cover
Contact Name
G.A. Kristha Adelia Indraningsih
Contact Email
kristhaghea@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
kristhaghea@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
ISSN : 23029102     EISSN : 26857189     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Widya Genitri adalah jurnal yang diterbitkan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah mengundang para peneliti, dosen dan praktisi untuk mengirimkan artikel hasil penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan Agama dan Kebudayaan. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2012 dengan terbitan setiap 6 bulan (dua kali setahun) dan telah memiliki nomor e-ISSN : 2685-7189 ISSN: 2302-9102.
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
PEMBINAAN UMAT HINDU DI JAWA TIMUR Sugiarti .
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.195 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.225

Abstract

Pembinaan terhadap umat Hindu di berbagai tempat, khususnya di wilayah Kecamatan Ampelgading, Malang tergolong masih kurang. Salah satu faktor penyebabnya adalah lemahnya organisasi keumatan Hindu, dan kurangnya petugas pelaksana pembinaan. Kekurangan yang dimaksud menyangkut dua hal, yakni kurang secara kuantitas, dan kurang secara kualitas. Adanya kekurangan secara kuantitas karena orang-orang yang memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam bidang pembinaan agama belum banyak. Kekurangan secara kualitas, secara umum tokoh-tokoh Hindu yang berperan sebagai pembina, baik yang duduk dalam kepengurusan parisada, pemangku, serathi, kelian adat, dan sebagainya; tidak banyak yang memiliki pengetahuan secara komprehensif dalam bidang agama. Pengetahuan agama yang dimiliki sebatas pada tatacara beritual yang didasarkan pada tradisi dan adat istiadat, ataupun pengenalan terhadap budaya baru dalam ritual keagamaan; yang kadang-kadang terdapat perbedaan antara daerah satu dengan daerah yang lain. Tidak jarang hal ini justru menjadi polemik yang akhirnya menjadi bibit permasalahan dalam masyarakat Hindu, terutama di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
ETIKA BUSANA SEMBAHYANG BAGI WANITA HINDU DI PURA AGUNG WANA KERTA JAGATNATHA KOTA PALU SULAWESI TENGAH I Gede Made Suarnada; Dewa Made Odyana
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.245 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i1.228

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana etika busana sembahyang bagi wanita Hindu di Pura Agung Wana Kerta Jagatnatha, Kota Palu, Sulawesi Tengah. dan (2) Bagaimana penerapan etika dalam Busana sembahyang bagi Wanita Hindu di Pura Agung Wana Kerta Jagatnatha, Kota Palu, Sulawesi Tengah?, Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang busana sembahyanag bagi wanita Hindu. Selain itu juga diharapkan sebagai masukan bagi masyarakata Hindu terkait dengan penggunaan busana sembahyang bagi wanita Hindu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer sebagai sumber langsung, dan sumber data sekunder adalah tulisan-tulisan yang telah ada. Dalam penelitian ini, pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Permasalahan di bahas dengan menggunakan Teori Etika. Hasil penelitian bahwa sebagian besar telah memahami etika busana baik dari penggunaan busana bagian kepala (sanggul), kebaya (baju), senteng, dan kamben/kamen. Berdasarkan penerapannya bahwa Wanita Hindu mulai memperlihatkan tata cara berpakaian/berbusana sembahyang ke Pura dengan lebih sopan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya wanita Hindu yang menggunakan pakaian kebaya dengan menggunakan pelapis sebagai menutupi bagian tubuh dan menggunakan kamben/kamen yang sesuai dengan tinggi badan ataupun corak dan juga dengan penggunaan senteng/selendang, meski masih ada yang tidak menggunakan sanggul tetapi mengikat rambut dengan rapi.
JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA BUDI MUKTI SULAWESI TENGAH DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Ni Made Mega Hariani
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.387 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i1.229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan cara pemanfaatan tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan tradisional oleh masyarakat di Desa Budi Mukti Sulawesi Tengah dan pengembangannya sebagai media pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode survei dimana sampel diambil secara acak. Analisis pemanfaatan tanaman sebagai obat dilakukan dengan wawancara secara terbuka dengan masyarakat di sekitar lokasi penelitian. Hasil penelitian diperoleh 36 species tanaman yang berkhasiat obat, tergolong dari 29 familia yaitu: Cordyline fruticosa L. (andong), Pluchea indica L. (beluntas), Cocos nucifera L. (kelapa), Andrographis paniculata Ness. (sambiloto), Annona muricata L. (sirsak), Amaranthus hybridus L. (bayam), Apium graveolens L. (seledri), Ipomea reptans L. (kangkung), Ipmoea batatas L. (ubi jalar), Mamordica charantia L. (pare), Carica papaya L. (pepaya), Euphorbia tirucalli L. (petikan kebo), Orthosiphoon staminues Benth. (kumis kucing), Persea Americana Mill. (alpukat), Michelia alba (cempaka putih), Hibiscus rosasinensis L. (kembang sepatu), Cyclea barbata Miers. (cincau), Leucaena leucocephala L. (lantoro), Moringa oleifera (kelor), Psidium guajava L. (jambu biji), Syzygium aromaticum L. (cengkeh), Averrhoa bilimbi L. (belimbing wuluh), Pandanus amaryllifolius Roxb. (pandan wangi), Cymbopogon citratus L. (sere), Imperata cylindrical L. (alang-alang), Piper betle L. (daun sirih), Morinda citriffolia L. (mengkudu), Citrus aurantifolia L. (jeruk nipis), Manilkara kauki L. (sawo), Physalis angulate (ciplukan), Aloe vera L. (lidah buaya), Zingiber officinale Rosc. (jahe), Cucurma xanthorrhiza Roxb. (temulawak), Curcuma domestica Val. (kunyit), Zingiber purpureum Roxb. (bangle), dan Kaempferia galangal L. (kencur). Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan antara lain; akar, batang, daun, bunga, buah, biji, kulit batang dan seluruh bagian tumbuhan dengan cara penggunaan yang berbeda-beda. Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku saku sebagai media pembelajaran Biologi.
PENGEMBANGAN WORKBOOK PADA TEMA SISTEM TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Putu Satya Narayanti; Parlindungan Sinaga; Taufik Rahman
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.003 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i1.230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan workbook pada tema sistem transportasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP Kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and development (RnD) Thiagarajan dengan desain penelitian kuasi-eksperimen. Tahapan penelitian ini terdiri dari tahap 1 define; tahap 2 design; tahap 3 development; tahap 4 dissemination. Aspek keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini mengacu pada kerangka kerja Robert H.Ennis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa workbook yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan perolehan N-gain berturut-turut sebesar 0,68 dan 0,66 yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan uji dampak, diperoleh nilai 1,57 untuk peningkatan keterampilan berpikir kritis sehingga termasuk dalam kategori efektif. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan, workbook yang telah dikembangkan ini efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP kelas VIII.
KENDALA DAN UPAYA ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEHADIRAN SISWA HINDU DI PASRAMAN WIDYA SANTHI BUANA DESA SAUSU PEORE KABUPATEN PARIGI MOUTONG Agus Budi Wirawan; I Wayan Elik Budiana
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.045 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i1.233

