Articles
189 Documents
Pendidikan Kesehatan Tuberkulosis untuk Kader Kesehatan
Desy Indra Yani;
Neti Juniarti;
Mamat Lukman
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (399.623 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i1.22038
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi di Indonesia. Banyak kasus TB tidak terdiagnosa dan tidak dilaporkan. Penyakit TB juga sering telat terdiagnosa dan diobati walau orang-orang dengan suspek TB teridentifikasi. Oleh karena itu, perlu melibatkan kader kesehatan sebagai bagian dari masyarakat dalam pengendalian TB melalui pemberian pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang TB. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengimplementasikan pendidikan kesehatan berbasis masyarakat untuk meningkatan pengetahuan TB sebagai upaya pencegahan dan pengendalian TB di Kabupaten Karawang. Peserta kegiatan ini berjumlah 48 orang. Hasil kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan TB dan pengetahuan penularan TB. Pengetahuan kader kesehatan yang baik diharapkan dapat membantu memberikan edukasi kesehatan masyarakat tentang TB. Pemberdayaan kader kesehatan dalam membantu pengendalian dan pencegahan TB dapat terus dilanjutkan dengan evaluasi berkala. Kata kunci: Kader kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan, tuberkulosis.
Edukasi Kebiasaan Cuci Tangan pada Anak Sekolah sebagai Upaya Menurunkan Resiko Diare
Iwan Suhendar;
Witdiawati W
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (635.9 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22634
Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya kuman/mikroba penyebab penyakit, ke mulut, hidung dan anggota tubuh lainnya. Banyak masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan cuci tangan salah satunya adalah Diare. Anak sekolah merupakan populasi yang rentan terkena penyakit diare. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan ini adalah mengidentifikasi pengetahuan pada anak usia sekolah tentang kebiasaan cuci tangan sebagai upaya menurunkan resiko diare di SDN 01 Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul. Metode pelaksanaan kegiatan program pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan dan simulasi cuci tangan kepada anak sekolah, dengan peserta yang hadir 56 siswa kelas V SD, 2 orang guru, dan 6 orang mahasiswa. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan penyuluhan dengan menggunakan kuesioner. Hasil kegiatan ada perubahan signifikan dalam pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil jawaban kuis dari 56 siswa didistribusi frekuensi dengan hasil pengetahuan sebelum penkes adalah 61% dalam kategori baik dan 39% dalam kategori kurang, sedangkan untuk pengetahuan sesudah adalah 91% dalam kategori baik. Kesimpulan sebagian besar pengetahuan siswa tentang kebiasaan cuci tangan sudah baik. Perlu optimalisasi peran guru, petugas kesehatan dan kader kesehatan sekolah untuk kontinuitas penerapan kebiasaan cuci tangan di sekolah. Kata kunci : Cuci tangan, edukasi, siswa sekolah.
