cover
Contact Name
I Gede Arjana
Contact Email
igede.arjana@undiksha.ac.id
Phone
+6287701436225
Journal Mail Official
jurnalpendidikanfisikaundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha
ISSN : 25992554     EISSN : 25992562     DOI : 10.23887
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching of physic education in Ganesha University of Education(GUE). The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at physic Education
Articles 443 Documents
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN AKTIF BAGI GURU FISIKA: ANALISISNYA BERDASARKAN KREATIVITAS ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 KUTA UTARA ., Komang Angga Trilaksana; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Drs. Iwan Suswandi, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8309

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan pembelajaran aktif yang diterapkan oleh guru fisika, 2) mendeskripsikan kreativitas ilmiah siswa, dan 3) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran aktif bagi guru fisika jika dianalisis secara kualitatif berdasarkan kreativitas ilmiah siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Instrumen utamanya adalah peneliti sendiri. Sampel sumber data terdiri dari kepala sekolah, 2 guru fisika, dan 223 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan alur kerja reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Rencana pengujian keabsahan data ditekankan pada uji kredibilitas. Hasil penelitian adalah sebagai berikut 1) pembelajaran aktif secara umum sudah diterapkan oleh guru di setiap kegiatan pembelajarannya, 2) kreativitas ilmiah siswa sudah muncul jika dilihat dari setiap dimensinya, 3) pembelajaran aktif yang diterapkan guru efektif dalam memunculkan kreativitas ilmiah siswa di setiap kegiatan pembelajarannya.Kata Kunci : Pembelajaran aktif, kreativitas, kreativitas ilmiah This research aimed at 1) describing the active learning applied by the physics teacher, 2) describing the students’ scientific creativities, and 3) describing the effectiveness of active learning for physics teachers if analyzed qualitatively based on the students’ scientific creativities. The method used in this research was qualitative method. The main instrument was the researcher itself. Sample of data sources consisted of headmaster, two physics teachers, and 223 students. Data collection used observation, interviews, documentation, and tests. Data analysis was done during and after data collection by doing reduction, display, and data verification. Plan for testing the validity of data was emphasized on the credibility test. The results of this research are as follows: 1) active learning, in general, has been applied by the teachers in learning activities, 2) the students’ scientific creativity already appear if viewed from every dimension, 3) the active learning applied by the teachers is effective in bringing about the scientific creativity in every learning activities. keyword : active learning, creativity, scientific creativity
PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF. ., Putu Ririn Hitayani; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3213

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) menganalisis pengaruh kemampuan berpikir formal terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kota Singaraja, 2) menganalisis pengaruh pemahaman konsep IPA terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kota Singaraja, dan 3) menganalisis kemampuan berpikir formal dan pemahaman konsep IPA terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kota Singaraja. Jenis penelitian ini adalah ex-post facto korelasional. Populasi penelitian ini terdiri 2252 siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kota Singaraja dengan sampel berjumlah 301 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, teknik regresi linier sederhana, dan regresi ganda dua prediktor. Hasil penelitian diperoleh: : 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan berpikir formal terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan persamaan regresi Ŷ = 39,635 + 0,238X1 dengan sumbangan efektif sebesar 7,90%; 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pemahaman kosep IPA terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan persamaan regresi Ŷ = 30,743 + 0,392X2 dengan sumbangan efektif sebesar 12,70%; dan 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan berpikir formal dan pemahaman konsep IPA secara bersama-sama terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan persamaan regresi Ŷ = 23,775 + 0,132X1 + 0,366X2 dengan sumbangan efektif