cover
Contact Name
Abd. Haris Nasution
Contact Email
puterihijau@unimed.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
puterihijau@unimed.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah
ISSN : 24605786     EISSN : 26849607     DOI : -
Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah, merupakan media publikasi hasil penelitian guru, dosen dan peneliti bidang Pendidikan Sejarah, Ilmu Sejarah dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Puteri Hijau terbit per 6 (enam) bulan, Januari dan Juli.
Arjuna Subject : -
Articles 284 Documents
Sejarah Etnis Tionghoa di Labuhan Bilik (1900-1969) Suhendro, Pristi; Sari, Sri Dewi Indah Permata
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2018): Puteri Hijau Vol. 3 No.2
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v3i2.11803

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedatangan etnis Tionghoa di Labuhan Bilik, migrasi etnis Tionghoa ke Labuhan Bilik, keadaan sosial, ekonomi dan budaya dan penyebab mundurnya etnis Tionghoa di Labuhan Bilik. Untuk memperoleh data­-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode sejarah yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan  informasi yang didapatkan diketahui bahwa keberadaan etnis Tionghoa di Labuhan Bilik berkisar tahun 1900 M, etnis Tionghoa masuk ke Labuhan Bilik lewat jalur laut melalui Penang, Singapura, dan  Malaysia. Tujuan etnis Tionghoa melakukan migrasi ke Labuhan Bilik adalah mencari daerah baru untuk bekerja, mencari tempat tinggal yang tetap, melakukan perniagaan atau tempat yang baru untuk berdagang, adanya hubungan interaksi sosial yang baik antara etnis Tionghoa dan masyarakat di Labuhan Bilik. Pada umumnya mata pencaharian etnis Tionghoa di Labuhan Bilik adalah berdagang. Kepercayaan dan budaya yang di anut oleh etnis Tionghoa di Labuhan Bilik adalah kepercayaan ajaran Budha. Kemunduran etnis Tionghoa di Labuhan Bilik dikarenakan Labuhan Bilik mengalami kemunduran dalam bidang perekonomian serta adanya Peraturan Pemerintah Nomor 10  tentang pedagang kecil dan eceran menyebabkan etnis Tionghoa pindah kedaerah-daerah kota di Sumatera Utara yang lebih ramai penduduknnya dan  lebih maju dalam bidang perekonomian. 
PENGEMBANGAN BOOKLET SEJARAH PEREKONOMIAN LOKAL UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH Najuah - -; Abdul Haris Nasution
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 2, No 1 (2017): Puteri Hijau Vol.2 No.1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v2i1.9085

Abstract

The challenge of the beginning of the econmy local history development. Interest Study of econmoy Local history in the colonial. The background of this research is necessary the developing of the history material lesson with local economy history material in the colonial. Because of lack of material in accordance with KKNI 2013 Curiculum. The characteristic of the targets and the needs of studnts and some relics of the local history in East Sumatra in the colonial underutilized in learning history. Plug Scientific and Technological progress more sophisticated so that students lazy to seek and read the history books. For it, the researchers developed history material lesson used RnD method (Research and Development) that is research used to product certain products and test products effectivenese. Purpose of this research are : (1) describe material lesson that during this time used in history about economy local history in the colonial in East Sumatra for student at third semester in JPS FIS Unimed, (2) product mateial lesson according to the needs of the history learning especially economy local history substance for students, (3) knowledge and analyzed effectivenese of material lesson that developed in economy local hisory learning about interest study for students. The result of research howing (1) the developed of material lesson shaped economy local history substance in colonial (2) students more understanding with economy local history in colonial, students activity involved in laerning-teaching process and more motivated and easy to understand history lesson, interest study and curiousity of students more high, and (3) the booklet effectivenese give the positive influence to interest study. The conclusion of this research are (1) the developing of history lesson material through two steps testing by expert team (2) application of history lesson material can make students more interest to study history, brave argued opinion, active in learning process and respect for opinions other people, (3) application of developing of history lesson material has did by research give the positive influence for interest study of students. Based on same of the above conclusions, researcher ask the suggestion as here. The teacher should start to develop materials in accordance with the curiculum, the good lesson material should comply all effective, efficient and innovative criteria and following the development of science nad technology. Keywords : history lesson material, bookled, economy local history. 
GERAKAN PEREMPUAN MELALUI SURAT KABAR “PEREMPOEAN BERGERAK” DI MEDAN 1919 Tanura, Liza
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Putri Hijau
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v1i1.571