Abstract

Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kabupaten Parigi Moutong mengalami kendala pada kehadiran siswa yang minim dalam mengikuti kegiatan pasraman. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kendala dan upaya orang tua agar siswa Hindu dapat meningkat kehadirannya pada kegiatan pasraman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala dan upaya yang dilakukan orang tua dalam meningkatkan kehadiran Siswa Hindu di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori motivasi, teori tindakan beralasan dan teori behaviorisme. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatkan kehadiran siswa Hindu di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kabupaten Parigi Moutong yaitu: kendala jarak, kendala waktu, kendala tenaga pengajar. Upaya-upaya yang dilakukan orang tua dalam meningkatkan kehadiran siswa Hindu di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kabupaten Parigi Moutong yaitu: membagi waktu, memberi perhatian, dan mengusulkan penambahan tenaga pengajar.
PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEHADIRAN SISWA HINDU DI PASRAMAN WIDYA SANTHI BUANA DESA SAUSU PEORE KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.715 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i1.235

Abstract

Tujuan khusus penelitian yaitu: (1) Untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan kehadiran Siswa Hindu Di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. (2) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatkan kehadiran Siswa Hindu Di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. (3) Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan orang tua dalam meningkatkan kehadiran Siswa Hindu Di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data adalah reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan adalah teori motivasi, teori tindakan beralasan dan teori behaviorisme. Hasil penelitian dinyatakan bahwa (1) Peran orang tua dalam meningkatkan kehadiran siswa Hindu di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kabupaten Parigi Moutong sebagai berikut memotivasi anak, memberikan fasilitas belajar, menyediakan dan mencarikan alat transportasi. (2) Kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatkan kehadiran siswa Hindu di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kabupaten Parigi Moutong sebagai berikut : kendala jarak, kendala waktu, kendala tenaga pengajar. (3) Upaya-upaya orang tua dalam meningkatkan kehadiran siswa Hindu di Pasraman Widya Santhi Buana Desa Sausu Peore Kabupaten Parigi Moutong sebagai berikut : membagi waktu, memberi perhatian, menambah jumlah tenaga pengajar.
UPACARA MABAYUH DI GRIYA GEDE MANUABA DESA BALINGGI KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Ketut Ratini; I Gede Bambang Adi Susanto
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.364 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i1.236

