Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

WUJUD KIAS DALAM TAMBO MINANGKABAU M. Hum, Yendra SS
Jurnal Gramatika Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.62 KB) | DOI: 10.22202/jg.2016.v2i2.736

Abstract

AbstractResearch on kias in Tambo Minangkabau’s focused on the study of figurative forms and and forming figurative inspiration. This research aims to explain any forms of figurative and the inspiration forming figurative in Tambo Minangkabau. Based on the analysis conducted, figurative forms are identified into simile, metaphor, personification, alegori, parabel, sinekdoke, epitet, eponim, paranomasia, and  antonomasia. Forms of figurative metaphors are identified form the most dominant form of variations convey stories in Tambo Minangkabau. Pattern conception of Minangkabau community built through forms and characteristic of nature that prefigured to all aspects to serve the teaching and philosophy of life and then poured into Tambo Minangkabau. Minangkabau  people whose way of thinking is metaphorical. This is a manifestation of the philosophy of  “Alam Takambang Jadi Guru”. Conceptual relationship of linguistic form with dimensions of the socio-cultural seen in relation of meaning. That is mean linguistic patterns are always associated with patterns of socio-cultural speech community including culture that inspired the metaphors in the text of Tambo Minangkabau. the inspiration forming figurative are activity or process of acquiring knowledge and poured into Tambo Minangkabau and became a source of teaching, rule, custom, and culture. forming figurative inspiration in TM are figurative inspiration from nature, figurative inspiration from objects (tool),  figurative inspiration from animals, inspiration from pattern of human bodies, and inspiration from the concept of religion. AbstrakPenelitian mengenai kias dalam Tambo Minangkabau difokuskan pada kajian bentuk kias dan inspirasi pembentuk kias dalam Tambo Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja bentuk-bentuk kias dan menjelaskan inspirasi pembentuk kias yang terdapat dalam teks Tambo Minangkabau. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bentuk-bentuk kias yang teridentifikasi antara lain seperti simile, metafora, personifikasi, alegori, parabel, sinekdoke, epitet, eponim, paranomasia, dan antonomasia. Dari bentuk-bentuk kias yang teridentifikasi bentuk metafora merupakan bentuk yang paling dominan sebagai variasi penyampai cerita.  Pola konsepsi masyarakat Mk dibangun melalui bentuk, sifat, dan ciri alam yang dimetaforakan ke segala aspek kehidupan untuk dijadikan pengajaran dan pandangan hidup yang dituangkan kedalam Tambo. Cara berfikir orang Mk yang bersifat metaforikal Ini merupakan perwujudan dari filosofi  Alam Takambang Jadi Guru yang dianut oleh masyarakat Mk. Hubungan konseptual bentuk linguistik dengan dimensi lingkungan sosio-kultural terlihat antar hubungan makna. Artinya, pola-pola linguistik selalu berhubungan dengan pola-pola sosio-kultural masyarakat penutur, termasuk budaya masyarakat MK yang menjadi sumber inspirasi kias dalam teks TM. Inspirasi pembentuk kias  ini merupakan kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan termasuk kesadaran dan perasaan atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri dan juga sebagai proses sosial, pengenalan, dan penafsiran lingkungan oleh orang Mk sebagai hasil pemerolehan pengetahuan yang kemudian dituangkan kedalam teks TM yang kemudian menjadi sumber dari pengajaran, aturan, adat, dan budaya Mk. Yang menjadi sumber inspirasi pembentuk kias dalam TM adalah inspirasi kias dari alam, inspirasi kias dari benda, inspirasi kias dari binatang, inspirasi kias dari anggota tubuh, dan inspirasi kias dari konsep agama. Keywords: Tambo, Minangkabau, Kias.
VARIASI SINTAKSIS BAHASA INGGRIS PARA GURU BAHASA INGGRIS DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT Imelwaty, S.S., M.Pd., PhD, Sri; M.Hum, Yendra; Rahmat, M.Hum, Wahyudi
Jurnal Gramatika Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.541 KB) | DOI: 10.22202/jg.2017.v3i2.2243

