cover
Contact Name
Badrah Uyuni
Contact Email
badrahuyuni.fai@uia.ac.id
Phone
+6285811994027
Journal Mail Official
admin.fai@uia.ac.id
Editorial Address
Fakultas Agama Islam | Universitas Islam As-Syafi'iyah Gedung Alawiyah Lt. 6, Jalan Raya Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Jakarta, Indonesia, 17411
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
ISSN : 20855818     EISSN : 26862107     DOI : https://doi.org/10.34005/alrisalah
Al-Risalah focuses on publishing original research articles reviewing articles from contributors and current issues related to Islamic dawah, thought and education.
Articles 150 Documents
AL GHAZALI'S RESPONSIBILITY AND IBNU RUSYD'S DEFENSE AGAINST THREE QUESTIONS OF METAPHYSICS OF PHILOSOPHERS Surajiyo Surajiyo
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1729

Abstract

There is a controversy between Al Ghazali and Ibn Rushd in responding to three metaphysical issues, namely the Qadim of nature, God does not know about small matters or events, Denial of bodily resurrection. On the one hand, Al Ghazali considers that the philosophers who think and believe in these three metaphysical issues are considered infidels. On the other hand, Ibn Rushd thinks that the infidel laws that have been imposed by Al Ghazali against the philosophers are not justified. This research method uses a description method, namely a literary discussion, especially literature that discusses the thoughts of Al Ghazali and Ubnu Rushd. In this method, classification, data processing and conclusions are carried out. Thus, comparative methods, analytical methods, and synthesis methods are needed. Terdapat kontroversial antara Al Ghazali dan Ibnu Rusyd dalam menanggapi tiga persoalan metafisika yakni Qadimnya alam, Tuhan tidak mengetahui tentang soal-soal atau peristiwa-peristiwa kecil, Pengingkaran terhadap kebangkitan jasmani. Disatu pihak Al Ghazali menganggap bahwa para filosof yang berpendapat dan yang memepercayainya ketiga persoalan metafisika itu dianggap kafir. Dilain pihak Ibnu Rusyd beranggapan bahwa hukum kafir yang telah dijatuhkan oleh Al Ghazali terhadap para filosof itu tidak dibenarkan. Metode penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer khususnya literartur yang membahas pikiran Al Ghazali dan Ubnu Rusyd. Di dalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan peyimpulan. Dengan demikian diperlukan metode komparatif, metode analisa, dan metode sintesa.
SOCIAL MEDIA AND ITS UTILIZATION FOR DA’WAH BY SELECTED MUSLIM SCHOLARS IN NORTHERN NIGERIA Muhammad Maga Sule; Lawal Abdulkareem
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1761

Abstract

Social media has become an integral component of Muslims' personal and public lives throughout the world. The paper looked at how selected Muslim scholars used social media platforms like Facebook, WhatsApp, Telegram, Twitter, YouTube, and Zoom to conduct Da'wah in Northern Nigeria, using a sample of scholars from the three geopolitical zones of Northern Nigeria, namely the North-West, North-Central, and North-East. The goal of this study is to see how Muslim academics in Northern Nigeria use social media for Da'wah. Northern Nigeria was chosen for this study because it is a crucial location with a long history of Islamic growth. In-depth surveys of various pages/channels on social media platforms were surveyed, and this was supplemented with observation and depth interviews to get data. The researchers chose twenty-one scholars for the study and conducted a poll on their different social media pages/channels to determine their level of social media technology use for Da'wah. The study's findings indicated that the sampled Muslim scholars found it convenient to electronically offer their teachings and to upload video and audio of their Da'wah lectures on various social media platforms. According to the findings, Muslim scholars should continue to use social media platforms to assist present the image of Islam and Muslims. Media sosial telah menjadi komponen integral dari kehidupan pribadi dan publik umat Islam di seluruh dunia. Makalah ini melihat bagaimana ulama Muslim terpilih menggunakan platform media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Telegram, Twitter, YouTube, dan Zoom untuk melakukan Dakwah di Nigeria Utara, menggunakan sampel ulama dari tiga zona geopolitik Nigeria Utara, yaitu Utara-Barat, Utara-Tengah, dan Timur Laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana akademisi Muslim di Nigeria Utara menggunakan media sosial untuk berdakwah. Nigeria Utara dipilih untuk penelitian ini karena merupakan lokasi penting dengan sejarah panjang pertumbuhan Islam. Survei mendalam dari berbagai halaman/channel di platform media sosial disurvei, dan ini dilengkapi dengan observasi dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data. Para peneliti memilih dua puluh satu ulama untuk penelitian ini dan melakukan jajak pendapat di halaman/saluran media sosial mereka yang berbeda untuk menentukan tingkat penggunaan teknologi media sosial mereka untuk Dakwah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa para cendekiawan Muslim sampel merasa nyaman untuk menawarkan ajaran mereka secara elektronik dan mengunggah video dan audio ceramah Dakwah mereka di berbagai platform media sosial. Menurut temuan tersebut, cendekiawan Muslim harus terus menggunakan platform media sosial untuk membantu menghadirkan citra Islam dan Muslim.
THE IMPORTANCE OF ARABIC LANGUAGE IN DA’WAH ACTIVITIES: A STUDY OF WOMEN IN DA’WAH Atiku Garba Yahaya; Fatima Muhammad Sani
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1768

