cover
Contact Name
hendra
Contact Email
hendra@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah RESPATI
ISSN : 14117126     EISSN : 26229471     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Respati (JIR) dengan e-ISSN : 2622-9471 diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Ilmiah Respati ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 202 Documents
PENGARUH MODEL SAMBUNGAN DAN WAKTU PEMBUKAAN SUNGKUP TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus macrophyllus) Dani Sunandar; Siti M. Sholihah; Ryan Firman Syah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.972 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.87

Abstract

Durian merupakan tanaman bernilai ekonomis cukup tinggi, dapat meningkatan pendapatan petani dan devisa negara. Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya Durian. Tujuan penelitian membuktikan  model sambungan dan waktu pembukaan sungkup, dapat memperoleh bibit durian yang berkualitas  baik. Metode perbanyakan bibit Durian dengan cara menyambung ditujukan untuk mengekalkan sifat-sifat  klon, memperoleh tanaman yang kuat, memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak diinginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah  Model  sambungan (A), terdiri dari 3 taraf,  yaitu : A1 (sambung samping), A2 (sambung miring), A3 (sambung celah /V), faktor ke dua adalah waktu pembukaan sungkup (S), terdiri dari 3 taraf, yaitu  : S1 (25 hari), S2 (32 hari) , S3 (39 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara model sambungan dan waktu pembukaan sungkup terhadap keberhasilan sambung pucuk tanaman durian. Model sambung celah/V) berpengaruh terhadap jumlah tunas, jumlah daun tunas, lebar daun tunas dan panjang tunas. Waktu pembukaan sungkup 25 HSP berpengaruh terhadap jumlah tunas, jumlah daun tunas, sedangkan waktu pembukaan sungkup 39 HSP berpengaruh terhadap lebar daun tunas dan panjang daun tunas. Kata Kunci : model sambungan, sungkup, durian
APLIKASI DOSIS PUPUK CAIR LIMBAH LIDAH BUAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN Gordianus Amuro; Luluk Syahr Banu; Siti M Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.289 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.292

Abstract

Permintaan sayur kailan semakin meningkat dan tidak disertai dengan meningkatnya produksi. Limbah lidah buaya memiliki potensi sebagai penambah unsur hara yang tinggi bagi tanaman kailan karena cepat terdekomposisi. Oleh karena itu, pemberian pupuk cair limbah lidah buaya  diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kailan. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk cair limbah lidah buaya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan dan 2) untuk mengetahui dosis pupuk organik cair limbah lidah buaya terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kailan.Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia, Jakarta pada Maret - Agustus 2018, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari   6 perlakuan dengan 4 ulangan pada setiap percobaan. Perlakuan dosis pupuk cair limbah lidah buaya adalah P0 (0 ml/liter air), P1 (5 ml/liter air), P2 (10 ml/liter air), P3 (15 ml/liter air), P4 (20 ml/liter air), P5 (20 ml/liter air). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot segar tanaman, dan berat akar. Hasil data yang didapat dianalisis dengan ANOVA (Analisys Of Variance), dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis pupuk cair limbah lidah buaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, dimana perlakuan P3(15 ml/liter air) memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kailan tertinggi dibandingkan perlakuan P0 (0 ml/liter air), P1 (5 ml/liter air), P2 (10 ml/liter air), P4 (20 ml/liter air), dan  P5 (20 ml/liter air). Kata kunci : kailan, pupuk cair lidah buaya, pertumbuhan, hasil
PENGARUH TRICHOKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELEDRI ( APIUM GREVEOLENS L. ) PADA SISTEM WALL GARDEN Iip Sujatna; Ruswadi Muchtar; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.896 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i2.78

Abstract

Seledri merupakan bahan baku untuk obat herbal. Budidaya tanaman seledri terutama di daerah perkotaan masih berkendala dengan sistem konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian trichokompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (apium greveolens l.) pada sistem wall garden. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari P0 (tanpa perlakuan pupuk Trichokompos), P1 (50 gr Trichokompos/tan), P2 (100 gr Trichokompos/tan), P3 (150 gr Trichokompos/tan), P4 (200 gr Trichokompos/tan) dan P5 (250 gr Trichokompos/tan). Pengamatan yang diamati adalah Tinggi Tanaman (cm), Cabang Utama (batang), Panjang Akar (cm), Bobot Basah (gr) dan Bobot Kering per Tanaman (gr).Hasil  penelitian menunjukkan bahwa pemberian trichokompos berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, cabang utama, bobot basah dan bobot kering per tanaman pada tanaman seledri pada sistem wall garden tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar.Kata kunci : Seledri, trichokompos, wall garden
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) Lazuardi .; H. Sudarto .
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.394 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.234