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi dengan Pendekatan Promosi Kesehatan Tentang Imuniasi Dasar
Samuel M. Simanjuntak;
Indah Nurnisa Nurnisa
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (206.336 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i1.21275
Angka capaian imunisasi dasar di Bandung Barat termasuk dalam 10 kabupaten di Jawa Barat dengan pencapaian yang terendah. Edukasi kepada ibu-ibu dengan beragam pendekatan masih sangat diperlukan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menerapkan dan mengevaluasi pendekatan promosi kesehatan tentang imunisasi dasar dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap imunisasi di RW.06 desa Sukajaya. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan pemberian promosi kesehatan imunisasi dasar kepada 60 ibu-ibu yang memiliki anak Batita. Sebelum penyuluhan pengetahuan dan sikap ibu dikaji dengan pengisian kuesioner yang kemudian dikaji ulang saat setelah pelaksanaan penyuluhan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar pada batita antara sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang imunisasi di RW.06 desa Sukajaya dengan p value <0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyuluhan tentang imunisasi dasar pada batita kepada para ibu secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap imunisasi dasar. Dari hasil tersebut peneliti menyarankan kepada perawat atau tim kesehatan terkait untuk melakukan promosi kesehatan tentang imunisasi dasar secara berkala kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki Batita untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak di kabupaten Bandung Barat dan di Indonesia secara lebih luas. Kata kunci : Imunisasi dasar, Pengetahuan, promosi kesehatan, sikap
Penyuluhan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Masalah Kesehatan Jiwa di Lingkungan Sekitarnya
Indra Maulana;
Suryani S;
Aat Sriati;
Titin Sutini;
Efri Widianti;
Imas Rafiah;
Nur Oktavia Hidayati;
Taty Hernawati;
Iyus Yosep;
Hendrawati H;
Iceu Amira D.A;
Sukma Senjaya
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (367.399 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22175
Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6.1% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Menurut National Alliance of Mental Illness (NAMI) berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2013, di perkirakan 61.5 juta penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun mengalami gangguan jiwa, 13,6 juta diantaranya mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, gangguan bipolar. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan permasalahan kesehatan jiwa yang ada di negara-negara berkembang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyaraakat umumnya dan keluarga yang menjadi binaan khususnya tentang bagaimana cara perawatan dan menjaga kesehatan jiwa setiap masyarakat serta merawat anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dan simulasi. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa. Hasil yang di capai dalam pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan jiwa di lingkungan sekitarnya. Kesimpulannya adalah Kegiatan PPM ini telah dilaksanakan dan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan maka diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan jiwa yang terjadi di sekitar lingkungannya Kata kunci: Kesehatan jiwa, penyuluhan, warga.
Penyuluhan tentang Aktifitas Fisik dalam Peningkatan Status Kesehatan
Udin Rosidin;
Nina Sumarni;
Iwan Suhendar
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (646.127 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22574
Melakukan aktifitas fisik merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan PHBS. Dalam survey awal yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa di Desa Jayaraga sebesar 36,8 tidak melakukan aktifitas fisik. Padahal apabila dilihat dari letak geografisnya sangat dekat dengan sarana olah raga. Indikator lain ditemukan sebesar 3,8 % pertolongan persalinan tidak oleh nakes, 5,8 % balita tidak ditimbang di posyandu. Rendahnya aktifitas fisik akan berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif yang akibatnya pada penurunan status kesehatan. Melakukan aktifitas fisik adalah cara untuk meningkatkan status kesehatan. Hambatan yang menyebabkan rendahnya pelaksanaan aktifitas fisik diantaranya adalah pengetahuan, motivasi dan ketersediaan sarana. Upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah penyuluhan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Metoda pelaksanaannya adalah melakukan penyuluhan. Melalui program ini masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya melaksanakan aktiifitas fisik bagi kesehatan. Jumlah peserta penyuluhan sebanyak 41 orang. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan menunjukan bahwa rata rata nilai pengetahuan masyarakat sebelum dilaksanakan penyuluhan dari range 0 sampai dengan 100 sebesar 61,6. Sedangkan setelah dilaksanakan penyuluhan sebesar 69. Dari hasil tersebut dibuktikan bahwa ada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik setelah dilakukan penyuluhan. Kesimpulan. Pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Rencana tidak lajut dari kegiatan ini adalah melaksanakan kerjasama dengan petugas kesehatan untuk melakukan pembinaan dan bimbingan kepada masyarakat tentang hidup sehat.Kata kunci : Aktifitas fisik, penyuluhan, PHBS.
