cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jambura Journal of Health Sciences and Research
ISSN : 26230674     EISSN : 2655643X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jambura Journal of Health Sciences and Research is a health scientific journal which published original articles of public health. This articles Published Twice a year in January and July. Which Focus and Scope in public health issues, including : Epidemiology, Health Education and Promotion, Environmental Health, Occupational Health and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information System. Moreover, Author can submit articles on any issue relating to public health with editor consideration.
Arjuna Subject : -
Articles 340 Documents
PERBEDAAN EFEKTIVITAS HAND-SANITIZER DENGAN CUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN COVID-19 Rivai Nakoe; Nur Ayini S Lalu; Yesintha Amelia Mohamad
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 2, No 2 (2020): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v2i2.6563

Abstract

Pandemi Koronavirus 2019-2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebaranya di seluru dunia. Penyakit disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 23 April 2020, lebih dari 2.000.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 195,755 orang meninggal dunia dan lebih dari 781,109 orang sembuh. Kebebersihan tangan sangat penting untuk dijaga karena tangan manusia sering terkontaminasi dengan mikroba, sehingga tangan dapat menjadi perantara masuknya mikroba ke dalam tubuh. Kebersihan tangan juga sangat diperlukan di bidang mikrobiologi maupun di tempat perawatan atau tempat-tempat yang rawan terjadi penyebaran mikroorganisme melalui media tangan kita. Hand-sanitizer adalah produk pembersih tangan dalam bentuk gel yang mengandung zat antiseptik yang digunakan untuk mencuci tangan tanpa harus membilasnya dengan air. Penggunaannya lebih efektif membunuh flora residen dan flora transien daripada mencuci tangan dengan sabun antiseptik atau dengan sabun biasa dan air. Produk berbasis alkohol, yang mencakup hampir semua produk “disinfektan”, mengandung larutan alkohol persentase tinggi (biasanya 60-80% etanol) dan membunuh virus dengan cara yang sama.Tetapi sabun lebih baik karena hanya membutuhkan sedikit air sabun, yang, dengan menggosok, menutupi seluruh tangan dengan mudah. Dengan merendam virus dalam etanol untuk sesaat, dan menyeka atau menggosok gel di tangan tidak menjamin bahwa bisa merendam setiap sudut kulit di tangan dengan cukup efektif.
ANALISIS GEJALA KLINIS DAN PENINGKATAN KEKEBALAN TUBUH UNTUK MENCEGAH PENYAKIT COVID-19 Lia Amalia; Irwan irwan; Febriani Hiola
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 2, No 2 (2020): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.058 KB) | DOI: 10.35971/jjhsr.v2i2.6134

Abstract

Pandemi  Covid-19 menggemparkan dunia. Virus baru ini telah menginfeksi lebih dari 850 ribu orang di berbagai belahan dunia. WHO dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah banyak memberikan informasi terkait bagaimana ciri ciri infeksi virus corona baru bagi seseorang. Karena virus ini merupakan strain baru, seiring waktu, gejala-gejala untuk mengidentifikasi seseorang apakah ia terpapar virus corona atau tidak terus dikabarkan. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Immune Deficiency Foundation, virus Corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan serta mudah ditularkan melalui kontak perorangan. Selain itu, orang dengan imunitas rendah juga berisiko tinggi terinfeksi virus corona. Bagaimana cara agar imun kita tidak rendah pada masa pandemi covid-19 ini?. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui gejala klinis dan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit Covid-19. Metode pengambilan data dilakukan dengan membaca dan menganalisis dari berbagai sumber.
STIGMA TERHADAP ORANG POSITIF COVID-19 Ramly Abudi; Yasir Mokodompis; Allika Nurfadias Magulili
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 2, No 2 (2020): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.288 KB) | DOI: 10.35971/jjhsr.v2i2.6012

