cover
Contact Name
Bina Rohita Sari
Contact Email
binarohitasari@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
fitofarmaka@unpak.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 20879164     EISSN : 2622755X     DOI : https://doi.org/10.33751/jf
Core Subject : Health, Science,
FITOFARMAKA mempublikasikan artikel yang berkaitan dengan farmasi, Kimia Farmasi, dan bidang Fitokimia serta akan dipublikasikan secara online. Publikasi secara elektronik akan menambah kekayaan informasi dan pengetahuan ilmiah terutama dari penelitian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, didokumentasikan dengan baik dalam bentuk elektronik dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 268 Documents
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TEH KOMBUCHA PROBIOTIK TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Ferry Effendi; Anna P. Roswiem; Ernie Stefani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.701 KB) | DOI: 10.33751/jf.v4i2.185

Abstract

Teh kombucha telah banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk menstabilkanmetabolisme dan menawarkan racun sehingga dipercaya dapat melancarkanpencernaan.Probiotik berfungsi menyeimbangkan mikroflora usus yang dapat mencegah danmengobati infeksi diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri sertamenentukan Konsentrasi Hambat Minimum
AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA GOLONGAN FENOLIK DARI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) Abdul Malik; Lamek Marpaung; Partomuan Simanjuntak; Pandapotan Nasution
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.997 KB) | DOI: 10.33751/jf.v7i2.770

Abstract

Senyawa golongan fenolik adalah senyawa aktif dari tanaman sirih yang berpotensi digunakan sebagai bahan obat alami. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas sitotoksik senyawa golongan fenolik dari daun sirih (Piper betle L.). Aktivitas sitotoksik diuji dengan mengukur nilai LC50 menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut metanol 96%. Data yang diperoleh dianalisis dengan Probit Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa senyawa golongan fenolik dari ekstrak metanol daun sirih memiliki aktifitas sitotoksik yang dengan nilai LC50 = 3,92 ppm dengan standart error 0,42 ppm.Kata kunci: Senyawa fenolik, sirih, Piper betle, sitotoksik
DAU N TE NDA NI ( Gon i oth al a mu s ma cr o p h yllu s Hook . f . &T h o mson . ), S UATU OBAT T RA DIS ION AL A NTIBA KTER I S U KU D AY A K PUN AN DI KALI M ANTA N TI MU R Viriyanata Wijaya; Supriyatna Supriyatna; Tiana Milanda
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.792 KB) | DOI: 10.33751/jf.v3i2.176

Abstract

Penelitian Daun Tendani (Goniothalamus macrophyllus) suatu obat tradisionalantibakteri suku Dayak Punan di Kalimantan Timur telah dilakukan. Penelitiandidasarkan pada penggunaan empirik daun tersebut di komunitas Dayak Punansebagai obat luar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak antibakteridan fraksi daun tendani terhadap Staphylococcus aureusATCC 25923. Prosesekstraksi dan fraksinasi menggunakan berbagai pelarutetanol 70%, n-heksan dan etilasetat. Aktivitas antibakteri diukur dengan metode difusi agar. Penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak daun tendani memiliki aktivitas antibakteri padakonsentrasi 20 % (b/v) dengan diameter hambat 22,02 mm. Fraksi etil asetat sebagaifraksi teraktif, memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 20% (b/v) sebesar 19,50mm dan pada konsentrasi 30% sebesar 22,30 mm.
UJI FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) Anna Pradiningsih; Nida Nurul Mahida
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.559 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i1.1259

Abstract

Daun pepaya merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri. Dalam ekstrak daun pepaya mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid yang dapat menghambat penyusunan peptidoglikan pada sel bakteri dan mengurangi kekebalan pada organisme sasaran. Untuk kemudahan penggunaan dari ekstrak daun pepaya, maka di formulasikan dalam bentuk masker gel peel off. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan masker gel peel off yang kemudian di uji evaluasi dan stabilitas sesuai dengan persyaratan formulasi. Pengujian dilakukan dengan membuat masker gel peel off dalam empat formula dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Uji Evaluasi dilakukan pengujian organoleptik, homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji waktu mengering dan uji iritasi. Uji stabilitas dilakukan dengan menggunakan cycling test 6 siklus selama 12 hari pada suhu 40 dan 40 0 C. Dari hasil pengujian sediaan masker gel peel off yang paling baik adalah formula dengan konsetrasi 15%. Hasil pengujian stabilitas didapatkan hasil organoleptik warna hijau kecoklatan, bau khas dan bentuk gel. Hasil pengujian pH 7, daya sebar 6,5 cm, daya lekat 4 detik, viskositas 3350 cp dan waktu mongering 13 menit serta pada pengujian iritasi didapatkan hasil bahwa tidak terjadi iritasi.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN, BUAH DAN BIJI PARE (Momordica charantina L) Riana Septiningsih; Sutanto Sutanto; Dwi Indriani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.334 KB) | DOI: 10.33751/jf.v7i1.796

