cover
Contact Name
I Gede Arjana
Contact Email
igede.arjana@undiksha.ac.id
Phone
+6287701436225
Journal Mail Official
jurnalpendidikanfisikaundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha
ISSN : 25992554     EISSN : 25992562     DOI : 10.23887
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching of physic education in Ganesha University of Education(GUE). The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at physic Education
Articles 443 Documents
PENGARUH MODEL BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAWAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Ni Kadek Pujiastuti; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3465

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap pemahaman konsep fisika siswa mengenai materi Listrik Dinamis. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah populasi 183 orang. Sampel diambil dengan cara simple random sampling berjumlah 105 orang siswa. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika siswa. Variabel bebas adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan model pembelajaran langsung. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pemahaman konsep fisika siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep berbentuk tes pilihan ganda. Data dianalisis menggunakan statistic deskriptif, ANAVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang belajar menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran langsung (F = 20,012; p
Strategi Pembelajaran Guru Fisika Berbantuan ICT: Relevansinya Terhadap Prestasi Belajar dan ICT Literacy Siswa SMA ., Ni Luh Heny Agustyari; ., Drs. Ida Bagus Putu Mardana,M.Si; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 7, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v7i2.11531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan strategi pembelajaran guru fisika berbantuan ICT, 2) mendeskripsikan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika, 3) mendeskripsikan ICT literacy siswa dalam pembelajaran fisika, dan 4) mendeskripsikan relevansi strategi pembelajaran guru fisika berbantuan ICT terhadap prestasi belajar dan ICT literacy siswa. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Instumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data yang dipaparkan berupa deskripsi faktual temuan penelitian terhadap strategi pembelajaran guru berbantuan ICT, prestasi belajar, dan ICT literacy siswa. Subjek dari penelitian adalah satu orang guru fisika kelas X dan 9 orang siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri Bali Mandara. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, kajian dokumen, dan kuesioner.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) guru menerapkan strategi pembelajaran inkuiri berbantuan ICT dalam pembelajaran fisika, 2) siswa memiliki prestasi belajar yang berkategori tinggi, 3) ICT literacy siswa berada pada kategori tinggi yang bervariasi pada setiap aspek, dan 4) adanya relevansi strategi pembelajaran guru berbantuan ICT ini dengan prestasi belajar siswa dan mampu memunculkan aspek-aspek ICT literacy pada siswa.Kata Kunci : Strategi pembelajaran, ICT, prestasi belajar, ICT literacy. This study aimed at 1) describing the use of ICT in teacher’s learning strategy, 2) describing the students’ achievement on physics learning, 3) describing the students’ ICT literacy on physics learning, and 4) describing the relevance of the use of ICT in teacher’s learning strategy towards the students’ achievement and the students’ ICT literacy. Qualitative descriptive study method was used. The main instrument of this study was the researcher itself. Data were presented in the form of a factual description of the research findings on the use of ICT in teacher’s learning strategy, the students’ achievement, and the students’ ICT literacy. The subject of this study were the physics teacher and 9 students of X MIA 1 SMA Negeri Bali Mandara. Data were collected by observation, interview, document studies and questionnaires. The results show that: 1) the teacher uses inquiry learning strategy assisted with ICT in physics learning, 2) the students tend to have high category of achievement, 3) The students’ tend to have high category of ICT literacy which vary at every aspect, and 4) there is a relevancy of the use of ICT in teacher’s learning strategy towards the students’ achievement and the students’ and has been able to bring out the aspects of the students’ ICT literacy.keyword : Learning strategies, ICT, students’ achievement, ICT literacy.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI ., Anny Maulida; ., Dra. Ni Made Pujani,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3768