Abstract

Coronavirus (CoV) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. COVID-19 di Indonesia dilaporkan pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Munculnya pandemi global COVID-19 menimbulkan stigma negatif bagi penderita maupun keluarganya. Stigma merupakan suatu istilah yang menggambarkan suatu keadaan atau kondisi terkait sudut pandang atas sesuatu yang dianggap bernilai negatif. Biasanya stigma ada pada beban penyakit. Stigma dalam konteks kesehatan adalah hubungan negatif antara seseorang atau sekelompok orang yang berbagi karakteristik tertentu dan penyakit tertentu. Banyak pasien memang sulit untuk mengungkap riwayatnya karena stigma terhadap pasien COVID-19 dan kondisi sosial masyarakat. Tak hanya berbohong, keluarga pasien justru marah ketika ditanyai mengenai riwayat kontak. Salah satu penyebab mereka berbohong adalah arus informasi mengenai virus corona yang sangat masif. Hal ini berkaitan erat dengan minimnya literasi mengenai kesehatan, di mana masyarakat tidak dibiasakan berhadapan dengan data yang seimbang. Untuk membantu pemerintah dan pihak kesehatan menganalisis para pasiennya, maka setidaknya ada 4 sebutan orang terkait COVID-19, yaitu: Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau suspek, Orang Tanpa Gejala (OTG), dan positif COVID-19. Pemerintah telah melakukan upaya dalam menekan penyebaran COVID-19 melalui beberapa cara. Setelah resmi dideklarasikan sebagai pandemik global, WHO segera memberikan 30 pesan yang dikelompokkan menjadi 6 (enam) grup pesan terkait COVID-19. Kabar atau informasi yang baik, menjadi salah satu faktor pendukung kesembuhan. Kalau ada yang positif jangan di stigma, bila perlu membantu apabila ada ODP di wilayah kita, yang kiranya harus karantina mandiri, harus saling support demi kesembuhannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA IBU BERSALIN Murdayah .; Dewi Nopiska Lilis; Endah Lovita
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.8467

Abstract

Kehamilan bagi seorang wanita (primigravida) merupakan masalah baru yang dapat mendatangkan kecemasan dalam hidupnya. Kecemasan yang mengganggu merupakan respons terhadap ancaman masa depan yang dibayangkan bukan bahaya yang sesungguhnya masa kini. Kecemasan ibu bersalin banyak dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya dukungan keluarga/suami, ibu hamil yang usianya muda, tingkat pendidikannya yang rendah dan pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga.Penelitian ini berjenis kuantitatif bertujuan untuk menguji hubungan dukungan suami, usia, pendidikan, dan pekerjaan dengan kecemasan ibu bersalin. Studi ini meneliti pada 34 ibu bersalin di BPM Nuri diwilayah kerja Puskesmas Putri Ayu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dengan menggunakan uji statistik univariat dan bivariat dengan taraf signifikansi sebesar 95% atau α =0,05.Hasil analisis data terhadap 34 responden menyatakan ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dan pekerjaan dengan kecemasan ibu bersalin, sedangkan usia dan pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kecemasan ibu bersalin.Dukungan suami dan pekerjaan dalam aspek psikologis berpengaruh pada kecemasan sehingga perlu diperhatikan untuk meminimalkan tingkat kecemasan. 
PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENJALANI PENGOBATAN Witi Karwiti; Wuni Sri Lestari; Nasrazuhdy .; Sholeha Rezekiyah
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.8350

Abstract

Tuberkulosis di Indonesia ini juga merupakan penyebab nomor empat kematian setelah penyakit Cardiovaskular. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2017, didapatkan bahwa Kota Jambi  menempati urutan pertama dengan jumlah penemuan pasien Tuberkulosis paru baru BTA positif sebesar  1.172 kasus.Tuberkulosis dapat menimbulkan kelainan hematologi, baik sel-sel hematopoiesis maupun komponen plasma. Kelainan-kelainan tersebut sangat bervariasi dan kompleks.Kelainan – kelainan hematologis ini dapat merupakan bukti yang berharga sebagai petanda diagnosis, pentunjuk adanya komplikasi atau merupakan komplikasi obat-obat anti tuberkulosis (OAT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil hematologi (Hb, LED, HT, sel eritrosit, sel lekosit dan sel trombosit) pada pasien tuberculosis paru yang menjalani pengobatan. Metode penelitian berupa observasional dengan Sampel  sebanyak 35 pasien yang memenuhi criteria inklusi kemudian diperiksa profil hematologi sebelum pengobatan dan setelah menjalani pengobatan fase 1. Proprosi tertinggi penderita tuberculosis berdasarkan sosiodemografi pada wanita 54,16%, usia 32-42 (37,1%), pendidikan menengah 51,4% dan pekerjaan swasta 51,4%. Parameter hematologi Hb ada perbedaan denga p=0,001, LED ada perbedaan p= 0,005, Hematokrit tidak ada perbedaan p=0,066, sel eritrosit ada perbedaan p=0,011, sel lekosit tidak ada perbedaanp=0,116, dan sel trombosit tidak ada perbedaan p=0,728.Terdapat perbedaan yang bermakna pada parameter hemoglobin,LED dan sel eritrosit. Pengobatan pasien tuberculosis
ENVIRONMENTAL SERVICE WORKERS PERCEPTION OF WORKING AT COVID-19 REFERRAL HOSPITAL IN KLATEN Ontivia Setiani Wahana; - Kusbaryanto; Arlina Dewi
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.9262

