cover
Contact Name
Rachmawati Hasid
Contact Email
rhasid64@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bulpenagr@uho.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Berkala Penelitian Agronomi
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 20899858     EISSN : 25023314     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Berkala penelitian agronomi adalah media penyebaran hasil-hasil penelitian ilmiah interdisipliner agronomi pertanian, yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan peneliti serta pemerhati Agronomi dengan misi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional.
Arjuna Subject : -
Articles 74 Documents
PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA HIDROPONIK PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK ORGANIK PLUS CAIR DAN ANORGANIK AB MIX Zahrima, Zahrima; Sutariati, Gusti Ayu Kade; Rakian, Tresjia C.
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.9958

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan campuran pupuk organik plus cair dan pupuk anorganik AB mix terhadap pertumbuhan tanaman selada pada sistem hidroponik. Penelitian di laksanakan di Desa Jati Bali Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5perlakuan yaitu:P0 (AB mix 100%/Kontrol),  P1  (Pupuk organik plus cair 100%), P2 (AB mix  25 %  + Pupuk organik  plus cair 75%), P3 (AB mix  50% + Pupuk organik plus cair  50%), P4 (AB mix  75% + Pupuk organik  plus cair 25%). Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat  15 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam  dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata pada ? 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi campuran pupuk organik plus cair dan pupuk anorganik AB mix berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman  selada pada sistem hidroponik. Aplikasi campuran pupuk organik plus cair 25%, pupuk anorganik AB mix 75% dan campuran pupuk organik plus cair 50%, pupuk anorganik AB mix 50% mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.Dengan mempertimbangkan efisiensi biaya produksi, aplikasi pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada dalam sistem hidroponik  disarankan menggunakan campuran pupuk organik plus cair 50% dan pupuk anorganik AB mix 50%.Kata Kunci: Pupuk organik plus cair, pupuk anorganik, selada
KARAKTERISTIK PRODUKSI DAN PENDAPATAN PENGOLAH SAGU (METROXYLON SPP.) PADA AGROEKOLOGI TANAMAN SAGU YANG BERBEDA DI KOTA KENDARI Adawiyah, Robiatul; Dirgantoro, Muhammad Arief
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.10569

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) jenis-jenis tanaman sagu di daerah pesisir pantai dan daerah rawa; (2) Produksi masing-masing jenis sagu pada kedua agroekosistem tersebut, dan (3) Pendapatan dari pengolahan  sagu.  Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tononggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari bulan Maret sampai September 2019. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskripsi dengan teknik pengambilan sampel secara selektif.  Penentuan pengambilan sampel dilakukan setelah peninjauan lokasi penelitian dan lokasi tersebut memenuhi kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Lokasi penelitian terletak di kawasan pasang surut dekat laut (PSDL) dan daerah rawa yang tidak terpengaruh air laut.  Kriteria pengambilan sampel adalah pohon sagu siap panen. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis sagu yang terdapat di lokasi penelitian baik pada daerah pesisir maupun daerah rawa adalah Molat/Roe (Metroxylon sagu Rottbol), Tuni/Runggamanu (Metroxylon rumphii Martius) dan Rotan/Rui (Metroxylon micracanthum Martius).  Umur sagu pada saat panen sama pada kedua agroekosistem tersebut yaitu antara 9-12 tahun, umur panen dipengaruhi oleh jenis tanaman sagu. Bobot batang produktif tanaman sagu Tuni/Runggamanu pada daerah pasang surut rata-rata 1 159,07 ? 1 311,50 kg per pohon dan produksi sagu berkisar antara 250.00-300,00 kg per pohon, dengan kadar sagu antara 21,57-23,76 %.  Pada daerah rawa, bobot batang produktif tanaman sagu Tuni/Runggamanu rata-rata 1 269,46-1 297,53 kg per pohon dan produksi sagu berkisar antara 284,15-343,10 kg per pohon dengan kadar sagu berkisar antara 22,38-26,44 %.  Jenis sagu Molat/Roe, bobot batang produktif tanaman pada daerah pasang surut rata-rata 1 531,54 ? 1 875,64 kg per pohon dan produksi sagu berkisar antara 450 kg per pohon, dengan kadar sagu antara 29,38 %.  Pada daerah rawa, bobot batang produktif tanaman sagu Molat/Roe rata-rata 1 875,64kg per pohon dan produksi sagu sebesar 582,73 kg per pohon dengan kadar sagu 31,23%.  Pendapatan dari pengolahan sagu sebesar Rp. 912.500,- per pohon sagu.Kata kunci: Agroekosistem, karakteristik, pendapatan, produksi, sagu (Metroxylon spp.)
Pengaruh Bahan Organik terhadap Spora Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Tanah, dan Potensi Tanahnya Sebagai Sumber Inokulum Fahyu Sanjaya, Muhammad; Harjoni Kilowasid, Laode Muhammad; Sabaruddin, Laode; Sulaeman, Darwis; Nurmas, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12938

