cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Ipteks Terapan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS PLUS MANDIANGIN Delima, Mera; Arni, Gina Zulfia; Rosya, Ernalinda
Jurnal Ipteks Terapan Vol 9, No 4 (2015): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.897 KB) | DOI: 10.22216/jit.2015.v9i4.1238

Abstract

This study is based on interviews conducted with 3 breastfeeding mothers and the amount of milk her breast is little caused crying baby and mothers milk punting blisters. Meanwhile, two other women told her normal milk production. The mother said the lack of information that were made of treatments to improve the production of breast milk (ASI) and they do not know about  massage oxytocin to help increase milk production. This study aimed to observe the effect of oxytocin massage to increase milk production of breastfeeding mother in Plus Mandiangin Public Health Center Bukittinggi 2016. The study design using quasi experimental method, with the approach of one group pretest and posttest. Retrieving data using a questionnaire containing questions regarding milk production mother lactating. The research sample is 21 people who were in Plus Mandiangin Public Health Center Bukittinggi. In this study showed that there is a massage effect of oxytocin to increase milk production of breastfeeding mother in  Plus Mandiangin Public Health Center Bukittinggi 2016 with a p-value of 0.000. It was concluded that there is a massage effect of oxytocin to increase milk production of breastfeeding mother in Plus Mandiangin Public Health Center Bukittinggi 2016. It is expected that this study can be used as a therapy to increase milk production of breastfeeding mothers.
MODEL BLENDED LEARNING UNTUK MATA KULIAH INTRODUCTION TO LINGUISTICS PADA PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP PGRI SUMBAR Yendra, Yendra; Satria, Willy; Rahmat, Wahyudi
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 3 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.66 KB) | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i3.2173

Abstract

 Abstract               The development of technology, especially information technology (internet), gradually unintentionally gives influence to education either directly or indirectly. The influence is clearly visible one of them to the method of learning. Learning methods that used to be done only face-to-face in the classroom and make the educator as a center of information (conventional) gradually begin to change towards learning that is also on-line based on the internet as an information center (E-Learning internet based). In STKIP PGRI Sumatera Barat E-Learning internet based learning method itself has been introduced and implemented since 2014, but has not been maximally optimized. This is because the method does not have a standard in its implementation, and also conventional face-to-face learning method can not be abandoned completely, hence there is overlap between the two. Accordingly, this study developed a model of learning that combines the concept of conventional learning with the concept of E-Learning internet based called Blended Learning. Blended Learning model is expected to be a solution to the above problems, so that the learning process can be implemented effectively. This research is research and development research (R & D) with the outcome is a product that is learning model design. AbstrakBerkembangnya teknologi khususnya teknologi informasi (internet), berangsur angsur tanpa disadari memberikan pengaruh terhadap pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tersebut terlihat jelas salah satunya terhadap metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dulunya dilakukan hanya secara tatap muka di dalam kelas dan menjadikan pendidik sebagai pusat informasi (konvensional) berangsur mulai berubah ke arah pembelajaran yang juga bersifat on-line yang berbasis kepada internet sebagai pusat informasi (E-Learning internet based). Di STKIP PGRI Sumatera Barat metode pembelajaran E-Learning internet based sendiri sudah diperkenalkan dan diterapkan sejak tahun 2014, tetapi belum telaksana secara maksimal. Hal ini disebabkan karena metode tersebut belum memiliki standar baku dalam pelaksanaannya, dan juga metode pembelajaran tatap muka secara konvensional belum bisa ditinggalkan secara utuh, karenanya terjadi tumpang tindih antara keduanya. Sehubungan dengan itu, pada penelitian ini dikembangkan sebuah model pembelajaran yang menggabungkan konsep pembelajaran konvensional dengan konsep E-Learning internet based yang disebut dengan Blended Learning. Model pembelajaran Blended Learning ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut di atas, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif. Penelitian ini adalah penelitian riset dan pengembangan (Research and Development/RnD) dengan luarannya adalah sebuah produk yaitu desain model pembelajaran.  
Peranan Pengetahuan, Keyakinan dan Sikap Mengenai HIV-AIDS terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kabupaten Bungo Tahun 2013 Sofa, Marya
Jurnal Ipteks Terapan Vol 8, No 4 (2014): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.727 KB) | DOI: 10.22216/jit.2014.v8i4.16

