cover
Contact Name
Jurnal Artefak
Contact Email
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Artefak
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23555726     EISSN : 25800027     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan Pendidikan. Diterbitkan secara berkala Dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 216 Documents
KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA MASA ORDE LAMA DIBIDANG EKONOMI TERHADAP BISNIS ORANG CINA Yeni Wijayanti
Jurnal Artefak Vol 3, No 2 (2015): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.995 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i2.1094

Abstract

Setiap periode pemerintahan selalu mempunyai kebijakan yang berbeda-beda, salah satunya kebijakan ekonomi. Seperti halnya pemerintahan masa kolonial Belanda akan berbeda dengan pemerintahan Sukarno. Tentu saja perbedaan kebijakan tersebut sekurang-kurangnya akan mempengaruhi gerak ekonomi para usahawan, tidak terkecuali pebisnis dikalangan orang Cina. Perlu adaptasi dengan pemerintahan baru yang didalamnya terdapat kebijakan baru, untuk menjalankan roda bisnisnya. Permasalahan utama yang dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana pengaruh kebijakan pemerintah Indonesia masa Orde Lama dibidang ekonomi terhadap bisnis orang Cina. Pemerintahan dan kebijakan yang baru sedikit banyak berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis orang Cina di Indonesia. Pada masa kolonial Belanda, orang-orang Cina mendapat tempat yang cukup strategis, sebagai perantara, penarik pajak, dan lain-lain.  Setelah merdeka, orang-orang Cina masih tetap dominan dalam bidang ekonomi hingga akhirnya ada program ekonomi yang menghambat mereka, tetapi kemudian hal ini tidak terlalu jadi masalah, yaitu sistem Benteng. Sistem ini justru melahirkan konspirasi ‘Ali-Baba’. Eksistensi pengusaha Cina dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka terapkan seperti, hopeng, hong sui, dan hoki.Kata Kunci: Kebijakan, ekonomi, bisnis, dan Cina.ABSTRACTEach period of government always has a different policy, one economic policy. As well as Dutch colonial administration will vary with the Sukarno government. Of course, the policy differences at least will affect the economic activities of entrepreneurs, not least among the Chinese businessmen. Necessary adaptation to the new government in which there is a new policy, for running the business. The main issues discussed in this paper are how the Indonesian government policy in the economy during the Old Order against Chinese business. Government and the new policy is having some effect on the continuity of Chinese business in Indonesia. In the Dutch colonial period, the Chinese got a strategic place, as an intermediary, a tax collector, and others. After independence, the Chinese people is still dominant in the economic field until there is an economic program that hamper them, but then it does not really matter, namely the Fortress system. This system actually spawned conspiracy 'Ali-Baba'. Existence of Chinese entrepreneurs is influenced by the values that they apply like, close friend, hong sui, and hockey.Kata Kunci: Policy, economics, business, and China
PERANG SHIFIN Yat Rospia Brata
Jurnal Artefak Vol 3, No 1 (2015): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.531 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i1.1111

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya Perang Shifin, proses terjadinya Perang Shifin, dan akibat yang ditimbulkan dari adanya Perang Shiffin. Metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi heuristik (pengumpulan data), kritik (pengujian), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan karya ilmiah). Teknik pengumpulan data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Studi ini dilakukan melalui pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membahas, memahami, dan menunjang terhadap penelitian. Perang Shifin merupakan peperangan antara pihak Ali bin Abi Thalib  dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Diawali ketika khalifah Ali bin Abi Thalib meminta Muawiyah meletakan jabatan gubernurnya, namun Muawiyah menolaknya, bahkan secara terang-terangan menentang Ali bin Abi Thalib.  Penolakan Muawiyah bin Abi Sufyan untuk meletakan jabatan gubernurnya, hal ini memaksa Ali untuk bertindak melawan Muawiyah bin Abi Sofyan. Maka terjadilah pertempuran antara pihak Ali melawan Muawiyah di kota tua Shifin dekat Sungai Eufrat, pada tahun 37 H. Dalam peperangan ini sebenarnya pasukan Muawiyah telah terdesak kalah dengan 7000 pasukannya terbunuh, dan menyebabkan mereka mengangkat Al Quran sebagai tanda damai dengan cara Tahkim. Adanya Perang Shifin yang diakhiri dengan peristiwa Tahkim yaitu perselisihan yang diselsaikan oleh dua orang penengah sebagai pengadil, namun tidak menyelesaikan masalah, kecuali menegaskan bahwa gubernur yang makar itu mempunyai kedudukan yang setingkat dengan khalifah, dan menyebabkan lahirnya golongan Khawarij, yaitu golongan yang keluar dari barisan Ali.Kata kunci: Perang Shifin dan Tahkim
PERANAN BILAL BIN RABBAH DALAM PERKEMBANGAN ISLAM DI JAZIRAH ARAB TAHUN 611 M – 641 M Pajriah, Sri; Mulyadi, Andi
Jurnal Artefak Vol 2, No 1 (2014): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.038 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i1.330

