cover
Contact Name
Ir. Jhon Hardy Purba, M.P.
Contact Email
jhon.purba@unipas.ac.id
Phone
+6236223588
Journal Mail Official
jhon.purba@unipas.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian, Universitas Panji Sakti Jl. Bisma No. 22, Banjar Tegal, Singaraja, Bali - 81117
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Agro Bali: Agricultural Journal
ISSN : -     EISSN : 2655853X     DOI : https://doi.org/10.37637/ab.v2i2
Core Subject : Agriculture,
Agro Bali: Agricultural Journal is an information media that contains articles from research, theoretical studies, and scientific writings on agriculture especially agrotechnology i.e.: agronomy, horticulture, plant breeding, soil sciences, plant protection, and other pertinent field related to plant production.
Articles 394 Documents
INVENTARISASI JAMUR PATOGEN TULAR-BENIH PADA LIMA VARIETAS PADI Sifa Sobianti; Loekas Soesanto; Suciati Hadi
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.301 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) beragam spesies jamur patogen tular-benih pada lima varietas padi, dan (2) persentase daya kecambah lima varietas padi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Karantina Pertanian Kelas I Semarang, dari bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, perlakuan terdiri atas Varietas Inpago Unsoed 1, Inpago Unsoed Parimas, IR64, Ciherang, dan Situ Bagendit. Isolasi dan identifikasi jamur patogen tular-benih dilakukan pada blotter test dan medium PDA, dengan pengamatan di bawah mikroskop stereo dan kompon, kemudian dibandingkan dengan pustaka. Variabel yang diamati yaitu morfologi koloni patogen, morfologi patogen, dan daya kecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada semua varietas benih padi terdapat jamur patogen tular-benih, tetapi tidak semua jamur tersebut dijumpai pada setiap varietas. Jenis jamur patogen tular-benih yang dijumpai, yaitu Alternaria padwickii Ganguly, Aspergillus flavus Link, Aspergillus niger van Tieghem, Curvularia lunata (Wakker) Boedjin, Curvularia pallescens Boedjin, Drechslera oryzae Breda de Haan, Fusarium semitectum Berk. & Rav. [W&R, G,B,J], Rhizoctonia solani J. G. Kuhn, Rhizopus oryzae Went & Prins. Geerl., dan Tilletia barclayana Bref., dan (2) uji daya kecambah menunjukkan bahwa masing-masing varietas benih padi memilki persentase daya kecambah benih yang berbeda. Daya kecambah benih berturut-turut pada varietas IR64, Ciherang, Inpago Unsoed 1, Inpago Unsoed Parimas, dan Situ Bagendit sebesar 85,75, 81,75, 80,25, 76,5, dan 70%.DOI: 10.37637/ab.v3i1.416
Strategi Pemasaran Jagung Hibrida Sebagai Program Unggulan Daerah di Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan A. Besse Dahliana; Rahmawati Tahir
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.892 KB) | DOI: 10.37637/ab.v0i0.658

