cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dewaruci@isi-ska.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Nomor 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126, Indonesia.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Seni
ISSN : 20871759     EISSN : 27232468     DOI : 10.33153
urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, Pedalangan, Teater, Etnomusikologi, dll), yang mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat serta menambah literasi dalam berkesenian.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
Peningkatan Ketrampilan Dasar Penyusunan Tari Anak Kelompok MGMP Kesenian Dikabupaten Karanganyar Katarina Indah Sulastuti
Abdi Seni Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1295.61 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v3i1.135

Abstract

This paper suggests about efforts to improve basic skills in preparation for the group of children dance Subjects Teachers Council (MGMP) Art in the district of Karanganyar through Dance Child Development and Training. These actions are in principle also aims to improve the knowledge and conceptual understanding of the preparation for teachers of dance arts; improve the skills of a child preparation techniques of dance for art teachers in the district of Karanganyar; improve technical skills and innate dancing children for the sake of learning; provide refreshment materials for learning the art of formal dance that always follow the changing times; and liaison between the Department of Dance ISI Surakarta with alumni, and stakeholders (schools in the district Karanganyar).Improved preparation of dance skills for teachers of children is very important given the lack of art materials for teaching dance in elementary and junior. Through training activities are expected of teachers able to be creative dance untukmencipta children, to meet the needs of the art learning materials in schools. Preparation and Training Activities This dance is applying explorative and innovative methods, as methods in the preparation of material pembelajran dance as art in elementary - junior high. A lecture and demonstration, as a method of dance training for groups in Karanganyar MGMP Art. This method has the advantage that it combines a variety of methods in a continuous flow of activities. Methods of providing support for other methods of optimizing these training activities.The method applied in the training proved to be successful. It appears this success at achieving the objectives, activities include: increasing knowledge and conceptual understanding of dance preparation of children and child dance technique skills for art teachers in Karanganyar District, who indicated from their success in preparing the paper / child dance compilation concepts concepts and embodied in the dance of children. Key words : Preparation, Training, Dance Kids, MGMP Arts
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KELUARGA PRA SEJAHTERA (KPS) MELALUI PERINTISAN WIRAUSAHA KERAJINAN LIGHT CRAFT Etty Ekowati
Abdi Seni Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.906 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i1.1845

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat serta meningkatkantaraf hidup masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga dari Keluarga Pra Sejahtera (KPS) di wilayahWaringinrejo. Potensi light craft mempunyai peluang pasar yang bagus setelah mendapatkan sentuhandesain yang baik serta manajemen produksi yang tepat, peluang pasar dari produk light craft ini masihsangat terbuka luas dipasaran, terbukti sejauh ini berdasarkan survey dari beberapa pengrajin light craftyang telah ada di beberapa kota di Indonesia, banyak pesanan produk ini tidak dapat memenuhi permintaanpasar, bahkan beberapa pengrajin light craft sudah melayani permintaan pasar luar negeri, khususnyapadaivent tertentu. Keterbatasan wawasan, kurangnya kemampuan sumber daya manusia dan minimnyaperlengkapan menyebabkan masarakat kurang jeli dalam memanfaatkan peluang usaha light craft ini.Kerajinan light craft yang akan dirintis di Waringinrejo ini berupa kerajinan light craft berbahandasarkertas, serat alam, dan limbah kain. Light craft dipilih karena selain pangsa pasar yang masih terbuka, jugatidak membutuhkan modal yang relatif besar serta tidak membutuhkan ketrampilan yang terlalu rumituntuk kategori masyarakat binaan di daerah Waringinrejo. Peserta pelatihan light craft ini diharapkanmampu menjadi pengrajin yang tangguh, sehingga dapat meningkatkan penghasilan keluarga dan menyeraptenaga kerja masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini direncanakan selama kurun waktu enam bulan, kegiatanyang direncanakan berupa ; penyuluhan tentang potensi wirausaha light craft, pelatihan pembuatan lightcraft serta penggunaan alat yang praktis dan tepat guna, selanjutnya pelatihan pengembangan desaindesain light craft yang diminati pasar sekarang.Kata kunci: light craft, KPS Waringinrejo, pemberdayaan perempuan.
SEHAT DI USIA REMAJA MELALUI PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN KESEHATAN SECARA RUTIN Hendy Suwibowo
Abdi Seni Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5727.28 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i2.97

Abstract

The teens' behavior often invite attention, show egocentricity and attempt to present a desire to appear. The teens have many potencies and it must be managed so that they use it for the right deeds. Based on the reason, then, the writer holds community service entitled "Sehat Diusia Remaja Melalui Pembinaan dan Pemantauan Kesehatan Secara Rutin" ( Health at the Teens Through a Routine Health Management and Monitoring). The program is held in Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Surakarta because it is never given before in the school. The method used in the community service in SMKN 8 Surakarta is speech, action, and demonstration. The method used has advantages for it is a combination of some manners for one activity. It is supposed to optimalize activities of respiratory sports._The result getfram the program covers the increasing of I) technical skill of respiratory sports for students in SMKN 8 Surakarta; (2) knowledge about health function; and (3)  knowledge concerning treatment in behaviour, sanity and the substance abuse. The impact of the activity include: (1) burningfat (2) noteasily wrinkles; (3) avoidedfrom asthma bronchiale desease and respiratory disorders because of liquid accumulation in the lungs; and (4) the increasing of public interest towards respiratory sports.Key words: young, health, sport
PEMBINAAN SENI LUKIS WAYANG BEBER BAGI SISWA SMAN I COLOMADU KARANGANYAR FP Sri Wuryani
Abdi Seni Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1182.037 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i1.67