Abstract

ABSTRAKHasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kehidupan Agama dan sosial budaya masyarakat Arab sebelum Islam masuk masih menganut paham Jahilliyah yang diantaranya, menyembah berhala, perbudakan serta seni arsitektur dan syair. Setelah Islam masuk di Jazirah Arab yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam paham-paham Jahiliyah mulai ditinggalkan, didalam perkembangan Islam di Jazirah Arab munculah beberapa tokoh penyebar Agama Islam salah satunya adalah Bilal bin Rabbah. Peranan Bilal bin rabah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam yaitu sebagai kepercayaan Rasull untuk mengumandangkan Adzan sekaligus menjadi Muadzin Pertama dalam Islam di seluruh dunia hal itu berdampak bagi kehidupan sekarang khususnya bagi kaum Muslim. selain itu juga Bilal berperan dalam Perang badar dia berhasil membunuh bekas majikannya semasa masih menjadi Budak yaitu Umayah bin Khalaf sekaligus menandai kemenangan kaum Muslim dalam perang tersebut.Kata Kunci: Bilal, Jazirah Arab ABSTRACTThe results showed that the condition of religious and socio-cultural life of Arab society before Islam arrived, still adopts Jahilliyah. there are a few characteristics of Jahilliyah, such as: dolatry, bondage and architectural art and poetry. After the Islamic religion which is brought by Prophet Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam entered in Jazirah Arab, the notion of Ignorance Jahilliyah becoming obsolete. in the development of Islam in Jazirah Arab emerged several prominent propagator Islam, one of them is Bilal bin Rabbah. The role of Bilal bin Rabah highly influential in the development of Islam that as a person who is trusted by the prophet to peal Adzan and become the first Muezzin of Islam around the world. nowadays, it has implications for life, especially for Muslims. Besides that, Bilal bin Rabbah have an important role in the War of Badr. he succeeded to kill a former master “Umayyah bin Khalaf” when he was still a slave. it shows that the victory of Muslims in the war.Keyword: Bilal, Jazirah Arab
DAMPAK PENEMUAN-PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN TERHADAP KONSEP KETUHANAN PADA ZAMAN PENCERAHAN Uu Adkur Sutendy
Jurnal Artefak Vol 3, No 2 (2015): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.78 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i2.1102

