cover
Contact Name
Marjuki Zulziar
Contact Email
marjuki.zulziar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
marjuki.zulziar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Published by Universitas Pamulang
ISSN : 26205726     EISSN : -     DOI : -
Jurnal TEKNOLOGI ; Jurnal Ilmiah dan Teknologi, bertujuan untuk menyediakan forum komunikasi dan sarana publikasi bagi peneliti, pendidik, praktisi dan mahasiswa yang memiliki minat dibidang teknologi, ilmu pengetahuan dan sains. Jurnal TEKNOLOGI; jurnal ilmiah dan Teknologi ini memuat hasil-hasil penelitian dibidang Ilmu pengetahuan dan Sains, inovasi teknologi dan aplikasi industri.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi" : 10 Documents clear
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PORTA CABIN 40 FEET DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) DI PT. TEPAT GUNA TEKNOLOGI NUSANTARA Faridwan Afrian; dadang kurnia; edi supriyadi
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.21847

Abstract

Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode Critical Path Method Di PT. Tepat Guna Teknologi Nusantara. PT. Tepat Guna Teknologi Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri konstruksi. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh hasil optimal dalam pelaksanaan sebuah proyek dengan melakukan efisiensi waktu, biaya dan tenaga kerja. Metode yang digunakan adalah Critical Path Method. Critical Path Method digunakan untuk menentukan jalur kritis sebuah proyek. Metode ini memecahkan masalah dengan perhitungan maju, perhitungan mundur dan perhitungan kelonggaran waktu. Dari hasil perhitungan diperoleh 18 hari kerja, 4 pekerja dan biaya Rp. 54.237.146. Setelah dilakukan perbaikan waktu jalur jalur kritis dan perhitungan kembali diperoleh 17 hari kerja, 3 pekerja dan biaya Rp. 52.214.421. Setelah itu dilakukan perbandingan dari hasil perhitungan jalur kritis sebelum dan sesudah diperbaiki maka diperoleh efisiensi 1 hari kerja, 1 pekerja dan biaya Rp. 2.022.725.
ANALISIS WAKTU PERENCANAAN PRODUKSI SPOILER SUB ASSY RR DI PT. INOAC POLYTECHNO INDONESIA DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) Agus Nurrokhman
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.23824

Abstract

Penelitian ini merupakan kegiatan untuk untuk mengetahui bentuk jaringan kerja proses produksi Spoiler Sub Assy RR dan mengaplikasikan Metode Critical Path Method (CPM) di PT. Inoac Polytechno Indonesia. Dalam penelitian ini terdapat 21 kegiatan dalam proses pembuatan spoiler. Dari hasil analisis dengan Metode Critical Path Method (CPM), diperoleh 4 jalur  litasan pada proses pembuatan spoiler diantaranya jalur ABCDEFGHJKLMOPQRSTU dengan lama waktu 92,90 menit, jalur ABCDEFGHJNPQRSTU dengan lama waktu 88,57 menit, ABCDEFGIJKLMOPQRSTU dengan lama waktu 92,23 menit, dan ABCDEFGIJKNPQRSTU dengan lama waktu 87,90 menit. Dengan melihat keempat pilihan lintasan tersebut, maka yang merupakan lintasan kritis adalah lintasan yang mempunyai waktu paling banyak, maka dapat disimpulkan bahwa lintasan kritisnya adalah ABCDEFGHJKLMOPQRSTU dengan lama waktu 92,90 menit atau 1jam 55 menit.
ANALISIS POSTUR KERJA WELDER LISTRIK DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DI PT. PJ-TEK MANDIRI rini alfatiyah; rusmalah rusmalah; Nur Hasna Fauziah
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.21848

