cover
Contact Name
Hernadi Sudirman
Contact Email
hernadypratama@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroekoteknologitropikalembab@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Agroekoteknologi Tropika Lembab
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 26223570     EISSN : 2621394X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Universitas Mulawarman merupakan media publikasi tulisan asli yang berkaitan dengan budidaya tanaman secara luas.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021" : 10 Documents clear
Populasi Penggerek Batang Dan Musuh Alami Di Ekosistem Padi Dengan Pengelolaan Konvensional Tjajuk Subiono
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4821.137-144

Abstract

Populasi spesies penggerek batang dan musuh alami di ekosistem sawah dataran rendah dengan pengelolaan konvensional pada tiga tahap pertumbuhan padi sawah irigasi tadah hujan di Desa Karang Tunggal, Tenggarong Sebrang, Kutai Kertanegara selama bulan Juli sampai Oktober 2020. Empat spesies penggerek batang, yaitu; Penggerek batang kuning (Scirpophaga incertulas),Penggerek batang berkepala gelap (Chilo polyhcrysus), penggerek batang belang (Chilo suppressalis), penggerek batang putih (Scirpophaga innotata), dan sepuluh musuh alami yang berbeda dikumpulkan dari lapangan dan dicatat. Populasi penggerek batang dan musuh alami tertinggi pada masak susu dan terendah pada tingkat semai. Populasi relatif penggerek batang padi berdasarkan rerata jumlah yang terperangkap oleh sweap net adalah Penggerek batang padi putihPopulasi spesies penggerek batang yang diteliti menunjukkan urutan peringkat; (76.76 %) > Kapala hitam (17.31%) > Lurik/bergaris (4.60%) > Kuning (2.58%)dan musuh alami Kumbang kubah bertotol (Ophonea indica)>laba-laba pelompat (T. montana)> Laba-laba pemburu (Tapetum lucidum) >Trichogrammajaponicum>Kumabangkubah polos (Miscraspissp) > Telenomus dignus > Tetrasticus schoenobii Telenomus rowani>Laba-laba Oxypessp>Cecopet.(Forficula auricularia).Populasi keempat penggerek batang berkorelasi positif dengan semua musuh alami dan berkorelasi negatif dengan kumbang kubahMiscraspisspdan F. auricularia.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kampung Tanjung Perangat Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Donny Dhonanto; Rabiatul Jannah; Arifannur Arifannur
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4816.97-105

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang terus meningkat hingga membuat kebutuhan terhadap pangan turut meningkat. Demimemenuhi kebutuhan penduduk Indonesia maka perlu dilakukan peningkatan produktivitas salah satunya dengan cara ekstensifikasi(perluasan lahan). Kegiatan ekstensifikasi dapat terlaksana dengan baik berdasarkan evaluasi kesesuaian lahan. Evaluasi kesesuaian lahanmerupakan kegiatan yang bertujuan mengetahui sesuai atau tidak sesuai suatu tanaman pada lahan yang akan dikembangkan. Salah satutempat yang dilakukan evaluasi kesesuaian lahan berada di Kampung Tanjung Perangat Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau untuktanaman bawang merah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sesuai atau tidak lahan yang ada di kampung tersebut untuk ditanamanibawang merah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sistem Informasi Geografi dan Kartografi Fakultas Pertanian UniversitasMulawarman. Kegiatan Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Agustus sampai bulan Desember tahun 2019.Penelitian ini, dalam pengolahan data serta perhitungan kesesuaian lahan menggunakan metode matching dan metode parametrik. Penelitimenentukan tiga lahan atau tiga area sebagai tempat penelitian di Kampung Tanjung Perangat. Selain itu dibutuhkan data iklim untukmendukung kegiatan evaluasi kesesuaian lahan yang didapatkan dari Stasiun Klimatologi Kalimarau Berau.Hasil penelitian dari hasil pengolahan serta perhitungan data dengan menggunakan metode matching dan metode parametrikmenunjukkan bahwa kondisi kelas kesesuaian lahan yang ada di Kampung Tanjung Perangat adalah tidak sesuai (N) secara aktual dansesuai marginal (S3) untuk lahan potensial.
Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill)Terhadap Pengapuran Dan Pemupukan Bioperforasi di Kampung Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Suwarno Suwarno
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4814.86-91

