cover
Contact Name
Rachmawati Hasid
Contact Email
rhasid64@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bulpenagr@uho.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Berkala Penelitian Agronomi
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 20899858     EISSN : 25023314     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Berkala penelitian agronomi adalah media penyebaran hasil-hasil penelitian ilmiah interdisipliner agronomi pertanian, yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan peneliti serta pemerhati Agronomi dengan misi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional.
Arjuna Subject : -
Articles 74 Documents
Pengaruh Biochar Kulit Buah Kakao dan Berbagai Agens Hayati Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Arham, Arham; Bahrun, Andi; Karimuna, La; Rakian, Tresjia Corina; Gusnawaty H.S., Gusnawaty H.S.
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.14763

Abstract

The use of cocoa pod husk biochar and various biological agents in the planting medium significantly increased the growth of cocoa seedlings. The research was conducted using a Randomized Block Design (RBD) with a Split Plot pattern.  The main factors consisted of 2 (two) treatment levels, namely: B0 (without biochar of cocoa pod skin) and B1 (15 g of cocoa pod husk biochar), while the child factors consisted of 4 (four) treatment levels, namely: A0 (without biological agents), M (arbuscular mycorrhiza 15 g), MR (arbuscular mycorrhizae 15 g + 15 ml rhizobacteria) and MT (arbuscular mycorrhizae 15 g + Trichoderma sp. 15 ml), so that there are 8 (eight) treatment combinations, namely: B0A0 (without biochar and without biological agents), B0M (without cocoa pod husk biochar + arbuscular mycorrhizae 15 g), B0MR (without cocoa pod husk biochar + arbuscular mycorrhizae 15 g + rhizobacteria 15 ml), B0MT (without cocoa pod husk biochar + arbuscular mycorrhiza 15 g + Trichoderma sp. 15 ml), B1A0 (cocoa pod husk biochar 15 g + without biological agents), B1M (cocoa pod husk biochar 15 g + arbuscular mycorrhizae 15 g), B1MR (cocoa pod husk biochar 15 g + arbuscular mycorrhizae 15 g + rhizobacteria 15 ml), B1MT (cocoa pod husk biochar 15 g + arbuscular mycorrhizae 15 g + Trichoderma sp. 15 ml), which repeated 4 (four) times so that there are 32 experimental units.  The variables observed were plant height, total leaf area, number of leaves, root length, root dry weight, shoot dry weight. The results showed that the interaction of cocoa pod husk biochar and biological agents had no significant effect on the growth of cocoa seedlings. Application of cocoa pod husk biochar 15 g/polybag had a significant effect in increasing the growth of cocoa seedlings compared to without cocoa pod husk biochar, while the application of biological agents was shown in the 15 g arbuscular mycorrhizae + Trichoderma sp. 15 ml / polybag has a very significant effect on increasing the growth of cocoa seedlings compared to without biological agents.Keywords:  Biochar, arbuscular  mycorrhizal, nutrient uptake.
RESPON BIBIT KAKAO TERHADAP SUNGKUP PLASTIK BERWARNA DAN ENTRES KLON KAKAO PADA METODE SAMBUNG PUCUK Mundu, Awal; Muhidin, Muhidin; Nurmas, Andi; Suaib, Suaib; Sarawa, Sarawa
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.16060

Abstract

Metode sambung merupakan teknik perbanyakan yang paling sederhana dan singkat produksinya. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh entres klon kakao dan plastik sungkup terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Perlakuan terdiri dari warna pelastik sungkup (sungkup bening, sungkup merah, sungkup kuning, dan sungkup ungu) dan entres klon kakao (MCC-02, Sulawesi 1, dan Sulawesi 2). Perlakuan diulang tiga kali mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukan interaksi entres klon kakao dan plastik sungkup pada pengamatan tinggi tunas, jumlah daun, diameter batang, luas daun, berat basah dan berat kering tidak berpengaruh signifikan. Perlakuan entris klon kakao yang berpengaruh signifikan hanya pada kemunculan tunas dan luas daun 15 HSBS. Pengamatan klorofil a menghasilkan perlakuan tertinggi yaitu P3E2, sedangkan klorofil b dan total klorofil menghasilkan perlakuan tertinggi sama yaitu P1E1. Disimpulkan untuk pertumbuhan tanaman, interaksi terbaik dihasilkan oleh perlakuan P2E2 (Sungkup kuning + Entris Klon Sulawesi 1), walaupun pengaruhnya tidak berbeda nyata namun perlakuan ini memiliki potensi menjadi perlakuan terbaik karena merupakan perlakuan dengan nilai tertinggi pada pengukuran luas daun, jumlah daun, dan tinggi tunas. Sedangkan pengaruh interaksi sungkup plastik berwarna dan entres klon kakao untuk klorofil menghasilkan perlakuan terbaik yakni P1E1 (Plastik Sungkup Merah + Entres Klon MCC-02) dengan Klorofil b dan total klorofil tertinggi.
Efektivitas Pupuk Bokashi dan Beberapa Ekotipe terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah pada Lahan Kering di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan Yahya, Suyati; Ray Sadimantara, I Gusti; Rahni, Nini Mila; Sabaruddin, Laode; Halim, Halim
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12789