Abstract

English has become a language spread all over the world. The sociolinguistic facts show that various variations of English arise due to local language and cultural contact. In the context of English language learning in a country that uses English as a foreign language, it is still believed that English teachers in schools teach standard English namely British Received Pronunciation and Standard American English. However, this condition needs to be questioned whether the English teachers actually use standard English or whether they use a certain English variation. The purpose of this study is to describe the English language used by teachers in syntax. Several English teachers who taught in high school in Padang became participants in this study. The results of this study show that the English teachers have a syntactic difference with the English standard English and British English. The results of this study can provide information on teaching English in Indonesia.
PENERAPAN SOSIOLINGUISTIK DALAM MEMAHAMI SOSIOKULTURAL MINANGKABAU UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER; CIME’EH DAN INSYA ALLAH ORANG MINANGKABAU Yendra, Yendra
Jurnal Ipteks Terapan Vol 10, No 1 (2016): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.472 KB) | DOI: 10.22216/jit.2016.v10i1.466

Abstract

AbstrakPenerapan kajian sosiolinguistik dalam memahami kesalahpahaman terhadap sosial budaya Minangkabau fokus pada analisis tentang persepsi yang salah pada cimeeh dan Insya Allah orang Minang dalam pendidikan membangunan karakter. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan segala aspek dari cimeeh sebagai konsepsi pola masyarakat Minangkabau yang dibangun melalui bentuk-bentuk dan karakteristik alam yang merupakan figur untuk semua aspek untuk melayani pengajaran dan filosofi hidup yang kemudian dituangkan ke dalam kritik sosial dalam pendidikan membangun karakter seperti pesan dan nasehat ataupun sebuah sindiran dan sentilan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan penggunaan Insya Allah sebagai cerminan dari kehidupan sosial Minangkabau dan hubungan antara bahasa, budaya, dan agama. Cara berfikir orang Minangkabau yang metaforikal merupakan manifestasi dari filosofi “alam takambang jadikan guru” yang mehubungan secara konseptual bentuk bahasa dengan dimensi sosio - budaya dilihat dalam kaitannya makna. Itulah pola linguistik yang berarti selalu berhubungan dengan pola budaya masyarakat tutur sosial budaya. Abstract Study about misunderstanding toward sociocultural of Minangkabau focus on analysis about wrong perception to cime’eh and Insya Allah by Minangnese in education of character building. This studies aims to explain any aspect of cime’eh as Pattern conception of Minangkabau community built through forms and characteristic of nature that prefigured to all aspects to serve the teaching and philosophy of life and then poured into social critic in character building. Beside that this studies also aims to explain using Insya Allah as mirror of Minangkabau social life and relationship between language and culture. Minangkabau  people whose way of thinking is metaphorical. This is a manifestation of the philosophy of  “Alam Takambang Jadi Guru”. Conceptual relationship of linguistic form with dimensions of the socio-cultural seen in relation of meaning. That is mean linguistic patterns are always associated with patterns of socio-cultural speech community including culture.DOI: 10.22216/jit.2016.v10i1.466  
MODEL BLENDED LEARNING UNTUK MATA KULIAH INTRODUCTION TO LINGUISTICS PADA PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP PGRI SUMBAR Yendra, Yendra; Satria, Willy; Rahmat, Wahyudi
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 3 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.66 KB) | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i3.2173

