cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia" : 23 Documents clear
Antioxidant activity of ethanolic extract Tetragonula testaceitarsis propolis combined with of Lepisanthes amoena leaves Yogi Pratama; Paula Mariana Kustiawan
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.303

Abstract

The illnesses brought on by free radicals are a common source of health issues. Pathogenic processes and tissue damage are both significantly influenced by free radicals. Natural ingredients from Indonesia has been carried out for generations by the community with various kinds of treatments according to existing tribes, for example, such as kelulut bee (Tetragonula testaceitarsis) propolis and kokang (Lepisanthes amoena) leaves. Stingless bee propolis has several bioactivities to prevent diseases. The research about T.  testaceitarsis propolis still limited. The purpose of this research to find out whether the combination of T. testaceitarsis propolis and L. amoena leaves extracts has antioxidant activity. Ethanol extract T. testaceitarsis. propolis and ethanol extract L. amoena leaves was collected and then tested for antioxidant activity using the DPPH method. The results showed that all three concentrations had very strong antioxidant activity. T. testaceitarsis propolis extract (50%) combined with L. amoena leaves (50%) showed strong antioxidant activity (92%) in 25 ppm concetration. Then 75% T. testaceitarsis propolis extract and 25% L. amoena leaves extract had the highest antioxidant activity (95%) at a concentration of 50 ppm concentration. This strong antioxidant activity was prospected to be continued as a pharmaceutical product.
Optimasi Transcutol dan Propilenglikol Sebagai Peningkat Penetrasi dalam Gel Natrium Diklofenak Menggunakan Simplex Lattice Design Sani Ega Priani; Muhammad Taufik Septian; Budi Prabowo Soewondo
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.307

Abstract

Penggunaan natrium diklofenak sebagai analgetik dan antiinflamasi topikal dibatasi oleh stratum korneum sebagai barrier penetrasi kulit sehingga dibutuhkan penambahan zat peningkat penetrasi. Transcutol dan propilenglikol merupakan senyawa yang diketahui mampu meningkatkan penetrasi perkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan transcutol dan propilenglikol serta kombinasinya terhadap penetrasi natrium diklofenak dalam sediaan gel. Rancangan formula sediaan ditentukan dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Terhadap semua formula sediaan gel hasil desain SLD  dilakukan uji difusi in vitro sebagai pengukuran profil respon dengan sel difusi Franz.  Profil respon berupa nilai flux difusi dianalisis kembali dengan SLD untuk mengetahui pengaruh kombinasi dan juga formula optimum. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa penambahan transcutol dan propilenglikol mampu meningkatkan penetrasi natrium diklofenak dalam bentuk sediaan gel. Penambahan transcutol dan propilenglikol dalam bentuk kombinasi, memberikan efek peningkat penetrasi yang lebih rendah, dibandingkan dengan penggunaan tunggal. Penggunaan propilenglikol tunggal sebagai peningkat penetrasi lebih baik dibandingkan dengan penggunakan kombinasi ataupun penggunaan transcutol tunggal.  Formula optimum berdasarkan SLD adalah formula dengan perbandingan transcutol dan propilenglikol 0:1, yang memberikan nilai flux 416,33 ±13,89 ?g/cm2.menit yang tidak berbeda bermakna secara statistik dengan hasil prediksi software.
Analisis Efektivitas Biaya Kombinasi CCB-ACEI dan CCB-ARB pada Pasien Hipertensi dengan Penyerta DM Tipe II Junvidya Heroweti; Indah Rokhmawati
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.311

