cover
Contact Name
Muhammad Zukhrufuz Zaman
Contact Email
m_zukhruf@staff.uns.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalthp_uns@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian
ISSN : 19790309     EISSN : 26147920     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal “Teknologi Hasil Pertanian”, publishes original articles, review articles, and short communications on the fundamentals, applications and management of Agricultural Product Technology areas. The journal's aim is to offer scientist, researchers and other related professionals the opportunity to share their finding and disseminate knowledge in all the related topics of biotechnology, quality management, and technologies associated with production or product development.
Arjuna Subject : -
Articles 221 Documents
KAJIAN PENGGUNAAN TEPUNG UWI PUTIH KULIT COKELAT (Dioscorea rotundata) DALAM PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA, SENSORI, DAN TOTAL BAKTERI PROBIOTIK Titin A. Andriyani; Rohula Utami; Esti Widowati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.244 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13508

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung uwi putih kulit cokelat terhadap nilai pH, viskositas, kadar asam laktat, karakteristik sensori, dan total bakteri probiotik pada minuman sinbiotik uwi putih kulit cokelat. Penelitian ini terdiri dari dua tahap utama yaitu pembutatan tepung uwi putih kulit cokelat dan pembuatan minuman sinbiotik uwi putih kulit cokelat. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu kombinasi tepung uwi putih kulit cokelat. Untuk melihat beda nyata antar perlakuan dianalisis secara statistik menggunakan oneway ANOVA pada taraf α 0,05 dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α 0,05. Perbedaan konsentrasi tepung uwi putih kulit cokelat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap nilai pH, nilai viskositas, kadar asam laktat, nilai sensori, dan total bakteri probiotik. Nilai pH terendah (3,68), kadar asam laktat tertinggi (0,60%), dan total bakteri probiotik terbesar (9,39 log cfu/ml) didapatkan dari penambahan 2,5% tepung uwi putih kulit cokelat dan 7,5% susu skim. Nilai viskositas terbesar didapatkan dari penambahan 10% tepung uwi putih kulit cokelat dan 0% susu skim yaitu 10,92mPas. Berdasarkan analisis sensori penambahan tepung uwi putih kulit cokelat 7,5% dan susu skim 2,5% memiliki nilai sensori paling baik diantara keempat sampel lainnya berdasarkan parameter warna (2,78), kekentalan (2,41) dan overall (2,85).
PENGARUH PROSES PENYANGRAIAN, PENGUPASAN, DAN DEGUMMING TERHADAP KUALITAS MINYAK JARAK PAGAR Tri Yanto; Rumpolo Wicaksono
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.379 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13546

Abstract

Jarak pagar merupakan sumber energi alternatif renewable yang dapat digunakan untuk mengatasikelangkaan bahan bakar minyak yang sering terjadi akhir-akhir ini. Penelitian bertujuan mengkaji pengaruhlama penyangraian biji terhadap rendemen dan mutu minyak jarak pagar hasil pengepresan hidrolik, mengetahuiada tidaknya pengaruh pengupasan biji terhadap rendemen dan mutu minyak jarak pagar, dan mengetahuipengaruh degumming terhadap rendemen dan mutu minyak jarak pagar. Penelitian dilakukan dengan metodeeksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang dicoba adalah lamapenyangraian (5, 10, dan 15 menit), perlakuan pengupasan biji (dengan pengupasan dan tanpa pengupasan),serta metode degumming (tanpa degumming, degumming dengan garam meja, dan degumming dengan asamsitrat). Peubah yang diamati yaitu rendemen, titik nyala, viskositas (pada 250C), bilangan asam, pH, dankejernihan minyak. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan rendemen dan mutu minyak terbaik berdasarkananalisis zero-one adalah lama penyangraian 15 menit dengan perlakuan pengupasan biji dan tanpa degumming.Kombinasi perlakuan tersebut menghasilkan minyak dengan rendemen 23,63 persen, titik nyala 2350C,viskositas 58 cP, bilangan asam 4,57 mg KOH/g, pH 7, dan kejernihan dengan nilai absorbansi 1,037.
KAJIAN KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORI TEMPE KEDELAI (Glycine max) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS BAHAN PENGISI (KULIT ARI KEDELAI, MILLET (Pennisetum spp.), DAN SORGUM (Sorghum bicolor)) Sri Handajani; Edhi Nurhartadi; Ihda Nurul Hikmah
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.586 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13584