Abstract

Tesis ini bertujuan untuk mengetahui peranan pengetahuan, keyakinan dan sikap remaja tentang HIV-AIDS terhadap perilaku seksual remaja. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional.Sampel sebanyak 233 mahasiswi diambil dari populasi sebanyak 666 mahasiswi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi.  Analisis bivariat menggunakan metode chi-square dan regresi logistik ganda untuk melihat variabel yang paling dominan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan perilaku seksual remaja. Responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang HIV-AIDS cenderung melakukan perilaku seksual berat 10, 286 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan baik.Kata Kunci: Pengetahuan, keyakinan, sikap, HIV-AIDS
RANCANG BANGUN PENGUPAS BIJI LADA MENGGUNAKAN SISTEM CRUSHER Rosa, Firlya; Rodiawan, Rodiawan; Saparin, Saparin
Jurnal Ipteks Terapan Vol 12, No 2 (2018): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.861 KB) | DOI: 10.22216/jit.2018.v12i2.3127

Abstract

Processing of post-harvest pepper includes threshing pepper from its stem, soaking and paring of pepper seeds. Paring of pepper seeds is still traditional. Pepper put into sacks and soaked for 10-14 days then trampled using human power. Using the traditional system takes a long time and the peel is not perfectly flaked and the energy required is huge. Therefore, it is necessary to design and manufacture the machine to replace the human power function, process and  time of paring. The tool will be made by using a crusher system where 2 pieces of rubber-coated disks are rubbing against each other and flooded with the goal of shifting the pepper's peel meet the rubber. The disc consists of one dish in permanent and another will rotate that is transmitted by the bevel gear and the source of energy is electric motor. The dimension of the dish is 400 mm in diameter, the dimensions of the hole to put pepper is 30 mm and rotating speed of dish 15 rpm. The pepper used in this research is freshly picked pepper without soaking. Variables measured by time and exfoliation results. The research was found that 89% of the pepper was flaked perfectly, 11% did not exfoliate perfectly, the machine capacity is 1 kg/hour.Alat pengupas biji lada merupakan alat untuk membantu para petani lada dalam mempercepat proses pengupasan biji lada di mana pengupasan kulit biji lada secara tradisional memerlukan waktu selama 10-14 hari. Alat ini dirancang untuk  dapat digunakan di rumah-rumah penduduk yang berdaya listrik rendah. Mekanisme pengupasan dengan menggunakan sistem crusher dengan 2 buah piringan yang dilapisi karet di mana biji lada berada di antara 2 buah piringan. Piringan terdiri dari piringan diam dan piringan berputar beralur yang diputar dengan motor listrik berdaya 735 watt yang ditransmisikan oleh bevel gear. Dimensi piringan berdiameter 400 mm dengan kemiringan 0,68° dan dimensi lubang masuk lada berdiameter 30 mm serta piringan berputar sebesar 15 rpm. Pengujian alat menggunakan lada yang baru dipetik tanpa dilakukan perendaman. Parameter kinerja yang diamati dan dianalisis meliputi waktu proses pengupasan lada, persentase lada terkelupas, persentase lada yang tidak terkelupas dan lada yang hilang terbawa air serta kapasitas mesin dengan jumlah sampel sebanyak 3 sampel dengan berat masing-masing sampel lada sebesar 100 gram. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 89% lada terkelupas dengan sempurna, 11% tidak terkelupas secara sempurna dengan kapasitas mesin sebesar 1 kg/jam. Dari hasil uji coba didapatkan bahwa waktu proses pengupasan biji lada menggunakan alat ini lebih singkat dibandingkan dengan pengupasan biji lada secara tradisional dan dapat digunakan di rumah-rumah yang berdaya rendah.
PENYUSUNAN INDEKS PSIKOMETRIK KEWIRAUSAHAAN PERBANDINGAN MAHASISWA INDONESIA DAN MALAYSIA Murni, Isteti binti; noviarti, noviarti binti
Jurnal Ipteks Terapan Vol 8, No 1 (2014): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.134 KB) | DOI: 10.22216/jit.2014.v8i1.181