Abstract

This paper is on the importance of Arabic language and its usage in Da’awah activities by women in Da’awah in Nigeria. It also discussed how Arabic is used in Da’awah by Muslim women in Nigeria. It explained the mission and vision of Women in Da’awah (WID) and their various approaches to Da’awah that includes encouragement of the use and study of Arabic language. Likewise, the paper discusses the Da’awah activities of the Women in Da’awah and outline most the da’awah activities carried out by the organization. It also deliberates the importance of the use of the language for Da’awah purpose with evidence from the Qur’an and Sunnah. The paper adopted and used descriptive approach combined with content analysis approach. Arabic is a compulsory language. When Islam stretched and came into contact with other civilizations, Arabic acted as a bridge of scholarship through the movement of translation. Makalah ini membahas tentang pentingnya bahasa Arab dan penggunaannya dalam kegiatan Dakwah oleh wanita dalam Dakwah di Nigeria. Dibahas pula bagaimana bahasa Arab digunakan dalam dakwah oleh wanita Muslim di Nigeria. Dijelaskan misi dan visi Women in Dakwah (WID) dan berbagai pendekatan mereka terhadap Dakwah yang mencakup dorongan penggunaan dan studi bahasa Arab. Demikian pula, makalah ini membahas kegiatan Dakwah para Wanita dalam Dakwah dan menguraikan sebagian besar kegiatan dakwah yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Hal ini juga membahas pentingnya penggunaan bahasa untuk tujuan Dakwah dengan bukti dari Al-Qur'an dan Sunnah. Makalah ini mengadopsi dan menggunakan pendekatan deskriptif yang dikombinasikan dengan pendekatan analisis isi. Bahasa Arab adalah bahasa wajib. Ketika Islam merentang dan bersentuhan dengan peradaban lain, bahasa Arab berperan sebagai jembatan keilmuan melalui gerakan penerjemahan.
WAQF AND ITS MANAGEMENT PROBLEMS (A STUDY OF QS. ALI IMRAN (3) VERSE 92) Eris Munandar; Nila Nopianti
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1782

Abstract

One of the purposes of this paper is to identify the meaning contained in QS. Ali Imran (3): 92 which is often used as a reference for the proposition to explain waqf. The research methodology in the preparation of this paper uses a literature study approach by collecting several references relevant to the research theme raised. The results explained that there are two aspects contained in QS. Ali Imran (3): 92, which is the concept of waqf and the problem of its management. The concept of waqf in this verse is spelled out into three important elements that are integrated into each other, namely the concept of goodness, infak and the most loved / preferred treasure. While the problems in the management of waqf that have been identified are the issue of waqf administration and the problem of professionalism nadzir. Salah satu tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengidentifikasi makna yang terkandung dalam QS. Ali Imran (3): 92 yang sering dijadikan rujukan dalil utuk menjelaskan wakaf. Metodologi penelitian pada penyusunan makalah ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan mengumpulkan beberapa referensi yang relevan dengan tema penelitian yang diangkat. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat dua aspek yang terkandung didalam QS. Ali Imran (3): 92, yaitu konsep wakaf dan problematika pengelolaannya. Konsep wakaf pada ayat ini dijabarkan menjadi tiga elemen penting yang saling terintegrasi, yaitu konsep kebaikan, infak dan harta yang paling dicintai/disukai. Sementara problematika dalam pengelolaan wakaf yang telah diidentifikasi adalah persoalan administrasi wakaf dan persoalan profesionalisme nadzir.
FAMILY AS CHILDREN'S FIRST EDUCATION; THE ROLE OF PARENTS IN THE DEVELOPMENT OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION FOR ELEMENTARY SCHOOL AGE CHILDREN Muhammad Rizaq
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1785