Abstract

Permasalahan yang dihadapi petani jagung di Kecamatan Cina Kabupaten Bone adalah keterbatasan pengetahuan petani masih menanam varietas lokal, kurangnya informasi pasar masih bergantung kepada pedagang, belum adanya mitra tetap, seperti koperasi atau sektor swasta,  permodalan dalam menunjang tanaman jagung, kurangnya inovasi, kreatif dan diversifikasi produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pemasaran jagung hibrida dan untuk menjelaskan strategi prioritas yang dapat digunakan dalam penjualan jagung hibrida di Kecamatan Cina Kabupaten Bone. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan analisis SWOT dengan teknik sampel menggunakan purposive sampling berjumlah 48 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik  pelaku usaha jagung hibrida masih pada proses open market negotiation dengan peran masing-masing yakni petani berperan sebagai pelaku usaha tanaman jagung, pedagang berperan sebagai perantara pemasaran dan penyedia modal dan transportasi, pergudangan serta menyediakan informasi dari pelanggan. Oleh karena itu konsep pengembangan diarahkan untuk mewujudkan pertanian yang produktif, efisien dan kompetitif. Untuk itu diperlukan penguatan sub-sistem hulu, pemberdayaan subsistem tanaman jagung, memperkuat sub-sistem hilir, membentuk lembaga usaha bersama (koperasi). Dimana dapat meningkatnya income generating petani selain farm; marketing dan adanya kerja sama yang jelas antara petani dan perusahaan dalam hal ini mitra sehingga harga yang ditawarkan jelas.
PEMANFAATAN AIR KELAPA DAN APLIKASI PUPUK ORGANIK UNTUK MERANGSANG PERTUMBUHAN BIBIT TEBU G3 KULTUR JARINGAN Badiatud Durroh; Yayuk Winarti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.198 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk organik dan kosentrasi penyemprotan air kelapa yang memberikan pertumbuhan terbaik pada tanaman tebu G3 Hasil kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian KPTR Manis Harum Kab. Pasuruan . Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai Desember 2018. Racangan percobaan menggunakan rancangan faktorial yang diatur dalam rancangan acak lengkap (completely randomized design) yang terdiri atas dua faktor yaitu jenis pupuk (P), konsentrasi air kelapa (K). Data dianalisis dengan sidik ragam (analysis of variance).  Apabila ada beda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda (Duncan’s Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa.pada  perlakuan berbagai jenis pupuk organik dan konsentrasi penyemprotan air kelapa menunjukkan adanya interaksi pada parameter berat segar daun. Berat  segar daun tertinggi dihasilkan oleh perlakuan kompos sebesar  327,16 gram dengan perlakuan penyemprotan air kelapa dengan konsentrasi 100ml/l, tetapi pada perlakuan lain juga terdapat rerata yang berbeda tidak nyata. Perlakuan kompos sebesar 246,50 gram dan kotoran sapi sebesar 302,66 gram menunjukkan interaksi yang nyata pada perlakuan penyemprotan air kelapa  kontrol (tanpa penyemprotan). DOI: 10.37637/ab.v3i1.415
MODEL PENGEMBANGAN PETANI DALAM MENGENDALIKAN GULMA SECARA BIOHERBISIDA DAN HERBISIDA KIMIA PADA AREAL TANAMAN JAGUNG Fitria Fitria; Juita Damanik; Koko Tampubolon; Aisar Novita; Rini Susanti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.665 KB) | DOI: 10.37637/ab.v3i2.618

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengembangan petani dalam pengendalian gulma terhadap bioherbisida dan herbisida kimia pada tanaman jagung di Kabupaten Langkat. Penelitian dilakukan pada daerah penanaman jagung di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat dari April sampai Juni 2020. Metode penelitian ini menerapkan  metode kualitatif  dan kuantitatif pada 34 sampel petani. Metode pengumpulan data dengan observasi dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan pengujian asumsi klasik dan statistik menggunakan software SPSS v.25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bioherbisida dan herbisida kimia berpengaruh nyata terhadap model pengembangan petani dalam mengendalikan gulma pada pertanaman jagung di Kabupaten Langkat. Pengaruh bioherbisida dapat menurunkan sedangkan herbisida kimia dapat meningkatkan respon petani dalam mengendalikan gulma pada pertanaman jagung di Kabupaten Langkat. Model pengembangan petani terhadap herbisida kimia lebih dominan dibandingkan bioherbisida.
QUO VADIS PANGAN PRODUK REKAYASA GENETIK DI INDONESIA? Putu Suwardike
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.677 KB) | DOI: 10.37637/ab.v2i1.409