Abstract

 Abstract               The development of technology, especially information technology (internet), gradually unintentionally gives influence to education either directly or indirectly. The influence is clearly visible one of them to the method of learning. Learning methods that used to be done only face-to-face in the classroom and make the educator as a center of information (conventional) gradually begin to change towards learning that is also on-line based on the internet as an information center (E-Learning internet based). In STKIP PGRI Sumatera Barat E-Learning internet based learning method itself has been introduced and implemented since 2014, but has not been maximally optimized. This is because the method does not have a standard in its implementation, and also conventional face-to-face learning method can not be abandoned completely, hence there is overlap between the two. Accordingly, this study developed a model of learning that combines the concept of conventional learning with the concept of E-Learning internet based called Blended Learning. Blended Learning model is expected to be a solution to the above problems, so that the learning process can be implemented effectively. This research is research and development research (R & D) with the outcome is a product that is learning model design. AbstrakBerkembangnya teknologi khususnya teknologi informasi (internet), berangsur angsur tanpa disadari memberikan pengaruh terhadap pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tersebut terlihat jelas salah satunya terhadap metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dulunya dilakukan hanya secara tatap muka di dalam kelas dan menjadikan pendidik sebagai pusat informasi (konvensional) berangsur mulai berubah ke arah pembelajaran yang juga bersifat on-line yang berbasis kepada internet sebagai pusat informasi (E-Learning internet based). Di STKIP PGRI Sumatera Barat metode pembelajaran E-Learning internet based sendiri sudah diperkenalkan dan diterapkan sejak tahun 2014, tetapi belum telaksana secara maksimal. Hal ini disebabkan karena metode tersebut belum memiliki standar baku dalam pelaksanaannya, dan juga metode pembelajaran tatap muka secara konvensional belum bisa ditinggalkan secara utuh, karenanya terjadi tumpang tindih antara keduanya. Sehubungan dengan itu, pada penelitian ini dikembangkan sebuah model pembelajaran yang menggabungkan konsep pembelajaran konvensional dengan konsep E-Learning internet based yang disebut dengan Blended Learning. Model pembelajaran Blended Learning ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut di atas, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif. Penelitian ini adalah penelitian riset dan pengembangan (Research and Development/RnD) dengan luarannya adalah sebuah produk yaitu desain model pembelajaran.  
Symbolic Functions of Graffiti in Padang City of Indonesia: Critical Linguistic Landscape Studies Yendra Yendra; Ketut Artawa; I Nyoman Suparwa; Made Sri Satyawati
JURNAL ARBITRER Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ar.7.1.100-108.2020

Abstract

This study concerned with language in written form that is visible as graffiti in the Padang city, Indonesia landscape. The mushroomed of graffiti in Padang city landscapes increasingly has been a growing problem in society. Even local government as the official authority has created some task to prohibit graffiti, but a new graffiti has always been emerging in public space. Therefore graffiti has been considered a crime. It is interesting to explore graffiti in Padang city landscapes from other perspectives, particularly the symbolic functions of graffiti. The study uses qualitative approaches by applying Critical Discourse Analysis. The result shows that graffiti in Padang city landscapes accomplished two principal symbolic functions; first graffiti as a medium of demonstration in which providing space for marginalized expression with the opportunity to voice controversial ideas publically; second graffiti as social critics in which providing input into the public discourse that is not concerned by other conventional media.
Exploring Scribling in Padang City Public Sphere Yendra Yendra
e-Journal of Linguistics Vol 14 No 1 (2020): e-jl January
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.972 KB) | DOI: 10.24843/e-jl.2020.v14.i01.p06

Abstract

The aim of this study is to explore language in written form that is visible through scribbling in the Padang city public sphere, and focus to describes the linguistic preferences as scribbling form. This study reveal categories of scribbling form which are: (1) form category base on element of language system such as words, phrases, and sentences; (2) form category base on composition of language use such as monolingual, bilingual, and multilingual. Languages compositions in monolingual are Bahasa Indonesia, Minangkabau, English, Arabic, Japanese, Italian, and Spain. Languages composition in bilingual which are, Indonesia + English, Indonesia + Minangkabau, English + Minangkabau, Indonesia + Arabic, English + Arabic, and English + Japanese. Languages composition in bilingual which are Indonesia + Inggris + Minangkabau, Indonesia + English + Arab, Indonesia + English + Latin, and Indonesia + English + Minangkabau + Japanese.
PENERAPAN SOSIOLINGUISTIK DALAM MEMAHAMI SOSIOKULTURAL MINANGKABAU UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER; CIME’EH DAN INSYA ALLAH ORANG MINANGKABAU Yendra Yendra
Jurnal Ipteks Terapan Vol 10, No 1 (2016): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.472 KB) | DOI: 10.22216/jit.2016.v10i1.466