Abstract

Penambahan bahan organik dapat mengubah kondisi dan populasi spora mikoriza arbuskular di tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh campuran berbagai jenis bahan organik terhadap kepadatan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dalam tanah, dan potensi tanahnya sebagai sumber inokulum spora FMA. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini adalah campuran tiga jenis bahan organik dengan komposisi (berat / berat), yaitu: B1 (25% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B2 (50% serasah pagkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B3 (25% serasah pangkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B4 (50% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 0% bagassagu), B5 ( 50% serasah pangkasan daun gamal + 0% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B6 (0% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), dan setiap perlakuan diulang tiga kali, dan pengacakan mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan organik memiliki pengaruh signifikan terhadap total spora AMF dalam tanah, dengan kepadatan total tertinggi yang terjadi pada perlakuan B4. Tanaman tertinggi pada umur tanam 4 MST, 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi pada perlakuan B0. Ukuran diameter batang terbesar pada bibit 6 MST terjadi pada perlakuan B6. Luas daun terlebar dari semua usia 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi dalam perlakuan B0. Sementara itu, efek pada jumlah daun, jumlah spora mikoriza di tanah semai, dan persentase infeksi FMA akar tidak signifikan. Disimpulkan bahwa komposisi campuran berbagai jenis bahan organik mempengaruhi kepadatan total spora FMA dalam tanah. Kehadiran serasah pangkasan daun gamal dalam campuran jenis bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah dapat memicu kemampuan infektivitas dari inokulum spora FMA yang terbawa dalam tanah tersebut ke akar bibit kakao. Kata Kunci: Infektif, inokulum, mikoriza, tipe bahan organic
Pengaruh Pupuk Organik MOF terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo (Oryza zativa L.) Kultivar Rantepera pada Sistem Tanam yang Berbeda Kule, Gabriel; Pasolon, Yulius B.; Afa, La Ode
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik MOF terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo kultivar rantepera pada sistem tanam yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pombulaa Jaya kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan yang terletak pada kordinat 04000’4.59”S-122031’40.9”E dengan ketinggian tempat ± 13,33  m dpl. dan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo yang dilaksanakan  dari bulan Desember 2018 sampai Mei  2019. Penelitian ini menggunakan rancangan  petak terbagi dalam pola racangan acak kelompok (RAK).   Sistem tanam (T) sebagai petak utama yaitu sistem tanam langsung (T1) dan sistem tanam pindah (T2). Pupuk organik MOF (M) sebagai anak petak yaitu tanpa pupuk MOF (M0), pupuk MOF 5 t.ha-1 (M1) dan pupuk MOF 7 t.ha-1 (M2). Perlakuan ini terdiri dari 6 kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan.  Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas  daun (cm-2), umur berbunga, umur panen,  panjang  malai (cm) per rumpun, total gabah per malai (butir), jumlah gabah isi per malai (butir), jumlah gabah hampa per malai (butir), bobot 1000 butir gabah (g), bobot gabah perumpun (g) dan produksi per hektar (t.ha-1). Data pengamatan dianalisis ragam, jika terdapat pengaruh nyata dan pengaruh sangat nyata dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sistem tanam dan pupuk organik MOF 821 berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil dua kultivar tanaman padi gogo. Mandiri sistem tanam langsung dapat meningkatkan produksi tanaman dibandingkan dengan sistem tanam pindah dan pupuk MOF dosis 7 t.ha-1  lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.                                   Kata kunci: pupuk MOF 831, kultivar  rantepera, sistem tanam pindah.
Respon Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Pemberian Biochar dan MOL. Adam, Sitti Putri Fitriah Madjidir; Bahrun, Andi; Alwi, La Ode
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.13314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan pemberian biochar dan larutan MOL terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao. Penelitian di laksanakan di rumah kaca pada Laboratorium Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, pada bulan Juni sampai bulan November tahun 2019. Dengan menggunakan  metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Faktor pertama adalah Biochar Kulit Buah Kakao (B) yang terdiri dari 3 (tiga) taraf, yaitu tanpa biochar kulit buah kakao (B0), biochar kulit buah kakao 30 g/polybag (B1), biochar kulit buah kakao 60 g/polybag (B2). Sedangkan faktor kedua adalah Mikro Organisme Lokal (MOL) (M) dari bonggol pisang, rebung bambu dan sabut kelapa  yang terdiri dari 3 (tiga) taraf, yaitu tanpa MOL (M0), MOL 40 ml/polybag(M1),  MOL 80 ml/polybag(M2). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 unit percobaan. Data hasil pengamatan di alanalisis dengan analisis ragam, di lanjutkan dengan uji UJBD jika terdapat pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan biochar dan larutan MOL berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao yang ditunjukkan dengan peningkatan tinggi tanaman, dan berpengaruh sangat nyata terhadap berat basah akar,  berat kering tajuk dan akar serta panjang akar. Interaksi Pemberian perlakuan biochar 30 g/polybag dan larutan MOL 80 ml/polybag mampu meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman kakao dibandingkan dengan kontrol.
Pertumbuhan dan hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering Marginal dengan aplikasi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk Kotoran sapi Hasid, Rachmawati; Arma, Makmur Jaya; Nurmas, Andi; Sadar, Sadar
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.9082

