cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
agroteknikapolitani@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroteknikapolitani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
Agroteknika
ISSN : 26853353     EISSN : 26853450     DOI : -
Agroteknika adalah jurnal nasional untuk publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agroteknika sebagai kajian ilmiah hasil penelitian pada bidang teknologi pertanian dengan ruang lingkup: mekanisasi pertanian, teknologi pangan, irigasi, teknologi budidaya tanaman pangan dan perkebunan, energi terbarukan, sistem informasi pertanian, sistem informasi geografis dan bioinformatika.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 3 (2025): September 2025" : 13 Documents clear
Kajian Pemupukan NPK pada Tanaman Jagung Manis di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Tustiyani, Isna; Suharno, Suharno; Daud, Raphael Jerusalem; Rifkiananto, Naufal
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.419

Abstract

Jagung manis adalah salah satu komoditas hortikultura yang memililki produktivitas yang cukup rendah. Salah satu penyebab produktivitas rendah adalah lingkungan terutama adalah hara pada tanah yang rendah. Upaya untuk meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah dapat dilakukan melalui pemupukan. Tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari kajian pemupukan NPK pada tanaman jagung manis di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Percobaan ini dilaksanakan di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada bulan Mei-Oktober 2024. Metode yang digunakan yaitu RAK satu faktor yaitu dosis pemupukan NPK dengan taraf 0, 75, 150, 225, 300 dan 375 kg NPK/ha yang diaplikasikan 2 minggu setelah tanam dan empat kali ulangan. Parameter pengamatan terdiri peubah pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) serta hasil (bobot tongkol dan panjang tongkol) tanaman jagung manis. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika berbeda nyata, maka akan dilanjutkan dengan analisis BNJ 5%. Hasil menunjukkan pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh signifikan pada peubah pertumbuhan serta hasil tanaman jagung manis.
Analisis Produktivitas dan Efisiensi Proses Produksi Kakao Bubuk Murni dengan Menggunakan Integrasi Metode OMAX dan FAHP Rucitra, Andan Linggar; Rofika, Citra; Purwaningsih, Isti
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.512

Abstract

Kelompok Tani X mengelola budidaya dan pengolahan kakao dengan produk utama berupa kakao bubuk murni. Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis produktivitas produksi secara efisien dengan mengintegrasikan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) dan Objective Matrix (OMAX). Peneliti menggunakan F-AHP untuk menetapkan bobot setiap kriteria produktivitas berdasarkan pendapat para ahli, lalu menerapkan OMAX untuk menghitung indeks produktivitas per periode. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok mencapai produktivitas tertinggi pada Oktober 2023 dengan indeks 1.154,15%, dan mengalami penurunan terendah pada April 2023 dengan indeks -82,96%. Untuk meningkatkan produktivitas, kelompok perlu menggunakan bahan baku 583,34 kg, tenaga kerja 186,15 jam, listrik 1.064,59 kWh, dan operasional mesin 568,19 jam setiap bulan. Kelompok juga perlu menyosialisasikan target produksi harian kepada petani dan melakukan pengukuran produktivitas secara rutin guna memastikan efisiensi sumber daya.
Pengaruh Metode Ekstraksi dan Pengeringan Terhadap Viabilitas Benih Mentimun (Cucumis sativus L.) Purnamasari, Ila; Ifah, Arini Al; Prasetya, Bagas
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.530

