Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERTUMBUHAN PADI GOGO LOKAL PADA LAHAN ULTISOL YANG DIBERI BERBAGAI TAKARAN BOKASHI AMPAS SAGU DAN TRICHODERMA S, Hadania; Sarawa, Sarawa; Madiki, Abdul; safuan, Laode; Nurmas, Andi; Hasid, Rachmawati
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.201 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.6969

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian bokashi ampas sagu dan Trichoderma  terhadap pertumbuhan  padi gogo lokal pada lahan ultisol. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan II Unit Lahan Kering dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari mulai dari bulan Januari sampai Agustus 2018. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan bokashi ampas sagu, yaitu; B0= tanpa pemberian bokashi, B1= 12 ton ha-1 bokashi ampas sagu, B2= 24 ton ha-1 bokashi ampas sagu, B3= 36 ton ha-1 bokashi ampas sagu dan B4= 48 ton ha-1 bokashi ampas sagu. Factor kedua aplikasi Trichoderma, yaitu; T0= tanpa Trichoderma, T1= 1,6 ton h-1 Trichoderma, T2= 3,2 ton h-1 Trichoderma, T3= 4,8 ton h-1 Trichoderma, T4= 6,4 ton h-1 Trichoderma. Dengan demikian akan terdapat 25 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 75 unit percobaan. Data hasil pengamatan terhadap masing-masing variabel yang diamati dianalisis dengan sidik ragam. Uji lanjut menggunakan uji jarak berganda Duncan (UJBD) pada taraf nyata α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan Dosis terbaik interaksi bokashi ampas sagu dan Trichoderma yaitu B3T3 (36 ton ha-1 bokashi dan 4,8 ton ha-1 Trichoderma). Kata Kunci: Bokashi ampas sagu, Kualitas, Padi gogo lokal, Produksi, Trichoderma
Pengendalian Hama Plutella xylostella L. pada Tanaman Kubis yang Ditumpangsarikan dengan Tanaman Tomat Nurmas, Andi; Mallarangeng, Rahayu; Kristianto, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12087

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pola tanam terhadap keberadaan hama dan musuh alami, intensitas kerusakan tanaman kubis dan produktivitas lahan tumpangsari kubis dan tomat. Penelitiandilakukan di Laboratorium Lapangan Kebun Percobaan IIdan Laboratorium Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari, pada bulan April hingga Juni 2018.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 kali ulangan sebagai kelompok sehingga diperoleh 24 unit percobaan, yang terdiri dari monokultur kubis (MK), monokultur tomat (MT), tumpangsari kubis + tomat berjalur (TB) dan tumpangsari kubis + tomat selang-seling (TS). Variabel yang diamati yaitu: (1) intensitas kerusakan daun kubis (%), (2) jenis hama yang ditemukan selama penelitian,  (3) produksi kubis (g), (4) produksi tomat, dan (5) Land Equivalent Ratio (LER).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam tumpangsari kubis + tomat berjalur dan tumpangsari kubis + tomat berselang-seling mampu menekan intensitas serangan hama Plutella xylostella L. danSpodoptera litura. Tumpangsari kubis + tomat berjalur merupakan perlakuan pola tanam terbaik dengan nilai Land Equivalent Ratio (LER) > 1,50. Kata kunci : Jenis hama, Land Equivalent Ratio (LER), Tumpangsari kubis+tomat
Pengaruh Bahan Organik terhadap Spora Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Tanah, dan Potensi Tanahnya Sebagai Sumber Inokulum Fahyu Sanjaya, Muhammad; Harjoni Kilowasid, Laode Muhammad; Sabaruddin, Laode; Sulaeman, Darwis; Nurmas, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12938