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara ekotipe kacang tanah lokal Muna dan pupuk bokashi terhadap pertumbuhan kacang tanah pada lahan kering di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan.Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan.Analisis  laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari. Penelitian ini berlangsung pada Bulan Februari sampai Bulan April 2019.Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dua faktor yaitu faktor pertama adalah ekotipe kacang tanah dan faktor kedua adalah pupuk bokashi.Parameter yang diamati yaitu laju tumbuh relatif, indeks luas daun dan laju asimilasi bersih.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi antara ekotipe kacang tanah lokal Muna dan pupuk bokashi terhadap laju tumbuh relatif umur 49-56 HST, indeks luas daun pada umur 49-56 HST dan laju asimilasi bersih umur 35-56 HST. Kata kunci : ekotipe kacang tanah lokal muna, pupuk bokashi.
Karakterisasi Morfologi Phytophthora Asal Cabai dan Seleksi Ketahanan Enam Genotipe Cabai Rawit (Capsicum frutescens) terhadap Penyakit Busuk Akar Wartono, Wartono; Kirana, Rinda
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.15175

Abstract

Penyakit busuk akar yang disebabkan oleh Phytophthora capsici merupakan penyakit yang sering dijumpai padatanaman cabai rawit. Identifikasi patogen penyebab penyakit dan penyediaan varietas tahan merupakan hal penting yangperlu dilakukan untuk menentukan tindakan pengendalian yang tepat. Penelitian bertujuan mengkarakterisasiPhytophthora asal cabai dan mengevaluasi ketahanan enam genotipe cabai rawit terhadap dua isolat Phytophthora.Phytophthora diisolasi dari dua lokasi tanaman cabai di Jawa Barat. Karakter yang diamati adalah bentuk koloni,sporangia, papila, sporangiofor, dan tipe kawin. Genotipe cabai rawit yang dievaluasi terdiri dari 5 kultivar dan 1 galur.Inokulasi dilakukan pada tanaman berumur 5 minggu dengan menyiramkan 5 mL suspensi zoospora dengan kerapatan2000 zoospora/mL di sekitar perakaran. Pengamatan insidensi dan keparahan penyakit mulai dilakukan pada 3 sampaidengan 37 hari setelah inokulasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa isolat Phytophthora yang dikarakterisasimempunyai kemiripan morfologi dengan P. capsici. Isolat B1 menunjukkan tingkat virulensi lebih tinggi dibandingkandengan isolat PCB5.1. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa kultivar Lokal Lembang dan Midun bereaksi tahanterhadap Phytophthora isolat B1 dan PCB5.1. Sementara kultivar Madun dan Tripang hanya tahan terhadap isolatPCB5.1.Kata kunci: busuk akar, cabai, evaluasi ketahanan, Phytophthora
Analisis Neraca Air Lahan untuk Perencanaan Waktu Tanam Tanaman Pangan pada Lahan Kering di Kabupaten Kolaka Yunatas, Aris; Sabaruddin, Laode; Madiki, Abdul
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.14441

