cover
Contact Name
• Ishak Ryan, SP. M.Si
Contact Email
iryan75papua@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfapertanak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. nabire,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
ISSN : 25408887     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
ANALISIS USAHA TERNAK AYAM BROILER DI PETERNAKAN AYAM SELAMA SATU KALI MASA PRODUKSI Mery Christiana Simanjuntak
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 3 No 1 (2018): Jurnal FAPERTANAK
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.064 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha ternak analisis ayam pedaging untuk satu kali periode atau masa produksi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa angka – angka, yang terkait dengan aspek penerimaan (penjualan hasil produksi) maupun pengeluaran biaya – biaya selama proses produksi, baik biaya tetap seperti biaya penyusutan kandang dan peralatan, biaya pajak PBB dan lain - lain dan biaya tidak tetap (biaya vareabel) seperti biaya sarana produksi (bibit ayam, pakan dan obat – obatan), biaya tenaga kerja, listrik, biaya bahan litter dan lain – lain. Komponen penerimaan dan biaya pengeluaran ini akan digunakan untuk menghitung pendapatan atau keuntungan dalam usaha ternak ayam pedaging. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa secara deskriptif untuk menggambarkan keadaan usaha dan karakteristik peternak, komposisi biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usaha peternakan ayam pedaging. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan ayam pedaging milik Bapak Jhon Pekey dengan skala usaha 300 ekor memberikan keuntungan atau pendapatan yang cukup besar yaitu 3.648.515,- (tiga juta enam ratus empat puluh delapan ribu lima ratus lima belas rupiah) per periode produksi selama 1½ bulan. Tingkat pendapatan ini jauh lebih besar dibandingkan suku bunga simpanan bank sekitar 0,75 % per 1½ bulan (suku bunga simpanan bank sekitar 6 % per tahun).
PERSENTASE BOBOT KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAMBROILER YANG DI BERI RAMUAN JAMU HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN EM-4 (Effective microorganisms-4) Nurlaila Susilawati Palenga
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 3 No 1 (2018): Jurnal FAPERTANAK
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.148 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase bobot karkas dan lemak abdominal ayam broiler yang di beri ramuan jamu yang difermentasi menggunakan EM-4 (Effective microorganisms-4).Ramuan jamu yang digunakan adalah: kunyit (Curcuma longa Linn), temulawak(Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan kencur(Kaempferia galanga Linn). Bahan ramuanJamu di ambil sarinya, dicampur dan difermentasi dengan EM-4 (Effective microorganisms-4).Penelitian di desain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan diuji lanjut bila terdapat perbedaan antar perlakuan.DOC (day old chicken) sebanyak 100 ekor dibagi ke dalam 5 perlakuan dan 4 ulangan, yang setiap perlakuan terdiri atas 5 ekor dengan lama penelitian selama 42 hari.Perlakuan pada penelitian adalah penggunaan P0= 0 ml, P1= 20 ml, P2= 30 ml, P3= 40ml dan P4= 50 ml fermentasi ramuanjamu dalam air minum. Pakan basal adalah pakan lengkap produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fermentasi ramuan jamu menggunakanEM-4 (Effective microorganisms-4)memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase bobot karkas dan lemak abdominal ayam broiler penelitian. Perlakuan yang memberikan hasil terbaik untuk persentase bobot karkas dan lemak abdominaladalah perlakuan P4 dengan penggunaan 50 ml fermentasi ramuan jamu dalam air minum. Kesimpulan darihasil penelitian ini bahwa penggunaan fermentasi ramuan jamu dalam air minum memberikan persentase karkas yang baik dan persentase lemak abdominalyang rendah pada ayam broiler.
PENERAPAN BIOSEKURITI PADA PETERNAKAN AYAM BROILER MILIK ORANG ASLI PAPUA (OAP) DI KABUPATEN NABIRE Trijaya Gane Putra
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fapertanak
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.392 KB)

