cover
Contact Name
Badrah Uyuni
Contact Email
badrahuyuni.fai@uia.ac.id
Phone
+6285811994027
Journal Mail Official
admin.fai@uia.ac.id
Editorial Address
Fakultas Agama Islam | Universitas Islam As-Syafi'iyah Gedung Alawiyah Lt. 6, Jalan Raya Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Jakarta, Indonesia, 17411
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
ISSN : 20855818     EISSN : 26862107     DOI : https://doi.org/10.34005/alrisalah
Al-Risalah focuses on publishing original research articles reviewing articles from contributors and current issues related to Islamic dawah, thought and education.
Articles 150 Documents
PEMBIAYAAN MUDHARABAH (BAGI HASIL) ANTARA PERBANKAN SYARI’AH DENGAN KAJIAN FIQIH Husnul Khotimah Sylvia
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.215 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.379

Abstract

Operasional perbankan syariah merupakan perpaduan antara aspek moral dan aspek bisnis yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari setiap usahanya serta menghindari bunga, hal ini bertujuan agar para nasabah tidak dirugikan dan adanya unsur keadilan antara pihak perbankan dan nasabah ketika usahanya mengalami kerugian. Pola bagi hasil terdiri dari dua model yaitu akad mudharabah dan akad musyarakah. Lalu agaimana sesungguhnya sistem pembiayaan mudharabah menurut kajian fiqih, maka dalam materi ini hendak mencermati dan membahasa bagaimana konsep Mudharabah itu dikembangkan dalam fiqih dan dapat digunakan dalam Perbankan Islam. Konsep mudharabah antara Fiqih muamalah dengan prakteknya pada perbankan syariah di Indonesia tidak seratus persen sesuai, ada beberapa perbesaan berdasarkan ijtihad yang dilakukan melalui Dewan Syariah Nasional (DSN). Diantaranya adalah jangka waktu dan jaminan. Menurut mayoritas ulama, tidak dibolehkan adanya jangka waktu dalam mudharabah. Namun, dikarenakan pembiayaan yang diberikan oleh bank banyak untuk perdagangan jangka pendek, maka DSN membolehkan adanya jangka waktu tersebut.
BAITUL MAL WAT TAMWIL KOPERASI MIKRO SYARIAH UNTUK MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT KELAS BAWAH Mahfudz Mahfudz
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.453 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.380

Abstract

BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP). Badan hukum adalah koperasi, karena itu secara otomatis dibawah pembinaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Dengan demikian, peraturan yang mengikat BMT juga dari kementerian ini. BMT lebih dari sekedar lembaga keuangan yang memiliki visi danmisi bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, tetapi juga berorientasi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat serta kalangan usaha kecil dan menengah. Berdasarkan hal tersebut, BMT perlu memaksimalkan peran dan eksistensinya ke depan, khususnya ketika memasuki era pasar bebas. Persaingan usaha dan iklim ekonomi pada era pasar bebas akan menjadi daya tarik dan tantangan baru yang berat bagi BMT untuk menjadi lembaga keuangan mitra usaha kecil dan menengah. BMT perlu merestrukturisasi kelembagaannya dan mengoptimalkan perannya dalam membantu masyarakat dalam membangun ekonomi umat.
BERKENALAN DENGAN IMAM ABU DAWUD DAN SUNANNYA Ahmad Faqihuddin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.24 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.381

Abstract

Shahih Abu Dawud adalah salah satu dari kutub al-khamsah, yaitu shahih muslim, shahih bukhari, shahih nasa’I, sunan al-Tirmidzi dan shahih sunan Abu Dawud. Menurut jumhur ulama, sunan Abu Dawud mempunyai ranking sebagai urutan ketiga dari kutub alsittah yang urutannya meliputi shahih al-Bukhari, shahih al-Muslim, sunan Abu Dawud, sunan Tirmidzi dan sunan Al-Nasa’i. Hanya saja ulama masih beda pendapat tenaang urutan keenam apakah kutub muwathth, imam malik atau sunan ibnu majah. Kitab sunan Abu Dawud layak dijadikan standar untuk mengambil istimbath bagi ahli hukum Islam. Dalam hal ini para fuqoha mengatakan Abu Dawud telah menerjemahkan dengan sangat baik terhadap hadis-hadis yang menunjukkan pandangan para ulama sertapengetahuannya terhadap seluk beluk pengambilan dalil. Oleh karena itu para ulama berpendapat bahwa sunan Abu Dawud disepakati mayoritas ulama sebagai kitab standar.
SYIAH ANTARA PARADIGMA DAN PROBLEMATIKA MASYARAKAT MADANI Abdul Hamid
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.309 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.382