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran metakognitif dengan siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan one way pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sawan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari sembilan kelas berjumlah 308 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling, berjumlah 70 orang. Variabel bebas dari penelitian ini adalah strategi pembelajaran metakognitif dan strategi pembelajaran konvensional, sedangkan variabel terikat adalah pemahaman konsep IPA. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pretest dan posttest dari pemahaman konsep IPA dalam bentuk pilihan ganda diperluas dengan jumlah 20 soal. Data dianalisis secara deskriptif dan ANAKOVA. Sebagai tindak lanjut digunakan uji least significant difference (LSD). Semua pengujian hipotesis menggunakan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran metakognitif dengan siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran konvensional (F = 6,871 dengan sig < 0,05). Hasil uji lanjut dengan LSD menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa yang belajar menggunakan Strategi Pembelajaran Metakognitif (M = 53,43 dan SD = 2,71) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional (M = 44,26 dan SD = 3,22).Kata Kunci : Kata-kata kunci: strategi pembelajaran metakognitif, strategi pembelajaran konvensional, pemahaman konsep. This research aimed at analyzing the difference of science concept comprehension between students who were taught by using metacognitive learning strategic and the students who were taught by using conventional learning strategic. The type of this research was quasi experiment research with one way pretest-posttest non-equivalent control group design. The population of this research was 308 eighth grade students of SMP Negeri 1 Sawan in academic year 2013/2014 which consisted of 9 classes. The samples, 70 students, were taken by using simple random sampling. Independent variables of this research were metacognitive learning strategic and conventional learning strategic, while the dependent variable was science concept comprehension. Data of this research were collected by using pretest and posttest of science concept comprehension in form of 20 extended multiple choice questions. Data of this research were analyzed descriptively and used ANACOVA. For further analysis, Least Significant Difference (LSD) was used. All hypothesis tests were done at significance range 5%. The result of the research shows that there is a difference of science concept comprehension between the group of students who are taught by using metacognitive learning strategic and the group of students who are taught by using conventional learning strategic (F = 6.871 with significances < 0.05). The result of further action of LSD shows that the concept comprehension of students who use meta-cognitive learning strategic (M = 53.43 and SD = 2.71) is higher than the students who use conventional learning strategic (M = 44.26 and SD = 3.22).keyword : Key word: Metacognitive learning strategic, conventional learning strategic, comprehensive concept.
PENERAPAN BAHAN AJAR SAINS BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA 7 DI SMA NEGERI Rosadi, P. Rima Elda; Rapi, N. K.; Yasa, P.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i2.22100

Abstract

Abstrak Rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya strategi pembelajaran atau metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas. Melalui penerapan bahan ajar sains berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran fisika, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan aktivitas belajar, (2) meningkatkan prestasi belajar, dan (3) mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapan bahan ajar sains berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran fisika. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 7 SMAN 2 Singaraja yang berjumlah 32 orang. Objek penelitian ini adalah aktivitas belajar, prestasi belajar, bahan ajar sains berbasis kearifan lokal, dan respon siswa terhadap penerapan bahan ajar sains berbasis kearifan lokal. Data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui observasi pada setiap pertemuan, dengan menggunakan pedoman observasi. Data prestasi belajar fisika diperoleh melalui tes prestasi tiap akhir siklus, data respon siswa diperoleh melalui angket respon siswa pada akhir siklus kedua. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dikatakan berhasil jika aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif, prestasi belajar siswa minimal berkategori tinggi, respon siswa minimal berkategori positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar, hal ini ditunjukkan dari skor rata-rata aktivitas belajar pada siklus I = 14,55; Standar Deviasi = 2,25; dengan kategori cukup aktif, dan rata-rata aktivitas belajar pada siklus II = 15,99; Standar Deviasi = 1,98 dengan kategori aktif. Hasil prestasi belajar pada kedua siklus berkategori baik. Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus I, nilai rata-rata  = 73,6; Standar Deviasi = 11,9 dengan KK = 75%. Siklus II, nilai rata-rata  = 83,9; Standar Deviasi = 5,8 dengan KK = 90,6%. Respon siswa terhadap penerapan bahan ajar sains berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran fisika berkategori sangat positif dengan skor rata-rata   = 83,75.  Kata kunci: aktivitas belajar, prestasi belajar, bahan ajar sains berbasis kearifan lokal
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED- LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA SMA ., Ni Luh Wiwin Arya Juniari; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5498

