cover
Contact Name
Irawan Wibisono
Contact Email
irawan@akfis-whs.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
irawan@akfis-whs.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
ISSN : 25488716     EISSN : 25992791     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Fisioterapi & Rehabilitasi, a publication from the Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang, is a peer-reviewed online journal with biannual print on demand compilation of issues published. Editors invite researchers and practitioners in the field of physiotherapy to pour the results of library research studies, theoretical ideas or applications as well as critical analysis studies in order to improve professional self and responsibility for the development and progress of nation education especially in the world of physiotherapy.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
GAMBARAN ANGKA KEJADIAN SKOLIOSIS PADA SISWA SMKN 10 CAWANG Rosintan Napitupulu; Novlinda Susy Andrianawati Manurung; Lisnaini Lisnaini
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.106

Abstract

Data terakhir jumlah penduduk dengan rentang usia 10-19 tahun (usia sekolah dengan potensi tinggi terkena scoliosis) di Propinsi Jakarta pada tahun 2018-2019 berada pada kisaran 10% (1,48 juta jiwa) dari jumlah total penduduk (10,18 juta jiwa). Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan dan atau diperhitungkan sebagai besaran indikasi permasalahan dengan potensi angka kejadian scoliosis yang akan terjadi di Propinsi Jakarta adalah sebesar 10%, dan tentu jumlah ini akan diikuti dengan besarnya potensi biaya pengobatan atau penanganan yang akan ditanggung bila hal ini terjadi dan menjadi tanggungan dari pemerintah sehubungan dengan jaminan kesehatan bagi masyarakat, selain itu hal ini juga akan berpotensi risiko pada perkembangan dari masyarakat dalam hal kualitas produktifitas dan kecerdasan. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa hal ini merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian sehingga Program Studi fisioterapi Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia yang berkedudukan di wilayah Jakarta Timur sebagai suatu institusi pendidikan tinggi yang memiliki tugas tridharma perguruan berupa Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM), melaksanakan program PKM di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Jakarta Timur untuk memberikan sosialisasi pada siswa / masyarakat usia sekolah tentang permasalahan, pencegahan dan penanganan scoliosis melalui intervensi fisioterapi. Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengedukasi siswa terhadap permasalahan yang memiliki potensi besar terjadi pada usia sekolah dan bagaimana mencegah dengan melakukan intervensi mandiri sehingga dicapai penurunan angka kejadian skoliosis.
A PERBEDAAN PENGARUH MCKENZIE EXERCISE DAN CHIN TUCK EXERCISE TERHADAP FORWARD HEAD POSTURE MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Fitri Yani
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.107

Abstract

Latar Belakang : Penggunaan teknologi gadget menimbulkan kerugian bagi kesehatan, salah satunya gangguan postur. Postur yang tidak ergonomis seperti ini dilakukan dalam waktu yang lama dan berulang menyebabkan gangguan postur. Gangguan postur yang biasa terjadi adalah forward head posture.Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh Mckenzie Exercise dan Chin Tuck Exercise terhadap Forward Head Posture pada mahasiswa ilmu komunikasi. Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan pre test dan post test design two group dengan sampel berjumlah 20 orang yang ditentukan dengan purposive sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan perlakuan mckenzie exercise dan kelompok 2 dengan chin tuck exercise. Dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu. Hasil : Uji hipotesis I dan II menggunakan paired sample t-test, kelompok I nilai p=0,001 (p<0,05), dan kelompok II nilai p=0,000 (p<0,05) yang menunjukan ada pengaruh pemberian mckenzie exercise dan chin tuck exercise terhadap forward head posture pada postur mahasiswa ilmu komunikasi. Hasil uji hipotesis III menggunakan uji independent sample t-test dengan nilai pada kelompok I p=0,493 (p>0,05) dan kelompok II p=0,494 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh mckenzie exercise dan chin tuck exercise terhadap forward head posture pada postur mahasiswa ilmu komunikasi. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh mckenzie exercise dan chin tuck exercise terhadap forward head posture pada postur mahasiswa ilmu komunikasi. Saran : Bagi peneliti selanjutnya dapat menyediakan theraband sebanyak jumlah sampel untuk menghemat waktu penelitian.
MYOFACIAL PAIN SYNDROME OF THE UPPER TRAPEZIUS MUSCLE INCIDENTS BASED ON AGE AND LENGTH OF WORK FOR BATIK TULIS WORKERS IN WIRADESA DISTRICT Nurul Aktifah
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.108