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk mengetahui respon tanaman kedelai terhadap pengapuran dan pupuk bioperforasi, (ii)mendapatkan dosis pengapuran dan pupuk bioperforasi yang sesuai bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. (iii) mengetahui hubunganantara pengapuran dan pupuk bioperforasi pada hasil tanaman kedelai.Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pemukiman Transmigrasi SukanTengah III Desa Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dengan dua faktoryang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pengapuran (P) yang terdiri dari limataraf, yaitu : p0 = 0 Mg ha-1; p1 = 1 Mg ha-1-; p2 = 2 Mg ha-1; p3 = 3 Mg ha-1; p4 = 4 Mg ha-1. Sedangkan faktor kedua adalah Bioperforasi(B) yang terdiri dari lima taraf yaitu : b0 = 0 L ha-1; b1 = 1,5 Lha-1; b2 = 3 L ha-1; b3 = 4,5 L ha-1; b4 = 6 L ha-1.Hasilpercobaanmenunjukkanbahwa tanaman Kedelai tidak menunjukkanrespon positif terhadap interaksi perlakuan pengapuran x pemupukanbioperforasi pada komponen produksi, respon positif hanya ditunjukkan pada tinggi tanaman umur 10 minggu setelah tanam. PerlakuanPengapuran memberikan respon positif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Tanaman kedelai menunjukan respon positifterhadap perlakuan pemupukan bioperforasi pada pertumbuhan hasil tanaman. Hasil analisis regresi dosis pemupukan bioperforasi 6 L ha-1pada dosis kapur 1,94 Mg ha-1memberikan hasil maksimum pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.
Penilaian Status Kesuburan Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di Samarinda Zainudin Zainudin; Roro Kesumaningwati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4817.106-111

Abstract

Tanah yang subur sangat diperlukan untuk menghasilkan produksi tanaman yang optimal. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan berlebihan dapat menimbulkan penurunan kesuburan tanah yang pada akhirnya akan dapat menyebabkan tanah menjadi kritis. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian kesuburan tanah untuk mengetahui status kesuburan tanah dan rekomendasi pemupukan pada beberapa penggunaan lahan di kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode survei tanah, sampel tanah diambil secara acak pada beberapapenggunaan lahan (hutan sekunder, kebun campuran, pertanian tanaman semusim, dan lahan bekas tambang). Penilaian kimia tanah menggunakan tabel kimia tanah BPT Bogor 2005. Penilaian kesuburan tanah menggunakan petunjuk teknis evaluasi kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah, Bogor (PPT,1995). Tahapan penelitian melalui analisis tanah dengan lima parameter kesuburan tanah yang digunakan untuk menilai status kesuburan tanah, yaitu KTK; KB; C-organik; kadar P dan K total tanah. Hasil penelitian menunjukkan kesuburan tanah pada lokasi penelitian adalah sangat rendah hingga rendah. Kesuburan tanah pada hutan sekunder pada kedalaman 0-30 dan 30-60 cm adalah sangat rendah sedangkan kesuburan tanah pada lahan pertanian semusim, kebun campuran, dan tanah bekas tambang batubara pada kedalaman 0-30 dan 30-60 cm adalah rendah.
Studi Pertumbuhan Akar dan Tunas Stek Lada (Piper nigrumL.) pada Kombinasi Media Tanam dan Jumlah Ruas yang Berbeda Wahyudi Wahyudi; Penny Pujowati; Odit Ferry Kurniadinata
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4849.92-96

