cover
Contact Name
Chairunnisa Murniati
Contact Email
chairunnisa.murniati@bkkbn.go.id
Phone
+6281932570347
Journal Mail Official
e-jurnal@bkkbn.go.id
Editorial Address
Jl. Permata No. 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Keluarga Berencana
ISSN : 25273132     EISSN : 25033379     DOI : -
Jurnal Keluarga Berencana (JKB) awal merupakan berupa Jurnal Kependudukan dan Keluarga Berencana, seiring dengan perkembangan teknologi yang awalnya diterbitkan secara manual, sekarang Jurnal Kependudukan dan Kependudukan tidak diterbitkan lagi dengan cetakan kertas tapi di terbitkan secara online. Akhirnya nama Jurnal Kependudukan dan Keluarga Berencana berubah menjadi Jurnal Keluarga Berencana.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Demografi
Articles 58 Documents
SEGMENTASI PROVINSI BERDASARKAN SARANA DAN PERLENGKAPAN FASKES KELUARGA BERENCANA TAHUN 2021 Anne Mudya Yolanda; Kristiana Yunitaningtyas
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.875 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i1.70

Abstract

Fasilitas kesehatan Keluarga Berencana (faskes KB) masih menjadi perpanjangan tangan pertama dalam melaksanakan program berdasarkan kebijakan dan strategi BKKBN pada tahun 2020-2024 untuk meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KB yang komprehensif berbasis kewilayahan. Dalam melihat proses peningkatan akses dan kualitas penyelenggaraan di faskes KB, salah satu yang dapat menjadi perhatian adalah sarana dan perlengkapan yang tersedia untuk mendukung program KB. Kajian ini memetakan segmentasi jumlah sarana dan perlengkapan yang bisa digunakan pada faskes KB di seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2021 menggunakan analisis gerombol (cluster analysis). Analisis gerombol yang digunakan adalah K-Means Cluster Analysis yang membagi data seluruh provinsi berdasarkan jenis sarana dan perlengkapan faskes KB ke dalam empat gerombol. Segmentasi ini diharapkan dapat menjadi bahan dukungan dan evaluasi dalam menyusun strategi berkelanjutan terutama terkait peningkatan akses dan kualitas penyelenggaraan KB.
DETERMINAN UNMET NEED PADA WANITA USIA SUBUR MENIKAH DI KAWASAN INDONESIA TIMUR Afifatul Ilma Widyatami; Galuh Sri Natungga; Riska Damayanti; Seli Eria Dewi; Tiodora Hadumaon Siagian
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.417 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i1.72

Abstract

Jumlah penduduk yang tidak terkontrol merupakan tantangan bagi suatu negara khususnya negara berkembang. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa. Melalui program Keluarga Berencana (KB), pemerintah menginginkan pemerataan dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di seluruh Indonesia. Salah satu kendala suksesnya program ini adalah unmet need, yaitu kebutuhan untuk ber-KB yang tidak dapat terpenuhi. Hal tersebut tentu beresiko menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinan unmet need pada wanita usia subur menikah menggunakan metode Regresi Logistik Biner. Data yang digunakan bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 dan memfokuskan penelitian pada kawasan Indonesia timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pulau tempat tinggal, umur, jumlah anak, pendidikan suami, dan status bekerja wanita signifikan berpengaruh pada kejadian unmet need.
PREFERENSI FERTILITAS KELUARGA MILENIAL DI INDONESIA Syahmida S Arsyad; Darojad Nurjono Agung Nugroho; Arga Nugraha; Vernonia Yora Saki
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.797 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i1.69