Abstract

Background: Myofascial pain syndrome of the upper trapezius muscle is pain in the muscles that is characterized by trigger points. Work with a statistical position for 8 hours every day can cause the syndrome. Objective: To determine the incidence of Myofascial pain syndrome of the upper trapezius muscle based on age and length of work of batik workers. Research Methods: Descriptive study. Respondents in this study were 25 batik workers using accidental sampling method. The research instrument uses the Visual Analogue Scale (VAS). Results: myofascial pain syndrome in upper trapezius muscle category of uncontrolled severe pain experienced by respondents aged 46-60 amounted to 10 respondents (40%) and the length of work less than 10 years were 11 respondents (44%). Conclusion: The results of this study illustrate that age and length of work can be risk factors for myofascial pain syndrome of upper trapezius muscle in batik tulis workers in Wiradesa District.
PERBEDAAN PENGARUH ANKLE STRATEGY EXERCISE DAN BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA Riska risty wardhani; Jumahira -
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.111

Abstract

Latar Belakang : Lansia mengalami penurunan sistem Muskuloskeletal, salah satunya adalah penurunan kekuatan otot, bertambahnya usia penurunan sistem muskuloskeletal pada lansia mempunyai peran yang besar terhadap terjadinya jatuh pada lansia. lansia mempunyai pengaruh terhadap keseimbangan postural. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pengaruh Ankle Strategy Exercise dan Balance Exercise terhadap peningkatan Keseimbangan Dinamis pada Lansia. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah quasi experimental pre and post two group design dengan sample berjumlah 30 orang yang kelompok yaitu kelompok 1 dengan perlakuan ankle strategy exercise dan kelompok 2 dengan perlakuan balance exercise. Kedua latihan ini dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu. Alat ukur yang di gunakan untuk mengukur keseimbangan dinamis adalah TUGT (time up go test). Uji Normalitas menggunakan Saphiro Wilk Test dan uji Homoginitas data menggunakan Lavene’s Test. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Paired Sample T-test untuk mengetahui peningkatan keseimbangan dinamis pada kelompk I dan II serta uji Independent Sample T-test untuk mengetahui ada perbedaan pengaruh kelompok I dan II. Hasil : Uji dengan Paired Sample T-test untuk kelompok I nilai p = 0,001 artinya (p> 0,05) dan untuk kelompok II nilai p = 0,001 artinya (p> 0,05). Uji perbedaan pengaruh kelompok I dan II dengan Independent Sample T-test nilai p = 0,000 yang berarti (p < 0,05). Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok I dan II. Simpulan : ada perbedaan pengaruh Ankle Strategy Exercise dan Balance Exercise terhadap peningkatan keseimbangan dinamis pada lansia. Saran : peneliti dapat mengkombinasikan latihan-latihan yang dapat berpengaruh terhadap keseimbangan dinamis pada lansia. Kata Kunci : Ankle Strategy Exercise, Balance Exercise, Keseimbangan Dinamis
TERAPI KONVENSIONAL DAN METODE MCKENZIE PADA LANSIA DENGAN KONDISI LOW BACK PAIN KARENA HERNIA NUKLEUS PULPOSUS LUMBAL Indra Juni Fransisko; Lucky Anggiat; Soeparman SSt.Ft
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.113

