cover
Contact Name
I Gede Arjana
Contact Email
igede.arjana@undiksha.ac.id
Phone
+6287701436225
Journal Mail Official
jurnalpendidikanfisikaundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha
ISSN : 25992554     EISSN : 25992562     DOI : 10.23887
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching of physic education in Ganesha University of Education(GUE). The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at physic Education
Articles 443 Documents
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI Unggasari, N.W; Rapi, Ni Ketut; Rachmawati, Dewi Oktofa
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i2.20640

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar dan prestasi belajarfisika siswa dalam proses pembelajaran. Untuk memecahkan masalah tersebut dapat dilakukan intervensi tindakan berupa implementasi pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar, prestasi belajar, dan mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap implementasi pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas(PTK) yang dilakukan pada siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Sukasada. Jumlah siswa sebagai partisipan adalah 35 orang siswa yang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Data tes prestasi belajar fisika dikumpulkan dengan tes pilihan ganda diperluas. Data motivasi belajar dan data tanggapan siswaKata-kata kunci: inkuiri terbimbing, motivasi belajar, prestasi belajar.
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA ., I Gede Sandita; ., Dra. Ni Made Pujani,M.Si; ., Drs. Erwan Sutarno,M.Pd
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar IPA, 2) menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar IPA, 3) menganalisis pengaruh kepribadian terhadap prestasi belajar IPA, dan 4) menganalisis pengaruh kebiasaan belajar, kecerdasan emosional, dan kepribadian terhadap prestasi belajar IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan jenis penelitian ex-post facto. Populasi penelitian ini terdiri dari 856 siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Tegallalang. Sampel penelitian berjumlah 289 siswa diambil denganmenggunakan teknik proporsional random sampling. Data kebiasaan belajar, kecerdasan emosional, dan kepribadian dikumpulkan menggunakan kuesioner,sedangkan prestasi belajar IPA menggunakan tes objektif dengan materi usaha dan energi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, teknik analisis regresi sederhana, dan regresi ganda tiga prediktor. Hasil penelitian yang diperoleh 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar IPA dengan nilai F = 45,358, p < 0,05, sumbangan efektif sebesar 4,79%, 2)terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar IPA dengan nila F = 37,944, p < 0,05, sumbangan efektif sebesar 5,14%,3) terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap prestasi belajar IPA dengan nilai F = 37,002, p < 0,05,sumbangan efektif sebesar 3,87%,4) terdapat pengaruh signifikan kebiasaan belajar, kecerdasan emosional, dan kepribadian secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPA dengan nilaiF = 15,227, p < 0,05, sumbangan efektif sebesar13,80%.Kata Kunci : kebiasaan belajar, kecerdasan emosional, kepribadian, prestasi belajar This study aimed at 1) analyzing the effect of study habits towards Science academic achievement, 2) analyzing the effect of emotional intelligence towards Science academic achievement, 3) analyzing the effect of personality towards Science acadmic achievement, and 4) analyzing the effect of study habits, emotional intelligence, personality towards Science academic achievement. This study used a correlational research with ex-post facto type. The subject of this study was 856eighth grade science students of SMPN in Tegallalang sub-district. The sample of this study,289 students, was obtained by using proportional random sampling. Data of Study habits, emotional intelligence, and personality were obtained by using questionnaire tests, while data of Science academic achievement were obtained by using an objective test with energy and effort material given. Data were analyzed by using descriptive-analysis technique, simple regression analysis technique and three predictors of double regressions. The results of this study shows that 1) there isa significant effect of study habits towards Science academic achievement with the score of was F = 45.358, p < 0.05, the amount of effective contribution is 4.79%, 2) there isa significant effect of emotional intelligence towards Science academicachievement with the score is F = 37.944, p < 0.05, the amount of effective contribution was 5.14% 3) there is a significant effect of the personality towards Science academic achievement with the score is F = 37.002, p < 0.05, the amount of effective contribution is 3.87%, 4) there is a significant effect ofstudy habits, emotional intelligence, and the personality towards Science academicachievement with the score is F = 15.227, p < 0.5, the amount of effective contribution is 13.80%.keyword : habits, emotional intelligence, personality, academic achievement
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR FISIKA SISWA SMA Aristawati, Ni Kd.; Sadia, I Wayan; Sudiatmika, A. A. I. A. R.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i1.20573