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pengisi terhadap karakteristikkimia (kadar protein, serat kasar, dan aktivitas antioksidan) serta karakteristik sensori tempe yang dihasilkan.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu variasikonsentrasi bahan pengisi yaitu kulit ari kedelai, millet, dan sorgum (0%, 5%, 10%) dengan 3 kali ulangananalisis. Data dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan DuncanMultiple Range Test (DMRT) pada tingkat = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan kulit ari kedelai, millet, dan sorgum menyebabkan kadar protein, aktivitas antioksidan, dan sertakasar tempe mengalami penurunan. Kadar protein tempe : kedelai, kedelai/kulit ari kedelai, kedelai/millet,kedelai/sorgum berturut-turut 48,6%; 45,8%; 46,7%; 47,2%. Kadar serat kasar berturut-turut 16,7%; 17,5%;15,6%; 14,9%. Aktivitas antioksidan berturut-turut 41,9%; 38,5%; 39,6; 40,7%. Oleh karena itu dapatdisimpulkan bahwa tempe kedelai murni adalah yang paling disukai dengan kadar protein, dan antioksidantertinggi, masing-masing 48,6% dan 41,9%. Tempe dengan penambahan bahan pengisi yang paling disukai yaitutempe kedelai/millet dengan konsentrasi kedelai/millet 95/5%, dengan kadar protein, serat kasar, dan aktivitasantioksidan berturut-turut 46,7%, 15,6%, dan 39,6%.
PENGARUH PERLAKUAN AWAL BAHAN BAKU DAN WAKTU DESTILASI SERAI DAPUR (Cymbopogon citratus) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA MINYAK SERAI DAPUR (Lemongrass oil) Kawiji Kawiji; Lia Umi Khasanah; Christian Argo Pramani
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.523 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13628

Abstract

Minyak atsiri dari serai dapur dapat diperoleh dengan proses destilasi batang serai dapur. Minyak serai dapurdalam industri kimia dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik, parfum, deodoran, pewangisabun, pembersih lantai dan deterjen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perlakuan awalbahan baku dan waktu destilasi serai dapur berpengaruh terhadap karakteristik fisikokimia minyak serai dapuryang dihasilkan. Rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu;variasi perlakuan awal bahan baku (dengan dimemarkan dan dengan dirajang) dan variasi waktu destilasi (1, 2, 3dan 4 jam). Data diperoleh dari analisa; Total padatan terlarut, warna, aroma, rendemen, berat jenis pada 25 ºC,putaran optik, index bias pada 20 ºC, kelarutan dalam alkohol 70 % dan kadar sitral. Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa perlakuan awal bahan baku dan waktu destilasi berpengaruh terhadap total padatanterlarut, aroma, rendemen, berat jenis, putaran optik, indek bias dan tidak berpengaruh terhadap warna dan kadarsitral. Dengan perlakuan perajangan dan waktu destilasi yang lebih lama menyebabkan terjadi peningkatan nilaitotal padatan terlarut, aroma, rendemen, berat jenis, putaran optik, indek bias yang lebih signifikan dibandingkandengan dimemarkan pada waktu destilasi yang sama, sedangkan kelarutannya dalam alkohol cenderungmenurun. Perlakuan perajangan dengan waktu destilasi selama 4 jam merupakan perlakuan dan waktu yangpaling optimal untuk menghasilkan minyak serai dapur yang lebih baik, yakni; dengan nilai total padatan terlarut80,533 ºBrix, warna 0,5456 Å, aroma lemon, rendemen 0,303 %, berat jenis pada 25 ºC 0,8796 gr/ml, putaranoptik +0,21, indek bias pada 20 ºC 1,4575, kelarutan dalam alkohol 70 % 1: 4,33 dan kadar sitral 76,3 %.
KAJIAN PENGGUNAAN PEMANIS SORBITOL SEBAGAI PENGGANTI SUKROSA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA BISKUIT BERBASIS TEPUNG JAGUNG (Zea mays) DAN TEPUNG KACANG MERAH (Phaseoulus vulgaris L.) Fatiyan Yuwinda Aini; Dian Rachmawanti Affandi; Basito Basito
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.979 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v9i2.17460