Abstract

Budidaya tanaman pada lahan marginal mengalami berbagai tantangan terkait tingkat kesuburan yang rendah dan seringkali memiliki sifat fisik dan biologi tanah yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini, input teknologi berupa pemanfaatan bahan organik dan pupuk hayati sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mempelajari sejauhmana pengaruh mikoriza arbuskula indigenous dan pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut lokal Ereke di Lahan kering marginal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari. Rancangan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial. Faktor pertama adalah inokulasi mikoriza arbuskula (MA) yang terdiri dari 2 (dua) taraf yaitu tanpa inokulasi (M0) dan inokulasi MA 50 g per lubang tanam (M1). Faktor kedua adalah pemberian pupuk kotoran sapi yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu tanpa pupuk (K0), menggunakan pupuk kotoran sapi 2,5 t. ha-1 (K1), 5 t. ha-1 (K2), 7,5 t. ha-1 (K3), 10 t. ha-1 (K4), dan 12,5 t. ha-1 (K5). Dari dua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan yang ditempatkan dalam tiga kelompok sehingga seluruhnya terdapat 36 unit percobaan. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi inokulasi mikoriza arbuskula dengan pupuk kandang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pada lahan marginal. Perlakuan terbaik diperoleh pada inokulasi MA 50 g per tanaman dengan takaran pupuk kandang 12,5 t. ha-1 .Kata kunci : Indigenous, jagung pulut, lokal Ereke.
RESPON VARIETAS PADI TERHADAP KEPADATAN POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.) Samrin, Samrin; Taufik, Muhammad; Rahayu M, Rahayu M
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.15883