Abstract

Penambahan bahan organik dapat mengubah kondisi dan populasi spora mikoriza arbuskular di tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh campuran berbagai jenis bahan organik terhadap kepadatan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dalam tanah, dan potensi tanahnya sebagai sumber inokulum spora FMA. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini adalah campuran tiga jenis bahan organik dengan komposisi (berat / berat), yaitu: B1 (25% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B2 (50% serasah pagkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B3 (25% serasah pangkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B4 (50% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 0% bagassagu), B5 ( 50% serasah pangkasan daun gamal + 0% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B6 (0% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), dan setiap perlakuan diulang tiga kali, dan pengacakan mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan organik memiliki pengaruh signifikan terhadap total spora AMF dalam tanah, dengan kepadatan total tertinggi yang terjadi pada perlakuan B4. Tanaman tertinggi pada umur tanam 4 MST, 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi pada perlakuan B0. Ukuran diameter batang terbesar pada bibit 6 MST terjadi pada perlakuan B6. Luas daun terlebar dari semua usia 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi dalam perlakuan B0. Sementara itu, efek pada jumlah daun, jumlah spora mikoriza di tanah semai, dan persentase infeksi FMA akar tidak signifikan. Disimpulkan bahwa komposisi campuran berbagai jenis bahan organik mempengaruhi kepadatan total spora FMA dalam tanah. Kehadiran serasah pangkasan daun gamal dalam campuran jenis bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah dapat memicu kemampuan infektivitas dari inokulum spora FMA yang terbawa dalam tanah tersebut ke akar bibit kakao. Kata Kunci: Infektif, inokulum, mikoriza, tipe bahan organic
Pertumbuhan dan hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering Marginal dengan aplikasi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk Kotoran sapi Hasid, Rachmawati; Arma, Makmur Jaya; Nurmas, Andi; Sadar, Sadar
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.9082

Abstract

Budidaya tanaman pada lahan marginal mengalami berbagai tantangan terkait tingkat kesuburan yang rendah dan seringkali memiliki sifat fisik dan biologi tanah yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini, input teknologi berupa pemanfaatan bahan organik dan pupuk hayati sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mempelajari sejauhmana pengaruh mikoriza arbuskula indigenous dan pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut lokal Ereke di Lahan kering marginal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari. Rancangan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial. Faktor pertama adalah inokulasi mikoriza arbuskula (MA) yang terdiri dari 2 (dua) taraf yaitu tanpa inokulasi (M0) dan inokulasi MA 50 g per lubang tanam (M1). Faktor kedua adalah pemberian pupuk kotoran sapi yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu tanpa pupuk (K0), menggunakan pupuk kotoran sapi 2,5 t. ha-1 (K1), 5 t. ha-1 (K2), 7,5 t. ha-1 (K3), 10 t. ha-1 (K4), dan 12,5 t. ha-1 (K5). Dari dua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan yang ditempatkan dalam tiga kelompok sehingga seluruhnya terdapat 36 unit percobaan. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi inokulasi mikoriza arbuskula dengan pupuk kandang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pada lahan marginal. Perlakuan terbaik diperoleh pada inokulasi MA 50 g per tanaman dengan takaran pupuk kandang 12,5 t. ha-1 .Kata kunci : Indigenous, jagung pulut, lokal Ereke.
RESPON BIBIT KAKAO TERHADAP SUNGKUP PLASTIK BERWARNA DAN ENTRES KLON KAKAO PADA METODE SAMBUNG PUCUK Mundu, Awal; Muhidin, Muhidin; Nurmas, Andi; Suaib, Suaib; Sarawa, Sarawa
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.16060

Abstract

Metode sambung merupakan teknik perbanyakan yang paling sederhana dan singkat produksinya. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh entres klon kakao dan plastik sungkup terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Perlakuan terdiri dari warna pelastik sungkup (sungkup bening, sungkup merah, sungkup kuning, dan sungkup ungu) dan entres klon kakao (MCC-02, Sulawesi 1, dan Sulawesi 2). Perlakuan diulang tiga kali mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukan interaksi entres klon kakao dan plastik sungkup pada pengamatan tinggi tunas, jumlah daun, diameter batang, luas daun, berat basah dan berat kering tidak berpengaruh signifikan. Perlakuan entris klon kakao yang berpengaruh signifikan hanya pada kemunculan tunas dan luas daun 15 HSBS. Pengamatan klorofil a menghasilkan perlakuan tertinggi yaitu P3E2, sedangkan klorofil b dan total klorofil menghasilkan perlakuan tertinggi sama yaitu P1E1. Disimpulkan untuk pertumbuhan tanaman, interaksi terbaik dihasilkan oleh perlakuan P2E2 (Sungkup kuning + Entris Klon Sulawesi 1), walaupun pengaruhnya tidak berbeda nyata namun perlakuan ini memiliki potensi menjadi perlakuan terbaik karena merupakan perlakuan dengan nilai tertinggi pada pengukuran luas daun, jumlah daun, dan tinggi tunas. Sedangkan pengaruh interaksi sungkup plastik berwarna dan entres klon kakao untuk klorofil menghasilkan perlakuan terbaik yakni P1E1 (Plastik Sungkup Merah + Entres Klon MCC-02) dengan Klorofil b dan total klorofil tertinggi.
Aplikasi Mulsa Daun Pisang dan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Nurmas, Andi; Adawiyah, Robiatul; Harjoni KW, Laode Muh.; Rakian, Tresjia Corina; Leomo, Sitti; Nurhalimah, Sitti
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.15176

