cover
Contact Name
Idhoofiyatul Fatin
Contact Email
idhofatin.pbsi@fkip.um-surabaya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
stilistika@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN : 19788800     EISSN : 26141327     DOI : -
Core Subject : Education,
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surabaya. Jurnal ini menfokuskan pada publikasi hasil penelitian berupa artikel ilmiah tentang bahasa, sastra dan pengajaran Bahasa Indonesia. Jurnal ini terbit setiap Januari dan Juli dengan nomor P-ISSN 1978-8800 dan E-ISSN 2614-3127.
Arjuna Subject : -
Articles 444 Documents
Semiotika Film Di Balik 98 Fitri Yunia Puspita; Yarno Yarno
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 10 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v10i1.1338

Abstract

Film Di Balik 98 merupakan film fiksi yang memakai latar belakang peristiwa reformasi pada tahun 1998. Film ini menceritakan di balik peristiwa 98 terdapat perjuangan sebuah keluarga dan pengorbanan cinta dalam melewati sebuah tragedi besar Mei 1998. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis semiotika milik Roland Barthes. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, teknik observasi, teknik catat, dan teknik pustaka. Subjek data dalam penelitian ini adalah film Di Balik 98. Objek penelitiannya adalah dialog dari para pemain. Hasil penelitian ini menunjukkan makna denotatif, konotatif, dan mitos pada tokoh dan amanat dalam film Di Balik 98. Makna denotatif dari tokoh Diana, dia memiliki pemahaman bahwa demo adalah tindakan yang patut diperjuangkan untuk membela suara rakyat yang tertindas. Makna konotatif dari Tokoh Diana, hanya mahasiswa yang berani melakukan suatu pergerakan untuk membawa perubahan demi membela rakyat. Mitos yang didapat dari Tokoh Diana bahwa mahasiswa identik dengan sikap kritis, peduli, dan berani. Makna denotatif yang disampaikan dari nilai gerakan mahasiswa. Mahasiswa dipaksa menuruti pemerintah untuk demo hanya di dalam kampus, mahasiswa telah mengikuti kemauan pemerintah tapi pemerintah tidak mengikuti kemauan mahasiswa.. Makna konotatif dari nilai gerakan mahasiswa, mereka tidak menuntut bayaran, mereka tidak menuntut mobil atau rumah mewah, mereka hanya menuntut untuk di dengar. Mitos dari nilai gerakan mahasiswa, mahasiswa mengkritisi seluruh kebijakan pemerintah yang terkesan seenaknya. Tak terhitung lagi entah berapa nyawa mahasiswa yang melayang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Suara mahasiswa adalah suara rakyat karena keaktifan mahasiswa memperjuangkan kepentingan rakyat.
Pesan Nilai-Nilai Motivasi pada Lirik Lagu Album Monokrom (Kajian Semiotika Model Charles Sander Peirce) Wahyu Mei Anggraeni; Yarno Yarno; , R. Panji Hermoyo
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v12i1.2443

Abstract

Fokus penelitian ini adalah pesan makna nilai-nilai motivasi pada setiap lagu di album Monokrom. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan teknik analisis semiotika model Charles Sander Peirce. Subjek data penelitian ini adalah album Monokrom, dan objek data pada lirik lagu di di album Monokrom. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan teknik simak dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan makna nilai-nilai motivasi pada album Monokrom meliputi 1) rasa empati terhadap orang lain dengan cara menghargai dan menghormati hak dan cara pandang mereka dari sisi yang berbeda. Rasa empati terdapat pada lagu Ruang Sendiri dan Tukar Jiwa. 2) rasa cinta terhadap kedua orang tua dan pasangan. Rasa cinta tersebut berupa perasaan jatuh cinta dan kasih sayang, tetapi rasa cinta tak selamanya berbuah manis. Tak sedikit rasa cinta tersebut berbuah rasa kecewa, seperti perasaaan kecewa dan dilema karena di antara keduanya memiliki tujuan akhir yang berbeda dalam menjalani sebuah hubungan kasih. Rasa cinta terdapat pada lagu Monokrom, Cahaya, Tergila-gila, Langit Abu-abu, dan Pamit. 3) rasa optimisme, rasa yang harus dimiliki dan ditumbuhkan semua orang dalam dirinya, berupa rasa pantang menyerah dan kerja keras. Rasa optimisme ini yang akan membawa seseorang untuk tetap kuat dalam menjalani kehidupan. Rasa optimisme terdapat pada lagu Mahakarya, Manusia Kuat, dan Lekas.
Pemosisian Tokoh Habibie pada Negosiasi Antara Soeharto-Habibie dalam Novel Habibie & Ainun: Kajian Analisis Wacana Kritis Dian Karina Rachmawati
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v9i2.487