Abstract

Studi Pertumbuhan Akar dan Tunas Stek Tanaman Lada (Piper nigrum L.) pada Kombinasi Media Tanam dan Jumlah Ruas yang Berbeda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik antara jenis media tanam dengan jumlah ruas terhadap pertumbuhan akar dan tunas pada tanaman lada dan pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan akar dan tunas tanaman lada dengan jumlah ruas yang berbeda. Percobaan dilaksanakan Desember 2018 sampai dengan April 2019 di Perumahan Sempaja Lestari Indah, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Samarinda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan ulangan sebanyak tiga kali. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas 12 kombinasi perlakuan, yaitu tanah dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas; tanah + pupuk kandang dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas; tanah + sekam dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas; tanah + pupuk kandang + sekam dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas. Data yang dianalisis dengan sidik ragam adalah data dari 10 perlakuan, sedangkan data dari 2 perlakuan, yaitu tanah dengan stek pendek satu ruas dan tanah + pupuk kandang dengan stek pendek satu ruas mengalami data hilang. Selanjutnya hasil dari sidik ragam dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test dengan taraf 5%. Kombinasi perlakuan media tanam tanah + pupuk kandang + sekam dengan stek pendek tiga ruas memberikan pertumbuhan terbaik pada akar dan tunas stek pendek tanaman lada. Media tanam memberikan pengaruh signifikan pada pertumbuhan akar dan tunas stek pendek tanaman lada dengan jumlah ruas yang berbeda. Media tanam tanah + pupuk kandang + sekam merupakan media dengan pengaruh terbaik dalam pertumbuhan akar dan tunas stek pendek untuk semua jumlah ruas. Media tanam tanah yang ditambahkan sekam dan pupuk kandang menghasilkan kombinasi media tanam dengan kondisi yang subur, gembur, aerasidan porositas yang baik serta memiliki ketersediaan unsur hara yang cukup untuk dimanfaatkan oleh tanaman.
Uji Efektifitas MetodePersemaianBeberapa Varietas TanamanPisang(MusaSpp.)Pada TanahUltiso Ratna Shanti; Nurul Puspita Palupi; Yumirnawati Yumirnawati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4818.112-120

Abstract

Tanah Ultisol memiliki sifat Fisika dan kimia yang dapatmengganggu pertumbuhan tanaman. Proses perbanyakan tanaman pisangmenggunakanbonggolyang ditanamdengan teknikterbalik, akanmempercepatpertumbuhan tunaspada mediatanam yang normaldengankomposisiunsurharaseimbangyang dibutuhkanolehtanamanpisang.Tujuandaripenelitian iniadalahmengetahui apakah tanah Ultisol masih efektif untuk digunakan sebagai media tanam pada metode semai terbalik dan normal dari beberapa varietas tanaman pisang, seperti pisang kepok, pisang ambon, pisang uli, dan pisang tanduk.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulanJuli2020,dan pengambilantanahUltisol dikebunRayaSamarinda.Lokasipenelitiandilaksanakandilingkungan FakultasPertanian, UniversitasMulawarman.Bahanyangdigunakan dalampenelitianterdiriatasbonggoltanamanpisang varietasKepok,varietas Ambon, varietasUli, varietasTanduk.Penelitianini menggunakan Rancangan Petak Terpisah(Split-PlotDesign),yang disusun dalamR a n c a n g a n A c a k K e l o m p o k (RAK)denganpetakutamametodesemaidananakpetakvarietaspisang,delapankombinasidenganempatkelompok,apabila hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode semai tidak memberikan perbedaan yang nyata baik dari metode semai dengan ditanam terbalik maupun yang normal. Pada perlakuan varietas juga menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata terhadap kecepatan tumbuh, tinggi tanaman, diameter batang,danjumlahdaunyangdisemaipadamediatanahUltisol.Kesimpulandaripenelitianiniadalah,TanahUltisolbelumefektif untuk dijadikan bahan semai pada bonggoltanaman pisang, Metode semaidengan cara bonggol ditanamanterbalik. Varietas pisang yang mampu berkembang dengan cepat yaitu dari varietas pisang Ambonpada metode semai bonggol terbalik, meski sidik ragam menunjukkan bahwa hasilnya berbeda tidak nyata.
Dampak Sedimentasi dan Sifat Tanah terhadap Keberadaan Nematoda Entomopatogendalam Rizosfer Kelapa Sawit di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur Suyadi Suyadi; Andi Suryadi; Rosfiansyah Rosfiansyah; Sofian Sofian
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.5243.127-136