Abstract

Background: Working in the COVID-19 pandemic era isn't easy, especially for personnel who work in COVID-19 referral hospitals. Non-medical workers such as environmental service workers (ESW) also experience changes in regulations at work. ESW in isolation ward are included in the high exposure risk category because of their high potential for close contact with COVID-19 patients. This study aims to analyze the ESW's perception of working at the COVID-19 referral hospital in Klaten.Methods: This is a descriptive qualitative study with a phenomenological approach. Four respondents were obtained for interviews.Results: The results show that ESW's understanding of COVID-19 hasn't been maximized and evenly distributed, there are obstacles and changes of habits, in the work system and service standards that create inconvenience while working, psychological impacts; both negative and positive feelings appear while working during this pandemic. However, ESW still work professionally, have a good work commitment to reduce the risk of nosocomial infections including preventing the spread of the virus.Conclusion: ESW's perceptions related to COVID-19 hasn't been evenly distributed. Mandatory use of personal protective equipment in the pandemic era, causes discomfort and obstacles to work. This pandemic triggered the emergence of negative emotions that are dominant over positive emotions. However, ESW can still work professionally.
PELUANG PEMANFAATAN TUMBUHAN PEPEROMIA PELLUCIDA (L.) KUNTH SEBAGAI TEH HERBAL ANTIDIABETES Andi Pratiwi; Wilinda A. Datau; Yumna Binti Abud Alamri; Novri Youla Kandowangko
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.7593

Abstract

Salah satu sindrom kelainan metabolik pada manusia adalah Diabetes militus. Penyakit ini bisa diatasi dengan pengobatan alami dengan memanfaatkan tumbuhan. Salah satunya adalah tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth, yang dapat diolah menjadi Teh herbal. Tujuan dari review ini adalah untuk menelusuri produk alami berupa senyawa bioaktif, proksimat dan potensi tumbuhan suruhan sebagai antidiabetes. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mengumpulkan artikel dalam bentuk data primer berupa artikel jurnal nasional maupun jurnal internasional 10 tahun terakhir (2010-2020) dari database elektronik. Berdasarkan hasil review diperoleh bahwa tumbuhan Suruhan mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, tanin yang dapat menghambat kerja enzim α-glukosidase melalui subtitusi pada cincin β dan melalui ikatan hidroksilasi. Tanin juga dapat menurunkan glukosa darah melalui penghambatan kerja enzim α-glukosidase yang dapat menunda penyerapan glukosa setelah makan, dengan cara memperpanjang waktu cerna karbohidrat, sehingga laju absorbsi glukosa menurun.
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN ABORTUS Sarinah Siregar; Nurul Amelina; Yulia Netri
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.8334

Abstract

WHO menyatakan satu dari empat kehamilan berakhir dengan abortus. Estimasi kejadian abortus tercatat  40-50 juta, sama halnya dengan 125.000 abortus per hari. Di Indonesia kejadian abortus 10%-15% dari 5 juta kehamilan setiap tahunnya atau 500.000 - 750.000. Data rekam medic RSUD Raden Mattaher Jambi kejadian  abortus  tahun 2016 sebanyak 58 kasus  dan mengalami peningkatan menjadi 148 kasus pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian abortus di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi. Metode penelitian kasus kontorl dengan perbandingan 1:1, menggunakan data rekam medic tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 296 responden terdapat 197 responden (66,6%) kadar Hb normal dan 99 responden (33,4%) rendah. Ada hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian abortus dengan p-value 0,000 dan nilai OR = 3,208 (CI 1,924-5,348). Kesimpulan bahwa kadar hemoglobin mempengaruhi kejadian abortus. Untuk itu petugas kesehatan perlu meningkatkan pelayanan pada ibu hamil dalam memberikan penyuluhan, konseling, dan mengingatkan ibu untuk mengikuti program pendidikan kesehatan seperti mengikuti kelas ibu hamil untuk pencegahan komplikasi sejak dini. 
PENGARUH HYDROTHERAPY TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Dewi Nopiska Lilis
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.7268

