cover
Contact Name
Dani Saepuloh
Contact Email
danie_saepuloh@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
lydiadesmaniarirwan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kelautan Nasional
ISSN : 1907767X     EISSN : 26154579     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Kelautan Nasional (JKN) ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579 adalah jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) adalah nomenklatur baru, sejak tahun 2017, untuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP). Jurnal Kelautan Nasional, sebelum dikelola oleh Pusriskel maupun P3SDLP, adalah dikelola oleh Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Pada tahun 2016, P3TKP kemudian merger ke P3SDLP.
Arjuna Subject : -
Articles 223 Documents
DESAIN MEJA PENJAJA IKAN HIGIENIS UNTUK PASAR IKAN DI PELABUHAN AWANG LOMBOK TENGAH Imam Taukhid; Amin Pamungkas; Daud S. A. Sianturi; Donal Daniel
Jurnal Kelautan Nasional Vol 9, No 2 (2014): AGUSTUS
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.198 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v9i2.6203

Abstract

Kemunduran mutu kesegaran ikan yang terjadi di pasar-pasar ikan adalah akibat dari penanganan yang tidak tepat. Wadah  penjaja yang seadanya, serta lingkungan yang tidak higienis. Solusi untuk mengatasi hal ini dapat menerapkan teknik refrigerasi. Dalam mendesain sistem refrigerasi harus mengetahui beban pendinginan untuk memudahkan dalam pemilihan peralatan sistem refrigerasi. Sistem refrigerasi ini menggunakan refrigeran R134a. Desain meja penjaja untuk kebutuhan pasar ikan di pelabuhan Lombok Tengah direncanakan memiliki kapasitas sebesar satu meter kubik dan mampu menampung ikan sebanyak 250 kg dengan  daya sebesar 3kW. Dari analisis beban pendinginan yang dilakukan, maka diperoleh nilai COP sebesar  3,65.
PEMETAAN GEOLOGI GUNUNG API BAWAH LAUT KAWIO BARAT PERAIRAN SANGIHE-TALAUD MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER RESOLUSI TINGGI Eko Triarso; Rainer Arief Troa
Jurnal Kelautan Nasional Vol 11, No 2 (2016): AGUSTUS
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.307 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v11i2.6108

Abstract

Indonesia terletak pada lingkaran cincin api Pasifik yang merupakan jalur gunung api. Gunung api ini tidak hanya terdapat di darat tetapi juga di laut. Potensi yang ada pada wilayah sekitar gunung api tidak hanya berupa potensi bencana tetapi juga terdapat mineral ekonomis. Penelitian gunung api bawah laut masih sangat jarang dilakukan. Ekspedisi laut dalam di kawasan perairan Sangihe-Talaud telah dilaksanakan atas kerjasama antara Badan Litbang KP, Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), USA. Ekspedisi ini dilakukan dari tanggal 24 Juni hingga 6 Agustus 2010 dengan nama INDEX-SATAL (Indonesia Expedition Sangihe-Talaud), dimana salah satu tujuan dari ekspedisi ini adalah pemetaan detil dasar laut menggunakan multibeam echosounder. Pengolahan ulang data batimetri menghasilkan kenampakan pola struktur maupun morfologi gunung api bawah laut yang tumbuh pada Lembah Sangihe. Gunung api bawah laut Kawio Barat memperlihatkan kenampakan berbentuk kerucut ideal yang timbul dari kedalaman 5400 meter di bawah permukaan laut dengan puncaknya mencapai kedalaman 1890 meter di bawah permukaan laut. Kenampakan morfologi gunung api bawah laut Kawio Barat ini memperlihatkan bagian barat laut dari gunung api ini memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan pada bagian di sebelah tenggaranya yang bertekstur lebih halus. Hal tersebut mengindikasikan produk vulkanik di sebelah barat laut berumur lebih tua dibandingkan dengan di sisi tenggara. Perbedaan itu dibatasi oleh lembah yang memanjang dari utara ke barat daya.
PENDUGAAN AIR PAYAU DENGAN TOMOGRAFI GEOLISTRIK DI PULAU KARIMUNJAWA JAWA TENGGAH Dino Gunawan Pryambodo; Joko Prihantono
Jurnal Kelautan Nasional Vol 12, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.074 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v12i1.6274

