cover
Contact Name
Henny Syapitri
Contact Email
heny_syahfitri86@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
ISSN : 25361475     EISSN : 2527712X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Analis Laboratorium Medik provides a forum for publishing the novel technologies and knowledge related to the medical laboratory technology. Scientific articles dealing with the following topics in medical laboratory technology.
Arjuna Subject : -
Articles 197 Documents
PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KIMIA URINE DENGAN VARIASI JENIS PENGAWET URINE Putu Ayu Parwati; Ni Wayan Desi Bintari; I Gusti Putu Agus; Ferry Sutrisna Putra
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 2 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan urine terdiri dari pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, dan kimia urine. Pemeriksaan urinalisa sebaiknya dilakukan < 2 jam setelah pengambilan sampel. Namun seringkali dengan banyaknya sampel urine yang harus diperiksa dan kondisi lainnya yang menyebabkan terjadinya penundaan pemeriksaan. Penundaan pemeriksaan urine yang dilakukan selama 2 jam tanpa disimpan pada suhu 2 – 80C sebaiknya dilakukan penambahan zat pengawet. Penambahan pengawet urine seperti formalin dan toluena diharapkan dapat menjaga kualitas hasil pemeriksaan urine selama proses penundaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kimia urine dengan variasi pengawet. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 15 responden. Hasil keton dan pH urine menunjukkan p value sebesar 0.000 yang berarti terdapat perbedaan signifikan hasil keton dan pH urine yang segera diperiksa, ditambahkan formalin dan ditambahkan toluena. Hal tersebut dikarenakan hasil positif palsu keton urine dapat terjadi karena pH urine yang rendah. Sedangkan parameter kimia urine yang lain menunjukkan tidak terjadi perubahan hasil glukosa, bilirubin, protein dan nitrit urine dengan tiga perlakuan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan bakteri dalam urine tersebut bukan termasuk bakteri fermentasi glukosa, serta hasil nitrit negatif disebabkan karena tidak ada nitrat dalam urine yang akan direduksi menjadi nitrit oleh bakteri. Kata Kunci : Urine, Formalin, Toluena
GAMBARAN KADAR ZINK (Zn) PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, TRIMESTER II, dan TRIMESTER III DI LABORATORIUM KLINIK PRODIA KRAMAT Desi Aryani
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 2 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v5i2.1518