Abstract

Biosekuriti adalah suatu langkah manajemen yang harus dilakukan oleh peternak untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam peternakan dan untuk mencegah penyakit yang ada di peternakan keluar menulari peternakan yang lain atau masyarakat sekitar (Payne et al., 2002). Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui penerapan biosekuriti pada peternakan ayam boiler milik Orang Asli Papua (OAP) yang ada di Kabupaten Nabire. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif dengan teknik pengamatan langsung terhadap penerapan biosekuriti pada kedua lokasi peternakan, serta wawancara dengan para peternak yang merupakan Orang Asli Papua (OAP). Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa total skor dalam penerapan biosekuriti terhadap peternakan ayam pedaging miliki Orang Asli Papua (OAP), adalah 18 dari 23 skor atau 78,26 %. Selain itu, peternak atau peternakan belum memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan hewan khususnya dalam tindakan diagnose terhadap ayam sakit/mati, sehingga ayam sakit/mati tidak diketahui penyebab penyakitnya secara pasti. Selanjutnya, skor terendah dicapai pada aspek biosekuriti terhadap tamu pekerja peternakan, karena adanya perasaan yang tidak lazim dan tidak enak seperti memerintahkan tamu atau pekerja mencuci kaki sebelum masuk ke lokasi peternakan.
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU DAMAL DI KABUPATEN PUNCAK Ishak . Ishak Ryan
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.768 KB)

Abstract

Pembangunan pertanian dan pedesaan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pertanian merupakan komoditi utama yang menopang kehidupan pedesaan di Indonesia. Namun demikian peranan sektor pertanian secara keseluruhan tidak berkembang sehingga belum berhasil mengangkat posisi petani pada tingkat sejahtera seperti yang diharapkan. Peranan sektor pertanian dihadapkan pada berbagai permasalahan sejalan dengan pengembangan perekonomian pedesaan. Bertahannya kearifan lokal di suatu tempat tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor yang akan mempengaruhi perilaku manusia terhadap lingkungannya. Dalam memahami kearifan merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Maka dari itu kearifan lokal tidak sama pada tempat dan waktu yang berbeda dan suku yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh tantangan alam dan kebutuhan hidupnya berbeda-beda, sehingga pengalamannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memunculkan berbagai sistem pengetahuan baik yang berhubungan dengan lingkungan maupun sosial. Masyarakat suku Damal dalam membudidayakan tanaman sayuran menerapkan kaidah kearifan lokal yang telah diwariskan oleh pendahulu secara turun temurun dan menjadi tradisi dalam masyarakat Suku Damal Penelitian ini dilakukan didistrik Gome Kabupaten Puncak yang dilaksanakan pada selama 2 bulan mulai bulan September – Oktober 2019. Penelitian inidirancang menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei dan observasi lapang. Penentuan responde dilakukan dengan Purposive Sampling. Data yang dikumpulkan terdiri data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari hasil survei melalui kegiatan wawancara semi struktural (WSS) dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen maupun laporan tertulis dan informasi dari instansi terkait dan berbagai sumber terkait. Hasil yang diperoleh bahwa masyarakat Suku Damal memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pemanenan hasil tanaman dilaksanakan hanya untuk keperluan sehari-hari tanpa mencabut tanaman tersebut tetapi mengambil bagian yang dikonsumsi saja.
KARAKTERISTIK TUMBUHAN BAHAN BAKU DAN PEWARNA ALAMI NOKEN PADA MASYARAKAT SUKU DAMAL KABUPATEN PUNCAK Ishak Ryan
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.389 KB)