Abstract

Pada lansia dapat terjadi gangguan gerak dan nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti leher, bahu, leher, punggung bawah, lutut dan kaki dengan prevalensi terbesar adalah nyeri punggung bawah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) pada lansia dapat disebabkan kebiasaan duduk lama, mudah lelah, atau akibat penyakit tertentu seperti jatuh terduduk yang menyebabkan hernia nukleus pulposus (HNP) di daerah tulang lumbal. Fisioterapi berperan penting dalam kondisi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus pada seorang lansia dengan LBP karena HNP. Pemeriksaan dilakukan adalah pemeriksaan nyeri dengan Visual Analogue Scale (VAS) dan kemampuan fungsional dengan Oswestry Disability Index (ODI). Tindakan fisioterapi yang diberikan pada lansia menggunakan intervensi konvensional seperti Ultrasound (US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan latihan metode McKenzie. Dengan tindakan fisioterapi konvensional dan metode McKenize memberikan hasil yang baik pada penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pelaksanaan terapi konvensional dan metode McKenzie dapat memberikan pengaruh yang baik pada lansia dengan LBP karena HNP
STUDI KASUS: PROGRAM FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME CASE STUDY: PHYSIOTHERAPY PROGRAMS IN CARPAL TUNNEL SYNDROME Farid Rahman
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.116

Abstract

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kelainan nyeri pada ekstremitas atas yang disebabkan oleh kompresi saraf medianus di terowongan karpal, dengan prevalensi berkisar antara 6,3% hingga 11,7%. Ketika terjadi penekanan nervus akan menyebabkan nyeri, gejala neurologis dan penurunan kemampuan fungsional dan dapat menganggu aktivitas pekerjaan. Pengobatan carpal tunnel syndrome (CTS) dapat dilakukan dengan medikasi dan program fisioterapi. Program fisioterapi bermanfaat untuk menurunkan nyeri, penguatan otot ekstremitas atas dan wrist dan meningkatkan aktivitas fungsional dan mengurangi resiko disabiltias. Tujuan studi ini adalah mengetahui efektivitas program fisioterapi dengan menggunakan ultrasound, nervus dan tendon gliding terhadap peningkatan aktivitas fungsional pada penederita Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Kata kunci:Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Aktivitas Fungsional, Terapi Latihan, Electro Physical Agent.
PENGARUH PEMBERIAN TOWEL CURL EXERCISE TERHADAP KELINCAHAN ANAK FLAT FOOT USIA 7-9 TAHUN DI MAKASSAR EFFECT OF TOWEL CURL EXERCISE ON THE AGILITY OF FLAT CHILDREN FOOT AGES 7-9 YEARS IN MAKASSAR Nur Hardiyanty; Ajeng Kartini Mas'ud; Ita Rini
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.117

Abstract

ABSTRAK Anak flat foot usia 7-9 tahun berisiko memiliki gangguan kelincahan dibandingkan anak normal usia 7-9 tahun lainnya. Penelitian ini mengangkat permasalahan pengaruh pemberian towel curl exercise terhadap kelincahan anak flat foot usia 7-9 tahun di makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan pengaruh pemberian towel curl exercise terhadap kelincahan anak flat foot usia 7-9 tahun di makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan menggunakan desain penelitian one-group pretest posttest design dengan variabel independent adalah towel curl exercise dan variabel dependent adalah kelincahan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 29 orang. Penentuan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen atau alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah shuttle run test . Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29 responden yang diberikan towel curl exercise dengan frekuensi 3 kali dalam 1 minggu berpengaruh terhadap perubahan kelincahan anak flat foot usia 7-9 tahun di makassar dengan nilai signifikan Uji T berpasangan P = 0.000 (p<0,05). Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh towel curl exercise terhadap kelincahan anak flat foot usia 7-9 tahun di makassar. Kata Kunci : Towel Curl Exercise, Kelincahan, Flat Foot ABSTRACT Flat foot children aged 7-9 years are at risk of having agility disorders compared to normal children aged 7-9 years. This study raised the issue of the effect of giving curl towel exercise to the agility of flat foot children aged 7-9 years in Makassar. The purpose of this study was to determine the problem of the effect of giving curl towel exercise to the agility of flat foot children aged 7-9 years in Makassar. The type of research used was pre-experimental using a one-group pretest posttest design design with independent variables being towel curl exercise and the dependent variable was agility. The sampling technique used purposive sampling technique with a sample of 29 people. Determination of samples based on inclusion and exclusion criteria. The instrument or data collection tool used in this research is shuttle run test. This study was conducted for 5 weeks. The results showed that 29 respondents who were given curl towel exercise with a frequency of 3 times a week had an effect on changes in agility of flat foot children aged 7-9 years in Makassar with a significant value of paired T Test P = 0.000 (p <0.05). This study showed that there was an effect of towel curl exercise on the agility of flat foot children aged 7-9 years in Makassar. Keywords: Towel Curl Exercise, Agility, Flat Foot
MOBILISASI DINI DAN PEMBELAJARAN MOTORIK PADA PASIEN STROKE (SEBUAH KAJIAN PUSTAKA) Made Hendra Satria Nugraha
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.118