Abstract

Serangan hama WBC dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi petani. Intensitas serangan dapat mencapai lebih dari 90% atau gagal panen (hopperburn). Penanaman padi Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW) merupakansalah satu upaya penanganan hama WBC. Oleh karena itu tujuan penelitian  adalah mengevaluasi respon pertumbuhan dan intensitas serangan WBC pada tiga varietas padi yang diinvestasi dengan tingkat kepadatan populasi yang berbeda. Penelitian didesain dalam pola faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Petak Terpisah (RPT) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama Varietas sebagai petak utama (PU) yang terdiri atas tiga taraf yaitu Inpari 33 (V1), Tarabas (V2), dan Mekongga (V3). Faktor kedua tingkat kepadatan populasi WBC sebagai anak petak (AP) yang terdiri atas lima taraf yaitu lima ekor WBC (P1), 10 ekor WBC (P2), 15 ekor WBC (P3), 20 ekor WBC (P4) dan kontrol tanpa populasi WBC (P0). Setiap perlakuan diulang tiga  kali sehingga total unit percobaan ada 45 pot. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, dan Intensitas serangan WBC. Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi antara semua variabel yang diamati. Semakin tinggi jumlah serangga yang diinvestasi maka semakin rendah tinggi tanaman 86,00 cm pada kombinasi varietas Mekongga dengan jumlah 20 ekor WBC/rumpun, sebaliknya kombinasi varietas Tarabas dengan tanpa investasi WBC memberikan respon tinggi tanaman tertinggi. Sebaliknya pada variabel jumlah anakan varietas Tarabas dengan 20 ekor WBC/rumpun menghasilkan jumlah anakan terendah 5,33 anakan. sedangkan kombinasi inpari-33 tanpa WBC menghasilkan jumlah anakan tertinggi 12,33 anakan. Intensitas serangan WBC yang tertinggi terjadi pada kombinasi varietas Tarabas dengan jumlah WBC 20 ekor/rumpun  yang mencapai 45%. Hal yang menarik terjadi pada kombinasi Inpari-33 dengan 10 WBC/rumpun intensitas serangan 0% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, sebaliknya dua  varietas lainnya yang diuji menunjukkan adanya intensitas serangan WBC meskipun masih sangat rendah. Nampaknya varietas Inpari-33 memberikan respon pertumbuhan yang lebih baik ketika diinvestasi dengan WBC, sedangkan varietas Terabas memberikan respon pertumbuhan yang rendah serta tingkat serangan WBC paling tinggi. Kata Kunci: Padi, Kepadatan populasi, WBC, intensitas serangan,
Respon Pertumbuhan Tanaman Seledri terhadap Pemberian Ekstrak daun Kirinyu (Chromolaena odorata) Ellya, Hikma; Rosidah, Siti; Apriani, Rila Rahma; Mulyawan, Ronny
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.19182

Abstract

Seledri memang memiliki banyak manfaat selain sebagai penambah bumbu masakan dapat dimanfaatkan sebagai obat jika seledri dibudidayakan secara organik tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia dalam pelaksanaan budidaya. Gulma kirinyu dikenal sebagai pengganggu tetapi, terdapat unsur hara yang diperlukan bagi tanaman khususnya seledri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman seledri terhadap pemberian ekstrak daun kirinyu.  Percobaan ini menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor yang akan diteliti adalah konsentrasi pemberian ekstrak daun kirinyu yang terdiri dari d0 = Tanpa pemberian ekstrak kirinyu; d1 = Pemberian ekstrak kirinyu 0,5 ml l-1; d2 = Pemberian ekstrak kirinyu 1 ml l-1; d3 = Pemberian ekstrak kirinyu 1,5 ml l-1; d4 = Pemberian ekstrak kirinyu 2 ml l-1. Hasil menunjukan bahwa tanaman seledri memberikan respon nyata terhadap pemberian ekstrak daun kirinyu. Hasil menunjukkan bahwa belum terdapat konsentrasi ekstrak daun kirinyu optimal yang menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri yang terbaik, tetapi dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak daun kirinyu menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa pemberian ekstrak daun kirinyu.
Insidensi Penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) dan Kepadatan Populasi Serangga Vektor Diaphorina citri pada Tanaman Jeruk di Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan Ratu, Serli; Taufik, Muhammad; Khaeruni, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.13854

