cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dewaruci@isi-ska.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Nomor 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126, Indonesia.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Seni
ISSN : 20871759     EISSN : 27232468     DOI : 10.33153
urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, Pedalangan, Teater, Etnomusikologi, dll), yang mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat serta menambah literasi dalam berkesenian.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
PELATIHAN KETRAMPILAN ASESORIS DINDING SEBAGAI UPAYA PENANAMAN JIWA CINTA SENI DAN KEWIRAUSAHAAN DI SANTRI PONDOK PESANTREN Al AMIN PALUR MOJOLABAN SUKOHARJO imam mahdi; s sunarmi
Abdi Seni Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.312 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v6i1.2264

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil studi lapangan di Pondok Al Amin Palur Sukoharjo dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Tim ISI Surakarta tahun 2014. Tujuan kegiatan menemukan permasalahan di lapangan selanjutnya menyelesaikan dengan cara pelatihan dan pendampingan pembuatan produk kria. Metode pelaksanaan dengan pendekatan partisipasi dan kolaborasi mitra, baik dalam hal pengumpulan data, pendampingan pembuatan produk sampai dengan pasca pelatihan. Penerapan metode partisipasi dan kolaborasi mitra diharapkan dapat mengimplementasikan kolaborasi yang sesungguhnya, mitra dapat berpartisipasi dan berkolaborasi sesuai dengan kapasitasnya, serta dapat berkontribusi secara maksimal sehingga tim pengabdi dapat melatih dan mendampingi sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Hasil kegiatan berupa beberapa karya asesoris interior berupa lukisan kanvas dengan objek tumbuhtumbuhan. Terdapat keterbatasan tentang objek untuk membuat asesoris interior, siswa cenderung tidak mau mengambil objek hewan atau manusia. Selama dua bulan, terdapat progress yang dapat dilihat padahasil melukis pada kertas dan selanjutnya dituangkan secara hitam putih di kanvas dan akhirnya menjadi sebuah lukisan. Hasil kegiatan ketrampilan beberapa lukisan untuk ukuran anak SMU sudah menunjukkan ada keberanian bereksperimen bentuk, pengolahan warna, dan teknik aquarel dan plakat. Ketrampilan ini sebelumnya belum pernah diberikan di SMU karena keterbatasan SDM. Maka, pemahaman tentang kewirausahaan diberikan secara teoritis dan praktis. Kata kunci: hiasan dinding, lukisan, pemasaran produk.
Penajaman Kemampuan Jurnalistik Melalui Pelatihan Penulisan Dan Fotografi Berbasis Data Bagi Siswa SMA Bondet Wrahatnala
Abdi Seni Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2357.46 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v1i1.39

Abstract

Kemampuan jurnalistik verbal dan fotografi tidak diwadahi secara khusus dalam kurikulum sekolah (SMA). Karena itu, hal ini dirasakan sebagai sebuah kepentingan bagi etnomusikolog untuk memperkenalkan kinerja jurnalistik berbasis data di lapangan. Dengan menggunakan prinsip learning by experience based on the field, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertajam kemampuan menulis dan fotografi bagi siswa SMA. Ceramah interaktif, workshop klinis, dan unjuk kerja menjadi pilihan solusi yang tepat untuk kegiatan ini. Hasil utama dari kegiatan ini adalah: pertama, memperkenalkan proses kerja jurnalistik berbasis data kepada siswa SMA; dan kedua, mempertajam kemampuan menulis dan fotografi siswa SMA sesuai dengan kaidah jurnalistik. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah siswa dapat melakukan proses kerja jurnalistik untuk kemudian dapat diaplikasikan ke dalam bentuk penyelidikan atau investigasi lainnya dengan menggunakan langkah kerja jurnalistik berbasis data.Keyword : kemampuan jurnalistik, pelatihan penulisan dan fotografi berbasis data, learning by experience based on the field
PENGEMBANGAN MEDIA PUBLIKASI MUSEUM SISA HARTAKU Anung Rachman; Nerfita Primadewi
Abdi Seni Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.295 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v5i1.181