Abstract

The aimed of the study was to know the effect of the use of sorbitol in sensory characteristics, chemical characteristic, physical characteristics, and also caloric value of biscuits. The experiments was performed using a Completely Randomized Design (CRD) with one factor,that is subtitusion of sorbitol. There is three formulas: F1 (10% sorbitol); F2 (17% sorbitol); F3 (24% sorbitol). All three formulas were analyzed with preference test to get the best formula. Best formula was analyzed physical and chemical. The result of analysis was compared with control biscuits (sucrosa biscuits). The results of sensory analysis showed that was the most preferred biscuit is F3. Sorbitol biscuits had higher moisture content than the control biscuits. Caloric value of sorbitol biscuits lower than bicuits control. Subtitution of sorbitol on biscuits, could be decreased caloric value up to 2.6%. Spread ratio of sorbitol biscuits greater than the control biscuits. The colors of sorbitol biscuits brighter than bicuits control.
KINETIKA PENGERINGAN TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) MENGGUNAKAN CABINET DRYER DENGAN PERLAKUAN PENDAHULUAN BLANCHING Baskoro Aji Sujarwo; Bambang Sigit Amanto; Siswanti Siswanti
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.734 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12788

Abstract

Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proses pendahuluan berupa blanching dan juga penggunaan variasi suhu pengering dapat berpengaruh terhadap kinetika pengeringan, kualitas mutu produk simplisia temuhitam dan juga efisiensi alat pengering cabinet dryer. Dari penelitian ini diketahui bahwa perlakuan suhu dan perlakuan pendahuluan blanching terhadap simplisia Temu hitam berpengaruh terhadap kinetika pengeringan. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin cepat juga pengeringan berlangsungsampai dengan batas kadar air aman produk simplisia yaitu ≤ 10%. Kualitas mutu produk simplisia temu hitam menunjukkan bahwa penggunaan masing – masing suhu telah memenuhi standar kadar air maksimum simplisia. Untuk kadar kurkumin terbaik sebesar 8,48 % pada penggunaan suhu pengering 50C hal ini menunjukkanpenggunaan suhu tinggi pada proses pengeringan dapat mempengaruhi kandungan kurkumin dalam temu hitam. Kata kunci : Temu Hitam, Blanching, Kurkumin, Kinetika Pengeringan, cabinet dryer
KAJIAN KARAKTERISTIK KIMIA, FISIK, DAN SENSORIS KERIPIK SIMULASI BERBAHAN DASAR IKAN BANDENG (Chanos chanos) DAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI MAKANAN RINGAN SUMBER PROTEIN Arrosyid, Fadlilah; Prabawa, Sigit; Yudhistira, Bara; Atmaka, Windi
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 11, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.371 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v11i2.29062

Abstract

Diversification of food products one of which can be applied to snacks.. One type of snack that is quitesuccessful in the market is the chips. To improve the value of the nutritive value of these chips is by makingsimulation chips. Based on protein content of milkfish and mung beans are high then used as raw material forthe manufacture of simulated chips.This study aims to determine the best simulation of milkfish and mung beansflour based on characteristics of chemical, physical, and sensory. Experimental design using in this researchwas Completely Randomized Design (CRD) with one factor, that was ratio variation of milkfish and mung beanflour. Based on the results of chemical, physical, and sensory analyzes obtained were analyzed statistically byusing one way ANOVA method, if there was a difference, it was followed with significance test using Duncan’sMultiple Range Test (DMRT) at significance level of α = 0,05.Based on the results of the study showed the best formulation results on F3 (20% milled milkfish meat +80% mung beans flour). Result of chemical analysis of simulation chips at F3 that is moisture content 3,53% wb;ash content 3,44% db, fat content 25,78% db; protein content 18,84% db; carbohydrate content 51,93% db;FFA content of 0.45% db; crude fiber content 5,57% db; and total calories 527.17 kcal / 100gram. Result ofphysical analysis of simulation chips on F3 that is hardness 7,95 N and wholeness 92,97%. While on the sensoryanalysis the highest F3 value on parameters of color, texture, and overall.
OPTIMASI KADAR ß-KAROTEN PADA PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas (L.) Lam.) DENGAN MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM) Bambang Sigit Amanto; Lia Umi Khasanah; Sri Ruwanti
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.181 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12872