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui latar belakang penerbitan surat kabar “Perempuan Bergerak” di kota Medan tahun 1919; (2) Untuk memahami konsep gerakan perempuan menurut surat kabar Perempuan Bergerak di kota Medan tahun 1919; (3) Untuk menganalisis bagaimana pencitraan perempuan dalam profil pemberitaan surat kabar Perempuan Bergerak tahun 1919.Penelitian ini menggunakan metode Library Research atau Study Pustaka yaitu suatu metode penelitian dengan cara menelusuri buku-buku, arsip, dokumen-dokumen, jurnal, artikel ilmiah, catatan maupun foto-foto atau gambar-gambar yang relevan atau sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode studi pustaka digunakan untuk menelusuri dan mengumpulkan informasi dan data yang relevan dari berbagai buku, arsip serta literatur yang berkenaan dengan gerakan perempuan di kota Medan melalui surat kabar “Perempuan Bergerak” tahun 1919.Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Surat kabar Perempoean Bergerak terbit di kota Medan pada tahun 1919 sebagai upaya bagi kaum perempuan pada masa itu untuk melakukan pergerakan mengangkat harkat dan martabat perempuan; (2) Konsep gerakan perempuan dalam surat kabar Perempuan Bergerak tidak hanya berpusat untuk menyokong gerakan emansipasi perempuan terutama dalam hal pendidikan formal dan posisi perempuan dalam kehidupan sosial sehari-hari; (3) Konsep pemberitaan surat kabar Perempoean Bergerak adalah konsep pemberitaan berkelanjutan dan pencitraan berita perempuan dalam surat kabar Perempoean Bergerak pada umumnya tidak bersifat negatif atau memarginalkan perempuan melalui produksi wacananya. Hal ini dikarenakan surat kabar Perempoean Bergerak merupakan media atau alat gerakan perempuan melalui produksi wacananya untuk menggerakkan hati dan kemauan perempuan agar dapat menikmati sejumlah perubahan dan kemajuan zaman pada masa itu.Kata Kunci : Surat Kabar “Perempoean Bergerak” dan Gerakan Perempuan
INVENTARISASI RUMAH PANGGUNG MELAYU DI KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT Ika Purnama Sari
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 1 (2018): Puteri Hijau Vol.3 No. 1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v3i1.11743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya karakteristik, kondisi, arsitekstur, serta upaya pelestarian Rumah Panggung Melayu yang ada di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis dengan pendekatan Antropologis serta konsep Arsitektur dan pelestarian. Teknik pengumpulan data diambil dari wawancara serta sumber buku-buku atau litaratur yang menulis tentang Rumah Panggung Melayu. Di beberapa daerah, Rumah Panggung sudah sangat sulit ditemukan. Begitu juga yang terjadi di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Di Tanjung Pura eksistensi Rumah Panggung masih ada namun tidak begitu familiar padahal mayoritas penduduk suku Melayu. Dalam arti kata kondisi, karakteristik, serta arsitektur masih dapat dilihat. Bentuk bangunan (Arsitektur) Rumah Panggung di Tanjung Pura bervariasi, tergantung pada keadaan sosial masyarakat Melayu Tanjung Pura. Namun pada arsitektur bangunan Rumah Panggung yang sering dijumpai di Tanjung Pura tergolong rumah rakyat Melayu biasa atau bukan bangsawan. Kemudian karakterisrik yang membedakan Rumah Panggung dengan rumah biasa yaitu bentuk bangunan secara fisik dan fungsi dari pada rumah itu sendiri, biasanya Rumah Panggung yang di bangun disesuaikan dengan iklim, tempat tinggal dan keadaan geografis suku Melayu. Masyarakat Melayu Tanjung Pura membangun Rumah Panggung tidak hanya di area pesisir, sebab mereka sudah banyak beralih kepertanian dan tidak hanya tinggal dipesisir. Jadi bangunan Rumah Panggung banyak ditemukan di tempat bukan pesisir. Tetapi, secara umum karakteristik lain dan bentuk bangunan Rumah Panggung Melayu di Tanjung Pura sama dengan yang lainnya. Kondisi Rumah Panggung di beberapa bagian masih terslihat sangat baik, namun memang masih ada beberapa yang harus diperhatikan agar keberlangsungan dari tradisi Melayu ini tidak hilang dan punah di era zaman yang semakin maju. Untuk upaya pelestarian Rumah Tradisional ini sangat terancam, pihak pemerintah maupun pihak Kesultanan tidak ada yang merespon, jadi adapun upaya pelestarian di tanggung pemilik rumah pribadi, padahal Rumah Panggung merupakan aset budaya Melayu yang sudah terancam punah keberadaannya. Kata Kunci : Rumah Panggung Melayu, , arsitektur, pelestarian
PENINDASAN PADA BURUH PEREMPUAN INDUSTRI DI KOTA MEDAN PERSFEKTIF SPIVAK Lukitaningsih . .
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): Puteri Hijau Vol.2 No. 2
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v2i2.9090