Abstract

ABSTRAKAntioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat dan mencegahpertumbuhan kanker. Salah satu tanaman yang diduga dapat mengobati kanker adalah pare (Momordica charantina L). Masyarakat telah menggunakan pare sebagai makanan sehari-hari dan juga telah lama dipercaya sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah, daun, dan biji pare. Buah, daun dan biji pare diekstraksi dengan etanol 70% dan dipekatkan hingga didapatkan ekstrak kental. Pengujian aktifitas antioksidan pada penelitian ini menggunakan metode peredaman terhadap radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), dan vitamin C sebagai kontrolnya. Hasil pengujian antioksidan pada vitamin C didapatkan nilai IC50 sebesar2,844 g/mL. Hasil pengujian aktifitas antioksidan dari ekstrak etanol buah, daun, danbiji pare menunjukkan bahwa ketiga ekstrak tersebut tidak memiliki aktifitas sebagai antioksidan. Suatu senyawa dikatakan aktif sebagai antioksidan apabila nilai IC50 100 ppm.Kata Kunci : Antioksidan, Pare (Momordica charantina L), DPPH.
EFEKTIVITAS SUSPENSI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa L.) TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus) Anna Pradiningsih; A Astriani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.012 KB) | DOI: 10.33751/jf.v8i2.1569

Abstract

Batang Brotowali (Tinospora crispa L.) mengandung senyawa-senyawa aktif tinokrisposid, alkaloid dan apigenin (Flavon O-glicoside). Senyawa-senyawa aktif tersebut diduga sebagai penambah nafsu makan atau amara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas suspensi ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) sebagai amara terhadap peningkatan berat badan pada tikus putih. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental (experimental research) dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Pengujian dilakukan dengan membagi 15 ekor tikus menjadi 5 kelompok yaitu kelompok dengan perlakuan suspensi ekstrak batang brotowali 10%, 40%, 60%, kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suspensi ekstrak batang brotowali mempunyai efek positif  terhadap kenaikan berat badan pada tikus putih. Kenaikan tertinggi terjadi pada tikus dengan perlakuan ekstrak 40% dimulai pada hari ke 10 perlakuan, meningkat secara signifikan pada hari ke 15 dan mengalami penurunan kembali pada hari ke 20.  Dari hasil pengolahan uji statistik ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,5510,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa suspensi ekstrak batang brotowali (Tinospora crispa L.) efektif terhadap kenaikan berat badan tikus putih.
AKTIVITAS INHIBISI ENZIM ?-GLUKOSIDASE EKSTRAK AIR DAN ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) Sitaresmi Yuningtyas; Dian Setiawati Artianti
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.493 KB) | DOI: 10.33751/jf.v5i1.192

Abstract

Umbi lapis bawang merah (Allium ascalonicum) mempunyai potensi sebagaianalgesik, antiinflamasi, antimikobakterial, antifungi, dan antikanker. Namun mekanismeantidiabetes pada tanaman ini belum ditentukan. Salah satu varietas bawang merah diIndonesia adalah varietas Bima Brebes. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensiekstrak air dan etanol umbi lapis A. ascalonicum pada konsentrasi 1% sebagai inhibitor enzim?-glukosidase dan dibandingkan aktivitasnya dengan akarbosa 1% sebagai kontrol positif.Umbi lapis A. ascalonicum diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Ekstrak airdan etanol dianalisis kandungan fitokimia dan daya inhibisinya terhadap enzim ?-glukosidasesecara metode in vitro. Aktivitas ?-glukosidase ditentukan dengan mengukur produk pnitrofenolyangdihasilkandarireaksienzimdansubstratp-nitrofenil-?-D-glukopiranosida(pNPG) menggunakan microplate absorbance reader pada panjang gelombang 410 nm. Hasiluji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air umbi lapis A. ascalonicum mengandung flavonoid dan tanin. Selain itu, ekstrak etanol 96% dan ekstrak etanol 70% umbi lapis A. ascalonicum mengandung flavonoid, tanin, dan saponin. Ekstrak air, etanol 70%, etanol 96%umbi lapis A. ascalonicum pada konsentrasi 1% (b/v) dan akarbosa 1% dapat menginhibisiaktivitas enzim ?-glukosidase berturut-turut sebesar 11,75%, 4,48%, 20,92%, dan 99,37%.Hasil aktivitas inhibisi ketiga ekstrak ini berbeda nyata (p 0,05) dengan daya inhibisiakarbosa 1%. Hal ini mengindikasikan bahwa ekstrak air dan etanol umbi lapis A.ascalonicum berperan sebagai inhibitor enzim ?-glukosidase.
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBAWA ALBUMIN NANOPARTIKEL UNTUK SILIMARIN DAN KAJIAN SIFAT FISIK SERTA PROFIL PELEPASANNYA SECARA IN VITRO Rini Ambarwati; Heni Rachmawati
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.755 KB) | DOI: 10.33751/jf.v7i2.773

