cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dewaruci@isi-ska.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Nomor 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126, Indonesia.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Seni
ISSN : 20871759     EISSN : 27232468     DOI : 10.33153
urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, Pedalangan, Teater, Etnomusikologi, dll), yang mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat serta menambah literasi dalam berkesenian.
Arjuna Subject : -
Articles 256 Documents
Pendampingan Jaranan Margowati Sebagai Ikon Temanggung dan Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Slamet Slamet
Abdi Seni Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3018.169 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i1.3125

Abstract

Margowati adalah sebuah desa di Kabupaten Temanggung. Desa ini memiliki potensi sebagai desa wisata, di sini terdapat situs-situs seperti tempat pengembangbiakan kuda di dusun Kapalan yang ditandai dengan jejak kaki seekor kuda (situs). Temuan ini juga terkait dengan nama desa yang disebut Kapalan, yang merupakan nama lain untuk kuda. Sebagian besar komunitas dusun Kapalan membuat kerajinan tangan yang terkait dengan kuda, seperti kepang. Kesenian yang populer adalah Jaranan, yang biasa disebut dengan Kuda Lumping. Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Margowati merupakan tindak lanjut dari penelitian tentang identitas Kabupaten Temanggung yaitu tari Jaranan. Pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan serta sosialisasi Margowati sebagai ikon dan penentuan warisan budaya. Pelatihan dilakukan di kelompok Krido Turonggo di desa Margowati. Pemilihan mitra dalam kaitannya dengan grup ini digunakan sebagai model dengan pertimbangan bahwa grup ini adalah kelompok yang telah banyak melahirkan penari handal. Masalah yang harus dipecahkan adalah ; 1) Bagaimana melakukan pendampingan terhadap model jaranan Temanggung yang digunakan sebagai ikon ?, 2) Bagaimana melakukan pedampingan terhadap pengusulan Penetapan Warisan Budaya Tak Benda pada jaranan Margowati ?, dan 3) Bagaimana melakukan pelatihan terhadap hasil model jaranan Temanggung sebagai ikon ? Sasaran luaran dari kegiatan ini adalah jurnal Nasional, Dokumentasi Video, Model Jaranan Temanggung, dan pengakuan Hak Kekayaan Intelektual dan Warisan Budaya Tak Benda. Fase implementasi dengan mitra yang disepakati adalah pembuatan model Temanggung Temanan yang telah didahului oleh penelitian, dan proposal untuk pengajuan objek warisan budaya.Kata kunci :  pelatihan, Warisan Budaya Tak Benda, jaranan. 
Pemanfaatan Limbah Jerami Sebagai Souvenir yang Bernilai Artistik Sutriyanto Sutriyanto; Muhammad Arif Jati Purnomo; Rd. Ernasthan Budi Prasetya
Abdi Seni Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11070.62 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i1.3130

Abstract

Limbah jerami merupakan salah satu material yang sangat melimpah didaerah pedesaan, terutama di daerah yang menjadikan tanaman padi menjadi tanaman pokok dalam bercocok tanam. Di daerah pertanian yang subur dengan sistim irigasi yang lancar sepanjang tahun, mereka mampu panen padi tiga kali selama satu tahun, artinya tiap tiga bulan mereka panen. Jerami adalah batang padi sisa dari panen yang dibiarkan tidak dimanfaatkan selain sebagai makanan ternak atau sebagai media untuk tumbuh jamur merang. Berangkat dari latar belakang tersebut maka timbul satu permasalahan untuk mengangkat material sisa hasil panen padi yang melimpah tiap tahun ini menjadi lebih bernilai guna, baik secara material maupun fungsional. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan atau pengetahuan kepada masyarakat tentang alternative pemanfaatan limbah jerami untuk souvenir yang lebih bernilai ekonomi. Metode yang digunakan menggunakan metode pelatihan dan pendampingan sampai menghasilkan produk yang layak jual. Hasil dari kegiatan ini berupa prototype atau model souvenir yang artistic yang memiliki nilai jual yang lebih.Kata kunci: Limbah, Jerami, Souvenir
Pelatihan Karawitan dan Tari Gaya Minang Pada Sanggar Seni Sayuk Rukun Dukuh Girimulya Desa Tibayan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Teti Darlenis; Iwan Budi Santoso
Abdi Seni Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.689 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i1.3126