Abstract

 Pada penelitian ini objek kajiannya adalah novel yang berjudul “Habibie & Ainun”. Novel ini termasuk dalam jenis karya sastra non-imajinatif yakni karya sastra yang lebih menonjolkan unsur kefaktualan daripada khayalnya dan ditopang dengan penggunaan bahasa yang cenderung denotatif. Peneliti menggunakan metode analisis wacana kritis (critical discourse analysis) yang didasarkan atas pemikiran Norman Fairclough mengenai fungsi bahasa sebagai interpersonal meaning dan Widdowson dari bentuk makna negosiasi dalam komunikasi. Berdasarkan interpersonal meaningnya dengan melihat modalitas kalimat, bentuk kata ‘harus’ tersebut mengandung modalitas relasional, karena kutipan tersebut menunjukkan sebuah permintaan, harapan serta bentuk keharusan dari orang yang berkuasa yakni Soeharto atas Habibie. Modalitas relasional Fairclough dalam Santoso (2012: 157) adalah personal autoritas satu partisipan dalam hubungan dengan partisipan lainnya. Bentuk negosiasi tersebut merupakan negosiasi timbal balik antara Soeharto dan Habibe dikarenakan modus relasional suatu keharusan, harapan dan permintaan. Bentuk sapaan yang digunakan mampu mempengaruhi relasi sosial dalam berkomunikasi atau pun dalam bentuk negosiasi tersebut. Jarak tersebut memberikan dampak kepada Habibie untuk tidak bisa melawan kuasa Soeharto yang sebelumnya banyak sekali menggunakan sapaan yang tinggi kepadanya yakni Dr. Habibie, serta bentuk kekerabatan yang begitu dekat seperti anak dengan ayahnya yang tidak kuasa untuk menolak perintah atau permintaan ayahnya kepada anak. Sebuah kepercayaan Soeharto yang begitu besar kepada Habibie atas kemampuan dan keahliannya.
Kecemasan Tokoh Utama Wanita pada Film Manuk Karya Ghalif Putra Sadewa Aynul Iyzah; Ridlwan Ridlwan
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 11 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v11i2.2365