Abstract

Secara obyektif, Indonesia dihadapkan pada tantangan penyediaan pangan berkualitas yang mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat di tengah-tengah semakin menyusutnya lahan pertanian produktif, merosotnya daya dukung lahan, keterbatasan air irigasi, dan kondisi iklim tidak menentu. Kebutuhan pangan dikhawatirkan tidak mampu dipenuhi dengan hanya mengandalkan sistem produksi konvensional. Kemajuan dibidang bioteknologi telah memberikan ruang bagi pemulia tanaman melakukan transfer gen dari makhluk hidup berkerabat jauh, seperti dari bakteri ke tanaman. Pada tataran produksi, penerapan bioteknologi mampu menghasilkan tanaman jenis-jenis baru yang lebih unggul, seperti hasil lebih tinggi, lebih efisien menggunakan nutrisi, tahan terhadap cekaman lingkungan tertentu, memiliki kandungan protein lebih tinggi, dan lebih tahan simpan. Namun pada tataran pemanfaatan produk masih menimbulkan pro dan kontra. Pengembangan tanaman transgenik merupakan alternatif solusi terhadap kekhawatiran kerawanan pangan di masa mendatang. Pengujian-pengujian tanaman transgenik dan produk pangan bioteknologi lainnya perlu terus dilakukan. Mengingat beragamnya persepsi masyarakat terhadap produk pangan transgenik, maka pemasangan label pada produk pangan transgenik diperlukan untuk memudahkan masyarakat menentukan pilihannya.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI ATONIK TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH JATI (Tectona grandis L.) Nyoman Srilaba; Jhon Hardy Purba; I Ketut Ngurah Arsana
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.677 KB) | DOI: 10.37637/ab.v1i2.400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi atonik serta interaksinya terhadap perkecambahan benih jati. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok terdiri dari 2 faktor yaitu lama perendaman (6 hari, 9 hari, dan 12 hari) serta konsentrasi atonik (0 ml/l larutan, 0,5 ml/l larutan, 1 ml/l larutan dan 1,5 ml/l larutan). Variabel yang diamati meliputi benih mulai berkecambah, akhir perkecambahan, lama perkecambahan, benih tidak berkecambah, benih rusah, benih berkecambah, kecepatan tumbuh kecambah, kecambah tumbuh dan tinggi kecambah umur 60 hari. Hasil penelitian menunjukkan lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap benih mulai berkecambah, benih tidak berkecambah, benih rusak, benih berkecambah, kecepatan tumbuh kecambah, kecambah yang tumbuh dan tinggi kecambah umur 60 hari. Sedangkan terhadap variabel yang lain berpengaruh tidak nyata. Lama perendaman benih selama 9 hari menunjukkan hasil yang terbaik terhadap benih mulai berkecambah yang tercepat yaitu 5 hst, benih yang tidak berkecambah terkecil yaitu 12,33%, benih berkecambah terbanyak yaitu 28,83%, kecepatan tumbuh kecambah yaitu 2,57% per etmal dan kecambah yang tumbuh yaitu 23%. Tetapi pada variabel tinggi kecambah umur 60 hari, lama perendaman selama 12 hari memberikan hasil yang paling tinggi yaitu 14,56 cm. Konsentrasi atonik berpengaruh sangat nyata terhadap benih rusak dan benih berkecambah dan berpengaruh nyata terhadap benih mulai berkecambah, benih tidak berkecambah, kecepatan tumbuh kecambah, kecambah yang tumbuh dan tinggi kecambah umur 60 hari. Sedangkan terhadap variabel yang lain berpengaruh tidak nyata. Konsentrasi atonik 1,5 ml/l menunjukkan hasil benih rusak terendah yaitu 12,67%, benih berkecambah tertinggi yaitu 26%. Interaksi antara lama perendaman selama 9 hari dan konsentrasi atonik 1,5 ml/l larutan menunjukkan hasil terbaik dibandingkan dengan interaksi lainnya.
Pengaruh Pelapisan Ekstrak Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan Kemasan Plastik Wrap terhadap Masa Simpan Buah Jeruk Lemon (Citrus lemon) pada Suhu Dingin Gideon Febby Prima Andhika; Wamilia Yulianingsih; Yoga Aji Handoko
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.312 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i2.703

Abstract

Buah lemon merupakan buah yang memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi. Masyarakat banyak memanfaatkan buah lemon sebagai komposisi infused water dan  perasan buah lemon sebagai campuran masakan. Kadar air dan kualitas lemon sangat mempengaruhi kandungan gizi pada buah lemon. Untuk menjaga kualitas buah lemon maka harus dilakukan kegiatan pasca panen buah lemon yang benar sehingga dapat menekan aktivitas sel. Aktivitas sel buah lemon seperti respirasi dan transpirasi sangat mempengaruhi kualitas buah lemon, semakin meningkatnya aktivitas sel akan diikuti penurunan kualitas dari buah lemon. Pada penelitian ini guna menekan aktivitas sel maka buah lemon diberi perlakuan pasca panen berupa pelapisan lilin dengan ekstrak bunga sepatu dan kemasan plastik wrap. Ekstrak daun bunga sepatu memiliki kandungan senyawa-senyawa yang berfungsi sebagai anti fungi dan anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemasan plastik wrap dan ekstrak daun bunga sepatu terhadap masa simpan buah lemon.Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah susut bobot, serta tingkat kerusakan, warna buah,tekstur buah yang diukur secara analisis deskriptif dengan skoring. Pelapisan ekstrak daun bunga sepatu dapat menekan kerusakan yang diakibatkan oleh jamur pada buah lemon. Perlakuan pelilinan dengan ekstrak daun bunga sepatu ditambah dengan plastik wrap efektif untuk menekan laju respirasi dan transpirasi sehingga dapat menekan juga angka susut bobot, laju pematangan buah, dan tingkat kerusakan buah lemon.
PENGARUH EKSTRAK DAUN BINTARO (Cerbera odollam) TERHADAP WAKTU BERHENTI MAKAN DAN MORTALITAS LARVA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) Turhadi Turhadi; Bedjo Bedjo; Suharjono Suharjono
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.433 KB) | DOI: 10.37637/ab.v3i2.572