Abstract

Bangsa Indonesia dengan beragam kekayaan seni dan budaya yang ditemukan di berbagai pulau dari Sabang hingga Merauke adalah aset nasional yang luar biasa. Inilah identitas masing-masing daerah yang merupakan bagian dari Bangsa Indonesia. Stabilitas identitas daerah di Indonesia  dibutuhkan untuk menangkal derasnya arus budaya asing di era globalisasi yang terkadang memiliki bagian-bagian yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Kegiatan Pengabdian Masyarakat adalah bagian dari cara untuk memperkuat identitas nasional di masyarakat.Musik dan tarian adalah bagian dari seni yang memiliki peran yang penting dalam pengembangan karakter kehidupan masyarakat. Keduanya adalah  bentuk kekayaan budaya. Karawitan dan tarian yang tumbuh dan berkembang di Indonesia adalah kekayaan yang beragam, dan ada yang sesuai dengan budaya masyarakatnya. Untuk memperkuat dan menerapkan perlawanan terhadap derasnya budaya asing, peran Pengabdian Masyarakat dalam bentuk pelatihan musik dalam tari gaya Minang untuk masyarakat Jawa adalah kegiatan positif. Manfaat kegiatan Pengabdian Masyarakat pada akhirnya mampu mendominasi dan memperkaya kosakata seni antar daerah. Dengan demikian akan berdampak pada pengalaman dan pengetahuan masyarakat lain untuk belajar tentang budaya bangsa. Kata kunci : musik, tarian, budaya, identitas.
Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak SD dengan Pelatihan Pembuatan Jumputan Untuk Asesoris Interior Putri Sekar Hapsari; Siti Badriyah; Tri Prasetyo Utomo
Abdi Seni Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3521.383 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i1.3127

Abstract

This community service activity aims to improve children's kinesthetic intelligence and to introduce local cultural arts to children from an early age, by taking partnersin two state primary schools in Serengan district at the age of 7-12 years.The reason for taking samples at this age is because children of that age have entered a concrete operational stage, where children have the ability to group,arrange and connect / count numbers or numbers. The training that will be carried out is to provide provision of batik practice learning with jumputan techniques to increase children's experience, knowledge and creativity, especially in the areaof handicraft skills. Children aged 7-12 years tend to have a high level of activity, so this activity if directed properly will be able to increase the kinestheticintelligence it has. There are limitations to the lack of class hours to learnvarious skills, especially batik because it is incorporated into SBDP subjects. The absence of optimizing the kinesthetic intelligence in the batik making field and the lack of insight and knowledge of teachers about the practice of makingbatik. Based on these findings, training needs to be held, one of them is the practice of batik making to optimize the potential of kinesthetic intelligence. So that children can be trained which later can bring up student creativity.Besides that, children have more insight and understanding of local culturalarts by producing a product that can be efficient. This activity is planned fora period of six months, planned activities in the form of: counseling about batikas a legacy of local cultural arts, training in pattern making / design, practice ofusing practical and appropriate tools, coloring practices, then training in developing batik patterns / designs that in the market right now. Keyword : Develop kinesthetic intelligence, batik jumputan, elementary school
PRODUKSI MERCHANDISE LAYAK JUAL UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS POSYANDU GANGGUAN JIWA DI BLITAR Ana Rosmiati, S.Pd., M.Hum
Abdi Seni Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i2.3464

