cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases
ISSN : 25020447     EISSN : 25035134     DOI : -
Core Subject : Health,
JHECDs accept and publish 5 (five) original and review papers within health epidemiology and communicable diseases subject. Any other papers broader than previously mentioned but still related to communicable diseases (e.g economic or policy study related to communicable diseases) are considerable. JHECDs is scheduled publishs twice a year (June and December).
Arjuna Subject : -
Articles 62 Documents
Faktor keberhasilan pengobatan Multi Drug Resistance Tuberculosa (MDR-TB) di Indonesia : Tinjauan Sistematik farida farida
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 1 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 1, Juni 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i1.3206

Abstract

Tingginya angka kejadian MDR-TB adalah salah satu masalah kesehatan yang dihadapi saat ini. Pengelolaan pengobatan TB yang salah, penggunaan obat antimikroba dan formulasi yang tidak tepat, tidak patuh terhadap pengobatan dan penghentian pengobatan dini dapat menyebabkan resistensi obat. Tujuan penulisan artikel review ini adalah untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan MDR-TB di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah telaah literatur. Kata kunci yang digunakan yaitu Faktor keberhasilan, MDR-TB, dan Pengobatan. Literatur review dilakukan melalui mesin pencari jurnal internasional yaitu Journal of Epidemiology and Public Health (JEPH) dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019. Kriteria inklusinya adalah penelitian dengan studi case control, Full text, open access, TB Paru dengan Multi Drug Resistance di Indonesia dan kriteria ekslusi adalah TB Paru dan ekstra paru yang mendapat pengobatan anti TB yang teratur, kasus MDR-TB di luar negeri, artikel yang terdiri atas abstrak saja, artikel jurnal dibawah tahun 2016, penelitian kualitatif, cross sectional, cohort, dan ekperimen. Berdasarkan analisis terhadap literatur diketahui bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengobatan MDR-TB adalah pengawasan dalam minum obat, kepatuhan minum obat, efek samping obat, status gizi serta faktor lainnya yaitu penyakit diabetes mellitus tipe 2, depresi, perawatan rutin, usia, kemitraan antara pasien dan tenaga kesehatan, tingkat pendidikan, pengetahuan dan perilaku seperti kebiasaan merokok. Faktor-faktor ini memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung pada keberhasilan pengobatan TB-MDR di Indonesia.
Fluktuasi iklim dan kejadian malaria sebelum eliminasi di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur Fridolin Mau; Mefi Mariana Tallan; Anderias Karniawan Bullu
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 2 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 2, Desember 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i2.3615

Abstract

Perubahan iklim dapat meningkatkan penyakit yang ditularkan melalui vektor antara lain malaria. Hubungan antara iklim, kesehatan manusia dan penyakit sudah dikenal luas. Perubahan iklim merupakan faktor penting terjadinya penyebaran berbagai jenis penyakit seperti malaria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pola penularan malaria dan menganalisis dampak faktor iklim terhadap penularan malaria di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Artikel ini merupakan analisis data sekunder yaitu data kejadian malaria, curah hujan, suhu dan kelembaban. Data dianalisis menggunakan microsoft excel untuk melihat gambaran kecenderungan kejadian malaria per bulan dan analisis bivariat Pearson Correlation Hasil analisis menunjukkan kecenderungan kejadian malaria per seribu penduduk dinyatakan dalam Annual Parasite Incidence (API) selama lima tahun (2013-2019) mengalami fluktuasi berturut-turut 38,1‰, 34,9‰, 9,4‰, 16,1‰, 30,2‰, 7,6‰ dan 6,4‰. Hasil penelitian menunjukkan nilai API cenderung menurun setiap tahunnya. Hasil analisis statistic terdapat pengaruh antara curah hujan dan suhu terhadap nilai API di Kabupaten Sumba Timur. Curah hujan dan Suhu perlu diwaspadai dalam upaya menurunkan kejaidan malaria, khususnya terhadap nilai API.Kesimpulan menunjukan bahwa fluktuasi curah hujan dan temperatur secara langsung berpebgaruh terhadap dinamika penularan malaria di Kabupaten Sumba Timur
Kejadian stunting pada anak umur 1-5 tahun di Desa Rantau Panjang Hilir Bayu Purnama Atmaja; Nita Rahayu; Muhdinor Muhdinor
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 2 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 2, Desember 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i2.3667