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar dengan model problem based learning dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain penelitian one way non-equivalent pretes-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Susut Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah populasi 173 siswa. Jumlah sampel penelitian terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 69 siswa yang ditentukan secara assigment random. Data pemahaman konsep fisika dikumpulkan dengan tes pilihan ganda diperluas 20 butir tes pemahaman konsep. Data analisis secara deskriptif dan statistik uji-t (independent sample). Pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Semua analisis dilakukan dengan memanfaatkan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar dengan model problem based learning dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (t = 4,577; p < 0,05). Kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning menunjukkan pemahaman konsep fisika yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu agar meneliti permasalahan ini secara lebih mendalam dengan sampel yang lebih luas dan variabel yang lebih bervariasi sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SMA NEGERI ., Ni Putu Sarnikadewi; ., Dra. Ni Made Pujani,M.Si; ., Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.7682

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) strategi pembelajaran guru fisika, (2) efikasi diri, (3) hasil belajar fisika, dan (4) relevansi strategi pembelajaran guru fisika terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (deskriptif analitik), dan subjek penelitiannya adalah 1 orang guru dan 12 siswa yang dipilih secara porposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, studi dokumen, kuesioner, dan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, paparan data, serta penarikan simpulan & verifikasi data. Keabsahan data ditentukan melalui uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) guru cenderung menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, (2) efikasi diri siswa termasuk dalam kategori cukup dan masih perlu ditingkatkan, (3) hasil belajar fisika termasuk dalam katagori cukup dan masih perlu untuk ditingkatkan, dan (4) strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran sudah mengembangkan efikasi diri dan hasil belajar siswa.Kata Kunci : Efikasi diri, hasil belajar siswa, dan strategi pembelajaran This research aimed at describing: (1) the learning strategy of the physics teacher, (2) self-efficacy, (3) learning outcomes, and (4) relevance of physics teachers’ learning strategies towards self-efficacy and student learning outcomes. The type of this research was qualitative descriptive research. The subjects were one of the physics teacher and nine students selected by using purposive sampling. Data collections of this research were by using observation, interview, documents study, questionnaires, and tests of students’ learning outcomes. Data were analysed through three stages, namely data reduction, data exposure, and drawing the conclusions & data verification. The validity of data was determined through a credibility test, transferability, dependability, and conformability. The results of the research show that: (1) Teachers tend to use cooperative learning strategies, (2) self-efficacy of students included in the sufficient category and still needs to be improved. (3) The results of the studying physics is in the “fair” category and still need to be increased. (4) Learning strategies used by the teacher in the learning has developed self-efficacy and student learning outcomes.keyword : learning strategies, self-efficacy, and student learning outcome.
PEMBELAJARAN BERORIENTASI PENEMUAN: UPAYA PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA KELAS XI IPA SMA NEGERI TAHUN AJARAN 2015/2016 ., Ni Luh Mita Antari; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Drs. Iwan Suswandi, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8201