Abstract

Konsep hubungan Tuhan dengan alam mengalami perubahan yakni Tuhan menjadi “The devine Clockmaker” yang dulunya dipandang personal berganti menjadi impersonal, suatu ciri dari deisme “The God who started the machine and left it to run by it self “. Galileo mengembalikan segala sesuatu kepada pengertian matematik. Alam hendaknya diselidiki dengan menggunakan matematik. Segala kenyataan bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Alam baginya merupakan satu-satunya sumber dari pengetahuan ilmiah, tetapi juga kitab suci merupakan sumber dari pengetahuan teologi, dalam hal ini Galileo meletakan alam dan kitab suci dalam derajat yang sama. Dengan demikian maka ide-ide tentang Tuhan berubah dari Supreme God menjadi First Cause, terlihat perubahan dari Bibilical Theology menjadi Natural Theology. Sikap zaman pencerahan terhadap agama itu memusuhi atau setidak-tidaknya mencurigai. Misalnya orang berupaya untuk mengganti agama Kristen dengan agama alamiah murni, yang isinya dikembalikan kepda Allah dan Jiwa, yang dapat dimengerti oleh akal dan beberapa peraturan bagi perubahan kesusilaan, tanpa kewajiban untuk berbakti dan menggabungkan diri dengan persekutuan gereja. Banyak keyakinan keagamaan yang merupakan hasil dari khayalan yang tidak berlaku untuk umum dan tidak ada gunanya untuk hidup. Jika demikian sesungguhnya agama itu, hanya sebagai hasil karya manusia yang disebabkan oleh rasa takutnya sendiri, terhadap tujuan hidupnya sehingga mengantarkan manusia kepada anggapan adanya banyak dewa. Pandangan ini diperkuat oleh keyakinan Home akan tidak adanya prinsip kausalitas. Akhirnya pemikiran-pemikiran para filsuf abad pencerahan terpengaruh oleh perkembangan keilmuan tersebut di atas dengan versi pandangan sendiri-sendiri.Kata Kunci: Filsafat, Pengetahuan, dan RenaissanceABSTRACTThe concept of god relationship with nature that changes God into "The devine Clockmaker" who was once viewed personal change becomes impersonal, a hallmark of deism "The god who started the machine and left it to run by it self". Galileo restore everything to mathematical understanding. Nature should be investigated by using mathematics. All reality is a quantitative and measurable. Nature for him is the only source of scientific knowledge, but also the holy book is the source of theological knowledge, in this case the Galileo put nature and scripture in the same degree. Thus, the ideas of the Supreme God of gods transformed into a First Cause, visible changes of Theology bibilical into Natural Theology. Enlightenment attitude towards religion is hostile or at least suspect. For example, people sought to replace Christianity with pure natural religion, whose contents are returned kepda God and the soul, which can be understood by reason and change some rules for decency, without obligation to serve and join the church community. Many religious beliefs that are the result of a delusion that does not apply to the public and there is no point to life. If so true that religion, just as man's work caused by her own fear, to the purpose of his life that leads man to the perceived existence of many gods. This view was reinforced by the belief Home will be the absence of the principle of causality. Eventually the thoughts of the philosophers of the Enlightenment influenced by scientific developments mentioned above with their own version of a view.Keywords: Philosophy, Science, and Renaissance
PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM MENGEMBANGKAN GREEN BEHAVIOR PESERTA DIDIK MELALUI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL HUTAN LINDUNG SITU LENGKONG PANJALU Ratih, Dewi
Jurnal Artefak Vol 2, No 1 (2014): Maret (Media Cetak)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.293 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i1.1060

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Sejarah Dalam Mengembangkan Green behavior Peserta Didik Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal Hutan Lindung Situ Lengkong Panjalu”. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji bagaimana peserta didik mampu mengimplementasikan nilai-nilai kearipan lokal hutan lindung situ lengkong ke dalam pembelajaran sejarah yang dikembangkan melalui Green behavior yang memiiki makna luas untuk pembelajaran. Sehingga peserta didik bisa memahami dan mengetahui nilai-nilai kearipan lokal yang ada di lingkungan sekitar bisa dijadikan sumber pelajaran. Peneliti merumuskan dalam dua pertanyaan yaitu Nilai-nilai kearifan lokal apa saja yang ada di hutan lindung Situ Lengkong yang berkaitan dengan green behavior? Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMKN I Panjalu dalam mengembangkan green behavior peserta didik dengan memanfatkan hutan lindung Situ Lengkong? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode naturalistik. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan relevansi nilai-nilai kearifan lokal hutan lindung Situ Lengkong yang berkaitan dengan pengembangan Green behavior dapat di internalisasikan dalam pembelajaran sejarah di SMKN I Panjalu.Kata Kunci: Pembelajaran Sejarah, Nilai-nilai Kearifan Lokal, Green behaviorABSTRACTThis study titled "Teaching History in Developing Green behavior of Students Through Local Wisdom Values Protected Forest Situ Lengkong Panjalu". In this study, researchers examined how learners are able to implement the values of local kearipan protected forest situ Lengkong into the teaching of history that was developed by Green behavior who coined the broad meaning to learning. So that students can understand and know the values of local kearipan that exist in the environment can be used as a source of lessons. We propose two questions that values local knowledge whatever is in protected forests Situ Lengkong related to green behavior? How is the implementation of the teaching of history in SMKN I Panjalu green behavior in developing the learners to take advantage of protected forest Lengkong Situ? The approach used in this study is qualitative naturalistic method. Data collection techniques are interview, observation and documentation. The results of this study show the relevance of the values of local wisdom Situ Lengkong protected areas related to the development of Green behavior can be internalized in the teaching of history in SMKN I Panjalu.Kata Kunci: Learning History, Values Local Wisdom, Green behavior
EKSISTENSI MASYARAKAT ETNIK SUNDA DI DESA CIMRUTU KECAMATAN PATIMUAN KABUPATEN CILACAP Yadi Kusmayadi
Jurnal Artefak Vol 3, No 2 (2015): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.909 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i2.1098