Abstract

Generasi milenial mempunyai peran strategis untuk keberlangsungan program pengendalian penduduk di Indonesia. Angka kelahiran belum mencapai replacement level (TFR=2,1). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi fertilitas keluarga yang mempunyai dua anak dan faktor–faktor yang memengaruhinya. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan analisis multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi fertilitas keluarga milenial sebesar 45 persen menginginkan anak lebih dari dua. Faktor tempat tinggal dan pemakaian kontrasepsi memengaruhi preferensi banyak anak di kalangan keluarga milineal. Faktor utama yang berpengaruh terhadap preferensi fertilitas adalah pemakaian kontrasepsi. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah tidak meninggalkan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dua anak cukup di kalangan milineal. Kata kunci : Preferensi fertilitas, keluarga milenial, tempat tinggal, pemakaian kontrasepsi
PERUBAHAN TOPIK MEDIA TENTANG PROGRAM BERENCANA PASCAREBRANDING BKKBN: PENDEKATAN PEMODELAN TOPIK DIGITAL Yudhi Dwi Fajar Maulana
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.227 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i2.76

Abstract

Di akhir tahun 2019, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan kebijakan rebranding. Kebijakan rebranding bertujuan untuk merespon perubahan lingkungan strategi pelaksanaan program KB di Indonesia. Dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, penelitian ini melakukan pengamatan perubahan topik pembahasan terkait program Keluarga Berencana (KB) dan BKKBN di media internet, dengan memanfaatkan teknik topic modelling. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada BKKBN terkait topik-topik apa saja yang berkembang di internet dan bagaimana perubahan topik terkait program KB dan BKKBN dari masa sebelum dan sesudah rebranding. Dari total 3.252 artikel/berita yang berhasil terkumpul, selanjutnya diproses memanfaatkan algoritma Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk menghasilkan masing-masing sepuluh topik yang paling populer pada periode sebelum dan sesudah rebranding. Pengolahan data menghasilkan beberapa informasi, diantaranya topik terkait “Generasi Berencana” merupakan topik paling populer pada masa setelah rebranding, kondisi ini sejalan dengan arah perubahan yang diinginkan BKKBN melalui rebranding, yaitu dengan menyasar para generasi muda, milenial, zilenial, dan alpha. Beberapa topik baru terkait program KB yang muncul pada masa setelah rebranding adalah topik “jabatan fungsional”, “program bangga kencana”, “program bangga kencana di kampung KB”, “media sosial”, dan “pembangunan keluarga di masa pandemi”.
PERAMALAN DAN ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR PENGGERAKAN LINI LAPANGAN DALAM MENINGKATKAN PESERTA KB AKTIF MKJP Istiqomatul Fajriyah Yuliati
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.468 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i2.80

Abstract

Angka pemakaian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan salah satu indikator pada Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 3 “Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia” yang harus dikerjakan oleh pemerintah melalui BKKBN. Pencapaian persentase peserta KB aktif MKJP selalu tercapai pada tahun 2015 sampai dengan 2019, namun pada tahun 2020 tidak tercapai. Tujuan penelitian adalah meramalkan jumlah peserta KB aktif MKJP dua tahun ke depan dan mengidentifikasi faktor penggerakan lini lapangan yang berhubungan dengan jumlah peserta KB aktif MKJP. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan bulanan Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi Statistik Rutin BKKBN periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2020. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk peramalan adalah data capaian jumlah peserta KB aktif MKJP di Indonesia. Sedangkan, variabel penelitian untuk analisis korelasi terdiri dari jumlah peserta KB aktif MKJP, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), jumlah Penyuluh KB (PKB)/Petugas Lapangan KB (PLKB), jumlah Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), jumlah Sub PPKBD, jumlah Bina Keluarga Balita (BKB), jumlah Bina Keluarga Remaja (BKR), jumlah Bina Keluarga Lansia (BKL), jumlah tempat pelayanan KB, frekuensi Mobil Unit Penerangan KB (MUPEN KB), frekuensi penyuluhan KB oleh PKB/PLKB, frekuensi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) menggunakan KIE Kit, dan jumlah tokoh masyarakat/tokoh agama/tokoh adat yang aktif melakukan KIE KB. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif, pemodelan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) untuk peramalan, dan uji korelasi untuk analisis hubungan. Hasil analisis diperoleh perbandingan hasil peramalan jumlah peserta KB aktif MKJP dengan target PPM-PA MKJP menunjukan target tahun 2021 dan 2022 tercapai, kecuali dalam keadaan pesimis untuk target PPM-PA MKJP pada tahun 2022 tidak tercapai. Sedangkan, perbandingan hasil peramalan kesertaan KB MKJP dengan target persentase peserta KB aktif MKJP menunjukan bahwa capaian tahun 2021 dan 2022 tidak tercapai jika dibandingkan target pada Rencana Strategis. Selanjutnya, faktor penggerakan lini lapangan menunjukan hubungan yang signifikan dan searah dengan kesertaan KB MKJP, artinya bahwa semakin banyak kegiatan penggerakan lini lapangan yang dilakukan maka akan meningkatkan kesertaan KB MKJP.
DETERMINAN PERENCANAAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN PADA REMAJA 10-19 TAHUN DI INDONESIA: ANALISIS SKAP KKBPK TAHUN 2019 chairunnisa murniati; Mardiana Dwi Puspitasari; Sri Lilestina Nasution
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.159 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i2.82