sebesar 20,60%.Kata Kunci : berpikir formal, pemahaman konsep, kreativitas The purpose of this research were: 1) to analyze the influence of formal thinking intelligence towards creative thinking of grade VIII students of Junior High School in Singaraja City, 2) to analyze the influence of IPA’s conceptual understanding towards creative thinking of grade VIII students of Junior High School in Singaraja City, and 3) to analyze the influence of formal thinking intelligence and conceptual IPA understanding towards creative thinking of grade VIII students of Junior High School in Singaraja City. This study were ex-post facto research. Population of the study were 2252 of VIII grade Junior High School students in Singaraja City with the sample at student were 301. That data mere analyzed by using descriptive statistics, simple linear regression techniques, and two predictor of multiple regression. The result of this study indicated that: 1) there was a positive and significant influence of formal thinking towards creative thinking with regression equation of Ŷ = 39,635 + 0,238X1 with 7,90% an effective contribution, 2) there was a positive and significant influence of IPA’s conceptual understanding towards creative thinking with regression equation Ŷ = 30,743 + 0,392X2 with 12,70 % an effective contribution, and 3) there was a positive and significant influence of formal thinking and IPA’s conceptual understanding towards creative thinking with regression equation Ŷ = 23,775 + 0,132X1 + 0,366X2 with 20,60% an effective contribution.keyword : Conceptual Understanding, Creative, Formal Thingking
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA: RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA ., Ni Putu Eriawati; ., Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd; ., Drs. Rai Sujanem,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 7, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v7i2.11279

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan strategi pembelajaran guru fisika, (2) mendeskripsikan kecerdasan emosional siswa, (3) mendeskripsikan prestasi belajar siswa, dan (4) mendeskripsikan relevansi strategi pembelajaran guru fisika dalam pengembangan kecerdasan emosional dan prestasi belajar siswa. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Singaraja. Penelitian meng- gunakan rancangan penelitian kualitatif. Sumber data ialah seorang guru fisika kelas X dan melibatkan siswa kelas X MIPA 1 yang berjumlah 35 orang serta siswa X MIPA 3 yang berjumlah 38 orang. Peneliti merupakan instrumen kunci dalam penelitian dan dibantu dengan instrumen berupa pedoman observasi strategi pembelajaran guru dan kecerdasan emosional siswa, pedoman wawancara strategi pembelajaran untuk guru dan siswa, serta dokumentasi nilai siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipasi pasif, wawancara semi terstruktur, dan studi dokumen. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2016). Hasil penelitian menunjukkan, (1) guru menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dengan menerapkan dimensi strategi pembelajaran, yaitu penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, dan penilaian prestasi belajar siswa: (2) kecerdasan emosional siswa muncul pada kelima dimensi, yaitu: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial, namun tidak semua indikator pada dimensi tersebut muncul, (3) prestasi belajar siswa masih sangat rendah, siswa X MIPA 1 hanya 5,7% yang mencapai KKM dan siswa X MIPA 3 hanya 1,4% yang mencapai KKM, dan (4) strategi pembelajaran yang diterapkan ada relevansinya dalam pengembangan kecerdasan emosional, namun belum mampu mengakomodasi perkembangan prestasi belajar siswa.Kata Kunci : ekspositori, kecerdasan emosional, prestasi, relevansi This study aimed at (1) describing the learning strategy of physics teacher, (2) describing the students’ emotional intelligence, (3) describing the students’ learning achievement, and (4) describing the relevancy of learning strategy of physics teacher in developing emotional intelligence and students learning achievement. This study was conducted at SMA Negeri 2 Singaraja. The design of this study was qualitative. Data of this study was a physics teacher and 35 students of class X MIPA 1 and 38 students of class X MIPA 3. The researcher was a key instrument in this study and aided by a observation guidance for physics teacher in teaching learning strategy, observation guidance for students’ emotional intelligence, interview guidance of learning strategy for teacher and students, and the documentation of students’ daily learning achievement. The collection