Abstract

This research is motivated by the condition that the Indonesian nation is currently facing serious challenges, especially in the context of education because it has to deal with global competition, information and technology. The busyness of parents in their activities outside the home makes less attention to the role in the development of Islamic religious education for elementary school-aged children, which of course really needs an example from parents. Elementary school age children (SD) are those aged 7-12 years, in the following phase marked by everything having to go through coercion. Under pressure from adults or those in power, children exert little moral or logical control over their behavior. Age 12 and over (heteronon stage), in this phase a child begins to understand values ​​and begins to interpret in his own way. Morality is characterized by cooperation, not coercion, interaction with peers, discussion, self-criticism, a sense of equality and respect for others are the main factors in this phase. The family as the first school concept for children, plays an important role in the development of children's Islamic religious education. Exemplary, good habits are part of inculcating noble character and positive things that parents can do as first teachers for children. Fathers and mothers who have strong visions and missions strive to provide tarbiyah (education) in the form of recitations, literacy, as well as tazkiyah (self-cleaning) processes. each family member has a special worship charity, superior, both ritually and socially by making a family da'wah schedule and agenda. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang dalam menghadapi tantangan yang berat terutama dalam konteks pendidikan karena harus berhadapan dengan global competition, information and technology. Kesibukan orangtua dalam aktivitasnya diluar rumah menjadikan berkurangnya perhatian akan peran dalam perkembangan pendidikan agama Islam untuk anak usia sekolah dasar yang tentunya sangat membutuhkan keteladanan dari orangtua. Anak usia sekolah dasar (SD) adalah mereka yang berusia 7-12 tahun, pada fase berikut ditandai dengan segala sesuatu harus melalui paksaan. Dibawah tekanan orang dewasa atau orang berkuasa, anak sedikit menggunakan kontrol moral dan logika terhadap perilakunya. Usia 12 keatas (tahap heteronon), pada fase berikut seorang anak mulai mengerti nilai-nilai dan mulai memaknai dengan caranya sendiri. Moralitas ditandai dengan kooperatif, bukan faktor paksaan, interaksi dengan teman sebaya, diskusi, kritik diri, rasa persamaan dan menghormati orang lain merupakan faktor utama pada fase ini. Keluarga sebagai konsep sekolah pertama bagi anak, berperan penting bagi perkembangan pendidikan agama Islam anak. Keteladanan, pembiasaan baik merupakan bagian penanaman akhlak mulia dan hal positif yang dapat dilakukan orangtua sebagai guru pertama bagi anak. Ayah dan ibu yang memiliki visi-misi kuat berupaya untuk memberikan tarbiyah (pendidikan) dalam bentuk tilawah, literasi, juga proses tazkiyah (pembersihan diri), dan taklim. setiap anggota keluarga memiliki amal ibadah khusus, unggulan, baik secara ritual juga sosial dengan dibuatkannya jadwal dan agenda dakwah keluarga.
THE EFFECT OF TIME DISCIPLINE ON THE ACHIEVEMENT OF TAHFIZH'S TARGET IN THE FINAL SEMESTER (Case Study of Student IIQ Jakarta Faculty of Tarbiyah Study Program PAI Class of 2017) Siti Khaulah Nadhiroh; Adithiya Warman
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1787