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan pembelajaran berorientasi penemuan, (2) mendeskripsikan sikap ilmiah siswa, (3) mendeskripsikan prestasi belajar siswa, dan (4) mengetahui kaitannya antara pembelajaran berorientasi penemuan, sikap ilmiah, dan prestasi belajar fisika. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik proposive sampling yang berjumlah 15 orang siswa kelas XI IPA 7 SMA Negeri 1 Kediri. Data diperoleh dalam bentuk kajian dokumen tertulis, catatan lapangan, kuisioner, serta transkrip hasil observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pembelajaran berorientasi penemuan kelas XI IPA 7 cenderung baik dengan munculnya dimensi pembelajaran berorientasi penemuan, yaitu mengembangkan bahan-bahan belajar, mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke yang kompleks, dan melakukan penilaian proses, sikap, dan hasil belajar; 2) sikap ilmiah cenderung baik yang ditandai dengan munculnya aspek sikap rasa ingin tahu dan sikap kemauan mengubah pandangan; 3) prestasi belajar fisika siswa cenderung rendah ditandai dengan hanya 6 siswa yang lulus ulangan harian, dan 4) pembelajaran berorientasi penemuan di kelas yang terbentuk melalui dimensi sikap ilmiah, namun belum mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 7.Kata Kunci : Pembelajaran berorientasi penemuan, sikap ilmiah, prestasi belajar This study aimed at (1) describing the discovery oriented learning, (2) describing the students’ scientific attitudes, (3) describing the students’ learning achievement, and (4) knowing the relationship between discovery oriented learning, students’ scientific attitudes, and physics learning achievement. The method used in this study was descriptive qualitative method. Research samples were taken by using proposive sampling tehnique which included 15 students in class XI IPA 7 of SMA Negeri 1 Kediri. Data were obtained in the form of written document, field notes, questionnaire, transcription of the observation, and interview. The result of the study shows that: 1) the discovery oriented learning of class XI IPA 7 tends to be good with the existence of discovery oriented learning dimension such as developing learning materials, arranging the topics from the simple one to the complex one, and doing the assessment of process, attitude, and learning result; 2) scientific attitude tends to be good which are marked by the emergence of curiosity feeling and the desire to change the perspective, 3) students’ physics achievements tend to be low which are marked by only 6 students who passe the daily test, and 4) discovery oriented learning in the class which is formed through scientific attitude dimension, but it can not increase the students’ learning achievement of class XI IPA 7.keyword : discovery learning, scientific attitude, learning achievement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS XI MIPA DI SMA NEGERI 2 SINGARAJA Tumanggor, Yosica Veronika; Sujanem, Rai; Mariawan, Made
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i2.20636

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian inibertujuan untuk: (1) meningkatkan motivasi belajar, (2) meningkatkan hasil belajar fisika, dan (3)mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model tipe Jigsaw dalam pembelajaran fisika.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA3 SMA Negeri 2 Singaraja yang berjumlah 32 orang. Objek penelitian ini adalah model tipe Jigsaw,motivasi belajar, hasil belajar, dan tanggapan siswa terhadap penerapan model tipe Jigsaw dalampembelajaran fisika. Data motivasi belajar siswa diperoleh melalui observasi pada setiap pertemuan,Data hasil belajar fisika diperoleh melalui tes hasil belajar tiap akhir siklus. Selain itu, data tanggapansiswa diperoleh melalui angket pada akhir siklus kedua. Data yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif. Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa mencapai minimal ketuntasanklasikalnya (KK) = 68%, motivasi belajar minimal berkategori tinggi, dan tanggapan siswa minimalberkategori positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar, hal iniditunjukkan dari skor rata-rata motivasi belajar = 119,73 pada siklus I dan rata-rata motivasi belajar =119,49 pada siklus II. Hasil motivasi belajar pada kedua siklus berkategori tinggi. Pencapaian hasilbelajar siswa pada siklus I, nilai rata-rata aspek kognitif = 71,47 dengan KK = 72,73%, nilai rata-rataaspek psikomotor = 76,52, dan nilai rata-rata aspek afektif = 76,99. Siklus II, nilai rata-rata aspekkognitif = 77,45 dengan KK = 90,91%, nilai rata-rata aspek psikomotor = 79,08, dan nilai rata-rataaspek afektif = 81,06. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran tipe Jigsawberkategori sangat positif dengan skor rata-rata = 83,30.Kata kunci: motivasi belajar, hasil belajar fisika, model tipe Jigsaw
ANALISIS KETERAMPILAN GURU MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENGEMBANGKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI SEMARAPURA TAHUN AJARAN 2015/2016 ., Ni Komang Puspita; ., Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P; ., Drs. I Made Wirta, M.Pd
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v6i1.9301

