus Putu
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i1.20242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa quiz game fisika pada topik momentum dan impuls untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D). Subjek penelitian dipilih dengan purposive sampling yang terdiri dari satu orang ahli isi, satu orang ahli media, satu orang ahli desain, tiga orang guru fisika, siswa kelas X TAV 1 yang berjumlah 34 orang, 9 orang siswa pada uji coba kelompok kecil, dan 3 orang siswa pada uji coba perorangan. Uji lapangan menggunakan one group pre-post test design. Data dikumpulkan menggunakan angket dan tes prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Quiz game fisika pada topik momentum dan impuls telah memenuhi syarat validitas dengan skor yang diberikan ahli isi, ahli media, dan ahli desain berturut-turut adalah 108 dengan kualifikasi sangat valid, 77 dengan kualifikasi valid, dan 89 dengan kualifikasi sangat valid, sedangkan penilaian siswa pada uji coba perorangan dan kelompok kecil memberikan rata-rata skor 4,19 dan 4,20 dengan kategori valid, 2) Quiz game fisika telah memenuhi syarat kepraktisan dengan skor rata-rata yang diberikan oleh para guru fisika sebesar 4,10 dan respon siswa terhadap produk memberikan skor sebesar 40,76 dengan kategori praktis, dan 3) kriteria keberhasilan produk dapat dilihat dari hasil uji-t dengan perolehan nilai (t = 36,092 ; p < 0,05) yang artinya prestasi belajar siswa lebih baik setelah quiz game fisika diterapkan dalam proses pembelajaran fisika; peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil gain score yang diperoleh sebesar 0,66 dengan kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa quiz game fisika pada topik momentum dan impuls dapat diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa.
MISKONSEPSI SISWA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG MAMPU MENGATASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ., Ni Putu Vera Febri Arfiyanti; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5097

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, 2) mendeskripsikan faktor penyebab miskonsepsi siswa, 3) menganalisis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menanggulangi miskonsepsi siswa, 4) mendeskripsikan tipe miskonsepsi siswa, 5) mendeskripsikan perubahan miskonsepsi siswa setelah diberikan penanggulangan, dan 6) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa. Desain penelitian ini adalah pra eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan purposive sampling. Data profil miskonsepsi siswa dikumpulkan dengan tes diagnostik materi suhu dan kalor, penyebab miskonsepsi dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara, dan miskonsepsi siswa sebelum perlakuan, sesudah perlakuan dan retensi dikumpulkan dengan tes diagnostik materi alat optik. Hasil penelitian menunjukkan 1) profil miskonsepsi siswa materi suhu dan kalor bervariasi, rata-rata jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 66,29%. 2) Sumber miskosepsi siswa adalah siswa, guru dan strategi pembelajaran guru. Siswa cenderung memandang fenomena fisis dengan akal sehat. Penjelasan guru yang miskonsepsi. Metode mengajar yang digunakan guru cenderung ceramah. 3) Strategi pembelajaran yang digunakan untuk menanggulangi miskonsepsi adalah strategi pembelajaran perubahan konseptual. 4) Tipe-tipe miskonsepsi siswa pada materi alat optik cukup bervariasi. 5) Terjadi penurunan miskonsepsi sebesar 61 % (pretest sebesar 73,29 % dan postest 12,29 %). 6) Terdapat miskonsepsi siswa bersifat resisten pada semua konsep yang diujikan kecuali pada konsep hubungan perbesaran dengan fokus pada lup dan sifat bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop.Kata Kunci : miskonsepsi, penyebab, strategi pembelajaran, retensi This study aimed at 1) describing the profile students’ misconceptions, 2) describing the factors causing students’ misconceptions, 3) analyzing learning strategies used to overcome students’ misconceptions, 4) describing the type of students’ misconceptions, 5) describing the change of misconceptions students after treatment, 6) describing the retention students’ misconceptions. Desain of this study was a pre experiment research. The population was all Mathematics Science students of class X SMA Negeri 1 Gianyar in Academic Year 2014/2015. Samples were choosen by purposive sampling. Data of profile students’ misconceptions were collected with temperatures and heat diagnostic test materials, causes of misconceptions by observation and interviews, students’ misconceptions before and after treatment and retention by diagnostic tests of optical devices. The result of this study shows that 1) the profile of students’ misconceptions on temperature and heat content varies, where the average of students who undergo misconception is 66.29%. 2) The causes of students’ misconception are from students thereselves, the teacher, and teacher’s teaching learning strategy. Students tend to view physical phenomena with common sense, the teacher's misconceptions still exist, and the teacher’s learning strategy is commonly discourse. 3) Learning strategies used to decrease students’ misconceptions is conceptual change strategy. 4) Types of students’ misconceptions on material of optical devices varies. 5) The decrease of misconception are 61% (73.29% at pretest and 12.29% at posttest). 6) The students’ misconception are resistant to all tested concepts except at the concept of magnification and focus relationship on loop and the nature of image produced by microscope.keyword : misconceptions, causes, learning strategies, retention
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA Parwati, G.A.P.U.; Rapi, N.K.; Rachmawati, D.O.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v10i1.26724

