cover
Contact Name
Bina Rohita Sari
Contact Email
binarohitasari@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
fitofarmaka@unpak.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 20879164     EISSN : 2622755X     DOI : https://doi.org/10.33751/jf
Core Subject : Health, Science,
FITOFARMAKA mempublikasikan artikel yang berkaitan dengan farmasi, Kimia Farmasi, dan bidang Fitokimia serta akan dipublikasikan secara online. Publikasi secara elektronik akan menambah kekayaan informasi dan pengetahuan ilmiah terutama dari penelitian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, didokumentasikan dengan baik dalam bentuk elektronik dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 268 Documents
AKTIVITAS ESTROGENIK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) PADA TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus) PREMENOPAUSE E.Mulyati Effendi; Hera Maheshwari Hera; Mega Listya M.I
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.062 KB) | DOI: 10.33751/jf.v5i1.190

Abstract

Ocimum americanum L.(Lamiaceae) dikenal sebagai Kemangi di Indonesia,merupakan tanaman semak dengan bau aromatik yang kuat. Bagian daun dan akar secaratradisional digunakan untuk berbagai pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui aktivitas estrogenik ekstrak etanol 70% herba kemangi (Ocimum americanum L.) pada tikus putih betina (Rattus norvegicus) pre-menopause. Sebanyak 20 tikus putih betinadibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing diberi perlakuan dengan etinilestradiol (kontrol positif), CMC-Na 1% (kontrol negatif), ekstrak etanol 70% dosis I, II dan II(0,8g/200gBB, 1,6g/200gBB, 3,2g/200gBB). Siklus estrus, vaskularisasi ovarium dan uterusdiamati untuk mengetahui efek dari masing-masing perlakuan. Perlakuan dosis 0,8g/200g BBdapat memperpanjang siklus estrus, meningkatkan vaskularisasi dan bobot ovariumdibandingkan dengan kontrol negatif dan setara dengan etinil estradiol (910mg/200gBB).
UJI TOKSISITAS AKUT SENYAWA ETIL p-METOKSISINAMAT YANG DIISOLASI DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L) Sara Nurmala
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.055 KB) | DOI: 10.33751/jf.v7i2.774

Abstract

Pada rimpang tanaman kecur (Kaempferia galanga L.) terdapat senyawa etil p- metoksisinamat yang memiliki aktivitas-aktivitas farmakologis diantaranya sebagai analgesik dan antiinflamasi serta berpotensi sebagai tabir surya. Etil p-metoksisinamat dapat diisolasi dengan mudah dengan hasil rendemen yang relatif tinggi sehingga sangat berpotensi dijadikan sumber bahan obat alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji toksisitas akut senyawa etil p-metoksisinamat yang disolasi dari rimpang kencur. Serbuk rimpang kencur diekstrak menggunakan pelarut n-heksan sebanyak 4 kali. Etil p- metoksisinamat diidentifikasi dan diisolasi dari ekstrak dengan metode uji jarak lebur dan analisis KLT. Dari hasil uji didapatkan nilai jarak lebur p-metoksisinamat adalah 4848,5C dan dari hasil analisis KLT dengan fase gerak metanol : aseton (2:1) didapatkan bahwa etil p-metoksisinamat memiliki nilai Rf : 0,68. Hasil analisis spektrofotometri UV- VIS senyawa etil p-metoksisinamat dalam pelarut metanol memberikan spektrum dengan serapan maksimum masing-masing pada 307,0 nm dan 226,0 nm. Uji toksisistas akut dilakukan dengan menghitung nilai kisara median lethal dose (LD50) senyawa etil p- metoksisinamat yang diberikan secara oral terhadap kelompok-kelompok tikus uji dengan variasi dosis 50, 100, 500, 1000 dan 2.000 mg/Kg BB. Hasil uji menunjukan bahwa nilai median LD50 dicapai pada pemberian dosis 3.652 mg/Kg BB. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa senyawa etil p-metoksisinamat termasuk senyawa obat baru dengan kategori toksik sedang.Kata Kunci: Kencur, etil p-metoksisinamat, toksisitas akut, LD50
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI METANOL DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) Ietje Wientarsih; Sulistyantie Hr. Sjarif; Irma Maulani Hamzah
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.341 KB) | DOI: 10.33751/jf.v3i2.180