Abstract

Papua adalah salah satu wilayah terbesar di timur Indonesia yang memiliki banyak kekayaan alam, keunikan serta kearifan lokal. Kondisi alam masih banyak yang terjaga keasliannya, dengan demikian keanekaragaman tanaman yang dimiliki masih tinggi. Biodiversitas yang tinggi memungkinkan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman sesuai dengan peruntukannya dapat terpenuhi, salah satunya adalah pembuatan Noken, noken merupakan sebuah tas asli papua yang terbuat dari bahan alami beberapa jenis tanaman. Serat pohon, kulit kayu, daun pandan dan rumput rawa. Bahan baku tersebut kemudian digunakan untuk merajut, bahan dianyam dengan berbagai pola yang menarik dan memiliki makna. Tiap suku di Papua memiliki keunikan dalam pembuatan noken baik dari bahan baku, bentuk dan corak yang dimiliki. Perbedaan bahan tersebut menunjukkan keduanya lahir dari budaya masyarakat yang berbeda. Di Raja Ampat, bahan noken berasal dari tumbuhan pesisir, yang memang lahir dari budaya pesisir. Sedangkan di Wamena, noken ada di tengah budaya masyarakat pegunungan, pembuatannya berasal dari kulit kayu (serat Kayu) dan Angrek. Tanaman Bahan Baku noken pada Suku Damal Belum diketahui dengan pasti Katakteristiknya bahkan bahan pewara digunakan untuk mewarnai benang juga belum diketahui dengan pasti karakteristik baik yang berasal dari tanaman atau berasal dari bukan berasal dari tanaman Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tumbuhan bahan baku dan pewarna noken serta pengetahuan masyarakat dalam teknik pengolahan tumbuhan menjadi noken proses pewarnaan pewarnaan dari bahan alami yang digunakan oleh suku Damal, serta melestarikan jenis dan pengetahuan sesuai dengan kearifan lokal masyarakat suku Damal di Distrik puncak Penelitian dilaksanakan di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara Kabupaten Puncak selama kurang lebih 2 bulan dimulai pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2019. Lokasi penelitian dipilih atas pertimbangan bahwa sebagian penduduk suku Damal dapat membuat Noken Metode yang digunakan dalam penelitian identifikasi morfologi adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan observasi lapang. Untuk identifikasi pemanfaatan dan teknik pengolahan digunakan wawancara semi struktural. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan melihat bahwa sebagian besar masyarakat dapat mengayam noken. Wawancara dilakukan pada informan kunci, tokoh adat dan kepala kampung, petani pengrajin noken. Karakter morfologi yang diamati berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan tokoh adat dan kepala kampung serta petani pengrajin noken Dari hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan dapat disimpulkan bahwa dalam Proses pembuatan Noken pada masyarakat Suku Damal dilakukan secara manual dengan menggunakan bahan dan alat yang diperoleh dari alam. Pengolahan dilakukan di sekitar rumah. Masyarakat mengenal tunbuhan bahan baku noken dengan sebutan Khe Proses pembuatan Noken diawali dengan pemilihan tanaman kemudian pembersihan batang (menguliti), pemukulasn, pembersihan daging, pencucian , penjemuran dan pemintalan serta penganyaman. Pewarnaan dan penambahan hanya untuk mempercantik Tas Noken tersebut. Suku Damal dalam mewarnai Noken hanya mengenal beberapa warna seperti, merah, coklat dan hitam. Warna Merah berasal dari tanah merah dan tanaman kesumba yang di haluskan dan diberi air, warna hitam berasal dari sisa-sisa pembakaran kayu pinus yang dihaluskan dan saat penggunaan dicampur dengan air. Warna coklat merupakan warna dasar noken merupakan hasil penjemuran bahan baku pembuat noken yang telah dikeringkan.Penambahan aksesoris sering dilakukan oleh masyarakat suku damal untuk menambah nilai estetika. Aksesoris tersebut dapat berupa biji-bijian, buklu burung ataupun tulang hewan/burung.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KEMANGI (Acimum spp) DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER Estepanus Landra Sukaharto Tumba; Mery Christiana Simanjuntak
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.13 KB)

