cover
Contact Name
Rachmawati Hasid
Contact Email
rhasid64@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bulpenagr@uho.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Berkala Penelitian Agronomi
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 20899858     EISSN : 25023314     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Berkala penelitian agronomi adalah media penyebaran hasil-hasil penelitian ilmiah interdisipliner agronomi pertanian, yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan peneliti serta pemerhati Agronomi dengan misi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional.
Arjuna Subject : -
Articles 74 Documents
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH DENGAN APLIKASI PUPUK ORGANIK BERBASIS AMPAS SAGU DI LAHAN SUB OPTIMAL Yusuf, Mani; Hasid, Rachmawati; Kandari, Aminuddin Mane; Sarawa, Sarawa; Madiki, Abdul; Karimuna, La
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.9728

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak yang dikonsumsi masyarakat dari golongan kacang-kacangan setelah kedelai. Namun produksi kacang tanah saat ini masih belum memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi tanaman kacang tanah adalah rendahnya kesuburan tanah di lahan sub optimal. Oleh karena itu, dilakukan upaya dengan memanfaatkan ampas sagu yang berlimpah yang mampu meningkatkan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik berbasis ampas sagu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah di lahan sub optimal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorim Lapangan dan Labotarium Agroteknologi Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian   ini  dilaksanakan   menggunakan   rancangan  acak kelompok dengan perlakuan tanpa pupuk organik (A0), ampas sagu + pupuk kandang yang dikomposkan (A1), ampas sagu + pupuk kandang tanpa dikomposkan (A2)  ampas sagu tanpa dikomposkan (A3), dan ampas sagu yang dikomposkan (A4). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, berat kering brangkasan, jumlah polong, polong isi, polong hampa dan polong muda. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam,  jika F-hitung menunjukan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan ampas  sagu + pupuk kandang sapi yang dikomposkan dengan rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong, jumlah polong isi dan jumlah polong muda secara berturut-turut sebesar    27, 80 cm, 6,33 cabang,  53,47 helai, 21,60 g, 42,70 polong, 30,80 polong dan 10, 93 polong.Kata kunci : aktivitas mikroba, kompos, pupuk organik
KAJIAN MUTU FISOLOGIS DAN BIOKIMIA BENIH JAGUNG LOKAL MUNA PADA BERBAGAI PERIODE SIMPAN Nuraeni, Nuraeni; Madiki, Abdul; Kade Sutariati, Gusti Ayu
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.9680

Abstract

Penyimpanan benih sangat berpengaruh terhadap mutu benih, terutama mutu fisiologis maupun secara biokimia sehingga akan berdampat terhadap rendahnya daya tumbuh benih di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari periode simpan benih terhadap mutu fisiologis benih dan mutu biokimia benih jagung lokal Muna. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi referensi petani untuk menggunakan benih jagung lokal pada periode simpan yang tepat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada bulan Maret sampai bulan Mei 2019. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap. Variabel yang diamati meliputi kadar air benih, daya berkecambah, indeks vigor, daya hantar listrik, kandungan protein dan kandungan protein. Data hasil pengamatan mutu fisiologis benih dianalisis menggunakan analisis ragam. Hasil analisis yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutnya dengan uji beda nyata terkecil (BNT)?=0,05. Sementara daya mutu biokimia benih disajikan secara deskripitf, selanjutnya data mutu fisiologis dan biokimia benih diregresikan dengan umur simpan. Hasil penelitian menunjukkan periode simpan benih berpengaruh terhadap mutu fisologis benih yang ditandai dengan menurunnya daya berkecambah dan indeks vigor benih. Pengamatan daya hantar listrik mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya periode simpan benih. Hal serupa pula ditunjukkan dengan pengamatan kadar karbohidrat dan protein yang semakin menurun sering dengan lamanya periode simpan benih
PRODUKTIVITAS DAN SERAPAN FOSFOR TANAMAN OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS (L.) MOENCH) PADA PERLAKUAN MIKORIZA ARBUSKULA DAN AMPAS SAGU DI LAHAN KERING Hasid, Rachmawati; Afa, Laode; Litta, Nur Fitriani
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.10598