Abstract

Jumlah absolut perkawinan anak di Indonesia masih merupakan yang tertinggi di dunia. Perkawinan usia anak beresiko pada kesehatan ibu dan anak yang akan dilahirkan. Mengingat faktor resiko dari perkawinan anak dan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia mendorong penelitian ini untuk menggali faktor-faktor yang memungkinkan keberhasilan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Penelitian ini menggunakan dataset Survei Kinerja Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP-KKBPK) 2019 Modul Remaja, dengan sampel 34.438 remaja usia 10-19 tahun. Analisa regresi logistik biner dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan PUP. Indeks kekayaan tidak berpengaruh secara signifikan dengan rencana PUP pada remaja. Remaja dengan pengetahuan umur sebaiknya wanita melahirkan anak pertama (AOR= 4,930; CI:4,610-5,272) serta remaja yang memiliki pengetahuan umur sebaiknya laki-laki menikah (AOR= 3,145; CI:2,962-3,338) memiliki kecenderungan perencanaan PUP dibanding yang tidak. Selain itu variabel lain yang berpengaruh terhadap perencanaan PUP diantaranya remaja dengan pengetahuan KRR, GenRe berpendidikan menengah dan tinggi, terpapar informasi KRR melalui media, jenis kelamin, terpapar informasi program GenRe melalui media, remaja dari keluarga yang tidak bekerja, mengetahui isu-isu kependudukan, tahu bahwa wanita dapat hamil hanya dengan sekali hubungan seksual, tahu masa subur, memiliki pengetahuan KRR dan bersikap tidak setuju dengan perkawinan dibawah usia 21 tahun, pendidikan kepala keluarga tinggi serta menengah, tinggal di perkotaan, mempunyai sikap tidak setuju dengan perkawinan di bawah 21 tahun serta keluarga yang melaksanakan fungsi reproduksi. Peningkatan pendidikan bagi remaja serta penggunaan media untuk mempromosikan Program KRR dan GenRe dapat mendukung program PUP pada remaja. Selain itu, sikap orang tua yang tidak setuju terhadap perkawinan anak dan berjalannya fungsi reproduksi dalam keluarga dapat membantu remaja untuk merencanakan pendewasaan usia perkawinan.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRA-NIKAH REMAJA BALI Anastasia Septya Titisari; Luh Kadek Ratih Swandewi; Mellysa Kowara; Ni Made Anggia Paramesthi Fajar
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.947 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i2.87

Abstract

Kesehatan reproduksi dan seksualitas merupakan topik yang dianggap tabu untuk dibicarakan di Indonesia, sehingga remaja mencari alternatif untuk mendapatkan informasi mengenai topik tersebut. Media sosial secara langsung ataupun tidak langsung menjadi media pembelajaran dan memberikan pengaruh bagi remaja, salah satunya tentang kesehatan reproduksi dan perilaku seksual. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan online survey cross-sectional terhadap 418 responden remaja berumur 20-24 tahun dari 9 kabupaten/kota di Bali dari Maret hingga April 2021. Meski remaja cukup aktif menggunakan media sosial, sebagian besar remaja (58.85%) jarang mengakses informasi kesehatan reproduksi melalui platform tersebut. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa penggunaan media sosial dalam perannya sebagai media pembelajaran kesehatan reproduksi tidak memberikan pengaruh preventif secara langung terhadap perilaku seksual pra-nikah remaja. Namun variabel lain seperti status bekerja, jenis kelamin, umur dan pengalaman berpacaran memiliki pengaruh terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja Bali usia 20-24 tahun.
FAKTOR-FAKTOR PROBABILITAS TERJADINYA PERNIKAHAN DINI DI INDONESIA Widyasari Ayuwardany; Achmad Kautsar
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.804 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v6i2.86