Abstract

The concentration of zinc (Zn) in pregnant women is relatively decreased by 35%. Low Zn in pregnant women can reduce the transport of nutrients to the uterus and affect the provision of adequate nutrition to the baby. Zn deficiency in pregnant women can cause several complications, including low birth weight (LBW), Intrauterine Growth Restriction (IUGR), and preterm birth. Zn is important in maintaining the stability of physiological functions, the process of DNA formation in the fetus and cell hemostasis. This study used a cross-sectional approach using medical record data in the Laboratory of the Prodia Kramat Clinic in Central Jakarta in 2019 - 2020. The sample in this study was non-probability sampling with a purposive sampling approach based on limiting criteria as many as 37 pregnant women. Based on the results of the analysis, it is known that 392 (91.4%) pregnant women have not realized the importance of Zn examination, the highest reduction in Zn levels in pregnant women occurred in the second trimester as much as 86.5%, at the age level of 26-30 years. This can occur due to the lack of Zn supplementation during pregnancy and lack of awareness in monitoring the nutritional components both macronutrient and micronutrient, one of which is Zn. Keywords : Pregnant Women, Nutrition, Trimester, Zinc
ANALISA KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR BOR DI JALAN BAKTI LUHUR KELURAHAN DWIKORA MEDAN Dyna Grace Romatua Aruan
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 2 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan materi di dalam kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air. Air dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadaman kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Besi (Fe) merupakan salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi terutama badan air. Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah,dimana tubuh memerlukan 7–35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi kelebihan Fe dapat menimbulkan masalah kesehatan, yaitu warna kulit menjadi hitam akibat akumulasi Fe, kelarutan besi dalam air yang melebihi 10 mg/L akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk. Menurut Permenkes RI No 32 tahun 2017 tentang Standar Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum, batas maksimum kadar Fe yang diperoleh dalam air untuk keperluan higiene sanitasi maksimum adalah 1 mg/l. Hasil penelitian bahwa kadar besi (Fe) dalam 5 sampel air sumur bor di Jalan Bakti Luhur Kelurahan Dwikora, Medan diperiksa dengan menggunakan Spektofotometri Serapan Atom (SSA). Konsentrasi berkisar antara 0,6 – 1,49053 mg/l. Semua air sumur bor yang melebihi kadar batas maksimal yang telah ditetapkan. Disimpulkan bahwa air sumur bor yang ada di Jalan Bakti Luhur Kelurahan Dwikora Medan melebihi ambang batas.
PENGARUH PENAMBAHAN KALSIUM KARBIDA TERHADAP KONSENTRASI VITAMIN C PADA BUAH MANGGA SAMOSIR (Mangifera Indica) Maniur Arianto Siahaan
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 2 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang kandungan vitamin C pada buah mangga (Mangifera indica) yang dipercepat pematangannya dengan hidrazin menggunakan kalsium karbida, dengan menggunakan metode 2,4 dinitrofenil hidrazin dengan spektrofotometer. Prosedur 2,4 dinitrogen mengukur total askorbit pada buah dan tanaman. Pematangan buah mangga dilakukan dengan menggunakan sampel kalsium karbida 1,2,3 dan 4 g / Kg selama 1 sampai 4 hari sampai buah mangga matang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan vitamin C tertinggi adalah pada pemasakan dengan menggunakan kalsium karbida. 4g / kg mangga.
STUDI PERBANDINGAN KADAR FOSFOR DARI FOSFOLIPID MEMBRAN ERITROSIT NORMAL DAN ERITROSIT PENDERITA HIPERTENSI Maniur Arianto Siahaan
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 1 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research was done to determine the phospholipid types and the phosphorus concentration in the total phospholipids extracted from the erythrocytes from patients with normal blood pressure and patients with hypertention. Bloods samples from normal bloods pressure patients and hypertention patients were separated by centrifuge to obtain erythrocytes which were then extracted to obtain lipids. The phospholipids types were determined by thin layer hromatography and the phosphorous concentration were measure by spectrophotometry. Both blood samples contained the phospholipid types, however the phosphorous concentration of total phospholipid was highes in erythrocytes of the hypertention patient than the normal blood pressure patien, or an average of 3,2376 mg/ml from erythrocytes of hypertention patient and 1,6199 mg/ml from normal blood pressure patien
LAMA PENYIMPANAN DARAH TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PASIEN DBD di RS X MOJOKERTO Khurin In Wahyuni; Farida Anwari; Acivrida Mega Charisma
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 2 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENURUNAN KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM YANG DIENCERKAN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS Widaninggar Rahma Putri; Subrata Tri Widada; Budi Setiawan
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 6 No 1 (2021): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v6i1.1725

Abstract

Pemeriksaan tes fungsi hati dianjurkan untuk dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengobatan TBC dan pada saat pengobatan. Peningkatan kadar bilirubin total lima kali lipat dari batas normal merupakan salah satu dari 3 kriteria pasien tuberkulosis paru menderita cedera hati akibat penggunaan obat. Salah satu penanganan serum pekat akibat penggunaan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) adalah dengan perlakuan pengenceran. Pengencernan dilakukan dengan penambahan NaCL fisiologis perbandingan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penurunan kadar bilirubin total setelah dilakukan pengenceran pada serum penderita tuberkulosis. Penelitian ini merupakan penelitian Pre-experimental Design dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian sebanyak 30 sampel serum pasien tuberkulosis dengan kadar Bilirubin Total serum lebih dari 6,0 mg/dL. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa terjadi penurunan kadar rerata selisih kadar Bilirubin total serum pasien tuberkulosis sebesar 0.29 mg/dL (2,70%) pada serum dengan pengenceran dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti ada perbedaan kadar Bilirubin total pada serum pasien tuberkulosis dengan dan tanpa pengenceran. Pada serum penderita TBC yang pekat sebaiknya dilakukan pengenceran untuk mengurangi kesalahan kadar tinggi palsu yang berakibat pada kesalahan penghentian pengobatan.
ANALISIS LOGAM BERAT PADA SAYURAN YANG DITANAMI DI PINGGIR JALAN BEKASI UTARA Ing Mayfa Situmorang; Dimas Frananta Simatupang
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 6 No 1 (2021): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v6i1.1837