Abstract

Okra (Abelmochus esculentus (L.) Moench) merupakan  salah satu jenis tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Saat ini pengembangan tanaman okra khususnya di Sulawesi Tenggara belum dilakukan secara  serius. Ditinjau dari segi ketersediaan lahan, Sulawesi Tenggara memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan okra, namun tingkat kesuburan tanah yang rendah merupakan salah satu permasalahan yang harus segera diatasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas mikoriza arbuscula (MA) dan ampas sagu dalam meningkatkan produktifitas dan serapan Fosfor (P) tanaman okra pada lahan kering. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan, Laboratorium Agroteknologi dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, berlangsung mulai bulan Desember 2017 sampai April 2018.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial dua faktor yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah perlakuan MA yang terdiri dari tiga taraf takaran inokulum yaitu tanpa inokulasi MA (M0),  inokulasi MA 25 g  (M1) dan 50 g (M2) per lubang tanam. Faktor kedua adalah takaran ampas sagu yang terdiri dari lima taraf yaitu tanpa pemberian ampas sagu (S0), pemberian ampas sagu 5 t.ha-1 (S1), 10 t.ha-1 (S2), 15 t.ha-1 (S3) dan 20 t.ha-1 (S4). Data hasil pengamatan dianalisis ragam, dilanjutkan dengan Uji jarak Berganda Duncan (UJBD) jika terdapat pengaruh signifikan. Pengamatan dilakukan terhadap serapan P dan produktivitas tanaman (t.ha-1), dihitung berdasarkan berat buah per tanaman yang diperoleh dari tujuh kali  panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan MA dan ampas sagu mampu meningkatkan produktifitas dan serapan P tanaman okra.Kata kunci: Infeksi akar, inokulum mikoriza arbuskula, kompos ampas sagu
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MANGROVE AVICENNIA LANATA, BRUGUIERA GYMNORRHIZA DAN XYLOCARPUS MOLUCCENSIS SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN MASYARAKAT PESISIR Haristan, Haristan; Analuddin, Analuddin; Sahidin, Sahidin
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.9730

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak buah mangrove (A. lanata, B. gymnorrhiza dan X. moluccensis)  terhadap pertambahan berat badan mencit (M. musculus). Sebanyak 16 ekor mencit dengan berat badan rata-rata 20-30 gram yang berumur 3 bulan dibagi menjadi 4 kelompok dengan 4 kali ulangan. Mencit terlebih dahulu diukur berat badan sebelum perlakuan, selanjutnya pemberian ekstrak buah mangrove selama 14 hari kemudian dipuasakan selama 1 hari kemudian diukur berat badan setelah perlakuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), data dianalisis menggunakan one way anove dengan tingkat kemaknaan 95% atau ? = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa Buah mangrove B. gymnorrhiza dan X. moluccensis efektif meningkatkan berat tubuh mencit lebih tinggi dibandingkan dengan buah A.  Lanata. Rata-rata pertambahan berat tubuh mencit yang dihasilkan pada perlakuan buah B. gymnorrhiza dan X. moluccensis yaitu 15 gram dan buah A. lanata pertambahan berat tubuhnya hanya mencapai 0,75 gram. Kata Kunci : Efektivitas, Buah Mangrove, Bahan Pangan.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (ARACHIS HYHYPOGAEA L.) Mamma, Sarawa; Rahni, Nini Mila; Arma, Makmur Jaya; Halim, Halim; Rahmasari, Winda
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.10563

Abstract

Kacang tanah merupakan komoditas penting sehingga perlu mendapat perhatian serius. Produktivitas kacang tanah di Sultra masih lebih rendah dari produktivitas nasinal. Umumnya petani menanam kacang tanah pada lahan dengan tingkat kesuburan rendah, sehingga diperlukan pemupukan,  khususnya pupuk organik, baik padat maupun cair. Kombinasi Pupuk organik padat dan cair dipandang cocok  untuk meningkatkan produktivitas lahan marginal. Penelitian telah dilakukan pada bulan  Juli sampai  Oktober 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi dan  pupuk  organic cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogea (L.). Penelitian  menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam pola Faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk kandanag yang terdiri atas tanpa pupuk kandang (Ko), pemberian pupuk kandang  5  tha-1  (K1), pemberian pupuk kandang 10 tha=1 (K2), dan pemberian pupuk kandang 15 tha-1 (K3). Faktor kedua adalah pemberian pupuk organic cair yang terdiri atas 4 taraf yaitu tanpa pemberian (C0), pemberian Pupuk organik cair konsentrasi 75 ml L-1 air (C1), konsentrasi 150 ml L-1 (C2), dan konsentrasi 225 ml L-1 (C3). Hasil penelitian diperoleh bahwa Pemberian Pupuk kandang dengan Pupuk organik cair tidak memberikan pengaruh interkasi terhadap tinggi dan diameter batang, akan tetapi Pupuk kandang memberikan pengaruh mandiri yang nyata. Pemberian  pupuk kandang 15 ton ha-1 memberikan pertumbuhan tinggi tanaman dan diameter batang tertinggi. Perlakuan pemberian Pupuk kandang dengan Pupuk organik cair memberikan pengaruh interaksi terhadap luas daun, jumlah polong dan produksi polong (t/ha).Perlakuan pemberian pupuk kandang 10 ton ha-1 dengan Pupuk organik cair konsentrasi 150 ml L-1 air memberikan produksi polong tertinggi (2,65 t ha-1)Kata kunci: Kacang tanah, Pupuk kandang, Pupuk organik cair
Pengendalian Hama Plutella xylostella L. pada Tanaman Kubis yang Ditumpangsarikan dengan Tanaman Tomat Nurmas, Andi; Mallarangeng, Rahayu; Kristianto, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12087