Abstract

Studi ini mengkaji penindasan buruh perempuan dari perspektif budaya patriaki. Dalam konteks ini dikaji diamnya buruh perempuan Industri  disebabkan budaya patriarki dan ketimpangan gender, dan pengalamannya dalam memaknai penindasan. Penelitian ini  dilakukan pada perusahaan industri yang ada di kota Medan, dengan  metode kualitatif dan pendekatan etnografi feminis. Melalui metode ini diperoleh data dan informasi tentang pengalaman buruh perempuan yang mengalami penindasan. Hasil penelitian bahwa buruh perempuan mengalami penindasan disebabkan, pertama, budaya patriarki, meletakkan perempuan terdominasi dan tersubordi nasi dalam lingkup industri, struktur patriarki menempatkan laki-laki sebagai penguasa (dominan) di sektor industri. Bentuk patriarki yang dialami buruh perempuan di Industri Kota Medan adalah pelecehan seksual, perbedaan upah. Kedua, buruh perempuan mengalami penindasan disebabkan ketimpangan gender. Bentuk ketimpangan gender yang dialami seperti, tidak ada jaminan keselamatan saat bekerja, tidak mendapat tunjangan, tidak ada jenjang karir, status pekerjaan. Menurut Spivak perempuan yang mengalami penindasan di masyarakat tidak akan pernah mampu bersuara apalagi mendapatkan hak-hak sebagai warga negara pada masa kolonial. Penelitian ini menunjukan keadaan yang sedikit berbeda dengan teori Spivak, jika dalam penelitian Spivak perempuan India diam menerima penindasan yang dialami, perempuan buruh industri dapat bersuara atau menegosiasikan penindasan yang dialaminya.Kata Kunci: penindasan, patriarki, ketimpangan gender, industri
INTERPRETASI ISI SURAT KABAR SOEARA IBOE 1932 TERBITAN SIBOLGA PROPINSI SUMATERA UTARA Grafica Sari, Sela
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Putri Hijau
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v1i1.579