Abstract

Ikan lele sangkuriang adalah ikan yang termasuk dalamjenis ikan air tawar. Dalam usaha budidaya ikan, pakan merupakan salah satu faktor penting, oleh sebab itu pakan harus berkualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan untuk pertumbuhannya , pemeliharan tubuh dan reproduksi.Pakan uji yang digunakan dlam penelitian ini adalah pakan buatan berupa pelet yang mengandung protein 40% dengan dosis pakan yang diuji : 5%, 7,5%, 10% dan bobot biomassa .Hasil penelitian meunjukkan laju pertumbuhan tertinggi yang dicapai pada dosis pakan 10%. Laju konversi pakan mingguan benih ikan lele selaras penelitian, berkisar antara 5,6-11.8 (g), dan tingkat kelangsungan hidup di akhir penelitian mencapai 70-76%. Kata kunci: ikan, dosis pakan, pertumbuhan, konversi pakan, hasil
Karakteristik Kompos Asal Berbagai Jenis Limbah Organik Dengan Penambahan Beberapa Macam Bioaktivator Reni Nurjasmi
JURNAL PERTANIAN Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.421 KB) | DOI: 10.52643/jir.v7i2.90

Abstract

Produksi limbah organik seperti sampah kota, eceng gondok, serbuk gergaji yang melimpah seringkali menimbulkan masalah lingkungan. Namun dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Pengomposan dapat dipercepat prosesnya menggunakan bioaktivator baik bioaktivator alami seperti isi  rumen sapi maupun buatan seperti EM4. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh jenis limbah organik dan bioaktivator terhadap karakteristik kimia dan biologi kompos yang dihasilkan. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 2 faktordan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis limbah organik terdiri atas eceng gondok, sampah kota dan serbuk gergaji. Faktor kedua adalah bioaktivator terdiri atas   EM4 dan isi rumen sapi. Variabel penelitian meliputi karakteristik kimia kompos (pH, rasio C/N, kapasitas tukar kation, kadar abu, gugus karboksilat serta gugus fenolat) dan karakteristik biologi kompos (uji kecambah kacang hijau). Hasil pengomposan eceng gondok dan sampah kota menggunakan bioaktivator berpengaruh nyata terhadap KTK dan kandungan abu. Pengomposan menggunakan isi rumen sapimenghasilkan  KTK  tertinggi  (112,08  (cmol(+)kg-1)  sedangkan  pengomposan  menggunakan  EM4  menghasilkankandungan abu tertinggi (35,19%). Pengomposan sampah kota menggunakan EM4 menghasilkan KTK tertinggi (190,83 (cmol(+)kg-1) sedangkan pengomposan meggunakan isi rumen sapi menghasilkan kandungan abu tertinggi (33,29%). Interaksi pengomposan serbuk gergaji menggunakan bioaktivator berpengaruh nyata terhadap rasio C/N, KTK dan perkecambahan kacang hijau yaitu pengomposan serbuk gergaji menggunakan EM4 menghasilkan rasio C/N terendah (51,51) dan KTK tertinggi (143,17 (cmol(+)kg-1) sedangkan pengomposan menggunakan isi rumen   sapi   menghasilkan   perkecambahan   kacang   hijau   tertinggi   (8,21%).       Kesimpulan   pengomposan menggunakan isi rumen sapi menghasilkan perkecambahan kacang hijau tertinggi (8,21%). Kata Kunci            : Eceng Gondok, EM4, Isi Rumen Sapi, Kompos, Sampah Kota, Serbuk Gergaji.
PENGARUH INOKULASI CACING (Eisenia fetidae), PENCACAHAN, DAN INOKULASI MIKROBA TERHADAP KUALITAS PUPUK ORGANIK BERBAHAN BAKU SAMPAH PASAR Tri Widiyantoro Beruh; Yudi Sastro; R. Notarianto H.T
JURNAL PERTANIAN Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.617 KB) | DOI: 10.52643/jir.v6i2.225