of data was done through a passive participation observation, semi structured interview, and document study. Data were analyzed using Miles and Huberman analysis model (in Sugiyono, 2016). The result of this study reveals that, (1) the teacher uses the expository learning strategy by applying the learning strategy dimention, namely: preparation of lesson plans,implementation of teaching learning interaction, and assessment of student achievement, (2) the students’ emotional intelligence reflects the five predetermined dimensions, namely: self-awareness, self-regulation, motivation, emphaty, and social skills, but not all indicators on that dimention can appears, (3) the students’ learning achievement is still low, students of class X MIPA 1 only get 5.7% from KKM and students of class X MIPA 3 only get 1.4% from KKM, (4) learning strategy applied by the teacher able to have relevancy in development of students’ emotional intelligence, but not able yet for learning achievement. keyword : expository, emotional intelligence, achievement, relevancy
THE EFFECT OF KNOW-WANT-LEARN WORKSHEET ASSISTED PROJECT-BASED LEARNING MODEL TOWARDS THE STUDENT'S PROBLEM SOLVING ABILITY ., I Gede Satya Widura; ., Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd; ., Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3605

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan menggunakan model Project-Based Learning berbantuan Know-Want-Learn worksheet (PjBLKWL), model Project-Based Learning (PjBL), dan model Direct Instruction. Jenis penelitian ini adalah quasi exsperiment dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 241 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah siswa yang dikumpulkan dengan tes essay berjumlah 10 butir. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan ANAVA pada gain score ternormalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan PjBLKWL, PjBL, dan DI (F=9,764; p
PENGEMBANGAN MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 2 SMAN Andiny, T.; Suma, K.; Gunadi, I. G. A.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i2.22106

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa model pembelajaran metakognitif untuk pembelajaran siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Gerokgak yang teruji kelayakan dan keunggulannya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian  pengembangan. Model pembelajaran ini dikembangkan dengan menggunakan desain pengembangan AM3PU3. Hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan berikut. (1) Proses rancang bangun model pembelajaran metakognitif sesuai dengan desain pengembangan AM3PU3. (2) Ahli isi pembelajaran menyatakan bahwa model pembelajaran metakognitif yang dikembangkan sudah sesuai dengan konsep pembelajaran Joyce dan Weil (1996), berdasarkan teori pembelajaran modern, dan sudah mengacu pada Kurikulum 2013. (3) Ahli desain pembelajaran memberikan tanggapan baik dilihat dari kemenarikan sintaks model pembelajaran metakognitif. (4) Para guru dalam uji coba perorangan memberikan tanggapan sangat baik terhadap model pembelajaran metakognitif yang dikembangkan. (5) Siswa dalam uji coba lapangan memberikan tanggapan baik. (6) Hasil uji-t menunjukkan terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas XI MIA 2 antara sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran metakognitif. (7) Nilai rata-rata posttest siswa mencapai kriteria keberhasilan.  Kata kunci: model pembelajaran metakognitif, prestasi belajar
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ., Ni Putu Adi Gunasih; ., Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd.; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar IPA siswa kelas VIIE SMP Negeri 3 Mengwi melalui penerapan model discovery learning. Penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas kelas VIIE SMP Negeri 3 Mengwi tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 orang. Data dikumpulkan melalui tes keterampilan berpikir kritis, hasil belajar IPA, dan angket tanggapan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) penerapan model discovery learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VIIE dengan ketuntasan klasikal 75,00% pada siklus I dan 90,63% pada siklus II. 2) Penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIIE dengan ketuntasan klasikal 78,13% pada siklus I dan 93,75% pada siklus II. 3) Siswa kelas VIIE memberikan tanggapan sangat positif terhadap penerapan model discovery learning. Kata Kunci : discovery learning, keterampilan berpikir kritis, hasil belajar IPA This research aimed at improving critical thinking skills, and science learning outcomes at grade VIIE students of SMP Negeri 3 Mengwi through discovery learning model application. The research was classroom action research conducted by two cycles. The subjects were 32 grade VIIE students of SMP Negeri 3 Mengwi in academic year 2014/2015. Data were collected by critical thinking skills test, science learning outcomes test, and questionnaire responses test. The results shows that: 1) the application of discovery learning model can improve the students' critical thinking skills at grade VIIE students with the classical completeness 75,00% in first cycle and 90,63% in second cycle. 