Abstract

This research aims to analyze an instrument to measure the entrepreneurship index to compare between the two countries among the students have entrepreneurial potential. Based on Entrepreneurship index (NorAishah 2007) version of the instrument was translated into Indonesian language. These same instrument with two different languages was tested in both countries to determine if the items’reliability will have almost similar scores. The number of samples for both countries were more than 262 students. The results showed that the total Cronbach Alpha values were almost the same for both countries after dropping some items with less than 0.5 Cronbach Alpha values. For example, the Cronbach Alpha values for the Malaysian version were the attitude (0.882), entrepreneurial thinking (0.962) and entrepreneurial behavior (0.785).  The Cronbach Alpha values for the Indonesion version were the attitude (0.785), entrepreneurial thinking (0.620) and entrepreneurial behavior (0.910).  In comparison, the Malaysian version scored a little bit higher than her counterpart in Indonesia. However, on administering the instrument in its own language in the two countries on their undergraduates found that the Indonesian students scored higher for all of the three components. This result could explain for the cultural reasons of the higher scores in terms of Indonesian students’ attitude, thinking and behavior than the Malaysian students.  
PENERAPAN KABA MINANGKABAU SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN BAHASA AMAI (IBU) DAN KESUSASTRAAN DALAM PENDIDIKAN LITERASI DI MINANGKABAU Rahmat, Wahyudi
Jurnal Ipteks Terapan Vol 10, No 4 (2016): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.301 KB) | DOI: 10.22216/jit.2016.v10i4.579

Abstract

Penelitian ini mencoba menerapkan Kaba Minangkabau sebagai media pemertahanan bahasa ibu, kesusastraan dan pengajaran dalam keluarga di Minangkabau. Pengajaran ini bermakna bahwa dengan terus mempertahankan eksistensi Kaba dalam masyarakat, maka secara otomatis pelestarian bahasa ibu juga akan terus bertahan dalam perkembangan zaman. Bahasa amai atau ibu yang ada dalam kaba Minangkabau jika terus dipertahankan sebagai sebuah inovasi akan menjadikannya sebuah bahasa yang lebih mulia. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa daerah  atau bahasa Minangkabau adalah sebuah bentuk kekayaan budaya yang dapat dimanfaatkan, bukan hanya sebagai sebuah kepentingan pengembangan  melainkan sebagai sebuah eksistensi bahasa itu sendiri. Penerapan Kaba Minangkabau  sebagai media pelestarian bahasa ibu ini sudah lama diterapkan pada proses belajar dan mengajar di program studi Sastra Daerah Universitas Andalas Sumatera Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar mahasiswa Sastra Daerah menggunakan bahasa Minangkabau dalam berkomunikasi dan dalam situasi komunikasi ini mahasiswa Sastra Daerah mampu mengembangkan pengalaman empiris untuk pengembangan kearifan hidup dalam kaba baik secara individual maupun secara kolektif di kampus ataupun di masyarakat. Secara tidak langsung juga bahasa amai atau ibu yang ada dalam kaba Minangkabau dapat terus dipertahankan sebagai sebuah inovasi akan menjadikannya sebuah bahasa yang lebih mulia.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KECEMASAN PESERTA DIDIK SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM KOLOID Azizah, Zikra
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 2 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.525 KB) | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i2.517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap peningkatan penguasaan konsep dan penurunan kecemasan peserta didik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest, nonequivalent control group design. Subyek penelitian berjumlah 79 peserta didik kelas XI IPA di salah satu SMAN di kota Padang, terdiri dari 40 peserta didik kelas eksperimen dan 39 peserta didik kelas kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu tes penguasaan konsep, kuesioner kecemasan, pedoman wawancara, dan lembar observasi peserta didik. Analisis data menggunakan uji perbedaan rata-rata yaitu Uji-t atau uji Mann-Whitney. Skor rata-rata N-Gain penguasaan konsep peserta didik kelas eksperimen sebesar 0,60 dan kelas kontrol sebesar 0,49. Skor rata-rata N-Gain kecemasan peserta didik kelas eksperimen 0,45 dan kelas kontrol sebesar 0,36. Berdasarkan skor N-Gain terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep dan kecemasan peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan penguasaan konsep peserta didik dan menurunkan kecemasan peserta didik.
PENGARUH PENDAMPING PERSALINAN TERHADAP APGAR SCORE BAYI MENIT PERTAMA Efrita, Widd; Mariati, Ulvi
Jurnal Ipteks Terapan Vol 8, No 3 (2014): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.692 KB) | DOI: 10.22216/jit.2014.v8i3.7