Abstract

Daerah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia umumnya mempunyai sumberdaya air yang payau karena telah terintrusi oleh air laut. Tomografi geolistrik merupakan salah satu teknik untuk mendeteksi nilaiu tahan jenis batuan untuk menduga keberadaan air payau di pulau karimunjawa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode tomografi geolistrik dengan konfigurasi elektroda wenner. Pengukuran dilakukan sebanyak 4 lintasan dengan panjang setiap lintasan 190 meter dan diolah menggunakan program Res2Dinv. Hasil dari tomografi geolistrik di pesisir kecamatan karimunjawa puau karimunjawa di beberapa tempat keberadaan air payau sudah mencapai kedalaman 30 meter dari atas permukaan tanah dengan litologi batuan penyususnnya berupa batu pasir, hal ini menunjukkan penurunan kualitas air bersih di tempat tersebut.
DISTRIBUSI LOGAM BERAT PADA SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA DAN LAUT PROPINSI JAMBI Tri Muji Susantoro; Djoko Sunarjanto; Ariani Andayani
Jurnal Kelautan Nasional Vol 10, No 1 (2015): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.443 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v10i1.4

Abstract

Keberadaan logam berat pada sedimen dapat menjadi polutan apabila konsentrasinya melebihi ambang batas yang ditentukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji konsentrasi logam berat pada sedimen di perairan sungai dan laut di Propinsi Jambi. Tiga sampel sedimen di perairan sungai dan sepuluh sampel sedimen di perairan laut diambil untuk dilakukan analisis laboratorium. Analisis logam berat yang dilakukan di laboratorium meliputi Arsenic (As), Cadmium (Cd), Total Chromium (Cr), Nickel (Ni), Mercury (Hg), Selenium (Se), Zinc (Zn), Copper (Cu), Lead (Pb) dan Cobalt (Co).  Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa Arsenic, Cadmium, Mercury dan Selenium tidak terdeteksi pada sedimen di perairan laut dan sungai. Daerah penelitian terdeteksi tercemar oleh Cobalt (Co) baik di muara sungai dengan konsentrasi 23-25 mg/kg maupun di peraian laut dengan konsentrasi 21-31 mg/kg. Sementara area dekat dengan muara sungai tercemar Cuprum (Cu) dengan konsentrasi 68 mg/kg dan sedikit tercemar  Nickel (Ni) dengan konsentrasi 14 mg/kg, dan Chromium (Cr) dengan konsentrasi 19 mg/kg. [Title : DISTRIBUTION OF HEAVY METAL IN SEDIMENT AT COASTAL AREA JAMBI PROVINCE] The presence of heavy metals in sediments can be a pollutant when its concentration exceeds a specified threshold. The objective of this study is to analyze the concentration of heavy metals in the river and marine sediments in the Jambi Province. Three samples of river sediments and ten samples of marine sediments was taken for laboratory analysis. Analysis of heavy metals were conducted in the laboratory include arsenic (As), Cadmium (Cd), Total Chromium (Cr), Nickel (Ni), Mercury (Hg), Selenium (Se), Zinc (Zn), Copper (Cu), Lead (Pb) and Cobalt (Co). Result of laboratory analysis indicates that Arsenic, Cadmium, Mercury and Selenium were not detected in sediments in the sea water and the mouth of rivers. Research area detected tainted by Cobalt (Co) with concentration 23-25 mg/kg in area near the mouth of the river and 23-25 mg/kg in sea water. While the area near the mouth of the river highly polluted by Cuprum (Cu) with concentration 68 mg/kg and slightly polluted by Nickel (Ni) with concentration 14 mg/kg and Chromium (Cr) with concentration 19 mg/kg. 
TEKNOLOGI PENGKAYAAN UNSUR-UNSUR N, P, Fe PADA RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa Eka Rosyida; Enang H. Surawidjaja; Sugeng H. Suseno; Eddy Supriyono
Jurnal Kelautan Nasional Vol 8, No 3 (2013): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.693 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v8i3.6232

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengkaji respon pertumbuhan Gracilaria verrucosa melalui teknologi pengkayaan N,P dan Fe sebagai unsur hara makro dan mikro ke dalam media budidaya. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu tanpa pengkayaan nutrien/non-enriched (A), pengkayaan N (B), pengkayaan N+P (C) dan pengkayaan N+P+Fe (D). Hasil penelitian menunjukkan pengkayaan  N+P+Fe memberi pengaruh yang lebih tinggi terhadap  pertumbuhan G. verrucosa dan berbeda secara signifikan dengan perlakuan lainnya  (p<0.05). Disamping itu,  klorofil dan konsentrasi N, P, Fe pada rumput laut juga terdeteksi lebih tinggi pada perlakuan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan teknologi pengkayaan dengan menggunakan kombinasi unsur hara makro (N,P) dan mikro (Fe) dalam budidaya G. verrucosa dapat meningkatkan pertumbuhan secara signifikan sehingga dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan dalam budidaya rumput laut tersebut.  Meskipun secara umum kadar dan karakteristik physico-kimia agar lebih baik pada perlakuan pengkayaan N+P, namun kadar agar dan gel strengthnya tidak berbeda dengan perlakuan pengkayaan N+P+Fe.
KONDISI KUALITAS AIR DAN RESPONS PERTUMBUHAN PADA PEMELIHARAAN POSTLARVA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei MENGGUNAKAN SUMBER ENERGI SURYA Kukuh Adiyana; Rahma Vida Anandasari; Tuti Wahyuni; Lolita Thesiana
Jurnal Kelautan Nasional Vol 10, No 3 (2015): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.14 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v10i3.6190