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) merupakan tanaman herba tahunan yangtumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun.Pegagan dirujuk sebagaiantiinflamasi, antioksidan, antitumor, antibakteri atau untuk meningkatkan daya ingat(susunan syaraf pusat), eksim, luka bakar dan hepatitis.Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui antioksidan fraksi metanol dari ekstrak metanol daun pegagan.Melalui tahapan pemisahan, pemurnian dan menentukan aktivitas antioksidan denganmetode DPPH (1,1-difenil-2-pikril-hidrazil). Pada penelitian ini daun pegagandimaserasi menggunakan pelarut metanol kemudian dilakukan uji fitokimia danidentifikasi gula. Pemurnian dilakukan dengan metode kromatografi kolom denganelusi gradien menggunakan tiga eluen yaitu berturut-turut toluen : etil asetat (1:1), etilasetat, dan metanol. Identifikasi dilakukan menggunakan kromatografi lapis tipis(KLT) siliska gel dengan eluen etil asetat : metanol : air (8,1 : 1,25 : 0,65). Terhadapfraksi metanol dilakukan uji aktivitas antioksidan. Hasil uji fitokimia terhadap fraksimetanol diperoleh golongan senyawa terpenoid, flavonoid, dan alkaloid. Hasil KLTfraksi metanol menunjukkan nilai Rf pada 0,64. Aktivitas antioksidan fraksi metanoldiperoleh nilai IC50sebesar 481,64 ppm.
GEOGRAPHYCAL EFFECT ON THE CYTOTOXIC ACTIVITY OF Annona muricata L. LEAVES ETHANOL EXTRACT AGAINST MCF-7 CANCER CELL Usep Suhendar
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.166 KB) | DOI: 10.33751/jf.v8i2.1570

Abstract

Many studies have shown the anti-cancer activities of the chemical compounds extracted from the leaves of Annona muricata or soursop plant. Cianjur and Sukabumi are quite large soursop producing area in Indonesia. This study was carried out to determine the difference of cytotoxic activity of soursop leaves ethanolic extract which were harvested from three different areas of Cianjur (I, II, III) and Sukabumi (I, II, III). The Soursop leaves were macerated with 70% ethanol using microwave assisted extraction (MAE) method. The extract was tested in vitro on breast cancer cell line MCF7 and its constituent was identified using GC-MS apparatus. The results showed that the highest cytotoxic activity with IC50 values of 9.12 µg ml-1 was determined on the extract of soursop leaves harvested from Cianjur III area. Qualitative identification of chemical constituent shows that the soursop leaves contain alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tannin and saponin compounds. No steroid compound was detected in the extract. It can be concluded that the geographical regions affected the biochemical properties of soursop leaves.
KANDUNGAN FLAVONOID EKSTRAK METANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA SECARA IN VITRO Sri Wardatun; Ike Yulia; Aditya Aprizayansyah
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.852 KB) | DOI: 10.33751/jf.v6i2.754

Abstract

ABSTRAKDaun dan kulit pohon sukun atau Artocarpus altilis (Park.) Fosberg dikenal oleh masyarakat di beberapa daerah sebagai bahan obat untuk mengobati penyakit diabetes secara alami. Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa daun dan kulit pohon sukun mengandung senyawa-senyawa golongan flavonoid yang tinggi, yang diyakini mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga dapat dikembangkan sebagai obat antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun sukun terhadap penurunan kadar glukosa dan korelasinya dengan kandungan flavonoid. Kadar glukosa diukur secara in vitro menggunakan metode Nelson Somogyi dengan acuan nilai penurunan 50% kadar glukosa baku. Ekstraksi daun sukun dilakukan dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut non polar (n-heksan), semi polar (etilasetat) dan polar (metanol). Penentuan kadar flavonoid dilakukan secara spektrofotometri pada panjang gelombang 430 nm natrium asetat dan alumunium klorida (AlCl3). Hasil penelitian menunjukan kadar flavonoid total ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol adalah masing-masing sebesar 0.5554% dan 0.3727% berat sampel. Penurunan 50% kadar gukosa terjadi pada perlakuan 36.1114 ppm ekstrak etil asetat dan 39,448 ppm ekstrak metanol. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata antara penurunan kadar glukosa dengan kadar flavonoid.Kata kunci: Diabetes mellitus, kadar gula darah, flavonoid, sirsak, Artocarpus altilis
(Cover; from the editor; Editorial Team; Table of Contents) (Cover; from the editor; Editorial Team; Table of Contents)
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.839 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i2.1678