Abstract

Silimarin merupakan senyawa flavonolignan yang berasal dari tumbuhan Silybum marianum (Asteraceae). Silimarin memiliki efek farmakologi sebagai antikanker dan hepatoprotektor, tetapi senyawa ini memiliki kelarutan yang rendah dalam air. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan formulasi silimarin dalam sistem pembawa nano dengan teknik desolvasi. Pembawa yang digunakan adalah serum albumin (bovine serum albumin/BSA). Kombinasi silimarin dalam BSA diharapkan dapat meningkatkan efikasi silimarin sebagai anti kanker karena permeabilitas BSA yang lebih baik pada sel kanker. Evaluasi standar terhadap nanopartikel silimarin-BSA meliputi ukuran dan distribusi ukuran partikel, zeta potensial, morfologi nanopartikel, kristalinitas, sifat termal, spektroskopi inframerah, efisiensi penjeratan serta profil pelepasan silimarin dari BSA nanopartikel pada 2 media berbeda (HCl 0,1 N PBS pH 7,4). Nanopartikel BSA- silimarin memiliki ukuran partikel 174,23 13,94 nm; distribusi ukuran partikel 0,185 0,052; efisiensi penjeratan 90,54 0,098 %; loading capacity 30,18 0,036 % dan zeta potensial -1,62 mV. Hasil analisis menggunakan DSC (differential scanning calorimetry), XRD (X-ray diffraction) dan spektroskopi inframerah menunjukan bahwa nanopartikel silimarin berhasil terenkapsulasi di dalam nanopartikel BSA, dan BSA-silimarin memiliki bentuk amorf. Setelah 1 jam uji pelepasan, terdapat sebanyak 21,89% silimarin terlepas dalam HCl 0,1 N dan 54,84% silimarin terlepas dalam PBS pH 7,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa silimarin-BSA memiliki kelarutan yang baik dalam air. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengkaji akt ivitas serta perilaku silimarin-BSA in vivo untuk mengkonfirmasi data in vitro.
SITOTOKSISITAS KOMBINASI EKSTRAK PUSPA (Schiima wallichii) DANKECAMBAH BROKOLI iv (Brassica olerasea) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 Ajeng Diantini; Maya Febriyanti; Melisa Intan Barliana; Rizky Abdulah
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.433 KB) | DOI: 10.33751/jf.v3i1.171

Abstract

Puspa (Schiima wallichii) diketahui memiliki aktivitas antikanker melalui mekanismemenginduksi apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7, sedangkan kecambah brokoli(Brassica olerasea) dilaporkan dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker kandung kemihdan prostat secara in vitro. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sitotoksisitas kombinasiekstrak puspa (EP) dan ekstrak kecambah brokoli (EKB) terhadap sel kanker payudaraMCF-7. EP memberikan nilai IC5060,76 g/ml, sedangkan EKB tidak memberikan persentasi inhibisi lebih besar dari 50% pada rentang konsentrasi uji. Sitotoksisitas kombinasi EP-EKB dengan perbandingan IC50 1:2 memiliki nilai Indeks Kombinasi 0,9 menunjukkan bahwa kombinasi EP-EKB memberikan efek sinergisme.Kata kunci :puspa, kecambah brokoli, sinergisme, MCF-7
HISTOPATOLOGI HATI MENCIT PASCA PEMBERIAN SUSPENSI KEPEL (Stelechocarpus burahol) SECARA INTRAGASTRIK SELAMA 14 HARI The Histopathology of Mice Liver Treated by Kepel (Stelechocarpus burahol) Suspension Intragastrically for 14 days Eva Harlina; Siti; Huda S Darusman; Gita Alvernita
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.895 KB) | DOI: 10.33751/jf.v2i1.162

Abstract

This aim of this study was to examine the effect of Kepel (Stelechocarpus burahol) to the mice hepatocytes. Thirty male mice of 4 week aged were divided into three groups;control group was treated by aquadest, Dose 1x group was treated by 2.6 mg/g BW/daykepel powder (0.5 ml kepel suspension/day), and Dose 5x group was treated by 13 mg/gBW/day kepel powder (1.0 ml kepel suspension/day). The treatment was intragastricallyfor 14 days. The mice were euthanized and necropsy followed by the liver collection forhistopathology assay. The histopathological examination of liver showed hydropicdegeneration, cell death and extramedullary hematopoietic observed on mice hepatocytes.The ANOVA analysis showed that kepel caused increase significantly (p0.05) ofhydropic degeneration and decrease significantly (p0.05) of cell death of micehepatocytes.Key words: Stelechocarpus burahol, hydropic degeneration, cell death, extramedullary hematopoietic

Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2024): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 2 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8 No. 2 Tahun 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8.2 2018 Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017 Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Juni 2017 Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Vol.6, No.2, Desember 2016 Vol 6, No 1 (2016): Vol.6, No.1, Juni 2016 Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): Vol 5 No 2 Desember 2015 Vol 5, No 2 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA More Issue