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh inokulasi cacing, pencacahan dan inokulasi mikroba terhadap kualitas pupuk organik berbahan baku sampah pasar. Metode penelitian Rancangan Acak Lengkap Faktorial (2 x 2 x 2) dengan 8 perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan sehingga berjumlah 24 kondisi perlakuan. Faktor pertama adalah pengaruh inokulasi cacing, terdiri atas : inokulsi cacing dan tanpa inokulasi cacing. Faktor kedua adalah pengaruh pencacahan, terdiri atas : pencacahan dan tanpa pencacahan. Faktor ketiga adalah pengaruh inokulasi mikroba, terdiri atas : inokulasi mikroba dan tanpa inokulasi mikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan TWTCI secara keseluruhan memberikan respon yang tertinggi terhadap kualitas pupuk kompos berbahan baku sampah pasar. Perlakuan TWTCTI menunjukan pH tertinggi yaitu 8,70. Perlakuan TWTCI menunjukan C Organik tertinggi yaitu 10,16. Perlakuan TWTCI menunjukan N Organik, NH4, NO3 dan N total tertinggi yaitu 1,05. Perlakuan WTCI menunjukan C/N tertinggi yaitu 14,67. Perlakuan TWTCI menunjukan P2O5 tertinggi yaitu 0,48. Perlakuan TWTCI menunjukan K2O tertinggi yaitu 1,50. Perlakuan TWTCI menunjukan KTK tertinggi yaitu 16,00 cmol(+)/kg. Kata kunci : inokulasi cacing, pencacahan, inokulasi mikroba dan kualitas pupuk
PENGARUH KOMPOS ECENG GONDOK DAN TRICHO KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS FISIK BIBIT KACANG PANJANG Didit Gustaman; Suryani .; Reni Nurjasmi
JURNAL PERTANIAN Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.234 KB) | DOI: 10.52643/jir.v6i1.216

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhkompos eceng gondok dan tricho kompos terhadap pertumbuhan bibit kacang panjang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 36 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pertama terdiri dari kompos eceng gondok; 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, kedua tricho kompos; 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar, kekokohan bibit,  rasio pucuk akar, indeks mutu bibit, bobot segar, dan bobot kering. Hasil penelitian menunjukkan  perlakuan kompos eceng gondok dosis 50% menghasilkan pertumbuhan dan kualitas fisik yang paling tinggi. Perlakuan  tricho kompos yang menghasilkan pertumbuhan  dan kualitas fisik bibit kacang panjang yang paling tinggi adalah tricho kompos 0% (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan berat kering batang, panjang akar dan indeks mutu bibit), tricho kompos  20% (kekokohan bibit) dan tricho  kompos 50% (RPA). Perlakuan interaksi yang menghasilkan pertumbuhan bibit kacang panjang  yang paling tinggi adalah kompos eceng gondok dosis 30% dan tricho kompos dosis 20%, kompos eceng gondok dosis 30% dan tricho kompos dosis 30% (RPA), kompos eceng gondok dosis 30% dan tricho kompos dosis 40% (IMB), dan kompos eceng gondok dosis 30% dan  trichokompos dosis 50% (kekokohan bibit). Perlakuan interaksi kompos eceng gondok dan tricho kompos menghasilkan pertumbuhan dan kualitas fisik bibit kacang panjang yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan tunggal. Kata kunci: eceng gondok, tricho kompos, bibit kacang panjang
Telaah Perubahan Paradigma Kewirausahaan dari Perspektif Inovasi Ekonomi dan Sosial Sudarko Sudarko; Prabowo Tjitropranoto
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.201 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.298