Abstract

Culture is a product of human’s creative force, creation, intention,  and sense  in order to fulfil their needs and  physically as well as mentally prosperous  life. Besides, culture represents the realization of human thinking in completing their needs for life. For the reason, culture as a human product cannot survive longer (langgeng). Wayang beber is one of human products that cannot live longer (langgeng). Besides that, wayang beber is also one of performance media and as a media of ritual performance as well.  Therefore,  it is our duty to introduce and to conserve , as well as to guard it in order that it, wayang beber, doesn’t  extinct  especially for the next generation.  That is why the writer is urged to do the development of wayang beber painting  in SMAN I Colomadu, Karanganyar so that the young generation will be able to know more  about  local culture which is so great and must be guarded.Key words : wayang beber, ritual, culture, and local
PELATIHAN SABLON DENGAN TEKNIK COLET CRAYON BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB BINA KARYA INSANI KARANGANYAR Achmad Syafi’i
Abdi Seni Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.715 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i1.1827

Abstract

Usaha sablon masih memiliki peluang besar untuk dijadikan kegiatan wirausaha yang potensial. Pelatihansablon dengan teknik colet crayon diajarkan kepada siswa berkebutuhan khusus (difabel) di SMPLB danSMALB Bina Karya Insani, yang bertujuan menyiapkan keterampilan kepada para siswa SLB agarmendapatkan pengakuan dan mampu mandiri di masyarakat selain dapat digunakan untuk berwirausaha.Kegiatan yang dilaksanakan melibatkan 40 siswa Tunarungu-wicara (B) dan Tunagrahita (C). Teknikpelaksanaannya menggunakan metode”brainstorming” dan metode tindakan kelas khusus. Metodebrainstorming digunakan agar para peserta workshop aktif mengeluarkan ide-ide mereka dalam bentukrancangan visual yang akan ditransfer pada kertas melalui sablon dengan teknik colet crayon. Sedangkanmetode tindakan kelas khusus yang dimaksud, yaitu dengan pendekatan persuasif, sebab orang-orangberkebutuhan khusus membutuhkan perhatian yang lebih. Sehingga dengan pendekatan individual dalammemancing ide dan imajinasi mereka, diharapkan kreativitas para siswa terasah dan berkembang denganbaik.Kata Kunci: Colet Crayon, Sablon, Siswa Berkebutuhan Khusus.
EKSTRAKURIKULER SENI KARAWITAN SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KETRAMPILAN BERMUSIK UNTUK PELAJAR DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA Bambang sosodoro
Abdi Seni Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v6i1.2253

Abstract

Pendidikan karakter untuk anak-anak dan atau remaja adalah hal yang sangat penting. Sebagai generasi penerus bangsa diharapkan untuk meneruskan cita-cita luhur mereka sebagai bangsa yang bermartabat dengan menegakkan nilai-nilai budaya Timur. Dalam rangka mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, musikJawa adalah salah satu warisan budaya yang dapat digunakan sebagai media pendidikan. Hal itu, dikarenakan para musisi mempunyai ajaran atau nilai-nilai yang positif dan sangat berguna untuk pembentukan karakter dan kepribadian anak. Misalnya, seperti yang dinyatakan dalam teks atau lirik lagu. Pada kesempatan ini, melalui kegiatan pelayanan masyarakat di tingkat sekolah menengah (SMA) Negeri 1 Surakarta, diharapkan dapat memberikan kontribusi ide-ide dan cita-cita yang sama. SMA Negeri 1 Surakarta adalah sekolahfavorit, memiliki siswa cerdas, terampil, dan menjunjung tinggi disiplin. Dengan dukungan sumber daya manusia, dan infrastruktur yang sangat memadahi, pendidikan karakter dan keterampilan bermain alat musik tradisional dapat disalurkan melalui pelatihan musik dalam kegiatan ekstrakurikuler.Kata kunci: pendidikan karakter, keterampilan musik, gamelan Jawa.
Workshop Membuat Komik Untuk Siswa SMA/Sederajadnya Santoso Haryono
Abdi Seni Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6013.593 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v1i1.29