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang kecemasan pada tokoh utama wanita dalam film manuk karya Ghalif Putra sadewa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini berasal dari film Manuk Karya Ghalif Putra sadewa yang ditonton melalui youtube. Cara dalam pengumpulan data ini adalah menggunanakan teknik triangulasi yaitu dokumentasi, dan wawancara. Cara dokumentasi yaitu dengan cara mengambil beberapa potongan adegan yang menunjukkan kecemasan yang dialami tokoh utama wanita, dan dengan cara wawancara dengan sutradara film Manuk. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada satu kecemasan realitas, enam kecemasan neurotik, dan satu kecemasan moral. Selain itu juga terdapat aspek psikologis individu yaitu dua aspek psikologis id, aspek psikologis individu ego, dan satu aspek psikologis superego. 
Jenis Makna pada Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye Haris Kusumandari; Ursula Dwi Oktaviani; Sri Astuti
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v12i2.2900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis makna diantaranya makna leksikal dan gramatikal, makna referensial dan nonreferensial, makna denotatif dan konotatif, makna kata dan makna istilah, makna konseptual dan makna asosiatif, makna idiomatikal dan peribahasa, makna kias, makna lokusi, ilokusi dan perlokusi pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan pendektan kualitatif berbentuk deskriptif. Data penelitian ini berupa satu buah novel dengan menggunakan dokumen sebagai teknik pengumpulan data kemudian, peneliti klasifikasi kedalam jenis-jenis makna. Berdasarkan analisis di dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye terdapat 716 kata atau kalimat yang mengandung makna leksikal, 376 kalimat yang mengandung makma gramatikal, 716 kata atau kalimat yang mengandung makna referensial, 197 makna atau kalimat yang mengandung makna nonreferensial, 716 kata atau kalimat yang mengandung makna denotatif, 109 kata atau kalimat yang mengandung makna konotatif, 42 kata atau kalimat yang mengandung makna kata, 129 kata atau kalimat yang mengandung makna istilah, 716 kata atau kalimat yang mengandung makna konseptual, 17 kata atau kalimat yang mengandung makna asosiatif, 101 kata atau kalimat yang  mengandung makna idiomatikal , 5 kalimat yang mengandung makna peribahasa, 48 kalimat yang mengandung makna kias, 14 kalimat yang mengandung makna lokusi, 14 kalimat yang mengandung makna lokusi, 14 kalimat yang mengandung makna perlokusi dari 31 sub bab. Untuk dapat melihat kemungkinan adanya jenis makna dalam novel karya Tere Liye, diperlukan adanya penelitian lanjutan dalam novel yang berbeda. Kata kunci: Jenis Makna
Pengembangan Buku Ajar Apresiasi Sastra Berbasis Pendekatan Kontekstual Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMSurabaya M. Ridlwan; Waode Hamsia
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 9 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v9i1.2535

Abstract

Mutu pembelajaran sastra selama ini masih rendah. Rendahnya mutupembelajaran sastra itu terlihat dari rendahnya kemampuan mahasiswa dalammengapresiasi sastra, termasuk mengapresiasi cerpen. Menurut penelitian para ahlihal ini disebabkan antara lain pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sastrakurang sesuai dengan hakikat pembelajaran sastra dan tujuan pembelajaran sastra.Dengan latar belakang seperti di atas, dibutuhkan usaha untuk mengatasipermasalahan tersebut. Salah satu upaya adalah membuat suatu buku ajar yangdisesuaikan dengan latar belakang dan kemampuan mahasiswa. Diharapkan denganadanya buku ajar Apresiasi Sastra yang disusun oleh tim pengampu dosen matakuliah Apresiasi Sastra yang lebih aplikatif, representatif, serta sesuai dengan latarbelakang dan kemampuan mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,akan meningkatkan mutu pembelajaran apresiasi sastra.Berdasarkan kajian literatur yang digunakan peneliti, dapatlah ditarikkesimpulan bagaimana menyusun suatu buku ajar yang aplikatif dan representatifbagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UM Surabaya.Pengembangan buku ajar apresiasi sastra ini melalui 4 tahapan, yaitu tahap (1) adalahpendefinisian (define) berupa kegiatan identifikasi masalah dengan mendasarkan padatujuan dan kebutuhan pengajaran; meliputi analisis ujung depan (front-end analysis),analisis kebutuhan/masalah, perumusan tujuan, penentuan topik, penyusunan materi;tahap (2) adalah desain (design), peneliti merancang naskah/skenario dan prototipebuku ajar; tahap (3) adalah pengembangan (develope), penelitimemproduksi/menghasilkan prototipe untuk keseluruhan tatap muka sesuairancangan pada tahap sebelumnya, pada tahap ini juga akan dilakukan expertjudgment pada prototipe yang telah disusun.
Reduplikasi Bahasa Ogan Desa Pandan Dulang Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Erwanto Erwanto
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 10 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v10i2.1343

