cover
Contact Name
Jurnal Admmirasi
Contact Email
admmirasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
admmirasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Admmirasi
ISSN : 24776947     EISSN : 26858142     DOI : -
Core Subject : Economy,
ISSN: 2685-8142 (Online) ISSN: 2477-6947 (cetak). JURNAL ADMMIRASI berfokus pada penelitian dan tinjauan penelitian terkait dengan manajemen rumah sakit yang relevan untuk pengembangan teori dan praktik manajemen rumah sakit di Indonesia dan Asia Tenggara. JURNAL ADMMIRASI mencakup berbagai pendekatan penelitian, yaitu: metode kuantitatif, kualitatif dan campuran.
Arjuna Subject : -
Articles 73 Documents
Action Research Remuneration System Development at RS Siti Khodijah Muhammadiyah Branch Sepanjang widiastuti widiastuti; Nur Hidayah
Jurnal Admmirasi Vol 2 No 1 (2017): Desember
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v2i1.29

Abstract

Hospital XX is hospital a Type B hospital with a capacity of 189 beds. The hospital has implemented a remuneration system in 2010 until now. However, the benefits and objectives of the implementation of remuneration system has not been achieved because the employee satisfaction survey related to remuneration is only 42% while employee performance has not fulfilled management expectation. This can be seen in the results of the average achievement of individual performance is <70%. Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat Penerjemah. The purpose of this study is to determine the effect of remuneration system development on employee satisfaction and performance. The type of research used is Action Research with participant method with population of all employees where the number of samples taken is 40 employees. Data analysis technique using descriptive analysis. The development of the remuneration system can improve employee satisfaction and performance, this can be seen in the results of observation on the implementation of the action of cycles II where there is an increase in employee satisfaction score of 3.4 and the performance-related score is 3.1. In this study proved that the development of remuneration system has a positive effect on employee satisfaction and employee performance.
Analisis Pengetahuan Dan Sikap Perawat Terhadap Kepatuhan Penerapan 6 Benar Pada Pemberian Obat Injeksi Surya Darmawan
Jurnal Admmirasi Vol 2 No 1 (2017): Desember
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v2i1.30

Abstract

Latar Belakang. Kinerja perawat dalam upaya keselamatan pasien berhubungan erat dengan pencegahan terjadinya KTD. Dalam menjalankan perannya perawat bisa melakukan errors. Kesalahan pemberian obat merupakan kesalahan utama dan sering tidak dilaporkan. Dampak dari kekeliruan bisa berupa cedera ringan, berat bahkan sampai kematian. Penelitian ini bertujuan menganalisa penerapan 6 benar pada pemberian obat injeksi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Surakarta. Metode. Penelitian ini menggunakan mixed methods research dengan sequential explanatory strategy. Metode kuantitatif observasional untuk mengukur pengaruh pengetahuan dan sikap perawat terhadap kepatuhan penerapan 6 benar pemberian obat injeksi, metode kualitatif deskriptif analitik untuk menganalisis kendala penerapan 6 benar pemberian obat injeksi. Hasil. Pengetahuan dan Sikap perawat di Rumah Sakit Islam Surakarta tentang 6 benar pemberian obat cukup baik, sedangkan untuk kepatuhan, tertinggi pada pelaksanaan “benar rute” ( 56,92 % ), diikuti benar waktu (56.15%), benar dokumentasi (50.77%), benar dosis (26.92%), benar obat (22.31%) dan kepatuhan terendah adalah pada pelaksanaan benar pasien ( 10 %), namun kepatuhan terhadap penerapan 6 benar pemberian obat injeksi secara keseluruhan, didapatkan seluruh perawat berada pada kategori tidak patuh. Analisa data menggunakan regresi linier menunjukkan adanya pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap benar pasien p=0,005 dan benar dokumentasi p = 0,015. Ditemukan adanya penyebab ketidak patuhan dalam pemberian obat injkeksi seperti sosialisasi SOP belum optimal, kurangnya pengawasan, belum adanya evaluasi ,adanya duplikasi pekerjaan perawat dan Farmasi. Kesimpulan. Penerapan 6 benar pemberian obat di Rumah Sakit Islam Surakrta harus ditingkatkan dan dalam peningkatan kepatuhan perawat perlu dilakukan pengawasan sacara rutin serta adanya kebijakan yang jelas antara tugas perawat dan profesi yang lain.
Infection Control Risk Assessment (Icra) Di Central Sterile Suply Department (Cssd) Rumah Sakit X di Yogyakarta Isna Kencana; Maria Ulfa; Winny Setyonugroho
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i1.32

