Articles
670 Documents
Gambaran Maskulinitas Melalui Film (Studi Pandangan Generasi Milenial Pada Tokoh Dilan di Film “Dilan 1990”)
Shafira Nusa Kusuma;
Wulan Purnama Sari
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i2.3935
Melalui perkembangan industri film di Indonesia, film lokal saat ini sudah mulai menjadi wadah penyampaian nilai, bahkan film dapat menjadi acuan gaya hidup pada masyarakat terhadap tokoh yang terdapat dalam film tersebut. Pada 25 Januari 2018 lalu, industri film Indonesia hadir dengan menayangkan film dari novel kisah nyata karya Pidi Baiq yang berjudul “Dilan 1990”. Film tersebut mendapatkan jumlah penonton di atas 5 juta penonton dari berbagai kalangan, terutama generasi millenial. Banyak faktor yang mendorong penonton untuk menonton film tersebut, salah satunya adalah gambaran maskulinitas dari sosok Dilan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui gambaran maskulinitas tokoh Dilan pada Film “Dilan 1990‟ pada penonton generasi milenial, 2) untuk mengetahui sifat maskulinitas tokoh Dilan dari pandangan generasi milenial. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan survei sederhana deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa generasai milenial setuju bahwa tokoh Dilan adalah sosok yang maskulin, dengan dimensi Give em hell yang menunjukkan nilai tertinggi sebesar 414.
Pergeseran Opini Pengguna Twitter terhadap Public Figure (Studi Tentang Followers Mario Teguh)
Patricia Oktaviane;
Eko Harry Susanto;
Kurniawan Hari Siswoko
Koneksi Vol 1, No 1 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i1.1372
Penulis membahas mengenai perubahan opini yang terjadi pada followers motivator Mario Teguh. Perubahan opini ini dlihat melalui akun Twitter Mario Teguh dimana penulis melihat bagaimana tanggapan yang diberikan oleh pengguna Twitter kepada Mario Teguh. Tanggapan pengguna Twitter dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: sebelum terjadinya isu, ketika terjadinya isu dan setelah terjadinya isu. Dari 3 bagian tanggapan tersebut akan dilihat bagaimanakah opini yang diberikan oleh pengguna Twitter terhadap tweet yang disampaikan Mario Teguh. Penulis meneliti hal tersebut dengan menggunakan analisis isi. Tanggapan-tanggapan yang diterima oleh Mario Teguh akan dibagi menjadi pro, kontra atau netral dan hal inilah yang akan menentukan pergeseran opini yang terjadi. Dalam penelitian ini penulis menyarankan agar pengguna Twitter dapat lebih seletif memilih panutan di media sosial dan dapat lebih berhati-hati dalam pemilihan kata yang akan digunakan dalam media sosial.
Analisis Penerapan Kode Perilaku Suara.com Dalam Mencegah Pemberian Narasumber
Yunita Yunita;
Farid Rusdi
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i2.2051
Penelitian ini membahas tentang analisis penerapan kode perilaku Suara.com dalam mencegah pemberian narasumber. Media online merupakan media yang sangat dekat dengan masyarakat, salah satunya Suara.com. Media Suara.com memiliki kode perilaku dan kesejahteraan yang sudah memadai, sehingga wartawan harus mentaati peraturan-peraturan. Penelitian ini menggunakan teori elemen jurnalisme, etika dan teori yang berujung dengan konsep jurnalistik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah kesejahteraan lebih penting daripada kode etik jurnalistik dan peraturan perusahaan untuk mencegah wartawan menerima amplop.
