Articles
156 Documents
PERAN GURU DAN AKHLAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN: Perspektif Syekh Az-Zarnuji Kitab Ta’lim Muta’allim
Wiwin Candra;
Ahmad Dibul Amda;
Bariyanto Bariyanto
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v2i2.100
Morality is a trait firmly embedded in the soul which is seen in outward actions that are done easily without the need for more thought, and that have become a habit. Morality is prioritized in daily life, especially in teaching and learning processes, wherein students must have morals to the teacher, to knowledge, and to their peers. This study aims to elicit information about: how the teacher’s role in applying the morality of learning resting on Sheikh Az-Zarnuji’s perspective in his book Ta'lim Muta’allim. This is a library research. The results of study and analysis of Sheikh Az-Zarnuji’s book, Ta'lim Muta'allim, draw a conclusion that the teacher’s role is twofold: Sufistic and pragmatic roles. In the meantime, the morality of learning in Ta'lim Muta’allim book comprises five parts, namely: good intentions; choosing the teachers’ knowledge and study partner; respecting teachers’ knowledge; being sincere in learning perseverance and ideals; and the attitude of wara’ in learning.
SINERGITAS ORANG TUA DAN PENDIDIK DALAM MEMBINA KETERAMPILAN MEMBACA
Abd Aziz Hsb
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v3i01.159
Tulisan ini bertujuan untuk melihat aktivitas pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Jamiyyah Islamiyyah Tangerang Selatan. Â Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dalam bentuk deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, pendidik dan orangtua peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk sinergitas pendidik dan orangtua dalam membina ketrampilan membaca peserta didik melalui kegiatan rapat dengan orang tua, melakukan kunjungan rumah, menerima kunjungan dari orang tua peserta didik, melibatkan orang tua dalam membina keterampilan membaca, dan mengadakan outing class. Rapat dengan orangtua peserta didik dilakukan saat memasuki Tahun Pelajaran Baru, pembagian rapot, solusi anak yang bermasalah, dan melaksanakan les bagi peserta didik yang belum lancar dalam membaca. Hambatan dalam menjalin sinergitas pendidik dengan orang tua antara lain: orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak terlalu peduli dengan perkembangan anak, adanya orang tua yang tidak hadir di madrasah untuk mengikuti rapat, serta adanya orangtua yang masih malu ketika berkunjung ke madrasah. Setidaknya melalui kajian ini bisa menjadi model komunikasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
LINGKUNGAN DAN INTERAKSI SOSIAL: PENGARUH KEBERADAAN KOMPONEN BELAJAR DALAM MENCERDASKAN EMOSIONAL SISWA
Nofal Ardi Nasrum Minalloh
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v4i01.150
Penelitian bertujuan untuk menguji dan mengetahui data-data empiris mengenai pengaruh lingkungan belajar dan interaksi sosial, baik secara sendiri-sendiri (parsial) maupun secara bersama-sama (simultan) terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa di Pondok Pesantren Bina Madani Kabupaten Bogor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasional. Jenis penelitian yang digunakan ialah analisis deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar terhadap kecerdasan emosional siswa Pondok Pesantren Bina Madani Bogor dengan koefisien determinasinya sebesar 38,6%; Kedua, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara interaksi sosial terhadap kecerdasan emosional siswa Pondok Pesantren Bina Madani Bogor dengan koefisien determinasinya sebesar 36,9%; Ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar dan interaksi sosial secara simultan terhadap kecerdasan emosional siswa Pondok Pesantren Bina Madani Bogor dengan koefisien determinasinya sebesar 45,1%.
KEBIJAKAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SDN 77 REJANG LEBONG
Septi Yani;
Kusen Kusen;
Ummul Khair
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 3 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v2i3.102
This study aimed to find out a depiction of school policies in the implementation of students’ disciplinary character at SDN 77 of Rejang Lebong Regency, Bengkulu. This study used a qualitative approach, and the subjects were Islamic education teachers, classroom teachers, and the school principal. Subsequently, the data collection techniques of this study were observation, interviews, and documentation. Data analysis adopted Miles’ et al theory comprised of data reduction, data presentation, and drawing conclusion. This study concluded that the application of disciplinary character education was integrated into subjects in accordance with the materials and objectives to be achieved and resting upon the school culture including class culture. Class culture referred to the culture associated with the application of disciplinary character education and responsibility as seen from the activities commonly carried out in the classroom and outside the classroom.