Abstract

Latar Belakang: Salah satu indikator keberhasilan pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka Healthcare Associated Infection (HAIs). Infection Control Risk Assessment (ICRA) merupakan suatu sistem pengontrolan pengendalian infeksi yang terukur dengan melihat kontinuitas dan probabilitas aplikasi pengendalian infeksi. Salah satu mata rantai dalam pengendalian infeksi adalah Central Sterile Supply Department (CSSD). Fungsi utama CSSD menyiapkan alat bersih dan steril ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk perawatan pasien, sehingga dapat menurunkan dan mencegah HAIs. Tujuan: Menganalisis kesesuaian instrumen ICRA yang diterbitkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk menilai pencegahan dan pengendalian risiko infeksi di Central Sterile Supply Department (CSSD) RS PKU Muhammadiyah Gamping. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen diadaptasi dari ICRA CDC for outpatient settings. Data diambil dengan melakukan telusur dokumen, wawancara dan pengamatan selama bulan Juli-Oktober 2016 di CSSD RS PKU Muhammadiyah Gamping. Hasil dan Pembahasan: Kesesuaian instrumen dengan RS bagian Demografi Fasilitas 72%, Infrastruktur 63%, dan Observasi 40%, sedangkan risiko infeksi di CSSD RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk Infrastruktur 99,75% dan Observasi 80%. Kesimpulan: Instrumen ICRA for outpatient settings dari CDC dapat digunakan di CCSD rumah sakit Indonesia dengan kesesuaian sebesar 58%. Risiko infeksi di CSSD RS PKU Muhammadiyah Gamping termasuk rendah/low risk.
Usability Dalam User Experience Pada Penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut UMY Sigit Yuniarto
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i1.33

Abstract

This research is to analyze the usability of the user’s experiences for informatics system in Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (RSGM UMY) in university student and management staff perspectives. USE Questionnaire is one of the instruments which consist of questionnaires use to measure usability research. It is applied since the research consist three dimension of usability measurement, such as affectivity, efficiency and satisfaction from users. However, this research’ questionnaire consist of four aspects of usability; usefulness, ease of use, ease of learning and satisfaction. The analysis was done use the application of data analysis (excel) and SPSS as the statistical tool. The result exemplify whole of good usability in RSGM informatics system need to be able to support the user for carrying out the work in effective and efficient ways. Several weakness was found in the satisfaction aspect, especially in the menu of information system and supporting networks of the informatics systems.
Pengaruh Pola Pelaksanaan Pemeliharaan Dental Unit Terhadap Ketahanan Dental Unit Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ageng Khresna S; Winny Setyo Nugroho
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i1.34

Abstract

Background: Medical equipment is one of the factor that has been needed in Dental Hospital. Dental unit is one of medical equipment for the dentist to works with. Dental unit needs maintenance to keep it works properly. Dental hospital UMY has 76 dental units that have been functioned since 2008 and based on the report that conducted by technicians, there is no obstacle. Aim : This study is aimed to evaluate the implementation of dental unit maintenance conducted by dental student, dental nurse and dental technician toward dental unit durability in Dental Hospital UMY. Method : This study is an observational study with research design cross sectional. The research design of this study is cross sectional using mix method. Quantitative data using a questionnaire . Questionnaire will be used to determine the student knowledge about maintenance of dental units. Qualitative data using an indepth interview Indepth interview will be used to observe the implementation of dental unit maintenance conducted by dental nurses and dental technicians. Result : from the questionnaire data, 98% of dental coas have a good knowledge. From the interview data results the research found some damage in the supporting tool in dental unit that is handpiece, for the dental unit the condition is good, only small damage because to age of usage. besides that the other problems are the length of repair because lack of communication and has never existence of evaluation about maintenance has been running from 2008.
Pengaruh Profit Margin Rumah Sakit Dengan Kejadian Hais (Hospital Acquired Infections) (Studi Di 3 Rumah Sakit Tipe B) Restuningdiah Dwi Sundari; Firman Pribadi
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i1.35