Abstract

Secara garis besar, hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Keberadaan gerakan DI/TII yang bersifat radikal sedikit banyak telah membuat keresahan di kalangan warga masyarakat, khususnya wilayah Kecamatan Parigi. Hal inilah yang mendorong masyarakat Sunda dari Parigi bermigrasi ke Desa Cimrutu Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap sekitar tahun 1949-1950. Akibat pembauran antara masyarakat etnik Sunda dan suku Jawa, maka terjadi akulturasi, baik dalam hal bahasa, perkawinan antar suku, kesenian, dan bentuk-bentuk rumah. Manfaat yang hendak dicapai dari hasil penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang berarti bagi perkembangan sejarah lokal dan sejarah nasional, khususnya tentang sejarah sosial dan budaya. Selain itu, hasil penelitian diharapkan pula dapat dijadikan bahan informasi bagi para peneliti lain yang tertarik untuk mengkaji permasalahan ini lebih lanjut.Kata Kunci: Etnik Sunda dan Akulturasi BudayaABSTRACTBroadly speaking, the results of this study are as follows: The existence of motion DI / TII that are radical to some extent has made anxiety among residents, especially the District of Parigi. This has encouraged the Sundanese people migrated to the village of Parigi Cimrutu Patimuan District of Cilacap circa 1949-1950. As a result of mixing between ethnic communities Sundanese and Javanese, then there acculturation, both in terms of language, intermarriage, the arts, and other forms of home. The benefits to be achieved from the results of this study are expected to provide a meaningful contribution to the development of local history and national history, especially about the social and cultural history. In addition, the research is also expected to be used as information for other researchers who are interested to study this matter further.Keywords: Ethnic Sundanese and Acculturation
PRAAKSARA, HINDU-BUDHA, DAN ISLAM PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DUAL CODING Dede Gusdiatin
Jurnal Artefak Vol 3, No 1 (2015): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.493 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i1.1108

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimanakah implementasi model pembelajaran dual coding pada pembahasan kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa praaksara, Hindu-Budha, dan Islam dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N I Baregbeg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) berupa perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaran dual coding dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP N I Baregbeg Ciamis. Data penelitian diperoleh dari pengamatan kegiatan pembelajaran, informan (siswa, guru, dan kepala sekolah), dokumen, dan foto kegiatan. Melalui tahapan palnning, action, observing, dan reflecting yang dilaksanakan dalam dua siklus. Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS kelas VII E SMP N I Baregbeg Ciamis adalah 76 dengan persentase ketuntasan klasikal minimal yang ditentukan 76%. Sedangkan persentase Ketuntasan Klasikal Minimal untuk skala sikap motivasi belajar adalah 76%. Setelah pemberian perlakuan (treatment) selama dua siklus hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan yang dicapai siswa adalah pada siklus I untuk sikap motivasi belajar memperoleh rata-rata 54,96, siklus II meningkat menjadi 65,03, dan siklus III menperoleh rata-rata 76,07. Selanjutnya peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil post test siswa yakni pada pra siklus hanya mencapai rata-rata 49,21, siklus I: 61,25, kemudian siklus II meningkat menjadi 76,96, dan siklus III menjadi 81,10.Kata Kunci: Model Pembelajaran Dual Coding, Pembelajaran IPS, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar
KEBUDAYAAN NGABUNGBANG DARI TAHUN 1915-2009 DI KOTA BANJAR Wulan Sondarika
Jurnal Artefak Vol 2, No 2 (2014): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.551 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i2.336