Abstract

Hipertensi dan DM merupakan kasus kronis yang dialami oleh usia degeneratif. Kombinasi terapi antihipertensi jangka panjang membutuhkan biaya tinggi. Analisis diperlukan untuk mengetahui efektifitas terapi dari segi biaya dalam memberikan outcome yang paling baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas biaya terapi kombinasi obat antihipertensi pada pasien BPJS dengan penyerta DM tipe II pada pasien rawat jalan di RSI NU Demak. Penelitian observasional dilakukan dengan pendekatan analisis farmakoekonomi menggunakan cost effectiveness analysis dengan menghitung nilai ACER dan ICER. Pengambilan data retrospektif menggunakan rekam medis dan melihat biaya medis langsung. Data dikelompokkan berdasarkan pola terapi kemudian dilakukan analisis efektivitas biaya pada setiap kelompok terapi. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan cara menghitung biaya medis langsung, efektivitas terapi berdasarkan target minimal tekanan darah, serta menghitung nilai ACER dan ICER. Hasil penelitian menunjukkan antihipertensi yang paling cost-effective berdasarkan ACER adalah kombinasi golongan CCB-ACEI, kombinasi Amlodipin 10 mg–Lisinopril 10 mg dengan nilai sebesar Rp.6.388,70. Nilai ICER didapatkan antihipertensi yang paling cost-effective yaitu kombinasi golongan CCB-ARB dengan terapi Amlodipin 5 mg–Valsartan 160 mg yang menunjukkan nilai sebesar  Rp. – 58.401,38. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa penggunaan CCB-ARB lebih sensitif terhadap kenaikan 25% biaya dibandingkan dengan kombinasi CCB-ACEI.
Formulasi Tablet Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Ariyani Buang; Andi Nur Ilmi Adriana; Sri Rejeki
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.315

Abstract

Biji Pinang adalah salah satu pengobatan antelmintik yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Tumbuhan ini memiliki kandungan kimia berupa senyawa alkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) dapat diformulasikan dalam sediaan tablet dengan gelatin sebagai pengikat dan mengetahui konsentrasi gelatin memberikan mutu fisik yang baik pada tablet. Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fitokimia Universitas Pancasakti Makassar dan Laboratorium Tekhnologi Farmasi Poltekes Kementrian kesehatan Makassar. Terlebih dahulu biji Pinang diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang diformulasikan menjadi sediaan tablet dengan menggunakan variasi konsentrasi Gelatin sebagai bahan pengikat yaitu 1%, 3% dan 5% lalu dilakukan pengujian mutu fisik granul Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) yang meliputi uji kadar lembab, uji kecepatan alir, uji sudut diam, uji indeks pemampatan dan uji densisitas massa. kemudian dilanjutkan dengan uji mutu fisik tablet Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) meliputi uji keseragaman bobot tablet, uji keseragaman ukuran tablet, uji kekerasan, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur. Dari hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa Gelatin sebagai bahan pengikat dengan variasi konsentrasi Gelatin pada konsentrasi 3% dan 5% telah memenuhi semua persyaratan sebagai tablet yang baik.
Pengaruh Perbandingan Obat-Polimer terhadap Karakteristik Fisik Mikrokapsul Simvastatin Findi Citra Kusumasari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.316

Abstract

Simvastatin adalah salah satu jenis obat untuk mengatasi hiperlipidemia yang memiliki efek samping yakni miopati dan rhabdomiolisis jika dikonsumsi dengan dosis tinggi. Sehingga dibutuhkan sistem pelepasan obat terkontrol untuk meminimalisir efek samping yang dihasilkan melalui pembuatan mikrokapsul dengan metode penguapan pelarut. Pembuatan mikrokapsul menggunakan polimer yang memiliki karakteristik biodegradable dan biocompatible yakni poli(L-asam laktat) dan polikaprolakton. Perlakuan yang diberikan yakni dengan memvariasikan perbandingan obat dengan jumlah polimer yang digunakan untuk memperoleh mikrokapsul terbaik dari aspek efisiensi enkapsulasi dan ukuran partikel. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mikrokapsul dengan perbandingan obat dan polimer 1:12,5 memiliki nilia efisiensi enkapsulasi sebesar 84,73±1,5% dengan ukuran sebesar 0,45±0,01µm. Nilai efisiensi enkapsulasi tidak bisa maksimal disebabkan pada saat proses pemadatan mikrokapsul, diklorometana menghasilkan lubang pada permukaan mikrokapsul yang diamati dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) sehingga difusi obat ke fase eksternal lebih mudah.
Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) Terhadap Mencit Jantan dengan Metode Transit Intestinal Nur Herlina Nasir; Ursula Grafila Hagur; Risky Juliansyah Putri; Rismayanti Fauziah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.319