Abstract

Background: Hospital profit margins demonstrated the ability to generate profits or earnings. Low hospital profit margins can reduce the ability of the hospital to investment for increasingpatient safety programs, so it can have an impact on the increasing incidence of HAIs (Hospital Acquired Infections). The purpose of this study to determine the effect of the hospital profit margin onthe incidence of HAIs (Hospital Acquired Infections)that are consist of phlebitis, UTI (Urinary Tract Infection), SSI (Surgical Site Infection) and VAP (Ventilator Acquired Pneumonia). Methods: This study is a quantitative research with secondary data in cross sectional study. The financial data and HAIs (Hospital Acquired Infections) taken from 2012 to 2016. This study was perform in 3 type B hospitals. Analysis of data using linear regressions. Results and Discussion: The highest frequency of profit margins is ≥ 10%. The results of data analysis with CI (Confidence Interval) of 90% the effect of profit margin to phlebitis (p=0,004, x=-0,003), profit margin with UTI (Urinary Tract Infections) (p=0,002, x=-9,26), profit margin with SSI (Surgical Site Infection) (p=0,006, x=-0,002), profit margin with VAP (Ventilator Acquired Pneumonia) (p=0,009, x=-0,001). Conclusions and Recommendations: In Confidence Interval 90%, profit margins had effect on the incidence of HAIs (Hospital Acquired Infections)at the type B hospitals. There is a negative relationship between profit margins and the HAIs (Hospital Acquired Infections)incidence, which means that every increasing of 1 rupiah will reduce the incidence of HAIs (Hospital Acquired Infections) as a percentage.
PENGARUH KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KOMPETENSI KARYAWAN DI RSU X DI YOGYAKARTA Adriyani Soleman; Nur Hidayah; Quratul Aini
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i1.36

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method), dengan pendekatan the explanatory sequential mixed methods. Subyek penelitian adalah karyawan Rumah Sakit X di Yogyakarta. Sampel sejumlah 100 responden diambil dengan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis kuantitatif dilakukan dengan regresi sederhana. Pada pendekatan kualitatif dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh: 1) kepemimpinan manajer, termasuk dalam kategori baik: 2) kompetensi karyawan, termasuk dalam kategori baik; 3) ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan manajer terhadap kompetensi karyawan, 4) Cara kepemimpinan manajer dalam meningkatkan kompetensi karyawan adalah: a) pada menantang proses (challenge the process) dilakukan dengan menantang anak buah melakukan pekerjaan dengan caranya sendiri dan berani melakukan sesuatu walaupun ada risiko gagal, agar karyawan berani bertindak dan berinovasi dalam melakukan pekerjaannya, agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih cepat dan efektif; b) pada memungkinkan orang lain untuk bekerja (enable others to act), dilakukan dengan memberikan kesempatan dan tanggung jawab untuk terlibat dalam pengambilan keputusan sehingga kemampuannya dalam menganalisis dan membuat solusi permasalahan untuk merencanakan tindakan atau program kerja meningkat. Selain itu, dengan memberikan keleluasaan membuat keputusan sendiri dan mendorong kerja sama yang baik rekan kerja, sehingga terjadi transfer pengetahuan yang akan meningkatkan kompetensi karyawan; c) Pada dalam menjadi model dalam cara kerja (model the way), dilakukan dengan memberikan contoh dalam cara kerja, yang dapat diterapkan karyawan agar kompetensinya meningkat.
Patient and Specimen Identification in Laboratory Unit of PKU Muhammadiyah Gamping Hospital Siti Shofiah; Sri Sundari; Qurratul Aini
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 2 (2018): Desember
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i2.37