Abstract

Asfiksia merupakan penyebab utama kematian bayi, indikator untuk diagnosis asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) dengan penilaian Apgar Score menit pertama  kelahiran. Kontraksi uterus selama proses persalinan dapat menimbulkan rasa nyeri sehingga proses ini mempengaruhi oksigenasi utero placenter pada bayi yang masih berada dalam uterus, sehingga saat kelahiran bayi akan mengalami asfiksia yang ditandai oleh nilai apgar score menit pertama yang rendah.   Namun hal ini dapat diatasi dengan menciptakan lingkungan yang mendukung diantaranya menghadirkan suami atau keluarga sebagai pendamping dalam proses persalinan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai apgar score menit pertama pada persalinan dengan pendamping dan tanpa pendamping di BPS Kota Padang tahun 2013.Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan non-Randomized Posttest Only Control Group Design). Subjek dalam penelitian ini adalah semua ibu inpartu fase aktif di bidan praktik swasta  di Kota Padang selama periode Agustus s/d September 2013. Data diambil dengan menggunakan daftar ceklis  berdasarkan hasil observasi terhadap kedua kelompok. Data dianalisis dengan menggunakan uji t independent.Hasil didapatkan rata-rata nilai Apgar responden dengan pendamping saat peralinan adalah 8,10 dengan standar deviasi 0,618, sedangkan pada responden tanpa pendamping rata-rata nilai Apgar 6,79 dengan standar deviasi 1,264. Hasil uji t test independent nilai p 0,001 berarti ada perbedaan yang bermakna rata-rata nilai Apgar bayi yang didampingi saat persalinan dengan tanpa didampingi.Saran Untuk menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan kualitas hidup bayi baru lahir, perlu ditingkatkan asuhan sayang ibu dalam pelayanan kehamilan dan persalinan. Dengan melibatkan suami  mulai kehamilan sampai persalinan.Keyword: pendamping persalinan dan apgar scoreAsfiksia merupakan penyebab utama kematian bayi, indikator untuk diagnosis asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) dengan penilaian Apgar Score menit pertama kelAsphyxia is a major cause of infant mortality, an indicator for the diagnosis of asphyxia in newborns with Apgar Scores assessment first minute after birth. Kontraksi uterus selama proses persalinan dapat menimbulkan rasa nyeri sehingga meningkatkan ketegangan,ketakutan dan kecemasan pada ibu dan keluarga. Uterine contractions during labor can cause pain thereby increasing the tension, this process affects placenter utero oxygenation in infants who are still in the uterus, so that when the baby will have birth asphyxia is characterized by the value of the first minute Apgar score lower. Namun hal ini dapat diatasi dengan menciptakan lingkungan yang mendukung diantaranya menghadirkan suami atau keluarga sebagai pendamping dalam proses persalinan. But this can be overcome by creating an environment that supports them bring their husbands or families as a companion in labor. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai apgar score menit pertama pada persalinan dengan pendamping dan tanpa pendamping di BPS Kota Padang tahun 2013. The general objective of this study was to determine the difference in value of the first minute Apgar score at birth with and without an escort companion in private practice midwives Padang in 2013. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan non-Randomized Posttest Only Control Group Design ). This study is an experimental non-randomized design Posttest Only Control Group Design). Subjek dalam penelitian ini adalah semua ibu inpartu fase aktif di bidan praktik swasta di Kota Padang selama periode Agustus s/d September 2013. Subjects in this study were all mothers inpartu active phase in private practice midwives in Padang during the period August s / d September 2013. Data diambil dengan menggunakan daftar ceklis berdasarkan hasil observasi terhadap kedua kelompok. The data were taken using a checklist based on the observation list to both groups. Data dianalisis dengan menggunakan uji t independent. Data were analyzed using independent t test. Hasil didapatkan rata-rata nilai Apgar responden dengan pendamping saat peralinan adalah 8,10 dengan standar deviasi 0,618, sedangkan pada responden tanpa pendamping rata-rata nilai Apgar 6,79 dengan standar deviasi 1,264. The results obtained mean Apgar score of respondents with a companion when labour is 8.10 with a standard deviation of 0.618, while the respondents unaccompanied mean Apgar score of 6.79 with a standard deviation of 1.264. Hasil uji t test independent nilai p 0,001 berarti ada perbedaan yang bermakna rata-rata nilai Apgar bayi yang didampingi saat persalinan dengan tanpa didampingi. The results of the independent t test p-value of 0.001 means that there is a significant difference mean Apgar score at birth of babies accompanied with unaccompanied. Saran Untuk menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan kualitas hidup bayi baru lahir, perlu ditingkatkan asuhan sayang ibu dalam pelayanan kehamilan dan persalinan. Advice To reduce morbidity and improve quality of life of the newborn, care needs to be improved dear mother in pregnancy and delivery care. Dengan melibatkan suami mulai kehamilan sampai persalinan. By involving the husband start of pregnancy until delivery.Doi: 10.22216/jit.2014.v8i3.7
UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK METANOL DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L. Var. Arum manis) TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA Marjoni, Mhd Riza
Jurnal Ipteks Terapan Vol 12, No 1 (2018): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.058 KB) | DOI: 10.22216/jit.2018.v12i1.2202