2) The application of discovery learning model can improve the students' science learning outcomes at grade VIIE students with the classical completeness 78,13% in first cycle and 78,13% in second cycle. 3) The student’ respons towards the application is positive.keyword : discovery learning, critical thinking skills, science learning outcomes
Evaluasi Pembelajaran Guru Fisika SMA Laboratorium Undiksha: Peluang menimbulkan Motivasi Berprestasi, Kecemasan, dan Prestasi Akademik ., Dewa Ayu Restiti Dewi; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5639

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1) strategi pembelajaran guru fisika, 2) dampak strategi pembelajaran terhadap motivasi berprestasi, 3) dampak strategi pembelajaran terhadap kecemasan akademik, dan 4) dampak strategi pembelajaran terhadap prestasi akademik. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang menggunakan model CIPP. Subyek penelian adalah 2 orang guru fisika dan masing-masing satu kelas yang diampu. Evaluasi strategi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan APKG I dan II, motivasi berprestasi dan kecemasan akademik dikumpulkan dengan menggunakan angket, sedangkan prestasi akademik menggunakan tes prestasi pilihan ganda diperluas. Analisis data hasil evaluasi dilakukan secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi persiapan guru adalah “sangat baik” dan pelaksanaan guru adalah “baik” dan memenuhi 7 standar pendidikan. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki motivasi berprestasi dengan kualifikasi sangat tinggi adalah 11,1%, tinggi 63,0%, dan sedang 25,9%, sedangkan pada kelas XI yang memiliki kualifikasi sangat tinggi adalah 5,6%, tinggi 47,4%, dan sedang 47,4%. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki kecemasan akademik dengan kualifikasi tinggi adalah 59,3%, sedang 37,0%, dan rendah 3,7%, sedangkan siswa kelas XI yang memiliki kualifikasi tinggi adalah 10,5%, sedang 47,4%, dan rendah 42,1%. Persentase jumlah siswa kelas X yang memiliki prestasi akademik dengan kualifikasi tinggi adalah 25,9%, sedang 55,6%, dan rendah 1,8%, sedangkan siswa kelas XI yang memiliki kualifikasi tinggi adalah 36,8% dan sedang 63,2%. Berdasarkan data tersebut, kualitas “sangat baik” pada perencanaan dan “baik” pada pelaksanaan strategi pembelajaran yang diciptakan guru memiliki dampak yang koheren terhadap motivasi berprestasi, kecemasan, dan prestasi akademik siswa.Kata Kunci : CIPP, Motivasi Berprestasi, Kecemasan, Prestasi This study aimed at describing 1) the physics teacher learning strategy, 2) the learning impact on achievement motivation, 3) the learning impact on academic anxiety, 4) the the learning impact outcomes to the academic achievement. This study was an evaluative study by using CIPP model. Subjects of the study were 2 physics teachers in two classes. Evaluation of learning strategy done by using APKG I and II, achievement motivation and academic anxiety collected by using questionnaires, while academic achievement was collected by using expanded multiple-choice achievement tests, were analyzed quantitative descriftively. The results show that the preparation and implementation of teacher qualification are "good" and have fulfilled 7 educational standards. The percentage of grade X who have the achievement motivation with qualifications “very high” is 11.1%, “high” is 63.0%, and “moderate” is 25.9%, while at class XI who have qualifications “very high” is 5.6%, “high” is 47.4% , and “moderate” is 47.4%. The percentage of grade X who have anxiety academic qualification “high” is 59.3%, “moderate” is 37.0%, and “low” is 3.7%, while at class XI students who have qualifications “high” is 10.5%, “moderate” is 47.4% , and “low” is 42.1%. The percentage of grade X students who have academic achievement with qualification “high” is 25.9%, “moderate” is 55.6%, and “low” is 1.8%, while at class XI students who have qualifications “high” is 36.8% and “moderate” is 63.2%. Based on data, quality of learning strategies created by the teacher has a coherent impact on achievement motivation, anxiety, and student achievement.keyword : CIPP, Achievement Motivation, Anxiety, Achievement