Pengaruh Terpaan Pesan Portal Berita Media Online dan Opinion Leaders Terhadap Perubahan Aktivitas Bermedia Sosial
Cathrine Oktavia;
Riris Loisa;
Roswita Oktavianti
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i2.1974
Penelitian ini berangkat dari keprihatinan peneliti terkait berita grup pedofil “Loly Candy” di Facebook. Berita ini turut disebarkan melalui media online dan Facebook. Berita grup pedofil yang diterima melalui Facebook, menunjukkan adanya peranan opinion leaders dalam menyebarkan berita ini. Hal ini sesuai dengan konsep Teori Komunikasi Dua Tahap yang menyatakan penyebaran informasi dari media kepada khalayak terjadi secara bertahap dengan bantuan opinion leaders. Dalam hal ini, opinion leaders merupakan tangan kedua dalam menyebarkan informasi dari media kepada khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan terpaan pesan portal berita media online, opinion leaders, maupun gabungan keduanya terhadap perubahan aktivitas bermedia sosial orang tua, sebagai pihak yang memiliki anak di bawah usia 12 tahun dan menggunakan Facebook. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden. Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa tiga variabel independen dalam penelitian ini memberi pengaruh yang sangat kecil terhadap variabel dependen. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari terpaan pesan portal berita media online, atau opinion leaders, atau gabungan keduanya terkait pemberitaan kasus grup pedofil “Loly Candy” di Facebook, terhadap perubahan aktivitas bermedia sosial orang tua.
Pelestarian Kebudayaan Peranakan Tionghoa Wayang Potehi melalui Media Digital
Natalia Natalia;
Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i2.3926
Indonesia memiliki keberagaman budaya, salah satunya adalah budaya Peranakan Tionghoa “Wayang Potehi” yang merupakan kebudayaan hasil akulturasi migran Cina yang menetap di kepulauan Jawa. Namun, pada saat Orde Baru, Wayang Potehi dilarang untuk dimainkan sehingga sempat mengalami mati suri. Untuk menghidupkan kembali Wayang Potehi bukan suatu hal yang mudah, maka dari itu butuh pelestarian dan dikontekstualkan dengan perkembangan zaman sekarang ini yaitu dengan menggunakan media digital. Penelitian ini menggambarkan pelestarian kebudayaan Peranakan Tionghoa Wayang Potehi dengan menggunakan media digital. Di sini penulis menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui bagaimana pelestarian Wayang Potehi menggunakan media digital. Peneliti melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada sumber Wayang Potehi yaitu pakar Wayang Potehi, Pembina Asosiasi Peranakan Tionghoa, dalang, dan penonton. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan observasi bahwa pelestarian Wayang Potehi tidak hanya secara langsung melalu acara namun juga dengan menggunakan media digital seperti website, Blog, Youtube, dan berbagai penggunaan media sosial juga karena penyebaran yang cepat dan targetnya adalah generasi muda.
Studi Komunikasi Ekspatriat di Jakarta yang Menjadi Pelaku Budaya
Rendy Reynaldo;
Suzy Azeharie
Koneksi Vol 2, No 1 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v2i1.2443
Ekspatriat yang menjadi pelaku budaya merupakan warga negara asing yang meninggalkan negara asalnya untuk pergi ke negara lain dan mempelajari kebudayaan di negara tersebut hingga menjadi pelaku budaya. Ekspatriat di Indonesia yang menjadi pelaku budaya pada awalnya tertarik dengan kebudayaan Indonesia karena keunikan dan beraneka ragam yang berbeda dengan negara lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ekspatriat menjadi pelaku budaya, kesulitan yang dialami mereka serta culture shock yang dialami ekspatriat sebagai pelaku budaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, teori budaya, teori adaptasi dan teori culture shock. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus secara deskriptif. Data yang dianalisis diperoleh dari hasil wawancara dengan dua narasumber dan dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekspatriat menjadi pelaku budaya karena melihat secara langsung kebudayaan yang menarik dan unik di suatu daerah dan menjadi tertarik untuk mempelajarinya. Kesulitan yang dihadapi oleh ekspatriat yang menjadi pelaku budaya adalah hambatan komunikasi yang memiliki perbedaan bahasa. Faktor yang membuat ekspatriat menjadi pelaku budaya adalah kebudayaan Indonesia yang memiliki keunikan dilihat secara bentuk, suara dan latar belakang budaya tersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Analisis Gaya Kepemimpinan Executive Producer iNews TV Malam Dalam Memotivasi Proses Produksi Berita