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dalam pelajaran fisika di kelas X IPA 2 SMA Negeri 1 Kuta. Alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah siswa, dan mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pelajaran fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 2 pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 35 orang siswa yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari tes kemampuan berpikir kritis. Data sikap ilmiah siswa dan data tanggapan siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing diperoleh  melalui angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kemampuan berpikir kritis siswa siklus I berada pada kategori baik ( X = 76,37, SD = 7,76) dengan KK 91,43% dan siklus II berada pada kategori sangat baik ( X = 89,58, SD = 6,60) dengan KK 100%, (2) sikap ilmiah siswa siklus I berada pada kategori tinggi ( X = 110,60, SD = 7,39) dan siklus II juga berada pada kategori tinggi ( X = 118,83, SD = 7,35), (3) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berada pada kategori positif ( X = 114,11, SD = 6,55). Simpulan hasil penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dalam pelajaran fisika dan siswa menunjukkan tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.  Kata-kata kunci: model pembelajaran inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 SEMARAPURA TAHUN AJARAN 2014/2015 ., Ni Putu Irsa Priwitasari; ., Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5568

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif (SPA) dan strategi pembelajaran konvesional (SPK). Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X di SMA Negeri 2 Semarapura Tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 162 orang. Sampel kelas diambil dengan teknik random sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XMIA4 sebanyak 22 orang siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran aktif dan kelas XMIA7 sebanyak 22 siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran konvesional. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar fisika siswa, yang diperoleh dengan tes prestasi belajar fisika yang memiliki reliabelitas sebesar 0,93. Data prestasi belajar fisika dianalisis dengan analisis deskriptif dan ANAVA satu jalur. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan prestasi belajar fisika antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran konvesional (F = 79,93 ; p < 0,05). Skor gain ternormalisasi menunjukkan bahwa prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran aktif berada pada kualifikasi sedang (M= 0,66; SD= 0,16). Prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran konvesional berada pada kualifikasi rendah (M = 0,24 ; SD = 0,14). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran aktif lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvesional ( LSD = 0,09). Kata Kunci : Prestasi belajar, strategi pembelajaran aktif, strategi pembelajaran konvesional. This research aimed at analyzing the difference of learning achievements between the students who learnedby using active learning strategy (SPA) and the students who learned by using conventional learning strategy (SPK). This research was a quasi experiment with using non-equivalent pretest-posttest control group design. The population of this research was 162 grade X students of SMA Negeri 2 Semarapura in academic year 2014/2015. Class samples were taken by random sampling technique. The samples consisted of two classes, namely class XMIA4 many as 22 students who study with active learning strategy and class XMIA7 many as 22 students who study with conventional learning strategy. The collected data of this research was the data of physics learning obtained by using physics learning achievement tests with 0.93 reliability. The achievements data was analyzed by using descriptive analysis and one way ANAVA. All hypotheses were tested at 5% significance level. The result shows that there is a different physics learning achievementbetween the the students who learnby using active learning strategy and the students who learn by using conventional learning strategy (F = 79,93 ; p < 0,05). Normalized gain score shows that the learning achievement of students wholearn physics by using active learning strategy is at medium qualification ( M = 0.66 ; SD = 0.16 ). The learning achievement of students who learn physics by using conventional learning strategy is at low qualification (M = 0,24 ; SD = 0,14). LSD test results shows that the learning achievement of students who learn physics by using active learning strategy ishigher than the students who learn physics by usingconventional learning strategy (LSD = 0.09 ;Δμ = 0.42). keyword : learning achievement, active learning strategy, conventional learning strategy.
Kompetensi Guru Terhadap Interaksi Sosial dan Kinerja Siswa dalam Pembelajaran Fisika ., I Gusti Agung Adi Putra Suryawan; ., Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5805

