cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dewaruci@isi-ska.ac.id
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Nomor 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126, Indonesia.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Abdi Seni
ISSN : 20871759     EISSN : 27232468     DOI : 10.33153
urnal Abdi Seni memiliki fokus pada hasil pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat, baik itu pengabdian dosen maupun KKN yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bidang seni. Cakupan jurnal Abdi Seni memiliki ranah keilmuan di bidang seni rupa dan desain ataupun seni pertunjukan (Tari, Karawitan, Pedalangan, Teater, Etnomusikologi, dll), yang mampu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat serta menambah literasi dalam berkesenian.
Arjuna Subject : -
Articles 256 Documents
FOTOGRAFI KOMERSIL BAGI KOMUNITAS USAHA KECIL MENENGAH SOLO SMEsCOMM Sutriyanto Sutriyanto
Abdi Seni Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4239.566 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i1.83

Abstract

The importance of media promotion in order to improve productivity must always be carried out continuously and controlled, the high costs required to make the promotion even in a simple form and understanding of the importance of promotion is the main obstacle why the promotion was not done by many SMEs. Photography knowledge is absolutely necessary in today’s campaign creation. With photography training facility utilizing the most pocket digital camera, expected to overcome one of the sources do not cause promotion. Through the production of artworks that portray the local culture will boost the popularity of the area, while also overcoming some problems of local government. Through a sociological approach, which is conducted directly in the field is expected to know the various problems faced by Small and Medium Enterprises.Key words :  photography, promotion, craftman.
PELATIHAN CITIZEN JOURNALISM BAGI SISWA SMK JURUSAN PARIWISATA SEBAGAI PENUNJANG SEKTOR PARIWISATA DI SURAKARTA Citra Ratna Amelia
Abdi Seni Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.126 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i1.1837

Abstract

Artikel ini merupakan hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yakni Pelatihan CitizenJournalism Bagi Siswa Smk Jurusan Pariwisata Sebagai Penunjang Sektor Pariwisata Di Surakarta.Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilatarbelakangi atas keperdulian terhadap generasi mudakhususnya pelajar yang saat ini bisa dikatakan mulai kecanduan dengan internet.. Perkembangan teknologiinternet berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi. Mayoritas pelajar saat ini menggunakangadget, smartphone, atau teknologi sejenis lainnya yang memungkinkan mereka untuk terkoneksi denganinternet kapan saja. Penggunaan internet yang tidak pada tempatnya memberikan banyak dampak negatifdan berbagai penelitian telah membuktikan hal tersebut. Sebagai generasi penerus bangsa penting dilakukanberbagai upaya untuk menjauhkan para remaja terhadap hal-hal negatif tersebut dan mengarahkan kedekatandengan teknologi tersebut untuk sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan Pengabdiankepada masyarakat ini difokuskan pada pelajar SMK jurusan pariwisata di Kota Surakarta dengan tujuanagar para pelajar paham bahwa melalui internet mereka bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat dankota Surakarta. Kontribusi tersebut berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pariwisatadi Kota Surakarta yang diunggah melalui blog yang bisa diakses oleh siapapun yang ingin mengetahuiinformasi mengenai pariwisata di Kota Surakarta.Berdasarkan uraian situasi di atas, maka ada beberapapermasalahan yang perlu ditangani, yaitu 1) Bagaimana memahamkan siswa SMK Jurusan Pariwisata diSurakarta tentang manfaat media internet agar terhindar dari dampak negatif media internet? 2) Bagaimanamemahamkan pentingnya peran serta siswa SMK Jurusan Pariwisata di Surakarta dalam mempromosikanpariwisata Kota Surakarta melalui karya citizen journalism yang diunggah melalui media internet?3)Bagaimana menghasilkan karya citizen journalism tentang potensi pariwisata Kota Surakarta yangdiunggah melalui sarana blog? Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metodeteori dan praktek. Para peserta diberikan materi tentang dampak internet, citizen journalism, blog sertabagaimana membuat karya citizen journalism dan juga bagaimana membuat blog. Setelah pesertamendapatkan semua materi tersebut, para peserta kemudian melakukan praktek membuat karyacitizenjournalism dan praktek membuat blog serta praktek menggunggah karya ke dalam blog masing-masingpeserta.Kata kunci: pelatihan, citizen journalism, blog.
PENCIPTAAN KARYA SENI MIXED MEDIA BERBASIS EKPERIMENTASI DENGAN TEKNIK ASSEMBLAGE Statriana Didiek Isnanta
Abdi Seni Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2073.176 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v6i1.2269