Abstract

1. Cover2. from the editor3. Editorial Team4. Table of Contents)
PENGEMBANGAN HERBAL CAIR KOMBINASI DAUN SALAM [Syzygium polyanthum (Wight) Walp.] DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa L.) DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMANIS Lusi Indriani; Ike Yulia Wiendarlina; Erni Rustiani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): FITOFARMAKA
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.384 KB) | DOI: 10.33751/jf.v5i2.408

Abstract

ABSTRAKDaun salam [Syzygium polyanthum (Wight) Walp.]dan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakantanaman yang berkhasiat untuk mengobati diabetes mellitus. Kandungan kimia yang terdapat dalam daun salam adalah minyak atsiri sitral, eugenol, tanindan flavonoid. Kandungan kimia yang pentingdari kelopak bunga rosella adalah flavonoid antosianin. Penelitian ini bertujuan menghasilkan sediaan herbal cair yang dapat digunakan untuk mengobati diabetes dengan berbagai variasi pemanis yang dapat diterima panelis dan stabil selama penyimpanan pada 3 tingkatan suhu. Sediaan dibuat dalam 3 formula. Formula A, B dan C mengandung 30 mg sukralosa, 375 mg stevia, dan 40 g madu. Berdasarkan pengujian mutu, herbal cair memiliki warna coklat (Formula A dan B) dan coklat merah (Formula C). Masing-masing sediaan memiliki aroma yang khas dan rasa yang manis. Sediaan herbal cair memiliki pH (2,89-3,12), viskositas (10,00-10,40) dan bobot jenis (1,0353-1,0382). Hasil pengujian dengan metode uji Friedman menunjukkan bahwa formula C dengan pemanis madu lebih disukai panelis dengan parameter warna, aroma dan rasa. Sediaan herbal cair formula C lebih stabil disimpan pada suhu sejuk (5-15C) dibandingkan pada suhu kamar (15-30C) dan suhu panas (40-45C).Kata kunci: Daun Salam, Kelopak Bunga Rosella, Pemanis, Herbal Cair.
KADAR KALKON TOTAL DI DALAM EKSTRAK ETANOL BATANG ASHITABA (Angelica keiskei Koidzumi) Anisa Pebiansyah; Riezki Amalia; Diah Lia Aulifa; Jutti Levita
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.776 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i2.1579

Abstract

ABSTRAK Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman obat yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan setara dengan vitamin E. Aktivitas antioksidan umumnya ditunjukkan oleh metabolit sekunder tanaman, terutama flavonoid. Di dalam batang ashitaba terkandung senyawa kalkon yaitu xantoangelol (XAG) dan 4-hidroksiderisin (4-HD), yang tergolong ke dalam flavonoid dengan cincin C terbuka. Penelitian ini bertujuan  untuk  menetapkan  kadar  kalkon  total  (dihitung  sebagai  XAG)  di  dalam ekstrak etanol batang ashitaba. Tanaman ashitaba diperoleh dari Gunung Rinjani, Lombok, dan dideterminasi di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung.  Penetapan  kadar  kalkon  total  dilakukan  menggunakan  metode spektrofotometri standar adisi. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang ashitaba mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol dan tanin, sedangkan kalkon total yang terkandung  di dalam ekstrak etanol kering batang ashitaba dihitung sebagai XAG adalah 0,836 % b/b.Kata kunci : Ashitaba, antioksidan, xantoangelol, 4-hidroksiderisin, kalkon total. TOTAL CHALCONE CONTENT IN THE ETHANOL EXTRACT OF ASHITABA STEMS (Angelica keiskei Koidzumi)  ABSTRACT Ashitaba  (Angelica  keiskei)  is  a  medicinal  plant  that  has  been  proven  to  possess antioxidant activity equal to that of vitamin E. This antioxidant activity usually belongs to  the  plant’s  secondary  metabolites,  e.g.  flavonoids.  The  ashitaba  stem  contains chalcone compounds, e.g. xantoangelol (XAG) and 4-hydroxiderricin (4-HD), which are categorized as open C-ring flavonoids. The purpose of this study was to determine total chalcone content (calculated as XAG) in ethanol extract of ashitaba stem. Ashitaba plant was obtained from Mount Rinjani, Lombok, and was identified at School of Biology Sciences and Technology, ITB. The total chalcone was determined by using standard addition spectrophotometric method. Result showed that the ethanol extract of ashitaba stem contain flavonoids, alkaloids polyphenol, and tannins, whereas the dried extract of ashitaba stem contained 0.836% w/w of total chalcone calculated as XAG. Keywords: Ashitaba, antioxidant, xantoangelol, 4-hydroxiderricin, total chalcone.
KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT COKLAT (Padina australis) Tri Saptari; Triastinurmiatiningsih Triastinurmiatiningsih; Bina Lohita Sari; Indah Nur Sayyidah
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.427 KB) | DOI: 10.33751/jf.v9i1.1254