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) keterampilan guru memotivasi siswa untuk mengembangkan minat belajar siswa (2) minat belajar siswa (3) alasan guru menggunakan teknik motivasi yang dipilih (4) kendala yang dihadapi guru dalam memberikan motivasi untuk mengembangkan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika kelas X di SMA Negeri 1 Semarapura tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian yaitu siswa dan guru fisika yang mengajar di kelas X. Sampel penelitian yaitu seorang guru fisika dengan 152 siswa kelas X MIA 3, 4, 5, dan 6. Data yang diperlukan adalah (1) keterampilan guru memotivasi siswa dan (2) minat belajar. Pengumpulan data pertama dikumpulkan dengan pedoman observasi dan wawancara. Data kedua dikumpulkan dengan kuesioner minat belajar. Data observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif. Data kuesioner dianalisis dengan SPSS-PC 16,0 for Windows.Hasil penelitian sebagai berikut: (1) keterampilan guru memotivasi siswa untuk mengembangkan minat belajar siswa terdapat dua belas teknik yang diterapkan guru tetapi jarang digunakan ( =1,85, Sd=1,97), (2) minat belajar siswa tergolong sedang ( =66,42, Sd=1,97), (3) alasan guru menerapkan teknik motivasi adalah agar siswa: (a) merasa senang, (b) bangga dan percaya diri, (c) perhatian siswa menjadi terarah pada fokus materi pelajaran dan terhadap penjelasan guru, (d) tertarik pada pelajaran dan guru, (e) dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, (f) mengendalikan suasana kelas, (g) lebih semangat, rajin belajar, dan, lebih mudah memahami konsep, (h) menimbulkan rasa penasaran (4) kendala yang dihadapi guru yaitu minat siswa masih rendah, letak kelas berdekatan dengan jalan raya (bising) dan kelas yang tergolong kelas gemuk.Kata Kunci : Keterampilan guru memotivasi siswa dan minat belajar This research aimed at describing (1) teacher’s skill to motivate students in developing the students’ learning interest (2) the students’ interest (3) the teacher’s reasons of using the motivation techniques (4) the problems that the teacher faced in giving motivation to develop students’ learning interest in study Physics of grade X in SMA Negeri 1 Semarapura at year 2015/2016. This research was categorized as a descriptive qualitative research. The population of this research was the students in grade X and Physics teacher who taught in grade X. The sample of this research was a Physics teacher and 152 students in grade X MIA 3, 4, 5, and 6. There were two main data of this research, namely (1) teacher's skill to motivate students and (2) learning interest. The first data were collected by doing observation and interview. Meanwhile, the second data were collected by distributing questionnaire of learning interest. Data of observation and interview were analyzed descriptively. Data of questionnaire were analyzed by using SPSS-PC 16,0 for Windows.The results of this research are: (1) there are twelve techniques of teacher’s skill to motivate students but those techniques are rarely used by the teacher in developing students’ learning interest ( =1,85, Sd=1,97), (2) students’ learning interest is sufficient ( =66,42, Sd=1,97), (3) the reasons of teacher in applying the motivation technique in order to make students: (a) feel happy, (b) proud and confidence, (c) the students’ attention be able to be more focus on the material and teacher’s explanation, (d) be interested in material and teacher, (e) develop their potential, (f) control the situation of classroom, (g) more enthusiast, more diligent, and easier in understanding the concept, (h) arise curiosity, (4) the problems faced by the teacher is that the students’ interest is still low, the position of class is near the road which makes the class noisy, and the amount of the student in one class is too many. keyword : Teacher's skill to motivate students, learning interest
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SAINS ., Ketut Janur Antariani; ., Drs. I Made Wirta, M.Pd; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3467

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan prestasi belajar sains antara siswa yang belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw berbantuan peta konsep (Concept Mapping) (MPKTJ-CM), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (MPKTJ), dan Model Direct Instruction (MDI). Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Sampel diambil dengan cara simple random sampling dan berjumlah 96 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar sains berbentuk tes pilihan ganda. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan teknik Anava pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar sains antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan MPKTJ-CM, kelompok siswa dengan MPKTJ, dan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan MDI dalam pembelajaran IPA Terpadu (F= 14,345; p
ANALISIS KUALITATIF PEMBERDAYAAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DAMPAKANYA DALAM PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X MIPA 5 ., Lailatul Farida; ., Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P; ., Dewi Oktofa Rachmawati,S.Si,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 7, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v7i2.11533