Abstract

Penelitian ini menggunakan data tingkat rumah tangga dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan pernikahan dini di Indonesia. Probit digunakan untuk mengestimasi model dalam penelitian ini. Pernikahan dini diklasifikasi dengan wanita yang pertama kali menikah di bawah usia 19 tahun. Sedangkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan kepala rumah tangga, status ekonomi yang terbagi dalam lima kuintil, demografi (pedesaan/perkotaan), status pekerjaan (formal/informal), utang (ln), dan perjodohan. Observasi dalam penelitian ini melibatkan 879 responden rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, demografi, dan perjodohan berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan terjadinya pernikahan dini di Indonesia. Sedangkan status pekerjaan, status ekonomi, dan hutang tidak signifikan memengaruhi kemungkinan terjadinya pernikahan dini.
PENGALAMAN PENGASUHAN DAN DUKUNGAN KELUARGA SEBAGAI PREDIKTOR DALAM SUBJECTIVE WELL BEING KEPALA KELUARGA Aning Tri Subeqi; Isbandi Rukminto Adi
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.232 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v7i1.98

Abstract

Konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat akan mengganggu proses pembangunan keluarga. Tidak hanya kesenjangan sosial ekonomi, konflik sosial, dendam lama, dan latar belakang pendidikan keluarga yang menimbulkan perselisihan dan permasalahan di wilayah rentan ini, kemungkinan karena subjective well being yang rendah. Hal ini dikarenakan kesenjangan ekonomi yang terjadi di daerah ini dimana masih banyak terdapat permukiman padat dan kumuh dengan keluarga miskin. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat subjective well being kepala keluarga di permukiman kumuh berat. Selain itu, penelitian ini bertujuan juga untuk melihat hubungannya dengan pengalaman pengasuhan dan dukungan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan jumlah responden sebanyak 320 kepala keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat subjective well being kepala keluarga dalam penelitian ini masuk ke dalam kategori kurang bahagia. Pengalaman pengasuhan dan dukungan keluarga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap subjective well being kepala keluarga.
PEMODELAN KLASIFIKASI PADA INDEKS KETIMPANGAN GENDER (IKG) TAHUN 2020 DENGAN METODE NAÏVE BAYES Anne Mudya Yolanda; Arisman Adnan; Azra Aulia Dwiputri
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.468 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v7i1.118

Abstract

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) merupakan indikator pendukung pembangunan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada isu gender. Oleh karenanya peneliti tertarik melakukan kajian pemodelan klasifikasi dengan tujuan melakukan prediksi tingkat IKG menurut kabupaten/kota di Indonesia tahun 2020 menggunakan algoritma machine learning. Algoritma yang diterapkan pada data IKG dan indikatornya adalah metode naïve bayes. Adapun indikator penyusun yang digunakan yaitu proporsi persalinan tidak di fasilitas kesehatan, proporsi perempuan berusia 15-49 tahun yang pernah kawin dan saat melahirkan hidup pertama, persentase keterwakilan di parlemen, proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dengan pendidikan minimal SMA, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Analisis dengan metode naive bayes pada empat kategori: rendah, menengah bawah, menengah atas, dan tinggi memberikan hasil klasifikasi yang baik terutama dalam mengklasifikasi kelas positif. Hasil akurasi keseluruhan data training sebesar 82.86 %, sedangkan pada data testing sebesar 83.72 %. Hasil klasifikasi dapat digunakan untuk peramalam IKG dan landasan pengambilan kebijakan dan penyusunan program untuk mengatasi ketimpangan pembangunan berbasis gender di Indonesia.