Abstract

Sampai saat ini, Indonesia masih mengandalkan sumber energi PLN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik, baik untuk kebutuhan masyarakat maupun industri seperti budidaya perairan. Energi listrik pada budidaya perairan sangat dibutuhkan untuk menggerakkan pompa aerasi dalam menyediakan oksigen terlarut.Pada Sumber energi PLN seringkali terjadi pemadaman listrik mendadak, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi pembudidaya. Energi surya merupakan salah satu alternatif energi terbarukan yang berpotensi untuk digunakan dalam kegiatan budidaya postlarva udang vaname Litopenaeus vannamei.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kondisi kualitas air dan respons pertumbuhan pada pemeliharaan postlarva udang vaname dengan menggunakan sumber energi surya. Pada Penelitian ini digunakan 2 perlakuan, yaitu perlakuan menggunakan sumber energi surya dan PLN. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan sumber energi surya pada pemeliharaan postlarva udang vaname tidak berpengaruh terhadap kondisi kualitas air dan respons pertumbuhan udang. Hal ini disebabkan pemadaman listrik oleh PLN hanya menyebabkan penurunan konsentrasi DO sampai 6,8 mg/L, dimana pada konsentrasi ini respons pertumbuhan udang dan degradasi bahan organik (sisa pakan, feces) oleh mikroorganisme masih dalam kondisi optimal.
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN APLIKASI ANALISIS JALUR DI TAMBAK BANDENG KABUPATEN INDRAMAYU, PROVINSI JAWA BARAT Admi Athirah; Ruzkiah Asaf; Erna Ratnawati
Jurnal Kelautan Nasional Vol 8, No 1 (2013): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.055 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v8i1.6219

Abstract

Faktor lingkungan berupa kualitas tanah dan air tambak adalah faktor yang sangat menentukan produktivitas tambak di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.Namun demikian, belum ada informasi mengenai pengaruh faktor lingkungan terhadap produksi tambak bandeng di tambak Kabupaten Indramayu.  Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung kualitas tanah dan air terhadap produksi total di tambak Kabupaten Indramayu. Penelitian dilaksanakan di kawasan tambak Kecamatan Pasekan, Lohbener, Arahan, Cantigi, Losarang, Kandanghaur, Indramayu, Balongan dan Krangkeng. Data kualitas tanah dan air tambak dianalisis menggunakan aplikasi analisis jalur denganmenerapkan model mediasi, model rekursif dan model persamaan dua jalur di mana peubah kualitas tanah sebagai peubah bebas dan peubah kualitas air dan produksi tambak bandeng sebagai peubah tidak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis jalur kualitas tanah ada 2 peubah yang mempengaruhi produksi monokultur ikan bandeng yaitu: redoks (Eh) tanah dan pHF, sedangkan peubah kualitas air ada 3 peubah yang mempengaruhi produksi tambak ikan bandeng di Kabupaten Indramayu yaitu TSS (Padatan Tersuspensi) air, Bahan Organik Total (BOT) dan kandungan besi air. Redoks tanah mempunyai nilai pengaruh langsung sebesar -0,451 sedangkan pHF tanah senilai -0,305 terhadap produksi ikan bandeng di tambak. TSS air memiliki nilai pengaruh langsung sebesar 0,346, BOT air dengan nilai pengaruh langsung -0,291 dan kandungan besi (Fe) air sebesar -0,416 yang menunjukkan bahwa dari kelima peubah tanah dan air yang mempunyai nilai pengaruh langsung tersebut, nilai pHF < 0,3 sedangkan peubah lainnya yaitu Eh tanah, TSS air, BOT air dan Fe air < 0,2. 
BAKTERI ASOSIASI PADA KARANG SCLERACTINIA KAITANNYA DENGAN FENOMENA LA-NINA DI PULAU BUNAKEN Eghbert Elvan Ampou; Iis Triyulianti; Suciadi C. Nugroho
Jurnal Kelautan Nasional Vol 10, No 2 (2015): AGUSTUS
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.929 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v10i2.6157