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab umat Hindu melakasanakan uapacara mabayuh yaitu 1) Sering mendapat sakit, 2) Melik, 3) Berperilaku yang tidak baik (negatif), 4) Belum mendapat jodoh. Proses pelaksanaan upacara mabayuh yaitu 1) Memohon Tirtha Pengelukatan, Pabyakaonan dan Prayascita, 2) Menghaturkan Upakara Pada Bathara Hyang Guru, 3) Melakukan Pemayuhan, 4) Sembahyang dan Nunas Tirtha. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam pelaksanaan upacara mabayuh yaitu 1) Nilai pendidikan budi pekerti yaitu terlatak pada pelaksanaan upacaranya yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan keadaan yang dialami setiap individu dengan dibuatkan upakara, 2) Nilai pendidikan estetika yaitu mempunyai nilai kesakralan sehingga suatu upacara tentunya menggunakan sarana banten., 3) Nilai pendidikan religius yaitu suatu upacara tidak lepas dari sarana banten karena upakara tersebut merupakan simbol dalam ajaran Hindu
PERSPEKTIF RADIKALISME DAN DERADIKALISASI DALAM BHAGAWAD GITA IK. Suparta
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.659 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.238

Abstract

Bangsa Indonesia dekade ini mengalami disharmonis kehidupan keagamaan dan bernegara yang ditimbulkan oleh adanya gerakan radikal.Munculnya ide mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya semakin nyata terlihat dengan fakta keberadaan terorisme dan berkembangnya paham radikal keagamaan.Bhagawad Gita sebagai pedoman hidup Agama Hindu memberikan pandangan tentang radikalisme dan deradikalisasi.Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui perspektif radikalisme dan deradikalisasi dalam Bhagawad Gita.Artikel konseptual didasarkan pada penelusuran kepustakaan yang berkaitan dengan radikalisme dan deradikalisasi dalam Bhagawad Gita.Secara konseptual perspektif radikalisme dalam Bhagawad Gita menguraikan bahwa radikalisme sebagai kewajiban seorang kesatriya, radikalisme pembentukan disiplin diri dan radikalisme pendakian spiritual.Perspektif deradikalisasi dalam Bhagawad Gita yaitu usaha untuk mereduksi radikalisme dengan pemahaman terhadappengetahuan yang benar tentangkonsep perubahan dan kekekalan, konsepSwadharma dan Paradharma, konsep keterikatan dan kebebasan serta konsep keanekaragaman dan kesatuan.
DAMPAK DEGRADASI MORAL TERHADAP PERILAKU REMAJA HINDU DI KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG I Wayan Mudita
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.722 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.240

Abstract

Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi penerus dalam berbagai bidang kegitatan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam berbagai bidang. Namun dengan adanya dampak degradasi moral remaja yang merupakan kemerosotan atau penurunan nilai-lilai moral, dan budhi pekerti pada prilaku remaja yang menyebabkan semakin banyaknya remaja di Kecamatan Balinggi yang melawan orang tua, terlibat perkelahian antar remaja, terjadinya kasus hamil diluar peranikah, perjudian penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan minum minuman keras.Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1.) dampak degradasi moral terhadap prilaku remaja Hindu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan sosial, pergaulan, dan teknologi informasi. 2.) Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak degradasi moral yaitu, aktifitas positif remaja, lingkungan keluarga, penyediyaan sarana dan prasarana yang mendukung aktifitas remaja dengan dukungan orang tua dan kesadaran dari remaja itu sendiri untuk berubah menjadi seorang anak/remaja yang mempunyai prilaku yang baik (suputra)
IMPLEMENTASI KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI TARHADAP SISTEM PEMBAGIAN WARIS PADA MASYARAKAT HINDU DI KOTA PALU Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.155 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v9i2.241

Abstract

Waris memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hukum waris adalah bagian dari hukum kekayaan, akan tetapi erat sekali kaitannya dengan hukum keluarga, karena seluruh pewarisan menurut undang-undang berdasarkan atas hubungan keluarga sedarah dan hubungan perkawinan. Masyarakat Hindu di kota Palu menganut sistem kekeluargaan patrilineal atau kebapaan yang lebih dikenal luas dalam masyarakat Hindu dengan istilah kepurusaan atau purusa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman atau pengetahuan masyarakat Hindu tentang kedudukan anak laki-laki terhadap sistem pembagian waris menurut Hukum Hindu di Kota Palu dan untuk mengetahui implementasi kedudukan anak laki-laki terhadap sistem pembagian waris pada masyarakat Hindu di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik penentuan informan porposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa masyarakat Hindu Kota Palu sebagian besar sudah memahami sistem pembagian waris menurut Hukum Hindu, pengetahuan tersebut didapat dari membaca buku-buku atau kitab suci yang mengatur tentang hal itu, ataupun dari pergaulannya dimasyarakat, selain itu anak laki-laki memiliki kedududkan tertinggi dibandingkan dengan pihak perempuan, hal ini dikarenakan anak laki-laki sebagai pewaris utama memiliki kewajiban untuk merawat orang tuanya, memiliki kewajiban dalam membangun dan merawat pura keluarga (sanggah), demikian juga kewajibannya dalam proses pengabenan para leluhurnya yang sudah meninggal dunia

Page 2 of 12 | Total Record : 114