Abstract

The aim of the Community Services Group Program is to increase the number of visitspenginformasian through Sisa Hartaku and marketing globally Museum. Forms of developmentactivities carried out in the form of media publicity in the form of websites. Training provided tosupport these activities in the form of workshops pengoperasiaan camera, online article writingworkshops, workshop development and maintenance of websites. Subject training on this programare the members of the group manager of the museum and gift shop. The method used in thetraining is through discussion and practice. Through this training is expected to provide a solutionto the problem petrified low levels of traffic in Sisa Hartaku Museum. The training lasted for eightsessions, with training materials through the planning, preparation, manufacture, testing andmaintenance. Form of training starts from the discussion of the expected material relatedpublications by program partners. Mount Merapi and Wedhus Gembel (Cloud Heat) selected asmanifested in the form of brand and logo. Brand is an important guide in this publication mediadevelopment program. Partners are expected to recognize the special characteristics of businessand then used as an attraction for the public. So that potential visitors would come to the rest of mypossessions Museum directly after getting information via the website www.sisahartaku.com. Trainingresults indicate that the importance of website ownership for driving the business at this time.Website created quite informative and was able to increase the number of visitors to the Museum.Approximately thirty percent increase in the number of visits made media than pre- publicationcan be achieved. This has an impact on increasing the number manually souvenir product salesamounted to one hundred percent, but it has not happened yet online transactions during theexecution of programs.Key words : website, museum, Merapi, Wedus Gembel.
PENGEMBANGAN DESAIN PADA FURNITURE DAN ACCESSORIES INTERIOR PENGRAJIN COR LOGAM CEPER KLATEN Siti Badriyah
Abdi Seni Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2094.948 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i2.1869

Abstract

Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat yang dibiayai DIPA ISI Surakarta tahun 2015 telah terlaksanayang berkonsentrasi pada pengentasan peningkatan kualitas produk dan produksi melalui pengembangandesain. Industri pengecoran logam milik bapak Anwar di Desa Tegalrejodan Tampiran, Kec. Ceper, Kab.Klaten hingga kini masih eksis sebagai perusahaan industry pengecoran logam, meskipun dalamperkembangannya pernah mengalami jatuh bangun dihantam krisis ekonomi tetapi hingga kini masih bisaberjalan. Permasalahan signifikan yang menjadi fokus dalam kegiatan pengabdian ini yaitu desain yangberkembang adalah desain dari buyer dimana pengrajin banyak merasa kesulitan dalam menerjemahkangambar dari buyer, dan yang lebih parah lagi banyak pengrajin yang ikut-ikutan membuat dengan menirutanpa ijin dari pemilik desain. Beberapa perusahaan cor logam khususnya yang menangani order dengandesain rumit khususnya produk interior sangat langka, dikarenakan kesulitan dalam desain, apalagi masihminimnya tenaga napel(pembuat cetakan sampel). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalahupaya konkrit pemecahan masalah melalui pelatihan desain khusus produk interior utamanya studi napeldan pengembangan desain produk cor logam. Target kegiatan ini adalah terpenuhi pengetahuan desain(gambar kerja) dan ketrampilannapel melalui pelatihan .pelatihan ini memiliki tujuansocial constructivesecara berkelanjutan, melalui pelatihan akan diperoleh bibit perintis tenaga napel yang memang jarang dansangat dibutuhkan bagi semua perusahan cor logam. Melalui metode pendekatan yang meliputi pendekatanpartisipasif, pendekatan lapangan ( survey lokasi) danFGD untuk menentukan bentuk desain yang mampumengakomodasi kepentingan pengrajin. Melalui metode tersebut dilakukan kegiatan seperti :1) Melakukanidentifikasi desain sesuai kebutuhan pasar , menyusun konsep desain cor logam ; 2) Menyusun materipelatihan, pelatihan pengembangan desain motif yang kearah produk pelengkap interior dan furnitur ;3)Menyusun rencana produksi melalui gambar kerja; Luaran dari kegiatan ini adalah prototype karya desaincor logamKata kunci: pengembangan desain, cor logam, pelatihan desain
Pembelajaran pengembangan kreativitas Senitari Sebagai upaya pembentukan karakter siswa Di SMK Mikael surakarta Budi Setiyastuti
Abdi Seni Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.735 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v3i1.133