Abstract

Ayam broiler merupakan jenis ayam ras unggul yang mempunyai sifat genetic tinggi khususnya dalam pertumbuhan. Perkembangan peternakan ayam broiler terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena selain pertumbuhannya yang cepat, dagingnyapun mempunyai cita rasa yang enak dan empuk serta harganya relatif terjangkau oleh masyarakat. Penggunaan tanaman herbal sebagai obat-obatan dalam medis saat ini mulai meningkat, yang terlihat dari banyaknya obat-obatan tradisional pabrikan yang beredar di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kemangi sampai dengan taraf 12 % terhadap performans ayam broiler. Penelitian ini di laksanakan selama 28 hari (4 minggu), mulai tanggal 10 Juni sampai dengan tanggal 08 Juli 2018 di kandang yang berlokasi di Kelurahan Morgo, Nabire. Penelitian dilaksanaan secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan pada ayam broiler ini adalah penambahan tepung daun kemangi yang dicampurkan dalam pakan dengan taraf yang berbeda sebagai berikut : P0 = Tanpa penambahan tepung daun kemangi sebagai control, P1= Penambahan tepung daun kemangi 4% dari total kebutuhan pakan, P2 = Penambahan tepung daun kemangi 8 % dari total kebutuhan pakan, P3 = Penambahan tepung daun kemangi 12 % dari total kebutuhan pakan. Setiap perlakuan diulang tiga (3) kali, sehingga terdapat dua belas (12) satuan percobaan, dan setiap satuan percobaan terdiri dari tiga (3) ekor ayam sehingga jumlah keseluruhan ayam yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 ekor. Vareabel yang diamati dalam penelitian ini adalah performan produksi yang meliputi : Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kemangi ke dalam pakan tidak berpengaruh (P>0) terhadap konsumsi pakan antar taraf. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kemangi ke dalam pakan tidak berpengaruh (P > 0,05) terhadap pertambahan bobot badan (PBB). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan dengan penambahan tepung daun kemangi kedalam pakan tidak berpengaruh (P > 0,05) terhadap konversi pakan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan dengan penambahan tepung daun kemangi kedalam pakan tidak berpengaruh (P > 0,05) terhadap bobot karkas dan persentase karkas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun kemangi ke dalam pakan sampai dengan taraf 12% tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap performans produksi seperti konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan ayam pedaging.
DIVERSIFIKASI PRODUK SAGU (Metroxylon sp) DAN POLA KONSUMSI MAKANAN LOKAL MASYARAKAT ASLI PAPUA PESISIR DI KAMPUNG MAKIMI DISTRIK MAKIMI KABUPATEN NABIRE Hans F Liborang
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.611 KB)

Abstract

This research intent to know diversifies Sago Product (Metroxylon sp) and local alimentary consumption pattern Papua original society coast at Makimi village, Makimi district, Nabire's regency. Done by approaching kualitatif' method, and this research type gets descriptive character. Data that is utilized in this research is primary and secondary data with observational location at Makimi village, up to 4 months, June until September 2018. Analisis is data did by Triangulation method, which is interview, observing and documentation method. Result This research to point that pattern consumes original society local food Papua coast of sago product was changed. Food of sago product that formerly as alimentary as Papua original society subjects Coast are now more at dominate by rice. Changing it is regarded too by its reducing sago product at traditional market. This research also points out that that change regarded by diversified food product of sago raw product.
PENAMPILAN SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KAMPUNG DI DISTRIK NABIRE KABUPATEN NABIRE Egenius Edowai; Estepanus Landra Sukaharto Tumbal; Fransisco M Maker
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.928 KB)