Abstract

Diare merupakan masalah pada saluran gastrointestinal yang ditandai dengan buang air besar yang lebih sering, dan feses yang cair. Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) adalah salah satu tanaman yang dinilai memiliki potensi sebagai antidiare. Golongan senyawa fenolik yang berpotensi sebagai antimikroba terdapat pada bagian bunganya. Melihat golongan senyawa metabolit sekunder dan menghitung aktivitas antidiare ekstrak etanol bunga E. elatior (Jack) R. M. Sm. merupakan tujuan dari dilakukannya penelitian ini. Bunga kecombrang diserbukkan dan dimaserasi menggunakan cairan penyari etanol 96%. Ekstrak ini lalu diskrining secara fitokimia dan diuji aktivitas antidiarenya pada mencit jantan secara transit intestinal dengan 2 mL Oleum ricini sebagai penginduksi, tinta cina sebagai marker, dan loperamid HCl dosis 1 mg/kgBB sebagai kontrol positif. Dosis ekstrak yang diberikan per oral adalah 5; 7,5; dan 10 mg/kgBB. Besarnya efek antidiare tergantung dari nilai rasio antara x dan y, dimana x merupakan panjang usus yang dilalui marker sementara y adalah panjang usus keseluruhan. Maserat kental yang diperoleh yaitu 220 g dengan peroleh kembali sebesar 44%. Uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga kecombrang mengandung alkaloid, saponin, tanin, fenol, dan flavonoid. Secara beruturut-turut nilai rasio x dan y dari dosis 5; 7,5; dan 10 mg/kgBB yaitu 40,83±5,84; 35,72±0,14; dan 37,05 30,59±0,24 cm. Hasil yang didapat ini tergolong lemah apabila dibandingkan dengan kontrol positif yang memiliki nilai rasio sebesar 23.82±0,08 cm. 
Efek Nefroprotektif Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Sapientum) terhadap Kadar Kreatinin Tikus yang Diinduksi Parasetamol Jastria Pusmarani; La Ode Novial Ashar; Mus Ifaya; Nur Hatidjah Awaliyah Khalid
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.320

Abstract

Gagal ginjal merupakan masalah Kesehatan dunia ditinjau dari insidensi, prevalensi dan tingkat kematian. Berdasarkan data dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa gagal ginjal kronik meningkat sebesar 20-25% setiap tahun. Pisang raja (Musa paradisiaca var. Sapientum) merupakan spesies dari genus Musa yang digunakan sebagai pengobatan tradisional dan mengandung senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai nefroprotektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek nefropeotektif kulit pisang raja pada tikus yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Kulit pisang raja diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut methanol. Penelitian ini adalah penelitian jenis eksperiment dengan metode pre and post test control design. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok hewan uji dan setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok 1 merupakan kelompok kontrol negatif yang diberikan Na CMC 0,5%, kelompok 2 merupakan kelompok induksi parasetamol dosis toksik dengan dosis 180 mg/kgBB. Kelompok 3,4, dan 5 merupakan kelompok yang diberikan ekstrak metanol kulit pisang raja dengan masing-masing dosis sebesar 700 mg/kgBB, 1400 mg/kgBB dan 2100 mg/kgBB. Kerusakan sel ginjal disebabakan karena pemberian parasetamol dosis toksik dengan mengukur kadar serum kreatinin tikus. Anaslisis data SPSS dengan Paired sample T test menunjukkan nilai P sebesar 0,016<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit pisang raja dapat menurunkan kadar kreatinin serum tikus. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol kulit pisang raja memiliki efek nefroprotektif pada tikus yang diinduksi parasetamol dosis toksik melalui penurunan kadar serum kreatinin tikus.
Skrining Fitokimia dan Penentuan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol Limbah Kulit Pisang (Musa acuminata Colla) Dwi Larasati; Filu Marwati Santoso Putri
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.330