URGENSI PENINGKATAN MUTU DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN (TQM) DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI ERA MILLENIAL
Muhammad Adlan Nawawi;
Abd La'alang
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v2i2.104
Tulisan ini membahas tentang Urgensi Peningkatan Mutu dengan menggunakan Total Quality Management (TQM) dalam pendidikan Islam di era millenial. Total Quality Management (TQM) merupakan konsep manajemenyang berorientasikan pada peningkatan mutu serta kepuasan pelanggan atas jasa yang diberikan. Total Quality Management (TQM), atau Manajemen Mutu Terpadu (MMT) adalah suatu paradigma tentang perbaikankualitassecaracontinuedengan menyajikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan para pelanggannya pada masa kini dan masa yang akan datang. Kelebihan TQM terletak padasistem perencanaannya. Dalam proses perencanaan TQM akan dilaksanakan dengan keterlibatan aktif danpenuh komitmen serta konsistensi tinggi dari seluruh anggota organisasi.Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menganalisa berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diberbagai istansi atau lembaga, lebih khusus pada lembaga pendidikan. Dari hasil penelitian tersebut maka peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan Total Quality Management (TQM) dalam pendidikan Islam di era millenial sangat baik dan cocok diterapkan.
KONSEPSI MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN
Ali Nurdin
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v3i01.155
Tulisan ini membahas tentang konsepsi manajemen pendidikan karakter dalam Al-Qur’an. Penelitian dalam tulisan ini dilakukan mulai dari bulan februari 2019 sampai dengan bulan April 2020. Jenis tulisan ini studi pustaka (library research) menganalisis interpretasi Al-Qur’an terkait dengan ayat-ayat atau term-term karakter dalam al-Quran melalui metode tafsir maudhu’i dengan menggunakan kitab tafsir Al-Misbah karangan M. Quraish Shihab dan analisis dokumentasi tertulis berupa kurikulum dan perangkat pembelajaran. Selanjutnya dalam memperoleh data dilakukan dengan mengkaji berbagai literatur tersebut dengan menggunakan metode content analyisis. Tulisan ini menyimpulkan bahwa nternalisasi nilai-nilai al-Qur’an dalam manajemen pendidikan karakter dapat membentuk kondisi kejiwaan atau karakter anak menjadi sempurna (al-Insan al-kamil). Penginternalisasian nilai-nilai karakter dalam al-Qur’an adalah dengan mengintegrasikan faktor internal dan faktor eksternal anak dengan menjadikan Islam sebagai inti nilai-nilai etika. Faktor internal meliputi jasmani, ruhani, dan nafsani. Sementara faktor eksternal anak adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat (tri sentra pendidikan). Jika faktor-faktor ini terdidik dengan baik, maka kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), akan berkembang secara seimbang. Sebuah kajian model manajemen pendidikan yang berkontribusi besar dalam membentuk karakter anak didik.
MENCIPTAKAN HARMONISASI DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN MELALUI MODEL PENDEKATAN PEMBELAJARAN ISLAM MULTIKULTURAL (STUDI DI SMAN 1 NEGARA JEMBRANA-BALI)
Made Saihu
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 3 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v2i3.116
This paper discusses the implementation of the Islamic religious learning approach model in Jembrana-Bali, a case study at State Senior High School (SMAN) 1 Negara. The focus of this paper is to explore the effectiveness of the multicultural learning model used in learning Islamic religious education. This multicultural learning model is a means of creating harmonious interactions and integrating understanding of diversity between Hindu and Muslim students, thus leading to peaceful practices in the educational environment. Sources of data were obtained through unstructured observations and interviews from July to September 2019. This paper shows that the learning process of Islamic religious education with a multicultural approach turns out to be able to shape the character of students, both Hindu and Muslim to become humanist, tolerant, and inclusive. In shaping character and to develop understanding of diversity, the learning approaches used are the contribution approach, additive approach, and decision-making and social action approaches proposed by Allison Cumming-McCann. Thus the interaction of students at SMAN 1 Negara, both Hindu and Muslim, leads to the process of acculturation and enculturation of two different religions and traditions.