Peningkatan Pengetahuan Lanjut Usia melalui Pendidikan Kesehatan dengan Menggunakan Media Power Point
Haris H;
Muh Aris;
Muliyadi M
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (421.359 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22472
Lanjut usia merupakan bagian akhir dari tahapan perkembangan manusia. Lanjut usia merupakan salah satu kelompok rentan terkena penyakit. Ketika memasuki tahap lanjut usia dibutuhkan pengetahuan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan. Pemberian pendidikan Kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan lansia. Penggunaan power point sebagai media memiliki kelebihan yaitu selain dapat menampilkan gambar, power point juga dapat menampilkan audiovisual. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media power point terhadap pengetahuan lanjut usia. Kuesioner yang digunakan merupakan rancangan peneliti mencakup upaya untuk menjaga kesehatan selama masa lanjut usia yang sudah dilakukan face validity.Saat dilakukan pre test, mean skor pengetahuan lanjut usia adalah 22,73. Kemudian dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit dengan ceramah dan menggunakan media powert point, materi yang disampaikan adalah kategori lanjut usia, masalah kesehatan saat lanjut usia dan cara menjaga kesehatan. kemudian dilakukan post post test dan didapatkan mean skor 24,47. Hasil mean skor pengetahuan lanjut usia tersebut memiliki distribusi normal yang berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov dengan nilai 0.364. Hasil uji t-test menunjukkan 0.000 yang menunjukan adanya perbedaan antara mean skor pengetahuan lanjut usia sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media power point.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian penyuluhan dengan menggunakan media power point terhadap pengetahuan lansia. Kata kunci : Kesehatan Lansia, media powerpoint, penyuluhan kesehatan.
Promosi Kesehatan Kepada Orang Tua Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah Hepatitis A pada Anak
Ai Mardhiyah;
Henny Suzana Mediani;
Laili Rahayuwati
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (308.514 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i1.21007
Anak-anak merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya, anak sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu seolah tidak pernah berhenti untuk belajar. Anak-anak akan cenderung melihat dan menerapkan hal-hal yang ia temui di lingkungan, termasuk kebiasaan dengan teman-teman sebayanya. Hal tersebut dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, salah satu kasus paling umum ialah diare dan tidak menutup kemungkinan untuk terjangkit penyakit yang rute persebarannya lewat fecal-oral, salah satunya adalah hepatitis. Selain dari perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk, penyebaran Hepatitis A ini sangat didukung oleh sanitasi lingkungan yang buruk. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan Hepatitis A melalui pemberian Pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan pada orangtua dengan anak usia usia pra sekolah 4-6 tahun) dan usia sekolah tahun (6-12 tahun). Hasil kegiatan pendidikan dan promosi kesehatan adalah peningkatan pengetahuan tentang mencegah terjadinya suatu masalah penyakit di masyarakat. Selain itu meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit heoatatis dan penularannya. Kata kunci: Anak, bersih, sehat.
Pengetahuan tentang Kesiagaan Bencana Melalui Promosi dan Pelatihan Siaga Gempa Bumi
Ayub Esperanza;
Samuel M. Simanjuntak
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (724.508 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v3i1.22742
Tingkat pengurangan resiko bencana masyarakat masih rendah, sementara potensi bencana di Indonesia dalam kategori tinggi. Tujuan kegiatan pelayanan masyarakat ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan responden saat sebelum dan sesudah promosi dan pelatihan siaga gempa dan menganalisa perbedaan tingkat pengetahuan siaga gempa antara sebelum dan sesudah promosi dan pelatihan. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa semester padat 2018/2019 sebanyak 270 orang yang berada di kampus Universitas Advent Bandung. Metode sampling digunakan adalah metode non-probability berjumlah 39 orang dari berbagai Fakultas dan Program studi. Kesiagaan diukur dengan menggunakan questionnaire yang diadopsi dari Buku Pedoman Kesiapsiagaan terhadap Bencana yang diterbitkan oleh BNPB tahun 2017. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa tentang siaga gempa berbeda secara signifikan antara sebelum dilakukannya promosi dan pelatihan dalam kategori cukup (63,5%) dan saat setelahnya yaitu dalam kategori baik (79%) dengan nilai p=0,000. Promosi dan pelatihan siaga gempa bumi mampu meningkatkan tingkat pengatahuan anggota masyarakat tentang gempa yang berarti menurunkan dapat mengurangi faktor resiko korban gempa bumi. Kata kunci: Mahasiswa, pengetahuan, promosi dan pelatihan siaga gempa.
Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara sebagai Upaya Promosi Kesehatan Wanita Pasangan Usia Subur
Witdiawati W;
Laili Rahayuwati;
Dadang Purnama
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (650.483 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22616
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi ancaman bagi wanita di seluruh dunia. Diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker payudara. Deteksi dini merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi kanker payudara sejak dini. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara dengan tehnik SADARI pada wanita usia subur sehingga dapat menjadi upaya promosi kesehatan dalam pencegahan kanker payudara. Metoda pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pendidikan masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, di evaluasi dengan pre test dan post test dengan analisis kuantitatif. Jumlah peserta wus yang hadir 26 orang, 12 orang mahasiswa, dan 2 orang kader kesehatan. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan ada perubahan dalam pengetahuan dengan rata-rata pre test 88,5% pengetahuan peserta berada di kategori kurang dan hasil post test 92,3% berada dikategori baik. Dalam aspek keterampilan, seluruh peserta wus yang hadir (100%) dapat mempraktekan kembali tehnik SADARI. Kesimpulan. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan promosi kesehatan WUS dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara melalui deteksi dini dengan tehnik SADARI. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi strategi promosi kesehatan wus dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara. Perlu adanya sosialisasi lanjutan dan evaluasi berkala dari petugas kesehatan dalam beberapa program kesehatan berbasis masyarakat sehingga seluruh pelayanan kesehatan dapat tersosialisasikan dengan baik.Kata kunci : Deteksi dini, kanker payudara, pendidikan kesehatan, promosi kesehatan.
Field Experience : Manajemen Strategis pada Proses Manajemen Keperawatan
Gina Meirawaty;
Kurniawan Yudianto
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (326.854 KB)
|
DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22765
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan mengacu pada sejauh mana layanan kesehatan dapat meningkat dan konsisten sesuai perkembangan pengetahuan profesional. Layanan kesehatan sesuai dengan alur pelayanan meliputi pre-admission, chec in process, stay, discharge and post-stay experience. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pasien (patient satisfaction) dan kualitas hidup pasien (quality of life). Metode pengumpulan data observasi menggunakan instrumen kualitas pelayanan, indepth interview dengan nara sumber, observasi langsung ke lapangan terkait proses keperawatan, dan telaah dokumen di ruang rawat inap, poliklinik dan IGD. hasil SWOT analisis diperoleh prioritas perbaikan analisis situasi melalui kegiatan In House Training (IHT) SP2KP Dan Role Play Teknik Komunikasi SBAR dan TBAK dengan hasil tingkat Pengetahuan dari 57 % naik menjadi 69 %. Terdapat 2 ruang model SP2KP adalah ruang Marjan Bawah dan Agate Atas. Kajian situasional diperoleh data-data yang mendukung terhadap proses pelayanan kesehatan malalui alur pasien dari mulai pasien masuk hingga keluar meliputi kualitas pelayanan pasien berdasarkan peran dan fungsi keperawatan. Berfokus pada pilar tata kelola klinis sistem penjaminan mutu dan audit klinis serta staffing dan pengembangan profesional (CPD). Perencanaan perbaikan strategis berdasarkan prioritas rawat inap RSUD dr. Slamet Garut yang berfokus pada quality improvement meliputi 5M man, material, money, method dan machine. Beberapa rangkaian kegiatan yang kami rencanakan dalam mendukung intervensi dan implementasi berdasarkan kajian situasi yang telah dilakukan. Berdasarkan plan of action intervensi dilakukan terhadap peningkatan man melalui knowledge, skill dan attitude. Kata Kunci : Kualitas pelayanan (service quality), pilar tata kelola klinis, quality improvement, SP2KP.