Abstract

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian penciptaan eksperimen yang berdasarkan karya seni dengan media campuran teknik perakitan/gabungan. Berbeda dengan teknik kolase lebih populer, ia menekankan titik pada penggabungan materi dengan mendasarkan teknik penciptaan sebagai teknik basah, kering dan teknik perekatan sehingga beberapa bahan siap dipakai, teknik perakitan/gabungan lebih menekankan pada bagaimana menggabungkan objek untuk mengeksplorasi non-seni yang ada dan menjadi benda seni.Perbedaan lain dalam teknik seni kolase campuran media karya hasil dua dimensi, teknik perakitan/gabungan karyanya dapat mengambil bentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Meski telah dimulai sejak tahun 1960, teknik perakitan/gabungan ini kurang dikembangkan secara khusus dan tidak populer di Indonesia. Ini adalah alasan bagi penulis untuk membuat studi tentang penciptaan karya seni dengan media campuran teknik perakitan/gabungan. Metode yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini dibagi menjadi tigatahap, yang pertama adalah eksplorasi (bahan observasi dan pencarian literatur), eksperimentasi (eksplorasi bahan dan bentuk pekerjaan ke dalam beberapa sketsa alternatif), dan yang terakhir adalah panggung pembentukan (pelaksanaan pekerjaan). Penelitian ini penting untuk mencari penciptaan baru dalam dunia penciptaan seni, serta menambahkan referensi dan bahan ajar untuk memperkaya kursus seni eksperimental. Kata kunci: media campuran, karya eksperimentasi, perakitan/gabungan.
Pembinaan Sanggar Seni Pedalangan Gaya Surakarta Di Serengan Surakarta purbo asmoro
Abdi Seni Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2681.053 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v1i1.49

Abstract

Sanggar Seni Serengan dipandang mendesak untuk dibina. Hal itu, didasarkan atas pertimbangan bahwa siswa sanggar sangat bervariasi status sosial dan usianya. Sanggar Serengan memiliki jumlah siswa berkisar antara 15-30-an orang, dengan usia antara 15-an sampai 40-an tahun, putra dan putri. Pekerjaan siswa beragam, sebagian ada yang pegawai negeri (TNI, Guru), pegawai swasta, wiraswasta, buruh, swarawati, pengemudi becak, dan lain-lain. Pembelajaran di sanggar Serengan sering tanpa pelatih. Mereka biasanya belajar dengan cara bertukar pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang diperoleh secara otodidak ketika melihat pertunjukan wayang. Permasalahan yang muncul yaitu: bagaimana teknik untuk menyeimbangkan pembelajaran berdasarkan bekal awal yang berbeda-beda? bagaiman untuk mendapatkan pembelajaran yang sistematis dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada? Tujuan pembahasan yaitu untuk mendeskripsikan dan mendapatkan cara yang tepat untuk menyeimbangkan pembelajaran siswa meskipun bekal awal mereka berbeda-beda. Selain itu, juga untuk mendapatkan cara yang sistematis dalam pembelajaran praktik pakeliran dalam situasi dan kondisi yang serba terbatas. Dengan metode demonstrasi dan apresiasi diperoleh hasil bahwa materi pokok dapat dikuasai siswa dengan baik. Hal itu ditandai dari penguasaan materi yang dapat dinilai sudah memenuhi standar kriteria penilaian unsur-unsur garap pakeliran. yang meliputi konsep bener dan resik. Keyword : seni, studio, pertunjukan
EKSISTENSI SANGGAR SENI PEDALANGAN NGESTI BUDHAYA KARANGANYAR DALAM PENGEMBANGAN SENI TRADISI Jaka Rianto
Abdi Seni Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1325.761 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v5i1.187

Abstract

Indonesian Art Institute (ISI) Surakarta is one of the state educational institution of traditional art which have a mission in arts. The mission include both in art research and art producing/artworkthat is dedicated to human benefit. This art is always exist because it stands in an environment that support its existence. The community continually gives its contribution by giving a feed back. The development of art can be realized by the existence of arts creation intensly and supported by creative workers such as teachers, artists, critics, and art performers who have the ability to produce arts openly. There fore Indonesian Art Institute Surakarta as a barometer of art research and studies have an active role in holding a public service program for example in art studies. Art studies become supporting pillars of Javanese cultural art power this informal institution have big contribution in conservation, progress and the development of the Javanese arts. One of them isNgesthi Budaya studio. Ngesthi Budaya studio is located in Tegal Asri RT 04/07 Bejen, Karanganyar.This art studio is a target of training and constructing with the goal to make the pedalangan traditional art in progress and will not be extracted from its cultural root as a result of the influenceof global culture. The moral responsibility force the academics teachers of department pedalanganISI Surakarta to give more attention to this art studio. It is hoped that by the public service program can make Ngesthi Budaya art studio more exist, and transfers pedalangan art science academicly to the students. The form can be realized by training and constructing program about pedalangan elements to increase the students concept and skill in pedalangan field. This program may increasethe “Ngesthi Budaya” art studio existence in the society that may have attention from the young generation to respect, and love, and have some interest to conserve the traditional art heritaged from uor ancestors which contain high values.Key words :sanggar Ngesti Budhaya, art, shadow play.
PEMBINAAN DALANG CILIK DI SANGGAR PEPADI KABUPATEN KARANGANYAR MERUPAKAN WADAH UNTUK MENJAGA WAYANG KULIT TETAP LESTARI S., Sukatno
Abdi Seni Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5020.137 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i2.1873