Abstract

Biji mentimun (Cucumis sativus L.) memiliki lendir (pulp) yang mengandung zat penghambat pertumbuhan benih mentimun. Lendir yang menempel pada benih tersebut dapat menghambat proses perkecambahan. Kondisi tersebut menimbulkan hambatan dalam proses produksi benih. Oleh sebab itu, untuk memisahkan pulp dari biji dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti ekstraksi menggunakan bahan kimia atau teknik pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji respons perkecambahan benih mentimun terhadap berbagai metode ekstraksi dan teknik pengeringan yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial yang terdiri dari dua faktor, dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah teknik ekstraksi. Faktor kedua ialah perlakuan pengeringan. Tahapan penelitian meliputi persiapan benih, pemberian perlakuan, penyemaian benih, serta pengamatan hasil. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian Institut Pertanian (Intan) Yogyakarta, pada bulan Desember 2024 hingga Februari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, interaksi teknik ekstraksi dan metode pengeringan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada potensi tumbuh maksimum, dan indeks vigor. Teknik ekstraksi fermentasi air (perendaman) dengan metode pengeringan menggunakan oven dapat menghasilkan kadar air benih terendah (8,89%), potensi tumbuh maksimum tertinggi (98,67%), dan indeks vigor tertinggi (96,67). Kombinasi perlakuan ini direkomendasikan sebagai metode pengolahan benih yang efektif untuk meningkatkan kualitas fisiologis benih mentimun.
Upaya Pengembangan Urban Farming Menggunakan Metode SWOT di KWT Dorang Cinta Kecamatan Krembangan Kota Surabaya Rizkiyah, Salsabila Putri Ainur; Soedarto, Teguh; Syah, Mirza Andrian
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.568

Abstract

KWT Dorang Cinta menjadi salah satu kelompok tani unggul di Kota Surabaya yang dimana dibutuhkan strategi pengembangan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang muncul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal didalam pengembangan urban farming KWT Dorang Cinta serta menentukan strategi alternatif yang tepat dalam upaya pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, dan analisis SWOT. Lokasi penelitian ditunjuk secara purposive di urban farming Kelompok Wanita Tani (KWT) Dorang Cinta. Hasil matriks IFE menunjukkan bahwa skor kekuatan diperoleh senilai 4,06 dan skor kelemahan diperoleh senilai 3,06. Sedangkan analisis matriks EFE diperoleh skor peluang 4,02 dan skor ancaman 3,76. Pada analisis matriks SWOT strategi pengembangan urban farming KWT Dorang Cinta terletak pada kuadran strategi pengembangan agresif dimana strategi yang cocok untuk diterapkan yaitu dengan mempererat hubungan antar anggota kelompok melalui berbagi pengetahuan dan keterampilan serta mempertahankan pengembangan berbasis usaha untuk menjaga ketahanan pangan. Pengembangan yang diharapkan dapat menjadikan KWT Dorang Cinta lebih berkelanjutan dalam berkegiatan urban farming.
Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Elisitor Cu2+ Terhadap Kandungan Katekin pada Kalus Tanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) Secara In Vitro Putri, Yenni Anisah; Zainal, Aprizal; Warnita, Warnita
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.497

Abstract

Tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) merupakan komoditi unggulan Sumatera Barat penghasil senyawa polifenol terutama katekin yang memiliki manfaat sebagai antioksidan sehingga digunakan dalam berbagai bahan baku industri seperti farmasi, kosmetik, dan pangan. Prospek pasar ekspor yang tinggi namun mutu gambir yang diekspor masih rendah. Penggunaan kultur suspensi sel dengan penambahan elisitor seperti ion tembaga Cu²⁺ dapat menjadi solusi efektif dengan meningkatkan produksi metabolit sekunder dalam jumlah banyak dan waktu singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi elisitor Cu2+ terbaik dalam peningkatan kandungan katekin kalus gambir. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pemberian elisitor Cu2+ (0, 2, 4, dan 6 mg/l) sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian elisitor Cu2+ belum mampu untuk meningkatkan kandungan senyawa katekin pada kalus gambir karena hanya ditemukan pada perlakuan 0 ppm 7 HSS dan terdapat beberapa senyawa bioaktif yang muncul pada kromatogram pengujian HPLC yang tidak dapat teridentifikasi oleh standar katekin yang digunakan.
Keseimbangan Hormonal Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif terhadap Produksi Kakao melalui Aplikasi Paclobutrazol Laurenze, Reynaldi; Nasaruddin, Nasaruddin; Rahman, Reski Anugraeni
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.529