Abstract

Hydrotherapy merupakan cara untuk mengurangi nyeri dimana selama perawatannya menggunakan air hangat. Terapi hidrotherapy menghantarkan panas melalui daerah yang diberikan terapi air hangat. Dengan adanya panas dapat  melebarkan pembuluh darah dan  meningkatkan aliran darah,  mempengaruhi transmisi impuls nyeri dan dapat meningkatkan elastisitas kolagen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh hydrotherapy terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di BPM Latifah Kota Jambi Tahun 2020. Penelitian yang digunakan adalah pre experiment dengan rancangan one group design pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan di BPM Latifah Kota Jambi yang dilakukan pada bulan Desember- tanggal 20 April tahun 2020. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin kala I fase aktif di BPM Latifah Kota Jambi sebanyak 30 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data di analisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan sebelum hydrotherapy sebanyak 19 responden (63,3%) dengan intensitas nyeri berat. Sedangkan sesudah hydrotherapy sebanyak 18 responden (60%) dengan intensitas nyeri sedang. Ada perbedaan intensitas nyeri persalinan  kala  I  fase  aktif  sebelum  dan  sesudah  diberikan  hydrotherapy  dengan  nilai  p  0,000    0,05. Diharapkan BPM Latifah dapat menjadikan hydrotherapy sebagai alternatif dalam penerapan terapi non farmakologi dan komplementer untuk melakukan penanganan pada nyeri persalinan.
HUBUNGAN RIWAYAT KELUARGA DAN PERILAKU SEDENTARI TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS Irwan irwan; fitriyanti Ahmad; Sirajuddien Bialangi
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.7075

Abstract

Diabetes Melitus menjadi ancaman serius bagi masalah kesehatan manusia pada abad ke-21. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki jumlah penderita diabetes melitus yang cukup tinggi. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah riwayat keluarga diabetes dan perilaku sedentari berhubungan dengan kejadian diabetes melitus di Puskesmas Kota Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga diabetes dan perilaku sedentari dengan diabetes melitus di Puskesmas Kota Selatan.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi adalah 126 orang dan jumlah sampel sebanyak 84 orang yang ditentukan menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil uji chi-square antara riwayat keluarga diabetes dengan diabetes melitus diperoleh nilai p value 0,000 p0,05 dan α=0,05 yang berarti ada hubungan antara riwayat keluarga diabetes dengan diabetes melitus. Hasil analisis antara perilaku sedentari dengan diabetes melitus diperoleh nilai p value 0,000 p0,05 dan α=0,05 yang berarti ada hubungan antara perilaku sedentari dengan diabetes melitus.Simpulan terdapat hubungan riwayat keluarga diabetes dan perilaku sedentari dengan diabetes melitus. Disarankan untuk pihak puskesmas agar kiranya dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif terhadap Penyakit Tidak Menular terutama untuk penyakit diabetes melitus untuk mencegah faktor risiko yang menyebabkan penyakit diabetes melitus.

Page 3 of 34 | Total Record : 340


Filter by Year

2019 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 4 (2025): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 7, No 3 (2025): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 7, No 2 (2025): APRIL: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 7, No 1 (2025): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 6, No 4 (2024): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 6, No 3 (2024): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 6, No 2 (2024): APRIL: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 6, No 1 (2024): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 5, No 4 (2023): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 5, No 3 (2023): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 5, No 2 (2023): APRIL: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 5, No 1 (2023): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 4, No 3 (2022): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 4, No 2 (2022): Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, No 2 (2022): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 4, No 1 (2022): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 4 (2022): SPECIAL EDITION JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 3, No 2 (2021): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 3, No 1 (2021): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 2, No 2 (2020): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 2, No 1 (2020): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 1, No 2 (2019): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH Vol 1, No 2 (2019): July Vol 1, No 1 (2019): JANUARI More Issue