cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
APTEKINDO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Prosiding Seminar Internasional Aptekindo (Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia)
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
PARTNERSHIPS LPTK-PTK DENGAN SMK MELALUI INTERNSHIPS SEBAGAI STRATEGI DALAM PENYIAPAN GURU SMK RSBI Yayat Yayat
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Sesuai amanat Undang Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,khususnya pasal 50 ayat 3, maka sejak tahun 2004, pemerintah telah mengembangkan programtentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), termasuk untuk Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) dan memfasilitasi sekolah yang berpotensi untuk menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).Kebijakan tersebut berimbas terhadap penyediaan dan pengembangan sumber daya yangdibutuhkan, khususnya guru/pendidik. Guru yang dibutuhkan untuk sekolah RSBI atau SBI, harusmemiliki standar kompetensi pendidik yang sesuai dengan standar nasional pendidikan ((kompetensipaedagogis, kompetensi personal, kompetensi professional, dan kompetensi sosial) dan diperkayadengan standar-standar yang bertaraf internasional. Untuk menyiapkan guru yang memenuhi tuntutantersebut, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan-Pendidikan Teknologi Kejuruan (LPTK-PTK)sebagai lembaga penghasil guru teknologi dan kejuruan memiliki peran strategis, tetapi sekaligusmenjadi tantangan, bahan kajian dan pemikiran bagi LPTK-PTK, guna menghasilkan lulusan/guruyang memiliki kompetensi sesuai tuntutan lapangan.Keberadaan LPTK-PTK sebagai lembaga yang mendidik dan menghasilkan calon guru, tidakdapat dipisahkan dengan SMK sebagai lembaga tempat melatih calon guru. Oleh karena, kedualembaga tersebut sama-sama bertanggung jawab terhadap penyiapan guru berkualitas, khususnyaguru kejuruan. Sehubungan dengan itu, kemitraan (partnerships) antara kedua lembaga tersebutharus terus dijalin dan dikembangkan. Selain itu, hubungan dan kemitraan antara kedua lembagatersebut harus sinergi dan harmonis. Artinya, antara kedua lembaga tersebut harus ada keterbukaandan kesamaan visi dalam menghasilkan guru kejuruan sesuai yang dibutuhkan lapangan. Hal inidimaksudkan, agar keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara apa yang dibekalkankepada para peserta didik di LPTK dengan kompetensi yang menjadi tuntutan di sekolah dapatterwujud. Untuk itu, adanya program kemitraan antara LPTK-PTK dengan SMK, diharapkan dapatmenjadikan suatu hubungan timbal balik yang menguntungkan. Permasalahannya adalah: 1)Bagaimana peran LPTK PTK dalam menyiapkan guru SMK RSBI? 2) Bagaimana peran SMK sebagailembaga tempat melatih calon guru dalam menyiapkan guru SMK RSBI? dan 3) Bagaimana wujudpartnerships antara kedua lembaga dalam penyiapan guru SMK RSBI? Untuk menyiapkan gurukejuruan yang berkualitas.Kata Kunci: Partnerships, Internships, Guru SMK RSBI
RANCANG BANGUN SISTEM SERVER PULSA ELEKTRIK UNTUK BISNIS PULSA PADA TINGKAT AGEN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Yoyo Somantri; Iwan Kustiawan
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia bisnis pulsa elektrik terdapat pengklasifikasian seller, dimana setiap seller ataupenjual memiliki tingkatan tertentu, mulai dari Master Dealer, Dealer, Sub Dealer, dan Agent/Retailer.Pelaku bisnis tingkat agen biasanya memiliki jaringan penjualan tertentu saja, mereka melakukanpenjualan hanya kepada orang-orang yang mereka kenal sehingga proses penjualan dapat dilakukantanpa harus bertemu langsung dengan pelanggan. Seorang pelanggan dari seorang agen bisameminta pulsa lewat SMS kepada agen, tetapi terkadang seorang agen tidak memegang handphonepenghasil uangnya, sehingga menyebabkan permintaan pulsa dari pelanggan datang terlambatbahkan sangat terlambat, hal ini merupakan gangguan diluar teknis