Abstract

Pembinaan bakat dalam seni pedalangan pada anak usia dini adalah pembentukan karakter untuk anakanak, sebagai artis Dalang potensial. Pembinaan bakat disalurkan dalam ekspresi seni pedalangan sertapembangunan karakter bagi calon seniman dalang. Berkaitan dengan sistem pembelajaran bagi anak-anakberbakat, Dewan Pepadi memiliki misi dan visi yang item yang sangat mulia, yaitu untuk mencerdaskanbangsa sesuai dengan bakat generasi Dalang Pewaris muda. papan Karanganyar Pepadi dengan misi iniakan memberikan pelatihan dan pada briefing yang sama pada konsep pakeliran Terdiri dan solid untukDalang muda usia 10-15 tahun. Dengan tujuan, sehingga dalang kecil dalam menghadapi Little gelarBudaya Dalang Mei 2015 di Karanganyar, benar-benar memahami dan menguasai semua elemen yangterkandung dalam pakeliran. Jadi untuk dalang kecil yang sudah mulai mendapatkan pasar di masyarakatbaik di tingkat nasional dan internasional lebih sadar akan konsep dasar yang terkandung dalam ringkasandan rancangan pakeliran Terdiri dan pakeliran Solid. Pengembangan bidang pedalangan terutama untukanak-anak sehingga Diperlukan untuk perhatian serius, mengingat meningkatnya jumlah anak-anak yangjauh dan tidak tahu ownculture tersebut. Perlu tradisi kegiatan apresiasi seni melalui tas seni sebagai wadahuntuk kepentingan anak dan bakat di bidang puppetry.Throughart sedikit judul kegiatan Dalang sebagaisalah satu acara untuk mengakomodasi berbagai kreativitas anak-anak untuk menumbuhkan rasapersaudaraan, Meningkatkan minat dan bakat dan motivasi sehingga anak-anak mampu bersosialisasidengan Ulasan rekan-rekan mereka, sehingga mereka dapat belajar seni karya wayang dari berbagaigaya. Hal ini juga ingin mengetahui dan Mendapatkan data sebagai pembinaan tindak lanjut danpengembangan seni anak-anak wayang di masa depan. Berdasarkan kondisi pembelajaran di Pepadistudio,dapat diusulkan beberapa masalah item mendasar, yaitu: Cara Menyelaraskan teknik pembelajaranberdasarkan usia anak-anak yang memiliki bakat untuk seni pedalangan? Bagaimana cara memberikanpembelajaran yang sistematis agar cepat intervensi Ditangkap dan mudah dimengerti? Metode yangdigunakan dalam pembinaan dalang Dalang anak atau anak-anak yang bertempat di studio adalahpenghargaan pertama Pepadi dan diskusi, serta demonstrasi. metode apresiasi serta diskusi dengan tujuanuntuk merangsang semangat peserta untuk mengeksplorasi dan menguasai materi yang diberikan. Kedua,bentuk diskusi yang dilakukan dengan tujuan, bagaimana jika peserta kurang menguasai materi dapatdijelaskan terlebih dahulu sehingga semua peserta dapat mengetahui dan memahami sehingga merekatidak akan menghambat jalannya pelatihan. Metode demonstrasi dilakukan dengan memberikan contohbekerja pada Sabet dan penggunaan Pendampingan, serta penempatan dialog, atau dhodhogangendingrangka kesatuan pakeliran sesuai dengan pekerjaan pada bermain disajikan. Bentuk demonstrasi dilakukanberulang-ulang, sehingga peserta tidak lupa baik presenter atau pengrawitparticipants. Juga Selin inginmemahami Ulasan ketentuan mereka sebelum pelatihan, sehingga peserta didik akan lebih mandiri, danMudah dievaluasi. Metode Kami diterapkan secara fleksibel, mengingat usia peserta adalah bahwakonstruktor harus selalu bersabar dalam memberikan contoh yang baik dari penggunaan angka dan gerakanyang berhubungan dengan Pendampingan Sabet disajikan.Kata kunci: dalang berbakat, dalang kecil, Karanganyar.
Pembinaan Pembelajaran Catur Pakeliran Bagi Siswa Lembaga Pendidikan Ketrampilan Kursus Pedalangan Sekar Rinonce Di Wonogiri Kuwato Kuwato
Abdi Seni Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1865.012 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v3i1.137