Leya Levina;
Farid Rusdi
Koneksi Vol 1, No 1 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i1.1364
Kenaikan kinerja instansi TV melalui proses dan sejarah instansi membuat instansi iNews TV semakin maju. Hal ini yang kemudian menarik untuk dapat diteliti. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis ingin meneliti bagaimana gaya kepemimpinan Executive Producer iNews TV Malam dalam memotivasi proses produksi berita. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teori mengenai gaya kepemimpinan yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu teori Blake & Mouton sedangkan untuk teori motivasi adalah teori dua faktor oleh Herzberg. Melalui penelitian ini dapat dilihat bahwa pimpinan menerapkan gaya tim, gaya santai, gaya kerja dan gaya pemimpin pertengahan dimana pemberian perhatian tinggi terhadap produksi proses berita. Sehingga diharapkan agar gaya kepemimpinan serta motivasi yang tercipta dapat terus dipertahankan dan dikembangkan lebih baik lagi. Gaya kepemimpinan Executive Producer iNews TV Malam pun memiliki gaya kepemimpinan yang sangat berbeda dalam menghasilkan program iNews TV Malam dalam menyajikan berita kepada masyarakat Indonesia.
Pengungkapan Diri Pada Komunikasi Kelompok Akun Media Sosial
Stefanos Lemuel Surja;
Riris Loisa
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i2.2042
Media sosial telah diterima kehadirannya di masyarakat modern sebagai sarana untuk melakukan proses pengungkapan diri. Aktivitas pengungkapan diri seperti, menggunggah berbagai macam aktifitas berupa foto dan video, mengunggah lokasi, dan menulis status. Penelitian ini membahas tentang pengungkapan diri dalam jaringan pada komunikasi kelompok akun media sosial Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Paradigma yang dipakai peneliti adalah paradigma interpretatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi dan menggunakan jenis penilitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa hasil observasi, studi dokumen, studi pustaka, serta penelusuran data online. Teknik analisis data yang dipakai dengan menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil observasi, dan mewawancarai lebih dari subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap akun Path Mahasiswa Unsoed Purwokerto ditemukan adanya motif interaksi dan informasi yang berbeda-beda dalam hal pengungkapan diri.
Studi Komunikasi Hubungan Antara Anak yang Pindah Agama dengan Keluarganya
Michael Michael
Koneksi Vol 1, No 1 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/kn.v1i1.1367
Komunikasi yang terjalin paling awal dalam kehidupan manusia adalah komunikasi dengan keluarga. Keluarga di Indonesia menjunjung tinggi agama dan kepercayaannya. Sedangkan proses globalisasi dan multikultur membuat setiap orang lebih mudah untuk bertemu dan bekenalan dengan orang lain yang berbeda latar belakang agama. Penelitian ini dibuat dengan maksud ingin mengetahui bagaimanakah komunikasi yang terjalin antara anak yang pindah agama dengan keluarganya. Yang diteliti disini adalah anak yang telah berusia dewasa dan sudah menikah dengan pasangannya yang berbeda agama. Anak tersebut kemudian pindah agama mengikuti keyakinan pasangannya karena hukum di Indonesia tidak memperbolehkan pernikahan beda agama. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori komunikasi keluarga, teori komunikasi dan konsep hubungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan tipe penelitian studi kasus. Data yang akan dianalisis diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan empat narasumber yang pindah agama. Kesimpulan penelitian ini adalah komunikasi antara anak yang pindah agama dengan keluarganya menjadi renggang ditandai dengan jarangnya komunikasi tatap muka. Komunikasi dilakukan hanya melalui telepon.