Abstract

Learning as a process of interaction between student and teacher as well as source of learning at a created contion in oeder to develop behavior. Behavior developing is concerning conscious, continuous, positive and active developing and it is not tentative developing. Besides that, it also includes aspect of behavior and moreover, it has certain aim an direction. Creativity developing is an effort to attractively renovate in order to make it suited to the era and to be able to present art as an effective media for creativity developing. It means that dance art which belongs to SMK Mikael becomes a media of growing and developing for dance “Dancer Pom-pom boys Cheenico” that can be packed as dance spectacle communicated to the audience. The problem that will be analized in the process of dance learning includes how the process and way of dance appreciation learning for student in SMKMikael Surakarta are and what the methot used is. Dance learning has a function as self developing. It can give contribution to the student’ personal developing. The contribution include giving expression space, creative and imaginative developing, increasing the sense of self confidence, and developing cultural insight. For the reason, learning of art has special character and uniqueness. The approach used introduction, while the methods used to give the materials are giving discourse, demontrating and drilling. Key words : learning, developing, creativity, and character. 
PKM LAPAS SURAKARTA Dwi Maryani
Abdi Seni Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.346 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i1.1843

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Surakartamemilih materi Tari Tradisi. Pelatihan tari ini akan mendorong warga binaan dapat mengembangkankreativitas, meningkatkan kemampuan tehnik kepenarian, menguasai materi tari. Selain itu pengalamanafektif, kognitif dan psikomotorik yang dilakukan dalam proses latihan akan bermanfaat dalam membangunkarakter warga binaan. Secara garis besar kegiatan pelatihan tari dilakukan dengan dua metode; pertamametode ceramah, dan metode drill. Metode ceramah dilakukan untuk memberi penguatan wawasan/pengetahuan mengenai nilai-nilai seni dan kemanusiaan ke dalam pengalaman hidup peserta didik.Sedangkanmetode drill, dilakukan untuk memberi penguatan dalam pelatihan yang sifatnya kemampuan fisik kepenarian.Program palatihan dilaksanakan selama enam bulan, dalam pelatihan juga melibatkan langsung parapendamping dari rutan, hal ini sangat berperan dalam kelancaran latihan, dan juga untuk keberlanjutanprogram.Materi dan hasil pelatihan berupa reportoar tari tradisi digunakan untuk pentas penutupan program.Kata kunci: Pelatihan, Tari, Apresiasi.
PEMBELAJARAN TARI REBANA PADA SANGGAR TARI KREASI SENJA DI KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI Dwi Rahmani
Abdi Seni Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14130.967 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i2.95

Abstract

The activity of dance training is the continuation of the third Tri Dharma Perguruan Tinggi (The Institution Three Dharma) that is community service and it is one of the teacher s tasks as well as obligation. The teachers of Dance Department in Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta hold the program and they hope it will become a continuous activity as a media for increasing traditional arts being. Besides that, it is also a mediafor teachers to publish the Institution. Finally, the program is supposed to be able to significantly affect input qualitatively as well as quantitatively. The activity will be leaded to the learning of creative traditional dance, Rebana, for the students in Studio Kreasi Senja, Selo, Boyolali. They are also students in SMKN I Selo Boyolali. The expectation of the program is that students can present Rebana dance. The object of the program is students of SMKN I Selo Boyolali that are also joined in Senja Creative Dance Studio, Selo, Boyolali, especially for the extracurricular activity, dance. The learning method used in this activity includes speech,  demonstration, and drilling. The result will be a repertoire of creative traditional dance called Rebana completed by make up and customs.Key words : creative traditional dance, dance learning, appreciation
STRATEGI PENINGKATAN GARAP CATUR DI SANGGAR PEDALANGAN SERENGAN SURAKARTA Bagong Pujiono
Abdi Seni Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3223.839 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i1.63