Abstract

Persoalan gangguan jiwa ditangani secara serius di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar dengan didirikan Posyandu Gangguan Jiwa Waluyo Jiwo. Pasien Waluyojiwo rata-rata berusia produktif, sehingga lebih mudah untuk diarahkan. Program kerja utama Waluyo Jiwo yaitu pengecekan kesehatan dan pemberian obat secara rutin sebulan sekali. Program lainnya adalah membuat sapu lidi bagi pasien laki-laki dan bros bagi perempuan, serta menggambar bagi yang berminat. Beragam kegiatan ini menjadi penyemangat karena pasien merasa dihargai serta diberi kegiatan yang produktif dan menyenangkan. Kegiatan menggambar mengalami kemajuan yang menarik, utamanya pada peningkatan kualitas gambar. Sebelumnya, perilaku artistik mereka memunculkan masalah di masyarakat misalnya mencoret- coret tembok. Berdasarkan pengamatan, kualitas gambar yang dihasilkan dapat dimaksimalkan nilai gunanya melalui rekayasa produk seperti cindera mata untuk meningkatkan penghasilan pasien.Permasalahan yang harus dipecahkan adalah 1) Bagaimana melakukan pendampingan perancangan dan produksi cindera mata karya pasien di Posyandu Waluyo Jiwo, 2) Bagaimana melakukan pendampingan pemasaran cindera mata melalui laman sosial media Posyandu Waluyo Jiwo, dan 3) Bagaimana mendampingi Poyandu Waluyo Jiwo mengelola hasil penjualan cindera mata. Solusi yang ditempuh adalah pendampingan perancangan, produksi, dan pemasaran cindera mata berupa kaos dan tas yang khas dengan gambar sablon hasil karya para pasien. Pelaksanaan program kemitraan masyarakat yang telah disepakati meliputi tahap persiapan dengan kegiatan penyusunan : 1) personel pelaksana kegiatan, 2) jadwal kegiatan,  dan 3) panduan desain produksi, pemasaran, dan keuangan cindera mata. Tahap pelaksanaan melalui  1) koordinasi pelaksana kegiatan. Tim pelaksana melakukan kesepakatan dengan mitra tentang materi dan jadwal pelaksanaan kegiatan dan 2) pelaksanaan pendampingan desain produksi, pemasaran, dan keuangan cindera mata. Pelaksanaan secara detail dengan tahapan a) menyeleksi gambar hasil karya para pasien, b) pendampingan praktik membuat film sablon, c) pendampingan praktik menyalin film ke screen, d) perakitan alat sablon sederhana, e) pendampingan praktik menyablon, f) pendampingan promosi, g) pendampingan manajemen keuangan. Tahap evaluasi meliputi evaluasi hasil pendampingan desain produksi, pemasaran dan keuangan.
PERANCANGAN FESTIVAL SENI KAMPUNG “KARANGASEM KLECO KUNCARA” Satriana Didiek Isnanta; Taufik Murtono; Joko Budiwiyanto
Abdi Seni Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i2.3463

Abstract

Pemkot Suakarta membuat even budaya berbasis kampung (festival kampung) yang diselenggarakan di tiap-tiap Kalurahan. Ada 54 Kalurahan yang setiap bergiliran membuat festival budaya selama setahun. Tujuan even tersebut adalah pengembangan potensi seni budaya lokal yang ada di tiap kalurahan sebagai penunjang pariwisata kota Surakarta.  Diharapkan festival kampung yang diselenggarakan oleh kalurahan-kalurahan di kota Surakarta selain sebagai penunjang pariwisata, meneguhkan kota Solo sebagai kota budaya. Maka perlu kiranya untuk membuat Festival yang mampu merepresentasikan atau memunculkan kembali budaya lokal yang diharapkan dapat membangkitkan jati diri Kota Solo dalam  bentuk kemasan festival, termasuk Kalurahan Karanagsem.Mengingat hal tersebut, maka pelaksana PKM melakukan pendampingan terhadap festival kampung di Kalurahan Karangasem dengan tajuk’” Karangasem Kleco Kuncara”. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan dan Model Community development yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat secara langsung sebagai subyek dan obyek pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Luaran PKM ini adalah branding festival dan KI.
Metode Kepelatihan Dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan, Dan Kethoprak Sanggar Seni Rama Wijaya Eko Supendi; Achmad Dipoyono; Danis Sugiyanto
Abdi Seni Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i2.3462