Abstract

Stroke merupakan suatu kelainan neurologis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembululuh darah. Stroke menjadi penyebab kecacatan utama di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian pustaka mengenai mobilisasi dini dan pembelajaran motorik pada pasien stroke. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kajian pustaka (narrative review) dengan mengakses artikel journal databse, seperti: PubMed Central (PMC) NCBI dan google scholar. Prosedur mobilisasi dini pada pasien stroke iskemik, perdarahan intraserebral, dan perdarahan aneurisma subaraknoid, memiliki manajemen yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan waktu pertama kali diberikan mobilisasi, tipe dan jenis intensitas pelatihan, serta efek dari pengobatan dan prosedur operasi yang dilakukan. Sementara untuk penerapan pembelajaran motorik memperhatikan enam indikator diantaranya: (1) teori dasar dari pembelajaran motorik, (2) prinsip pembelajaran motorik, (3) tahapan pembelajaran motorik, (4) dosis/durasi pelatihan, (5) tipe pelatihan yang dapat diberikan, dan (6) waktu awal untuk memulai pembelajaran motorik.
PENGARUH MIRROR EXERCISE DAN MASSAGE PADA LAGHOPTHALMUS e.c LESI NERVUS FACIALIS Kuswardani .; Akhmad Alfajri Amin; Meffananda Agrieta Fauziah
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.123

Abstract

Background : Laghopthalmus is a condition where the eyelids cannot close properly. This disorder results from paralysis m.orbicularis. Eyeballs that protrude slightly outward resulting in blocked palpebrae closure. This disorder causes trauma to the conjunctiva and cornea, so that the conjunctiva and clear membranes become dry and infection occurs. Research Methods : This research method is experimental, research design uses case studies, and data collection techniques use Pre and Post Test. The sampling technique uses accidental sampling. Examination of facial motor functions using the ugo fisch scale, examination of muscle strength using MMT, and examination of the eye gap using midline. After 6 times mirror exercise and massage interventions, the result is that functional activities close to the eyes increase, dextra eye gap decreases and muscle strength m. Frontalis, m. Supercili corrugator, and m. Orbicularis Oculi increases. Result : The results obtained from this study can be concluded from mirror exercise and massage on laghopthalmus et causa facial nerve lesions are effective in improving motor function and increasing muscle strength.
PENGARUH NEBULIZER, INFRARED, DAN CHEST PHYSIOTHERAPY PADA ASMA BRONCHIALE Suci Amanati; Fitratun Najizah; Jihan Istifada
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.125

Abstract

Background : Asthma Bronchiale is an obstruction of the respiratory tract due to narrowing of the airways that are reversible (narrowing can disappear by itself). But there are times when this reversible trait can be lost after getting treatment. Disorders arising from asthma bronchiale itself are shortness of breath, phlegm buildup, and spasms in the respiratory muscles. The therapy used in this case provides a nebulizer modality that helps relieve tightness and thin the sputum, infrared tries to relax reducing muscle spasm, and chest physiotherapy used to decrease breathlesness. Research Methods : This research method is experimental, research design uses case studies, and data collection techniques use Pre and Post Test. The sampling technique uses accidental sampling. Examination of breathlesness by using the respiratory rate, thorax expansion by using midline and functional activity by using modified RPE. Result : The results obtained from this study can be concluded after 4 times intervention the breathlessness was decrease, expantion of thorax was increase and there are improve of index functional. Conclution : Nebulizer, Infra red, and chest physiotherapy that give into the patient could minimaze the breathless, increase thorax expantion and inprove functional activity.

Page 10 of 13 | Total Record : 125