Abstract

The learning condition in puppetry studio Serengan is not systematically arranged yet so it needs an improvement. The study of garap pakeliran with the teaching material given is supposed to actualize a better result by maximizing the being human resource. One aspect of pakeliran that must be fulfilled in puppet theater is catur. The method used in the study of pakeliran practice in puppetry studio Serengan is appreciation, speech, and demonstration. Based on the method used, it can be concluded that students are successfully able to  catch catur of the characters in the short pakeliran lakon Gathotkaca Sungging presented by Ki Nartasabda which has been edited by Purbo Asmoro. Garap Catur is including janturan, pocapan, and ginem of the characters: Duryudana, Baladewa, Durna, Karna, Sengkuni, Nilayaksa, Kartamarma, Jayadrata, Gathotkaca, Samba, Setyaki, Antareja, Dewapawaka, Abimanyu, Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Pragalba, Anoman, Arjuna, Banowati, Lesmanawati, and Bhatara Guru.Key words : studio, puppetry, ginem, janturan, and pocapan.
SISTEM PEMBELAJARAN PEDALANGAN PADA USIA LANJUT DI SANGGAR SENI WREDA LARAS DI DUKUH KALONGAN KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR SEBAGAI SARANA PENYEMBUHAN Sukatno Sukatno
Abdi Seni Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16778.397 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v5i1.205

Abstract

Wreda Laras Art Studio needs for guidance urgently based on taking care of others as consideration that its elder members have different social status. Its members consist of PWRI member surroundings District of Karanganyar, approximately 40-45 people, between 65-75 years old, femalesor males. Wreda Laras Art Studio joined with tradition art like musicians, singers, narrators, and puppeteers. The aim of this activity is making the tradition culture still alive and developing atalent as singers, musicians, or puppeteers. Learning system at Wreda Laras Art Studio—especially puppetry—runs without trainer, then the practice is based on personal experience of its members when they are be PNS (civil servant) actively. This condition is very apprehensive but proud of. The members of Wreda Laras Art Studio have spirit for learning although in elder year. There are some problems with in this learning system: What about the technique for making learning balance basedon the experience of each member? How to get learning system atically? The main aim of this activity is describe and get a proper technique to make learning among members with various experiences harmoniously and have a proper technique about puppetry. The learning result tha tachieved during learning is balancing the relevant concept of puppetry tradition which adapted tocondition of each member and making mental character building as a recovery effort in daily life.The methods which used in puppetry learning at Wreda Laras Art Studio are theory method (cacakansable) and puppetry practice. The materials that performed are: jejer Astino, bedhol jejer, kedhatonan,imbuk and cangik scenes, paseban jaba scene included budalan and kapalan, budalan kreta. However,all members are expected master material such as dhodhogan and keprakan, kombangan LadrangSekar Lesah, dhodhogan and keprakan in jaranan scene, dhodhogan suwuk gendhing Ketawan and Ladrang, and Sabrangan scene.Key words : Wreda Laras, Elder, puppetry
PEMBERDAYAAN POTENSI ANAK MELALUI SENI KARAWITAN DI SDN SABRANG LOR MOJOSONGO SURAKARTA ARIS Setiawan
Abdi Seni Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/abdiseni.v6i1.2252

Abstract

Dewasa ini karawitan anak mengalami kemajuan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut tidak lepas dari peran pendidikan baik di sekolah maupun di keluarga. Peran program sekolah dalam mengadakan esktra atau muatan lokal seni daerah juga menjadi jembatan awal pengenalan seni karawitanterhadap anak-anak. Di samping itu, pemerintah daerah juga telah turut andil dalam menyediakan ruang khusus, atau ajang untuk mengekspresikan dan memamerkan ketrampilan memainkan gamelan bagi anakanak, seperti acara lomba karawitan, pentas seni, kreativitas anak Solo (Kreaso), dan lain sebagainya. Atas dasar kondisi inilah kegiatan PKM dosen turut ikut andil dalam menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan karawitan anak khususnya di kota Surakarta. Salah satu karawitan anak yang menjadi sasaran program PKM ini adalah SDN Sabrang Lor Mojosongo. Di tempat tersebut terdapat potensianak yang luar biasa dalam memainkan gamelan Jawa, akan tetapi kurang mendapat perhatian khusus, terutama dalam hal pembinaan. Target luaran dari kegiatan ini adalah memaksimalkan potensi anak-anak SDN Sabrang Lor melalui pelatihan karawitan, guna menghadapi lomba karawitan dan pentas seni.Kata kunci: potensi, karawitan anak, gending dolanan.

Page 2 of 24 | Total Record : 236