Abstract

Community serving activities entitled “Educational Training of CaturPakeliran for the Students of SekarRinonce Pedalangan Training Course in Wonogiri” was held to increase the skill of catur for the students of SekarRinoncePedalangan Training Course and also to improve the quality of catur learning, by using innovative model and strategy.The core competences of catur pakeliran which given to the students, cover : janturan, pocapan, and ginem in the first scene (jejer), Kedhatonan,Paseban Jawi,AdeganDuryapura, and the scene of perang gagal in the lakonWahyu Makutharama which arranged by Purwadi. This aducational training of catur pakeliran is considered succeed, because of the whole quality of the students in presenting garap catur is a lot better than before. This improvement of skill in performing catur cannot be separated from the learning method of active-independent education for the student which used several methods of speech, appreciation, and demonstration. This model of active-independent education explores students’’creativity, so that they can respond the material of training given by creative skills. This conclusion is based on evaluation towards the trainers which observe their students in the last session of performance of this educational training. Keywords : Catur Pakeliran, Seker rinonce, Pedalangan 
PENINGKATAN KREATIVITAS UNSUR-UNSUR PEDALANGAN DI SANGGAR BIMA MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN Harijadi Tri Putranto; S., Sukesi
Abdi Seni Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.088 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v7i2.1851

Abstract

Sanggar Bima beralamat di desa Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Sanggar yang sudah berdiri26 tahun tersebut semakin eksis berkat bimbingan dan arahan dari Ki Manteb Sudharsono, sebagai dalangkondang yang keberadaannya sudah diakui masyarakat. Permasalahan sanggar, yaitu kurangnya peningkatanunsur catur, sabet, karawitan pedalangan, dan kreativitas dalam bentuk sajian pergelaran. Adapun tujuanpelatihan, yaitu siswa sanggar mampu menguasai teknik unsur catur, sabetan, sulukan,dan karawitanpedalangan, serta mampu menyusun pertunjukan wayang kreasi bentuk padat. Penggunaan metode ceramah,apresiasi, dan demonstrasi dalam pelatihan didapatkan hasil, yaitu mereka dapat mempergelarkan satuadegan pakeliran bentuk padat. Berdasarkan kriteria-kriteria penilaian tertentu yang ada di kalanganakademisi jurusan Pedalangan, pergelaran yang disajikan para siswa sudah cukup bagus. Para siswa,selain dapat menyajikan satu adegan pakeliran, mereka hampir semua cukup mampu menguasai iringanpakeliran.Kata kunci: Sanggar Bima, pertunjukan wayang, sulukan, pelatihan.
METODE PEMBELAJARAN TARI DALAM PKM DOSEN ISI SURAKARTA DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA Saryuni Padminingsih
Abdi Seni Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5989.824 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i2.99

Abstract

Art teacher, in fact, is most needed in schools today for they have to increase quality of the arts studies so that they must recruit the professional art teachers. For the reason, the writer would like to hold community service in SMK 8 Surakarta. The writer uses the method of teaching and training.  Teaching method is used to give informations about material completely, while training method is executed to applicate the theory. The result of this community service is a model of dance learning which is suited to the school needs.Key words: art teacher, method, learning
EKSPRESI KREATIF SISWA SMA SANTO YOSEP SURAKARTA DALAM PELATIHAN TARI Hartanto Hartanto
Abdi Seni Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4275.527 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v2i1.71

Abstract

This article talks about creative expression of students in SMA (Senior High School) Santo Yosep Surakarta in dance training. To gain the students’ creative expressions, the writer executes the following stages: dance appreciation, dance training, and implementation of their creative expressions into dance works. The creativity development is formed by gaining the student’s creative ability through the direct guiding. The students are given a freedom and discretion in body processing and express it in a performing art. This is supposed to give an understanding of creativity basic foundation, to form a creative media, to perform the creative works, and to document audio visual in order to be  used as a reference in dance studying in Senior High School. Key words : creative expression, dance, student of Senior High School, and training.

Page 5 of 26 | Total Record : 256