perangkat network. Sistem serverpulsa elektrik untuk bisnis pulsa pada tingkat agen ini dirancang bertujuan untuk menghindariketerlambatan pemenuhan permintaan pulsa dari pelanggan kepada agen akibat dari kesalahan agentersebut, dimana sistem ini dibangun berbasiskan mikrokontroler ATMega8535 dengan Siemens M35isebagai terminal Receiver Transmitter-nya, dan bahasa program yang digunakan adalah bahasa C,menggunakan CodeVision V2.03.4 Standard Compiler dan komponen antar muka digunakan RS 232berfungsi sebagai penghubung antara ponsel dengan mikrokontroler. Daya yang dibutuhkan untukseluruh sistem 1,25 watt. Prinsip kerja :seorang pelanggan cukup mengirimkan SMS dengan formattertentu apabila ingin melakukan permintaan pulsa kepada agen , maka agen server system (HPSiemens M35i) akan merespon SMS pelanggan tersebut kemudian data tersebut diproses olehsistem minimum ATmega 8535 dan data tersebut dikirimkan kembali oleh HP Siemens M351 ke mainserver system. Lalu main server system merespon SMS dari agen dan akan mengirimkan pulsakepada pelanggan sesuai dengan jenis dan nominal yang diminta oleh pelanggan. Secara sederhanaproses kerja dari sistem ini hanya menggantikan permintaan pulsa dari agen ke server utama yangawalnya dilakukan dengan mengirimkan SMS secara manual menjadi otomatis, dengan syarat bahwaSMS yang dikirim oleh pelanggan sesuai dengan format yang ditentukan dan nomor ponselpelanggan tersebut terdaftar pada sistem server agen ini. Pengujian dilakukan terutama kesesuaianbaudrate antara ponsel dengan mikrokontroler, baudrate ponsel dengan mikrokontroler telah sesuai,yaitu sebesar 19200 bps dengan error 0%. Berdasarkan hasil pengujian tingkat keberhasilan sistemminimum ini masih belum maksimal, hanya mencapai 80% karena penyusunan program masih belumsempurna. Pada rancangan selanjutnya sistem minimum ini akan dikembangkan lagi dan diperbaikisehingga benar-benar dapat diaplikasikan sebagai server pulsa tingkat agen yang dapat berfungsisecara maksimal dan handal.Kata kunci : mikrokontroler, agen server system, dan main server system
STRATEGI DAN PERAN LPTK DALAM PENYIAPAN GURU VOCATIONAL DI SMK Yani Achdiani
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu implikasi globalisasi dalam pendidikan yaitu persaingan antar lembaga pendidikanakan semakin berat. Mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yangsemakin besar dan kompleks, tiada jalan lain bagi LPTK untuk mengupayakan cara-cara untukmeningkatkan daya saing lulusan serta produk-produk akademik lainnya, dengan strategi danpeningkatan mutu LPTK. Dalam menggerakkan segala kemampuan di dalam lembaga pendidikanuntuk mencapai mutu yang ditetapkan, haruslah dikembangkan adanya kerjasama antar unsur-unsurpelaku proses mencapai mutu. Oleh karena itu, sebaiknya calon guru membekali diri denganpengalaman di luar disiplin ilmunya dan membuka diri untuk dunia usaha. LPTK diharapkan mampumemperluas jaringan kerja sama tidak hanya dengan lembaga-lembaga kerja kependidikan, tetapijuga nonkependidikan seperti perusahaan dan pemda (pemerintah daerah). Pendidikan vocationaldiberikan untuk mempersiapkan tenaga kejuruan yang handal, trampil untuk menghadapi tantanganmasa depan. Oleh karena itu LPTK dapat memberikan sumbangsih sebesar-besarnya bagitercapainya kondisi tinggal landas bagi sekolah kejuruan melalui dikuasainya trilogi profesi oleh parapendidik, serta dikemasnya pengelolaan satuan pendidikan melalui pengelolaan pendidikan berbasiskinerja. Guru atau pendidik harus menguasai dan memenuhi ketiga komponen trilogi profesi (Prayitno,2007), yaitu komponen dasar keilmuan, komponen substansi profesi dan komponen praktik profesi. Disamping itu, pengelolaan pendidikan diharapkan mampu memberdayakan para pendidik yangprofesional itu, untuk menyelenggarakan tugas keprofesionalannya sesuai dengan trilogi profesimasing-masing.Kata Kunci : Strategi, LPTK, Penyiapan , Guru, Vocational.