Abstract

ABSTRAKPermasalahan dalam penelitian ini adalah peneliti akan mengetahui bagaimana awal terbitnya surat kabar Soeara Iboe 1932 di Sibolga, isi dari surat kabar Soeara Iboe dan bagaimana respon dari masyarakat Sibolga pada tahun 1932. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang terbitnya surat kabar Soeara Iboe dan isi berita dari surat kabar Soeara Iboe.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Heuristik yaitu dengan mencari sumber, mengumpulkan, menganalisis dan memberikan gambaran sejelas-jelasnya tentang topic penelitian yang akan diteliti. Selain itu juga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode library research ( studi kepustakaan).Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diketahui bahwa surat kabar Soeara Iboe terbit pada 2 Mei 1932 di Sibolga. Terbitnya surat kabar ini dimulai dengan terbentuknya organisasi kaum ibu yang diberi nama comite kaoem iboe pada 8 November 1931. Surat kabar ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antara kaum ibu di Sibolga. Selain itu juga surat kabar ini digunakan sebagi alat untuk melawan kekuasaan adat yang ada pada saat itu. Didalam surat kabar ini juga terdapat berita yang berkaitan dengan keseharian wanita seperti kegiatan memasak, kesehatan ibu dan anak, iklan, pendidikan, berita umum dan beberapa tulisan sastra baik itu berupa cerita maupun puisi.Di dalam penerbitan surat kabar ini juga mendapatkan pertentangan dari masyarakat Sibolga. Karena mereka menganggap bahwa kegiatan yang dilakukan oleh kaum ibu ini adalah kegiatan yang tidak ada artinya dan hanya membuang-buang waktu saja. Dari penerbitan surat kabar Soeara Iboe ini dapat disimpulkan bahwasannya kaum ibu di Sibolga ingin melakukan perubahan adat yang selama ini di anggap menghalangin kaum ibu untuk melakukan kegiatan yang bersifat membangun dengan menggunakan media massa yaitu surat kabar. Kata Kunci: Interpretasi surat kabar, Hak Pusaka
DAMPAK KEBIJAKAN REVOLUSI HIJAU PEMERINTAHAN ORDE BARU DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH 1969-1998 Rambe, Tappil; Marbun, Kardillo
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2018): Puteri Hijau Vol. 3 No.2
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v3i2.11805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pelaksanaan kebijakan program Revolusi Hijau pada masa pemerintahan Orde Baru dan, dampaknya pada masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Adapun tahapan-tahapannya adalah heuristik, kritik sumber, interpretasi dan analisis, dan juga penulisan sejarah (historiografi). Dari penelitian yang dilakukan penulis, maka diperoleh hasil bahwa latar  belakang pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau oleh pemerintahan Orde Baru dilatarbelakangi oleh kelangkaan pangan yang dialami oleh bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan, hingga awal pemerintahan Orde baru, sehinga pemenuhan pangan (beras) dianggap sangat penting oleh pemerintahan Orde Baru untuk menjaga stabilatas nasional. Pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau di Kabupaten Tapanuli Tengah tercermin dalam penggunaan bibit unggun (padi), penggunan beberapa alat-alat pertanian yang lebih modern dan efisien dan juga penggunaan pupuk dan pestisida. Pelakasanaan kebijakan Revolusi Hijau mempunyai dampak yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif palaksanaan kebijakan Revolusi Hijau tersebut adalah berhasil mengubah bangsa Indonesia dari pengimpor pangan beras terbesar menjadi negara yang berswasemabda pangan beras pada tahu 1984 sampai 1990.  Sedangkan dampak negatifnya adalah ketergatungan petani pada pupuk dan pestisida. Salah satu daerah yang  mengalami dampak pelaksanaan kebijakan Revolusi Hijau adalah wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Beberapa dampak pelaksanaan kebijakan Revolsui Hijau di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah peningkatan produksi padi setiap tahunnya, ketergantungan pada pangan beras, hilangnya kebiasaaan kumsumsi pangan lokal yang sudah membudaya di masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah dan juga perubahan sosial masyarakat seperti berkurangnya kebiasaan bergotong-royong.Kata Kunci :  Kebijakan Revolusi Hijau, Orde  Baru, Tapanuli Tengah
PERLAWANAN RAKYAT KARO MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN REPUBLIK INDONESIA DI KAB. KARO PADA TAHUN 1946-1947 RINAL IRWANDA SIPAYUNG Pulung Sumantri; Rinal Irwanda Sipayung
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 1 (2018): Puteri Hijau Vol.3 No. 1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v3i1.11729

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; Keadaan Awal Tanah karo setelah Kemerdekaan Indonesia; Peristiwa- peristiwa yang terjadi di Tanah Karo pasca Kedatangan belanda Ke Indonesia; Perlawanan dari Para Pejuang Rakyat Karo Dalam Mempertahankan Kedaulatan Indonesia Ditanah Karo; Dampak Dari Perjuangan Rakyat Karo dalam Mempertahankan Kedaulatan Indonesia Di tanah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Heuristik dengan melakukan Field research di desa Singgamanik dan kabanjahe. Sumber data primer diperoleh langsung melalui observasi di desa singgamanik dan kabanjahe dan melakukan wawancara pada pelaku sejarah dan para veteran. Penelitian ini juga menggunakan studi literatur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengelompokkan hasil data, memilah data, menginterpretasikan data, menulis, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini, rakyat karo ikut berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di sumatera dalam hal persenjataan pengawalan pada saat proklamasi di sumatera. Selain itu rakyat karo berjuang mempertahankan Indonesia sebagai Negara yang sah mereka dan mengusir belanda yang ingin merebut kembali kedaulatan Indonesia di tanah karo. Rakyat karo merelakan harta benda mereka untuk kembali lagi merdeka dari belanda dan bersatu padu berjuang bersama tentara karena jiwa nasionalisme mereka yang tinggi.Kata Kunci: Perlawanan Masyarakat Karo, Kedaulatan Republik Indonesia.
BURUH DI SENEMBAH MAATCHAPPIJ 1889-1939 Lister Eva Simangunsong; Tegar Giri Suharseno
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 2, No 1 (2017): Puteri Hijau Vol.2 No.1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v2i1.9086