Abstract

Produktivitas kakao di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, masih menghadapi tantangan rendahnya hasil panen akibat tingginya persaingan antara tunas muda dan buah sehingga terbentuk layu pentil. Mengingat peran strategis kakao dalam mendukung perekonomian lokal dan nasional, diperlukan inovasi dalam teknik budidaya untuk meningkatkan efisiensi reproduksi dan hasil tanaman. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah penggunaan paclobutrazol sebagai zat pengatur tumbuh, yang berpotensi menekan pertumbuhan vegetatif dan mengalokasikan asimilat terfokus ke pertumbuhan reproduktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan reproduksi tanaman kakao dan mengetahui konsentrasi yang optimal untuk meningkatkan produksi buah kakao. Penelitian dilaksanakan di Desa Bonto Macinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pada bulan Juli 2021 hingga Januari 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan lima taraf konsentrasi paclobutrazol, yaitu 0 mL.L-1 (control), 5 mL.L-1, 10 mL.L-1, 15 mL.L-1, and 20 mL.L-1. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 15 unit percobaan dan setiap unit terdiri atas 3 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian paclobutrazol dengan konsentrasi 10 mL.L-1 secara signifikan memiliki produksi buah kakao tertinggi yaitu 309,44 kg.ha-1 dibandingkan dengan konsentrasi paclobutrazol lainnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa 10 mL.L-1 merupakan konsentrasi yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan reproduksi dan memaksimalkan produksi kakao.
Identifikasi Salinitas Tanah dan Produktivitas Lahan Sawah di Hilir Kabupaten Lamongan dan Tuban Hamidah, Nilna Murobbiyah; Sasongko, Purnomo Edi; Mindari, Wanti
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.538

Abstract

Salah satu permasalahan lahan pertanian adalah terjadinya salinisasi tanah yang biasa terjadi pada lahan yang berdekatan dengan garis pantai. Kabupaten Lamongan dan Tuban merupakan dua daerah yang berdampingan dan berbatasan dengan garis pantai utara. Kedua daerah merupakan dua daerah yang berkontribusi dalam produksi padi tertinggi di Jawa Timur. Keduanya memiliki bagian pesisir yang dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya sehingga memerlukan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi salinitas tanah dan dampaknya terhadap hasil produksi padi di hilir Kabupaten Lamongan dan Tuban. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dan kegiatan pengambilan sampel tanah dilakukan dengan menggunakan metode cluster sampling berdasarkan pada jarak titik pengambilan sampel dengan garis pantai. Titik pertama ditetapkan pada jarak sekitar 2 km dari garis pantai, lalu berjarak 1 km ke titik berikutnya. Lahan T1 memiliki nilai EC tertinggi yaitu 0,65 dS.m-1 dan kurang dari 2 dS.m-1 sehingga dikategorikan sebagai lahan non salin dan pengaruhnya terhadap tanaman dapat diabaikan. Penggunaan pupuk anorganik (Urea dan Phonska) yang melebihi dosis tidak meningkatkan hasil produksi, melainkan pengaruh positif dan signifikan berasal dari masukan pupuk kandang yang diberikan di lahan. Penambahan bahan organik berupa pupuk kandang ke lahan dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kestabilan sifat fisik dan kimia tanah serta hasil produksi.
Bio-waste Alchemy: Turning Agricultural Residue into Green Gold for Food Packaging, A Systematic Review Ulhusna, Annisa; Amir, Reza Mardhiyah; Yusmaidi, Nuridayah
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.541

Abstract

The increasing environmental concerns associated with conventional plastic packaging have accelerated the global pursuit of sustainable alternatives. This review explored the innovative transformation of agricultural waste into eco-friendly food packaging materials, highlighting its potential to address both ecological and economic challenges. Agricultural residues—such as cereal by-products, sugar and starch crop wastes, fruit processing leftovers, and leaf waste—were rich in biopolymers like cellulose, starch, and pectin, making them suitable candidates for biodegradable packaging. Through advancements in green chemistry, biotechnology, and materials science, these wastes are now being repurposed into high-performance, compostable packaging solutions. Relevant literature was selected through a systematic search of peer-reviewed journal articles from databases such as Scopus, ScienceDirect, and Google Scholar, focusing on publications from the last five years that addressed agricultural waste utilization in ecofriendly food packaging. The review synthesizes recent research and technological breakthroughs in this field, showcasing applications ranging from rice husk-based films to cassava starch bioplastics. Furthermore, it examines the environmental benefits of reduced plastic pollution and landfill burden, alongside the economic advantages of waste valorization, rural job creation, and market competitiveness. By turning agricultural residues into valuable resources, this approach supports circular economy principles, enhances food system sustainability, and paves the way for a greener packaging industry.
Pengaruh Asam Salisilat terhadap Umur Berbunga, Umur Panen, dan Kandungan Klorofil pada Beberapa Kultivar Lokal Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) pada Ketinggian Menengah 400-700 Mdpl Ermando, Relly; Siregar, Lutfhi Aziz Mahmud; Ginting, Jonatan
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.545