Abstract

Nematoda Entomopatogen (NEP) umumnya hidup bebas di dalam tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sedimentasi akibat kegiatan penambangan batubara serta sifat tanah terhadap keberadaan genera NEP pada rhizosfer kelapa sawit di Kabupaten Kutai Kartanegara. Keberadaan NEP yang diamati berdasarkan pengambilan sepuluh kelompok sampel tanah (KST) pada areal 1 yang terdampak sedimentasi sekitar 2 cm, dan areal 2 yang terdampak sedimentasi sekitar 7 cm, dengan susunan KTS sebagai berikut, yaitu 1) KST dari areal 1 dan areal 2 tanpa dampak sedimentasi sebagai kontrol (KST1, KST2, KST3, dan KST4), 2) KST dari areal terdampak sedimentasi dengan kedalaman sekitar 2 cm (KST5, KST6, dan KST7), dan 3) KST dari areal terdampak sedimentasi dengan kedalaman sekitar 7 cm (KST8, KST9, dan KST10). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah populasi NEP, sifat tanah, dan keberadaan mikroba tanah. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan populasi NEP hinggapada level tidak terdeteksi di bawah lapisan sedimentasi 7 cm. Keberadaan NEP ditemukan pada lapisan sedimen kedua area, pada tanah kedalaman 0-30 cm di bawah lapisan sedimen 2 cm, dan pada tanah kedalaman 0-30 cm di kedua areal control. Ada dua genera NEP yang ditemukan di wilayah studi, yaitu:Steinernema sp. and Heterorhabditis sp.
dentifikasi Keragaman Pohon Buah Lokal di Lembo untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Daerah Tropis yang Lembab Hadi Pranoto; Penny Pujowati; Donny Donantho; Eliyani Eliyani; Erdiansyah Erdiansyah
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4812.72-78

Abstract

Abstrak.Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-Agustus 2018, dengan tujuan untuk melakukan identifikasi, analisis produktivitas, analisis keberlanjutan dan dukungan lembo terhadap ketahanan pangan Masyarakat Dayak. Alat yang digunakan adalah GPS (Geographic Position System),drone, tally sheet, kamera digital dan kuisioner. Identifikasi jenis pohon buah dengan Analisis Indeks Xanont.Data sosial, ekonomi dan produksi didapatkan dari pengamatan, wawancara dan kuisioner.Pemetaan dan identifikasisebaran pohon buah menggunakan Drone.Jumlah sampel lembo sebanyak 10 dan jumlah responden 20.Analisis keberlanjutan menggunakan Indeks Keberlanjutan. Kontribusi lembo terhadap ketahanan pangan rumah tangga mengacu pada kebutuhan rata-rata per kapita dengan standart harga beras Rp. 12.000,00/ Kg, dengan asumsi kebutuhan perkapita rata-rata 114,6 kg/kapita/tahun. Rata-rata produksi lembo ditentukan oleh produksi durian dan produksi pohon buah lain. Durian mendominasi pproduktivitas lembo, denganjumlah produksi 203,33 dan jumlah produksi durian ini ditentukan dari banyaknya pohon durian pada masing-masing lembo. Total pendapatan dari durian untuk seluruh sampel adalah Rp. 87.000.000,00.-. Nilai keberlanjutan rata-rata adalah 2,23 pada skala 4, dan ini menunjukkan tingkat keberlanjutan Moderat. Nilai rata-rata kontribusi lembo terhadap ketahanan pangan rumah tangga adalah 0,57 yang berarti bahwa sumbangan lembo terhadap ketahanan pangan rumah tangga adalah sebesar 57% untuk kebutuhan pangan setara beras
Aplikasi Pestisida Nabati Bawang putih ( Allium sativumL) Untuk Pengendalian hama ulat grayak (Spodopteralitura) pada tanaman cabai (Capsicum annumL) Sabaruddin Sabaruddin
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4819.121-126

