cover
Contact Name
irland fardani
Contact Email
irland.fardani@unisba.ac.id
Phone
+628562257785
Journal Mail Official
planologi@unisba.ac.id
Editorial Address
Jl. Tamansari no 1 Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
ISSN : 14120690     EISSN : 28088123     DOI : https://doi.org/10.29313
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota adalah sebuah jurnal yang dikembangkan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota - Fakultas Teknik - Universitas Islam Bandung. Dalam Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota berisikan beberapa topik dituliskan, yaitu : 1. Perencanaan Desa / Perdesaan 2. Perencanaan Kota / Perkotaan 3. Perencanaan Transportasi 4. Perencanaan Parwisata 5. Perencanaan Lingkungan 6. Kebencanaan 7. Sistem Informasi Geografi (SIG)
Articles 209 Documents
Identifikasi Potensi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata Kampung Salapan Di Kawasan Hutan Kota Ismi, Muhammad Jorgy Lazuardi Labunove
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i1.3314

Abstract

Identifikasi potensi kawasan hutan kota menjadi awalan dalam penelitian ini. Selanjutnya yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni strategi pengembangan ekowisata Kampung Salapan di kawasan hutan kota. Kawasan hutan Urug Kota Tasikmalaya menjadi lokasi penelitiannya. Data primer diperoleh melalui cara observasi lapangan, penyusuran ke dalam hutan. Disertai dengan kualitas data yang diperoleh dari pengelola hutan yakni LMDH dan KTH. Selanjutnya hasil dari penelitian lapangan diperkuat oleh data-data yang dikeluarkan oleh intansi terkait, seperti dinas parawisata, dinas pertanian, dan perum perhutani. Alat analisis yang digunakan adalah SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan potensi internal terbesar yaitu dukungan masyarakat setempat dengan sebagai kekuatan dengan kelemahan terbesar yakni aktifitas promosi, pada faktor eksternal yang menjadi peluang besar yakni peluang pasar masih terbuka serta ancaman terbesar yakni sinergitas antar stakeholder. Grand matrix pada analisis SWOT bertitik pada kuadran dua, sehingga strategi S-O menjadi rekomendasi untuk dipilih. Serta hasil perhitungan QSPM menyarankan untuk mengoptimalkan pengembangan wisata alam dan agrowisata hutan jati, sebagai prioritas utama.
Branding Kota, Upaya Terstruktur atau Hanya Gagasan Konseptual: Evaluasi Terhadap Dokumen Perencanaan di Kota Bandung Barwanto, Lutfhi Ahmad; Sutriadi, Ridwan
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i1.3567

Abstract

Konsep branding kota menjadi pendekatan yang banyak diterapkan kota-kota untuk meningkatkan daya tarik kota, dan pada prakteknya cenderung lebih berhasil ketika diterapkan dalam kerangka perencanaan. Kota Bandung menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengambil pendekatan tematik pada dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bandung 2015-2035, yang berkaitan erat dengan penerapan konsep branding kota. Meski demikian, masih terdapat ketidakjelasan mengenai sejauh mana konsep branding kota diterapkan dan tercantum dalam dokumen rencana di Kota Bandung. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi kehadiran dan menjelaskan konteks dari konsep branding kota pada dokumen rencana di Kota Bandung. Evaluasi terhadap dokumen rencana diperlukan untuk memastikan bahwa penerapan konsep branding kota dilakukan secara terstruktur dan bukan hanya gagasan yang terfragmentasi. Evaluasi dilakukan dengan content analysis terhadap 34 dokumen rencana yang diterbitkan Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hasilnya menunjukkan bahwa kata kunci brand dan branding kota yang ditemukan berkaitan dengan konteks tata kelola perkotaan dan pemasaran program pariwisata. Konteks pengembangan tematik yang ada di RDTR dan menjadi identitas dalam perencanaan ruang kota tidak secara konsisten ditemukan di dalam dokumen rencana Kota Bandung. Di sisi lain, konteks brand dan branding kota yang ditemukan pada dokumen bersifat sebagai kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan strategi pembangunan serta tidak menunjukkan citra dan identitas yang spesifik. Dapat disimpulkan bahwa meskipun Kota Bandung terindikasi telah mempraktikkan konsep branding kota, tetapi penerapannya belum dilakukan secara terstruktur dan terintegrasi dalam kerangka perencanaan.
Perspektif Fiqih Al-Bi'ah dalam Implementasi Rencana Tata Ruang Terhadap Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandar Lampung Rilansari, Valendya; Diya Ulhaq, Wiedad
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i1.3577