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa, 2) mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran fisika, dan 3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap implementasi model pembelajaran problem based learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas X1 SMA Saraswati Seririt yang berjumlah 36 orang. Objek penelitian meliputi model problem based learning, kemampuan pemecahan masalah, aktivitas, dan tanggapan siswa. Data penelitian diperoleh dari hasil tes akhir siklus dan angket. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan 1) penerapan model problem based learning mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika. Hal ini terlihat dari perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan kalsikal siklus I dengan siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai siswa adalah 74,39 dengan ketuntasan klasikal 58,33%, sedangkan pada siklus II rata-rata nilai siswa adalah 81,31 dengan ketuntasan klasikal 80,05%, 2) aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan karena siswa diberikan kesempatan untuk berpendapat melalui kegiatan diskusi dan presentasi, dan 3) siswa memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap penerapan model pembelajaran problem based learning. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.Kata Kunci : model pembelajaran problem based learning, kemampuan pemecahan masalah. ABSTRACT This study aimed at 1) improving the students’ problem solving ability, 2) describing the students’ activity, and 3) describing the students’ responds toward the implementation of problem based learning. This study was Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. The subject of this study was the tenth grade students of class X1 at SMA Saraswati Seririt in academic years 2014/2015. The total number of the students in this study was 36 students. The object of this study were problem based learning, problem solving ability, student’s activity, and student’s respond. Data of the study were collected from the result test in the cycle 1 and the cycle 2, and from the questioner. Data were analyzed descriptively. The result of this study shows that, 1) the implementation of problem based learning is able to improve students problem solving physics ability. It can be seen from the average score ratio between at the cycle 1 and at the cycle 2. The average score at the first cycle is 74.39 with classical completeness 58,33%, meanwhile the average score at the second cycle is 81.31 with classical completeness 80.05%, 2) The students’ activities in learning activities has increased because students are given the opportunity to argue through discussions and presentations, and 3) the students’ responds toward the implementation of problem based learning in physics class is positive. Based on the research finding, it can be concluded that the implementation of problem based learning is able to improve students problem solving ability.keyword : problem based learning, problem solving ability
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA ., Dewa Putu Yuda Prasetia; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5698