Abstract

Aktivitas mengelas pipa di workshop PT. PJ-Tek Mandiri dilakukan secara manual oleh welder. Kegiatan mengelas dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan risiko musculoskeletal disorders (kelainan otot) pada welder. Penyebaran kuesioner Nordic Body Map (NBM) diketahui beberapa keluhan yang dialami welder pada saat mengelas. Metode OWAS merupakan metode untuk mengevaluasi dan menganalisis sikap pekerja yang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Beberapa aktivitas welder pada saat mengelas pipa di workshop PT. PJ-Tek Mandiri yaitu mulai dari penyalaan busur las, mengelas postur 1, mengelas postur 2, dan pematian busur las. Hasil perhitungan dengan metode OWAS yang menyebabkan risiko musculoskeletal diperoleh skor tertinggi adalah pada elemen kegiatan penyalaan busur las dan mengelas postur 1 dengan level risiko 4 (perlu perbaikan secara langsung/saat ini juga), elemen kegiatan pematian busur las dengen level risiko 3 (perlu perbaikan segera mungkin) dan mengelas postur 2 dengan level risiko 2 (perlu perbaikan dimasa yang akan datang). Usulan perbaikan postur kerja adalah dengan merekomendasikan perubahan pada penyangga pipa agar lebih menaik keatas (20o) agar postur kerja welder pada saat mengelas tidak lagi mengalami keluhan musculoskeletal dengan skor yang tinggi.
ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA MESIN CURING LINE A DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EVECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES DI PT. GAJAH TUNGGAL TBK Mr Suryadi; Edi Supriyadi; Mrs Khairunnisa
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.23826

Abstract

PT. Gajah Tunggal Tbk mengalami masalah kondisi mesin tidak optimal. Sehingga menyebabkan hasil produksi tidak maksimal. oleh sebab itu peneliti menganalisa efektifitas mesin curing line  pada  periode  Januari  2020 sampai dengan Desember 2020. Peneliti berjudul “Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin CuringLine A Dengan Metode Overall Equipment Evectiveness (OEE) Dan Six Big Losses Di PT. Gajah Tunggal Tbk.” Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kefektifan mesin dan mengetahui faktor penyebab ketidak efektifan mesin tersebut. Dalam penulisan ini, penulis berupaya menganalisis secara detail dengan menggunakan metode Overall Equipment Evectiveness (OEE) Dan Six Big Losses. Hasil penelitian yang dilakukan penulis menemukan tingkat keefektifan mesin dan beberapa faktor yang mempengaruhi mesin tidak efektif yaitu konsistensi, dan pengawasan operator di lapangan dan kebersihan di lingkungan kerja.
ANALISIS USAHA KRIPIK SINGKONG DENGAN METODE SWOT PADA UMKM BERLIAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PENJUALAN Wuguh Pitono
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.23784

Abstract

Produksi kripik singkong Berlian yang sudah berjalan sejak tahun 2013 sampai saat ini masih terus berjalan dan terbukti usaha industri rumah tangga ini mampu melalui masa-masa sulit dimasa pandemi covid 19 yang sampai saat ini masih terasa dampaknya terhadap perkembangan ekonomi. Tentu bukan perjalanan yang mudah dalam proses usaha yang dimualai dari awal hingga mampu bertahan sampai sekarang. Meskipun manajemen operasinalnya dijalankan dengan sederhana tetapi usaha keripik singkong Berlian ini mampu memberikan kaulitas yang berbeda diantara produk yang sama yaitu kripik singkong dengan berbagai viarian rasa dan tekstur keripik yang renyak bagi penikmatnya. Kripik singkong berlian bisa tahan sampai satu bulan jika di simpan diruangan yang dikondisikan dengan suhu 18°c hingga 24°c. Saat ini produksi kripik singkong Berlian diproduksi dengan memenuhi permintaan harian guna menjaga kualitas produk agar tetap dapat memberikan palayanan kepada konsumen untuk memperoleh produk yang selalau segar. Pelanggan kripik singkong Berlian ini kebanyakan pedagang yang membeli keripik untuk dikemas ulang dan dipasarkan lagi. Saat ini produk keripik Berlian masih di jual dengan kemasan polos dengan alasan lebih simple dan praktis. Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk menganalisis produksi keripik singkong Berlian ini. Dari hasil analisi dengan metode matrik SWOT  diperoleh hasil dengan startegi Strengths-Opportunities (SO) dengan melakukan promosi dengan memanfaatkan kekuatan kualitas produk (S1), harga kompetitif (S2) dengan memanfaatkan kemajuan teknologi (O1), media sosial (O2),  dengan strategi Weakness-Opportunities (WO) disarankan dengan menambah kapasitas produksi  (W1), kapasitas produksi masih kecil (W2) kapasitas kecil dengan mengambil kesempatan memanfaatkan kemajuna teknologi (O2), membuka toko (O3) dan menambah kapasitas (O6) dan dengan strategi Weakness-Threats (WT) disarankan dengan melengkapai regulasi terkait ijin usaha untuk menutupi kelemahan-kelemahan seperti kemasan belum berlabel (W3),  belum ada paten (W4), untuk menghindari ancaman persaingan dengan produk yang sama (T1) Peraturan pemerintah (T2) lokasi usaha di pemukiman(T3).
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAPASITAS PRODUKSI SAMCOFENAC MENGGUNAKAN METODE AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN DI PT. SAMCO FARMA Yusup Purwanto
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.24063