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna reduplikasi bahasa Ogan Desa Pandan Dulang, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Metode yang digunakan adalah metode padan intralingual. Teknik penelitian yang digunakan observasi, teknik simak libat cakap, teknik catat, wawancara,  dan teknik rekam. Dari hasil penelitian  ditemukan bentuk dan makna reduplikasi bahasa Ogan desa Pandan Dulang. Adapun bentuk reduplikasi tersebut adalah pengulangan seluruh  dan bentuk pengulangan sebagian, pengulangan dengan pembubuhan afiks, dan pengulangan dengan perubahan fonem,  sedangkan makna reduplikasi ditemukan makna menyatakan makna banyak, dapat menyatakan makna banyak,  dapat menyatakan makna tak bersyarat, dapat menyatakan makna yang menyerupai apa yang tersebut pada kata dasarnya, menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang’, dapat menyatakan bahwa ‘perbuatan yang dilakukan pada bentuk dasarnya dilakukan dengan enaknya, santainya, atau dengan senangnya’, dapat menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar ‘Itu’ dilakukan oleh dua pihak dan saling mengenai’, menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang tersebut pada bentuk dasar’, dapat menyatakan makna agak, dapat menyakan makna tingkat yang paling tinggi yang dapat dicapai, dan  proses pengulangan yang sebenarnya tidak mengubah arti bentuk  dasarnya.
Representasi Budaya Jawa dan Barat dalam Novel Rahvayana Karya Sujiwo Tejo Nuzulul Hidayah; Yarno Yarno; R. Panji Hermoyo
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v9i2.1180

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah representasi budaya Jawa dan Barat serta akulturasi budaya Jawa dan Barat dalam novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi budaya Jawa dan Barat serta akulturasi budaya Jawa dan Barat dalam novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan membaca novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo, menginventarisasi data, mereduksi data, menganalisis data, dan memberi simpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa representasi budaya Jawa dalam novel Rahvayana karya Sujiwo Tejo menampilkan berbagai sikap, adat dan ritual sebagai suatu budaya masyarakat Jawa, seperti upacara kematian, Panggih, dan Tedak Siti. Representasi budaya Barat yang terdapat dalam novel ini meliputi sikap individualistik yang tercermin dalam pemakai budaya Barat. Gaya hidup bebas serta cara berpikir dan bertindak yang mengutamakan sikap disiplin. Sedangkan akulturasi budaya Jawa dan Barat dalam novel ini di antaranya terjadinya seks bebas, gaya hidup, dan tafsir mimpi yang berkembang di Jawa dan Barat.
Kesantunan Berbahasa Siswa di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya Bima Saksono Putra
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v12i1.2439

Abstract

Kesantunan Berbahasa siswa di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya terlihat ketika siswa bertutur sesuai dengan maksim kesantunan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa siswa di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan data tuturan antara siswa dengan guru di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Teknik pengumpulan data dengan cara simak bebas lihat catat dan rekam suara. Teknik analisis data dengan menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari pengamatan dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa wujud kesantunan berbahasa siswa di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya terlihat ketika siswa bertutur sesuai dengan  maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan dan maksim kesimpatian.
Meningkatkan Jiwa Sosial Anak Melalui Karya Sastra Berupa Dongeng (Kajian Sastra Anak) Pheni Cahya Kartika
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v8i2.93

Abstract

Kehadiran sastra anak memiliki konstribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian anak dalam proses menuju kedewasaan sebagai manusia yang mempunyai jati diri yang jelas. Dengan demikian, berarti konstribusi sastra bagi pembaca dan pendengar yang masih anak-anak dapat membentuk pertumbuhan berbagai pengalaman, sedangkan nilai sosial yang muncul semenjak anak usia 2 tahun juga dianggap penting bagi tahap perkembangannya selain intelektual dan emosisonal. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial anak usia dini. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja sama. Penelitian ini termasuk dalam bidang kajian sastra, pada konsentrasi kajian sosial. Penelitian ini termasuk kepada jenis content analisys atau analisis isi, yakni penekanan pada sastra anak khususnya dongeng, serta nilai sosial pada anak. Melalui dongeng selain metode sederhana yang disukai anak anak, melestarikan kegiatan ini akan menambah khasanah tersendiri dalam menjaga keberadaan sastra anak kedepannya.

Page 5 of 45 | Total Record : 444