Abstract

Terlepas dari hubungan antara keduanya yang kerap kali tidak harmonis, Syi’ah sebagai sebuah mazhab teologi menarik untuk dibahas. Diskursus mengenai Syi’ah telah banyak dituangkan dalam berbagai kesempatan dan sarana. Tak terkecuali dalam tulisan ini. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas seputar Syiah, permasalahanpermasalahannya dengan pembentukan masyarakat madani, serta selusinya. Dalam kajian ini disimpulkan bahwa Syi’ah adalah salah satu aliran dalam Islam yang meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib dan keturunannya adalah Imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi Muhammad saw. Doktrin-doktrin yang diyakini para pengikut Syi’ah ini, secara garis besar terdapat beberapa macam, dianataranya, konsepsi tentang Ahlulbait, al-bada’, as-syurah, Imamah, dan paham-paham lainnya yang dalam banyak hal memiliki perbedaan (pemahaman) dengan kalangan Sunni.
DIMENSI PENDIDIKAN AKHLAK muhammad Dahlan
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.145 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.383

Abstract

Kesempurnaan manusia, atau lebih disebut dengan manusia yang kaffah ternyata tidak hanya mengandalkan kecerdasan intelektual yang dimilikinya,melainkan melekat dan terikat dengan sikap dan tingkah laku kehidupan sehari-harinya, tingkah laku itu menjadi ciri asasi seorang manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain,bagian dari karakteristik manusia yang menghantarkannya pada kesempurnaan ciptaan, ialah akhlak atau tingkah laku. Kecerdasan dan tingginya intelektual tidaklah menjadi sempurna tanpa dibarengi dengan keluhuran tingkah laku yang muncul dan diperlihatkan dalam kehidupannya, bahkan sejarah sudah memberikan gambaran yang nyata bahwa 19 dari 21 kehancuran yang terjadi disebabkan karena kebusukan dari dalam atau karena rusaknya sikap dan tingkah laku. Disaat krisis tingkah laku yang menggejala diseluruh lini kehidupan Islam datang dengan pembentukan manusia seutuhnya, dengan menghadirkan tuntunan perilaku yang dapat diterima oleh seluruh umat manusia, kehadiran Akhlak menjadi solusi dalam membina dan menggarahkan manusia agar sampai pada kesempurnaannya sebagai mahkluk dibandingkan dengan makhluk yang ada.
LATIHAN MANDIRI DALAM PRAKTIK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA Marliza Oktapiani
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.2 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.384

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini untuk mengelaborasi pentingnya Latihan Mandiri dalam Praktek Mengajar dalam meningkatkan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Sesuai dengan hakekat belajar mandiri dalam system belajar jarak jauh, pelaksanaan latihan mandiri merupakan tanggung jawab mahasiswa. Kualitas dan keberhasilan dalam latihan mandiri sangat bergantung kepada kemauan dan kemampuan mahasiswa dalam berlatih mandiri. Berdasarkan analisis dari literatur yang tersedia, ditemukan bahwa kemauan yang berkaitan dengan anggapan pentingnya latihan dapat menentukan tingkat pencapaian kemampuan mengajar. Ini berarti bila mahasiswa beranggapan bahwa berlatih merupakan suatu kebutuhan maka ia akan berlatih dengan sungguh-sungguh, maka tentunya akan membawa kepada peningkatan kemampuan mengajar.
EFEKTIVITAS DAN KECENDERUNGAN PENGGUNAAN HUKUMAN MATI Muhajir Purwodirekso
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 9 No 1 (2018): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.265 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v5i1.386

Abstract

Akhir-akhir ini mencuat perbincangan mengenai hukuman mati bagi pelaku kejahatan, utamanya kejahatan kerah putih, terorisme dan pemerkosaan dan narkoba, akan tetapi para pakar dan akademisi masih berselisih karena studi ilmiah secara konsisten gagal menunjukkan adanya bukti yang meyakinkan bahwa hukuman mati membuat efek jera dan efektif dibanding jenis hukuman lainnya. Tulisan ini bermaksud akan menjawab pertanyaan apakah konsep hukuman mati tidak efektif, padahal Tuhan menunjukkan bahwa pelaku kejahatan ada yang diberi ganjaran hukuman mati. Dengan metode kualitatif dan library research, tulisan ini berusaha mengemukakan pendapat beberapa ahli baik yang pro maupun kontra terhadap hukuman mati. Hasil penelitian penulis disimpulkan bahwa hukuman mati tidak melanggar hak azasi manusia selama dilaksanakan dengan seadil-adilnya selama proses penyidikan dan persidangan sehingga terbukti secara benar yang bersangkutar melanggar hukum yang layak diberi hukuman mati. Serta dalam banyak studi terbukti bahwa hukuman mati efektif untuk mencegah kejahatan yang lebih serius.
REVOLUSI MEMBANGUN KESEJAHTERAAN UMAT MELALUI WAQAF Ahmad Zubaidi
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 9 No 1 (2018): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.191 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v5i1.387