STRATEGI PROGRAM STUDI TATA BOGA DI LINGKUNGAN LPTK UNTUK MEMPERTAHANKAN AKREDITASI Nurlaila Abdullah Mashabi
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Studi merupakan penentu kesuksesan suatu universitas.Setiap program studimempunyai misi yang memberikan gambaran tentang masa depan. Program Studi mempunyai tujuandan sasaran yang direfleksikan dalam bentuk out come Program Studi. Strategi serta keberhasilanpelaksanaannya diukur dengan standar yang terdiri dari beberapa parameter yang mencakupkomitmen program studi untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yaitu: Visi, Misi,Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian, Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaandan Penjaminan Mutu, Mahasiswa dan Lulusan, Sumber Daya Manusia, Kurikulum, Pembelajarandan Suasana Akademik, Pembiayaan, Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi, Penelitian,Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat dan KerjasamaDalam menjalankan visi,misi, program studi tata boga harus mampu mempertahankanakreditasi melalui strategi yang terencana dan meliputi komponen yang ada dari program studi tataboga. Yaitu dengan peningkatan pengabdian masyarakat, penelitian,profil lulusan dengan ketepatanwaktu penyelesaian studi sesuai dengan batas masa akhir studi. Untuk mendukung kurkulum, bahanajar, fasilitas, mencari income generating melalui hibah, memaksimalkan laboratorium yang adasehingga dapat membiayai sendiri, serta mengadakan pelatihan-pelatihan.Saat ini Program Studi TataBoga mendapat nilai akreditasi A, akan tetapi untuk mempertahankan nilai tersebut perlu adanyapeningkatan kinerja dosen sehingga akreditasi bias dipertahankanKeywords: Program studi, Akreditasi, Strategi
IMPLEMENTASI SERTIFIKASI ISO UNTUK LABORATORIUM DI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI KEJURUAN Ridawati -
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diakuinya suatu hasil analisis dan tuntutan konsistensi level kualitas serta standar yangditetapkan oleh para pelanggan menyebabkan laboratorium uji/kalibrasi berusaha untuk menjadilaboratorium yang terakreditasi. Sertifikat ISO, terutama ISO/IEC 17025:2005 untuk laboratorium,merupakan prasarat utama suatu hasil analisis diakui oleh suatu lembaga yang mensyaratkan mutuyang reliabel. Laboratorium uji dan kalibrasi perlu diakreditasi, untuk memberi kepercayaan atas datahasil uji yang dikeluarkan laboratorium. Agar pengguna data percaya bahwa data yang dihasilkandapat dipercaya, maka laboratorium harus diakreditasi.Data yang dihasilkan oleh laboratorium yang telah diakreditasi harus bisadipertanggungjawabkan secara hukum. Hal itu dikarenakan data yang dihasilkan oleh suatulaboratorium terakreditasi telah melalui sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan sesuai ISO17025. Di dalam ISO 17025, hampir semua hal yang mempengaruhi kualitas data dikendalikansehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi bias dihindari atau diminimalisasi.Laboratorium di lingkungan LP/PTK sebagian besar hingga saat ini masih berfungsi sebagailaboratorium praktek.Pengembangan laboratorium jasa analisis terakreditasi di LP/PTK yang dalam peranannyaakan diaplikasikan sebagai laboratorium untuk pengabdian pada masyarakat dapat diwujudkan.Seiring dimulainya langkah-langkah implementasi serta proses sertifikasi dengan konsisten danefektif, maka langkah laboratorium untuk terakreditasi semakin jelas dan nyata.