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pengaruh efikasi diri terhadap prestasi belajar fisika, 2) mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika, dan 3) mendeskripsikan pengaruh efikasi diri dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan desain ex post facto. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tabanan yang berjumlah 352 siswa. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik proporsional random sampling yang berjumlah 178 siswa. Data efikasi diri dan motivasi belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, sedangkan prestasi belajar fisika menggunakan tes objektif dengan materi suhu dan kalor. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, analisis regresi linier sederhana dan regresi ganda dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh efikasi diri terhadap prestasi belajar fisika dengan sumbangan efektif sebesar 4,02%, (2) terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika dengan sumbangan efektif sebesar 3,28%, 3) terdapat pengaruh efikasi diri dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika dengan sumbangan efektif sebesar 7,30%. Kata Kunci : Efikasi Diri, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar The purpose of this study were 1) to describe the influence of self efficacy towards physics learning achievement, 2) to describe the influence of learning motivation towards physics learning achievement, and 3) to describe the influence of self-efficacy and learning motivation towards physics learning achievement. This type of research was correlational research with design ex post facto. The population was all tenth grade students at Senior High School in Tabanan with population of 352 students. The research sample was taken by proportional random sampling technique which concisted of 178 students. Data of self-efficacy and learning motivation were collected by using questionnaires, while physics learning achievement by using objective tests with the material of temperature and heat. Data were analyzed by descriptive analysis technique, simple linear regression analysis and multiple regression with two predictors. The result of the study indicates that: 1) there is an influence of self-efficacy towards physics learning achievement with effective contribution of 4.02%, (2) there is an influence of learning motivation towards physics learning achievement with effective contribution of 3.28%, 3) there is an influences of self-efficacy and learning motivation towards physics learning achievement with effective contribution of 7.30%. keyword : Self Efficacy, Learning Motivation, Learning Achievement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ., Pande Made Selamet Riyadi; ., Dra. Ni Made Pujani,M.Si; ., Drs. Iwan Suswandi, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.6430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan hasil belajar fisika siswa, 2) meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, dan 3) mendeskripsikan respon siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Penebel tahun pelajaran 2015/2016 terhadap penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan 23 orang siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Penebel pada semester ganjil tahun akademik 2015/2016. Tindakan dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus dibagi menjadi 4 tahap kegiatan, yaitu 1) perencanaan; 2) tindakan; 3) evaluasi; dan 4) refleksi. Data dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dikatakan berhasil jika Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran fisika ≥ 75 dengan ketuntasan klasikal ≥ 85%. Hasil analisis menunjukkan bahwa 1) penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, ( XKB siklus I = 73,22 dengan kategori baik, XKB siklus II = 84,04 dengan kategori baik. 2) penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar, untuk aspek kognitif (XK) = 81,46, aspek psikomotor (XP) = 83,69 dan aspek afektif (XA) = 76,14 (siklus I), XHB siklus II yaitu aspek kognitif (XK) = 83,04, aspek psikomotor (XP) = 84,42 dan aspek afektif (XA) = 81,49 dan 3) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran berbasis masalah berkategori positif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar fisika siswa.Kata Kunci : PBL, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, tanggapan siswa. This study aimed at 1) improving the students’ physics learning outcomes 2) improving students' critical thinking skills, and 3) describing the grade XI IPA 3 students’s response of SMAN 1 Penebel in the academic year 2015/2016 toward the application of problem-based learning model. This research was a classroom action research that involved 23 students of class XI IPA 3 of SMAN 1 Penebel at the odd semester of academic year 2015/2016. Actions were conducted in two cycles of learning. Each cycle was divided into 4 stages of activities: 1) planning, 2) the action, 3) evaluation, and 4) reflection. All data were analyzed descriptively. The study was called to be successful if the achievement of minimum completeness criteria (KKM) for the physics subjects was ≥ 75 with classical completeness ≥ 85%. The results show that 1) the application of problem-based learning model can improve students’ critical thinking skills, (XKB cycle 1 = 73.22 which is categorized to be “good” with 43.47% classical completeness, XKB in cycle 2 = 84.04 which is categorized to be “good” with classical completeness 100 %; 2) the application of problem-based learning model can improve learning outcomes, XHB in cycle 1, that is the XK = 81.46, XP = 83.69 and XA = 76.14, XHB in cycle 2, that is XK = 83.04, XP = 84.42, and XP = XA = 81.49; 3) student responses toward the application of problem-based learning model is in positive category.keyword : PBL, critical thinking skills, learning outcomes, student responses.
RELEVANSI SUASANA KELAS YANG DICIPTAKAN GURU FISIKA DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN SOSIAL DAN EMOSIONAL SISWA ., Ni Kadek Vingki Aryanti; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v3i1.7431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suasana kelas yang diciptakan guru fisika, kecerdasan sosial dan emosional siswa, serta relevansi suasana kelas yang diciptakan dalam mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana 12 siswa dan satu guru fisika dipilih sebagai informan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, triangulasi dan dokumentasi. Lalu dianalisis dengan beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Setelah analisis data, peneliti menemukan hasil sebagai berikut. 1) Suasana kelas yang diciptakan guru cenderung kurang edukatif, terkontrol dan otoriter. 2) Aspek kecerdasan sosial siswa yang muncul belum optimal dimana empati siswa masih tahap kognitif, sehingga aspek kecakapan sosialnya masih berada pada tahap dasar. 3) Aspek kecerdasan emosional yang dominan muncul adalah kesadaran diri dan pengelolaan emosi yang negatif, sedangkan aspek yang tidak dominan muncul adalah integritas dan adaptabilitas diri. 4) Suasana kelas yang kiranya mendukung pengembangan kecerdasan sosial dan emosional adalah suasana yang safe and care tetapi tetap menantang melalui kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif ditambah pemberian nasihat, motivasi, humor dan reward.Kata Kunci : kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, safe and care, suasana kelas. This study aimed at describing the classroom atmosphere, social intelligence, emotional intelligence, and the relevance of classroom atmosphere in developing the students’ social and emotional intelligences. The researcher used qualitative approach. 12 students and one physics teacher were selected as informant. Data were collected by means of observation, interviews, triangulation, and documentation, and then were analyzed with these following steps: data reduction, presentation, and verification. After analyzing the data, the researcher finds the results as follows. 1) The classroom atmosphere created by teachers tends to be less educative, less controlled and authoritative. 2) The aspects of social intelligence that appeared are not optimized. Students’ empathies are still at cognitive stage, so the intelligence aspect of the students is still at basic stage. 3) The emotional intelligence of students tends to be good in recognizing This study aimed at describing the classroom atmosphere, social intelligence, emotional intelligence, and the relevance of classroom atmosphere in developing the students’ social and emotional intelligences. The researcher used qualitative approach. 12 students and one physics teacher were selected as informant. Data were collected by means of observation, interviews, triangulation, and documentation, and then were analyzed with these following steps: data reduction, data display, and verification. After analyzing the data, the researcher finds the results as follows. 1) The classroom atmosphere created by teachers tends to be less educative, less controlled and authoritative. 2) The aspects of social intelligence that appeared are not optimized. Students’ empathies are still at cognitive stage, so the intelligence aspect of the students is still at basic stage. 3) The aspect of emotional intelligence that often appeared are self-awareness and managing negative emotions, while the aspect that not appeared are integrity and self-adaptability. 4) The classroom atmosphere which support the development of social and emotional intelligence is the atmosphere which is safe and care but challenge through the activities which involve the students actively, and give advice, motivation, joke, and reward to the students.keyword : emotional intelligence, social intelligence, safe and care, the classroom atmosphere
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA: PENGARUHNYA DALAM PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS X IPA 3 DI SMA NEGERI 1 NEGARA ., Gede Teja Wira Setiawan; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Drs. Iwan Suswandi, M.Si.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8146