Abstract

Jeruk keprok siompu merupakan salah satu tanaman unggulan Sulawesi Tenggara. Produktivitas jeruk keproksiompu semakin menurun karena adanya gangguan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) yang disebabkanLiberobacter asiaticum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat insidensi penyakit CVPD dan populasiserangga vektor Diaphorina citri di Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara. Pengamatandilakukan di empat desa lokasi pertanaman jeruk keprok Siompu, yaitu Desa Kaimbulawa, Waindawula, Batu Awu danTongali. Variabel yang diamati adalah kondisi pertanaman jeruk, gejala penyakit CVPD, insidensi penyakit CVPD danpopulasi serangga vektor D. citri. Data yang diperoleh dianalisis dengan tabulasi sederhana. Rata-rata kejadianpenyakit CVPD di Desa Kaimbulawa sebesar 74,45%, di Desa Waindawula sebesar 56,52%, di Desa Batu Awu sebesar4,45% dan di Desa Tongali sebesar 6,65%. Serangga vektor D. citri ditemukan di dua lokasi pengamatan yakni di DesaKaembulawa dengan rata-rata populasi 4,11 ekor/pohon dan di Desa Waindawula dengan rata-rata populasi 1,06ekor/pohon.Kata kunci :CVPD, Diaphorina citri, Liberobacter asiaticum, Jeruk Keprok Siompu
Evaluasi Viabilitas dan Patogen Terbawa Benih Jagung pada Perlakuan Fisik dan Kimia Ramdan, Evan Purnama; Arti, Inti Mulyo; Risnawati, Risnawati
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.14900

Abstract

Benih merupakan salah satu bahan tanam penting dalam teknologi produksi pertanian.Oleh karena itu kualitas benih secara genetik, fisiologik, dan fisik perlu diperhatikan secara seksama. Kualitas benih dapat dilihat dari viabilitas benih untuk tumbuh normal menjadi individu tanaman baru. Penelitian bertujuan mengevaluasi viabilitas dan patogen yang menginfeksi benih jagung dengan perlakuan fisik dan kimia. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial yang terdiri dari 10 perlakuan meliputi 1) perlakuan fisik dengan cara dipanaskan dengan pada suhu 40 oC microwave selama 10, 20, 30, 40 detik dan tanpa pemanasan sebagai kontrol, 2) perlakuan kimia dengan cara perendaman benih pada fungisida berbahan aktif difenokonazol selama 15 menit pada konsentrasi 0,5%, 1%, 2%, 3%, dan perendaman dengan aquades sebagai kontrol. Benih yang telah diberi perlakuan ditanam menggunakan teknik growing on test. Kemudian diinkubasi selama satu minggu. Daya kecambah dan pertumbuhan patogen diamati pada akhir inkubasi. Patogen yang menginfeksi kemudian diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fisik menunjukkan viabilitas benih paling baik (100%) dibandingkan perlakuan kimia. Pengaruh perlakuan kimia difenokonazol dengan konsentrasi 3% menurunkan daya infeksi patogen tular benih sebesar 82% dibandingkan dengan kontrol. Patogen yang teridentifikasi terbawa benih jagung yaitu Aspergillus sp., Fusarium sp. dan Rhizofus sp. Kata Kunci : Aspergillus, Fusarium, mutu benih, perlakuan benih, Rhizofus sp.