Abstract

Bekasi termasuk kawasan peri-urban yang memiliki potensi terkena dampak pencemaran tanah, air dan udara. Bahan pencemar lingkungan berupa logam berat, dapat terakumulasi pada produk pertanian. Sayuran yang terkontaminasi oleh logam berat dapat menyebabkan bioakumulasi unsur-unsur beracun dan menjadi penyebab penyakit di dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan logam berat yang terdapat pada sayur-sayuran yang ditanam dipinggir jalan raya. Sampel penelitian adalah bayam hijau, bayam merah dan kangkung yang ditanam dipinggir jalan raya oleh petani yang ada di sekitar STIKes Prima Indonesia Kecamatan Babelan, Bekasi Utara. Kandungan logam berat yang menjadi fokus peneliti yaitu timbal (Pb), krom (Cr), arsen (As) dan Tembaga (Cu) pada sayur bayam hijau, bayam merah dan kangkung dengan menggunakan metode destruksi basah dengan menggunakan instrumen spektroskopi serapan atom (SSA). Hasil analisis kandungan logam berat pada sayuran kangkung terdapat kadar timbal (Pb) dan krom (Cr) yang tinggi sedangkan Arsen (As) dan Tembaga (Cu) tidak terdeteksi. Pada sayuran bayam hijau dan bayam merah memiliki kadar krom (Cr) yang tinggi dan untuk timbal (Pb), Arsen (As) dan Tembaga (Cu) tidak terdeteksi. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sayuran kangkung memiliki jumlah kandungan logam timbal yang sangat tinggi dan pada sayuran bayam merah, sayuran hijau dan kangkung memiliki jumlah kandungan logam krom yang tinggi.
ANALISA JAMUR ASPERGILLUS SP PADA LIANG TELINGA ORANG DEWASA USIA 20-40 TAHUN DI DESA ALUR BEMBAN KECAMATAN KARANG BARU KABUPATEN ACEH TAMIANG Yunita Purba
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 5 No 1 (2020): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspergillus sp termasuk golongan penyebab mikosis superficialis yang dapat menginfeksi lapisan epidermis kulit. Infeksi jamur ini dapat disebabkan oleh 4 genus : Aspergillus fumigatus, Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan Aspergillus terreus. Jamur ini menjadi pathogen dalam tubuh karena adanya faktor predisposisi dan jika dibiarkan dapat menyebabkan infeksi sekunder yaitu otitis media.Telah dilakukan penelitian pada serumen telinga masyarakat usia 20-40 tahun di Desa Alur Bemban Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 10 orang, yang dilakukan dengan metode penelitian deskriptif crossectional diperiksa dengan metode pembiakan atau kultur pada media SDA. Di antara 10 bahan diperiksa 5 orang positif terinfeksi jamur maka dilakukan pemeriksaan secara direct smear menggunakan LPCB. Pada bahan kode A1,A3,A5 dan A8 ditemukan Aspergillus niger, pada bahan kode A6 ditemukan Penicillium sp dan 5 orang tidak ditemukan adanya pertumbuhan jamur Aspergillus sp. Di samping factor predisposisi dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat melakukan sikap dan pencegahan dini seperti personal hygiene terhadap jamur Aspergillus sp
IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. PADA PENDERITA DEMAM TIFOID ANAK USIA 5-14 TAHUN DENGAN METODE WIDAL TEST DI RUMAH SAKIT ADVENT MEDAN TAHUN 2018 Mulya Sundari; Debie Rizqoh; Grace Junita Bate'e
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 6 No 1 (2021): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v6i1.1893

Abstract

Demam tifoid merupakan suatu penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B dan Salmonella paratyphi C. Penularan demam tifoid terjadi secara fekal-oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi yang masuk kedalam tubuh.Pada anak-anak demam tifoid dapat terjadi akibat kurang memperhatikan kebersihan diri dan kebiasaan jajan yang sembarangan sehingga dapat menyebabkan tertular penyakit demam tifoid.Telah dilakukan penelitian terhadap 10 serum penderita demam tifoid anak usia 5-14 tahun di Rumah Sakit Advent Medan, dengan identifikasi bakteri Salmonellamelalui Uji Widal.Hasil yang telah di peroleh yaitu 1 orang pasien positif terhadap Salmonella typhii;1 orang pasien positif terhadap Salmonella typhii dan Salmonella paratyphii B; 3 orang pasien positif terhadap Salmonella typhii, Salmonella paratyphii B dan Salmonella paratyphii C; 2 orang pasien positif terhadap Salmonella typhii, Salmonella paratyphii A dan Salmonella paratyphii C; 1 orang pasien positif terhadap Salmonella paratyphii A, Salmonella paratyphii B dan Salmonella paratyphii C dan2 orang pasien yang positif terhadap Salmonella typhii, Salmonella paratyphii A, Salmonella paratyphii B dan Salmonella paratyphii C. Dalam penelitian ini, sebagian besar pasien positif terhadap lebih dari 1 antigen Salmonella, hal ini dapat terjadi karena adanya reaksi silang sebelumnya dengan antigen antara spesies Salmonella yang sama yang memiliki antigen O faktor 12 atau pernah terinfeksi dahulu dengan salah satu spesies Salmonella.

Page 6 of 20 | Total Record : 197