Abstract

Jumlah wirausaha di Negara Indonesia masih belum  ideal. Pengembangan kewirausahaan menjadi langkah strategis dan penting bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat, baik dari segi pertumbuhan ekonomi, sosial dan daya saing suatu bangsa dan negara.Untuk itu tulisan ini bertujuan menguaraikan hal-hal sebagai berikut: (1) bagaimana perkembangan pengertian kewirausahaan sebagai inovasi ekonomi; (2) bagaimana perkembangan konsep kewirausahaan, ciri-ciri wirausaha dan peranannya dalam pengembangan masyarakat; (3) bagaimana perkembangan konsep kewirausahaan  menjadi social entrepreneurship sebagai inovasi sosial; (4) bagaimana perkembangan  konsep social entrepreneurship dilihat dari prespektif teori dan praktis di Indonesia.Konsep kewirausahaan  sebagai inovasi ekonomi ,yaitu usaha mencari peluang baru  untuk meningkatkan nilai tambah  dan keuntungan. Wirausahawan memiliki ciri mengambil resiko, komitmen, kratif,  percaya diri dan berjiwa pemimpin. Kewirausahaan sosial merupakan perluasan kewirausahaan yang bertujuan untuk memberi manfaat pada bidang sosial. Paradigma kewirausahaan sosial terus berkembang baik dari perspektif  ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.Kata Kunci: Kewirausahaan, kewirausahaan Sosial, Inovasi Sosial, Inovasi Ekonomi.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR DALAM RANSUM TERHADAP PALATABILITAS PAKAN DAN PERTUMBUHAN PUYUH Untung Sedyaadi; Endjang Manshur; R. Notarianto HT
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.42 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.83

Abstract

Puyuh adalah jenis unggas komersil, relatif mudah dibudidayakan, tahan penyakit, produksi telur dan kandungan gizinya tinggi, sehingga dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani. Kelor yang mudah dibudidayakan dengan kandungan nutrisi yang tinggi diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pakan puyuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam ransum terhadap konsumsi pakan dan pertumbuhan puyuh. Puyuh yang digunakan Cortunix cortunix japonica umur satu hari sebanyak 240 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, setiap ulangan diisi 10 ekor DOQ dengan berat seragam dan ditempatkan secara acak. Ransum perlakuan terdiri dari 4 taraf penambahan tepung daun kelor yaitu a). 0%(P0)  b). 3%(P1) c). 6%(P2)  d). 9%(P3). Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan konversi pakan. Hasil yang diperoleh berturut turut dari perlakuan P0; P1; P2; P3 adalah: rata-rata konsumsi pakan (gram/ekor) 515,20; 437,36; 422,52 dan 419,13 rata-rata pertambahan berat badan: 157,20; 115,52; 114,72 dan 113,21 rata-rata konversi pakan: 3,29; 3,79; 3,68 dan 3,74. Hasil perlakuan menunjukan pengaruh (negatif) sangat nyata (P>0,01). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan penambahan tepung daun kelor lebih dari 3% dalam ransum mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan efisiensi pakan serta meningkatkan angka konversi pakan puyuh. Kata kunci: Puyuh, kelor, pertambahan berat badan, konversi pakan
PENGARUH TEPUNG DAUN KELOR (Moringa Olifera Lamk) PADA KANDUNGAN KOLESTEROL BOBOT DAN BOBOT KARKAS PUYUH Sailan Sailan; Endjang Manshur
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.508 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun kelor  (moringa oleifera) dalam ransum terhadap kandungan kolesterol, bobot telur dan bobot karkas puyuh (Cortunix cortunix japonica). Materi yang digunakan adalah DOQ  umur 0 hari – 8  minggu sebanyak 240 ekor. Pakan yang digunakan selama penelitian adalah BR 1 untuk  start sampai umur 36 hari dan SP 22 untuk  leyer dari umur 36 hari sampai selesai.Rancangan yang digunakan adalah eksperimental  dengan pakan tanpa dicampur dengan tepung kelor untuk control (PO), penambahan tepung daun kelor  3% (P1), 6% (P2), dan 9% (P3). Variable kandungan yang diamati adalah dalam berat telur dan berat karkas puyuh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan  4(empat ) perlakuan  dan 6 (enam) ulangan setiap perlakuan.  Total ulangan 24 kandang, pengamatan dilakukan  selama penelitian dimulai pada umur 1 hari sampai umur 8 minggu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  tepung daun kelor  memberikan pengaruh sangat nyata terhadap penurunan kandungan  kolesterol kuning telur puyuh dan bobot karkas puyuh dan tidak berpengaruh nyata terhadap bobot telur puyuh Kata kunci : starter, leyer, kolesterol, tepung daun kelor.

Page 5 of 21 | Total Record : 202