Abstract

Komik pada perkembangannya telah menjadi bagian dari seni massa yang aktif dalam peranannya sebagai sarana komunikasi. Seniman komik melakukan komunikasi secara visual kepada masyarakat terhadap apa yang ingin dicurahkannya, sedangkan masyarakat sebagai penikmat bisa langsung mengapresiasi dengan cara membaca komiknya, memahami cerita atau pesan yang disampaikan para komikus. Dalam hal ini, masyarakat memperoleh pencerahan dalam dunia seni rupa dan secara tidak langsung komik secara positif ikut serta dalam mengembangkan budaya membaca dan pengembangan imajinasi bagi kalangan generasi muda. Komik atau sastra gambar awalnya adalah merupakan salah satu hal yang dianggap “momok” di kalangan pendidik dan orang tua. Sebenarnya banyak hal positif yang muncul terkait kehadiran komik. Siswa usia sekolah terutama SMA/Sederajadnya, bisa mengekspresikan imaginasinya dengan membuat komik dan dipresentasikan lewat majalah dinding sekolah. Secara tidak langsung kegiatan berkomik bisa menjadi stimulus atau rangsangan bagi siswa/siswi dalam belajar mengaktualisasikan imaginasinya, merencanakan, menyusun, berkomunikasi, dan berkarya yang semuanya sangat bermanfaat dalam membangun pola pikir yang konstruktif. Fakta inilah yang menjadi dasar penulis berfikir bahwa kegiatan workshop membuat komik penting bagi siswa SMA/Sederajadnya, karena menjadi salah satu cara dalam membangun pola pikir yang konstruktif bagi remaja.  Keyword : komik
Pelatihan Tata Rias Dan Busana Dalam Meningkatkan Kreativitas Para Guru Dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kesenian Daerah Di Karanganyar Tubagus Mulyadi
Abdi Seni Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3528.68 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v3i1.157

Abstract

Service for Society is one of the duty that have to be done by a lecturer. The dance department gave this opportunity to the lecturers to make some links to do the Tri Dharma Higher Education, which one of it called Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM). The lecturers did this in a work with the relationship between theDance department of ISI Surakarta and the arts teachers in the Kabupaten Karanganyar area. This work wanted to give the teachers how to develope their knowledge and their competence trough the improving skill, and creativity, related with skill of traditional make up, fantasy make up, dan how to wear costumes in the performance. Trough the teaching prosess and apresiation, for the teacher will be able to use this for the educational work in their class. This work also became a part of pubication for ISI Surakarta. The methode for this work is lecture demonstration. The training of make up and costume is really use full for the participants. Key words : skill, PPM, make up and costume
KREATIVITAS PEDALANGAN DI SANGGAR SEKAR JAGAD DALAM UPAYA MEMPERKUAT SANGGAR SEBAGAI PELOPOR PENGGERAK KESENIAN MASYARAKAT SUKOHARJO Jaka Rianto
Abdi Seni Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2206.723 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i2.1859

Abstract

Sanggar Sekar Jagad telah memiliki satu perangkat gamelan slendro pelog, boneka wayang satu kotak,dan tempat latihan yang cukup luas. Akan tetapi, sampai saat ini sanggar belum memiliki pelatih tetap. Parasiswa belajar dengan bimbingan dari pelatih yang sukarela datang. Apabila tidak ada pelatih maka parasiswa belajar mandiri dengan melihat rekaman audio visual pertunjukan wayang. Berdasarkan permasalahansanggar tersebut maka diadakan pelatihan dari dosen. Metode pelatihan yang digunakan berupa ceramah,apresiasi, dan demonstrasi. Berdasarkan metode tersebut maka pelatihan yang berlangsung selama 42 kalidapat dikatakan berhasil. Siswa sangggar Sekar Jagad dapat menguasai vokabuler sabet, catur, daniringan yang diberikan oleh pelatih.Kata kunci: Sanggar, Sekar Jagad, pertunjukan wayang, pelatihan.
PEMBINAAN GARAP SABET DISANGGAR PEDALANGAN SERENGAN SURAKARTA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GARAP PAKELIRAN Suwondo Suwondo
Abdi Seni Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2691.776 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i2.109

Abstract

The learning condition in studio pedalangan Serengan which is not yet systematically arranged needs some improvements. The activity aims to give knowledge and/or practice of pedalangan to the audience in studio pedalangan Serengan especially garap catur. The material given is sabet lakon Gathotkaca Sungging presented by Ki Nartasabda which is edited by Purbo Asmoro. The method used in learning of pakeliran practice in studio pedalangan Serengan is appreciation, giving speech, and demonstration. Based on the method, students are able to master material sabet well. The materials include sabet of the characters: Duryudana, Baladewa, Durna, Karna, Sengkuni, Nilayaksa,  Kartamarma, Jayadrata, Gathotkaca, Samba, Setyaki, Antareja, Dewapawaka, Abimanyu, Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Pragalba, Anoman, Arjuna, Banowati, Lesmanawati, and Bhatara Guru. Besides that, other materials are also given covering sabet jejer kahyangan dan Ngastina, sabet  adegan babak unjal, sabet bedhol jejer, sabet budhakan, sabet jaranan, sabet perang ampyak, sabet budhalan buta, sabet abur-aburan gathotkaca, sabet Werkudara mlumpat, and sabet abur-aburan Kresna and Janaka.Key words: studio, pedalangan, sabet, puppet

Page 4 of 24 | Total Record : 236