Abstract

Wakaf merupakan salah satu instrumen yang sangat penting untuk membangun kesejahteraan umat Islam. Apalagi, kini pemahaman harta benda yang dapat diwakafkan tidak hanya harta benda yang tidak bergerak saja, melainkan juga harta-harta bergerak lainnya sejauh memiliki manfaat, seperti uang. Didukung fatwa MUI yang membolehkan wakaf uang, diharapkan umat akan lebih mudah memberikan kontribusi dalam wakaf tanpa harus menunggu kapital dalam jumlah yang sangat besar. Mereka tidak harus menunggu menjadi ‘tuan tanah’ untuk menjadi waqif. Selain itu, tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia cukup tinggi, sehingga kita dapat optimis mengharapkan partisipasi masyarakat dalam gerakan wakaf uang. Juga dengan adanya perubahan paradigma tatakelola harta benda wakaf, dari pengelolaan harta benda wakaf secara tradisional, seperti diperuntukkan untuk pembangunan makam, masjid, madrasah, dan bangunan lain yang tidak bernilai ekonomi, ke pengelolaan secara modern; yaitu pengelolaan wakaf produktif, membuka peluang besar manfaatwakaf dapat meningkatkan kesejahteraan umat. Yang terpenting adalah adanya pengelolaan yang benar, yaitu dengan menggunakan managemen modern yang profesional. Di mulai dari nazhir profesional sampai dengan managemen yang profesional pula. Jika hal itu dilakukan, maka kemiskinan yang masih mendera sekitar 13% umat Islam di Indonesia akan dapat diatasi.
AL-RUKHSHAH LA TUNATU BIL MA’ASHI, DASAR DAN KAIDAH PENERAPANNYA AL-RUKHSHAH LA TUNATU BIL MA’ASHI Na’imah Fathoni
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 9 No 1 (2018): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.214 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v5i1.388

Abstract

Kaedah al-Rukhshah la Tunatu bi al-Ma’ashi adalah bahwa Rukhshah tidak boleh digunakan untuk melakukan maksiat. Rukhshah merupakan keringanan yang diberikan Allah kepada orang mukallaf dalam kondisi-kondisi tertentu yang menghendaki keringanan.. Dalam hal ini keringanan tersebut ada beberapa bentuk, yaitu: Keringanan dalam bentuk menggugurkan kewajiban, seperti bolehnya meninggalkan shalat jum’at, haji, ‘umrah dan jihad dalam keadaan udzur. Keringanan dalam bentuk mengurangi kewajiban; seperti meng-qashar shalat empat raka’at menjadi dua raka’at bagi orang yang berada dalam perjalanan. Keringanan dalam bentuk mengganti kewajiban; seperti mengganti wudhu’ dan mandi dengan tayamum karena tidak ada air; mengganti kewajiban berdiri dalam shalat dengan duduk, berbaring atau dengan isyarat dalam keadaan tidak mampu; kewajiban mengganti puasa wajib dengan memberi makan fakir miskin bagi orang tua yang tidak mampu berpuasa. Keringanan dalam bentuk mendahulukan pelaksanaan kewajiban; seperti membayar zakat fitrah semenjak awal Ramadhan, padahal waktu wajibnya adalah pada akhir Ramadhan. Mendahulukan mengerjakan shalat ashar pada waktu zhuhur dalam jama’ taqdim diperjalanan. Keringanan dalam bentuk mengubah kewajiban; seperti cara-cara pelaksanaan shalat dalam perang yang berubah dari bentuk biasanya yang disebut shalat khauf. Keringanan dalam bentuk penangguhan pelaksanaan kewajiban, seperti pelaksanaan shalatzhuhur dalam waktu ashar pada jama’ takhir karena dalam perjalanan, menangguhkan pelaksanaan puasa Ramadhan ke waktu sesudahnya dalam bentuk qadha karena sakit atau dalam perjalanan. Keringanan dalam bentuk membolehkan mengerjakan perbuatan haram dan meninggalkan perbuatan wajib karena udzur, seperti kebolehan memakan babi atau bangkai karena dalam keadaan terpaksa, Tetapi keringana-keringanan tersebut di atas tidak berlakubagi orang yang bertujuan melakukan maksiat, misalnya bagi yang melakukan perjalanan untuk tujuan mencuri, maka dia tidak dibenarkan menggunakan rukhshah atau keringanan-keringanan yang diberikan Allah bagi orang mukallaf, karena Rukhshah tidak boleh digunakan untuk melakukan perbuatan maksiat.
SISTEM DAN PRAKTEK PEMBIAYAAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH Husnul Khotimah Sylvia
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 9 No 1 (2018): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.186 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v5i1.389

Abstract

Perbankan syariah muncul karena praktek perbankan konvensional, yang didasarkan pada tingkat suku bunga yang dianggap sebagai riba yang tidak memberikan keadilan kepada rakyat dan hanya memberikan manfaat bagi bank sendiri.Oleh karena itu, perbankan syariah muncul untuk menawarkan profit and loss sharing. Dalam pelaksanaan keuntungan sistem pembiayaan berbagi dalam bank syariah menggunakan mudharabah dan musyarakah. Mudharabah diartikan sebagai kerjasama antara bank dan nasabah di mana modal (100%) dimiliki bank, sementara kontrak musyarakah didefinisikan sebagai suatu kemitraan antara dua pihak di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana. Dalam prakteknya bank dan pelanggan sama akan mendapatkan keuntungan dari usahanya. Dalam rangka untuk memperoleh pembiayaan bagi hasil di bank syariah, maka pelanggan harus memenuhi prosedur yang ditentukan oleh bank.

Page 2 of 15 | Total Record : 150