cover
Contact Name
Lukmanul Hakim
Contact Email
lukmanulhakim7419@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmabasan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
MABASAN
ISSN : 20859554     EISSN : 26212005     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
MABASAN is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in MABASAN have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. MABASAN is published by Kantor Bahasa NTB twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 283 Documents
TEACHING DIFFICULTIES IN THE INDONESIAN LANGUAGE TO EGYPTIAN STUDENTS WITH ARABIC AS AN INTERMEDIARY LANGUAGE Amir Ramzy Botros Zakhary
MABASAN Vol. 16 No. 2 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v16i2.555

Abstract

The Indonesian Cultural Center in Cairo or “Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Kairo” offers a free Indonesian course consisting of 6 levels, each level taking almost three months. The teachers of the course are those who study at Al-Azhar University and speak the Arabic language well. Hundreds of Egyptian students join the course (level one), but only a few students finish up to the six levels. This study aims to identify problems and difficulties that are often encountered by Indonesian teachers in teaching the Indonesian language and the learning process in the classroom, from two points of view the Indonesian teachers and the Egyptian students. In addition, this study aims to know the reasons why many students don’t finish all levels of the courses and how to solve the problem. This descriptive qualitative study is subject to primary data, which are collected by questionnaires from Egyptian students and Indonesian teachers. The result of this study shows that the difficulties in teaching and learning the Indonesian language are categoriaed into linguistic difficulties, and non-linguistic difficulties.
ANALISIS PUISI “BERUGAQ, 2” DALAM ANTOLOGI PUISI LANGIT SEPERTI CANGKANG TELUR BEBEK KARYA IMAM SAFWAN: KAJIAN SEMANTIK Amalia Magfira; Fitria Ayuningsih
MABASAN Vol. 16 No. 2 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v16i2.556

Abstract

Puisi merupakan bagian dari karya sastra yang mampu mewakili pikiran dan perasaan pengarangnya. Pemaknaan puisi dapat menjelaskan lingkungan sosial dan budaya pengarangnya. Namun, puisi tidak hanya mewakili kehidupan pengarang tetapi juga memberikan nilai estetis yang dapat dinikmati eksistensinya sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan manusia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna puisi karya Imam Safwan yang berjudul “Berugaq, 2” yang menjadi salah satu puisi dalam antologi puisi Langit Seperti Cangkang Telur Bebek. Makna yang dianalisis difokuskan menjadi tiga, yakni makna leksikal, gramatikal, dan referensial. Data penelitian adalah puisi “Berugaq, 2” yang berupa larik dan bait. Pemilihan puisi tersebut karena merepresentasikan adat dan tradisi suku Sasak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dan teknik catat sebagai lanjutannya. Kemudian penganalisisan data dengan teknik analisis isi. Data disajikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa dalam puisi “Berugaq, 2” setiap lariknya mengandung ketiga makna dalam bidang semantik yakni leksikal, gramatikal, serta referensial, dan didominasi oleh makna leksikal dan referensial. Selain itu, sangat terlihat pula bentuk dan eksistensi dari warisan budaya suku Sasak.
NILAI-NILAI RITUAL KELONG OSONG MASYARAKAT KALUPPINI Suparman
MABASAN Vol. 16 No. 2 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v16i2.563

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai yang terkandung dalam ritual Kelong Osong masyarakat Kaluppini Kabupaten Enrekang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari dua sumber. Pertama, data primer, yaitu berupa tuturan ritual yang diperoleh pada ritual Kelong Osong masyarakat Kaluppini. Kedua, data sekunder, yaitu data tambahan yang diperoleh dari literatur yang relevan dan  mendukung penelitian ini. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan ritual Kelong Osong masyarakat Kaluppini dalam bentuk lisan yang diperoleh dari informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara memahami, menyeleksi, menandai, dan mencocokkan antara data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini memperlihatkan nilai-nilai yang terkandung dalam tuturan ritual Kelong Osong masyarakat Kaluppini terdiri atas nilai religius, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai pendidikan.
MEDAN MAKNA AKTIVITAS TANGAN DALAM BAHASA SASAK Lukmanul Hakim
MABASAN Vol. 16 No. 2 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v16i2.571