Abstract

Laboratory is one of the main supporting departemen in hospital services.This study aims to determine the implementation of patient and specimens identification based on SOP (standard operating procerude) in laboratory departemen. This research used mixed methods research which are quantitative and qualitative method. Quantitative data obtained by moment observation using check list and qualitative data obtained by interview. The implementation of patient identification and specimen in the laboratory of PKU Muhammadiyah Gamping Hospital has not fully complied with SOP. According to 100 moment observation, patient data on the laboratory request form is 77% incomplete, 74% laboratory officers confirmed the patient's identity correctly, 84% laboratory officers verified the name and date of birth of the patient and only 45% laboratory officers placed the verified labels on the specimen tube simultaneously with the patient's presence. Barriers in the implementation are less of culture in the patient safety especially patient and specimen identification, uncomplete in the request form, the number of requests for laboratory examination and less of evaluation. Hospitals should provide maximum support to the application of patient safety culture, provide adequate numbers of health personnel, improvement of facilities and infrastructure, policy improvement, training, and evaluation.
Analisis Angka Rujukan Di Rumah Sakit Umum Daerah Ampana Analysis of High Reference Number in Ampana Hospital Ferly Junita Lahay; Mahendro Prasetyo Kusumo; Iman Permana
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 2 (2018): Desember
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i2.38

Abstract

Momentum peningkatan kualitas dan perawatan kesehatan yang terjangkau untuk semua masyarakat telah melahirkan Universal Health Coverage (UHC). Sebagai bagian dari strategi Indonesia untuk mencapai tujuan UHC, investasi besar telah dilakukan untuk meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat miskin, sehingga pelaksanaan berbagai skema asuransi kesehatan ditujukan untuk masyarakat miskin dan hampir miskin dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pelayanan kesehatan tidak lagi terpusat di rumah sakit atau faskes tingkat lanjutan, namun pelayanan kesehatan harus dilakukan secara berjenjang, dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga. Fenomena yang dihadapi selama pelaksanaan program JKN diantaranya berhubungan dengan sistem rujukan berjenjang yang masih belum optimal dilihat dari adanya peningkatan progresif pasien di rumah sakit, baik karena kendala yang berhubungan dengan kompetensi dokter umum di faskes tingkat pertama, sarana prasarana, ataupun berhubungan dengan aturan-aturan dari sistem rujukan itu sendiri. Hal ini dianggap perlu dipelajari dan diteliti dalam rangka memperbaiki dan mengefektifkan pelayanan kesehatan baik di tingkat pelayanan primer dan khususnya di tingkat pelayanan sekunder dalam hal ini di Rumah Sakit Umum (RSU) Ampana.. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Inti dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kecenderungan tingginya angka rujukan pasien BPJS dari PPK I ke PPK II di Kabupaten Tojo Una-Una. Pelaksanaan rujukan di lima puskesmas terpilih di Kabupaten Tojo Una-Una, menunjukkan tiga dari lima puskesmas tersebut memiliki angka rujukan yang tinggi, dimana rasio rujukan lebih dari 15%, meliputi Puskesmas Ampana Timur 27,3%, Puskesmas Ampana Barat 24,28%, Puskesmas Marowo 11,6%, Puskesmas Ampana Tete 25,76%, dan Puskesmas Wakai 0,65%. Dari analisis rujukan diatas, dapatlah kita lihat bahwa penyebab tingginya angka rujukan disebabkan oleh faktor Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas atau sarana prasarana, dan aturan terkait sistem rujukan berjenjang dari PPK I ke PPK II belum diterapkan dengan baik.
Analisis Kepatuhan Tenaga Kesehatan Dalam Melakukan Identifikas Pasien di RS Swasta Jawa Timur Anggia Putri Harina
Jurnal Admmirasi Vol 3 No 2 (2018): Desember
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v3i2.39

Abstract

Errors due to patient misidentification often occur in almost all stages of health care. Compliance officers globally in such cases are generally low. This research was conducted to analyze the compliance of health personnel in identifying patients at Private Hospital in East Java. The research was conducted by mixed method. Quantitative data was taken cross-sectional to see the knowledge, skill and compliance of health personnel through questionnaire with total sampling (n = 51) using Annova statistic analysis. Qualitative data obtained through purposive sampling by conducting deep interview. Compliance of health personnel in performing identification according to standard operating procedure of 21.6%. There was a significant relationship between knowledge and ability with adherence in performing patient identification (p = 0.004). Obstacles in the implementation of patient identification are the performance of Hospital Patient Safety Team (TKPRS) is not maximal, lack of socialization, culture and high work load. Compliance of health personnel needs to be improved. Management should increase the knowledge and ability of health personnel so that compliance in carrying out patient identification also increases.