Abstract

Abstract: Stunting (dwarfism) is a condition in which toddlers have less length or height compared to their age. The purpose of this study was to determine the effect of the factors that cause stunting in children aged 1-5 years. This type of research is quantitative research with a cross sectional approach. Data was collected by measuring height, questionnaire and semi-quantitative Food Frequency Quetionnaire sheets. Data analysis was performed using the chi-square test and logistic regression. From the research results, it was found that the independent variable that most influenced the occurrence of stunting in children was the family socio-economic factor variable with a p value = 0.002 (p <0.05) and a value of R = 0.439. The conclusion of this study suggested that the active role of the government, especially health workers, to tackle the incidence of stunting in children. In addition, it is hoped that the community will adopt a balanced nutrition diet and receive proper education to improve welfare. Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor yang menjadi penyebab stunting pada anak umur 1-5 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi badan, wawacara kuesioner dan lembar Food Frequency Quetionnaire semi kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dan regresi logistic. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel independen yang paling mempengaruhi terjadinya stunting pada anak adalah variabel faktor sosial ekonomi keluarga dengan nilai p value = 0,002 (p<0,05) dan nilai R= 0,439. Kesimpulan dari penelitian ini disarankan agar peran aktif pemerintah khususnya petugas kesehatan untuk menanggulangi kejadian stunting pada anak. Selain itu, diharapkan masyarakat untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dan mendapatakan pendidikan yang layak untuk meningkatkan kesejahteraan.
Manajemen surveilans Covid-19 di wilayah kerja Bandar Udara Internasional Hang Nadim Putra Apriadi Siregar; Yulia Khairina Ashar; Maduri Sakilla
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 2 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 2, Desember 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i2.3989

Abstract

Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak penularan Covid-19 dan mengalami peningkatan kasus penderita Covid-19 pada kurun waktu yang cepat. Penularan yang cepat terjadi karena beberapa tempat menjadi transmisi penularan Covid-19, salah satunya yaitu bandara. Surveilanse epidemiologi di Bandara menjadi salah satu cara mencegah penularan Covid-19 dari suatu provinsi ke provinsi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui managemen surveilans Covid-19 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim. Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2020. Lokasi penelitian ini di Wilayah Kerja Bandara Udara Internasional Hang Nadim kepada enam informan yang terdiri dari koordinator wilayah, petugas surveilans, tenaga dokter umum, dan tim satuan tugas Covid-19. Pengumpulan data primer menggunakan wawancara mendalam dan observasi lapangan, data sekunder menggunakan studi dokumen. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian pada input menunjukkan bahwa petugas surveilans kekurangan tenaga Epidemiologi Ahli (S2) dan Tenaga Epidemiologi Ahli/Terampil (S1). Surveilans memiliki kekurangan sarana jaringan elektromedia, telepon dan roda dua. Sementara pada proses sudah memenuhi standar lebih dari 80% dari indikator Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan dan output berupa pelaporan telah dilakukan tepat waktu. Kesimpulannya adalah kegiatan surveilans epidemiologi pada proses maupun output sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan indikator. Namun terdapat kekurangan pada input. Tim surveilans diharapkan untuk melakukan perekrutan tenaga Epidemiologi Ahli (S2) dan Tenaga Epidemiologi Ahli/Terampil (S1) agar tenaga kesehatan yang melakukan surveilans memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Pimpinan surveilans BandarUdara sebaiknya melengkapi sarana transportasi dan komunikasi untuk mengantisipasi hambatan saat melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi Covid-19.
Pemanfaatan Ovitrap indeks dalam Surveilans Vektor DBD di Kelurahan Kutabanjarnegara Kabupaten Banjarnegara Wakhidha Retno Sholikhatun; Tri Ramadhani; Eny Sofiyatun; Dwi Atin Faidah
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 2 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 2, Desember 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i2.4074