Abstract

The background of this research is the disciplinary event when students achieve their tahfizh target in the final semester. This study aims to determine the effect of time discipline on the achievement of the tahfizh target in the final semester of IIQ Jakarta Students, Faculty of Tarbiyah, Islamic Studies Study Program Class 2017. This study uses a descriptive quantitative approach, and uses a survey method. The population of this study were students of the Tarbiyah Faculty of Islamic Studies Study Program class of 2017, totaling 115 people. Data collection techniques using observation, interviews and questionnaires. The instrument validity test used Product Moment correlation, and the reliability test used Cronbach's Alpha formula with a total of 89 students as respondents. The analysis assumption test consists of normality test, linearity test and heteroscedasticity test. The hypothesis test of this research is simple linear regression. The results of this study indicate that time discipline has a high enough influence on the achievement of the tahfizh target with a result of 49.9% and the remaining 50.1% is influenced by other factors not examined by the author. Penelitian ini di latar belakangi oleh peristiwa kedisiplinan waktu mahasiswa dalam pencampaian target tahfizhnya di semester akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan waktu terhadap pencapaian target tahfizh di semester akhir pada Mahasiswi IIQ Jakarta Fakultas Tarbiyah prodi PAI Angkatan 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dan memakai metode survei. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Tarbiyah Prodi PAI angkatan 2017 yang berjumlah 115 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi Product Moment, dan uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah responden sejumlah 89 mahasiswa. Uji asumsi analisis ini terdiri dari uji normalitas, uji linearitas dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan waktu memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap pencapaian target tahfizh dengan hasil sebesar 49,9% dan selebihnya yang berjumlah sebesar 50,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.
ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF MUHAMMADIYAH, CILEDUG BRANCH, TANGERANG CITY IN THE MEMBERSHIP CADERIZATION PROCESS Arum fatayan; Sartika Ayu; Aska Amalia Bachrudin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1806

Abstract

Muhammadiyah is the largest Islam movement organization in Indonesia, as well as a renewal movement guided by the Al-Quran and Hadits. Muhammadiyah cadres arepeople who are elected as members to be responsible for leading Muhammadiyah. The purpose of this study was to find out and explore the process of regeneration at the Ciledug Branch of Muhammadiyah which was considered lacking in regeneration. Muhammadiyah Ciledug Branch is quite active in regular Muhammadiyah study activities. This study uses qualitative research methods to collect data from the Ciledug Branch Manager.Tangerang City through interviews, observations, and documentation. In the results of this study, it turned out that the Muhammadiyah Ciledug Branch was sufficient in membership regeneration, through business charity, routine studies were able could be agents of enewal in improving the quality of cadre membership of Muhammadiyah Ciledug Branch, Tangerang City though business charities. Muhammadiyah ialah organisasi gerakan islam yang terbesar di Indonesia, selain itu sebagai gerakan pembaharuan berpedoman pada Al-Quran dan Hadits. Kader Muhammadiyah adalah orang yang dipilih sebagai anggota untuk dapat bertanggung jawab dalam memimpin Muhammadiyah. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendalami proses kaderisasi pada Muhammadiyah Cabang Ciledug dianggap kurang dalam melakukan kaderisasi. Muhammadiyah Cabang Ciledug termasuk cukup aktif dalam kegiatan kajian Muhammadiyah secara rutin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif mengumpulkan data dari Pimpinan Cabang Ciledug Kota Tangerang melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada hasil dari penelitian ini ternyata Muhammadiyah cabang ciledug cukup dalam kaderisasi keanggotaan, melalui amal usaha, kajian rutin mampu menghasilkan kaderisasi Muhammadiyah yang berkomitmen, berwawasan luas dalam ajaran islam, dapat menjadi agen pembaharuan dalam meningkatkan kualitas kaderisasi keanggotaan Muhammadiyah Cabang Ciledug Kota Tangerang melalui amal usaha.
TANBIH AS-SAHIB ALA AHKAM AL-MAKASIB AND ITS RELEVANCE TO THE ECONOMIC DEVELOPMENT IN NIGERIA Bala Abu Bakar Muhammad
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 1 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i1.1818