Abstract

Waktu dan pola tanam yang tepat  di suatu wilayah sangat penting diketahui untuk mempertahankan produktivitas tanaman dalam kondisi air yang terbatas (defisit). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkajilama periode waktu  surplus dan defisit pada lahan kering (2) mengkaji waktutanam yang tepatuntuktanamanpangan pada lahankeringberdasarkananalisisneraca air lahan di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka khususnya di Kecamatan Toari, Kecamatan Polinggona, Kecamatan Watubangga dan kecamatan Tanggetada,  mulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2020. Metode yang digunakan adalah metode tumpang tindih (overlay) antara penyebaran rata-rata curah hujan dasarian dengan evapotranspirasi potensial, kebutuhan air tanaman dan neraca air lahan. Hasil analisis neraca air lahan dapat diketahui bahwa kabupaten Kolaka mengalami periode surplus air yaitu pada bulan Februari dasarian ketiga sampai bulan Juni dasarian kedua, sedangkan periode defisit air terjadi pada bulan Juni dasarian ketiga sampai bulan November dasarian kedua. Kabupaten Kolaka hanya dapat sekali waktu penanaman, periode waktu tanam yang sesuai analisis neraca air lahan adalah bulan Februari dasarian ketiga sampai bulan Juni dasarian kedua.
Analisis Hubungan Ketersediaan Unsur Hara dengan Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada Tanaman Kakao Rukia, Wa; Bande, La Ode Santiaji; Gusnawaty HS, Gusnawaty HS
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.16437

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) dan menganalisis unsur hara yang berpengaruh terhadap intesitas dan keparahan penyakit vascular streak dieback (VSD) yang disebabkan oleh Oncobasidium theobromae. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan November 2020 di lahan perkebunan kakao di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggaradan Laboratorium Biomolekuler Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan survei pada pertanaman kakao untuk pengamatan intesitas dan keparahan penyakit serta pengambilan sampel tanah.Variabel yang diamati adalah intesitas dan keparahan penyakit di lapang, analisis sifat kimia tanah dan kadar unsur hara. Hasil penelitian menunjukan intesitas penyakit VSD di lapang berkisar 10 – 100%, keparahan penyakit VSD di lapang 2,5 – 95%. Unsur hara yang berpengaruh langsung meningkatkan intesitas penyakit VSD adalah P-tersedia. Unsur hara yang berpengaruh langsung menurunkan intesitas penyakit VSD adalah N-total dan K-tersedia. Unsur hara yang berpengaruh langsung meningkatkan keparahan penyakit VSD adalah P-tersedia dan N-total. Unsur Hara yang berpengaruh langsung menurunkan keparahan penyakit VSD adalah K-tersedia.Kata Kunci: Oncobasidium theobromae, penyakit VSD, unsur hara
Respon Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.) terhadap Solum Dangkal (Studi Kasus: Kabupaten Kutai Timur) Noviana, Githa; Ardiani, Fani
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.13196

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman solum terhadap produksi tandan buah segar kelapa sawit (TBS). Penelitian dilakukan di PT. SSG pada blok tanaman menghasilkan tahun tanam 2014 yang terletak di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Data penelitian adalah data produksi TBS mulai dari bulan Januari 2018 hingga Desember 2019 pada kedalaman solum 30 cm, 60 cm, dan 80 cm. Analisis data menggunakan metode regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kedalaman solum terhadap produksi TBS. Nilai R Square menunjukkan angka 0,632, yang artinya pengaruh kedalaman solum sebesar 63,2% terhadap produksi TBS. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa produksi TBS kelapa sawit tertinggi per hektar ditemukan pada kedalaman solum lebih dari 80 cm, sedangkan pada solum dangkal menunjukkan penurunan produksi TBS. Dengan demikian, kedalaman solum yang baik untuk tanaman kelapa sawit lebih dari 80 cm, di mana perkembangan akar dan penyerapan nutrisi lebih efektif yang berdampak pada produksi tanaman.
Aplikasi Mulsa Daun Pisang dan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Nurmas, Andi; Adawiyah, Robiatul; Harjoni KW, Laode Muh.; Rakian, Tresjia Corina; Leomo, Sitti; Nurhalimah, Sitti
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.15176