Abstract

Penelitian tentang karang keras (Scleractinian coral) yang terkontaminasi bakteri relatif masih kurang dilakukan khususnya di perairan Indonesia. Untuk itu dilakukan kegiatan penelitian di Taman Nasional Bunaken pada dua periode yakni Mei 2010 (musim peralihan I)  dan Agustus 2011 (Monsoon II). Penelitian ini difokuskan pada kontaminasi bakteri gram positif (+) dan gram negatif (-). Metode yang dilakukan untuk pengambilan sampel di lapangan adalah time swim dimana menyelam  pada kedalaman 5-10 meter selama kurang lebih 30 menit dan mengambil sampel mucus karang secara acak/random dengan menggunakan siring atau mengambil sampel secara langsung pada karang (fraksi cabang) pada lokasi yang sama. Sampel dianalisis dengan proses isolasi bakteri di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada  Mei 2010 bakteri gram positif lebih mendominasi dari gram negatif, sebaliknya Agustus 2011 bakteri gram negatif yang lebih dominan dari gram positif.  Indikasi faktor penyebab terjadinya bakteri gram positif yang lebih dominan khususnya di tahun 2010  ialah fenomena La-Nina yang terjadi selama periode tersebut. Perubahan suhu rata-rata yang terjadi pada kedua musim tersebut menjadi salah satu faktor yang merangsang pertumbuhan kedua kelompok bakteri ini.  Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut khususnya dalam menentukan jenis bakterinya dan pengambilan sampel pada setiap musim.
KARAKTERISTIK SEBARAN SEDIMEN PANTAI UTARA JAWA STUDI KASUS: KECAMATAN BREBES JAWA TENGAH Wisnu Arya Gemilang; Guntur Adhi Rahmawan; Ruzana Dhiauddin; Ulung Jantama Wisha
Jurnal Kelautan Nasional Vol 13, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.747 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v1i2.6456

Abstract

Dinamika kawasan pesisir mencakup proses erosi dan sedimentasi merupakan hal penting untuk mengetahui kondisi pantai. Pesisir Kecamatan Brebes merupakan salah satu kawasan di Pantai Utara Pulau Jawa yang memiliki dinamika perubahan pesisir sangat fluktuatif. Studi sebaran jenis sedimen yang dilakukan secara terpadu di perairan Kecamatan Brebes ditunjukkan untuk memberikan gambaran proses transportasi dan pengendapan sedimen berdasarkan distribusi ukuran butir sedimen. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel sedimen dasar perairan secara acak dan tersebar di sepanjang pesisir dengan metode grab sampler, kemudian dilakukan analisis lebih lanjut dengan metode granulometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, pola sebaran sedimen permukaan dasar laut Kecamatan Brebes didominasi oleh sedimen berukuran lempung-pasir. Jenis sedimen berdasarkan ukuran butirnya yaitu pasir, pasir lanauan, lanau pasiran dan lanau. Kondisi hidro-oseanografi yang fluktuatif memberikan nilai sortasi buruk hingga sedang. Dominasi ukuran halus tersebar pada bagian Timur wilayah kajian, sedangkan fraksi kasar tersebar dibagian Barat dekat dengan laut Jawa. Kondisi tersebut menjadi faktor utama yang memicu erosi dibagian pesisir Kecamatan Brebes.
ANALISIS KERJA SISTEM REFRIGERASI MEJA PENJAJA IKAN Imam Taukhid; Donal Daniel; B. Realino S.
Jurnal Kelautan Nasional Vol 9, No 3 (2014): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.616 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v9i3.6208

Abstract

Penjual ikan di pasar-pasar tradisional masih mengalami kendala dalam menerapkan teknik pengesan. Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan menerapkan teknologi refrigerasi. Teknologi refrigerasi yaitu suatu teknologi yang dapat digunakan untuk menyerap panas dari ikan dengan tujuan untuk menurunkan temperatur sesuai dengan yang diinginkan. Pada makalah ini dilakukan pengujian dengan menggunakan meja penjaja ikan yang telah terintegrasi dengan sistem refrigerasi. Peralatan sistem refrigerasi yang digunakan yaitu kompresor, kondensor, evaporator, pipa kapiler dan refrigerant R134a. Hasil analisis pengujian sistem refrigerasi menunjukkan nilai maksimal Coefficient of Performance (COP) sebesar 5, efesiensi 99 % dan kebutuhan listrik rata-rata sebesar 350 Watt.

Page 6 of 23 | Total Record : 223