Abstract

ABSTRAK Kreativitas membuat kita takjub dengan hal-hal baru, karena kreativitas bisa mewujudkan ide-ide cemerlang kita. Salah satunya adalah upaya yang dilakukan dalam rangka semakin mendekatnya kesenian dengan lingkungan masyarakat, terutama di wilayah Sanggar Seni Rama Wijaya berada. Permasalahan utama Sanggar Seni Rama Wijaya adalah metode kepelatihan, pengembangan kemampuan sumber daya manusia, dan mengembangan pola manajemen sanggar. Artikel ini menguraikan metode pelatihan yang dilakukan di Sanggar Seni Rama Wijaya sebagai satu bentuk upaya pengembangan kreativitas. Keterlibatan tim riset ini adalah menawarkan pelatihan untuk para pengajar maupun anggota dalam pengembangan kreativitas kesenian dan pendampingan manajemen sanggar. Selain sebagai upaya dalam mengembangkan kesenian, juga salah satu bentuk dukungan kepada Pemerintah Kota Salatiga dalam mengembangkan desa wisata di Salatiga. Kegiatan ini menjadi pemupuk motivasi agar generasi muda juga memiliki semangat dalam pelestarian kesenian daerahnya. Bagi sanggar, pelaksanaan program diupayakan menjadi pemantik untuk terus mengasah kreativitas dan mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki. Kata kunci: kreativitas, pengembangan kesenian, manajemen.  ABSTRACT Creativity amazes us with new things, because creativity can realize our bright ideas. One of them is the efforts made in order to get closer to the arts to the community, especially in the area of the Rama Wijaya Art Studio.The main problems of Rama Wijaya Art Studio are coaching methods, developing human resource capabilities, and developing studio management patterns. This article describes the training methods carried out at the Rama Wijaya Art Studio as an effort to develop creativity. The involvement of this research team is to offer training for teachers and members in developing artistic creativity and mentoring studio management. Apart from being an effort in developing the arts, it is also a form of support for the Salatiga City Government in developing tourist villages in Salatiga. This activity is to foster motivation so that the younger generation also has enthusiasm for the preservation of regional arts. For the studio,efforts are made to implement the program as a trigger to continue to hone creativity and develop their existing abilities. Keywords : creativity, arts development, management.  
Proyek Mural Wayang Beber Kampung Nataningratan sebagai Penguatan Identitas Kampung Wisata di Kelurahan Timuran Surakarta Muhammad Hendra Himawan
Abdi Seni Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i2.3482

Abstract

Penelitian PPM Tematik Individu ini merupakan program pemberdayaan warga kampung di Kampung Nataningratan, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mem-branding kampung Nataningratan, sebagai bagian dari Kampung Wisata Kota Surakarta. Yang dilakukan dengan melalui serangkaian kegiatan untuk mengetahui sejauh mana kreativitas warga kampung Nataningratan dalam mengelola lingkungan sekitar dan bagaimana kreativitas tersebut dikembangkan demi tercapainya sebuah kampung wisata dan mandiri dalam mengelola lingkungan dengan kreativitas seni. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam upaya branding kampung ini diantaranya adalah Proyek Mural Wayang Beber Kampung Nataningratan Sebagai Penguatan Identitas Kampung Wisata Di Kelurahan Timuran Surakarta. Bentuk penelitian ini adalah Pemberdayaan Pada Masyarakat (PPM) Tematik Individu untuk Masyarakat Kampung Kota. Objek penelitian ini adalah masyarakat di Kawasan kampung tengah kota, Kampung Nataningratan,. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan menentukan lokasi penelitian di kampung Nataningratan, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Kegiatan yang akan dilakukan diantaranya adalah wawancara mendalam, pengamatan terlibat, analisis, focus group discussion, workshop mural bagi warga kampung, membuat rancangan karya, melakukan pendampingan, melakukan ujicoba model pemberdayaan, evaluasi model, dan diseminasi. 
Pelatihan Berkarya Seni Kolase Dengan Pemanfaatan Limbah Kertas Dan Kain Perca Bagi Remaja Karang Taruna (Aktualisasi Program Desa Binaan Fbs Unnes Di Desa Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang) Syakir Syakir; Arif Fiyanto; Erdin Kurniawan
Abdi Seni Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i2.3465