Abstract

Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan komponen medan makna aktivitas tangan dalam bahasa Sasak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitiaan ini ialah metode deskriptif dengan bentuk kualitiatif. Data dalam penelitian ini didapatkan dari 30 sampel penutur asli bahasa Sasak dialek a-e dari dua desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Data dalam penelitian ini berupa data Kamus bahasa Sasak Indonesia dan data lisan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pustaka, cakap, dan simak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan makna aktivitas tangan dalam bahasa Sasak 125 leksem dan dikelompokkan berdasarkan komponen makna yang ada di dalamnya menjadi 25 submedan makna aktivitas tangan dalam bahasa Sasak.
SUARA-SUARA PEREMPUAN DARI TIMUR INDONESIA: REFLEKSI ATAS BELENGGU PATRIARKI DALAM ISINGA DAN TARIAN BUMI Faris Alaudin
MABASAN Vol. 16 No. 2 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v16i2.595

Abstract

Dorothea Rosa Herliany dan Oka Rusmini muncul sebelum geger kelahiran sastra wangi dengan membawa narasi problematik kesetaraan gender melalui Isinga (2015) dan Tarian Bumi (2007). Baik Isinga maupun Tarian Bumi menampilkan warna lokalitas perempuan timur Indonesia. Irewa, tokoh utama perempuan dalam Isinga, mewakili suara perempuan Papua, sedangkan Telaga, tokoh utama perempuan dalam Tarian Bumi, menjadi wakil dari suara perempuan Bali. Penelitian ini berupaya untuk membaca praktik-praktik ketidakadilan gender berbasis pranata sosial yang diterima oleh tokoh perempuan dalam dua novel tersebut. Isinga dan Tarian Bumi dikaji lebih jauh dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan kritik sastra feminis, terutama terkait dengan bias gender yang memosisikan perempuan sebagai yang inferior. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Melalui analisis secara deskriptif analitis, Isinga dan Tarian Bumi menampilkan perasaan-perasaan tokoh utama perempuan yang terkungkung dalam budaya patriarki. Dengan begitu, melalui Irewa dan Telaga, Herliany dan Rusmini tengah berusaha menyuarakan isi hati perempuan yang selama ini terkungkung oleh kultur patriarki.
PROPER NAMES IN THE INDONESIAN-ENGLISH TRANSLATION OF NOVEL LASKAR PELANGI: A TRANSLATION PROCEDURES ANALYSIS Safoan Abdul Hamid
MABASAN Vol. 16 No. 2 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v16i2.601