Abstract

DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. DBD dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Penyakit tersebut sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Banjarnegara. Data Puskesmas 1 Banjarnegara menunjukkan kasus DBD di Kelurahan Kutabanjarnegara dari tahun 2010-2012 cenderung meningkat. Survei telur dengan pemasangan ovitrap sangat penting untuk mendeteksi adanya nyamuk Aedes sp. Tujuan dari peneitian ini adalah mendiskripsikan pemanfaatan ovitrap sebagai surveilans vektor DBD. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian dilakukan di RW 01 Kelurahan Kutabanjarnegara. Populasi adalah seluruh rumah yang ada di lokasi penelitian dan sampel sebanyak 119 rumah. Pengumpulan data jumlah telur, OI dan spesies larva Aedes sp. diperoleh dengan pemasangan ovitrap sebanyak 238 buah yang dipasang setiap rumah 2 buah. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan jumlah telur yang diperoleh yaitu 5553 butir, telur yang berhasil menetas sebanyak 1966 butir. Nilai OI sebesar35,71%. Identifikasi larva Ae. aegypti di dalam rumah (91,11%) dan luar rumah (8,89%), sedangkan Ae. albopictus di dalam rumah (8,89%) dan luar rumah (91,11%). Ovitrap dapat digunakan sebagai salah satu upaya pengendalian vektor DBD.
Front matter Juni 2020 jhecds managerxot
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 1 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 1, Juni 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i1.4191

Abstract

Front matter Desember 2020 jhecds managerxot
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 2 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 2, Desember 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i2.4580

Abstract

Back matter Desember 2020 jhecds managerxot
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 2 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 2, Desember 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i2.4583

Abstract

Prevalensi diare pada santri pondok pesantren di Kota Medan Tri Bayu Purnama; Riyan Rahmat R Tanjung; Waridah Santi Siregar
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 7 No 1 (2021): JHECDs Vol. 7, No. 1, Juni 2021
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v7i1.4559

Abstract

Pondok pesantren merupakan ranah pembelajaran, pengembangan karakter dan pendidikan agama islam dengan meninjau berbagai aspek termasuk aspek kesehatan. Pesantren menjadi tempat berkumpulnya siswa dari berbagai kelompok usia dan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda beda sehingga berada pada kondisi rawan terhadap berbagai permasalahan kesehatan terutama Diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi diare pada santri pondok pesantren di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan simple random sampling secara acak sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh santri yang tersebar di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan sampel sebanyak 436 santri yang berasal dari 7 pesantren di Kota Medan. Instrumen pengumpulan data berupa selfreport questionnaire dengan uji Uji chi square. Penelitian ini menemukan bahwa prevalensi diare pada santri di Kota Medan sebesar 48,6% dan bervariasi antar pesantren (20-80%). Berdasarkan hasil uji statistic diketahui bahwa Jenis kelamin memiliki perbedaan yang signifikan (p-value 0,000 < 0,005) dengan Prevalens Risk (PR) pada 95% CI 1,995 (1,362 – 2,922) yang menunjukkan bahwa laki-laki berisiko 2 kali lebih besar terinfeksi diare dibandingkan perempuan, Proporsi santri yang diare dan tidak rutin cuci tangan pakai sabun lebih besar dibandingkan yang diare dan rutin cuci tangan pakai sabun. Edukasi secara menyeluruh terutama pada kelompok laki-laki menjadi rekomendasi dalam memutuskan rantai penularan diare di pesantren.
Evaluasi penyelenggaraan surveilans COVID-19 di UPTD Puskesmas Pare Kabupaten Kediri Forman Novrindo Sidjabat; Rafika Erriz Arthameivia
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 7 No 1 (2021): JHECDs Vol. 7, No. 1, Juni 2021
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v7i1.4810

Abstract

Surveilans adalah bagian penting dari praktik kesehatan masyarakat. Identifikasi kasus COVID-19 baru yang diduga atau dikonfirmasi merupakan hal penting untuk intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan dasar perencanaan pencegahan pandemi di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penerapan sistem surveilans COVID19 di Puskesmas di pedesaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional pada pelayanan kesehatan primer masyarakat pedesaan Indonesia. Responden penelitian adalah petugas surveilans epidemiologi di Puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan dibandingkan dengan keputusan menteri dan pedoman surveilans. Penerapan sistem surveilans COVID-19 sudah mendapat dana khusus dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, kegiatan pendataan aktif, penyajian data dalam bentuk tabulasi, variasi penyajian data dan interpretasi tidak dilakukan, sistem survei sederhana, dapat diterima, pelaporan tepat waktu, nilai prediksi positif dapat dihitung, sistem sensitif karena dapat mendeteksi kasus dan dapat mewakili kejadian kasus di wilayah kerja Puskesmas. Tantangan epidemiologi surveilans COVID-19 di pedesaan di Indonesia adalah jumlah personel surveilans yang terbatas sementara harus menangani beberapa kegiatan surveilans epidemiologi penyakit lainnya. Petugas surveilans perlu mendapatkan pelatihan tentang variasi penyajian data dan cara menafsirkan data.