Abstract

Rendahnya produktivitas tanaman cabai di Sulawesi Tenggara disebabkan kesuburan tanah yang rendah danketersediaan air yang terbatas akibat perubahan iklim terutama pada musim kemarau. Tanah-tanah di Sulawesi Tenggaradidominasi tanah marginal sehingga menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan dan produksi tanaman. Salahsatu upaya yang dapat dilakukan dengan teknologi pemulsaan dan pemberian pupuk organik cair. Tujuan penelitianuntuk mengetahui pengaruh mulsa daun pisang dan POC bonggol pisang dalam meningkatkan pertumbuhan tanamancabai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Kebun Percobaan II Fakultas Pertanian UHO. yangberlangsung bulan Mei-Agustus 2019. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) polafaktorial. Faktor I adalah mulsa daun pisang (M) terdiri atas 3 taraf yaitu kontrol (M0), Mulsa daun pisang 2 kg perpetak(M1) dan Mulsa daun pisang 4 kg perpetak (M2). Faktor II adalah POC bonggol pisang yang terdiri atas 3 taraf yaitukontrol (P0), POC 10 ml Lˉ1 air (P1) dan POC 20 ml Lˉ1 air (P1). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan masing-masingdiulang 3 kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlahcabang primer, jumlah cabang sekunder dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mulsadaun pisang dan pupuk organik cair (POC) bonggol pisang memberikan respon berbeda terhadap variabel pertumbuhantanaman cabai, baik secara mandiri maupun interaksi antar perlakuan.Kata Kunci: Mulsa Daun Pisang, Pupuk Organik Cair (POC) bonggol pisang, Tanaman Cabai
Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo Lokal Wakawondu (Oryza sativa L.) yang Diberi Rizobakteri pada Sistem Budidaya Berbeda Uge, Ilan; Afa, La Ode; Nurmas, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i2.21297

Abstract

Padi gogo lokal Wakawondu merupakan padi asal Buton Utara yang berpotensi dikembangkan secara luas karena memiliki aroma khas “harum”, jumlah anakan yang banyak dan antioksidan tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo Wakawondu yang diberi rizobakteri pada sistem budidaya berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan penelitian Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dan berlangsung mulai bulan Juni sampai Januari 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun dalam Split Plot yang terdiri dari Petak Utama: Sistem Budidaya (S) terbagi 2 taraf: Gogo (S1) dan Gogo Rancah (S2); Anak Petak: Pupuk (P) terbagi 4 taraf : Tanpa pupuk (P0); 100% pupuk organik Bokashi kirinyuh: 10 t.ha-1 (P1); 100 % pupuk anorganik: Urea 200 kg.ha-1 , SP- 36 100 kg.ha-1 dan KCl 100 kg.ha-1 (P2); dan kombinasi 50 % pupuk organik dan 50% pupuk anorganik: Bokashi kirinyuh 5 t.ha-1 dan Urea 100 kg.ha-1 , SP-36 50 kg.ha-1 dan KCl 50 kg.ha-1 (P3) sehingga diperoleh 8 kombinasi perlakuan, setiap unit percobaan diulang 3 kali sebagai kelompok sehingga terdapat 24 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi sistem gogo rancah dan pemberian 100% pupuk anorganik dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan produktif dan panjang malai. Budidaya padi gogo lokal Wakawondu secara gogo rancah menggunakan pupuk anorganik menunjukkan hasil yang baik dibandingkan sistem budidaya gogo.
Pengaruh Isolat Rizobakteri Indigeneous KNW11 dan Pemupukan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo Lokal Wakawondu Ode Afa, La; Nurmas, Andi; Ayu Kade Sutariati, Gusti
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.6761