Abstract

PT. Samco Farma yang merupakan sebuah industri farmasi di Indonesia memiliki permasalahan dalam memenuhi permintaan konsumen dikarenakan hasil produksi tidak seimbang dengan jumlah permintaan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat untuk perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi dengan menggunakan metode Aggregate Planning.  Aggregate Planning merupakan salah satu metode perhitungan yang tepat untuk mengetahui perencanaan produksi (Kristinawati, 2000). Metode yang digunakan dalam perencanaan kebutuhan kapasitas produksi adalah metode level workforce plus overtime strategy, dan peramalan permintaan konsumen menggunakan model weighted moving average (WMA). Dari hasil perhitungan yang dilakukan, peramalan Metode Rata-Rata Bergerak Terbobot (bobot 4) merupakan metode peramalan paling akurat untuk digunakan. Analisa perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi dengan menggunakan metode Agregat Planning dalam penelitian ini menggunakan strategi Level workforce, Chase Strategy, dan Level Workorce Plus Overtime. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan peneliti, strategi Level Workorce Plus Overtime menghasilkan total biaya produksi terkecil dengan jumlah Rp.433.522.556 dan memperoleh keuntungan dengan jumlah Rp. 48.410.377.444. Kesimpulannya, perencanaan dan pengendalian kapasitas poduksi menggunakan strategi level workforce plus overtime dengan biaya produksi yang terkecil.
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN AQUADEMIN DENGAN METODE PERIODIC ORDER QUANTITY (POQ) DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT. MITRALAB BUANA Samuel Pardamean; Franka Hendra Sukma; Agus Nurrokhman
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.23786

Abstract

PT Mitralab Buana merupakan perusahaan jasa pengujian laboratorium lingkungan, 80% kegiatan pengujian laboratorium/produksi di perusahaan ini memerlukan Aquademin sebagai bahan baku. Kebutuhan Aquademin yang fluktuatif menyebabkan pengendalian persediaan belum optimum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode pengendalian yang memberikan hasil yang optimum, menghitung titik pemesanan kembali (reorder point), stok pengaman (safety stock), dan tingkat efisiensi biaya. Hasil perhitungan MAD, MSE, dan MAPE menunjukan least square sebagai metode peramalan terpilih. Metode Economic Order Quantity (EOQ) digunakan karena metode ini mempertimbangkan kuantitas pemesanan berdasarkan biaya simpan dan biaya pesan. Metode Periodic Order Quantity (POQ) digunakan karena metode ini memberikan interval atau frekuensi pemesanan yang lebih terpola dan merupakan perkembangan dari Economic Order Quantity (EOQ). Hasil penelitian menunjukan metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan nilai pesanan optimum sebesar 303,1 liter/pemesanan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 14 kali setahun dan metode Periodic Order Quantity (POQ) menghasilkan nilai pesanan sebesar  345,6 liter/pemesanan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 12 kali setahun.  Hasil perhitungan titik pemesanan kembali (Reorder Point)  sebesar 299,98 liter dengan Safety Stock sebesar 299,8 liter. Tingkat efisiensi biaya dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) memiliki tingkat efisiensi biaya sebesar 26,44% sementara metode Periodic Order Quantity (POQ) memiliki tingkat efisiensi biaya sebesar 25,79%.
ANALISIS POTENSI BAHAYA PADA AREA PRODUKSI DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, AND RISK CONTROL DAN FAULT TREE ANALYSISDIPT. POLYMINDO PERMATA Windy Ardiansyah; Sofian Bastuti; Tedi Dahniar
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.24065