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM
Abd Muid N;
Rizka Arfeinia
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v2i2.105
Tulisan ini membahas tentang kebijakan pemerintah terhadap pendidikan Islam. Tulisan ini memfokuskan bahasannya pada bagaimana posisi madrasah dalam kerangka otonomi daerah khususnya dalam menyikapi Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam proses kerjanya, penelitian menggunakan studi literatur yang terkait dengan posisi madrasah dalam otonomi daerah. Kajian ini memperlihatkan bahwa posisi madrasah menjadi tanggung, yaitu tetap dikelola oleh pemerintah pusat pada saat yang sama, semua sekolah lainnya telah didesentralisasikan pengelolaannya. Karenanya madrasah menjadi sebuah anomali pada era otonomi yang berkembang dewasa ini. Kesimpulan dari kajian ini adalah undang-undang yang berlaku secara umum masih belum banyak memperhatikan eksistensi madrasah baik dalam kebijakan pembinaan pendidikan, anggaran maupun bantuan sarana prasarana. terutama yang berkaitan dengan alokasi anggaran daerah yang tidak mempertimbangkan aspek rasionalisasi anggaran pendidikan dengan jumlah lembaga yang berada dibawah pembinaan Kementerian pendidikan dan kebudayaan dan lembaga pendidikan yang berada dibawah pembinaan Kementerian agama, sehingga undang-undang tentang otonomi daerah tersebut perlu ditinjau ulang.
PEDIDIKAN MODERASI BERAGAMA: KAJIAN ISLAM WASATHIYAH MENURUT NURCHOLISH MADJID
Made Saihu
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2021): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v4i01.151
Kajian ini membahas tentang terminologi Islam Wasathiyah menurut Nurcholis Madjid dan relevansinya dengan Surat Al-Baqarah ayat 143. Kajian ini merupakan penelitian kepustakaan yang bersumber dari karya-karya Nurcholis Madjid sebagai tokoh yang diteliti, maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian tentang Islam Wasathiyah. Studi ini menegaskan bahwa Islam wasathiyah perspektif Nurkholis Madjid adalah Islam yang universal. Sebagai salah satu peletak ide Islam moderat di Indonesia, gagasannya tentang pluralism, toleransi, modernisasi menjadi rujukan di Indonesia bahkan dunia sebenarnya terambil terminologi Ummatan Wasthan dalam Surat Al-Baqarah ayat 143. Menurutnya Islam wasathiyah adalah sebuah model keberaga-maan yang selalu mengejewantahkan keselamatan, keadilan, kedamaian, yang bersendikan pada nilai-nilai tauhid dan sifat dasar kemanusiaan yang tidak saja berpatokan pada iman, ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pemahaman aspek sosial sehingga kesuksesan dan kejayaan dan peradaban Islam dapat tercipta. Konsepsi ini merupakan substansi dari Surat Al Baqarah ayat 143 menegaskan bahwa umat Islam sebagai umat pertengahan (ummatan wasathan). Meski universalitas Islam telah disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 143, tetapi banyak diantara umat Islam memiliki pandangan yang sempit bahkan eksklusif. Pentingnya kajian ini adalah untuk meneguhkan kembali universalitas Islam dan kedewasaan dalam beragama. Sebuah cara pandang inklusif untuk peradaban dunia.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI KENDUREI DULANG PAT
Nada Ismaya;
Ratnawati Ratnawati;
Dina Hajja Ristianti
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 3 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36671/andragogi.v2i3.103
This study aimed to investigate the portrayal of educational values contained in the Kendurei Dulang Pat tradition in Sukarame village, Rejang Lebong, Bengkulu, by using a qualitative approach. Data were collected using interviews, and then analyzed through some stages comprising reduction, data presentation, and drawing conclusion. This study revealed the following conclusion: Educational values in the Kendurei Dulang Pat tradition were the value of I'tiqodiyah as shown that people believed that in the Kendurei Dulang Pat tradition, praying and whishing something were only resting upon Allah SWT; the value of amaliyah, in the implementation of Kendurei Dulang Pat, if prayer time came, prayer would be done first; and the value of khuluqiyah, in carrying out this tradition, mutual respects were shown wherein the elderly people sat at the front line and the youth sat at the back, and low attitudes were shown such as not boasting about one's health, instead always expecting everything only from Allah SWT and always making efforts to rest on Him.