Abstract

Translation of literary works is not simply a rendering process from one language to another. It requires the choice of appropriate methods and procedures in order to produce a good-quality translation. The purpose of this study, is to reveal the translation procedures used by the translator in the Indonesian-English translation of the novel Laskar Pelangi, the Rainbow Troops. The procedures refer to the theory of translation suggested by Newmark. This study designed as qualitative study, namely Descriptive Translation Study (DTS). The data are collected using document procedure and then analyzed using thematic analysis. The result of this study shows that there are 327 PN found, and 223 of them have the equivalent translation in TL. There are twelve procedures used by the translator that include addition (3%), couplets (16%), cultural equivalent (2%), expansion (3%), reduction (6%), functional equivalent (4%), recognized translation (9%), through translation (11%), transference (39%), transposition (2%), and modulation (0.4%). Transference procedure dominates the procedures. This finding implies that the translation tends to be oriented to SL (emphasis on SL).
Mabasan Volume 16 Nomor 2: HALAMAN DEPAN Rizki Gayatri
MABASAN Vol. 16 No. 2 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halaman Depan Mabasan Volume 16 Nomor 2
REPRESENTASI AKTOR SOSIAL KASUS PERUNDUNGAN ANAK PADA KOMPAS.COM: ANALISIS WACANA KRITIS Nurul Aulia Annisa; Baskoro, B.R. Suryo
MABASAN Vol. 17 No. 1 (2023): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v17i1.600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana Kompas.com sebagai salah satu media elite dengan traffic pembaca tertinggi di Indonesia dalam merepresentasikan kasus perundungan terhadap anak SD di Tasikmalaya yang terjadi pada Juli 2022. Pengungkapan dijabarkan secara deskriptif dengan berlandaskan pada pendekatan Analisis Wacana Kritis. Model analisis wacana kritis yang digunakan adalah model Norman Fairclough, khususnya untuk mengkaji pilihan-pilihan tekstual Kompas.com, seperti pilihan kata dan kalimat. Terdapat 36 teks berita yang dirilis Kompas.com yang berkaitan dengan kasus perundungan ini. Karena luasnya populasi data, data dibatasi dengan teknik purposive sampling sehingga hanya 15 teks berita yang dipilih. Data kemudian dikumpulkan melalui metode simak dengan teknik catat. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa Kompas.com dalam merepresentasikan aktor sosial yang terlibat cenderung tidak setara, yakni korban dijelaskan melalui kronologi kejadian dengan leksikon bernada emosional. Pelaku, di sisi lain, digambarkan melalui penggambarannya sebagai pihak yang tidak berniat merundung korban dan pihak yang membutuhkan perlindungan dari pihak yang berwenang. Adapun pihak yang berwenang, penggambarannya didominasi oleh leksikon-leksikon deskriptif karena berfokus pada penjelasan mengenai tugas pokok hingga tanggapan yang diberikan. Di sisi lain, peristiwa perundungan digambarkan Kompas.com sebagai peristiwa yang kompleks, yakni banyaknya faktor sosial yang menjadi penyebab terjadinya perundungan. Penekanan pada faktor-faktor sosial ini secara tidak langsung menjauhkan pelaku dari tanggung jawabnya sebagai pihak yang juga bersalah dalam peristiwa yang terjadi.
TERMINOLOGI BERMAKNA KOLEKTIVITAS PADA NAMA ORGANISASI DAN INSTITUSI POLITIK DALAM BAHASA ARAB Hamdan, Hamdan
MABASAN Vol. 17 No. 1 (2023): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v17i1.604

Abstract

Artikel ini membahas salah satu aspek penamaan institusi politik, yaitu aspek makna kolektivitas yang dikandungnya. Sumber utama penelitian ini adalah ensiklopedia berbahasa Arab dengan judul Mausu’ah as-Siyasah karya ‘Abdul-Wahhab al-Kayyaliy. Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian. Data dikumpulkan secara kualitatif dalam kartu data dan dianalisis dengan menggunakan referensi berbahasa Arab dengan prinsip analisis komponen makna. Hasil penelitian ini memperlihatkan penamaan institusi politik di kalangan bangsa Arab berakar pada pola makna kolektivitas dengan lima makna dasar, yaitu himpunan, forum, aktivitas, personal, dan analogi. Sebagai contoh adalah kata majlis ‘majelis’ dan harakah ‘gerakan’. Meskipun keduanya memiliki makna dasar forum dan aktivtas, tetapi dalam penggunaannya merujuk pada makna kolektivitas politik sebagaimana hizb ‘partai’. Penggunaan nama-nama tersebut menegaskan pemahaman semangat komunal dalam kehidupan bangsa Arab sehari-hari.
BENTUK AKSEPTASI MIMIKRI NOVEL CRITICAL ELEVEN KARYA IKA NATASSA Nurullina Fitriani, Hilma; Hariyono, Saharul
MABASAN Vol. 17 No. 1 (2023): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v17i1.614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk mimikri dalam novel Critical Eleven karya Ika Natassa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan poskolonial. Pendekatan poskolonial merupakan teori kritis yang mengungkapkan jejak-jejak kolonial dalam teks sastra. Pendekatan ini relevan digunakan untuk mengidentifikasi berbagai bentuk kolonialisasi di negara-negara jajahan. Sumber data primer diperoleh dari novel Critical Eleven. Sementara itu, data skunder diperoleh dari jurnal, laporan penelitian, dan buku-buku yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif. Analisis ini meliputi empat langkah, yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) data presentasi, dan (4) simpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya bentuk-bentuk mimikri dalam novel Critical Eleven karya Ika Natassa, di antaranya adalah (1) ilmu pengetahuan, (2) mata pencaharian hidup, (3) sistem teknologi dan perlengkapan hidup manusia, (4) bahasa, (5) gaya hidup, dan (6) ide gagasan.