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pola tanam terhadap keberadaan hama dan musuh alami, intensitas kerusakan tanaman kubis dan produktivitas lahan tumpangsari kubis dan tomat. Penelitiandilakukan di Laboratorium Lapangan Kebun Percobaan IIdan Laboratorium Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari, pada bulan April hingga Juni 2018.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 kali ulangan sebagai kelompok sehingga diperoleh 24 unit percobaan, yang terdiri dari monokultur kubis (MK), monokultur tomat (MT), tumpangsari kubis + tomat berjalur (TB) dan tumpangsari kubis + tomat selang-seling (TS). Variabel yang diamati yaitu: (1) intensitas kerusakan daun kubis (%), (2) jenis hama yang ditemukan selama penelitian,  (3) produksi kubis (g), (4) produksi tomat, dan (5) Land Equivalent Ratio (LER).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam tumpangsari kubis + tomat berjalur dan tumpangsari kubis + tomat berselang-seling mampu menekan intensitas serangan hama Plutella xylostella L. danSpodoptera litura. Tumpangsari kubis + tomat berjalur merupakan perlakuan pola tanam terbaik dengan nilai Land Equivalent Ratio (LER) > 1,50. Kata kunci : Jenis hama, Land Equivalent Ratio (LER), Tumpangsari kubis+tomat
RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TIGA VARIETAS TANAMAN JAGUNG YANG DIBERI AGENS HAYATI BIOFRESH DENGAN KOMPOSISI BAHAN ORGANIK YANG BERBEDA Musa, Musril Hakim; Aida, Nur; Khaeruni R, Andi; Wijayanto, Teguh
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.9911

Abstract

Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh perlakuan Bokashi komposisiA dan Bokashi komposisi B terhadap Karakteristik Morfologi Tiga Varietas Tanaman Jagung, dan untuk mengetahui perlakuan yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tiga varietas tanaman jagung hibrida. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Proteksi Tanaman PangandanHortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara, yang berlokasi di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 taraf. Kedua faktor menghasilkan 9 unit petak perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga semua perlakuan terdapat 27 unit petak  percobaan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK).Variabel yang diamati untuk pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang daun dan lebar daun.Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan berbeda nyata pada tanaman jagung hibrida dan salah satu perlakuan yaitu Bokashi komposisi B (B2) memberikan respon terbaik terhadap karakteristik morfologi tanaman jagung.Kata kunci : Bahan organik, Mikroba lokal, Tanaman jagung, Varietas
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG PELARUT PHOSPHATE DARI RIZOSFER GADUNG (DIOSCOREA HISPIDA DENNST) DAN BAMBU (DENDROCALAMUS ASPER) Suleman, Darwis; Sani, Asrul; Ambardini, Sri; Yanti, Nur Arfa; Boer, Dirvamena
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.10564

Abstract

Fosfor (P) merupakan hara utama kedua yang membatasi produksi tanaman, namun ketersediaannya di dalam tanah sangat masalah karena reaksi presipitasi dengan Al+3 dan Fe+3 pada tanah masam atau Ca+2 pada tanah alkalin. Selama beberapa tahun terakhir, pemanfaatan mikroba tanah di anggap sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan P untuk tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang pelarut fosfat dari rizosfer bambu dan gadung. Isolasi kapang pelarut fosfat dilakukan pada kondisi in vitro, melalui serangkaian pengenceran dengan menggunakan media Pikovskaya padat. Hasil penelitian diperoleh dua isolat dari rizosfer gadung dan satu isolat dari rizosfer bambu. Namun, hasil uji kelarutan P hanya satu isolat dari gadung yang menunjukkan zona bening di sekitar koloni. Secara kualitatif, kelarutan P bervariasi antara 2,405 dan 2,052 untuk gadung dan bamboo. Analisis numerik-fenetik mengungkapkan bahwa isolat kapang dari gadung terdeteksi sebagai Talaromyces aculeatus dengan indeks kesamaan 100% dan isolat kapang dari bambu teridentifikasi sebagai Fuzarium proliferatum dengan indeks kesamaan 89,7% dibandingkan dengan kapang acuan.Kata kunci : Asam organik, kapang, phosphate,  pelarut, rizosfer
RESPONS TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L.) TERHADAP APLIKASI BOKASI PLUS PADA LAHAN KERING MARJINAL Irawaty, Rahmah Ekha; Rahni, Nini Mila; Gusnawaty, Gusnawaty; Hasid, Rachmawati
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.9957