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kehidupan buruh di Senembah Maatschappij pada tahun 1889 sampai dengan tahun 1939. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Sejarah dengan Liblary Research untuk mengumpulkan data berupa litelatur, arsip dan dokumentasi. Metode Sejarah menguji dan menganalisa secara kritis data rekaman dan peninggalan sejarah melalui empat tahapan yaitu Heuristik, kritik sumber, interpretasi kemudian penyajian hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan. Keadaan kehidupan buruh yang sulit dikarenakan diberlakukannya Koeli Ordonnantie yang menerapkan Poenale Sanctie bagi para buruh (kuli). Kehidupan buruh tampaknya semakin membaik, karena direktur utama Senembah Maatchappij masa itu C.W. Janssen menaruh perhatian dengan nasib buruh dengan memberikan buruh tempat tinggal, pesangon bagi pensiunan buruh, pendidikan bagi anak-anak buruh yang menggunakan bahasa Jawa sebagai pengantar, dan fasilitas kesehatan bagi para buruh. Tan Malaka pernah bekerja sebagai guru serta bertugas mengawasi kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh Senembah Maatschappij menulis adanya “Kampung Potekim” yaitu kampung yang sengaja dibuat untuk menunjukkan tingginya kesejahteraan buruh di Senembah Maatschappij. Merupakan fakta yang sangat menarik jika kesejahteraan buruh ternyata hanyalah sebuah pencitraan belaka.
PERSEPSI MASYARAKAT KOTA MEDAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN SOEHARTO (1968-1998) Nasution, Muhammad Ihsan Syahaf
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Putri Hijau
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v1i1.573

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat kota medan terhadapperekonomian di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yang mana setelahpemerintahan Soeharto telah banyak Presiden yang telah memimpin Indonesia, sehingga penelitiingin mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap perekonomian pada saat Soehartosetelah mereka merasakan perekonomian sesudah Zaman Soeharto.Dalan penelitian ini peneliti menggunakan penelitian lapangan (Field Research) denganmelakukan pendekatan kualitatif, dimana sebagian sumber data diperoleh dari lapangan yangberhubungan dengan masalah penelitian.Dalam hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat kota Medan ialah: 1.Pemerinthan Soeharto berawal dari terjadinya peristiwa Gerakan 30 September, yang seringdikaitkan dengan pemberontakan PKI dimana telah membuat kondisi Politik Indonesia pada saatitu dalam keadaan kacaw, ditambah dengan permasalah ekonomi yang kacaw pada saat itu,ditandai dengan banyaknya demonstrasi yang menuntut Tritura (tiga tuntutan rakyat), dimanasalah satunya adalh bubarkan PKI, hingga dikeluarkan surat perintah 11 Maret dengan tujuanagar Soeharto dapat mengambil kebijakan yang dirasa perlu dalam mengembalikan situasikemanan dan politik pada saat itu, kemudian terjadilah dualism kepemimpinan di Indonesia padasaat itu hingga dilantiknya Soeharto oleh MPRS dengang ketetapan MPRS No.XLIV/MPRS/1968 setelah ditolaknya pidato laporan pertanggung jawaban Soekarno(nawaksara). 2. Keadaan perekonomian pada masa Soeharto mengalami pasang dan surut,terutama pada awal pemerintahannya Indonesia mengalami krisis yang diakibatkan besarnyahutang luar negeri Indonesia, perlahan-lahan perekonomian Indonesia pada saat itu dibenahi,sehingga tercapainya swasembada beras pada tahun 1984, hingga akhir pemerintahannya terjadiKrisis berkepanjangan yang melanda Indonesia. Selain itu perekonomian pada masa Soehartolebih dikuasai pejabat-pejabat Politik, Militer, dan juga keluarga-keluarga Presiden. 3. Persepsimasyarakat kota medan terhadap perkonomian pada masa pemerintahan Soeharto, kebanyakanmereka dari hasil wawancara yang dilakukan memberikan persepsi yang positif terhadapperekonomian pada saat itu.

Page 3 of 29 | Total Record : 284