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk :1) mendeskripsikan pemberdayaan kecerdasan emsoional guru dalam pembelejaran fisika 2) mendeskripsikan interaksi sosial siswa dalam pembelajaran fisika, dan 3) mendeskripsikan pemberdayaan kecerdasan emosional guru dalam pembelajaran fisika dampaknya dalam pengembangan interaksi sosial siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah satu orang guru fisika dan siswa kelas X MIPA 5 di SMA N 4 Singaraja yang ditentukan dengan teknik purposive. Instrumen utama adalah peneliti sendiri dan instrumen pendukung berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, koesioner pemberdayaan kecerdasan emosional guru, dan koesioner interaksi sosial siswa. Langkah-langkah Analisis data yang dilakukan yakni dengan reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) guru mampu memberdayakan kecerdasan emosional yang terlihat dari: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain, dan keterampilan sosial. 2) Interaksi sosial siswa dapat diamati melalui kontak sosial dan komunikasi. 3) pemberdayaan kecerdasan emosional guru berdampak terhadap interaksi sosial siswa. hal tersebut terlihat dari dimensi pengaturan diri, empati dan keterampilan sosial berdampak pada dimensi kontak sosial dan komunikasi. Kata Kunci : kecerdasan emosional guru, interaksi sosial siswa, Pembelajaran Fisika This research aimed at: 1) describing the empowerment of teacher emotional intelligence in physics learning 2) describing students social interaction in physics learning, and 3) describing the empowerment of emotional intelligence in physics learning. The method used in this research was descriptif qualitative. The subject of this research was one physics teacher and tenth grade students of MIPA 5 in SMA N 4 Singaraja determined by using purposive technique. The main instrument was the researcher at self assisted by supporting instrument in the form of observation guidlines, interviews, questionnaires empowerment of teacher emotional intelligence, and questionnaires social interaction of student. The steps of data analysis was performed by data reduction, data presentation, data verification, and data validity test. The results showed that teacher is able to empower the emotional intelligence seen from the emotional intelligence dimension in the form: self-awareness, self-conditioning, self-motivation, the ability of others, and social skills. Students social interactions can be accessed through: social contact and communication. Empower of emotional intelligence has an impact toward social interaction. It showed by dimension of self-regulation, empathy and social skill which has an impact to the dimension of social contact and communication.keyword : teacher's emotional intelligence, student's social interaction, physics learning
STUDI KOMPARATIF ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA ., I Made Dwi Juliarta Putra; ., Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P; ., Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3959

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Kolaboratif, model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI), dan kelompok siswa yang belajar dengan direct instruction. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian adalah siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 3, dan X MIPA 4. Sampel diambil dengan teknik random. Data dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep fisika dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan analisis varian satu jalur. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 0,05 dan uji Least Significant Difference (LSD) dilakukan untuk analisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI), dan kelompok siswa yang belajar dengan direct instruction (F = 21,419; p < 0,05). Uji LSD menunjukkan bahwa hasil model pembelajaran kolaboratif dalam pemahaman konsep fisika siswa lebih unggul dibandingkan dengan model group investigation dan direct instruction.Kata Kunci : Model pembelajaran kolaboratif, model group investigation, model direct instruction, pemahaman konsep This study aimed at describing the difference of physical comprehension among the students who were taught by using collaborative learning model, the students who were taught by using group investigation cooperative learning model (GI), and the students who were taught by using direct instruction model. This study was a quasi experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population of this study was grade X students of SMA Negeri 1 Semarapura in academic year 2013/2014. Students at grades X MIPA 1, X MIPA 3, and X MIPA 4 were selected as the samples of this study, they were selected by random sampling. Data were obtained by using test and were analysed by using descriptive statistics and one way variant analysis. The hypothesis testing was conducted in signifficant level α = 0.05, and Least Significant Difference (LSD) test was used for further analysis. The result shows that there is a significant difference in student’s physic comrpehension among the students who learn by using collaborative learning model, students who learn by using group investigation cooperative learning model (GI), and the students who learn by using direct instruction model (F = 21.419; p < 0.05). LSD test shows that the result of collaborative learning model in student’s physic comprehension is higher than group investigation cooperative learning model (GI) and direct instruction model.keyword : collaborative learning model, group investigation model, direct instruction model, physical comprehension