PENGEMBANGAN MODEL SERTIFIKASI GURU SMK H. Mukhidin; Yetni Marlina
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era globalisasi sekarang ini tantangan dan persaingan diberbagai bidang kehidupansangatlah ketat agar kita mampu bertahan dan tetap eksis kita harus mampu merespon berbagai bentukperubahan tersebut dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif dan inofatif lewatpendidikan baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satupendidikan formal yang dijalankan di Indonesia adalah jalur pendidikan kejuruan. Peranan guru sebagaiujung tombak pelaksanaan pendidikan disekolah sangatlah menentukan keberhasilan pencapaian tujuanpendidikan yang telah ditetapkan.Guru yang sangat dibutuhkan disini adalah guru yang professional yang mempunyai standarisasipendidikan yang baik. Pengakuan terhadap guru sebagai tenaga profesional, akan dapat diberikanmanakala guru tersebut memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yangdipersyaratkan. Dengan demikian guru yang profesional adalah guru yang rnemperoleh pengakuansecara formal dan lembaga yang berwenang. Jadi salah satu syarat guru yang professional itu adalahtelah memperoleh sertifikasi guru setelah melengkapi persyaratan yang ditetapkan. Sertifikasi inidiberikan baik kepada guru pada semua jenjang pendidikan termasuk terhadap guru SMK.Kata kunci : Sertifikasi Guru, Pendidikan SMK
PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DI BIDANG PANGAN Ana Rahmi
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan memiliki keterkaitan yang tinggi dengan dunia usaha. Hal ini karena para lulusannyamemang diharapkan bisa langsung mengisi kesempatan kerja yang ada di dunia usaha dan duniaindustri. Perkembangan kebutuhan masyarakat atas SDM yang berkualitas secara perlahan tetapi pastisemakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yangtidak hanya membutuhkan SDM yang berorientasi untuk kebutuhan dunia industri. SDM yang dibutuhkansaat ini adalah SDM yang memiliki kompetensi unggulan terutama dalam hal kemampuan untuk perpikirdan kesiapan para lulusan baru bekerja di dunia usaha/industri. Pengalaman-pengalaman yang diperolehdari dunia usaha, ternyata menunjukkan bahwa suatu kompetensi yang dimiliki angkatan kerjadibutuhkan oleh dunia kerja. Pendidikan dan dunia kerja bukan hanya untuk menyiapkan lulusan yangsiap kerja karena memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan dunia industri, pendidikan mestijuga melatih lulusan untuk mampu mandiri menjadi wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinyamaupun orang lain yang dapat mengembangkan usaha dalam bidang pangan, baik berupa produkmentah, bahan setengah jadi maupun produk jadi merupakan kegiatan yang memiliki prospek sangatbaik. Hal ini disebabkan oleh karena selama manusia hidup akan selalu memerlukan pangan untukkebutuhan fisiknya. Jadi usaha dalam bidang pangan orientasinya bisa seumur hidup.Kata Kunci : Pendidikan Tinggi, Dunia Usaha, Pangan
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI Surniati Chalid
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi merupakan urgensi yang mendesak untuksegera dilakukan perbaikan. Peningkatan mutu itu pada dasarnya dapat dilakukan dengan strategimerubah salah satu dari subsistem : manusia, struktur, teknologi, dan proses organisasi. Pendidikandan dunia kerja bukan hanya untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja karena memiliki keterampilanatau keahlian yang dibutuhkan dunia industri. pendidikan mesti juga melatih lulusan untuk mampumandiri menjadi wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain. Pendidikandan dunia kerja jadi fokus yang penting saat ini. Untuk mewujudkannya, perlu sinergi dengan banyakpihak. Strategi peningkatan lulusan bermutu di perguruan tinggi, perubahan itu dilakukan padasubsistem manusia dan teknologi, yang meliputi: (1) mahasiswa yang di didik; (2) dosen sebagaipendidik dan pengajar; dan (3) sarana dan prasarana.Kata Kunci : Pendidikan, Peningkatan Mutu, Perguruan Tinggi
KONSTRUKTIVISME DAN SEKOLAH KEJURUAN ADIKAHRIANI -
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah menengah kejurusan tidak hanya dituntutuntuk dapat mengajar dan mengembangkan pembelajaran, melainkan harus memiliki kemampuankeahlian yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru sebagai sumber daya manusia yang ada disekolah (SMK) mempunyai peranan yang sangat menentukan dan merupakan kunci keberhasilan dalammencapai tujuan pendidikan, karena guru adalah pengelola pelaksana pembelajaran bagi para sisawa.Upaya pengembangan SMK hingga mencapai 70% dibandingkan dengan SMU, tentunya akanmembutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya, sehingga pengelolaan SMK akanmencapai efisien dan efektivitas yang tinggi. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan (SMK) untukmencapai tujuan yang diinginkan tidak hanya tergantung pada gedung yang megah, media pembelajaranyang lengkap, peralatan praktik yang canggih, kurikulum yang baik, serta sarana pembelajaran lainyayang dimiliki, melainkan juga tergantung pada sumber daya manusia yang mengelola lembagapendidikan tersebut. diantara sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan pada kegiatanpembelajaran di SMK adalah Guru.