Abstract

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) pelaksanaan ritual Ngabungbang dari tahun 1915-1968 yang banyak dipengaruhi oleh hal-hal mistik. Dan hal itu pula yang menyebabkan ritual Ngabungbang sempat padam selama 35 tahun. 2) pelaksanakan ritual Ngabungbang dari tahun 2004-2009 mengalami perubahan-pembahan mendasar. Waktu, tahapan ritual, sampai tujuan dan makna simbol yang digunakannya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh tokoh-tokoh adat yang memimpin ritual memiliki keragaman berfikir. Serta terdapat makna-makna simbol ritual setelah perubahan dan, 3) sebagai wujud peran serta masyarakat dan pemerintahan Kota Banjar dalam upaya pelestarian ritual Ngabungbang sejak tahun 2005 pemerintah Pemkot Banjar telah mendeklarasikan ritual Ngabungbang sebagai jati diri Kota Banjar dalam bidang kebudayaan dan pariwisata dan menyarankan supaya tradisi ini dikemas dengan hal-hal yang lebih menarik yang akan menghasilkan aset pariwisata budaya Kota Banjar.Kata Kunci: Ngabungbang, tradisi, dan pelestarianABSTRACTThe result of research obtained: l) execution of Ngabungbang ritual of year 1915-1968 which influenced many by mystique things. And that thing also causing Ngabungbang ritual have time to extinguish during 35 year; 2) executor of Ngabungbang ritual of year 2004-2009 experiencing of elementary changes. Time, steps of ritual until the target of and used symbol meaning. Because of influence of costum figures matter leading ritual think have variation. And also there are symbol meanings of ritual atier and change; 3) As role form and also society and municipal administration of Banjar in the effort continuation of Ngabungbang ritual since year 2005 government of Banjar have Ngabungbang ritual as spirit of kota Banjar in the field of tourism and culture and suggest so that this tidy tradition with more interesting things to yield cultural tourism asset town of Banjar.
EKSISTENSI PELABUHAN KALIPUCANG SEBAGAI SALAH SATU JALUR ALTERNATIF PENYEBERANGAN JAWA BARAT - JAWA TENGAH Sudarto Sudarto
Jurnal Artefak Vol 2, No 2 (2014): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.486 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i2.1068

Abstract

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Pelabuhan Penyeberangan Kalipucang dibangun melalui Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 176 tahun 1986, pembangunan tersebut dilatarbelakangi oleh perlunya sarana transportasi air terhadap masyarakat Kalipucang untuk menyeberang ke daerah Laguna Segara Anakan Jawa Tengah begitupun sebaliknya. Selain digunakan oleh masyarakat kedua daerah tersebut, Pelabuhan Penyeberangan Kalipucang juga digunakan sebagai alternative bagi wisatawan asing dan local untuk berwisata bahari ke daerah Laguna Segara Anakan dan sekitarnya. Dampak sosial dari pendirian Pelabuhan Penyeberangan Kalipucang bergeraknya kegiatan masyarakat baik di Kalipucang maupun daerah seberang sungai Citanduy khususnya di Laguna Segara Anakan Jawa Tengah untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Dampak ekonomi bagi masyarakat kedua daerah tersebut yaitu sebagai jalur utama keluar-masuknya bahan-bahan pokok seperti sayur-mayur, ikan dan kebutuhan lainnya. Kesimpulan dari uraian di atas yang dapat ditarik oleh penulis, dimana pembangunan memang penting, namun harus doperhatikan dampak dari pembangunan tersebut terhadap masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi.Kata Kunci: Pelabuhan Kalipucang, Objek Wisata dan Sosial-EkonomiABSTRACTIn this study concluded that the Port Crossing Kalipucang built through the Minister of Transportation number KM 176 in 1986, the construction is motivated by the need to transport water to the community Kalipucang to cross over to Chicks Segara Laguna area of Central Java and vice versa. Besides being used by people of both the regions, the Port Crossing Kalipucang also be used as an alternative for local and foreign tourists to travel to the local marine lagoon and surrounding Segara Chicks. The social impact of the establishment of the Port Crossing Kalipucang activity movement both in the community and the area across the river Kalipucang Citanduy especially in Laguna Segara Puppies Central Java to perform daily activities. Economic impact for the people of both the regions as the main exit-entry point staples such as vegetables, fish and other needs. Conclusions from the above description that can be drawn by the author, where development is important, but should doperhatikan impact of these developments on society, both socially and economically.Keywords: Kalipucang harbor, attractions and Socio-Economic
HILANGNYA WATAK DEMOKRASI PASKA KHULAFA URASIDUN (KEKHALIFAHAN BANI UMAYAH) Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 3, No 2 (2015): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.114 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i2.1093