Abstract

Efek negatif yang ditimbulkan oleh pestisida kimia terhadap ekosistem dan lingkungan mendorong usaha untuk menekan penggunaannya, salah satunya melalui penggunaan biopestisida nabati. Sebagai salah satu hama penting tanaman pertanian, ulat grayak (Spodoptera litura) perlu untuk ditekan populasinya untuk meminimalisir kehilangan hasil panen. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida nabati untuk mengendalikan hama ulat grayak yaitu Cerbera odollam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biopestisida nabati daun bintaro terhadap waktu berhenti makan (stop feeding) dan mortalitas larva ulat grayak. Penelitian ini didesain menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari enam taraf perlakuan (0 (kontrol), 10, 15, 20, 25, dan 30 g/L) dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Ekstrak diaplikasikan ke larva ulat grayak dengan menggunakan metode leaf dipping methods. Efektivitas pengaruh ekstrak daun bintaro terhadap ulat grayak dilakukan dengan mengamati waktu berhenti makan (time of stop feeding) dan mortalitas (tingkat kematian larva). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun bintaro berpotensi digunakan sebagai biopestisida nabati untuk larva S. litura. Mortalitas larva S. litura semakin meningkat sejalan dengan semakin lamanya waktu aplikasi ekstrak. Selain itu, mortalitas larva ulat grayak tertinggi terjadi pada perlakuan 20, 25, dan 30 g/L yaitu sebesar 40% pada 168 jam setelah aplikasi.
Study of The Carrying Capacity of The Environment Case Study: The Simanindo Area, Samosir Regency, North Sumatra Diki Surya Irawan; Deffi Ayu Puspito Sari; Rr. Alifianatifa Anandya Putriahalya
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.747 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i1.688

Abstract

Lake Toba area has been designated a National Strategic Area, which is a priority spatial planning area. The Simanindo Area is a sub-district in Samosir Regency which is an island in the middle of Lake Toba, North Sumatra, Indonesia. Lake Toba's current condition has been polluted by organic contamination and high free chlorine. In addition, the existence of fish farming activities or floating net cages that contribute to the contamination of phosphorus by 0.78 mg/l and free chlorine by 0.84 mg/l into Lake Toba which resulted in the need for studies on the carrying capacity and environmental capacity. Land carrying capacity can be calculated by comparing the availability of land with land requirements. While the carrying capacity of water can be calculated by comparing the availability of water with water requirements or using the Thornwaite Mather Water Balance method. Land Capacity can be calculated by the Land Endurance Unit. While the Capacity of Waters can be calculated by STORET analysis or calculation of domestic waste pollution load. The existence of a massive development plan for Simanindo area and rapid population growth is projected to cause the Land Support Capacity of the Simanindo Priority Zone to be conditionally safe in 2040. Water Carrying Capacity experienced a deficit in the atmosphere in July after being calculated with the Thornwaite Mather Water Balance. In addition, the Capacity of Water Bodies is also in the Status of Severe Pollution according to the STORET Method.
PENGARUH SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG DAN PENYAKIT TUNGRO TERHADAP PRODUKTIVITAS SEMBILAN VARIETAS PADI DI LOKAPAKSA, BALI Made Suarsana; I Putu Parmila; Putu i Sri Wahyun; I Gusti Made Suarmika
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.615 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji sembilan varietas tanaman padi (Oryza sativa L.) terhadap serangan hama penggerek batang dan penyakit tungro. Penelitian dilaksanakan tanggal 4 September sampai dengan 12 Desember 2019, di Laboratorium Peramalan Hama Penyakit (LPHP) Tangguwisia, di Subak Umadesa, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.  Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Varietas padi yang berbeda (9 jenis) ditetapkan sebagai perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga pada pengujian ini terdapat 27 unit perlakuan dengan jenis varietas padi yang digunakan yaitu: PB 64, Mikongga, Sentani, Ciherang, Inpari 30, Tropiko, Cigeulis, Inpari 4 dan Cibogo. Parameter yang diamati adalah produktivitas hasil ubinan. Hasil pengamaan dan analisis menunnjukkan bahwa:  1. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menyerang: Penyakit tungro dan hama penggerek batang; 2. Serangan penyakit tungro sangat rendah dan berbeda tidak nyata, sehingga tingkat ketahanan varietas yang diuji tidak dapat ditentukan. 3. Serangan hama penggerek batang berbeda tidak nyata. Tingkat ketahanan varietas terhadap hama penggerek batang belum bisa ditentukan karena serangan masih dibawah ambang batas ekonomis (<10%); dan 4. Produksi antar perlakuan menunjukkan hasilnya yang tidak berbeda nyata. Produktivitas tertinggi terdapat pada varietas Ciherang, yaitu 11,41 ton ha-1 dan terendah pada varietas Cigeulis yaitu 9,52 ton ha-1.DOI: 10.37637/ab.v3i1.461 

Page 3 of 40 | Total Record : 394