Abstract

PT. Polymindo Permata merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri plastik khususnya menggunakan proses extrusion. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan mengukur tingkat risiko bahaya sehingga dapat diketahui faktor apa saja yang menyebabkan tingkat risiko menjadi extreme sehingga dapat menyebabkan terjadinya kecelaka an kerja di area proses produksi PT. Polymindo Permata. Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk Control (HIRARC) dan Fault Tree Analysis (FTA). Dilihat dari hasil identifikasi dan penilaian risiko yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 48 potensi bahaya dengan 18 potensi bahaya yang masuk dalam tingkat risiko extreme, 18 potensi bahaya termasuk tingkat risiko high, 7 potensi bahaya termasuk tingkat risiko moderate, dan 5 potensi bahaya masuk dalam tingkat risiko low. Terdapat 2 kegiatan atau aktivitas dengan nilai risiko extreme mencapai 20 yaitu kegiatan pengeboran dan penggerindaan yang terjadi dikarenakan standard keamanan atau Standard Operational Procedure(SOP) yang belum ditetapkan. Sehingga terdapat kondisi atau faktor bahaya saat pengoperasian mesin, area kerja yang tidak aman, serta kurang optimalnya penggunaan alat pelindung diri pada pekerja.
Analisis Identifikasi Tingkat Risiko Kecelakaan Ekskul Pencak Silat Untuk Menurunkan Tingkat Kecelakaan Dengan Metode HIRA Dan PDCA Di SDN Pondok Cina 1 Depok Cholid Abdus Salam; Dadang Kurnia; Mr Ruspendi
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.21846

Abstract

Ekskul pencak silat SDN Pondok Cina 1 Depok adalah salah satu kegiatan yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Dalam melakukan latihan ekskul pencak silat, tidak lepas dari adanya risiko yang mampu membuat atlet mengalami cidera yang ringan hingga cidera yang parah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta pengendaliannya pada latihan ekskul pencak silat. Metode yang digunakan dalam melakukan penilitian ini HIRA (Hazard Identification Risk Assessment) dan PDCA (Plant Do Check Action). Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 16 uraian gerakan dari 6 gerakan. Dengan menggunakan metode HIRARC ditentukan penelitian risiko ini dilakukan pada setiap uraian gerakan dan didapatkan tingkat risiko yang dominan adalah pada uraian gerakan tendangan lurus (A) yang memiliki jumlah tingkat risiko 180 dengan nilai risiko kemungkinan (likelihood) 6, paparan (exposure) 6 dan konsekuensi (consequences) 5. Untuk mengurangi tingkat kecelakaan dengan metode PDCA, diawali Plan (merencanakan) dengan cara mencari faktor penyebab kecelakaan latihan ekskul pencak silat dengan menggunakan diagram sebab akibat (Fishbone) dan NGT (Nominal Group Technique) untuk menentukan faktor penyebab dominan. Tahapan Do merencanakan dan melakukan perbaikan dengan analisa 5W+1H. Tahapan Check yaitu melakukan perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan. Tahapan Action yaitu membuat standarisasi dari hasil perbaikan. 
PERBAIKAN KUALITAS AIR MINUM DALAM KEMASAN JENIS CUP DI PT. WAHANA DHARMA PERSADA DENGAN METODE SEVEN TOOLS DAN PDCA Izha Astriyani; Muhammad Shobur; Mr Taufik
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.23795

Abstract

PT. Wahana Dharma Persada terkadang dihadapkan oleh permasalahan dalam pengendalian kualitas dimana kualitas produk tidak sesuai dengan permintaan konsumen atau dapat disebut dengan produk cacat yang tidak sesuai dengan standar sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Perusahaan memiliki presentase kecacatan rata rata sebesar 3% tiap bulannya dan belum memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar <2%. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab kecacatan serta memberikan usulan perbaikan produk Air Minum Dalam Kemasan Cup di PT. Wahaan Dharma Persada. Identifikasi parameter terbesar penyimpangan mutu terbesar dilakukan dengan menggunakan Seven Tools yaitu Checksheet, Diagram pareto, peta control, dan diagram sebab akibat. Berdasarkan diagram pareto, kategori kecacatan pada produk yang diprioritaskan adalah cacat karena cup  pengemas double sebesar 34.7%, , lid cup pengemas oversize sebesar 27.85%, dan lid cup kurang press sebesar 18.2% dengan total kumulatif sebesar 81%. Faktor penyebab terjadinya kerusakan adalah faktor manusia, metode, mesin, dan lingkungan. Adapun solusi yang diusulkan adalah dengan menerapkan siklus PDCA yang berdasarkan diagram sebab akibat dengan mengusulkan perbaikan dari tiap faktor penyebab masalah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10