Abstract

ABSTRAK Peningkatkan, pengembangan pengetahuan dan keterampilan untuk masyarakat merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang senantiasa perlu diupayakan. Seiring dengan perkembangannya, Fakultas Bahasa dan Seni, Jusuran Seni Rupa Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara pendidikan perlu inovasi dan aplikasi secara langsung kepada masyarakat melalui propram pengabdian yang dilaksanakan oleh Dosen. Sasaran yang menjadi tempat pelaksanaan dalam pelaksaan program pengabdian kepada masyarakt ini  yakni remaja Karang Taruna di Desa Binaan, Desa Duren kecamatan Bandungan kabupaten Semarang. Kegiatan penabdian ini sebagai upaya meningkatkan SDM pada masyarakat setempat, semangat konservasi serta kesadaran  masyarakat  akan  potensi seni dan kerajinan yang dimilki. Kemudian dengan upaya tersebut semoga dapat mendorong tumbuhnya   kreativitas,   motivasi   dan   inovasi   masyarakat   melalui  pelatihan  berkarya seni kolase berbahan limbah kertas dan kain perca, sehingga menjadi karya seni bernilai tinggi meski dari bahan limbah. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah metode peragaan, dan latihan praktik yang didukung dengan demonstrasi. Melalui peragaan dapat memberikan pemahaman tentang berbagai jenis alat dan bahan yang digunakan serta teknik dalam berkarya seni seni kolase .Kata kunci: Seni Kolase, Limbah, Konservasi, Desa DurenIncreasing, developing knowledge and skills for the community, is a series of activities that always need to be pursued.  Along with its development, the Faculty of Language and Arts, Jusuran Seni Rupa Semarang State University as providers of education need innovation and application directly to the community through a service program carried out by Target Lecturers which is the place for implementing this community service program, namely Karang Tanuna youth  Assisted Village.  Duren Village, Bandungan District, Semarang Regency. This service activity is an effort to improve human resources in the local community.  the spirit of conservation and public awareness of the potential of the arts and crafts they have.  Then with these efforts, hopefully it can encourage the growth of creativity, motivation and innovation in the community by creating collage art made from paper and patchwork waste, so that it becomes a work of high value art even from waste materials.  The methods used in this Community Service activity are demonstration methods and practical exercises that are supported by demonstrations.  Through demonstrations it can provide an understanding of the various types of tools and materials used as well as techniques in creating collage art. Keywords: Collage Art.  Waste, Conservation.  Duren Village 
PENINGKATAN DAYA SAING PENGRAJIN APE CHELLO TOYS DI KLATEN Eko Sri Haryanto
Abdi Seni Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v11i2.3469

Abstract

Kecamatan Trucuk dan Pedan merupakan sentra industri APE di wilayah Kabupaten Klaten. Salah satu pengrajin yang potensial untuk dikembangkan usahanya adalah Chello Toys milik Agus Susilo. PKM dengan mitra UKM Alat Peraga Edukatif (APE) di Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan pengrajin. Potensi pengembangan produk APE (Alat permainan Edukatif) masih sangat terbuka. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, jaringan bisnis, serta keterbatasan jumlah dan jenis peralatan menyebabkan mitra kurang maksimal dalam memanfaatkan peluang.Metode yang dilaksanakan adalah metode pelatihan dan pendampingan kepada mitra pengrajin tentang inovasi desain, produksi, dan memberikan pengarahan tentang manajemen, pembuatan materi promosi publikasi cetak, pelatihan penggunaan media online serta memberikan bantuan peralatan produksi.Kegiatan kemitraan ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan mitra, terkait dengan inovasi desain, produksi, alat penunjang produksi, pemasaran online, media promosi. Setelah dilakukan pendampingan, diharapkan mitra mampu menjadi pengrajin yang lebih Tangguh menghadami era new normal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama kurun waktu sepuluh bulan. Implementasi kegiatan ini disesuailan dengan protokol covid-19 akibat dampak pandemi. Luaran dari kegiatan ini berupa HKI,seminar, pameran, laporan kegiatan, jurnal ilmiah, materi promosi baik offline maupun online.