Abstract

Penggunaan insektisida sintetis dalam pengendalian hama tanaman merupakan alasan yang mudah didapat dan efektif, walaupun banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (Kardinan 1998). Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi petani dalam penggunaanpestisida alami yang memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikanorganisme pengganggu tanaman, salah satu bahan nabati yang digunakan ialah bawang putih, karena mengandung zat-zat yang bersifat racun bagi serangga dan ekstrak bawang putih dapat berfungsi sebagai penolak kehadiran serangga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan dengan dosis yang berbeda yaitu larutan ekstrak bawang putih 120 gr/ L air, larutan ekstrak bawang putih 160 gr/ L air, larutan ekstrak bawang putih 200 gr/ L air, 240 gr/ L air dengan empat perlakua dan tiga kali ulangan. Perlakuan pemberian pestisida nabati untuk membasmi hama ulat grayak yaitu menggunakan bawang putih dihaluskan dengan taraf dosis yang berbeda seamakin banyak dosis yang digunakan maka semakin efisien dalam membasmi hama ulat grayak kemudian tambah kan air 1 liter disetiap perlakuanm kemudian aplikasikan ke tanaman. 1. Perlakuaan pemberian ekstrak bawang putih berpengaruh nyata terhadap paramter tinggi dan jumlah daun tanaman mulai dari 67 HST hingga 81 HST. 2. Interaksi setiap perlakuan dosis ekstrak bawang putih memberikan hasil dan perkembangan yang berbeda-beda 3. dalam mengusir hama pada tanaman namun untuk dosis yang optimal sebaik nya menggunakan dosis 240 gr/L air ekstrak bawang putih karena dalam pemberian. 4. dosis ekstrak bawang putih ampuh untuk mengusir hama dan baik untuk perkembangan tanaman karena tidak mengadung bahan-bahan kimia.
Induksi Multiplikasi Ubi Kayu var. Gajah (Manihot esculenta crantz) Melalui Kultur Jaringan Dengan Zat Pengatur Tumbuh BAP dan NAA Muhammad Fauzan; Ratna Nirmala; Widi Sunaryo; Penny Pujowati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4813.79-85

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BAP dan NAA terhadap pertumbuhan eksplan ubi kayuvar.Gajah(Manihot esculenta crantz). Percobaan faktorial dalam rancangan acak lengkap dengan ulangan sebanyak tujuh kali digunakandalam penelitian. Faktor pertama yaitu konsentrasi NAA dengan dua taraf sebesar 0 ppm dan 0,5 ppm, sedangkan faktor kedua adalahkonsentrasi BAP dengan empat taraf sebesar 0 ppm, 0,5 ppm, 0,75 ppm dan 1 ppm. Data dianalisa menggunakan sidik ragam dandilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAP berpengaruh nyataterhadap tinggi tunas dan jumlah daun tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar tunas ubi kayu var. gajah. NAAberpengaruh nyata terhadap panjang akar tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas dan jumlah daun tunas ubi kayu var.gajah. Interaksi antara BAP dengan NAA berpengaruh nyata terhadap panjang akar tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi danjumlah daun tunas ubi kayu var. gajah. Media MS dengan konsentrasi BAP: 1 ppm + NAA: 0,5 ppm merupakan konsentrasi terbaikuntuk induksi multiplikasi ubi kayu var. gajah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10