PROFIL KONSEP DIRI, KEPRIBADIAN, DAN PERSEPSI TERHADAP MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS XI MIA 5 SMA NEGERI 4 SINGARAJA ., Ni Made Dwita Pradnya Suantari; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Drs. Iwan Suswandi, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.6302

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan profil konsep diri siswa, (2) mendeskripsikan profil kepribadian siswa, (3) mendeskripsikan profil persepsi siswa, dan (4) mengetahui pola hubungan antara konsep diri, kepribadian dan persepsi siswa terhadap mata pelajaran fisika. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik proposive sampling berjumlah 15 orang siswa yang berada di kelas XI MIA 5 SMA Negeri 4 Singaraja. Data konsep diri, kepribadian, dan persepsi terhadap mata pelajaran fisika dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, wawancara, dan triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa konsep diri siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 4 Singaraja dalam pembelajaran fisika cenderung berkategori tinggi yang ditandai dengan munculnya aspek-aspek konsep diri yaitu a) konsep diri akademik, b) konsep diri fisik dan c) konsep diri sosial, profil kepribadian siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 4 Singaraja dalam pelajaran fisika, cenderung extrovert yang ditandai dengan munculnya aspek 1) Activity, 2) Sosiability, 3) Riskt aking, 4) Impulsiveness, 5) Expressivenes, 6) Reflectiveness, dan 7) Responsibility, dan persepsi siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 4 Singaraja cenderung menunjukkan persepsi yang positif terhadap matapelajaran fisika yang ditandai dengan munculnya aspek 1) pandangan, 2) pengharapan, 3) evaluasi. Sedangkan pola hubungan kualitatif antara konsep diri, kepribadian, dan persepsi siswa diperoleh pola hubungan yang relevan.Kata Kunci : konsep diri, kepribadian, persepsi. This research aimed at describing the student’s self-concept profile, describing the student’s personality profile, describing the student’s perception profile, and knowing the relationship among the student’s self-concept, personality, and perception in physics subject. The method of the research was descriptive-qualitative method. Sample used in the research were 15 students of class XI MIA 5 in SMAN 4 Singaraja. Data of self-concept, student’s personality, and student’s perception were successively collected by using questionnaires, observations, interviews, and triangulation of data. The result of the research shows that the self-concept profile of class XI MIA 5 in SMAN 4 Singaraja in physics subject is in “High” category, is chacateriszed by the invisibility the aspect of self-concept, namely a) academic self-concept b) physical self-concept and c) social self-concept; the student’s personality profile of class XI MIA 5 in SMAN 4 Singaraja in physics subject tends to lead to the personality of extrovert type, is chacateriszed by the invisibility the aspect of aspect personality are 1) Activity, (2) Sosiability, (3) Riskt aking, (4) Impulsiveness, (5) Expressivenes, (6) Reflectiveness, and (7) Responsibility; the student’s perception of class XI MIA 5 in SMAN 4 Singaraja in the physics subject is at “postive” category, is chacateriszed by the invisibility the aspect of perception are (1) the view (2) expectations (3) evaluation. While the pattern of the relationship among the self-concept, personality, and perception of the student are in the relevant relationship patternskeyword : self-concept, personality, perception
Miskonsepsi Konsep Kalor dan Upaya Penanggulangannya pada Siswa Kelas X 1 SMA Negeri 1 Sukasada ., Anak Agung Putri Pradnyawati; ., Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd; ., Drs. Iwan Suswandi, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v3i1.7026