Abstract

AbstrakPenerapan kajian sosiolinguistik dalam memahami kesalahpahaman terhadap sosial budaya Minangkabau fokus pada analisis tentang persepsi yang salah pada cime'eh dan Insya Allah orang Minang dalam pendidikan membangunan karakter. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan segala aspek dari cime'eh sebagai konsepsi pola masyarakat Minangkabau yang dibangun melalui bentuk-bentuk dan karakteristik alam yang merupakan figur untuk semua aspek untuk melayani pengajaran dan filosofi hidup yang kemudian dituangkan ke dalam kritik sosial dalam pendidikan membangun karakter seperti pesan dan nasehat ataupun sebuah sindiran dan sentilan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan penggunaan Insya Allah sebagai cerminan dari kehidupan sosial Minangkabau dan hubungan antara bahasa, budaya, dan agama. Cara berfikir orang Minangkabau yang metaforikal merupakan manifestasi dari filosofi “alam takambang jadikan guru” yang mehubungan secara konseptual bentuk bahasa dengan dimensi sosio - budaya dilihat dalam kaitannya makna. Itulah pola linguistik yang berarti selalu berhubungan dengan pola budaya masyarakat tutur sosial budaya. Abstract Study about misunderstanding toward sociocultural of Minangkabau focus on analysis about wrong perception to cime’eh and Insya Allah by Minangnese in education of character building. This studies aims to explain any aspect of cime’eh as Pattern conception of Minangkabau community built through forms and characteristic of nature that prefigured to all aspects to serve the teaching and philosophy of life and then poured into social critic in character building. Beside that this studies also aims to explain using Insya Allah as mirror of Minangkabau social life and relationship between language and culture. Minangkabau  people whose way of thinking is metaphorical. This is a manifestation of the philosophy of  “Alam Takambang Jadi Guru”. Conceptual relationship of linguistic form with dimensions of the socio-cultural seen in relation of meaning. That is mean linguistic patterns are always associated with patterns of socio-cultural speech community including culture.DOI: 10.22216/jit.2016.v10i1.466  
MODEL BLENDED LEARNING UNTUK MATA KULIAH INTRODUCTION TO LINGUISTICS PADA PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP PGRI SUMBAR Yendra Yendra; Willy Satria; Wahyudi Rahmat
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 3 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.66 KB) | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i3.2173