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya kekhalifahan Bani Umayah, proses pergantian kursi kekhalifahan masa kekhalifahan bani Umayah, dampak pergantian kursi kekhalifahan secara turun temurun. Metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi, heuristik (pengumpulan sumber), kritik (pengujian), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan karya ilmiah). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Studi ini dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membahas, memahami, dan menunjang terhadap penelitian. Kekhalifahan Bani Umayah merupakan kekhalifahan yang didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 41H/661M. Muawiyah merupakan khalifah pertama kekhalifahan Bani Umayah, dan ia juga orang pertama yang mengangkat anaknya, Yazid sebagai khalifah penggantinya ketika ia masih hidup, dan pengangkatan secara turun temurun ini terus berlangsung sampai kekhalifahan Bani Umayah berakhir, bahkan ketika kekhalifahan Bani Umayah berdiri di Spanyol oleh Abdurrahman Addakhil cara ini masih tetap digunakan. Hal ini merupakan peristiwa baru dalam sejarah Islam, yang hasilnya menimbulkan masalah bagi kehidupan sosial dan politik masyarakat Arab. Muawiyah telah dianggap mengkhianati prinsip-prinsip demokrasi yang diajarkan oleh Islam, dan legalitas kekuasaan yang ia peroleh melalui tahkim dalam Perang Shifin adalah melalui cara yang tidak sehat, namun dapat dilupakan oleh masyarakat Arab karena keberhasilan yang diperolehnya. Pengangkatan khalifah secara turun temurun menimbulkan perpecahan dikalangan masyarakat Arab, menimbulkan pemberontakan-pemberontakan yang melemahkan kepemimpinan khalifah, serta perselisihan diantara keluarga Bani Umayah sendiri. Kata Kunci: Khulafaurrasyidun, Demokrasi, Monarchi. ABSTRACT This study aims to determine the background of the establishment of the Caliphate of the Umayyads, the turn of the caliphate caliphate seat Omayyed, the impact of the change seat of the caliphate hereditary. The method used is the historical method that includes, heuristics (collection of sources), criticism (testing), interpretation (interpretation), and historiography (writing scientific papers). Data collection techniques used in this research is the study of literature. The study was conducted through data collection activities by studying the sources of libraries that can be used as a base material to discuss, understand, and support the research. Caliphate Umayyad Caliphate was founded by Muawiyah bin Abi Sufyan in 41H / 661M. Muawiyah was the first caliph of the Caliphate of the Umayyads, and he was also the first to set up his son, Yazid as caliph successor while he is still alive, and the removal of hereditary This continues until the caliphate of the Umayyads ends, even when the Caliphate of the Umayyads established in Spain by Abdurrahman Addakhil this method is still in use. This is a new event in the history of Islam, the results of which poses a problem for social and political life of Arab society. Muawiyah had considered betraying democratic principles taught by Islam, and the legality of the powers he acquired through war Shifin is tahkim in ways that are not healthy, but it can be forgotten by the Arab community because of the success obtained. Appointment caliphate hereditary cause divisions among Arab communities, causing uprisings that undermine the leadership of the caliph, as well as the dispute between the Umayyad family itself. Keywords: Khulafaurrasyidun, democracy, monarchy

Page 6 of 22 | Total Record : 216