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengamati kompetensi praktis dan strategi pembela-jaran yang diterapkan oleh guru (kompetensi guru) yang relevansinya terhadap kinerja siswa dan interaksi sosial siswa dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian dengan tujuan utama untuk menggambarkan dan menginterpretasi fenomena atau hubungan antar fenomena secara sistematis, faktual dan akurat. Hasil penelitian yang didapat adalah pentingnya peran kompetensi guru terhadap keberhasilan pencapaian suatu pembelajaran khususnya terhadap kinerja siswa dan interaksi sosial dalam pembelajaran fisika.Kata Kunci : Kompetensi guru, strategi pembelajaran, kinerja siswa, interaksi sosial This study aimed at observing the practical competence and learning strategies applied by the teacher (teacher's competence ) which has a relevancy with the student’s performance and social interaction in learning physics. This study used a descriptive research with the primary objective was to describe and interpret the phenomena or relations between phenomena systematically, factually and accurately. The result of this research shows that there is an important role at teacher competence towards the student’s performance, especially, performance of students and social interaction in learning physics.keyword : Teacher competence, learning strategies, student’s performance, social interaction
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika Berbasis Gaya Belajar untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA ., Gusti Ayu Putu Bakti Mahayuni; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.; ., Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.7681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) rancang bangun draf produk pengembangan, (2) tanggapan ahli isi, ahli media, dan ahli desain pembelajaran, (3) tanggapan guru mata pelajaran, (4) tanggapan siswa dalam uji lapangan terhadap draf produk multimedia pembelajaran fisika berbasis gaya belajar, dan (5) perbedaan skor-skor postest dibandingkan dengan pretest setelah produk diterapkan dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan dengan mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Hasil tanggapan ahli isi mata pelajaran terhadap produk pengembangan mencapai tingkat persentase 88,9%, ahli media isi pembelajaran 100%, ahli media komputer 90,8%, ahli desain pembelajaran 95,00%. tanggapan guru mata pelajaran 98,00%, tanggapan siswa dalam uji coba lapangan 90,2%. Hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dan postes sehingga H0 ditolak. Nilai rata-rata pretes dan rata-rata postes adalah sebesar 44,4 dan 88,7.Kata Kunci : Kata kunci: gaya belajar, multimedia pembelajaran, pengembangan, prestasi belajar. This study aimed at describing (1) the design of development product draft, (2) the responses of content experts, media experts, and learning design experts, (3) the subject teachers’ responses, (4) students’ responses toward the learning styles based multimedia learning physics product draft in the field test, and (5) the differences of scores of post-test compared with the pre-test after the product is applied in teaching. The method used in this research is development research which referred to the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The result of the content expert response towards the development product reaches the percentage level 88.9%, 100% for media learning content learning media expert, 90.8% for computer media expert, 95% for learning design expert, 98.00% for subject teacher response, and 90.2% for students’ responses in the field trial test. The results of t-test shows that there are significant differences between the pre-test and post-test, so H0 is rejected. The average value of pre-test and post-test are 44.4 and 88.7.keyword : academic achievement, development, learning style, multimedia learning.

Page 10 of 45 | Total Record : 443