Abstract

 Abstract               The development of technology, especially information technology (internet), gradually unintentionally gives influence to education either directly or indirectly. The influence is clearly visible one of them to the method of learning. Learning methods that used to be done only face-to-face in the classroom and make the educator as a center of information (conventional) gradually begin to change towards learning that is also on-line based on the internet as an information center (E-Learning internet based). In STKIP PGRI Sumatera Barat E-Learning internet based learning method itself has been introduced and implemented since 2014, but has not been maximally optimized. This is because the method does not have a standard in its implementation, and also conventional face-to-face learning method can not be abandoned completely, hence there is overlap between the two. Accordingly, this study developed a model of learning that combines the concept of conventional learning with the concept of E-Learning internet based called Blended Learning. Blended Learning model is expected to be a solution to the above problems, so that the learning process can be implemented effectively. This research is research and development research (R & D) with the outcome is a product that is learning model design. AbstrakBerkembangnya teknologi khususnya teknologi informasi (internet), berangsur angsur tanpa disadari memberikan pengaruh terhadap pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tersebut terlihat jelas salah satunya terhadap metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dulunya dilakukan hanya secara tatap muka di dalam kelas dan menjadikan pendidik sebagai pusat informasi (konvensional) berangsur mulai berubah ke arah pembelajaran yang juga bersifat on-line yang berbasis kepada internet sebagai pusat informasi (E-Learning internet based). Di STKIP PGRI Sumatera Barat metode pembelajaran E-Learning internet based sendiri sudah diperkenalkan dan diterapkan sejak tahun 2014, tetapi belum telaksana secara maksimal. Hal ini disebabkan karena metode tersebut belum memiliki standar baku dalam pelaksanaannya, dan juga metode pembelajaran tatap muka secara konvensional belum bisa ditinggalkan secara utuh, karenanya terjadi tumpang tindih antara keduanya. Sehubungan dengan itu, pada penelitian ini dikembangkan sebuah model pembelajaran yang menggabungkan konsep pembelajaran konvensional dengan konsep E-Learning internet based yang disebut dengan Blended Learning. Model pembelajaran Blended Learning ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut di atas, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif. Penelitian ini adalah penelitian riset dan pengembangan (Research and Development/RnD) dengan luarannya adalah sebuah produk yaitu desain model pembelajaran.  
Positive Politeness Strategies In Classroom Interaction at EFL Class Sherly Adhari; Yendra; Sesmiyanti
Juliet Vol 3 No 2 (2022): JULIET Volume 3 Number 2
Publisher : Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/juliet.v3i2.4172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tuturan kesantunan positif yang digunakan guru dan siswa dalam melakukan interaksi di kelas dalam pembelajaran bahasa inggris. Penelitian ini termasuk dalam metode deskriptif-kualitatif. Peneliti melakukan penelitian pada kelas XI jurusan IPA dan PK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sembilan strategi kesantunan positif. Jumlah total data yang ditemukan adalah 49. Hasil analisis mengungkapkan bahwa Notice attend to hearer ada 6 data, Intensify interest to hearer 9 data, Identify Markers 2 data, Seek Agreement 16 data, Avoid Disagreement 5 data, Be Optmistic 2 data, Include both speaker and hearer 1 data, Give or ask reason 3 data dan Give gifts to hearer 4 data. Data yang paling banyak ditemukan adalah Seek Agreement dan data yang paling sedikit adalah Include both speaker and hearer.Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa dan guru menggunakan strategi kesantunan positive dalam bertutur kata dalam diskusi dikelas.
CRITICAL LINGUISTIC LANDSCAPE STUDIES: AN ALTERNATIVE CONCEPT TO CRITICAL DISCOURSE (KAJIAN LANSKAP LINGUISTIK KRITIS: SEBUAH KONSEP ALTERNATIF UNTUK WACANA KRITIS) Yendra Yendra; Syairal Fahmy Dalimunthe; Nofel Nofiadri
Jurnal Gramatika Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.301 KB) | DOI: 10.22202/jg.2021.v7i1.4643

Abstract

In the latest decade sociolinguistics scholars have developed a special field of study that concerned to the use of language in public spaces, called linguistic landscape (LL). Many scholars believe research on LL still requires a lot of theoretical and methodological development because LL field varied, complex, rapidly developing and there are shifts between different idea settings. As a consequence LL became highly inter-disciplinary research domain which dealt with written signs in public spaces from many different perspective. This article propose critical linguistic landscape studies as an alternative concept aimed to examining the using of language sign in public spaces, particularly concern in the study of critical discourse. This concept is unique because moving on beyond the tendency of many earlier LL works which still trapped in the distributional level of analysis language sign in public space, so that this LL studies need seeks to enter productive aspects of using language signs in public space as a text at interpretative level. This is library research which is designed as descriptive qualitative study, as well-known as theoretical review. The technique used in exploring the ideas is comparative material base on early work of LL studies. The primary sources of this study are research reports, journals, books and other scientific papers discussed about LL, that represent original thinking