Abstract

Penelitian ini 1) mendeskripsikan strategi pembelajaran yang dilaksanakn guru fisika dalam mengembangkan sikap ilmiah siswa di SMA Negeri 1 Negara, 2) mendeskripsikan sikap ilmiah siswa kelas X IPA 3 dalam mengikuti pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Negara, 3) mendeskripsikan relevansi strategi pembelajaran guru fisika terhadap sikap ilmiah siswa kelas X IPA 3 di SMA Negeri 1 Negara. Strategi pembelajaran guru yang diamati meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang dilakukan oleh guru fisika di SMA Negeri 1 Negara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data yang dipaparkan berupa deskripsi nyata temuan peneliti terhadap strategi pembelajaran guru fisika di SMA Negeri 1 Negara. Jumlah guru fisika yang menjadi sumber data sebanyak 1 orang dan jumlah siswa yang menjadi sumber data sebanyak 12 orang. Data diambil melalui proses observasi, wawancara, kuisioner, serta kajian dokumen-dokumen yang terkait dengan permasalahan penelitian. Analisis dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan alur kerja reduksi, paparan, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Strategi pembelajaran yang digunakan guru di kelas X IPA 3 di SMA Negeri 1 Negara adalah strategi pembelajaran ekspositori. (2) Sikap ilmiah siswa kelas X IPA 3 di SMA Negeri 1 Negara sudah baik ditandai dengan muculnya 3 dari 4 dimensi. Dimensi yang muncul tersebut adalah sikap rasa ingin tahu, sikap kemauan mengubah padangan, dan sikap berfikir kritis. (3) Strategi pembelajaran yang digunakan guru telah mampu memunculkan dimensi sikap rasa ingin tahu dan sikap berfikir kritis siswa dalam upaya pengembangan sikap ilmiah siswa. Kata Kunci : strategi pembelajaran, sikap ilmiah, rasa ingin tahu, berfikir kritis. This research aimed at: 1) describing the teaching strategy used by the teacher, 2) describing the students’ scientific attitude, 3) describing teaching strategy that used by physics teacher and its relevance with science attitude . The observed teaching strategy was planning, execution, and assessment done by Physics teachers in SMA Negeri 1 Negara. The type of this research was qualitative research. The main instrument of this research was the researcher itself. Data which was elaborated were the real description of researcher’s findings towards the physics teacher and the amount of students who became data source was 12 students. Data were collected by observing, interviewing, giving questionnaire, and document study. The analysis was done during and after data collection by doing reduction, elaboration, and data verification. The result of this research are as follow: 1) Teaching strategy used by teacher in class X IPA 3 of SMAN 1 Negara was expository strategy, 2) The scientific attitude of students in class X IPA 3 of SMAN 1 Negara was good marked by the appearance of 3 from 4 dimensions. The dimensions appear is curiosity, willingness to change the point of view, and critical thinking, 3) Teaching strategy used by teacher have arisen the dimension of curiosity and critical thinking in the attempts of developing student’s scientific attitude. keyword : teaching strategy, scientific attitude, curiosity, critical thinking
PENGARUH MODEL SELF REGULATED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS XI MIA DI SMA NEGERI 1 TEMBUKU Winiari, Luh Putu; Santyasa, I W; Suswandi, I
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i1.20646

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran self regulated learning dan model pembelajaran konvensional siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Tembuku. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasiexperiment) dengan desain penelitian one way pretest-posttest non-equivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik random assignment. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI MIA 1 dengan anggota 24 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 dengan anggota 25 orang sebagai kelas kontrol. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kritis. Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran self regulated learning dan model pembelajaran konvensional sebesar 7,845. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model pembelajaran self regulated learning lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Kata kunci: Self Regulated Learning, Kemampuan Berpikir Kriti

Page 8 of 45 | Total Record : 443