Abstract

Permasalahan yang masih menjadi isu utama pada bidang tata ruang sampai saat ini salah satunya yaitu dari aspek lingkungan. Perencanaan yang bersifat dinamis seringkali mengganggu ekosistem asli dari suatu wilayah sehingga merusak keseimbangan lingkungan. Terlebih lagi dalam perencanaan skala kota yang memiliki intensitas kegiatan lebih besar dibanding wilayah lainnya sehingga cenderung lebih banyak terjadi alih fungsi lahan. Bandar Lampung merupkan salah satu kota yang semakin banyak melakukan pengalihan fungsi lahan. Salah satunya kasusnya yaitu berdasarkan potensi pengembangan ekonomi dibeberapa titik lokasi namun kawasan tersebut seharusnya dapat menjadi kawasan resapan air berupa ruang terbuka hijau yang juga fungsi awalnya berupa hutan kota. Adapun hal tersebut menjadi perhatian melalui tujuan penelitian untuk dapat diberikan rekomendasi lebih lanjut khususnya dalam implementasi perencanaan tata ruang dengan perpektif fiqih Al-Bi’ah (lingkungan) yang dapat dikaji atas dasar kepercayaan sebagai pedoman dasar kehidupan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif untuk menjelaskan hasil observasi yang disandingkan dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlu untuk memperbarui kebijakan perencanaan tata ruang Kota Bandar Lampung yang didasari dari pedoman yang kuat melaui konsep-konsep dalam fiqih Al-Bi’ah meliputi kesadaran memiliki serta hubungan antara alam dengan kehidupan manusia sehingga dapat terjaganya kembali keseimbangan lingkungan kota.
Pengembangan Potensi Desa Wisata di Desa Tanjungsari Berbasis Muslim Friendly Tourism di Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis Sutandar, Rahadian Muhammad; Dwi Riyanova; Fatma Darin Israwan; Ahmad Fatih Almurtadho; Harry Nuari Trivaldi; Mohammad Aksan Rachliansya; Rizal Akbar Nugraha
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i1.3578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi pengembangan wisata ramah muslim di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Tanjungsari memiliki potensi yang signifikan untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata ramah muslim, didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, terutama dalam sektor pariwisata. Mayoritas penduduk desa yang beragama Islam dan aktif dalam praktik keagamaan, serta keberadaan lembaga-lembaga keagamaan yang aktif, mengindikasikan dukungan kuat terhadap pengembangan konsep wisata ramah muslim ini. Objek wisata alam seperti Curug Panganten, Green Canyon Bobojong, Leuwi Genteng, Curug Batu Gupit, dan Curug Pamipiran menjadi daya tarik utama. Namun, untuk mengoptimalkan potensi ini, perlu adanya peningkatan aksesibilitas dan fasilitas umum, termasuk pelebaran jalan, perbaikan aksesibilitas, dan peningkatan fasilitas penginapan. Dengan langkahlangkah strategis ini, Desa Tanjungsari dapat menjadi destinasi wisata ramah muslim yang menarik, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal, dan memperkaya pengalaman wisatawan Muslim
Evaluation of the Integrated and Champion Puskesmas Program (PUSPA) 2023 Vira Marcelina; Maharani; Nadia Hilma Raudlah; Syipa Rahmawati
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i2.4206

Abstract

Integrated and Champion Puskesmas (PUSPA) is one of the programs created to overcome health problems in West Java Province. This study aims to evaluate the achievements of the PUSPA program in 2023, which is included in the 2018-2023 West Java Province Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD) document, to ensure the implementation of the PUSPA program has successfully achieved the target of each indicator and to find out the factors that affect the achievement of each indicator. This study uses an ex-post evaluation model and employs quantitative descriptive and comparative analysis techniques. The results of the study show that from 3 indicators of the achievement of the non-communicable disease program, only 1 program was achieved, namely the presentation of diabetic patients getting services according to standards; from 6 indicators of the achievement of the nutrition program, only 4 indicators have reached the target, namely the percentage of toddlers weighed, the number of people/families who received education on growth and development monitoring, the percentage of pregnant women who received at least 90 tablets during pregnancy, and the percentage of pregnant women who were monitored for the consumption of 90 tablets during pregnancy; and from 2 indicators of the achievement of the immunization program, none has been achieved.
Evaluation of the KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) Program in Babakan Surabaya Subdistrict, Kiaracondong District, Bandung City Zain, Fajrin Meilani Azzahra; Nurrohman, Aif Nanang; Shyfa, Dandi Maulana; Shidiq, Muflih
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i2.4220

Abstract

Rapid urbanization has driven the growth of slum areas in urban regions, including Babakan Surabaya Subdistrict, Kiaracondong District, Bandung City, which was prioritized for intervention through the KOTAKU program in Bandung City’s RP2KPKP 2017–2021. This study evaluates the program's achievements in Babakan Surabaya, Kiaracondong, which had the largest slum area in 2017. Using a summative evaluation method and a mixed-methods approach, data were collected through a checklist based on slum area criteria from the Ministry of Public Works and Housing's handbook, community perception questionnaires, and literature review. The analysis compared existing conditions with the criteria mentioned above and analyzed community perceptions. Road access, clean water provision, and wastewater management were deemed successful, while drainage and waste management were less successful, and fire protection was unsuccessful. Community satisfaction correlated with the assessment criteria, with high satisfaction for clean water and low satisfaction for fire protection. Slum levels will decrease from moderate to light by 2024. The KOTAKU program requires improvements, especially in fire protection.
Evaluation of Daily Traffic Activities At Four-Legged Intersection Of Cimencrang, Al Jabbar Mosque Area, Using PKJI 2023 Lazuardi, Rahmat; Septiawati, Vera; Septiani, Anis
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i2.4580