Abstract

Ayam kampung merupakan salah satu varietas ayam buras lokal Indonesia (native chicken) hasil domestikasi ayam hutan merah (Gallus gallus) yang telah dipelihara sejak lama dan tersebar luas di wilayah Indonesia. Ayam kampung pada umumnya dipelihara secara tradisonal, memiliki produktivitas yang rendah., baik dalam segi pertumbuhan, produksi telur dan reproduksinya. Tubuhnya kecil dan agak ramping dengan berat badan jantan dan betina tua tidak lebih 1,9 kg serta produksi telur 60 butir/tahun (Rasyaf, 2011). Ayam kampung memiliki variasi genetik maupun fenotipe yang cukup tinggi (Sartika, 2012). Penampilan sifat-sifat kualitatif dan kuantitatifnya menunjukkan adanya keragaman. Sifat-sifat kualitatif yang menunjukkan adanya variasi, antara lain warna bulu (putih, hitam, cokelat, kuning, kuning kemerahan atau kombinasinya), bentuk jengger (pea, tunggal, walnut dan rose), warna sisik kaki atau shank (putih, kuning dan hitam) dan warna paruh (putih, kuning dan hitam). Sifat-sifat kuantitatif yang menunjukkan adanya variasi, antara lain berat badan, panjang tarsometatarsus, panjang tabia, panjang femur, panjang sayap, jarak antar tulang pubis, panjang jari ketiga dan tinggi jengger. Sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif ayam kampung dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan. Penampilan suatu sifat tergantung pada gen-gen yang dimiliki ayam dan ditunjang kondisi lingkungan yang memadai. Faktor genetik, meliputi bangsa, strain, jenis kelamin dan umur ayam. Faktor lingkungan, antara lain ransum, sistim pemeliharaan, temperatur dan kelembaban.
MORFOLOGI TANAMAN PISANG JIIGIKAGO BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL SUKU MEE DI KAMPUNG IDAIYO DISTRIK OBANO KABUPATEN PANIAI Ishak Ryan; Seli Pigai
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman pisang merupakan salah satu dari jenis buah-buahan tumbuhan herba. Tanaman pisang terdiri atas bagian Akar, Batang, Daun, Bunga atau Buah. Sebagai bagian penting dari hasil utama produk. Bagian – bagian tumbuhan tersebut berperan dalam aktivitas hidup seperti penyerapan, air, pernafasan, fotosintesis, pengankutan zat makanan dan perkembangan biakan. (Suyanti dan Supriadi, 2008) Pisang adalah salah satu suku Musaceae,. berasal dari kawasan Asia Tenggara. Tanaman pisang ini cocok untuk tumbuh di daerah tropis serta merupakan tanaman yang tidak musiman tetapi dapat berbuah sepanjang tahun. Tanaman pisang merupakan salah satu kekayaan Indonesia dengan nama latin Musa sp, Menurut Rahyono (2009) kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan lokal adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada masyarakat tertentu dan nilai itu sudah melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang keberadaan masyarakat tersebut. Tujan dari penelitian ini untuk mengetahui morfologi tanaman pisang Jiigikago berdasarkan kearifan lokal suku MEE. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli-Agustus 2020 di kampung Edaiyo, Disttrik Obano Kabupaten Paniai, dengan metode kualitatif dengan melakukan observasi atau survey untuk mengetahui morfologi tanaman tersebut. Hasilyang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk tabulasi dan disajikan dalam gambar dan tabel. Hasil penelitian diperoleh Batang merupakan batang semu dengan warna hijau, panjang berkisar antara 2,06 cm sampai 3,37 diameter 57 cm – 82 cm, daun berbentuk panjang dan lebar dengan tepi daun rata, memiliki tangkai daun, bunga pisang disebut dengan jantung pisang yang ditutupi oleh selubung berwarna hijau. Buah pisang tersusun dalam tandan yang terdiri dari 6 - 10 sisir sedangkan dalan satu sisir terdapat 12 buah pisang. Akar pisang merupakan akar serabut. Pisang jiigikago sering digunakan sebagai bahan pangan dalam acara adat dan daun digunakan sebagai alas dalam kegiatan bakar batu serta sering diberikan pada ternak (babi) sebagai pakan ternak.
KERENTANAN DAN STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI DI KAMPUNG KALISEMEN DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Hans F Liborang
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study research to determine how the livelihood strategies of farmer households and vulnerabilities in Kalisemen village, West Nabire District, Nabire Regency. This research approach used a qualitative approach, and the research location was conducted in Kalisemen Village, West Nabire District, Nabire Regency, which was conducted from March to May The data used in this research were primary data and secondary data. Data collection techniques used interview methods, observation, and document analysis (triangulation principle). Qualitative data analysis is carried out continuously which consists of data collection, data analysis, data reduction, where the data is processed by carrying out three stages of activities and carried out simultaneously, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions through data verification. The results of this research indicate that farmers' livelihoods in the agricultural sector (on farm) are vulnerable because arable land is not functioning. To solve this problem, farmers use 2 strategies, namely the survival strategy by selling livestock and borrowing money from neighbors or relatives. Some farmers employ a spatial strategy (migration) to the city center of Nabire as workmen in workshops, construction workers or as masons, but it is not permanent.

Page 4 of 11 | Total Record : 109