cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung-40174
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Geologi Kelautan: Media Hasil Penelitian Geologi Kelautan
ISSN : 16934415     EISSN : 25278851     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geologi Kelautan (JGK), merupakan jurnal ilmiah di bidang Ilmu Kebumian yang berkaitan dengan geologi kelautan yang diterbitkan secara elektronik (e-ISSN: 2527-8851) dan cetak (ISSN: 1693-4415) serta berkala sebanyak 2 kali dalam setahun (Juni dan Nopember) oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 284 Documents
PENGUKURAN KESEHATAN DAN LUASAN MANGROVE DI KECAMATAN MUARAGEMBONG: PENDEKATAN ANALISIS KERAPATAN TAJUK Prasetio, Wiji; Manihuruk, Alpeus; Al-Abrar, Ghairandi
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 23, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.23.1.2025.919

Abstract

Kecamatan Muaragembong sebagai muara dari Sungai Citarum, mengalami dinamika ekosistem yang signifikan akibat peningkatan intensitas abrasi dan sedimentasi di area pesisir yang berpotensi mempengaruhi kondisi ekosistem sekitarnya, khususnya ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperkirakan tingkat kesehatan, kerusakan, dan luas total ekosistem mangrove di Kecamatan Muaragembong melalui analisis kerapatan tajuk. Data kerapatan tajuk dikumpulkan di lapangan menggunakan metode purposive stratified sampling dengan pendekatan fotografi hemisferik. Hasil klasifikasi menunjukkan luas total mangrove yang berhasil dipetakan seluas 1.073,65 ha, dengan koefisien Kappa sebesar 0,87, menandakan tingkat akurasi yang sangat baik. Evaluasi kesehatan komunitas mangrove mengungkapkan, bahwa 49,66% dari area mangrove berada dalam kondisi baik, 19,80% dalam kondisi normal, dan 30,54% dalam kondisi buruk. Data kerapatan tajuk menunjukkan hubungan sedang dengan koefisien determinasi sebesar 0,4219 (42,19%), yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan resolusi spasial citra yang digunakan.
Variabilitas Bulanan Thermal front di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia 714 (Laut Banda) Lukman, Annisa Aulia; Napitupulu, Gandhi; Tarya, Ayi; Pranowo, Widodo; Hatmaja, Rahaden Bagas; Habibullah, Ahmad Dhuha
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 23, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.23.1.2025.897

Abstract

Penelitian tentang sebaran spasial thermal front di perairan Indonesia pada dasarnya telah banyak dilakukan. Namun, kajian yang secara khusus menganalisis dinamika thermal front akibat arus sejajar pantai, yang memicu fenomena Ekman pumping, dan arus eddy masih terbatas. Arus sejajar pantai dapat memicu Ekman pumping, sedangkan Ekman pumping dan eddy mesoskal dapat menyebabkan naiknya massa air bersuhu rendah dari lapisan bawah ke permukaan laut. Proses ini memicu pembentukan thermal front, yang banyak ditemukan di Laut Banda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabilitas bulanan dinamika thermal front di Laut Banda yang dipengaruhi oleh arus sejajar pantai dan eddy. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suhu Permukaan Laut (SPL) dari tahun 2006 hingga 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kejadian thermal front yang terdeteksi adalah sebanyak 1.385 kejadian per bulan berdasarkan jumlah piksel, dan 17 kejadian berdasarkan jumlah poligon. Jumlah maksimum kejadian thermal front terjadi pada bulan Desember (2.416 kejadian), dan jumlah minimum terjadi pada bulan November (883 kejadian). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa eddy antisiklonik (AE) dan eddy siklonik (CE), terjadi dengan durasi rata-rata 11,419 hari untuk AE dan 11,812 hari untuk CE. Kedua fenomena ini berkaitan dengan penurunan SPL, peningkatan konsentrasi klorofil-a permukaan laut, serta penurunan tinggi muka laut, yang menunjukkan terjadinya 
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SEDIMEN PADANG LAMUN DI PERAIRAN AHMAD RHANG MANYANG DAN UJUNG PANCU KABUPATEN ACEH BESAR Hasibuan, David Chalik; Ulfah, Maria; Purnawan, Syahrul; Yuni, Syarifah Meurah; Setiawan, Ichsan
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 23, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.23.1.2025.845

Abstract

Pesisir Aceh memiliki kondisi pantai yang saling memiliki hubungan timbal balik diantaranya ekosistem Bakau (mangrove), lamun dan terumbu karang. Perbandingan karakteristik kondisi sedimen sampai dengan nilai statistik perlu di lakukan di padang lamun perairan Aceh Besar untuk melihat jenis sedimen dan komponen statistik pendukung keberadaan vegetasi lamun. Metode yang digunakan dalam penentuan titik stasiun adalah metode purposive sampling, sedangkan pengambilan sampel menggunakan metode pemboran dan pengambilan data lamun menggunakan metode transek plot. Lokasi penelitian berada di perairan Ahmad Rhang Manyang dan Perairan Ujung Pancu. Nilai statistik pada kedua perairan memiliki kemiripan dari nilai ukuran butiran rata-rata (mz), sorting, skewness dan kurtosis. Secara keseluruhan sedimen perairan memiliki antara 2,49
ANALISIS RISIKO MULTI BAHAYA DAN OPSI PENGELOLAAN PESISIR DI KECAMATAN CIDAUN KABUPATEN CIANJUR Azzahra, Raisya; Syamsudin, Fadli; Subiyanto, Subiyanto
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 23, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.23.1.2025.923

Abstract

Kecamatan Cidaun, yang terletak di pesisir Cianjur dan berbatasan langsung dengan laut lepas Samudra Hindia, ditetapkan sebagai kawasan rawan tsunami, gelombang pasang, gerakan tanah, dan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pesisir, tingkat risiko multi bahaya pesisir, dan opsi pengelolaan pesisir yang tepat untuk pesisir Cidaun. Penelitian ini menggunakan Metode Coastal Hazard Wheels 3.0 yang dapat menganalisa risiko multi bahaya pesisir melalui 6 (enam) indikator yaitu Tata Letak Geologis (Geological Layout), Paparan Gelombang (Wave Exposure), Pasang Surut (Tidal Range), Flora/Fauna, Keseimbangan Sedimen (Sediment Balance), dan Aktivitas Iklim (Storm Climate). Hasil analisa risiko terhadap multi bahaya ini kemudian digunakan sebagai acuan dalam menentukan opsi pengelolaan pesisir yang tepat bagi wilayah Cidaun. Hasil penelitian menunjukkan 8 (delapan) Kode Klasifikasi CHW di pesisir Cidaun, yaitu PL-5, PL-7, R-1, SR-11, SR-13, SR-15, SR-9, dan TSR sehingga opsi pengelolaan pesisir yang tepat dilakukan di wilayah Pesisir Cidaun ialah Coastal Zoning, Groundwater Management, Tsunami warning system, Beach Nourishment, Dune Rehabilitation, Flood Warning System, Coastal Setback, Fluvial Sediment Management, Ecosystem Based Management.