Abstract

Rendahnya produktivitas padi gogo lokal masih menjadi tantangan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui efektivitas rizobakteri KNW11 dan pemupukan terhadap produktivitas padi gogo lokal Wakawondu. Penelitian ini berlangsung mulai Agustus 2020-Januari 2021 di lahan percobaan Fakultas Pertanian UHO Kendari. Rancangan perlakuan yaitu petak terpisah dalam RAK. Perlakuan Rizobakteri (S) sebagai petak utama, terdapat 2 taraf yaitu tanpa Rizobakteri (R0) dan isolat KNW11 (R1). Pupuk (P) sebagai anak petak, terdapat 4 taraf yaitu tanpa pemberian pupuk (P0); 100% bokashi kirinyuh atau 10 ton per hektar (P1); 100%  urea, SP-36, KCl atau 200 kg urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl per hektar (P2); dan Kombinasi 50% bokashi kirinyuh, urea, SP-36, KCl atau 5 ton bokashi kirinyuh, 100 kg urea, 50 kg SP-36  dan 50 kg KCl per hektar (P3). Setiap unit percobaan diulang 3 kali. Perlakuan rizobakteri dan pupuk meningkatkan produktivitas padi gogo lokal Wakawondu. Interaksi rizobakteri KNW11 dan pupuk anorganik meningkatkan jumlah anakan sebesar 49.5% dibandingkan kontrol. Perlakuan rizobakteri KNW11 menghasilkan bobot gabah per hektar 1.95 ton atau meningkat 15.4% dibandingkan kontrol.  Perlakuan 50% pupuk organik dan 50% pupuk anorganik  menghasilkan gabah per hektar tertinggi yaitu 2.38 ton atau meningkat sebesar 59.2% dibandingkan  kontrol. 
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) YANG DIBERI PUPUK GUANO DAN MULSA ALANG-ALANG Sarawa, Sarawa; Nurmas, Andi; Dasril, Muh AJ
Jurnal Agroteknos Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this study was to study the growth and yield of Soybean (Glicine max L. Mer) treated by guano fertilizer and tall grass mulch, conducted from July to September 211 in  Experimental Garden of Agriculture, Univesity of Haluoleo, Kendari. The study wass arrange on Randomized Completely Block Design in factorial pattern, consisting of two factors.   The first factor  was  guano fertilizer (G),  consisting of four level i.e. without guano fertilizer (G0),  4 t ha-1of guano fertilizer (G1), 8 t ha-1of guano fertilizer(G2), and 12 t ha-1guano fertilizer (G3). Second factor is was tall grass mulch(M) consisting  of four level i.e. without mulch(M0), 5 t ha-1,(M1), 10 t ha-1,(M2), and 15 tha-1. (M3). Eachcombination was repeated tree times as block so there were 48 experimental units. Variabel observed were plant height, number of pods formed, number of seed planting, dry weight of 100 seed and yield in t ha-1.  The  results of the research   indicate that the effects of interaction between guano ferlizer and tall grass mulch were significantly difference on plant height, number of pods formed, number of seed planting, dry weight of 100 seed adn yield in t ha-1. Keywords : soybeans, guano fertilizer, mulch
EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI AZOTOBACTER INDIGENOUS UNTUK PENGEMBANGAN PUPUK HAYATI TANAMAN PADI GOGO LOKAL DI LAHAN MARJINAL NURMAS, ANDI; -, NOFIANTI; RAHMAN, ABDUL; KHAERUNI, ANDI
Jurnal Agroteknos Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.767 KB)

Abstract

Azotobacter is bacterium that has the ability to fix nitrogen and produce hormone IAA, thus potentially acts as biofertilizer agent. There are differences in chemical, biological and other characters of Azotobacter strains. Some strains have higher ability to fix nitrogen than the others. Exploration and characterization are important to be done because the bacteria that provide nutrients and live free rhizosphere regions, possible have different abilities.  In addition to N2 fixing, growth hormone production, phosphate dissolving, they are also tolerant to a certain temperature and pH. The purpose of the research was to obtain information and the latest data on indigenous Azotobacter that potential as a source of biofertilizer, and triggering factor for upland rice growth on marginal lands in Southeast Sulawesi.  Exploration from several locations has selected 21 Azotobacter isolates. The test results indicated that the 21 Azotobacter isolates have the ability to produce IAA, dissolve phosphate and stable at pH 5.0-7.0. All 21 isolates tested had the ability to survive at 40oC, eight isolates i.e. LT2D1, LT2d2, LU2c, RG4c, MP1f, LT2d3, ML1j, and RR8awere able to survive at a temperature of 45o C, and LT2d1 isolate survived at temperatures 50oC. The results of the evaluation of the wet weight of upland rice seedlings selected 10 isolates that were: KU6e, MS3e, RG4c, RR8b1, LU2c, RB4b, MS3f, LU2c1, RJ5e, RR8b2 and evaluation of seedling dry weight selected 5 isolates that were: RB4b, LU2c, RJ5e, RR8b2, LT2d1. Keywords:      exploration, characterization, indigenous Azotobacter, local upland rice