PROFIL PROGRAM STUDI TATA RIAS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Siti Wahidah
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari jurusan PKK Prodi Tata Rias untuk menghasilkan lulusan yang profesional baikmelalui pre service maupun in service education, menghasilkan konsep-konsep pengembanganpendidikan melalui pengkajian keilmuan dan penelitian. Jumlah mahasiswa Tata Rias pada tahunpertama (2007) sebanyak 9 orang yang hingga saat ini berjumlah 2 orang, tahun kedua (2008)sebanyak 81 orang dan yang mendaftar ulang 66 orang, sedang tahun ketiga (2009) sebanyak 62orang yang sebagian besar didominasi dari provinsi Sumatera Utara. Kualitas bahasa Inggrismahasiswa belum dapat diketahui karena belum pernah dilakukan test TOEFEL.Prodi Tata Rias Jurusan PKK yang memiliki 5 orang dosen tetap, 20 orang dosen yang aktifdan merupakan dosen prodi Tata Boga dan Prodi Tata Busana, 6 orang dosen luar biasa yang diambildari jurusan pendidikan Seni Rupa, pendidikan Kimia, Pendidikan Olah Raga dan praktisi, saat ini 1orang sedang mengikuti program studi lanjut S2. Kurikulum yang digunakan di jurusan PendidikanKesejahteraan Keluarga (PKK) adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi Sistim Blok terdiri dari 150SKS dengan lama studi 8 semester. Beberapa materi mata kuliah yang terdapat dalam kurikulummasih terdapat yang saling tumpang tindih, penempatan mata kuliah prasyarat dengan mata kuliahlanjutan yang belum memadai dan lingkup kedalaman yang belum optimal.Perangkat kurikulum yaitu Silabus dan SAP masih belum terarah kepada kebutuhan pasar,sehingga perlu diusahakan pengembangan profesionalisme para lulusan setiap materi mata kuliahdalam rumpun belum secara khusus dibicarakan dalam forum pertemuan Kelompok Bidang Kajian(KBK). Kegiatan proses belajar mengajar pada program studi Tata Rias dilakukan oleh staff dosenyang sekaligus merupakan staff pengajar pada Program Studi Tata Busana dan Program Studi TataBoga dan ditambah dengan dosen luar biasa. Kegiatan belajar mengajar dilakukan setiap hari Seninsampai jum’at, untuk tiap kali pertemuan dosen telah menyiapkan Kontrak Kuliah, SAP sesuai dengansilabus yang ada. Pertemuan kuliah dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dan pada pertemuan ke-4,8, 12, diadakan test formatif dan pertemuan ke-16 ujian final (Test formatif IV). Praktek Kerja Industriadalah salah satu dari mata kuliah yang dilakukan pada semester VII (4 sks), dianjurkan mahasiswamencari tempat praktek sesuai dengan bidangnya setelah selesai mahasiswa harus membuat laporanyang menyangkut pekerjaan yang dilakukan di lapangan yang dibimbing oleh satu orang dosen danlaporan tersebut diseminarkan.

Page 11 of 19 | Total Record : 186


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Tahun 2010