Abstract

This study evaluates the impact of daily traffic activity at the four-legged intersection at the Cimencrang railway crossing, in the Al Jabbar Mosque area, using the Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI) 2023. The aim of this study is to assess the traffic performance affecting the efficiency of at-grade road and railway crossings in the area. This evaluation is essential to understand the traffic dynamics in the area, which will help the government in designing traffic and transportation management methods to reduce future congestion. Traffic data was collected through direct surveys during peak hours on weekdays, covering vehicle volume, vehicle types, and the geometric dimensions of the roads at the intersection. The evaluation results indicate that the intersection’s Volume to Capacity Ratio (VCR) at the study site is 0.74. The findings also suggest that this four-legged intersection frequently experiences critical conditions, with Levels of Service (LOS) ranging from C to E during busy hours. The study recommends improving traffic management and infrastructure to enhance performance and traffic conditions, as well as road user safety in this area. It is hoped that these findings can serve as a foundation for local government in planning more effective traffic policies in the area, and provide insights into the processes and procedures of traffic evaluation at four-legged intersections.
Village Community Participation in Supporting SDGs in Lugusari Village, Pringsewu Regency Haros, Saskia Susanti; Tabrani, Syifa; Meitasuci, Dzulfiana; Lailiah, Hidayatul; Andari, Renanda; Wulandari, Fitri
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i2.4898

Abstract

The Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration issued Ministerial Regulation Number 21 of 2020 as general guidelines for village stakeholders in carrying out development and empowerment of village communities in harmony with the Village SDGs. In achieving village development planning, community participation is needed, in order to achieve common goals. The aim of this research is to find out how the community participates in village SDGs in the development of Lugusari Village, Pringsewu Regency. This research was conducted in September 2023, using the census method with a total of 45 respondents consisting of village officials and village communities. The method used in this research is descriptive quantitative by collecting data through interviews, observation and documentation. The results of this research show that community participation is classified as quite good in terms of community knowledge regarding village SDGs, as well as participation in planning and reporting village SDGs to build local wisdom and village potential to achieve the welfare of the Lugusari Village community. Based on the survey results, it shows that when reporting on Village SDGs, the community plays an active role in reporting and participating in programs provided by the government, both the village government and the regional government of Pringsewu Regency.
Characteristics of Ketapang Urban Aquaculture as a Tourism Destination in Tangerang Regency, Banten Province Yanuadi, Ardiatno; Lilis Sri Mulyawati; Indarti Komala Dewi
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v19i2.4948

Abstract

Abstract. This research is driven by the great potential of tourism in improving the economy and affecting social and environmental aspects in Ketapang Urban Aquaculture (KUA). Although, the number of tourists tends to decrease. Therefore, this study aims to analyze the existing conditions in the main aspects of the 4A (Attractions, Amenities, Accessibility, and Ancillary) and analyze the perception of tourists so that it can be known what aspects need to be improved. The existing condition of KUA was analyzed using the descriptive analysis method, while the perception of tourists was analyzed using the scoring method. Analysis of existing conditions shows that KUA has a unique attraction: a mangrove park integrated with shrimp cultivation areas. KUA has an iconic amenity: the main building is shaped like a horseshoe crab and a Mangrove Plaza. The condition of the road to KUA is quite good and equipped with signposts. Analysis of tourist perception on the aspect of attraction with the highest score (1.97), namely mangrove park attractions, the lowest score (1.24) for mangrove plant education activities. The amenity aspect with the highest score (2.23) is cleanliness, and the lowest score (1.20) is for toilet facilities. The accessibility aspect of the highest score (2.54) is the main gate, and the lowest score (1.36) is the availability of public transportation modes. The ancillary aspect has the highest score (1.77) in management, and the lowest score (1.29) is promotion.
Determining the Location of Public Green Open Space (Case Study: Soreang Urban Area) Setiawan, Muhammad Arief; Judiantono, Tonny; Saraswati
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v20i1.4247

Abstract

The increasing urban population will have an impact on the declining quality of the environment. These problems include high air pollution, flooding, and decreased community productivity due to stress caused by limited social interaction space. This needs to be suppressed by the presence of green open spaces (RTH) where RTH is the lungs of the city, microclimate regulators, shade, oxygen producers, rainwater absorbers, animal habitat providers and others. However, RTH only lowers the temperature in the surrounding area and does not lower the temperature of the entire urban area. In addition, RTH has a limited service range. Seeing this phenomenon, there needs to be an explanation why the location of RTH must be one stretch or preferably partial/spread so that in its implementation it is right on target according to needs. This study uses a social and environmental approach. The social approach uses the variables of population and land/land ownership. The environmental approach uses the Urban Heat Island variable and the range of RTH services. These variables are then analyzed spatially using arcgis software. Based on the UHI variables, the range of RTH services, the location of built-up land, the results of the study show that in order for the benefits of RTH to be maximized, in determining the location of RTH, the location of RTH should be partial/spread and not one stretch.