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, (2) mendeskripsikan penyebab miskonsepsi siswa, (3) mendeskripsikan penanggulangan miskonsepsi siswa, dan (4) menganalisis retensi miskonsepsi siswa. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukasada dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas X tahun pelajaran 2015/2016. Desain penelitian ini adalah pra eksperimen dengan tipe one shot case study. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan (1) miskonsepsi yang dialami siswa bervariasi yaitu 75% miskonsepsi, (2) penyebab timbulnya miskonsepsi adalah siswa, guru, buku teks, dan cara mengajar, (3) penanggulangan miskonsepsi siswa dilakukan dengan menerangkan model pembelajaran perubahan konseptual, perubahan miskonsepsi pre-test (60,54%) dan post-test (28,36%) mengalami penurunan. Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung 6,539 sehingga kesimpulannya terdapat perubahan miskonsepsi siswa sebelum dan sesudah diberikan penanggulangan, dan (4) retensi miskonsepsi siswa mengindikasikan pemahaman konsep siswa pada post-test sebesar 92,73%.Kata Kunci : kalor, miskonsepsi, model pembelajaran, penyebab, retensi This study aimed (1) at describing the student’s misconception profile, (2) describing the factors cause the student’s misconception, (3) describing the ways to overcome the student’s misconception, and (4) analyzing the student’s misconception retention. The study was conducted in SMA Negeri 1 Sukasada while the subjects were all class X students in academic year 2015/2016. Design of this study was pre experimental with one shot case study type. The instruments were the tests, observation guidances, and interviews guidances. The result shows that (1) the student’s misconception varies with 75% misconceptions, (2) the causes of student’s misconception are from students, teachers, books, and teaching strategies, (3) the way to overcome student’s misconception is by giving a conceptual changing learning model, changing of students misconception from pre-test (60,54%) and post-test (28.36%) decrease. Based t-test, it is obtained t measure 6.539. From the data analysis, it’s concluded there are changing of student’s misconception before and after the treatment, and (4) the student’s misconception retention indicates that the concept understanding from post-test is 92.73%.keyword : causes, heat, learning model, misconception, retention
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU IPA: RELEVANSINYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF KONSEP DIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR ., Luh Ari Dwi Jayanti; ., Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.7923

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran guru IPA, konsep diri, motivasi belajar, prestasi belajar IPA siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Singaraja, dan relevansi strategi pembelajaran guru IPA ditinjau dari ketiga variabel siswa tersebut.Jenis penelitian adalah penelitian deskripsi kualitatif.Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, pedoman observasi, wawancara, dan kuesioner. Sumber data penelitian terdiri dari 2 orang guru IPA dan 6 siswa di setiap kelas yang diajar masing-masing guru. Teknik pengambilan data meliputi kajian dokumentasi, observasi, wawancara, dan kuesioner. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru A menerapakan strategi pembelajaran berbasis masalah dan guru B menerapkan strategi ekspositori. Konsep diri dan motivasi belajar siswa kelas VIII B1 berkualifikasi tinggi serta prestasi belajar tergolong baik. Konsep diri dan motivasi belajar siswa kelas VIII B2 berkategori sedang prestasi belajar tergolong cukup. Strategi pembelajaran guru IPA berelevansi dengan konsep diri, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa.Kata Kunci : strategi, konsep diri, motivasi belajar, prestasi This study aimed at describing science teachers’ learning strategy, self-concept, learning motivation, class VIII students’ science learning achievement of SMPN 4 Singaraja, and the relevance of teachers’ science learning strategy viewed from three student variabels. The type of this research was a qualitative description research. The research instruments were the researcher itself, guidelines for observation, interview, and questionnaires. Sources of data in this study consisted of two science teachers and six students in one class which was taught by each teacher.Techniques in data collection included the study of documentation, observation, interviews, and questionnaires. Data were analyzed descriptive qualitatively.The result shows that the teacher A applied the problem-based learning strategy and teachers B implemented the expository strategy. Class VIII B1 students’ self concept and learning are at high qualification and the students’ learning achievement are in in good category. Class VIII B2 students’ self concept and learning motivation are in the middle category, while their learning achievements are in fair category. The strategy of science teacher has relevances with the students’ self-concept, learning motivation, and learning achievement.keyword : strategy, self concept, learning motivation, learning achievement

Page 9 of 45 | Total Record : 443