Abstract

              Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respon tanaman kedelai terhadap aplikasi bokasi plus pada lahan kering marginal. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan, Desa Watopute, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dari bulan April hingga Juli 2017.  Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dalam pola faktorial. Faktor pertama adalah Varietas (V) yang terdiri dari dua level, yaitu varietas Anjasmoro (V1), dan varietas Dering-1 (V2), sedangkan faktor kedua adalah aplikasi bocation plus yang terdiri dari 5 level yaitu: tanpa bokasi plus (Bo), bokasi plus 3 ton ha-1 (B1), bokasi plus 6 ton ha-1 (B2), bokasi plus 9 ton ha-1 (B3) dan bokasi plus 12 ton ha-1 (B4). Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga ada total 30 unit percobaan. Pertumbuhan tanaman (ILD, LTT dan LAB), komponen hasil dan hasil panen dianalisis dengan varian univariat (Anova) pada tingkat signifikan 5%. Untuk membedakan efek perlakuan rata-rata dari setiap respons, uji Duncan diterapkan pada tingkat signifikansi yang signifikan ? = 0,05. Untuk menjelaskan hubungan antara serapan N dan berat kering tanaman serta hubungan antara serapan P dan produksi tanaman dilakukan dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi varietas kedelai dan aplikasi bokasi plus pada lahan kering marginal berpengaruh terhadap respon pertumbuhan tanaman, sebagian besar komponen hasil dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro dan Dering-1, aplikasi bokasi plus independen berpengaruh pada LTT tanaman kedelai, dosis bokasi ditambah 12 t ha-1 memberikan hasil tertinggi tanaman di varietas Anjasmoro 1,54 t ha-1 sedangkan pada varietas Dering-1 hasil tertinggi 1,67 ha-1 diperoleh oleh tanaman diberikan bokasi plus 9 t ha-1.Kata kunci: Bocation plus, komba-komba, pupuk kandang, unggas lahan kering marginal, kedelai dan.
HUBUNGAN KESUBURAN TANAH DENGAN HASIL BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DI SULAWESI TENGGARA Arsana, Made Widana; Tufaila, M.; Syaf, Hasbullah; Rakian, Tresjia C.
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.9676

Abstract

Sulawesi Tenggara merupakan provinsi dengan luas areal perkebunan kakao terbesar kedua di Indonesia, setelah Sulawesi Tengah. Informasi tentang hubungan kesuburan tanah dengan hasil biji kakao di wilayah ini masih sangat terbatas. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi hubungan kesuburan tanah dengan hasil biji kakao dan untuk mengetahui karakteristik tanah yang paling berpengaruh dan menjadi pembeda terhadap hasil biji kakao di daerah ini. Penelitian dilaksanakan di tiga kabupaten (i.e. Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur, dan Kolaka Utara. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei. Sampel tanah diambil secara komposit (lima komposit per UPS/unit pengambilan sampel) sampai kedalaman 30 cm. Jumlah UPS adalah 48 yang masing-masing berukuran 100 x 100 m. Karakteristik tanah yang dianalisis adalah tekstur tanah, kandungan C-organik, N-total, rasio C:N, pH, K2O, P2O5, Ca, Mg, K, Na, alkalinitas, jumlah basa, KTK, kejenuhan basa, Al, dan kejenuhan Al. Analisis korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik tanah dengan hasil biji kakao. Hasil analisis menunjukkan hasil biji kering kakao secara signifikan (P<0.05) berkorelasi positif dengan pH, K2O, P2O5, Ca, jumlah basa, dan KTK tanah. Karakteristik tanah yang paling berpengaruh dan menjadi pembeda terhadap hasil biji kakao adalah kandungan Ca dan K2O, dengan persamaan regresi: Y = 78,65Ca +13,17K2O +292,41 (R2=0,27).Kata kunci: hasil biji, kakao, kesuburan tanah, korelasi