Abstract

Kulit pisang umumnya dianggap sebagai limbah sampah yang tidak digunakan. Senyawa aktif yang terkandung di dalam kulit pisang diantaranya senyawa flavonoid dan fenol yang bersifat antioksidan. Flavonoid merupakan bagian dari senyawa turunan polyphenolic yang terdapat pada tumbuhan. Tanin merupakan senyawa polifenol yang dimiliki kulit pisang. Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menentukan kadar flavonoid ektrak etanol kulit pisang. Ekstrak etanol kulit pisang dihasilkan melalui metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil identifikasi kualitatif dari ekstrak etanol kulit pisang mengandung senyawa diantaranya flavonoid, steroid dan tanin galat. Penetapan kandungan flavonoid dilakukan panjang gelombang maksimum 435 nm berdasarkan metode AlCl3. Kandungan flavonoid yang  dihasilkan yaitu 0,175%.
Perbandingan Beberapa Metode Ekstraksi Ekstrak Etanol Daun Sawo Duren (Chrysophyllum cainito L.) Terhadap Kadar Flavanoid Total Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VIS Fadillah Maryam; Yuri Pratiwi Utami; Suwahyuni Mus; Rohana Rohana
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.336

Abstract

Sawo Duren (Chrysophyllum cainito L.) memiliki Kandungan kimia yang teridentifikasi seperti flavonoid, saponin, tanin, steroid, triterpen dan polifenol. Penelitian ini bertujuan membandingkan metode ekstraksi terhadap kadar flavanoid total daun sawo duren. Penelitian ini meliputi ekstraksi menggunakan metode refluks, soxhletasi, maserasi, perkolasi, dengan etanol 70% sebagai penyari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara metode ekstraksi menghasilkan kadar flavonoid yang berbeda-beda pada ekstrak etanol daun sawo duren  (Chrysophyllum cainito L.). Metode ekstraksi yang paling efektif digunakan untuk mengekstraksi daun sawo duren (Chrysophyllum cainito L.) adalah metode maserasi dibandingkan metode perkolasi, soxhletasi, dan refluks.
Studi In Vivo Ekstrak Etanol Kulit Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) Sebagai Kandidat Obat Analgetik Terhadap Model Hewan Uji Mecit (Mus musculus) Muhammad Nur Amir; Rifdah Aulia; Harfiana Suardi; Zainah Aura Hatifah; Ismail Ismail; Muhammad Raihan; Yayu Mulsiani Evary
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.338

Abstract

Nyeri merupakan tanda bahwa telah terjadi kerusakan jaringan, inflamasi, atau infeksi. Terapi yang umum digunakan dalam penatalaksanan nyeri adalah menggunakan NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs). Namun, penggunaan jangka panjang serta penggunaan yang kurang tepat dapat memicu berbagai efek samping, seperti ulcer pepticum. Tanaman Nangka ((Artocarpus heterophyillus L) telah banyak diteliti terkait khasiat dan kandungannya, namun hanya sedikit eksplorasi terhadap bagian kulitnya.  Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas analgetik dari ekstrak etanol kulit buah Nangka (Artocarpus heterophyillus L). Pengujian aktivitas analgetik menggunakan tiga metode in vivo model hewan uji mencit (Mus musculus), yaitu metode hot plate, tail immersion dan induksi kimia asam asetat. Setiap metode pengujian analgetik menggunakan 25 ekor mencit jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan. Ekstrak etanol kulit buah Nangka (EEKN) yang diuji dibuat dalam tiga variasi dosis, 100 mg/kg, 300 mg/kg dan 500 mg kg. Pada pengujian dengan metode hot plate, EEKN dosis 500 mg/kg menunjukkan hasil yang terbaik dengan persen aktivitas analgesik sebesar 97,26%. Hal ini juga terlihat pada pengujian menggunakan metode tail immersion, EEKN dengan dosis 500 mg/kg memiliki waktu latensi terbaik di menit ke 30 yaitu 6.8 ±1.20 detik. Untuk metode induksi geliat menggunakan asam asetat, EEKN dengan dosis 300 mg/kg dan 500 mg/kg menghasilkan persen penghambatan geliat paling baik dengan nilai 78.28% dan 89.14%. Berdasarkan hasil analasis statistik yang digunakan EEKN 500 mg/kg memiliki nilai signifikansi jika dibandingkan dengan kelompok negatif (p<0.05).  Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini yaitu ekstrak etanol kulit buah Nangka pada rentang dosis 300 mg/kg hingga 500 mg/kg memiliki aktivitas sebagai obat analgetik walaupun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut kedepannya.

Page 2 of 3 | Total Record : 23