Abstract

Islam views life as complete package, economic aspect being an important part of it. The most sensible area of economic system in Islam is rule of earning and expenditure. It was reported by Abu-Hurairah (R.A) that the prophet (SAW) said: “A time will come when people would not bother for their earning; it is Halal or Haram” (Bukhari: vol. 2, No .2056). The book titled Tanbih as-Sahib ala Ahkam al-Makasib (Alerting the Brother for the rules of Earning) by late Sultan Muhammad Bello through much light on the Islamic rules of earning and expenditure. The present paper analyzed the relevance of this important book to the areas of earning, expenditure and economic development, from the Islamic perspective. The author’s historical and educational background, as noted under the brief history of the author, points to the author’s ability to address economic issues in general earning and expenditure in particular. Islam memandang hidup sebagai paket yang lengkap, aspek ekonomi menjadi bagian penting darinya. Bidang sistem ekonomi yang paling masuk akal dalam Islam adalah aturan pendapatan dan pengeluaran yang makalah ini menyoroti dari Tanbih As-Sahib Ala Ahkam Al-Makasib. Karya ini mencoba menyoroti ajaran dasar Tanbih as-Sahib ala Ahkam al-Makasib (Memperingatkan Saudara tentang Aturan Penghasilan) oleh mendiang Sultan Muhammad Bello melalui banyak penjelasan tentang aturan Islam tentang penghasilan dan pengeluaran. Makalah ini menganalisis relevansi buku penting ini dengan bidang pendapatan, pengeluaran dan pembangunan ekonomi, dari perspektif Islam. Makalah ini juga menjelaskan kehidupan dan waktu penulis, dengan demikian menunjukkan kemampuan penulis untuk mengatasi masalah ekonomi dalam pendapatan dan pengeluaran umum pada khususnya dan relevansinya dengan Nigeria modern. Untuk mendapatkan data untuk makalah ini, desk review diadopsi sebagai metodologi pengumpulan data untuk penelitian ini.
the THE WAQF MANAGEMENT OF DARUSSALAM MODERN ISLAMIC BOARDING SCHOOL CAMPUS 7 IN THE DEVELOPMENT OF BOARDING SCHOOL Mahendra Mahendra
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 2 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i2.1868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui manajemen wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Kalianda. Mengetahui pemberdayaan aset pesantren wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Kalianda. Mengetahui hambatan atau kendala yg primer dalam aplikasi fungsi-fungsi manajemen pada pengelolaan pesantren wakaf pada Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Kalianda. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif menggunakan pendeketan naratif berlandaskan study kasus. Sumber data dari menurut pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7, Pengurus YPPWPM, Pengajar Gontor, dan Pengurus Organisasi Gontor. Penelitian ini memakai observasi, wawancara & dokumentasi menjadi indera pengumpul data. Kemudian data yg telah terkumpul dianalisis menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data & menarik konklusi Hasil penelitian memberitahuakan bahwa perkembangan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Kalianda, nir luput menurut kiprah pengelolaan manajemen wakaf yg terdapat disana mulai menurut wakaf saranaprasaranya, wakaf unit usahanya & wakaf diri ustadz-ustadznya, lantaran apa yg terdapat disana bukan milik peroarangan melainkan milik umat yg telah diwakafkan. menurut situlah perkembangan pondok sangat pesat melalui mal wakafnya.
HOMESCHOOLING AND ISLAMIC EDUCATION IN INDONESIA Sri Mulyani Nasution; Ifham Choli
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 2 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i2.1878

Abstract

Homeschooling which is also called home education is education for children that is carried out at home and is specifically given by a teacher or a professional tutor. Homeschooling in the modern sense is an alternative to formal education in developed countries. In other words, the practice of homeschooling moves schools from a public area to a more private area, namely to the home. There are many pros and cons regarding this issue. To understand more about the problems surrounding home schooling, through library research, it is tried to be traced. From the results of the library search, it is concluded that homeschooling seems to be more recommended for developed countries or parents who understand and control the world of education. This concerns teaching and learning facilities and infrastructure that must be truly adequate for the success of this program. Homeschooling yang juga disebut pendidikan di rumah merupakan pendidikan bagi anak-anak yang dilaksanakan di rumah dan secara khusus diberikan oleh guru atau seorang tutor professional. Homeschooling dalam pengertian modern, merupakan alternatif pendidikan formal di negara-negara maju. Dengan kata lain, praktek homeschooling memindahkan sekolah dari area umum ke area yang lebih privat, yakni ke rumah. Pro-kontra banyak bermunculan berkenaan dengan isu ini. Untuk memahami lebih lanjut mengenai permasalahan seputar home schooling, melalui penelitian kepustakaan dicoba ditelusuri. Dari hasil penelusuran Pustaka, disimpulkan bahwa homeschooling tampaknya lebih direkomendasikan bagi negara yang sudah maju atau orangtua yang memahami dan menguasai dunia Pendidikan. Hal ini menyangkut sarana dan prasarana belajar-mengajar yang harus benar-benar memadai demi suksesnya program ini.

Page 9 of 15 | Total Record : 150