Abstract

Penggunaan tanaman sebagai salah satu bahan pengobatan di Indonesia sudah dikenal sejak lama dan sampai sekarang masih banyak dilakukan oleh masyarakat secara luas. Mangga varietas arumanis yang merupakan produk asli Indonesia merupakan salah satudari tanaman tersebut yang telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk meredakan rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgetik dari ekstrak methanol daun mangga arumanis menggunakan 3 variasi dosis.Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit putih betina sebagai hewan uji yang dikelompokan menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama diberi obat analgetik tramadol sebagai kontrol positif, kelompok kedua diberi aquades sebagai kontrol negatif, dan kelompok ketiga sampai kelima diberi ekstrak methanol daun mangga arumanis dengan 3 variasi dosis 25 mg, 50 mg, 100 mg setiap 0,5 ml secara oral.  Pengamatan yang dilakukan terhadap hewan uji adalah respon berupa melompat dan atau menjilat kaki sebelum perlakuan, dan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah diberi rangsangan nyeri berupa suhu panas 55 0 C menggunakan metoda hot plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis ektrak metanol daun mangga arum manis memiliki efek analgesik pada mencit putih betina
Kontribusi Ilmu Komunikasi dalam Meningkatkan Softskill Mahasiswa ,, Sumartono
Jurnal Ipteks Terapan Vol 7, No 4 (2013): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.2 KB) | DOI: 10.22216/jit.2013.v7i4.56

Abstract

Fakta menunjukkan bahwa ketrannpilan berkomunikasi memberikan andil yang besar, dalam mengantarkan mahasiswa memasuki dunia keria. Banyak cerita yang acap kita dengar bahwa secara administrasi seorang lulusan perguruan tinggi yang memiliki indeks prestasi kumulatif yang tinggi ternyata tidak memilikikecakapan dalam mengkomunikasikan ide dan gagasannya dalam mengembangkan diri. Dengan kata lain, banyak lulusan perguruan tinggi hanya pintar dalam teori tetapi kurang mampu berkomunikasi dalam prakteknya.Munculnya penilaian parc user (penggunaiasa) kepada para lulusan  perguruan tinggi seperti tidak ramah, berbicara ketus, kurang sopan santun tidak mampu bekerja dalam tim, tidak juiua tidak memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta cendrung tidak punya inisiatif jelas meniadi catatan khusus bagi perguruan tinggi. Ini berarti bahwa keseimbangan antara kemampuan akademik dan keterampilan berkomunikasi menjadi prasyarat penting bagi seorang mahasiswa dalam mempersiapkan diri sebelum ia meraih gelar sarjana.Kata kunci : kontribusi ilmu komunikasi, pendidikan, softskill

Page 8 of 17 | Total Record : 162