Abstract

Rumput laut coklat Padina australis merupakan salah satu sumber daya alam laut yang keberadaannya sangat melimpah di perairan pantai Bayah, Banten Indonesia. Kandungan senyawa fenolik dan turunannya (flavonoid) berhubungan dengan aktivitasnya sebagai antibakteri dan antioksidan. Fenolik dianggap sebagai molekul dengan potensi tertinggi untuk menetralkan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar fenolik dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol P. australis menggunakan pereaksi Follin-ciocalteu dan 1,1-diphenyl-2-picryl hydrazyl (DPPH) ekstrak etanol P. australis. Hasil penelitian menunjukkan kadar fenolik sebesar 42,62 mg SAG/g serbuk dan pada konsentrasi 5000 ppm menghambat sebesar 66, 01 % radikal bebas DPPH.
PENGARUH KONSENTRASI OLEORESIN DAN KOMPOSISI BAHAN PENYALUT TERHADAP KARAKTERISTIK MIKROKAPSUL OLEORESIN JAHE EMPRIT (Zingiber officinale) DENGAN METODA SPRAY DRYING Nhadira Nhestricia
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.198 KB) | DOI: 10.33751/jf.v7i1.800

Abstract

ABSTRAKOleoresin merupakan campuran kompleks dari bahan volatile dan bahan non- volatil yang memberikan aroma dan rasa khas pada jahe (Zingiber officinale). Oleoresin memiliki sifat sangat lengket, kental dan sulit ditakar sehingga efisiensi pemanfaatannya dalam skala industri menjadi berkurang. Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan mikroenkapsulasi untuk mengkonversi oleoresin (zat cair) menjadi serbuk (zat padat). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat mikrokapsul oleoresin jahe dengan penyalut natrium kaseinat dan maltodekstrin menggunakan teknik spray drying dan mempelajari karakteristik oleoresin jahe terenkapsulasi. Penelitian ini dilakukan dalam2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada tahap 1, oleoresin konsentrasi 5% dan 25% dienkapsulasi dengan penyalut natrium kaseinat dan maltodekstrin pada komposisi 7,5%:92,5% dan 30%:70%. Pada tahap 2, konsentrasi oleoresin dinaikan secara bertahap mulai dari 5%, 10%, 15%, sampai 20% dengan komposisi penyalut na-kaseinat dan maltodekstrin 7,5%:92,5% dan 30%:70%. Pengamatan terhadap mikrokapsul oleoresin jahe meliputi pengukuran total oil (kadar minyak atsiri), oil recovery (perolehan minyak kembali), surface oil (kadar minyak di permukaan mikrokapsul), kadar air, dan bentuk partikel mikrokapsul dengan scanning electron microscope. Mikrokapsul oleoresin jahe terbaik diperoleh pada penggunaan oleoresin konsentrasi 10% menggunakan penyalut natrium kaseinat:maltodekstrin7,5%:92,5% dengan karakteristk total oil 2,34%, oil recovery 87,50%, surface oil0,27%, dan kadar air 4,97%.Kata kunci : Jahe emprit, oleoresin, mikrokapsul

Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2024): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 2 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8.2 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8 No. 2 Tahun 2018 Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017 Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Juni 2017 Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Vol.6, No.2, Desember 2016 Vol 6, No 1 (2016): Vol.6, No.1, Juni 2016 Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): Vol 5 No 2 Desember 2015 Vol 5, No 2 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA More Issue