Abstract

Rendahnya produktivitas tanaman cabai di Sulawesi Tenggara disebabkan kesuburan tanah yang rendah danketersediaan air yang terbatas akibat perubahan iklim terutama pada musim kemarau. Tanah-tanah di Sulawesi Tenggaradidominasi tanah marginal sehingga menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan dan produksi tanaman. Salahsatu upaya yang dapat dilakukan dengan teknologi pemulsaan dan pemberian pupuk organik cair. Tujuan penelitianuntuk mengetahui pengaruh mulsa daun pisang dan POC bonggol pisang dalam meningkatkan pertumbuhan tanamancabai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Kebun Percobaan II Fakultas Pertanian UHO. yangberlangsung bulan Mei-Agustus 2019. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) polafaktorial. Faktor I adalah mulsa daun pisang (M) terdiri atas 3 taraf yaitu kontrol (M0), Mulsa daun pisang 2 kg perpetak(M1) dan Mulsa daun pisang 4 kg perpetak (M2). Faktor II adalah POC bonggol pisang yang terdiri atas 3 taraf yaitukontrol (P0), POC 10 ml Lˉ1 air (P1) dan POC 20 ml Lˉ1 air (P1). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan masing-masingdiulang 3 kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlahcabang primer, jumlah cabang sekunder dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mulsadaun pisang dan pupuk organik cair (POC) bonggol pisang memberikan respon berbeda terhadap variabel pertumbuhantanaman cabai, baik secara mandiri maupun interaksi antar perlakuan.Kata Kunci: Mulsa Daun Pisang, Pupuk Organik Cair (POC) bonggol pisang, Tanaman Cabai
Adaptasi Beberapa Varietas Padi Gogo Di Bawah Naungan Kelapa Dalam Karimuna, Siti Rahmah; Raharjo, Didik; Nugroho, Cipto
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.9727

Abstract

Tanaman pangan khususnya padi, selama ini ditanam lebih dominan pada lahan sawah, sedangkan pada lahankering pemanfaatannya belum optimal. Maka dinilai penting untuk meningkatkan pemanfaatan lahan kering untukusahatani padi gogo (Oryza sativa L.). Pemanfaatan lahan kering untuk padi gogo (Oryza sativa L.) dapat dilakukandengan memanfaatkan lahan perkebunan kelapa dalam (Cocos nucifera L). Tujuan dari penelitian ini yaitu untukmengidentifikasi VUB padi gogo yang adaptif pada lahan dibawah tegakan kelapa dalam. Penelitian ini dilaksanakanpada lahan milik petani seluas 2 ha di Desa Ataku, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan Propinsi SulawesiTenggara dan dilaksanakan pada musim kemarau (MK) bulan Mei sampai dengan Oktober 2018. Kajian menggunakanrancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 ulangan (lahan petani sebagai ulangan) dengan luas masing-masing yaitu 0,5ha dan empat perlakuan varietas padi gogo yang terdiri dari 3 VUB (varietas unggul baru) padi gogo yaitu InpagoUnsoed 1, Inpago 8, Inpago 12 serta varietas Dodokero yang sering ditanam petani setempat yang digunakan sebagaipembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VUB Inpago 12 juga dapat beradaptasi pada lahan yang ternaungikelapa dalam (Cocos nucifera L.) yang ditunjukkan dengan pertumbuhan dan hasil panen lebih tinggi dari varietas padigogo yang lain dengan produktivitasnya mencapai 3,45 ton/ha GKG.Kata kunci : Lahan kering, Inpago 12, Konawe Selatan, Adaptif
Evaluasi Perkembangan Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium maydis) sebagai Penyakit Utama Tanaman Jagung Hibrida pada Tiga Sistim Pemupukan yang Berbeda Basoka, Sri Wahyuni; Khaeruni, Andi; Taufik, Muhammad
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.19259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) sebagai penyakit utama tanaman jagung hibrida pada tiga sistim pemupukan yang berbeda. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan sistem pemupukan yang berbeda. Variabel yang diamati adalah keparahan penyakit (KP), Luas Daerah di Bawah Kurva Perkembangan Penyakit (LDBKPP) dan laju tumbuh relatif (LTR). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan metode analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata pada α 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem pemupukan yang berbeda berpengaruh terhadap perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan. Sistem pemupukan yang mengkombinasikan 75% pupuk organik plus agens hayati Biofresh dengan 25% pupuk anorganik NPK dari dosis anjuran memberi respon terbaik terhadap ketahananan terhadap penyakit hawar daun dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan.Kata kunci: bahan organik, pupuk biofresh, pupuk kimia, penyakit hawar daun.