Abstract

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sumber protein nabati yang kaya akan karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral. Budidaya kacang merah di dataran menengah, khususnya di Sumatera Utara, memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi pemanfaatan lahan. Namun, faktor lingkungan seperti suhu tinggi dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Asam salisilat (SA) diketahui berperan penting dalam meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman abiotik melalui peningkatan fotosintesis, perlindungan struktur morfologi, dan peningkatan aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh aplikasi asam salisilat dan beberapa kultivar lokal kacang merah asal Simalungun terhadap pertumbuhan tanaman pada dataran menengah dengan ketinggian 400-700 mpdl. Penelitian dilakukan di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu sembilan kultivar kacang merah dan tiga konsentrasi asam salisilat (0 ppm, 100 ppm, dan 200 ppm) dengan kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat total 81 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi asam salisilat 200 ppm secara signifikan mempercepat waktu berbunga dan panen dibandingkan perlakuan lainnya. Sebaliknya, perbedaan kultivar tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman. Kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total tertinggi ditemukan pada perlakuan 100 ppm, meskipun perbedaannya tidak signifikan. Secara keseluruhan, aplikasi asam salisilat, khususnya pada konsentrasi 200 ppm terbukti efektif dalam mempercepat pembungaan dan panen pada kacang merah lokal asal Simalungun, sehingga berpotensi meningkatkan produktivitas tanaman di dataran menengah.
Kontaminasi Residu Pestisida pada Pangan di Kawasan Produksi Pertanian di Perdesaan Sumatera Barat: Studi pada Bunga Kol, Daun Bawang, dan Stroberi Azni, Siti Sekarhayati; Dendi, Rahmad; Azni, Ulfa Sevia; Wahyono, Eko
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.551

Abstract

Penggunaan pestisida secara intensif pada komoditas pertanian utama seperti bunga kol, bawang daun, dan stroberi di Sumatera Barat menimbulkan potensi risiko residu pestisida dalam produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis pestisida yang digunakan oleh petani serta mengukur kadar residu pestisida pada komoditas tersebut. Sampel diambil dari dua nagari di Kabupaten Solok, yaitu Nagari Alahan Panjang dan Nagari Batang Barus, yang dikenal sebagai daerah penghasil stroberi, bunga kol, dan bawang daun. Analisis residu pestisida dilakukan dengan menggunakan Gas Kromatografi (GC) yang dilengkapi dengan detektor ECD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida golongan piretroid, yaitu sipermetrin pada stroberi dan deltametrin pada bunga kol serta bawang daun, mendominasi penggunaannya. Sebagian besar sampel berada dalam batas maksimum residu (BMR) yang ditetapkan, namun kadar residu deltametrin pada bunga kol dari petani A dan B melebihi BMR yang ditetapkan. Persepsi petani terhadap penggunaan pestisida lebih difokuskan pada pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan peningkatan hasil panen, dengan sedikit perhatian terhadap dampak residu terhadap kesehatan dan lingkungan. Temuan ini mencerminkan kesenjangan pengetahuan yang signifikan di kalangan petani mengenai risiko kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan oleh paparan pestisida. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya kebijakan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan pestisida dan perlunya pendidikan serta pelatihan berkelanjutan bagi petani mengenai praktik pertanian yang aman dan ramah lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan mendukung kesehatan masyarakat.

Page 1 of 2 | Total Record : 13