Abstract

Ubi jalar oranye memiliki prospek dan peluang yang besar sebagai bahan baku industri pangan. Salah satu bentuk olahan ubi jalar yang cukup potensial dalam kegiatan industri adalah tepung ubi jalar. Tepung ubi jalar dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku berbasis lokal. Pembuatantepung ubi jalar oranye akan meningkatkan pemanfaatan serta menjadikannya sebagai salah satu sumber provitamin A, karena berpotensial mengandung ß-karoten yang cukup tinggi. ß-karoten memiliki sifat yang mudah rusak karena sinar ultraviolet, panas, kondisi asam serta kontak dengan udara atau oksigen. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi proses yang optimum terhadap persentase penurunan kadar ß-karoten pada pembuatan tepung ubi jalar oranye oleh pengaruh suhu dan waktu pengeringan. Penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Dalam penelitian ini terdapat dua faktoryaitu suhu pengeringan yang dinyatakan sebagai variabel X 1 dan waktu pengeringan sebagai variabel X . Suhu pengeringan yang digunakan adalah suhu 50C, 60oC dan 70oC , dan waktu pengeringan yang dilakukan adalah6, 7, dan 8 jam. Hasil optimasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM) menunjukkan bahwa kondisi proses yang optimal pada pembuatan tepung ubi jalar oranye adalah pada suhu pengeringan 58.067 C denganwaktu pengeringan 7.0794 jam dan dihasilkan persentase penurunan kadar ß-karoten yaitu sebesar 38.4904 %. Kata kunci : ß-karoten, Response Surface Methodology (RSM), ubi jalar oranyeo2
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI ENZIM PEKTINASE BAKTERI PEKTINOLITIK DARI LIMBAH KULIT JERUK UNTUK KLARIFIKASI JUS LEMON (Citrus limon) Esti Widowati; Rohula Utami; Edhi Nurhartadi; M.A.M Andriani; Ririn Hanifah
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.896 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12910

Abstract

KAJIAN KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORIS FRUIT LEATHER BEBERAPA VARIETAS PISANG (Musa spp.) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) Ana Mufidatun Ni'mah; Bambang Sigit Amanto; Esti Widowati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.713 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13238

Abstract

Dalam penelitian ini dibuat fruit leather beberapa varietas pisang (pisang kapas, pisang kepok kuning,dan pisang nangka) dengan variasi penambahan rumput laut (0%; 7,5%; dan 15%) dengan tujuan untukmengetahui karakteristik kimia (kadar air, kadar abu, kadar gula reduksi, dan kadar serat pangan) dankarakteristik sensoris, serta untuk mendapatkan fruit leather terbaik pada masing-masing varietas pisang yangdigunakan. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitukonsentrasi rumput laut. Masing-masing perlakuan dilakukan dua kali ulangan sampel dan tiga kali ulangananalisis. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode one way ANOVA dilanjutkan dengan DMRT apabilamatan diketahui bahwa dengansemakin tinggi konsentrasi rumput laut yang ditambahkan mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar abu,kadar gula reduksi, dan kadar serat pangan pada fruit leather pisang kapas, fruit leather pisang kepok kuning,dan fruit leather pisang nangka, namun terjadi penurunan pada kadar air fruit leather semua varietas pisang.Fruit leather semua varietas pisang dari segi sensoris diterima oleh panelis dan rata-rata penambahan rumputlaut tidak berpengaruh signifikan terhadap karakteristik sensoris. Fruit leather yang terbaik pada masing-masingvarietas pisang yaitu fruit leather dengan penambahan 15% rumput laut.

Page 4 of 23 | Total Record : 221